Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Copas Budi budiman dan Layar sakti

Status
Please reply by conversation.
Bab 5 Modus


Novi

Setelah dia merasa lega karena hubungannya dengan Indri tidak memburuk, Budi turun ke lantai bawah untuk makan malam bersama orangtuanya di bawah. Budi menghabiskan waktu yang cukup lama di kontrakan Indri, sehingga kini sudah jam makan malam.
"Embud dari mana? Kok malem pulangnya?"tanya Ayah Budi
melihat Budi yang turun dari tangga
"Abis dari kontrakan Bu Indri, tadi kan hampir kecelakaan di depan sekolah, jadi Budi anterin Bu Indri
ke kontrakannya. Sekalian ngerjain tugas aja tadi disana.” Jawab Budi sambil mengambil piring
"Oh jadi yang tadi dibilang warga itu Bu Indri ya! Ibu kaget denger kalo hampir ada kecelakaan
di depan sekolah" Ibu Budi terlihat cemas mendengar cerita dari anaknya itu.
"Iya kasian Bu Indri keliatan shock. Makanya Budi anterin deh."
Budi duduk di kamarnya setelah makan malam dan sudah
bersiap-siap untuk mengambil hadiahnya.
Budi mengambil hadiah Quest darurat terlebih dahulu karena penasaran dengan hadiahnya yang bukan merupakan uang tunai. Budi menyentuh pilihan "terima hadiah", namun tidak ada yang terjadi pada dirinya.
Dia pun melihat ada ikon baru di atas ikon Quest
yang bertuliskan Storage, dan ikon baru itu
memiliki notifikasi, Budi pun berpikiran
untuk membuka ikon tersebut Layar di depannya berubah
menjadi seperti tempat penyimpanan dalam game.
Pada kotak yang paling atas Budi melihat ada gambar sebuah buku dan permen. Budi berkonsentrasi
pada gambar buku dan dia langsung melihat tulisan:
‘Basic Telekinesis for Dummy!’ : Ever dreaming to became a telekinesis master? Don't wait and
use this book to realize your dream!.
Dan yang bergambar permen bertuliskan : ‘Strength Candy x 1': Raise your body strength upon use.

Budi pun menemukan pilihan untuk mengambil barang di
samping penjelasan barang di Storage nya itu.
Budi memilih untuk mengambil buku aneh itu
dan buku itu pun langsung muncul di meja belajarnya, buku itu terlihat seperti buku biasa saja dan
bertuliskan judul buku tersebut.
Dia pun menyentuh buku itu untuk membacanya,
namun yang terjadi adalah buku itu berubah menjadi cahaya kecil dan masuk ke dalam kepalanya, dia merasa
seperti menerima informasi tentang telekinesis dan bagaimana cara Mmenggunakannya.
Budi melihat ke arah pensil yang ada di mejanya dan berkonsentrasi untuk menggerakkannya tiba-tiba
pensil itu pun bergerak sedikit namun langsung berhenti, Budi merasa senang dengan apa yang bisa dilakukannyadan mulai menggerak-gerakkan pensil itu lagi namun setelah 30 menit dia mulai merasa sedikit pusing dan berhenti bermain dengan pensilnya itu
Sepertinya dia harus terus berlatih untuk menguasai telekinesis nya agar dia bisa melakukan telekinesis
dengan lancar. Budi meminum air untuk
menenangkan pikirannya sejenak dan mulai menerima permen yang ada di Storage nya, lalu permen itu
pun muncul di tangan Budi dia melihat permen itu seperti permen biasa saja dan mulai memasukkannya ke
mulutnya untuk melihat efek permen itu.
Budi merasakan permen itu sangat lembut di mulutnya dan memiliki rasa seperti stroberi!
Ketika permen itu habis, Budi merasa tubuhnya agak berubah, dia melihat lengannya menjadi sedikit berotot
Kemudian ia membuka bajunya dan menghadap cermin, dia
terkejut melihat perutnya yang mulanya hanya one pack, kini telah berubah menjadi six pack!
Bahunya pun sedikit lebih lebar karena otot nya
Otot Budi tidak seperti binaragawan, dia hanya
seperti pria yang sering berolahraga saja. Budi merasa sangat puas dengan otot yang pas ini, dia tidak ingin
memiliki otot seperti John Cena!
Karena itu akan menarik perhatian orang jika
tiba-tiba dia muncul dengan memiliki badan berotot seperti pemain gulat!
Budi membuka pintu balkon dan duduk di lantai balkonnya Kemudian dia menyalakan rokok yang ada di bawah kasurnya untuk menenangkan diri sejenak,
Rokok ini dia ambil dariwarungnya dia tidak lupa
membayar dengan meletakkan uang sakunya di kotak uang di warung ketika ia mengambil rokoknya.
Orang tua Budi tahu jika dia sudah merokok sejak kakaknya menikah 2 tahun yang lalu dan hanya diam
Saja pura-pura tidak mengetahui perbuatannya

Mereka tidak ingin membuat suasana di keluarga menjadi canggung karena perbuatan anak kesayangan mereka ini, karena Budi merupakan anak yang dewasa untuk seumurannya dan suka membantu mereka Budi juga
jarang sekali main keluar dan meminta uang untuk jajan.
"Huh..nekat banget aku hari ini, lain kali harus lebih hati-hati kalau ngobrol sama orang..tapi..Bu Indri
juga sedikit aneh..' Dia memikirkan tentang
kejadiannya di kontrakan Bu Indri,
Budi mengambil handphone nya dan melihat grup chat kelas IPA 2, mereka sedang berdiskusi tentang
tugas mereka ataupun kejadian hari ini di sekolah
dia melihat Novi pun mengikuti pembicaraan
mereka, Budi terdiam sejenak dan memutuskan untuk mengirimkan pesan chat pribadi pada Novi,

@bhoedi : maaf ya yang tadi Nov.
@vhie : eh ada Budi, udah jgn di bahas ah malu tau awas loh jangan blng2 sama anak2 yg lain Bud !
@bhoedi : Siap Nov, aman kok
@vhie. : makasih juga buat pujiannya :p
@bhoedi : haha.. sama2
@vhie : jngn di inget2 loh, awas ya
@bhoedi : udh terlanjur di save haha
@vhie. : (+.+)=@
@bhoedi : becanda kok
@vhie : iya tau, awas loh jngn mbayangin yg aneh2
@bhoedi : ehm, aku mau belajar dl ah, met mlm Nov
@vhie : rajin amat,hehe mlm jg Bud :)

Budi melihat layar handphone nya sambil membuang asap yang ada di mulutnya, dia merasa Novi sudah tidak malu lagi dan dia pun merasa tenang, Novi terlihat
ceria seperti biasanya Saja
Budi pun membuang rokoknya dan mulai berbaring di atas
ranjangnya, dia lelah dan ingin cepat tidur.
Budi pergi ke sekolah pagi-pagi dan mulai menyapu ruangan kelasnya, dia membantu murid yang sedang piket, dia sudah terbiasa melakukan hal itu sejak dulu dan murid lainnya pun sudah terbiasa melihat Budi yang
suka membantu piket pagi hari itu.
"Eh Budi masih rajin aja nih!" Budi yang sedang
menyapu di bagian belakang kelas melihat Novi yang
baru saja duduk di bangkunya, "Pagi Nov, ya udah kebiasaan sih"
"Ih serius amat kamu nyapunya ampe aku dicuekin",
Ucap Novi sambil menahan dagu dengan tangannya
dia pun mengembungkan pipinya yang menandakan jika
ia sedang kesal. Budi pun meletakan sapu yang ia
gunakan dan langsung duduk di kursinya
dia menghadap pada Novi yang duduk di depannya
Sebelumnya Novi duduk Menyamping agar bisa
menghadap ke meja Budi, sehingga kini mereka jadi bertatapan langsung.
"Apa Novi..ada yang bisa Budi bantu?"
Tanya Budi dengan senyum kecilnya, namun Novi agak
terkejut dengan sikap Budi yang malah langsung
bertatap muka dengannya. Jarak wajah mereka hanya
30 cm. Novi yang melihat Budi tersenyum sambil mendekatkan wajahnya seperti itu malah menjadi gugup, dia biasa menggodai teman-teman sekelasnya untuk candaan, tapi ini pertama kali ada orang yang malah
menanggapinya dengan serius.
"Ah..nggak kok, cuma iseng gangeguin yang piket aja", Jawab Novi dengan nada yang canggung
"Oh..kalau ada apa-apa kasih tau aku aja nanti
aku mau nyapu dl boleh Nov?", Tanya Budi kepada
Novi yang masih terlihat canggung.
Budi tersenyum dalam hatinya, ‘di kasih serangan
balik malah diem,haha'.

Ketika bel istirahat berbunyi, semua murid di kelas
pergi untuk makan di kantin, Budi yang masih merapikan bukunya melihat Novi menolak temannya untuk ikut ke kantin, biasanya Novi selalu pergi dan makan bersama
tapi hari ini dia malah menolaknya, Budi pun bertanya
pada Novi yang terlihat menyembunyikan wajahnya
di atas meja sehingga terlihat seperti murid yang sedang tidur. "Kenapa Nov? Tumben gak ke kantin."”
"Lagi gak nafsu makan aja Bud." Jawab Novi yang masih
berpura-pura tidur itu.
Sebelumnya, Budi berniat untuk pergi ke kantin
tapi dia melihat notifikasi di ikon Questnya.
Kemudian dia pun membuka ikon Quest tersebut
Quest : Traktir Novi yang lupa membawa dompetnya
Hadiah : Uang tunai Rp 100.000
"Hoh..lupa bawa dompet ternyata’, Budi pun melangkah
ke samping bangku Novi dan berkata,
"Nov, ke kantin yuk, aku mau minta maaf masalah
yang kemarin, jadi hari ini aku traktir kamu sepuasnya haha.." Ucap Budi agar Novi tidak curiga bahwa
dia tau jika Novi lupa membawa dompetnya.
Novi pun mengangkat wajahnya dan menatap Budi
dengan wajah yang heran,
"Kamu.***k modus ngerayu aku buat ngasih liat lagi
kaya kemarin kan?"
Budi terdiam sejenak dan ia menyesal telah mengajak Novi untuk ke kantin!
Dia hanya bisa tersenyum dan melangkahkan kakinya keluar kelas.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd