Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Consultant in Action

Status
Please reply by conversation.
Chapter 16
---


“Yahh.. ga bisa di undur aja Beb?” rajuk Dera ketika tahu kalau bakal ada 2 meeting di hari yang bersamaan Jumat nanti. Hari yang sama juga bagi kami merayakan 3 bulan anniversary resmi berpacaran.

“Aku juga pengennya di undur, tapi Pak Broto nya ga mau..” jawabku sambil fokus menyetir mobil ku mengantar Dera pulang ke rumah sore ini. Walaupun tidak sering, aku menyempatkan diri beberapa kali untuk menjemput dan mengantar Dera pulang dari kantor.

Hitung-hitung pdkt sama calon mertua lah..

Untungnya sudah beberapa kali aku sempat main ke rumah Dera sebelum berpacaran. Jadinya, Ayah dan Ibu Dera sudah sedikit banyak telah mengenalku.

Semenjak tahu kalau kami resmi berpacaran, sudah beberapa kali pula aku diajak makan malam bersama di rumah nya. Bahkan kedua orang tua kami sudah menentukan jadwal untuk bertemu acara berkenalan antar keluarga sebelum masuk ke obrolan yang lebih serius terkait pertunangan ku dengan Dera.

Kami berdua memang berencana untuk segera bertunangan dan menikah. Apa lagi coba yang mau ditunggu? Toh kami sudah saling mengenal sejak lama.
-

“Ga jadi staycation dong kita? Yaudahlah ‘itu’ nya nunggu abis nikah aja..” Dera makin merengut karena memang jadwal meeting kami sudah pasti tidak bisa di undur.

“Yahhh.. Masih lama dong?” bahasku terkait ‘itu’ yang kalian pasti mengerti.

Semenjak pacaran, interaksi seksual kami memang hanya sebatas ciuman dan remasan saja. Bahkan aku belum pernah melihat dada Dera tanpa tertutup oleh baju nya. Kami memang merencanakan liburan kecil di akhir pekan ini sekaligus menjadi pengalaman pertama kami untuk tidur bersama.

“Makanya jangan lama-lama nikahin akunya” cerocos Dera padaku. Aku hanya geleng-geleng dengan kelakuan pacarku yang manja ini.

“Keburu nanti si Ayu dipacarin Mas Edo loh.. Katanya mau nikahin Mba Wanda sama Ayu sekalian? Nikahin aku nya aja masih lama gini.. Huh..” duh aku makin gemas dengan kelakuan Dera ini.

Membahas Ayu dan Mba Wanda, Dera sudah cerita dan membahas itu semua denganku.

Intinya, setelah Dera tahu hubungan ku dengan ketiga wanita itu, Dera memulai investigasi nya. Dera akhirnya paham kalau yang memulai semua affair kami bukan dari inisiatif aku.

Rani dengan masalah LDR nya. Mba Wanda dengan perceraiannya. Dan Ayu.. hmm Ayu memang sudah suka padaku dari dulu.

Dera menyimpulkan kalau ketiga dara itu ada rasa denganku. Aku pun sebenarnya merasa kan hal yang sama dengan mereka bertiga.

Dera akhirnya menyuruhku untuk segera segera menikahinya. Katanya, biar nanti Mas Bayu bisa minta izin ke aku buat nikahin mereka.

Kukira Dera becanda, ternyata dia benar-benar menyampaikan hal itu kepada mereka.

-
“Siap aja gue sih Ra, tapi dia emang kuat si Bayu kalo ngelayanin 4 orang istri sekaligus? Hahahaha..” jawab Mba Wanda ketika ditanya oleh Dera.

Saat ini Mba Wanda sedang tahap akhir perceraiannya. Dia bilang sih, kalau sudah resmi menjanda nanti, dia tidak mau buru-buru mencari suami lagi. Sekalian nungguin aku katanya. Makin sableng aja dia..

“Ihhh.. apa sih Kak Dera nanya nya gitu…” Ayu tidak mau menjawab. Seperti biasa, Ayu membiarkan pertanyaan Dera menjadi menggantung tanpa arah.

Terakhir ku dengar sih, si Edo sedang intens mendekati Ayu. Mumpung Don Juan lagi punya pacar.. kata Edo waktu itu. Aku sendiri pun tak masalah kalau akhirnya nanti Ayu mau berpacaran dengan Edo. Selama Ayu bahagia, aku pasti bakal selalu support.

Terakhir, Rani?

Rani bulan depan akan lamaran dengan pacarnya. Ketika ngobrol dengan Dera sewaktu di Bali, Rani cerita kalau keluarga mereka sudah sama-sama setuju untuk segera melangsungkan pernikahan. Rani pun memilih untuk tetap bersama pacarnya. Aku turut senang mendengarnya.


---


Semarang. Jumat jam 7 pagi.

Pesawat ku telah mendarat dengan sempurna di Semarang. Masih membutuhkan beberapa jam lagi ke lokasi pabrik yang aku mau visit. Kebetulan memang letak pabrik furnitur itu berada di Jepara. Aku tinggal menunggu perwakilan Pak Broto yang mau ikut visit bersama ku kesana.

“Aku baru mau berangkat meeting. Kabarin kalo udah sampe Jepara ya Mas. Love you..”

Sebuah pesan dari Dera yang tidak bisa menemaniku visit hari ini. Ada klien lain yang meminta meeting hari ini juga. Akhirnya Dera ditemani Ayu akan menghadiri meeting itu sedangkan aku bakalan visit sendirian ke Jepara.

“Mas Bayu ya?” seorang Bapak berseragam nama klien ku menghampiri aku yang sedang merokok di pojok bandara.

“Pak Sugeng ya? Mau jalan sekarang Pak?” tanyaku ke supir yang akan mengantarkan aku dan anak buah Pak Broto ke Jepara.

“Bentar ya Mas, kayaknya Mba Rachel masih ngambil bagasi..” Rachel? Nama yang sama dengan nama mantan ku dulu.

“Sorry.... lama ya nunggu nya? Koper ku lama banget nih masuk ke conveyor nya..” sapa seorang wanita keturunan yang terlihat anggun mengenakan blazer hitam. Tangannya melambai ke arah kami sambil sibuk menggeret koper nya.

Bayu?” ucapnya terkaget melihatku.

Rachel?” aku pun tak kalah kagetnya dapat bertemu dia disini.


---


Rachel Natalie

Aku : Anak buah Pak Broto itu ternyata Rachel. Mantanku. Duh gimana dong babe?

Aku mengabari Dera terkait kejutanku pagi ini. Aku tidak ingin dia salah paham kalau telat ku kabari.

Dera : Bagus dong Mas. Kan kamu udah lama ga ketemu dia, bisa sekalian ngobrol.

What? Ga ada cemburu nya amat pacar gue?

Aku : Gapapa? Emang kamu ga cemburu?
Dera : Cemburu lah Mas... Tapi emang udah jalannya kali buat kalian bisa ngobrol dulu sebelum nikahin aku hehehe
Aku : Jangan gila deh. Mau ngobrol apaan? Terakhir ketemu kan udah lama banget babe..
Dera : Ngobrolin your unfinished business lah Mas. Go ahead. Aku gapapa kok.

Sinting.

Dia malah menyuruhku membahas putus nya hubungan kami dulu. Semenjak putus karena masalah restu, kami memang sama sekali hilang kontak.

Hasilnya.. entah berapa tahun aku baru bisa move on dari Rachel karena bertemu Dera. Gini nih susah nya putus pas lagi sayang-sayangnya. Ga ada alasan untuk benci ataupun ingin segera melupakan dia. Duhh.. kacauuu…

Kini aku duduk bersebelahan dengan Rachel di kursi belakang. Pak Sugeng ternyata menjemput kami bersama dengan teman nya. Alhasil, bangku depan sudah ditempati. Aku pun kikuk mau memulai obrolan dengan Rachel.

Rachel terlihat sibuk memainkan gawainya. Beberapa kali dia juga menelfon terkait urusan pekerjaan.

Rachel masih cantik seperti dulu. Makin cantik bahkan.

Suara nya yang khas. Gerak gerik tubuhnya yang masih belum berubah. Semua hal tentangnya membawaku ke memori bertahun silam.

“Eh sorry ya Bay, daritadi banyak yang minta update kerjaan nih..” ujar Rachel mematikan layar gawai nya. Aku yang masih tertegun dengan lamunan nostalgia ku hanya bisa tersenyum menanggapi nya.

“Kenapa sih kamu? Berubah ya ternyata jadi pendiem hihihi..” tawa renyah yang khas itu kembali terdengar oleh telingaku.

“Kaget aja ternyata kamu jadi anak buah nya Pak Broto. Baru join ya?” lidahku kelu untuk gue-elo seperti biasa nya.

“Iya aku baru banget join bulan ini. Duh si Bapak muji-muji kamu terus loh. Aku juga ga nyangka kalo Bayu yang sering dia sebut itu ternyata kamu. Dunia ternyata emang sempit yaa” ujarnya dengan riang. Sama seperti dulu.

Kami pun mulai cair mengobrol sepanjang perjalanan seakan saling mengisi puzzle tentang apa yang terjadi setelah kami berpisah.

Kebanyakan sih terkait masalah pekerjaan dan karir. Cukup riskan kalau membahas hubungan personal, apalagi terkait masa lalu kami berdua.

Sayangnya, tidak cukup bahasan untuk diobrolkan terkait pekerjaan.

“Kamu udah nikah Bay?” telisik Rachel padaku.

“Belom lah hahaha baru juga jadian” jawabku jujur apa adanya.

“Waahh... udah berapa lama?” Rachel makin penasaran dengan topik ini.

“Baru juga 3 bulan” Harusnya hari ini aku staycation nih sama Dera.

“Congrats yaaa.. Duh yang baru punya pacar hihihi pacar ke berapa nih abis kita putus?” Hmm mulai deh nih bahas-bahas putus.

“Pertama..”

“Seriously??? Ga bisa move ya dari aku? Hahaha” ledek Rachel padaku. Aku mendengus sebal dengan ledekannya.

“Becanda loh Bay… kalo gue udah pacaran berapa ya? Empat deh kayaknya. Kalo sekarang sih acu jomblo hihihi” lanjutnya sambil haha hihi.

Empat? Kalah cepat move on nih kayaknya aku.

“Banyak juga ya..” shitt… harusnya ucapan itu cuma keluar dikepala ku saja. Senyum Rachel langsung sirna karena gumamanku.

“Iya.. tapi paling lama juga enam bulan Bay.. susah abisnya Bay..” jawab Rachel lirih.

“Susah?” tanyaku bingung.

“Susah buat nyari lagi kalo udah pernah dapet yang bener-bener click sama kita..” Rachel memandang ku sambil tersenyum kecut.

Nyesss.. hati ku mencelos mendengarnya.

Berarti Rachel juga tidak sepenuhnya move on seperti ku.

Kami pun melanjutkan obrolan hingga sampai ke lokasi.


---

Sepulang visit. Di kamar hotel.

Aku : Rachel ngajak aku makan keluar babe. Duh ngapain sih..
Dera : Hihihi dia masih mau ngobrol serius kali Mas.. yaudah gapapa, ikut aja...
Aku : Duh, aku tuh males kalo nanti nyerempet yang dulu dulu lagi..
Dera : Kalau menghindar, berarti ada yang belum bisa kamu lupain.

Degg..

Ucapan Dera betul-betul menohok ku.

Masa sih aku belum bisa lupa sama Rachel? Aku mengerti sih maksud Dera. Dia ingin semua ‘urusan’ terkait masa lalu ku sudah selesai semua sebelum kami benar-benar menikah.

Tapi kayaknya aku ga siap kalau harus ngobrol berdua sama Rachel..

Dera : Take you time dear.. I trust you. I love you. Aku bobo duluan ya..

Ga mungkin banget Dera tidur jam segini. Duh aku harus pergi ga ya?

Tok..tok..tok..

“Bay, jadi engga?” panggil Rachel dari balik pintu. Arghhh.. aku bingunggg…

“Lama amat sih buka pintu nya.. Loh kamu belom ganti baju?” tanya Rachel ketika melihatku masih memakai pakaian kantor.

“Kayaknya aku ga bisa deh Chel…” Rachel langsung muram mendapat penolakan dari ku.

Come on Bay.. for the good old days. Cuma ngobrol aja kok. Janji..” ujarnya setengah memaksa.

I can’t Chel. Kita udah sama-sama move on. Jangan dibahas lagi..” ujarku menjelaskan ketakutan ku. Rachel tampak tak puas dengan penolakan ku.

“Cuma ngobrol aja Bay.. ga bakal gimana-gimana kok..” ujarnya lagi memelas. Aku menggeleng pelan kembali menolaknya.

I miss you Bay..” ujar Rachel lirih. I miss you too Chel. Tapi aku takut kalau kita bakal terjebak lagi ke dalam masa lalu..

Me too Chel. But.. mmmhhhh..” belum sempat aku menyelesaikan ucapanku. Rachel sudah mendekap tubuhku dan mencium bibir ku.

I remember this lips..

Seakan natural, bibir ku refleks membalas pagutan nya. Kami pun berciuman di depan pintu kamar ku. Kami berciuman mesra. Rasa rindu yang bertahun kami endap kembali menyeruak menyertai ciuman mesra ini.

Dera!

Bayangan Dera terlintas di benak ku.

“Chel..” belum sempat aku melepaskan ciuman dan menahannya, Rachel mendorong tubuhku masuk ke dalam kamar.

Brakkk…

Pintu ku tertutup rapat.

Di depan pintu, gadis cantik bergaun hitam berdiri menatap ku lekat.

“Let me love you again for tonight honey..”
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd