Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset Season II <------------------- ( UPDATE )

dicabuli lagi

baru saja aku keluar dari kamar mandi setelah ku bersihkan vaginaku dari spermanya sekalian pipis, papanya iboy sudah menyambutku dengan kontolnya masih menggantung bebas nampak sedikit mengeras.
"eemhh... papa ibooy...", lenguhku namun kubiarkan tangannya yang menyingkap gaun gamisku, aku menyingsingkannya agar ia bisa melihat selangkanganku, tangannya menjamah vaginaku, membelai bulu kemaluanku.
"eehhh... belum di elap papa iboy... abis cebok...", ucapku dengan manja.
"gak apa-apa.... sini naik keatas...", pintanya seraya membimbingku untuk keatas kitchenset, aku duduk dengan kedua kakiku sehingga aku seperti jongkok dengan mengangkang memperlihatkan vaginaku yang merekah di depan dia.
"eeemmh.. papa iboy...", ucapku melihatnya berjongkok sehingga wajahnya tepat di hadapan vaginaku. dan aku terhenyak saat wajahnya mendekat dan bibirnya seakan berciuman dengan bibir vaginaku.
"aaaaahhhh....", kurenggut kepalanya namun membuat nya semakin liar dengan penuh napsu menciumi dan menjilati belahan vaginaku.
"oooohhhh...", rasa nikmat menjalar ke seluruh tubuhku, kedua kaiku semakin mengangkang lebar agar kepalanya lebih bebas.
"aaah geli banget kena itil akuuuu...", lenguhku sambil kutekan kepalanya dan ia semakin gemas melumat itilku. pinggulku menggeliat nikmat, semakin ku renggut kepalanya dan semakin ku tekan.
"aaaahh... ahahhhh... aaahh...", desahku satu tangan lagi aku meremas-remas buah dadaku sendiri.

"aaah...", gumam papanya iboy memandangku dengan puas, mulutnya berlumur lendir vaginaku. aku menghela nafasku dengan kenikmatan yang terputus padahal sedang nikmatnya di lumat itilku.
"mama intan... cantik seperti namanya... dewi...", pujinya dan menyosor bibirku yang di pagutnya dengan penuh napsu, kujulurkan lidahku yang dihisapnya lagi.tangannya meremas-remas buah dadaku dan satu tangannya lagi mengelus-elus pahaku. birahiku sudah dibuatnya kembali berkobar.
"eeeeffffhhhhh... eeenggghhh...", lenguhku dengan bibir masih di pagutnya saat kurasakan vaginaku di coloknya dengan jarinya yang menyeruak lubang vaginaku. membuatku menggeliat nikmat.
"ooohhh... papa ibooy...", lenguhku saat ia melepas pagutannya dengan wajah tersenyum memandangiku yang melenguh oleh jarinya yang mencolok-colok vaginaku. aku mengangkang lebar-lebar sambil merasakan kenikmatan dari jarinya, membuat vaginaku kembali banjir. kuihat kontolnya yang sudah tegang mengeras, kontol besar dan panjang terlihat sungguh gagah di mataku.
"aaah... papa ibooy...", ucapku dengan manja seraya ku gapai kontolnya, ku genggam.
"pake kontol aja...", pintaku tak ada rasa malu dan membuatnya tersenyum dan mengecup bibirku.
"kontolnya diapain...?", bisiknya.
"dimasukin ke memek aku...", ucapku sambil tersipu.
"mau lagi....?", godanya dan aku mengangguk manja. ku tatap wajah ganteng nya yang tersenyum menatapku dengan tangan menggenggam kontolnya dan mengarahkannya ke lubang vaginaku, aku mengangkang lebar diatas kitchenset teringat dulu mang marwan juga menyetubuhiku di atas kitchenset dengan kontolnya yang besar dan panajg juga.
"eemmhh..", lenguhku merasakan kehangatan kepala kontolnya yang menyentuh itilku dan bergeser membelah bibir vaginaku menuju lubang vaginaku yang sudah mengempot ingin di sodok kontol. namun kepala kontol itu tak kunjung menyodok lubang vaginaku hanya menggesek-gesek belahan bibir vaginaku yang sudah berlendir basah.
"aaah.. papa iboooyy...", protesku membuatnya tersenyum lebar semakin mempermainkanku.
"kenapa sayang...", godanya lagi sambil mendekatkan wajahnya dan mengecup bibrku.
"heemmhh.. ibu dewi cantik sekali...", pujinya satu tanganya menjamah buah dadaku.
"papa iboooy.... gak tahaan....", eluhku lagi seraya ku sibak bibir vaginaku lebar-lebar merekah agar ia memasukan kontolnya.
"gak tahan kenapa ? sayang...", godanya lagi tersenyum memandangiku tangannya membelai kepalaku yang terbungkus kerudung.
"pengen dientot kontol gede..", ucapku dan kusambut bibirnya yang mengecup bibirku.
"pengen dientot kontol gede..", ucapku lagi dengan wajah gantengnya yang tersenyum perlahan kurasakan desakan kepala kontolnya menyeruak lubang vaginaku.
"ooooosshhhhhh....", lenguhku menyertai kontol itu semakin dalam dan terbenam di dalam vaginaku yang merasakan kenikmatannya, kehangatannya, denyutannya yang membuatku seakan melayang jauh ke awang-awang.
"ooohh.. kontol gede terasa banget...", ucapku dengan mata ku yang terpejam dan papa iboy mulai menggenjot pinggulnya dengan gagah nya.
"uuhm... mama intaan... enak banget memeknya.... masih sempit banget.... ", pujinya dengan nada bergetar.
"eeehhh... eh.. emang... punya mama nya ibooy... gak enak...?", ucapku di sela lenguhanku dan tak bosannya memandang wajahnya yang ganteng.
"udah gak sempit... enak punya mama intan sempit gini... uuh...kayak masih perawan...", pujinya lagi membuatku merasa bangga padahal sudah banyak kontol gede yang mengaduk-aduk vaginaku selain miliknya.

pinggulnya terus bergoyang maju mundur sementara tangannya dengan bebas meremas-remas kedua buah dadaku, memagut bibirku dengan penuh napsu, sungguh lengkap kenikmatan ini au reguk darinya.
"oooh... papa iboooy... ooohhhh... papa iboyyyy... ", ucapku memanggil-manggil nya dan sesaat kemudian tubuhku mengejang nikmat seakan melayang tinggi, kurasakan seluruh sendiku terlepas, tubuhku bergetar hebat. nafas ku tersengal-sengal namun papanya iboy terus menggenjotku membuatku merintih antara geli dan nikmat.
"eehhhmmmhfff...", ia memagut bibirku menciumi pipiku dan meremas dengan gemas kedua buah dadaku.
"aaah...", lenguhku lega saat kontolnya tercabut dari vaginaku. papanya iboy membimbingku turun dari kitchenset dan memintaku untuk menungging dengan tubuhku di atas kitchenset dengan bokong menungging di hadapannya. gaun gamisku di sibaknya lagi hingga leherku. bokongku diremas-remasnya, di tamparnya dengan nakal. dan tak lama kembali kontol besar itu menyeruak lubang vaginaku dari belahan bokongku.
"ceplok...ceplo.k... ceplok...". bunyi benturan bokongku demakin bertambah cepat membuat ku semakin meregang kenikmatan yang hanya bisa mendesah, merintih, melenguh sejadi-jadinya, merasakan rasa ngilu dan geli dari kontolnya yang menggesek dinding lubang vaginaku.
"aaaah... ooossshhh... aaaaahh...", rintihku kucoba untuk kiring atau kesampingkan pinggulku menahan rasa ngilu dan geli yang melemaskan seluruh sendiku hingga aku tak lagi mampu menahannya, tubuhku kembali mengejang hebat. aku terkulai di atas kitchen set dengan kedua kakiku yang tak lagi mampu menopang bokongku untuk tegak.

papanya iboy meraih tubuhku dan memelukku, mulutnya memagut bibirku, kedua tanganku merangkul diatas pundaknya. nafasku masih terengah. kedua tangannya meremas-remas bokongku. aku hanya pasrah saat ia mengangkat tubuhku dan kembali mendudukanku di atas kitchenset, kedua kakiku mengangkang lebar dan vaginaku kembali menerima kontol besarnya yang membenamkan diri di dalam liangku.
"oooooohhh...", lenguh panjangku menyertai seluruh kontol panjang itu tertanam lagi dan kembali aku meregang rasa ngilu dan geli saat pinggulnya mulai bergoyang.
"oooh...papa iboooy... aaaahh..", rintihku namun sesekali mulutku dilumatnya, buah dadaku diemas-remas dengan liar. pinggulnya bergoyang semakin cepat, dan aku tak mampu menahan rasa ngilu dan geli nikmat ini aku meregang kenikmatan kembali namun secara bersamaan papanya iboy menggeram dengan pinggul menghentak hebat. aku mencapai orgasmeku yang dibarengi orgasme papanya iboy.
"uuuh... bu dewii... ", geramnya dengan sperma yang menyembur deras di dalam rahimku. tubuhku dipeluknya dengan erat hingga tetes sperma terakhir melepaskan pelukannya. kontol besar itu berlumuran lendir saat keluar dari vaginaku, dan dari lubang vaginaku mengalir cairan putih kental begitu banyak.
"maaf bu dewi... gak sempet di cabut..", ujarnya membelai pahaku yang mengangkang berjongkok di atas kitchenset membiarkan lelehan sperma itu terus mengalir perlahan.
"aduh semoga gak hamil ya bu dewi...", ujarnya.

kubersihkan vaginaku di kamar mandi walau tak semua spermanya bisa keluar. ku keringkan dengan gaun gamisku agar bulu dan bibir vaginaku tak basah. sementara papa nya iboy memperhatikan aku dari luar kamar mandi dengan mata tertuju pada vaginaku. kulihat kontolnya sudah agak merunduk walau masih besar dan panjang menghampiriku kuraih dan ku basuh, ku sabuni dengan lembut, ku kocok dan ku bilas lagi dengan air hingga bersih.
papa iboy merangkulku ke dalam ruangan, memandangiku dan mengecup pipiku, bibirku dengan bisikan pujian kepadaku. tangannya memelukku dan memagut bibirku dengan lembut sambil kedua tangannya meremas-remas bokongku yang tersibak gaun gamisku sehingga meremas dan mencengkeram tanpa penghalang.

*-*
puas aku mengecup dan mengulum bibirnya aku melepaskan tubuhnya dari pelukanku, merapikan pakaian dan celanaku, sesaat aku memandangi kecantikannya lagi sebelum akhirnya aku kembali memanjat tembok pemisah yang tinggi nya 2 meter lebih itu.
dari jendela kulihat mama nya intan yang cantik dan nikmat itu berlalu melewati jalanan dengan motornya, sementara aku duduk sambil memegang HP ku dan kembali kuputar rekaman ku saat aku menyetubuhi nya di kitchenset tadi. kontolku kembali mengeras melihat rekaman itu sekan masih terasa nikmatnya saat-saat kontolku di empot oleh vagina nya. sungguh beruntung aku, pikirku bisa menikmati mamah mudah seperti mamah nya intan, ibu dewi.


BERSAMBUNG KE HALAMAN 17 <-------------------------------------------------------klik aja
 
Terakhir diubah:
SEASON I - KItchenset --> https://www.semprot.com/threads/cuckold-kitchenset-mengawali-gelar-tiker-kopi-segelas.1310157/

1. Sensasi baru untukku
2. Seminar (halaman 4) - https://www.semprot.com/threads/cuckold-season-ii-kitchenset.1340430/page-4
3. Malam seminar ( halaman 6 ) - https://www.semprot.com/threads/cuckold-season-ii-kitchenset.1340430/page-6
4. Malam bersama dan sendiri ( halaman 7 ) - https://www.semprot.com/threads/cuckold-season-ii-kitchenset.1340430/page-7
5. Malam yang Nikmat ( Halama 7 juga scroll kebawah ) - https://www.semprot.com/threads/cuckold-season-ii-kitchenset.1340430/page-7#post-1901620960
6. Ketagihan lagi (Halaman 10 ) - https://www.semprot.com/threads/cuckold-season-ii-kitchenset.1340430/page-10#post-1901723464
7. Hari Terakhir ( Halaman 11 ) - https://www.semprot.com/threads/cuckold-season-ii-kitchenset.1340430/page-11
8. Tamu istimewa ( Halaman 15 ) - https://www.semprot.com/threads/cuckold-season-ii-kitchenset.1340430/page-15
9. aku dicabuli tapi aku suka ( HALAMA 15 ) - https://www.semprot.com/threads/cuckold-season-ii-kitchenset.1340430/page-15
10. dicabuli lagi tapi enak ( Halaman 16 ) - https://www.semprot.com/threads/cuckold-season-ii-kitchenset.1340430/page-16


SEASON II - Sensasi baru untukku

usia intan sudah beranjak 5 tahun terlihat aktif dan ceria diantara teman-teman sekolah TK nya, wajahnya cantik mirip aku, mamahnya tentunya ha ha ha... namun jika diamati wajahnya lebih mirip dengan reza, mantan pacar SMA ku itu, ya memang dia lah yang menanamkan bibit di janinku sebagai ayah biologisnya. sementara suamiku tak mempermasalahkan hal ini dengan jiwa besarnya, suamiku sudah menganggap intan sebagai anaknya sendiri, memberi kasih sayang sebagai seorang ayah kepada anaknya.
"iya pulang sekolah, reza mau ketemu sama intan katanya pah...", jelasku kepada suamiku melalui telepon yang tak keberatan jika aku mengantar anakku ke apartement reza yang tak jauh dari sekolah TK.

"sudah biarkan dia main di taman...", ujar reza agar aku melepas intan untuk bermain dengan anak-anak lainnya dan mengajakku ke apartementnya karena ada sesuatu yang ingin ia bicarakan denganku. kebetulan aku ingin meminjam kamar mandinya karena sejak tadi aku menahan pipis.
"ah lega rasanya...", gumamku dalam hati seraya ku ambil tisu dan ku keringkan vaginaku yang basah seperti kebiasaaanku tak ada celana dalam yang membungkus selangkangaku sehingga usai mengeringkan vaginaku aku langsng menurunkan gaun gamisku dan melangkah keluar kamar mandi.
"ah reza...?", ucapku saat aku mendapati tak hanya reza diruangan ini namun ada seorang lelaki setengah baya yang tersenyum dan memandangku dengan wajah penuh napsu.
"to the point aja wi... terus terang aku punya hutang yang sudah jatuh tempo dan harus dibayar sama oom chandra ini...", jelas reza dan memohon kepadaku untuk melayani oom chandra demi hutangnya.
"kamu anggap apa aku ini...?!!", ucapku dengan ketus seraya aku melangkah ke arah pintu keluar namun reza menahan lenganku dan membujukku dengan wajah memelas.
"maaf rez... aku gak bisa nolong kamu dengan cara seperti itu...", ujarku seraya kutepiskan tangannya dan kuraih gagang pintu yang tak dapat ku buka karena sudah terkunci.
"ayolah wi... ", desak reza tangannya kembali mencengkeram lenganku seraya membeberkan perilaku sex ku selama ini dengan suamiku.
"apa bedanya kalo kamu menuruti suamimu dengan yang sekarang ?, cuma kali ini saja wi....". desak reza membuatku terbayang beberapa lelaki yang selama ini menyetubuhiku dengan ijin suamiku di tambah yang kulakukan di belakang suamiku dengan laki-laki lain. aku hanya terdiam.
"ayolah wi... tolong aku sekali ini saja...", desak reza lagi. aku menoleh ke arah lelaki setengan baya itu yang duduk tersenyum memandangiku.matanya tajam seakan menelanjangiku, menatap tajam tubuhku. ku tatap wajah reza dengan rasa kasihan melihat wajahnya yang memelas memohon kepadaku dan aku mengangguk perlahan dan sesaat kemudian wajahnya tersenyum sambil mengucapkan terima kasih kepadaku.
"aku di taman... nemenin intan...", ujarnya kepadaku.
"oom chandra saya tinggal dulu... ", ujarnya kepada lelaki itu seraya beranjak keluar meninggalkan aku di ruangannga dengan lelaki setengah baya ini.

"ha ha ha...sungguh cantik sekali kamu nduk...", ujar lelaki itu saat reza sudah menghilang dan aku berdiri terpaku di hadapannya tubuhnya yang gempal mengingatkan aku kepada mang mandor.
"oom gak mau lama-lama... liat kamu secantik gini... kita mulai saja ya...", ucapnya meraih pinggangku dan memangkuku diatas pahanya yang duduk di bibir ranjang.
"berapa umurmu nduk..?", tanyanya.
"27 oom...", jawabku singkat membiarkan tangannya mengelus lenganku dan satu tangan lagi mengelus pahaku yang masih tertutup gaun gamisku.
"ah masih muda... cantik... berkerudung... oom memang ingin mencicipi perempuan seperti kamu nduk...wanita berkerudung... ", ucapnya dan bibirnya mengecup pipiku dan saat aku menoleh ia memagut bibirku. aku menyambut bibirnya dan kujulurkan lidahku yang langsung di hisapnya.dengan penuh hasrat birahi. tangannya berpindah dari pahaku kini meremas di dadaku. nafasnya memburu penuh napsu.
"eeehhh...", lenguhku dengan hasrat ku yang terbawa arus birahiku. kubiarkan tangannya mulai menyingkap gaun gamisku, dan mulai terlihat kedua kakiku yang putih memperlihatkan kemulusannya semakin tersingkap dan terlihat hingga pangkal selangkanganku yang tak terbungkus celana dalam.
"aaahh... nduk... cantik sekali...", ucap lelaki itu memuji dengan mata memandang deretan bulu hitam di pangkal selangkanganku. tangannya membelai dengan kasar seakan mengoyak bulu kemaluanku. kurentangkan kedua kakiku, ku perlihatkan bibir vaginaku kepadanya yang berdecak kagum dan memuji keindahannya.
"ooohhh.... oom...", lenguhku saat jari nya dengan kasar mencolok lubang vaginaku dan aku hanya bisa melenguh dengan kedua kaki mengangkang membiarkan lubang vaginaku di colok-colok jarinya sambil sesekali kusambut bibir nya yang memagut gemas menghisap bibirku.

gaun gamisku kembali di singsingkannya hingga diatas dadaku, tangannya dengan kasar menyingkirkan BH ku dan meremas kedua buah daaku dengan ganasnya. tak hanya meremas bibirnya melumat dan menghisap kedua putingku bergantian. aku menggelinjang nikmat tanpa sadar melenguh nikmat dengan mata terpejam-pejam. ada rasa yang berbeda dari jamahan tangannya yang kasar namun membuatku semakin nikmat.
"ho ho ... cantik sekali kamu nduk...", ujarnya seraya melepaskan tubuhku, aku terduduk di bibir kasur melihatnya dengan cepat membuka celananya dan mengeluarkan kontolnya.
"oohh.. gede banget...", gumamku dalam hati saat celananya melorot dan menyembul kontolnya yang mengeras tegang, kontol besar seperti milik mang marwan gumamku dalam hati kembali teringat dengannya.
"sini nduk...", ujarnya seraya merenggut kerudungku dan menjejalkan kontolnya di mulutku dengan kasar.
"isep nduk... isep... ", ujarnya lagi sambil menekan kepalaku dan pinggulnya mendorong ke depan sehingga mau tak mau kontol nya menjejal dimulutku hingga kerongkonganku. aku hanya pasrah dengan kepala mengayun maju mundur mengikuti gerakan tangannya yang dengan kasar mencengkeram kerudungku. ku hisap walau sesekali aku terbatuk namun kembali ku masukan ke mulutku dan menghisapnya hingga akhirnya ia mencabut kontolnya dari mulutku dan berganti menyodorkan biji pelirnya ke mulutku.
"jilatin nduk bijinya... aah...yaaa...", ujarnya dan lidahku menjilat dua bola yang menggantung di bawah batang kontolnya itu.

"aaah...", nafasku tersengal dengan kontolnya yang menjulur dari mulutku yang berlumur air liurku.
"cantik sekali kamu nduk...", bisiknya dan memegang kepalaku yang terbungkus kerudung seraya memagut bibirku.
"eemhh...", lenguhku memandang wajahnya yang berhadapan kemudian ia meintaku untuk berbaring dengan gaun gamis disingkapnya keatas memperlihatkan tubuhku yang polos terlentang. tangannya mengelus pahaku, melewati bulu jembutku yang di belainya hingga menjamah buah dadaku yang diremasnya. kontolnya yang hitam besar sudah berada di hadapan selangkanganku. tangannya merentangkan kedua kakiku sebelum akhirnya menggenggam batang kontol nya dan mengarahkan kepalanya tepat di mulut vaginaku.
"aaaaaahhh.. pelan-pelan oom...", pintaku namun baru saja berhenti kata-kataku kontol nya dengan kasar menyeruak lubang vaginaku dan aku hanya memekik, menjerit sambil menahan rasa nikmat yang tak tertahankan dengan caranya yang kasar namun membuat rasa sensasi nikmat yang berbeda yang selama ini aku rasakan.

"-"
"he he he... cantik sekali kamu nduk...", pujiku memandang selangkangan perempuan ini dengan gaun gamisnya yang tersingkap memamerkan selangkangannya yang mulus dengan bulu jembut yang tercukur rapih seperti ulat bulu hitam yang menempel di bawah perutnya di tambah lagi bibir vaginanya yang masih terlihat mulus dengan warna kemerahan sungguh menggairahkan ku. wajah cantiknya dihiasi kerudung panjangnya masih membungkus di kepalanya yang semakin membuatku bernapsu, aku memang terobsesi dengan perempuan berkerudung panjang seperti ini. tanganku membelai kepalanya dan merenggut kerudung itu seraya aku menjejalkan kontolku di mulutnya.
"isep nduk... isep...", pintaku menumpahkan seluruh hasratku sambil melihat mulut mungil nya yang menganga dan wajah cantiknya yang hanya pasrah menelan kontolku. sungguh luar biasa sensasi yang kurasakan dengan menjejalkan kontolku kepada perempuan ber kerudung yang cantik ini.

puas sudah aku menjejalkan kontolku di mulut mungilnya, aku memintanya berbaring dengan kerudung dan gaun gamis masih lengkap melekat ditubuhnya, hanya saja aku memintanya agar gaun nya disingsingkan hingga dadanya.
"eemhh...dada itu masih ranum dan kenyal... walau katanya sudah punya anak satu...", gumamku dalam hati sambil aku mengelus kemulusan pahanya, kurentangkan lebar-lebar kedua kakinya, bibir vaginanya seakan merekah merah terlihat sudah basah. itilnya terlihat indah menghias di bawah bulu jembutnya yang kusuka dengan modelnya. aku mengarahkan kepala kontolku yang membelah bibir vaginanya yang basah dan menatap wajah cantiknya yang sayup melenguh pasrah. tepat di mulut lubang nya aku menekan pinggulku di iiringi lenguhan dari bibirnya yang membulat.
"oooohhh....", llenguhnya dan aku mendorong lagi pinggulku, menjejalkan kontolku di lubang nikmat ini.
"aaaaahhhh.... pelan-pelan oom...", ucapnya dan aku menindih tubuhnya dengan pinggul ku yang mulai menggoyang naik turun. wajahku tepat diatas wajah cantiknya sehingga dengan leluasa aku menciumi pipinya, kedua tanganku memegang kepalanya dan aku memagut bibirnya dengan penuh napsuku, kuhisap lidahnya yang ia julurkan, kulumat bibir atasnya dan kulumat bibir bawahnya bergantian. sesekali aku merapikan kerudungnya agar tak menutupi matanya dan kembali kupagut bibirnya berkali-kali, sementara pinggulku terus menggenjot naik turun dengan kontolku yang mencolok dan mengaduk lubang vaginanya yang begitu nikmat kurasakan, hangat dan sempit mencengkeram kontolku. mulutku tak bosan memagut bibirnya dan menghisap lidahnya yang lembut menggeliat dimulutku. satu tanganku sudah beralih meremas-remas buah dadanya, aku suka bentuknya walau sudah tak seperti buah dada gadis belia namun terlihat indah dengan kedua putingnya yang kemerahan. pinggulku bergerak terus bergerak naik turun dengan rasa nikmat yang kurasakan dari empotan vaginanya, membuat tubuhnya mengeliat semakin liar di bawah tubuhku dan tiba-tiba nafasnya mendengus dan tubuhnya mengejang-ejang hebat dengan leher melengkung menengadahkan wajahnya.
"oooooaaaaaaahhh.... aaaaahh...", lenguhnya berkali-kali dengan mulut menganga, meregang kenikmatan mencapai puncak kenikmatannya.
"enak nduk...", he he he...", ucapku dengan dengan mengelus dan merapikan kerudungnya agar tak menutupi wajah cantiknya, nafasnya terengah-engah mulutnya menganga. pinggulku bergerak perlahan memberinya waktu sementara aku menikmati kedua buah dadanya yang kuremas dengan gemas kedua putingnya yang menonjol mengeras ku lumat bergantian.
"oooaaahhhh... oooomm... ", terdengar dari mulut mungilnya membuatku semakin gemas untuk melumat dan meremas-remas.

aku tersenyum puas melihatnya terkulai lemas, aku mencabut kontolku dari vaginanya yang basah berlumurkan lendir seraya kusodorkan ke mulutnya.
"isep lagi nduk...", pintaku dan hanya sekejap lendir itu sudah bersih dari batang kontolku yang terus di hisapnya. cukup sudah, pikirku memberinya sedikit waktu untuk mengatur nafas. kuraih tubuhnya dan kubimbing untuk menungging. bokongnya sudah menyembul pasrah dengan gaun gamis tersingkap di pinggulnya. ku elus bokongnya yang mulus menyembul indah dengan belahan bokong yang menganga lebar, dapat kulihat jelas lubang duburnya yang mulus dan belahan vaginanya di bawahnya yang kemerahan dan basah.
"emmhh... indah sekali bokongnya....", gumamku, kulitnya yang putih terlihat mulus dan terawat.
"aaaaahhh...", lenguhnya saat jari tengah dan telunjukku ku colokkan ke lubang vaginanya, lembut dan hangat saat ku aduk di dalamnya. aku merunduk ku hirup aroma yang begitu khas saat lidahku menjilati belahan bokongnya, kujilati lubang duburnya semakin kebawah hingga lubang vaginanya, kubenamkan hidungku kujulurkan lidahku membelah belahan vaginanya yang basah. kubenamkan wajahku pada belahan bokongnya yang indah menghirup, menikmati celah kenikmatan ini. hingga puas rasanya aku kembali menggenggam kontolku dan kuarahkan ke lubang itu kembali. kepala kontol itu sudah tepat di mulut lubangnya kedua tanganku meremas bokongnya sebeum akhirnya mencengkeram pinggulnya dan menariknya sehingga kepala kontolku melesak menerobos nikmat lubang hangatnya. kepalanya yang terbungkus kerudung terdongak yang kuraih dan kutarik sehingga aku seperti mengendalikan kuda betina yang kupacu dengan birahi tinggiku.
plak... plak... plak... aku menampar bokongnya dan memacu genjotan pinggulku semakin cepat membuat nya semakin terengah-engah, melenguh, mendesah-desah membuatku semakin bernapsu terus menggenjotnya.
"aaaaaaaahh....", pekiknya seraya menggeliat dengan sembulan bokongnya yang terhempas di kasur sehingga, kubiarkan kontolku menjulur tercabut keluar. aku meraih tubuhnya, gaun gamis nya ku singkap dan menyampirkannya ke belakang leher sehingga tubuh telanjang nya terpampang indah seraya kubimbing untuk mengangkangiku sementara aku berbaring terlentang. kedua paha mulusnya mengangkangiku dengan vagina tepat berada di atas kontolku yang tegak berdiri. tangan lentiknya mengarahkan kepala kontolku ke mulut vaginanya dan perlahan menurunkan tubuhnya yang indah terduduk diatas pinggulku dengan kontolku yang tertanam nikmat di dalam liang vaginanya. bulu jembutnya yang indah menyatu dengan punyaku.
"ooohh...", gumamku saat pinggulnya yang mulai bergoyang nikmat sekali rasanya lubang vaginanya seperti meremas batanng kontolku yang terasa hangat di dalam vaginanya.
"uuughhh.... enak tenan... tempik mu nduk...", ucapku seraya tanganku meremas-remas kedua buah dadanya, kerudungnya bergoyang liar dengan kepala sesekali mendongak, wajah cantiknya tak bosan ku pandangi. pinggulnya semakin cepat bergoyang dengan lenguhan dan desahan yang semakin memburu dan sesaat kemudian aku melihat keindahan saat tubuh bugilnya yang mengejang hebat diatas pangkuanku, menggelepar berkedut hebat. aku mendekapnya mengejang dalam pelukanku.

tubuhnya terkulai yang kurebahkan di kasur dengan kaki kembali kurentangkan dan kontolku kembali menghujam menggenjotnya dengan cepat tanpa memberi waktu rehat kepadanya membuat nya memekik, melenguh dalam rengkuhan tubuhku yang menyetubuhinya.
"uughh... ", geramku saat nya aku menikmati orgasmeku, gumamku dan sesaat kemudian ku semburkan spermaku di dalam vagina nikmat ini, aku tak peduli dengan spermaku yang membanjiri rahimnya, aku tak peduli jika perempuan ini hamil olehku, aku mereguk kenikmatan orgasmeku.

aku berbaring di sampingnya, mengatur nafasku dengan rasa puas sambil kupandangi wajah cantiknya yang terpejam dengan nafas masih terengah, kedua buah dadanya yang ranum bergerak naik turun. aku bangun duduk melihat selangkangannya, melihat sperma putih ku yang meleleh dari lubang vaginanya.

"-"

satu jam telah berlalu, belum ada tanda-tanda oom chandra keluar dari apartementku, aku masih menemani intan, anak biologisku. sesaat wajahnya memang mirip denganku dan tingkahnya yang ceria bermain di taman.
"oom reza... mama mana ?", tanyanya
"mama lagi ke gedung sebelah... sebentar lagi juga balik...", ujarku dan ia kembali bermain dengan anak-anak lannya sementara aku mengawasinya dari jauh. kulihat oom chandra yang keluar dari pintu apartementku, aku bergegas menghampirinya.
"gimana oom...?", ujarku dan kulihat wajah oom chandra yang tersenyum penuh kepuasan sambil mengacungkan jempolnya. aku berjalan di sampingnya dan menerima segepok uang dari oom chandra.
"senang berbisnis dengan mu rez....", ucap oom chandra.
"sukur kalo oom puas... saya gak sembarangan ngasih barang bagus gini oom.... ", ucapku.
"jadi dulu dia pacar SMA mu ?".
"iya oom... ya sekarang sih sudah jadi bini orang...". jawabku.
"pantes masih mulus luar dalam ha ha ha...", ucap oom chandra tertawa.
"ya pokoknya ada uang ada barang... barang bagus walau mahal... gak mengecewakan oom...", tukasku sambil ikut tertawa dan mengantar oom chandra hingga berlalu dengan mobil mercy nya. aku bergegas ke apartementku yang kudapati dewi masih terlentarng terpejam di kasurku dengan tubuh telanjangnya yang tersingkap dan kerudungnya yang terkoyak tak beraturan. kulihat vaginanya yang masih melelehkan sperma oom chandra, yang berarti oom chandra tak memakai kondom tadi, pikirku.

"-"
entah berapa lama aku terlelap saat aku terbangun, kudapati reza duduk di tepi ranjang memandangiku, tangannya membelai kerudungku dengan wajah sendu memandangiku. kurasakan nyeri vaginaku yang dibanjiri cairan sperma lelaki setengah baya tadi. kubersihkan sisa-sisa cairan putih di vaginaku terbayang persetubuhan tadi begitu dahsyat bagiku. walau kasar lelaki setengah baya tadi menyetubuhiku namun aku merasakan kepuasan dan sensasi yang berbeda selama ini. terbesit rasa suka dengan kekasaran lelaki tadi menyetubuhiku sehingga membuatku berkali-kali mengalami orgasmeku. kurapikan kerudungku, kubersihkan diriku dan aku bersiap pulang walau dengan rasa nyeri yang masih kurasakan pada vaginaku.


BERSAMBUNG KE HALAMAN 4 <-------------------------
Jadi keinget temen kantor gw namanya dewi juga
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd