Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Cinta seratus juta Rupiah

Chapter XVIII part 2

Kesadaranku mulai pulih, kulihat kini Ibu duduk menjagaku. Ia menatapku dengan penuh kekhawatiran.

"Syukurlah kamu udah sadar lagi nak. Jangan lakukan itu lagi, Ibu mohon. " lirih Ibu sambil mengusap usap rambutku.

"Om Rio mana ma?? Bukannya tadi Wendy dirumah om Rio??"
Ibu berbalik menoleh ke belakang. Kulihat Sosok Rio kini tengah duduk dan memperhatikanku.

"Om Rio........"
Rio berdiri dan menghampiriku. Kugenggam tangannya yang dingin itu. Ia masih menatapku kosong.

"Ibu biarkan kalian berdua dulu ya....." Ibupun pergi keluar meninggalkan kami berdua dikamar.

"Apa om bener bener lupa ama Wendy? Apa om gak ingat satu pun tentang aku??" Rio hanya menggelengkan kepalanya. Tak kusangka ternyata kecelakaan itu benar benar menghapus ingatannya.

"Aku memang tidak begitu mengingatmu, tapi kurasa kita bisa memulai semuanya dari awal, yang kutahu kau adalah calon istriku..... " Rio tersenyum membalas perkataanku. Syukurlah jika ia masih
Ingat tentang rencana pernikahan kami.

" aku sayang kamu Om, Wendy seneng om ada disini, Wendy yakin cepat atau lambat , ingatan Om pasti kembali dan kita bisa bahagia lagi kayak dulu ....."

Meskipun ia lupa ingatan , ternyata ia tidak lupa dengan pernikahan kami. Paling tidak sekarang aku sudah tidak takut lagi kehilangan dia. Aku akan berusaha untuk mengembalikan kenangan yang telah hilang itu.

~~~~***~~~~​

Beberapa hari kemudian
Aku dan Rio memulai lembar baru dari hubungan kami . Hari itu Kami berjalan jalan berdua ditaman itu, aku menceritakannya bagaimana pertama kali bertemu , rencana kawin kontraknya itu dan bagaimana keseharian kami ketika tinggal serumah berdua.

"Ternyata kamu mengingatnya dengan sangat jelas." Rio tersenyum lebar mendengar semua ceritaku.

"Ya iyalah, mana mungkin aku lupa semua itu. Itu momen momen berharga buat Wendy :) " jawabku membalas senyumnya.

" Andai aku tidak melupakan semua itu, mungkin kita bisa lebih bahagia.."

"Om jangan ngomong gitu dong , Kitakan janji akan memulai semuanya dari awal, gini aja Wendy udah bahagia. Yang penting kita bisa bersatu lagi.... " sahutku menyemangatinya. Ia tidak boleh menyesali semuanya seperti itu.

"Om kita selfie yuk ditaman ini, udah lama banget lo kita gak selfie berdua" aku menarik Rio lalu mengajaknya selfie berdua.

Jegleeek
"Tuh liat baguskan fotonya , aku jadiin dp ahh..." Aku menunjukkan foto kami kepada Rio.

"Selfie..... Handphone itu...... Ugggghhhhh" Rio tiba tiba memegangi kepalanya. Keseimbangannya hilang, hampir saja ia terjatuh tapi untuk aku sempat Memeganginya.

"Waduh....waduh...om kenapa?? Om gak papa???" Tanyaku sambil memegangi Rio yang hampir pingsan.

"Tiba tiba aja kepala om sakit ....terasa seperti mau meledak" jawab Rio. Aku lalu mendudukkannya di sebuah bangku tak jauh dari kami.

"Kita pulang aja ya om, mungkin om lagi gak sehat" Rio lalu meraih tanganku dan memandangiku.

"Aku inget..... Dulu kamu sering sekali selfie dengan handphone ini, sekarang aku ingat."

Mataku terbelalak, betapa terkejutnya terkejutnya aku mendengar ucapannya tadi. Apa ingatannya sudah mulai membaik???

"Beneran?!! Apa om mulai ingat sekarang?? Nih liat di HP aku , banyak loh foto foto kita berdua, coba liat dulu siapa tahu om ingat....." Aku memberikan HPku padanya. Rio lalu meraih HPku lalu melihat foto itu satu persatu.

"Nah itu foto waktu pertama kali om beliin aku HP ini?? Cantik kan?? Tapi hari itu aku dandanannya masih biasa aja..." Rio tersenyum memandangi foto itu. Semoga saja foto foto ini dapat mengembalikan ingatannya satu persatu.

"Itu foto waktu kita berdua mau terbang ke Palembang untuk bertemu dengan orang tua om Rio. Gimana?? Aku cantikkan?? Om Rio juga ganteng.... " Rio memandangi foto itu begitu dalam. Tiba tiba air matanya turun.

"Lho kok om nangis?? Jangan nangis dong...." Aku mengambil sapu tanganku lalu menghapus air matanya.

~~~~***~~~~​

POV Rio
Kulihat lebih dalam foto - foto itu. Bayang - bayang itu kembali muncul. Bayang - bayang kenangan yang selama ini hilang.

"Nah kan tuh tambah keren, kemaren siang aku pesen dari online store hehehe Selfie yuk.."

Kenangan itu mulai terang kembali. Aku ingat waktu itu kami berdua sedang bersiap siap untuk terbang ke Palembang menemui Ibuku. Akhirnya aku dapat mengingatnya kembali.

Tak sadar air matakupun jatuh . Sungguh kenangan yang terlalu indah untuk dilupakan. Akhirnya aku mulai mengingat kembali kenangan kenangan itu.

Tak sengaja perhatianku tertuju pada sebuah video yang terdapat di gallery HP ini. Disana Wendy tengah memegang sebuah gitar dan bernyanyi.

"Video itu......" Wendy tertegun melihat Video itu. Aku segera menekan tombol play lalu mendengarkan lagu yang dinyanyikan Wendy.

Sebelumnya tak ada yang mampu...
Mengajarku untuk bertahan di kala sedih...


"Lagu itu , malam itu aku nyanyikan lagu itu buat Om......."mata Wendy mulai berair menahan rasa haru yang ada didirinya.

Sebelumnya ku ikat hatiku...
Hanya untuk aku seorang...


Wendy bernyanyi mengiringi alunan lagu dari HP itu. Air matanya turun tak tertahan. Hatiku terguncang, satu persatu saraf di otakku seperti memutar kembali kenangan yang hilang itu.

Sekarang kau disini... hilang rasanya...
Semua bimbang tangis kesepian...

Kau buat aku bertanya...
Kau buat aku mencari...

Tentang rasa ini aku tak mengerti...

Akankah sama jadinya bila bukan kamu...
Lalu senyummu menyadarkanku...

Kau cinta pertama dan terakhirku



Ya aku ingat , sekarang aku ingat semuanya. Malam itu aku dan Wendy pulang ke Bogor untuk meminta restu pada Ibunya. Malam itu kami bermain bersama teman teman SMA nya dulu, lalu saat larut malam, Wendy bernyanyi untukku dengan gitar kesayangannya itu. Sungguh kenangan yang indah. Kini aku ingat betapa aku mencintainya dulu. Sebuah cinta yang awalnya hanyalah sebuah kebohongan namun kemudian berubah menjati cinta yang begitu kuat dan sejati.

Dengan spontan, kupeluk Wendy yang kini menangis haru dihadapanku. Air matakupun jatuh tak tertahan. Akhirnya hari ini tiba, I love you, setan kecilku......

" Aku kangen sama om, hiks..... Pliiis jangan ilang ingatan lagi.... Remember me....."

No more Wendy aku takkan melupakanmu lagi. Aku tak mau kehilangan kenangan kenangan itu lagi.

"Aku juga kangen kamu , setan kecilku......"

Sungguh betapa aku merindukan setan kecilku ini. Aku takkan melepaskan mi lagi.

"Om , tuh hantu jeruk purut , gak akan ganggu kita lagi kan??" Tanya Wendy.

"Hantu jeruk purut?? Oh... Gak... Gak ada yang akan ganggu kita." Jawabku sambil tersenyum geli. Bisa bisanya ia memanggil Vina hantu jeruk purut. Hmm, Mungkin ia sangat membenci Vina.

"Let's go home, bentar lagi mau gelap..." Sahutku mengajaknya pulang.

"Yuk..." Wendy mengangguk tanda setuju. Kamipun pulang dengan perasaan senang dan bahagia. Hari ini adalah hari terindah untukku.

To be continued
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Beberapa bulan kemudian :
wah vin udah gede aja tuh perut ?
Iya nih maklum maren ada cowok buang dalam, yah gini deh hasilnya.
Wah kira-kira siapa vin, cowoknya gua kenal gak ?.
"kamu".
 
croooot.... crooot.....croooot
Cairan spermaku mulai membasahi Vagina
Vina. Namun Vina tetap tanpa henti teros
meneruskan gerakannya. Tubuhku mulai
mengejang dan tak berdaya menahan sentuhan
Vaginanya. Genjotan Vina makin cepat, kini
tubuhnya terasa mengejang.
nubi rasa Vina mau ngrelain lepasin Rio buat Wendi karena adegan tsb.. :mancing:
coba aja Rio cukup perkasa waktu di WOT Vina ga muncrat duluan pasti Vina bakal mati2an ngrebut Rio :taimacan: :tabok: :benjol:
 
Kok penerawangan ane bakalan ada tamu dimalam pernikahan Rio - Wendy yang bikin kentang..
Vina datang dengan perut buncit atau bawa bayi..

Ayo suhu.. Segera dipersiapken next updatenya.. :semangat:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd