Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[COPAS] Eksibisionis di RS

bhutonk

Semprot Addict
Donatur
UG-FR+
Daftar
24 May 2012
Post
497
Like diterima
179
Lokasi
Tangerang
Bimabet
"Tolong buka bajunya."
Lalu akupun membuka kancing kemejaku hingga 2 payudara ini terlihat semua.
Kurasakan steteskop dingin itu menyentuh dadaku. Disamping lalu pindah ke tengah diantara payudaraku. AC di ruangan ini cukup dingin, ah pasti dia melihat dengan jelas pentilku ini yang sudah memuncak.
"Coba ambil nafas dalam-dalam"
Aku turuti permintaannya. Sekarang dadaku membusung, bergerak naik-turun.
Dia memandangi kedua payudaraku.

"Perutnya sakit?"
"Sedikit"
"Sebelah sini?"
Lalu perutku ditekan perlahan olehnya. Lalu berpindah agak jauh dibawah pusarku.
"Disini juga sakit?"
"Ngga juga sih, dok…"

Aku sudah berada di RS ini sekitar 2 hari. Dokter jaga yg memeriksaku ini masih muda. Dia bukan dokter yg sebenarnya. Dokter rawat inap ku hanya datang sehari sekali jam 12 siang. Dokter jaga ku ini rajin mengecek keadaanku setiap 6 jam. Sebenarnya aku tidak merasa sakit apapun, hanya saja trombosit yang jauh dibawah normal ini membuatku pusing.

Bosan berada di RS padahal baru 2 hari. Kamarku berisi 3 tempat tidur. Karena ngga ada kegiatan lain, selama ini aku memperhatikan 'tetangga' sebelah, seperti kebiasaannya, orang-orang yang menungguinya, dll. Tempat tidurku berada di ujung, dekat jendela. Sebelahku kurasa dia seumuran denganku, pacarnya selalu menjenguknya. Saat aku menempati ruang ini, dia sudah duluan ada. Setiap malam pria yg kurasa itu adalah pacarnya selalu menginap disitu. Tempat tidur yang paling ujung ditempati oleh ibu-ibu. Kelihatannya sakitnya agak parah karena yang kutau dia habis menjalani operasi.

Karena hanya dibatasi oleh tirai, aku bisa mendengar obrolan tetangga. Aku bisa mendengar semua percakapan perempuan ini dengan pacarnya. Enatah itu saat mereka marahan atau bicara mesra. Tirai tempat tidurku tak pernah kututup rapat-rapat. Hanya menyisakan 15 cm terbuka. Tujuannya? Supaya yang lewat bisa melihatku, karena aku cuma pakai celana super pendek dan kemeja yg kancingnya kubuka sampai dada. tentunya tanpa bra.

Pernah suatu pagi suster cowok datang untuk ambil darah. Kulihat dia curi" pandang ke arah dadaku. Pastinya melihat puting ku yg tegak krn dingin. Sengaja kuambil nafas dalam" sehingga dadaku bergerak naik turun. Dan kakiku yg cuma memakai celana super pendek & tipis. Aku ngga pernah pakai selimut.

Hal-hal seperti ini membuatku sangat senang. Melihat pria lain curi-curi pandang untuk lihat payudara atau vaginaku. Atau saat ku masturbasi dan dilihat pria lain. Hal ini kulakukan juga saat di RS. Pacar 'tetangga' ku sering bolak-balik melewati tempat tidurku. Kuperhatikan dia selalu menoleh karena tirai kusisakan terbuka 15 cm. Jadi kuputuskan untuk mengodanya setiap kali dia lewat.

Kancing kemeja sengaja tidak ku pasang, sehingga dia bisa lihat tonjolan payudaraku dengan pentil yg sedikit mengintip. Kaki ku biarkan mengangkang sehingga dia bisa mengintip vaginaku dari sela-sela celana pendek longgar, sambil pura-pura membaca buku. Sampai pada ahirnya saat aku tau dia akan melewati tiraiku, aku sengaja menghadap tembok, memunggungi tirai, dan membuka bajuku, sehingga dia bisa leluasa melihat punggungku yg tanpa bra. Suatu malam aku coba trik lain, dengan pura-pura sibuk memungut tissu yang terjatuh sehingga dia bisa lihat belahan pantatku. Saat itu aku cuma pakai daster super pendek yg tipis tanpa cd.

Hari ketiga ku masih di RS. Dan pria itu masih setia nungguin pacarnya di kamar. Sudah 3 hari berturut-turut dia menginap disini. Dokter bilang kalo lusa sudah bisa pulang. Wah sayang sekali pikirku, karena aku lagi senang menggoda pria sebelah.

Hingga pada suatu malam aku udah birahi tingkat tinggi. Rencanaku kalau pria itu lewat tirai tempat tidurku, aku akan melakukan masturbasi. Benar saja! Saat aku tau dia akan beranajak ke toilet kamar, aku lakukan siasat itu, dan dia berhasil menoleh. Aku lihat langkahnya sempat terhenti. Namun dia melanjutkan langkahnya ke toilet. Ku lakukan siasat itu lagi saat kudengar suara pintu toilet dibuka. Tak kusangka, dia berhenti di depan tiraiku. Matanya tertuju ke arah vagina yang sedang kumainkan clitnya. Lalu arah matanya tertuju pada dadaku yang pentilnya terlihat menonjol dari balik daster tipis.

Kulempar senyum nakal padanya dan dia masuk kedalam, ditutupnya tirai itu. Lalu jari telunjuknya ditempelkan ke bibirnya. "Ssstttt…." katanya sambil tersenyum dengan tatapan nafsu.

Tangannya mengelus" dari lutut sampai pangkal pahaku. Diusap" vaginaku yang sudah basah. Lalu dia mainkan clitku tengan telunjuknya. Sementara tangan yg satu lg meremas" payudaraku agak kencang. Aku pakai daster bertali halter neck. Sehingga mudah buatku, hanya dengan menarik salah satu talinya, maka kedua payudaraku bisa terlihat. Kini dia mencubit" pentilku yang sudah tegak. Dipilinnya ke kiri-kanan. Sebenarnya aku ingin sekali mendesah, namun aku takut kalau suaraku terdengar oleh pacarnya disebelah. Dia pun mengisyaratkan dengan jarinya supaya aku tidak mengeluarkan suara.

Jarinya makin liar memilin putingku. Bergantian kiri kanan. Sekarang lidahnya bermain" di pentilku, dihisap kuat-kuat, digigit kecil, sungguh aku merasa geli-geli nikmat. Vaginaku makin banjir saat dia masih memainkan klitoris ku. Dan pada ahirnya kurasakan clit semakin berdenyut sampai aku merasakan orgasme. Lalu dia hentikan permainan clitnya. Dia menyuruhku turun dari tempat tidur, dengan posisi telungkup dan badan bersandar diatas tempat tidur, dia dengan leluasa mengelus" pantatku, 3 jarinya dimasukkan ke dalam vaginaku, dikocok dengan cepat. Aku hanya bisa meremas selimut atau menggigit bantal. Kocokan itu berhenti, ku tengok kebelakang, ternyata dia sedang menurunkan celana pendek dan cdnya. Kulihat batang penisnya yang besar dan tegak.

Vaginaku diusap" oleh penisnya sebelum dia masukkan perlahan. Ahh sungguh nikmat. Dalam posisi doggy seperti ini, penisnya bisa menancapkan dalam" ke dalam vaginaku. Dia bergerak maju mundur. Ku jepit sekuatnya. Dia percepat permainannya, menyodok sampai kubisa merasakan seperti mentok didalam vaginaku. kedua pundakku ditahan oleh kedua tangannya. Semakin dalam dan kencang hentakannya. Vaginaku berdenyut makin cepat sampai ada perasaan nikmat yang sangat. Diapun mencabut penisnya, dengan bahasa isyarat, dia memberi tau kalau spermanya akan keluar. Langsung ku masukkan penisnya kedalam mulutku, kurasakan sperma hangat memenuhi rongga mulut. Kurasakan penisnya berdenyut". Kutelan habis sepermanya, kujilat kepala penisnya sampai bersih, sampai tak bersisa. Jari-jarinya menyodok" vaginaku yang sudah basah oleh cairan orgasme. Kami berdua tersenyum puas. Lalu bibirku dilumatnya sambil meremas payudaraku.

"Ini rahasia kita ya," katanya. Aku mengangguk mengiyakan. Lalu dia pergi dari bilik tempat tidurku menuju toilet dan kembali ke tempat pacarnya. Sungguh lucu mengingat apa yg baru saja kami lakukan.

Jam sudah menunjukkan pukul 10:20 malam. Aku masih belum bisa tidur. Hasrat seks ku masih menggebu. Kuakui aku punya nafsu seks yang tinggi. Permainan yang barusan kami lakukan, walaupun enak dan bisa membuatku orgasme, masih belum bisa membuatku terpuaskan. Jadi kuputuskan untuk bermain-main dengan clit sebentar.

Kumainkan clitoris sambil digesek-gesekkan ke botol lotion. Botol lotion ini punya bagian yang bergerigi di sisinya. Posisiku telentang, dengan bagian atas kasur yang kubuat tinggi posisinya. Kaki kubuka lebar" dan tangan kiri meremas" payudara. Aku sangat menikmati masturbasi ini. Sengaja tidak kulakukan dengan cepat supaya aku bisa berlama-lama menikmati 'setruman' nikmat ini. Sampai akhirnya kurasakan clit yang semakin berdenyut kencang, dan remasan pada payudaraku semakin kuat, aku jepit botol lotion itu dengan kedua pangkal pahaku. Badanku terguncang-guncang akibat orgasme ini.

Tiba" seseorang muncul dari celah tirai tempat tidur. Aku kaget sampai buru" ku tutupi vaginaku dengan selimut. Seorang pria berbaju putih muncul dengan steteskop menggantung di lehernya. Entah kenapa ku merasa malu. Ini dokter jaga yang suka mendatangiku.

"Gimana? Masih suka pusing ngga?"
"Eh mmm ngga, dok. Better kok dibanding kemarin."
Aku menjawab dengan gugup. Nampaknya dokter itu tau kalau aku malu karena saat dia datang, aku sedang orgasme akibat memainkan clitku sendiri.

"Saya periksa dulu ya"
Seteskop diletakkan di atas dadaku. Tadinya kututupi pentilku dengan lengan. Tapi yasudah lah, kupikir apa ruginya dilihat dokter ini. Kuletakakn tangan ku disamping. Sekarang terlihat dengan samar" pentilku yg mancung ini dari balik daster tipis. Seteskop nya berpindah ke dada kiri, tepat disebelah payudaraku. Kuambil nafas dalam" sehingga dadaku naik turun. Lalu berpindah ke dada kanan, ke tengah" lalu ke bawah payudaraku. Dokter itu melihat ke arah dadaku. Senang sekali rasanya bisa menggoda dia.
Lalu jari telunjuk dan tengahnya memencet" perutku ditanya apakah sakit atau tidak. Kujawab sakit sedikit.
"Disebelah mana? Sini?"
"Bukan, dok, aga turun dibawahnya."
"Disini?"
"Agak kebawah lagi"
Kulihat dokter itu memperhatikan vaginaku yang ngga ada rambut sama sekali.
"Ooh.. Sebentar ya saya periksa dulu.."
Kurasakan seteskop dingin menyentuh pangkal paha, ke bibir vagina dan ke clit. Rasa dinginnya membuatku semakin horny. Lalu steteskop itu diputar" di vaginaku. Aku terangsang, tanpa sadar kugerakkan pantatku naik turun berlawanan arah dengan putaran steteskopnya. Dia tersenyum saat dilihatnya aku sedang menggigit bibirku. Lalu bibir vaginaku dibuka lebar" sehingga clitku terlihat dengan jelas. Steseskop nya digosok"an ke clitku, ditekan" sampai aku harus menahan suara desah. Aku hanya bisa menggigit bibir dan mencengkram kuat" pinggiran besi tempat tidur.

Steteskop dingin itu semakin liat bermain di clitorisku sampai aku hampir orgasme. Namun disaat detik" ku mencapai orgasme, dia menghentikannya. Aku disuruh mengganjal pantatku dengan sebuah bantal, katanya supaya posisi vaginaku lebih tinggi dan mudah menjilatinya. Selangkangan terbuka lebar dan dia dengan mudahnya menjilati clit dan lubang vaginaku. Dijilatinya clitku sambil memasukkan 2 jarinya kedalam vagina. Jari" dokter itu berputar" didalam lubang vaginaku, entah sudah berapa banyak cairan yang kukeluarkan. Ahirnya clit ku pun orgasme akibat jilatan dan kuluman si dokter. Sekarang dia memandangiku sambil mengelus" vaginaku yg sedang berdenyut". Lalu si dokter menurunkan tinggi tempat tidurku. Diputarnya bagian bawah tempat tidurku sampai mentok. Sekarang dia membuka risleting celananya dan menurunkan cdnya. Penisnya yang seakan meloncat dari cd saat dibuka. Ku kulum dengan penuh nafsu, kumasukkan sampai deepthroat. Kelihatannya dokterku sangat menikmatinya. Kujilati dari balls sampai ujung kepala penis naik turun, kuhisap kuat", kumainkan dengan kedua tangan naik turun dengan gerakan melingkar. Kuusap juga pantatnya, selangkangannya, kuciumi pahanya.

Lalu dokter menghantikan isapanku. Kedua kakiku diangkat keatas dan ditekuk sampai lutut menyentuh payudaraku. Penisnya bersiap" menghujam vaginaku. Kepala penisnya besar sekali, sampai aku harus menahan erangan. Penisnya masuk perlahan. Dengan gerakan maju mundur yang pelan sampai ahirnya dia benamkan dalam". Disodoknya penis itu ke kiri kanan atas bawah, kesegala penjuru lubang vaginaku. Aku merasa kenikmatan dengan sodokan seperti itu. Terus terang selama ini aku hanya merasakan penis bergerak maju mundur dengan arah yg lurus" saja. Namun kali ini tidak. Sepertinya dokter ini sudah sangat lihai sekali. Ku genggam lengannya dengan kuat. Namun aku tak kuasa, ku gigit sarung bantal yang ada disebelahku. Aku berusaha keras supaya tidak mendesah. Sulit sekali untuk tidak mendesah untuk bisa mengekspresikan kenikmatan yang luar biasa ini.

Gerakan maju mundurnya bertambah cepat. Kuturunkan kakiku hingga kakiku melingkari pinggangnya. Gerakannya bertambah cepat dan semakin dalam hentakannya. Sampai kurasakan seperti melayang dalam kenikmatan, vagina ku pun kontraksi, kurasakan desir darah ku di sejukur tubuh. Dokterpun nampaknya sudah hampir orgasme. Dicabutlah penis itu, Dengan sigap ku masukkan penisnya dalam mulut dan kubirkan sperma memenuhi rongga mulutku. Kukeluarkan penisnya saat berhenti berdenyut". Kubuka mukutku yang penuh dengan sperma. Kutelan smuanya, bahkan yang belepotan di pipi dan yang menetes di paha langsung ku jilat. Dokter kaget dengan ulahku yg itu dan dia tersenyum" puas. Kulumat batang dan kepala penisnya hingga bersih.

"Sssstttt… Ini rahasia kita yaaa.." katanya.
Aku mengangguk dan tersenyum puas.

Setelah kejadian itu, aku sudah tidak lagi bertemu dokter jaga tsb. Lagipula keesokan siangnya aku sudah dinyatakan sehat oleh dokterku. Mungkin karena malamnya aku meminum sperma dari 2 orang ya? Hehehe..
Siang itu check out dari RS. Sementara tetangga sebelah masih berada disana. Kebetulan tirai tempat tidurnya tidak ditutup. Jadi saat ku melewati tempat tidurnya, aku sempat pamit dengan perempuan itu, ku bilang semoga cepat sembuh. Tak lupa ku senyum pada pacarnya. Diapun membalas senyumanku. Hanya kami berdua yang tau maksut dari senyuman itu.
 
Mangstaaabbh nih.. :jempol:
Ditunggu aksi eksibisionis nya yg lain... :semangat:
..
:ngiler: jd pgen masuk rumah sakit trs ktemu suster macam cewe diatas lah.... :ngiler:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd