Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset Season II <------------------- ( UPDATE )

Bimabet
Kl ane sih ini aj Huuuu...

3. "Kalo dia ngaceng gimana pah ?".
Aku tapi maunya dientot lebih dari 1 atau 2 kontol pah, aku kocokin semua kontol ngaceng itu... Terus mereka keluarin pejunya di memek aku, biar hamil ya pah?
 
belum bisa nulis cerita lanjutannya nih oom.... lagi mentok..... lagi kehabisan "greng" nya jadi kayaknya buntu.
ini buat perangsang biar "greng"-nya nimbul kira-kira caption apa yang pas buat cuck old poto dibawah nih ?

kalo aye :
1. "papah yakin ? memek aku kasih liat dia ?".
2. "awalnya sih malu... kasih liat ke cowok lain di depan suamiku".
3. "Kalo dia ngaceng gimana pah ?".
4. "ah.. masa dia boleh di pegang dia juga pah ?".
5. "Mang marwan udah 3 bulan gak pulang ke istri di kampung kan ? mau liat gak mang...".

kalom caption cuckold oom apa ? buat bikin semangat greng nya nulis cerita

Klo ane...

"Pah, mama pengen deh hamil.... Tapi bukan sama papah... Boleh? "
 
Season II - Tamu Istimewa


"ih pak chan... belum juga sebulan dari bandung...", ujarku seraya tersenyum melihat wajah pak chandra dari video call di HPku yang tertawa.
"iya wi... gimana kalo sudah kangen gini... he he he...", jawabnya yang terus membujuk dan merayuku agar mau menuruti permintaannya.
"iya pak chan... kan tadi jemput anakku dulu...", ujarku dengan ketidak sabarannya.
"kamu cantik banget wi... tolong kerudung nya jangan dilepas ya...", pintanya
"aku tadi sudah minta ijin suamimu... untuk menelponmu...", ujarnya.
"iih... pak chan... udah di kunci pintu ruangan belum tuh ?... nanti ada anak buahnya yang masuk loh...", ujarku saat terlihat pak chandra menyorotkan kameranya ke bawah mejanya dan terlihat kontolnya yang sudah menegang berdiri dalam genggaman tangannya.
"sudah wi... tenang aja... tolong naikin gamis kamu wi... aku mau liat memek kamu...", ujarnya.
"ihh... pak chan...", jawabku dengan tersenyum seraya tanganku meraih ujung gamisku dan kusingsingkan di hadapan HP ku.
"keliatan..?", ujarku
"iya keliatan wi... cantik banget memek kamu... aku suka jembut kamu wi...", pujinya, kulihat tangannya yang mulai mengocok kontolnya sendiri sementara aku memperlihatkan selangkanganku, kusibak bibir vaginaku.
"uuhhh... enak banget kalo di masukin wi... ke situ...", ucapnya dengan nafas memburu dan akupun ikut birahi melihat kontol besarnya di layar HP ku. terbayang saat di bandung, aku meregut kenikmatan dari kontol itu yang mengaduk-aduk vaginaku berkali-kali. kuletakan HP ku di atas tripod seraya aku mengambil posisi di atas ranjangku.

"uuh kontol...", ucapku seraya ku usap itilku membuat lubang vaginaku semakin membasah banjir.
"kenapa wii...?", tanya pak chandra.
"pengen kontol pak...", jawabku dengan suara mendesah sambil ku colokan 2 jari ku kedalam lubang vaginaku.
"ini wi kontolnya... sini...", seloroh pak chandra, tak puas dengan jari aku meraih botol parfum di dekatku. ku usapkan di bibir vaginaku.
"uuuh... wii... pengen kontol banget ya wii...?", ujar pak chandra melihatku perlahan mencoba memasukan botol parfum ini.
"aaaahhh...", lenguhku sedikit-demi sedikit botol ini semakin menyeruak lubang vaginaku namun semakin tak kuasa untuk terus memasukan nya dengan lingkar botol yang semakin besar.
"terus masukin wi...", ujar pak chandra menyemangati sambil tangannya mengocok kontolnya.
"ooohh... gak bisa pak... eeehhh.... nantinya longgar ah...", ujarku seraya mencabutnya dari vaginaku dan aku kembali mengusap-usap itilku dengan jariku dan pak chandra mengocok kontolnya dengan semakin cepat.
"iya sayang kalo longgar.... coba kamu nungging wi...", pintanya dan aku menurutinya aku membalikan tubuhku dan menungging seraya gamisku tetap kusingsingkan. kubiarkan bokongku yang menyembul di hadapan HP ku sambil ku gerakan-gerakan dengan erotis ke kanan kiri atau meliuk-liukan pinggulku dengan sesuka hatiku.
"uuh..wiiiiii...sayaaang.... sini memeknya sayang...", ucap pak chandra sambil terus ku goyangkan bokongku.

aku kembali membalikan tubuhku duduk di kasur dengan kedua kakiku yang mengangkang lebar.
"gamisnya keatasin sayang... biar tetek kamu keliatan...", pinta pak chandra, kusingsingkan hingga leherku buah dadaku terpampang jelas di hadapannya.
"ooohh... indah banget...", pujinya membuatku tersipu dengan bangga ku pamerkan kepadanya. satu tanganku menjamah itilku yang ku usap-usap memberikan rasa nikmat sambil ku perhatikan kontol pak chandra di layar HP ku.
"ooohh... pak chaan... pengen kontol...", ucapku dengan pinggulku yang menggeliat, jariku semakin cepat mengusap itilku.
"iya ini sayang.. kontolnya...". terdengar jawab pak chandra dengan mataku yang sayup terpejam-pejam nikmat.
"ooohh... pengen dikontolin... oooh pengen kontol... ". ucapku berkali-kali. "pak chaan... kontolin memek aku paak...".
"uuugghh... wiii... ", geram pak chandra smentara akupun semakin nikmat dan tak lama aku mencapai orgasmeku dengan hanya usapan jariku pada itilku. nafasku terengah, tubuhku menggeliat nikmat.

*-*
"ah...", aku hanya terhenyak melihat di layar HP pak chandra, istriku dengan kerudung yang masih membungkus kepalanya dan gaun gamisnya disingsingkannya sehingga terlihat seluruh tubuhnya yang mulus dinikmati oleh pak chandra, memperlihatkan kedua buah dadanya dan selangkangannya yang mengangkang memperlihatkan vaginanya kepada pak chandra yang semakin bernapsu mengocok kontolnya.
"pengen dikontolin pak...", terdengar suara istriku di sela desahan dan lenguhannya, tangannya yang mengusap-usap itilnya terlihat bergerak sesekali mencolok lubang vaginanya sendiri.
"iya wiii.. ini kontolnya sini masukin...", sahut pak chandra yang hanya tersenyum menoleh ke arahku yang juga ikut terbawa antara napsu dan cemburu dalam dadaku.
"pengen dikontolin memek aku pak...", terdengar berkali-kali suara istriku
"iya wii... uuh... cantik banget kamu wii.. uuh aguuung... istrimu menggairahkan... ", ucap pak chandra aku hanya terhenyak sambil ku elus kontolku yang sudah mulai mengeras, melihat istriku dijadikan bahan coli oleh pak chandra.
"pengen dientot wii...?!", ucap pak chandra kepada istriku
"iya paak chan.. pengen di masukin kontol pak chan...", sahut istriku membuatku bergetar sambil ku elus kontolku yang semakin menegang
"pengen dikontolin... pak chaan... kontolin aku....", ucap istriku merancau hingga semakin membuat pak chan bernapsu mengocok kontolnya sendiri sementara aku pun tak berbeda semakin ikut bernapsu melihat istriku menjadi object sex onani pak chandra. aku mengocok semakin cepat saat istriku merintih dan memekik dan ku semburkan spermaku di lantai saat aku melihat istriku mengalami orgasme dengan tangannya sendiri tak ku pedulikan pak chandra yang rupanya menyusul orgasmenya setelah istriku.

*-*
hari menjelang malam saat aku semakin asik membalas chatinganku dengan revan yang semakin menjurus ke sex yang pernah kami lakukan .
"boleh sayang...", balasku saat membalas chatingannya yang ingin kembali mengulang persetubuhan seperti dulu.
"pengen dicrotin di dalem memek tante lagi...".
"boleh....". balasku.
"gak apa-apa kalo hamil tan...", tanyanya.
"gak apa-apa sayang...", balasku.
"gak apa-apa ya tan kalo aku hamilin...". dan aku membalas dengan memperbolehkan ia untuk menumpahkan seluruh hasratnya.
"aah... sudah basah...", gumamku sambil ku singsingkan gaun gamisku dan ku bersihkan vaginaku yang tak celana dalam dan sudah basah dengan tisu. gara-gara chatingan revan, pikirku membuat hasrat birahiku meninggi. aku tak membalas chatingan WA revan lagi saat terdengar pintu rumah di ketuk, ku lihat jam dinding menujukan pukul 8 kurang yang berarti jam suamiku pulang sampai dirumah, aku bergegas membukakan pintu. ku lihat suamiku di depan pintu dan yang membuatku terhenyak adalah pak chandra berdiri di samping suamiku.
"oh... pak chan...", ujarku mempersilahkan masuk.
"kok gak bilang pah, pak chandra mau dateng kesini..?", ujarku kepada suamiku dan sedikit berbasa-basi dengan rasa gugup dan senang dalam hatiku. aku pamit ke belakang untuk mengambilkan minum sambil aku merapikan kerudungku dan gaun gamisku yang sedikit kusut. terdengar obrolan santai pak chan dan suamiku di ruang tamu saat aku kembali menyuguhkan minuman mereka. sambil tersenyum pak chan memandangku dengan penuh gairah.
"ah... repot-repot wi...", ujarnya
"cuma minum pak.... gak tau kalo mau kesini jadi gak ada kuenya...". ucapku seraya aku duduk di sampingnya tepat berhadapan dengan suamiku yang mengambil minum sambil mempersilahkan pak chandra untuk meminumnya. aku melihat pak chandra dan suamiku mereguk air minum mereka dengan hati bertanya-tanya dan berdebar. pak chandra meletakan gelas sambil berterima kasih kepadaku.
"wah seger wi minumnya...", ujarnya sambil sedikit berbasa basi lagi dan sambil bersenda gurau denganku. duduknya semakin mendekat di sampingku, sesaat aku memandang suamiku saat tangan pak chandra mulai merangkulku. suamiku mengangguk dan aku mengerti isyarat itu.
"kamu gak kangen wi...?", ucap pak chandra sambil mengelus pundakku yang di rangkulnya. aku hanya tersenyum seraya memandang suamiku.
"boleh langsung aja, gung...?", tanya kepada suamiku.
"ah.. gak.. di di ka kamar pak....?", jawab suamiku tergagap.
"gak usah gung...", jawab pak chandra seraya wajahnya yang mendekat wajahku menyosor bibirku, aku menyambut bibirnya yang memagut bibirku dengan lembut.
"udah gak tahan gung... istrimu cantik sekali...", ucap pak chan melepas pagutannya dan memandangi wajahku, satu tangannya menahan tubuhku watu tangannya lagi mulai menyingkap gaun gamisku dan pak chan kembali memagut bibirku. di sandaran kursi kepalaku tertahan bersandar menikmati pagutan pak chan yang menghisap bibirku bahkan lidahku yang menjulur keluar dilumatnya dengan penuh napsu. kurasakan jari tangan pak chan yang menjamahi vaginaku yang sudah basah sejak chating dengan revan tadi.
"uuuhh...", lenguhku.
"uuuhh... wi... ", gumam pak chan yang tak mendapati vaginaku tak terbungkus celana dalam. gaun gamisku sudah tersibak di atas perutku dengan pangkal selangkanganku yang tepampang di hadapannya. tangannnya membelai bulu kemaluanku.
"aku suka jembut kamu di potong gini wi...", bisiknya seraya beringsut dengan bersimpuh di hadapan selangkanganku, kedua kakiku direntangkannya kesamping, vaginaku tepat di hadpan wajahnya yang semakin mendekat.
"eemmhh...", geramnya dengan penuh napsu membanamkan hidungnya di antara bibir vaginaku. aku menggelnjang, menggeliat geli dengan rasa nikmat yang menghentak seluruh sendi tubuhku.
"oooaah...", lenguhku kurasakan hidungnya yang dibenamkan dan di gesekkan di belahan vaginaku sesekali beradu dengan itilku.aku hanya bisa melenguh dan mencengkeram kepalanya. kulihat suamiku yang menyaksikan dengan wajah nanar mengelus kontolnya yang mulai menonjol dari celananya.
"oooaaah...", lenguhku tak lagi ku pedulikan suamiku aku hanya melenguh nikmat saat lidah pak chan melikati itilku bahka sesekali menghisap dan melumat membuatku menggelepar dengan rasa nikmat yang semakin meningkat keatas ubun-ubunku hingga sesaat aku hampir mencapai orgasme pak chandra menghentikan jilatannya.

"uummhh...", geram pak chan dengan mulut dan hidung berlumuran lendir vaginaku.
"pak chaaan...", rintihku dengan nafas terengah dengan rasa nikmat yang terputus di tengan jalan. namun pak chandra berdiri dan membuka celananya yang tak lama melorot di lututnya di hadapanku dengan kontolnya yang besar dan panjang tegang berdiri gagah. pak chan tersenyum melihatku yang beranjak dari kursiku dengan cepat tanganku meraih dan menggenggam batang kontolnya. aku terduduk di bibir kursi dengan kepalaku yang dalam belaian tangannya, membimbing aku untuk menghisapnya.
"ooohh...". gumam pak chan, saat kepala kontolnya ku lumat, kubaluri dan ku belai dengan lidahku. tangannya membelai kerudungku yang membungkus kepalaku mulai bergerak maju mundur. aku mencoba untuk memasukan semua hingga kerongkonganku namun batang kontolnya terlalu panjang.
"ooohh... luar biasa istrimu gung...", puji pak chan kepada suamiku yang sudah mengocok kontolnya sendiri sambil melihatku menghisap kontol pak chan.
"sini lebih dekat gung... biar dihisap bareng...", ajak pak chan kepada suamiku yang mendekatiku dan kuraih kontolnya yang kecil. kuhisap dan kulumat bergantian dengan kontol pak chandra.
"sungguh beruntung kamu punya istri cantik seperti dewi... ", ucap pak chan.sambil meraih tubuhku untu berdiri sementara ia berganti duduk di kursi sofa tamu dengan kontol yang berdiri mengacung tegak.
"sini wi...", pintanya dan aku menyingsingkan gaun gamisku hingga leherku, mengangkangi kontol itu dan mengarahkan kepala kontol itu di mulut vaginaku kemudian blessshhh... saat aku menurunkan tubuhku terduduk di atas pangkuannya dengan kontol yang terbanam di dalam vaginaku. pak chan memeluk tubuhku sambil mulutnya menghisap puting buah dadaku dengan penuh napsu.
"ooohh.. paak chaaaan...", rintihku namun perlahan aku mulai menggoyangkan pinggulku sambil tetap kubiarkan kedua buah dadaku dalam lumatannya.

*-*
"aaah...", leherku seakan tercekak menyaksikan istriku diatas pangkuan pak chan, gaun gamisnya tersingkap hingga lehernya memperlihatkan tubuh telanjangnya dalam pelukan pak chandra yang membenamkan diri di dada istriku. pinggul indah itu dengan bokong yang bergoyang di atas pangkuan pak chandra, aku hanya bisa melihat biji pelir pak chandra di bawah bokong istriku sementara batang kontolnya benar-benar terbenam di dalam vagina istriku.
"oooaahh... paaaak chaaan...", rintih istriku dengan pinggul semakin dahsyat bergoyang mereguk kenikmatan batang kontol besar dan panjang milik pak chandra sementara aku hanya mengelus dan mengocok kontol kecilku ini. sesekali istriku megangkat tubuhnya sehingga dapat kulihat kontol pak chandra yang menjulur keluar dari vaginanya berlumuran lendir putih dan kembali terbanam. ku kocok kontol kecilku semakin kencang melihat istriku yang sedang disetubuhi pak chandra.
"oohh...", geramku dengan penuh napsu dan cemburu. aku duduk mendekat di samping pak chandra sambil ku elus bokong istriku.
"uuuggh... nikmat sekali gung... memek istrimu... uuh...", ucap pak chandra kepadaku, kulihat tangannya tak bosan meremas-remas kedua buah dada istriku di hadapannya.
"paaak chaaan... gak kuat... oooh...", lenguh istriku dengan pinggul bergoyang semakin hebat. kuraih dan ku genggam erat satu tangannya. wajah cantik nya yang masih berkerudung menoleh kepadaku.
"ooohhh paaah... aaah... aku keluaar...aaaah...", pekiknya sesaat kemudian tubuhnya bergetar menggelinjang dalam dekapan pak chandra yang membenamkan wajahnya diantara kedua buah dada istriku.

nafasnya terengah di atas pangkuan pak chandra yang memeluk erat tubuh mulusnya.
"udah keluar wi...?", ucap pak chandra tangannya membelai bokongnya, perlahan membimbing tubuh istriku untuk berdiri dan menghadapku dengan membungkukkan tubuhnya menyembulkan bokongnya di hadapan pak chandra yang kembali mengarahkan kontolnya dari belahan bokongnya.
"aaahhh...", lenguh istriku di hadapanku yang masih terduduk di sofa, tangannya berpegang kakiku dan tak lama tubuhnya menghentak maju mundur mengikuti irama sodokan kontol pak chandra dari belakang.
"ceplok...ceplok... ceplok...", bunyi benturan bokongnya dengan pinggul pak chandra begitu nyaring menghentak hebat.
"enak de...?", bisiiku mencium pipinya.
"enak paah... ".
"nikmati de...", ucapku lagi sementara lenguhan dan rintihan kenikmatan nya semakin terdengar nyaring.

*-*
sambil kedua tanganku yang mencengkeram pinggul langsing ini sesekali aku meremas bokongnya atau menamparnya dengan gemas. aku terus menghujam hujamkan kontolku ke dalam vagina nikmat ini. sungguh luar biasa vagina ini masih begitu sempit dan nikmat sekali yang membuatku ketagihan dan kangen akan kenikmatannya, di tambah lagi kecantikan istri agung yang memiliki tubuh indah, langsing, putih, mulus membuat gairahku begitu terpuaskan. apalagi aku sudah lama terobsesi dengan wanita berhijab semakin mambutku begitu bernapsu dengan istri agung ini. aku sungguh beruntung bisa menikmati tubunya.
dari belahan bokongnya kulihat lubang duburnya yang kemerahan dan lubang vaginanya yang kujejalkan kontolku begitu mulus indah. lendir putih membaluri kontolku yang semakin cepat ku ayun.
"uuuggh...", geramku seraya kuremas bokongnya dan plak... plaak... kutampar dengan gemas.
kulihat agung yang di hadapan istrinya hanya bisa menyaksikan istrinya kusetubuhi dengan kontol kecil di tangannya pantas vagina istrinya begitu terasa sempit dan nikmat.
"uuh... gunng.. enak sekali memek istrimu gung...", ucapku dengan rasa puas melihatnya dengan kontol kecilnya yang tak memuaskan istrinya.
"cuck old..", dalam hatiku kepadanya. aku mencabut kontolku dan kuraih tubuh istrinya.
"coba gung kamu duduk di lantai...", ujarku kepada agung dan dia hanya menurutiku bersimpuh dan aku duduk di hadapannya sementara istrinya kuminta menghadapnya, mengangkangi kontolku seperti tadi hanya berganti membelakangiku sehingga vagina istrinya tepat di hadapan agung. perlahan tangan lentik itu mengarahkan kepala kontolku ke mulut vaginanya.
"keliatan gung... ?", tanyaku kulihat agung hanya mengangguk dengan wajah tegang melihat kontolku yang melesak semakin dalam masuk ke liang vagina istrinya.
"aaahh..", lenguh wanita ini terduduk di pangkuan kulagi dengan bokong di hadpanku.hangat dan nikmat vaginanya mencengkeram kontolku seakan empotannya menghisap dan melumat batangku ini. tubuh seksinya mulai bergoayang naik turun dengan kedua kaki menagngkang lebar di hadapan suaminya, memeprlihatkan vaginanya yang diaduk.
"aaaah.... paaak.. chaan...", suara lenguhan yang terdengar indah bagiku, lenguhan istri agung yang menggelinjang nikmat diatas pangkuanku. sedikit kupaksai agar tubuhnya terus naik turun sehingga kontolku bergerak keluar masuk mengaduk-aduk lubang vaginanya.
"aaahhh... paaah...", lenguhnya lagi sambil tangannya berpegang pundak suaminya yang menatap nanar vagina istrinya yang terjejal kontolku.
"keliatan gung... memek istrimu... ", tanyaku dan agung hanya menganguk sambil tergagap dengan mata nya yang tak lepas dari vagina istrinya.
"ooohh... gak kuat ... oooh.. ", lenguh dewi yang tubuhnya semakin bergerak naik turun sendiri, bokongnya memantul indah diatas pinggulku, aku bisa menjamahnya, aku bisa meremasnya dan aku bisa menampar bokong indah itu sesuka hatiku.
"papaaahh... gak kuaaaat... aaaaahhh... koooontooool...", pekik istri agung yang menggeliat hebat, tubuhnya bergetar ku pegang erat pinggulnya agar tak melepas kontolku dari vaginanya. nafasnya terengah berpelukan dengan suaminya sementara aku masih merasakan empotan vagina itu menghisap kontolku.

perlahan ku raih tubuh mulus itu dari agung yang melepas istrinya kepadaku, aku membimbingnya untuk duduk di sofa, kedua kakinya menjulur lemas mengangkang kuraih dengan kedua kakiku. kontolku sudah di hadapan selangkangannya.
"tolong gung...", ucapku seraya merunduk agar agung mengarahkan kepala kontolku di mulut liang vagina istrinya. kulihat tangan agung dengan 2 jari nya yang sedikit gemetar meraih kontolku dan mengarahkan kepala kontolku tepat di mulut liat vagina istrinya dan perlahan aku menekan pinggulku maju sehingga kepala kontolku menyeruak masuk vagina basah ini.
"oooohhhhh.....", lenguh bibir mungil itu saat sudah kubenamkan semua aku menyosornya dan memagutnya dengan gemas, lidah hangat nya menjulur keluar yang kuhisap dengan penuh napsu olehku. perlahan aku menggerakan nya sebelum kepala kontolku menjulur keluar aku kembali menekannya masuk lagi, perlahan namun memberikan kenikmatan bagi dewi yang melenguh nikmat oleh kontolku.
"oooohhh.... paaaak... chaaaaan....", lenguhnya menatapku sayup, sementara kedua tanganku sibuk meremas-remas kedua buah dada nya dengan kedua putingnya yang kemerahan sesekali aku hisap seakan hendak ku keluarkan air susunya yang tak pernah kunjung keluar.
"oooh... guuung... cantik sekali istrimu gung....", ujarku kepada agung suaminya yang duduk di samping nya.
"liat gung... memek istrimu enak sekali...", ucapku seraya kuperlihatkan kontolku yang keluar dan masuk mengaduk-aduk isi vagina istrinya.semakin lama pinggulku semakin cepat bergerak maju-mundur membuat lenguhan istri agung semakin terdengar indah di telingaku. ku cengkeram pinggul langsingnya, kulihat hentakan pinggulku menggoyangkan kedua buah dadanya.

"uuughhh...", geramku sesaat aku menoleh ke agung yang menyaksikanku menyetubuhi istrinya dan mataku kembali menikmati ayunan kedua buah dadanya, wajah cantiknya, kemulusan tubuh istrinya ini. ku kumpulkan seluruh hasratku, aku ingin aku ingin menuangkan seluruh rasaku kepada istri agung ini, menuangkan spermaku di dalam rahim istri agung ini.
"uuhh... guunng... aku hamilin istrimu gung...", geramku sesaat kulihat tangan dewi menggenggam tangan agung disampingnya.
"papaaah...", pekik dewi kepada suaminya dan sesaat kemudian aku muntahkan seluruh spermaku, ku hentakan dalam-dalam agar membanjiri rahimnya, puas rasanya bisa memberikan spermaku kepada istri agung yang cantik ini.
"oohh...", geramku usai kedutan terakhir kontolku menyemburkan spermaku aku mencabutnya dan meleleh sebagian dari vagina indah ini. namun baru saja aku beringsut kepinggir agung sudah mengambil alih selangkangan itu dan menghujamkan kontolnya tanpa membersihkan spermaku.
agung menyetubuhi istrinya dengan penuh napsu namun tak lama ia menggeram dan menghentakan pinggulnya berkali-kali.

aguna dan aku duduk mengapit disisi dewi yang masih terkulai di sofa membiarkan sisa sperma itu meleleh di lantai, membiarkan gaun gamisnya tetap tersingkap diatas dadanya memberikan pemandangan indah bagiku, bulu jembutnya yang tercukur rapih terlihat indah dan kedua buah dada yang ranum dan masih kenyal bagiku.
tak lama dewi beranjak sambil menyingsingkan gaun gamisnya ke dalam kamar mandi. kubersihkan kontolku dan ku rapihkan bajuku. agung masih merunduk dengan nafas masih terengah.
"luar biasa gung... istrimu...", ucapku membuka percakapan, aku berterima kasih kepadanya dan agung mengangguk.
"kamu menikmati kan gung...?", tanyaku
"iya pak...", jawab agung singkat. seraya aku mengeluarkan sebuah cincin emas dan kuperlihatkan kepada agung, dan bermaksud memberikannya kepada istrinya. agung memanggil istrinya. kulihat dewi yang masih berkerudung dan bergaun gamis terlihat anggun mendekat dan aku memberikan cincin itu kepadanya sebagai hadian atau cinderamata.


Bersambung ke HALAMAN 15 scroll ke bawah <----------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
Naahh....
Si Dewi selalu ane tunggu nig Suhuuu....

Tapi koq jadi geleuh.... Kebanyakan ngobrol pak Candra sm Agung...
Pak Chandra agak Gay / Bisex? :hammer:

Beberapa yg ada di Note ane :

- "cuck old..", dalam hatiku kepadanya. aku mencabut kontolku dan kuraih tubuh istrinya.
"coba gung kamu duduk di lantai...", ujarku kepada agung dan dia hanya menurutiku bersimpuh dan aku duduk di hadapannya sementara istrinya kuminta menghadapnya,

- "liat gung... memek istrimu enak sekali...", ucapku seraya kuperlihatkan kontolku yang keluar dan masuk.

- "tolong gung...", ucapku seraya merunduk agar agung mengarahkan kepala kontolku di mulut liang vagina istrinya. kulihat tangan agung dengan 2 jari nya yang sedikit gemetar meraih kontolku

Maaf suhuuuu....
Cuma masukan dari ane yg Nubie ini....
Setau ane Chuckold gak sampe ada phisical touch juga siih....
Apalagi sesama laki....

Overall tetap keren koq kl si Dewi nya Huuuu.....:)
 
Naahh....
Si Dewi selalu ane tunggu nig Suhuuu....

Tapi koq jadi geleuh.... Kebanyakan ngobrol pak Candra sm Agung...
Pak Chandra agak Gay / Bisex? :hammer:

Beberapa yg ada di Note ane :

- "cuck old..", dalam hatiku kepadanya. aku mencabut kontolku dan kuraih tubuh istrinya.
"coba gung kamu duduk di lantai...", ujarku kepada agung dan dia hanya menurutiku bersimpuh dan aku duduk di hadapannya sementara istrinya kuminta menghadapnya,

- "liat gung... memek istrimu enak sekali...", ucapku seraya kuperlihatkan kontolku yang keluar dan masuk.

- "tolong gung...", ucapku seraya merunduk agar agung mengarahkan kepala kontolku di mulut liang vagina istrinya. kulihat tangan agung dengan 2 jari nya yang sedikit gemetar meraih kontolku

Maaf suhuuuu....
Cuma masukan dari ane yg Nubie ini....
Setau ane Chuckold gak sampe ada phisical touch juga siih....
Apalagi sesama laki....

Overall tetap keren koq kl si Dewi nya Huuuu.....:)
Noted oom...
Karena ada request untuk me-"...."-kan suaminya. Titiknya bisa menistakan atau membuat suami tak berharga atau apalah
 
Bisa jg dibikin event gangbang hu, dewi berhari2 dientot, si Agungnya dijadiin pembantu, nyediain seluruh kebutuhan

Jadi dewi cuma di kamar aja, dientorlt bergantian, makan n minum disuapin (pake mulut), kencing n bab jg disitu tanpa ngelepas penisnya bg marwan, si agung nanti yg bersihinnya..... Baru selesai pas dewi positif hamil

Damn my twisted mind....
 
dicabuli tapi aku suka...

intan terlihat aktif dan ceria diantara teman-teman sekolah TK nya, wajahnya cantik mirip aku, mamahnya tentunya namun jika diamati wajahnya lebih mirip dengan reza, mantan pacar SMA ku itu, ya memang dia lah yang menanamkan bibit di janinku sebagai ayah biologisnya. sementara suamiku tak mempermasalahkan hal ini dengan jiwa besarnya, suamiku sudah menganggap intan sebagai anaknya sendiri, memberi kasih sayang sebagai seorang ayah kepada anaknya.
"dada mama...", ucap intan berpamitan kepadaku yang hanya tetap duduk diatas motorku sambil kulambaikan tanganku kepadanya yang berlalu menuju kelas.
"eh iboy... baru dateng... ", ucapku yang di sambut senyuman teman anakku iboy yang berlalu melewatiku dengan terburu-buru setelah tangannya menyalamiku dan aku mengangguk tersenyum kepada papah iboy yang mengantarnya.
"sudah masuk ya bu ?", tanyanya dengan memarkir motor di sampingku.
"baru sih pak...", jawabku singkat dan menyambung sedikit basa-basi kepadanya.
"kok iboy gak pernah di antar mamah nya...?", ucapku seraya kupandang wajah ganteng nya yang agak kebule-bulean dengan tubuh tinggi ideal, pikirku mengaguminya dalam hati namun tak bisa lama aku memandangnya karena banyak ibu-ibu yang juga mengantar anak-anaknya disini.
"mamah iboy jaga dagangan bu... jadi saya aja... gantian...". jawab papahnya iboy

aku duduk agak terpisah dari ibu-ibu yang lain di bawah pohon mangga besar aku duduk dengan 3 ibu-ibu yang agak jauh dari tempat dudukku. aku membuka HP ku dan kubaca WA dari mang marwan yang katanya sudah sekian lama tak bertemu dan merasa rindu kepadaku, membuatku tersenyum-senyum sendiri membacanya. kini mang marwan berada di proyek yang agak jauh dari rumahku karena proyek perumahan di dekat sini sudah jadi dan sudah banyak yang terjual dan dihuni, kalian pasti masih ingat perumahan saat aku di gangbang tukang-tukang itu bukan ?, dan tukang-tukang itu pun sudah berpindah proyek juga,
"iya mang aku juga kangan...", balasku dan kuberitahu aku sedang mengantar dan menunggu intan di sekolah. mang marwan menganggap intan adalah anaknya, dari benihnya. beberapa kali mang marwan memberikan hadiah kepada intan atau hanya sekedar memberi jajan.
"jaga baik-baik anak kita ya sayang...", balas mang marwan yang membuatku kembali tersenyum-senyum sendiri membacanya. teringat dulu saat-saat aku mereguk kenikmatan dengannya, teringat saat pertama kali aku "memancingnya" di dapur, teringat saat aku disetubuhinya di salah satu rumah di perumahan itu, teringat saat aku diantri tukang-tukang di perumahan itu.
"aduuh...", sergahku tiba-tiba tersadar dari lamunan mesumku, saat kurasakan vaginaku mulai terasa basah dan kurasakan mulai meleleh di selangkanganku sementara aku tak memakai celana dalam, pikirku. aku berdiri sambil menengok kanan-kiriku, aku tak ingin gaun gamisku terlihat basah di bagian belakangku, aku harus mengelapnya, aku berjalan menuju bangunan tua sebelah kanan sekolah.
"aduh ada orang...", saat kudapati pintu WC tertutup. aku melewatinya menuju pintu gudang yang juga terkunci, aku terus melewatinya ke semak di belakang gudang, lumayan agak tertutup dan tersembunyi, pikirku hanya untuk mengelap lelehan di selangkanganku namun aku tertegun saat aku berbelok dan langkahku terhenti saat aku melihat seorang lelaki yang sedang kencing berdiri menyamping, yang membuatku terpaku adalah batang kontolnya yang mengucurkan air pipis, menjulur panjang dan besar terlihat jelas olehku dan orang itu adalah papa nya iboy.
"ah... mama nya intan...?!!!", sentak papanya iboy melihatku yang juga membuatku tersentak kaget dan entah kenapa aku hanya mematung dengan mataku yang tertuju pada kontolnya yang masih mengucurkan air yang tak berusaha untuk menutupinya dariku.
"mama nya intan...?!", sergah papa nya iboy kedua kalinya membuatku seakan tersadar dan dengan gugup aku memalingkan wajahku.
"eeh.. ma.. maaf papa nya iboy...", ucapku tergagap seraya aku mundur dan berbalik.

"mama nya intan ke belakang sini mau ngapain ?", ujarnya dengan suara yang sudah di belakangku, saat kakiku akan melangkah pergi dari tempat itu tangannya menahan lenganku dengan sekali tarik ia menempelkan tanganku di kontolnya yang ternyata belum di sarungkan ke celananya.
"eeh.. pa.. eh papa iboy..?!!", ucapku merasakan betapa besar dan panjangnya kontol itu yang kurasakan semakin mengeras di tanganku. aku berusaha tak mau menggenggamnya walau hatiku mulai ingin menggenggamnya namun harga diriku seakan menolak diperlakukan dengan cara seperti ini sehingga tiba-tiba secara relfek satu tanganku lagi ke wajahnya namun belum sampai ke wajahnya ia menahan tanganku.
"papa iboy...!!", ucapku dengan suara agak meninggi dan perlahan tangannya melepas kedua tanganku dengan wajah tersenyum cabul kepadaku. aku bergegas pergi meninggalkan kebum belakang gudang itu dan kulihat pintu WC didekat gudang itu sudah terbuka. aku masuk dan menutup pintu WC dengan rasa kesal.
"kurang ajar..", pikirku dalam hati walau memang aku merasa terangsang melihat kontol nya yang besar seperti itu. jika saja bukan di belakang gudang sekolah, atau jika saja papa nya iboy melakukan dengan cara yang lebih baik mungkin aku akan luluh bahkan tak menolak jika aku sampai menyerahkan tubuhku.

ku hela nafasku membuang udara di dadaku dan menghilangkan rasa sebal karena di perlakukan seperti itu. dari tasku, aku mengeluarkan celana dalamku, kugantungkan di gantungan sebelum terpaksa aku memakainya. aku menyingsingkan gaun gamisku dan kubersihkan lelehan di selangkanganku dengan tisu, sudah 3 minggu aku tak terpuaskan oleh suamiku yang selalu saja ejakulasi sebelum aku orgasme. aku haus akan kenikmatan apalagi kini terbayang kontol papa nya iboy tadi yang begitu gagah di benakku.
"ehmm..", gumamku dengan jari ku yang berlumuran lendir ku sendiri yang meleleh semakin banyak dari vaginaku.
"kontol..", bisik ku seraya ku colokan 2 jariku ke lubangku, kupejamkan mataku terbayang kontol papanya iboy yang besar itu menghujam dengan nikmatnya. namun tiba-tiba ada yang mengetuk pintu WC yang membuatku mengurungkan masturbasiku, ku bersihkan bibir vaginaku dengan tisu kurapihkan gaun dan kerudungku dan aku membuka pintu WC. kudapati papa nya iboy yang merunduk di hadapan ku.
"saya minta maaf mama nya intan... saya kilaf... tolong jangan di jadiin masalah...", ucapnya dengan wajah memelas. aku tersenyum
"gak apa-apa papa nya iboy.... saya juga minta maaf gak tau kalo disitu papa iboy lagi pipis...", balasku dan aku berlalu kembali ke parkiran motorku.

menjelang sore saat pulang dari minimarket dari belakang ku terdengar suara klakson saat aku memperlambat motorku motor melambat di sampngku yang rupanya papa nya iboy yang mengklaksonku.
"bu dewi...", ucapnya yang membuatku terheran karena berubah memanggilku dengan namaku tak lagi menggunakan "mama nya intan". aku menghentikan motorku lebih ke pinggir dan motornya ikut berhenti di sampingku.
"ya ada apa pak ryan...?", balasku bertanya dengan memanggil namanya.
"enggak ada apa-apa bu dewi... saya cuma mau bilang.... tadi celana dalam bu dewi ketinggalan di WC... sudah saya simpan...", ucapnya sambil senyum-senyum nakal membuatku tersentak bagai ada halilintar di siang bolong.
"aaahh...", mulutku menganga tak tau harus menjawab apa.
"saya cium masih wangi... berarti celana itu belum dipakai sama sekali ya bu...", ucapnya membuat wajahku semakin memerah padam dengan perasaan tak karuan. lengkap sudah rasa maluku setelah memergoki dia pipis tanpa berkedip melihat kemaluannya, kini ia tau kalo aku tak memakai celana dalam.
"berarti ibu dewi sekarang gak pake juga dong...", lanjutnya dengan senyuman nakal menggodaku seraya berlalu pergi meninggalkan aku yang masih terdiam malu.

seperti hari biasanya pagi hari aku mengantar anakku ke sekolah, hari ini aku agak terlambat, kulihat anak-anak sudah masuk ke kelas dan tak banyak ibu-ibu atau bapak-bapak yang menunggu di depan dan di halaman sekolah.
"wah intan telat nih...", ujar papa nya iboy yang berdiri di gerbang melihat ku baru datang.
"iya nih... mama sih mandi nya lama...", ucap anakku sambil berjalan tergesa-gesa masuk dan aku berhenti sampai di gerbang.
"nah ketahuan... mandinya lama... ngapain hayoo...", ujarnya dengan senyuman nakal kepadaku membuatku sedikit jengkel namun sukur tak ada orang di sekitarku.
"maaf mama nya intan cuma becanda kok...", ujarnya lagi melihatku cemberut.
"papa nya iboy bisa kembaliin itu saya gak...?", ucapku perlahan takut ada orang yang mendengar dengan nada serius, dalam hatiku untuk apa aku meminta nya kembali namun kata-kata itu sudah terucap dari mulutku.
"kembaliin apa ya mam ?", tanyanya dengan raut wajah menggoda.
"iiih...", ucapu tertahan dengan kepala menoleh kekanan dan kekiri memastikan tak ada ibu2 atau orang di dekat ku selain papanya iboy.
"cd papanya iboooy...", ucapku dengan tekanan yang tertahan agar tak terlalu keras.
"bisa... emang sekarang lagi pake ya ...?", godanya membuatku kesal dan aku mencubit lengannya.
"kalo gak pake kenapa memangnya...?", ujarku ketus namun membuatnya tertawa.
"ya gak apa-apa... cuma mama nya intan kemarin mergokin saya... masa saya gak mergokin punya mama nya intan... he he he...", ujarnya tertawa, aku sudah mulai meraba keinginannya dan hanya tersenyum sambil teringat betapa besar dan panjangnya kontolnya nwaktu itu.
"jadi itu syaratnya biar CD aku dibalikin...?", tanyaku
"kalo boleh... mama nya intan...", jawab nya dengan suara perlahan membuatku berdebar-debar.
"boleh..", bisikku membuat wajahnya berbinar tersnyum.
"rumah kontrakan papanya iboy lagi kosongkan ?", bisikku lagi, ia hanya mengangguk.
"disitu ?, nanti ada yang tau di grebek kita...", ujarnya.
"enggak... pokoknya... papanya iboy nanti ke sana... ". ujarku.

motorku melaju lebih dahulu meninggalkan halaman sekolah diikuti papa nya iboy yang mengikutiku dari jauh. perlahan aku memasuki gang sempit dimana aku memiliki kontrakan yang sudah ditinggal penyewaku tepat di samping rumah kontrakan papanya iboy. motorku ku parkirkan di halaman kontrakan ku aku membuka dan masuk kedalam setelah kupastikan keadaan aman, toh rumah ini juga adalah miliiku jadi aman karena orang tak akan curiga. aku mengirim pesan kepada papa nya iboy agar ia juga memarkir motornya di rumah kontrakan miliknya sendiri yang tepat di sebelah kontrakanku.
"papa nya iboy dari belakang rumah ya, bisa kan manjat tembok samping...?!", ku kirim pesan itu kepadanya.dan tak lama aku menunggu di belakang rumah terlihat kepala papanya iboy yang menyembul dari tembok sebelah yang tingginya 2 meteran.
"mama nya intan pinter banget...", ujarnya seraya turun dari tembok aku hanya tersenyum menatap wajahnya yang ganteng.

"jadi mana CD aku...", tagihku.
"syaratnya belum... ", balasnya sambil cengar-cengir dengan wajahnya yang cabul. aku mencubit lengannya yang hanya pasrah menerima cubitanku. pintu sudah kupastikan terkunci,
"ke dalam aja yu,..... papah nya iboy...", ajakku saat kulihat ia mendekat dan akan mendekapku dan aku mengajaknya ke dalam yang diikutinya, aku berhenti di ruang tengah dengan senyum kepadanya aku menyingsingkan gaun gamisku.
"waah...", sergahnya melihatku dengan tangannya yang kubiarkan mulai memegang pinggulku. matanya tertuju ke tanganku yang semakin naik menyingsingkan gaun gamisku namun ku hentikan agar ia melakukan nya sendiri dengan lebih dulu mencumbuiku. wajahnya sudah di hadapanku tangannya sudah tak ragu lagi melingkar di pinggulku.
"ah gak nyangka mama nya intan.... nakal gini...", ujarnya tersenyum nakal kepadaku memandang wajahku. aku hanya tersenyum dan kusambut bibir nya yang mendekat dan mulai memagut penuh hasrat. kujulurkan lidahku yang di hisap dan dilumatnya sambil bokongku diremas-remasnya kedua tangannya yang mendekap tubuhku.
"emang papanya iboy gak nakal ?", balasku dengan nafas tersengal tersenyum kepadanya.
"nakal kan nyodorin kontol kemarin di belakang gudang itu... ", ujarku lagi sambil tersenyum nakal kepadanya hanya hanya ikut tersenyum dan kembali memagut bibirku. kubiarkan tangan nya menjamah dadaku sambil meremas nikmat dan lidah yang saling menyatu di mulutnya.

"saya tau mamah intan suka curi-cuti pandang ke saya... he he he he...". ujarnya sambil tangannya meremas-remas bokongku yang memang tak terbungkus celana dalam.
"iiih papah nya iboy GR... ha ha ha...", sahutku sambil mencubitnya aku tak menyangkal kalo aku memang suka curi-curi pandang, tapi kalo sampe memergokinya ppis di belakang gudang aku tak pernah terpikir bisa terjadi seperti itu.
"mamah nya intan cantik banget... dari dulu saya emang suka napsu kalo liat mamahnya intan.... ", ucapnya memandang ku dengan wajah tepat begitu dekat dan aku kembali menyambut bibirnya yang memagut, kembali kujulurkan lidahku yang langsung dihisap dan dilumat olehnya dengan penuh napsu. kedua tangannya sudah menjamahi bokongku, dadaku. gamisku sudah disingkapnya di pinggulku.

"wah... mamah nya intan gak pake CD ?", ucapnya sambil kedua tangannya meremas dan menepk bokongku.
"kan CD nya sama papa nya iboy...", ujarku tersenyum dan kubiarkan tangannya menuju ke depanku, menjamah selangkanganku yang tak terbungkus CD memperlihatkan bulu kemaluanku dengan leluasa.
"oouu..... seksi banget...", ucapnya sambil tubuhnya turun bersimpuh dengan wajah tepat di hadapan bulu kemaluanku. jarinya membelai deretan buluku yang tercukur rapih diatas belahan vaginaku.
"eehhmm....jembut aku..... jadi malu diliatin...", ucapku namun tak ku tutup selangkanganku.
"seksi banget ya keliatannya di potong gini....", pujinya.
"papah iboy suka...?", tanyaku tangannya mulai membelai bulu mohawk jembutku. papa iboy mengangguk dengan wajah masih terkesima.
"eemmhh...", geramnya seraya membenamkam wajahnya di bawah perutku, kurasakan hidungnya terselip diantara bibir vaginaku. aku hanya merenggut rambut kepalanya dengan kedua kakiku yang kurentangkan berdiri mengangkang.

*.*
"aaah...", gumamku memandangi bulu jembut yang tercukur rapih menghias seperti ulat bulu yang menempel di atas bibir vagina yang imut mulus dengan kulit putih dan halus kedua paha nya. tak ada celana dalam yang membungkus dan menutup selangkangan semulus ini di balik gaun gamis panjangnya. sungguh menambah gejolak birahiku membayangkannya wanita berkerudung secantik mamah nya intan ini tak memakai celana dalam. kubenamkan wajahku, kuhirup aroma vagina yang tercium wangi, ku coba kuselipkan hidung untuk lebih dalam menghirupnya.

tak ada meja, tak ada kursi yang hanya sehelai tikar yang ku gelar. kuminta mamahnya intan untuk duduk di atas tikar, kusingsingkan gaun gamisnya hingga lehernya, kedua kakinya mengangkang.
"ah mamahnya intan.....! cantik banget...", pujiku memandang belahan bibir vaginanya yang masih terlihat mulus dengan kedua bibir yang kemerahan masih terlihat benar-benar mulus. kedua tanganku tak bosannya mengelus kemulusan kedua pahanya. aku mulai merunduk saat tanganku sudah sampai ke pangkal pahanya, ku belai belahan bibir itu sesaat ku ku tatap wajahnya yang cantik mengigit bibirnya melihatku.
"aaah...", lenguhnya saat ku dapati itilnya yang kuusap. ku sibak dan kudapati lubang vaginanya yang kemerahan sudah basah berlendir.
"aaaaaaaahhh...", lenguhannya semakin panjang saat ku celupkan jariku menusuk lubang itu. hangat licin dan basah di dalam sana. ku sibak bibirnya dan kubenamkan wajahku diantara kedua kakinya, mulutku seakan berciuman dengan bibir vaginanya, lidahku menjulur menjilati itilnya yang sudah mengeras. dan terdengar lenguhan dan rintihan nikmat dari bibrnya yang tertahan. rambut kepalaku direnggutnya dan menekan kepalaku semakin membenamkannya. mataku melihat ke arahnya, tubuhnya meggeliat menikmati jilatanku. wanita secantik mamahnya intan ini sungguh wanita idaman lelaki, wajah yang cantik, berkerudung, tubuhnya mulus, dan memiliki vagina yang masih mulus sekali tak terlihat sudah punya anak, pikirku.

puas dengan vaginanya, dengan mulutku yang berlumuran lendir vaginanya aku beranjak ke bibirnya dan kupagut dengan penuh birahi. sambil kedua tanganku yang meremas-remas bebas kedua buah dadanya.
"aaah... cantik sekali.... ", gumamku dalam hati. aku beralih ke dua buah dadanya yang dai tadi ku remas-remas, kedua putingnya masih terlihat kemerahan, kujilat dan ku hisap kanan dan yang kiri bergantian sambil kuremas-remas membuat mamah nya intan mereguk cumbuan kenikmatan dariku. ku tatap lagi wajah cantiknya berkerudung panjang membuatnya semakin cantik.
"sudah waktunya...", pikirku, aku berdiri dan ku buka celanaku, ku lorotkan kebawah dan langsung kontolku menyembul tegang mengacung di hadapannya.

*.*
"kontol..", bisiiku, memandangi kontol besar dan panjang yang kemarin ku pergoki sedang pipis. aku bangun saat papanya iboy menyodorkan kepadaku, tanganku meraih dan menggenggamnya, begitu besar dan panjang di tanganku, hangat dan keras. kepala kontolnya mengembang lebar seperti jamur yang merekah. tanpa diminta aku memnjulurkan lidahku dan menjilati kepala kontolnya dengan lembut, kuusap lubang pipisnya, kulumat topinya.
"oooh... mamanya intan pinter banget...", puji papanya iboy kepadaku sambil tangannya membelai kepalaku yang terbungkus kerudung.
"ooohhhh....", lenguhnya lagi saat aku memasukan kepala kontolnya dan mengulum batang kontolnya di dalam mulutku, aku melumatnya aku menghisapnya dengan lembut sehingga batang itu keluar masuk perlahan di mulutku. satu tanganku membelai buah pelir yang menggantung lembut di tanganku, terasa 2 biji pelirnya ku remas lembut sambil kepalaku terus maju mundur menghisap batang kontolnya.
"mama intan...", ucapnya dengan kontolnya yang sudah benar-benar mengeras, tangannya membimbingku di atas sehelai tikar dan aku terentang pasrah membiarkan gaun gamisku tersibak hingga leherku, kedua kakiku mengangkang lebar di hadapannya dengan menggenggam kontolnya di hadapan selangkanganku.
"eeenghhhh...", lenguhku saat kepala kontolnya menyelinap bibir vaginaku, menyentuh itilku. matanya memandangiku, memandangi tubuhku namun tak kunjung di hujamkannya kepala kontolnya di vaginaku.
"emmhhh... papah iboy... kenapa ?", tanyaku tak sabar padahal aku sudah menggeliatkan pinggulku.
"mamah intan cantik banget.... saya gak nyangka bisa menikmati ini... ", ucapnya.
"papah iboy... eeemmhh... pelan-pelan dulu...", sergahku kurasakan desakan kepala kontolnya mulai menyeruak lubang vaginaku. perlahan namun pasti walau kontolnya yang besar dan panjang ini dengan mudah semakin dalam memasuki liang vaginaku yang memang sudah berlumuran lendir sehingga memerpmudahnya.
"ooohhh.... ", lenguh nya dengan wajahnya yang ganteng seakan terhenyak saat menanamkan seluruh batang kontolnya di dalam vaginaku.
"aaaaaaaahhhh... ", rintihku dengan nikmatnya dengan menyatunya kelaminnya di dalam kelaminku aku merasakan desiran sensasi yang luar biasa. kontol yang besar dan panjang seakan memenuhi rongga vaginaku hingga mentok menyundul mulut rahimku.
"Mang marwan...", bisikku dalam hati teringat kontol mang marwan yang juga sebesar dan sepanjang ini.
"oohh.. eeeh...oooh...", lenguhku perlahan papahnya iboy menggoyangkan pinggulnya.
"uuhh... mamah intan... uuh... masih sempit banget... ", ucapnya dengan wajah tepat diatas wajahku dan kusambut bibirnya yang memagut bibirku, tangannya meremas-remas buah dadaku. kedua kakiku semakin kulebarkan mengangkang agar seluruh batang kontolnya bisa leluasa keluar masuk di vaginaku.

"-"
"ahh...", gumamku tak menyangka, ku belai kepala yang terbungkus kerudung itu terus bergerak maju mundur, sementara aku merasakan kehangatan dan kenikmatan dari lumatan mulutnya yang menghisap kontolku. tak kusangka mamah nya intan yang cantik dan terlihat alim ini yang di hadapanku menghisap kontolku.aku suka mencuri-curi pandang melihat wajahnya yang cantik terbungkus kerudung panjangnya dan lekukan tubuh yang mengecap di gaun gamis lebarnya di saat angin meniup menerpa tubuhnya. dan aku memandang tak percaya seraya kunikmati wajahnya yang cantik masih terbungkus kerudungnya terlentang dengan gaun gamis tersibak memerlihatkan tubuh mulusnya yang putih bersih terlihat sungguh seksi dengan kedua buah dadanya yang masih ranum, lekukan pinggulnya yang indah, dan selangkangannya yang mengangkang di hadapanku dihiasi oleh bulu jembut yang hitam tercukur rapih menghias diatas bibir vaginanya yang merekah kemerahan.

kuharap ini bukan menjadi mimpi atau mimpi basah yang hampa.
"papah iboy... kenapa ?", ucapnya membuyarkan pikiranku yang terhenyak melihat dirinya yang begitu cantik dan mulus di hadapanku dengan kehangatan belahan bibir vaginanya yang kurasakan di ujung kontolku. perlahan aku mendorongnya, licin, hangat namun terasa sempit menjepit saat semakin dalam hingga seluruh batang kontolku terbenam hanya terlihat buluku dan bulu jembutnya seakan menyatu yang berarti aku sudah menyetubuhi istri orang yang begitu cantik dan tak kusangka bisa kunikmati tubuhnya. nikmat sekali rasanya saat aku menggoyangkan pinggulku dan kupagut bibirnya, kuremas buah dadanya. desahan dan lenguhannya membuat seakan birahiku semakin terbakar, ku genjot dengan semakin bersemangat penuh birahi.

"oooohh.. pa paaah.. iiiboooyy... eeeehh...", lenguhan terucap dari bibirnya yang basah usai kulumat, semakin indah saat semakin ku goyangkan dengan cepat. matanya sayup, kepalanya sesekali menggeleng mengegrak-gerakkan kerudungnya.
"ooohh... terasa banget... geli banget... oooh.. papa iboyyy...aaaahh...", rancaunya. kedua buah dadanya kucengkeram dan kuremas-remas menggeliatkan tubuhnya yang meregang kenikmatan dan kembali ku pagut bibirnya, ku lumat lehernya, sambil terus kuremas-remas kedua buah dadanya.
"aaahh... gaak kuaaaat... ooohh... kontolnya terasa banget... ". rancaunya membuatku bersemangat melihatnya.
"aaahh... papa ibooyyy... kontol gede terasa banget...", dengan mata sayupnya dan kepalanya menggeleng tak karuan dan sesaat kemudian tubuh indahnya menggeliat dan mengejang hebat, menghentak-hentak.
"aaaah... kontooool... kontolll...", rancaunya dengan mata terpejam nikmat mencapai orgasmenya.

usai melepas orgasme, nafasnya tersengal, kupandangi wajah cantik mamah intan ini dan kembali ku pagut bibirnya dengan lembut. kusambut lidahnya yang menjulur, kuhisap dan kulumat. aku mencabut kontolku yang berlumuran lendir putih, kubimbing tubuhnya yang mulus untuk berganti posisi.
"nungging ya.. mama intan...", pintaku, kusingsingkan menyibak gaun gamisnya hingga di punggungnya sehingga terlihat sembulan bokongnya yang aduhai membelah indah di hadapanku, ku jamah, ku usap, ku remas dan ku tampar-tampar dengan gemas. dibawah lubang pantatnya seakan tersenyum bibir vaginanya terlihat begitu indah olehku.
"aaaaahhh... papahh iboooy...", lenguhnya saat aku membenamkan wajahku di pantatnya, kubenamkab hidungku menyelip diantara belahan vaginanya.
"aaah... papah iboyy... maluu... dientot aja....", elaknya bokongnya menghidari wajahku. aku hanya bsia mengelus bokong itu seraya ku arahkan kontolku dan ku selipkan diantara bibir vaginanya dan blessshhh..... kembali kenikmatan kurasakan dari sempitnya lubang vagina ini. ku cengkeram pinggul seksi nya dan ku hentakkan-hentakkan pinggulku menggenjotnya. kuremas, kutampar bokongnya sesukaku berkali-kali.
"aaaahhh...", lenguhnya saat ku tarik kerudungnya, kepalanya mendongak ke atas dan kuhentak pinggulku, plok...plok...plok.. benturan bokongnya dengan pinggulku.

puas sudah dengan posisi menungging, aku mencabut kontolku lagi, kuminta ia berdiri dan aku berbaring di tikar. ku bimbing agar ia mengangkangi kontolku yang tegak berdiri. mamah intan menyingsingkan gaun gamisnya di leher mengarahkan kontolku dan perlahan tubuhnya bergerak turun menduduki pinggangku dengan kontolku yang amblas tertanam di dalam vaginanya.
"ooooohhh....eesssshhh...", desahnya, kuelus kedua pahanya, kulihat bulu jembutnya menyatu dengan buluku lagi.perlahan pinggulnya mengayun dengan mulut berdesah dan melenguh nikmat. ah cantik sekali perempuan ini dalam balutan kerudung nya yang lebar melenguh nikmat diatas kontolku, menggeliat nikmat seakan menari begitu terlihat menggairahkan. kedua buah dadanya sesekali kuremas-remas. kedua putingnya masih kemerahan terlihat indah memantul-mantul indah.
"ooohh... papah iboooyy...", ucapnya
"enak... sayang...?", balasku
"enak banget... oooh... kontol gede... terasa banget...oooh...". rancaunya lagi. sungguh terdengar menggairahkan dari mulut perempuan cantik yang alim berkerudung ini menyebut kelaminku dengan vulgarnya.
"enak ya wiii...", ucapku memanggil namanya.
"enak banget... ooohhh.... ".
"suka kontol gede... wiii...?", pancingku
"he eh... kontol gede enak...". balasnya
"emang kontol nya papah nya intan gak gede...?", pancingku lagi
"enggak... kontolnya kecil.... kurang keras....oooohh....". balasnya lagi, pantas lubang vaginanya begitu sempit dan nikmat menjepit dan mengempot kontolku.
"aaaahhh koontoool....aaaahh.... enak banget kontooool...", pekiknya dan sesaat kemudian tubuhnya kembali mengejang dan menggelepar, aku memeluknya kucium pipinya dan kubiarkan meregang kenikmatan diatas tubuhku.

nafasnya tersengal, kupeluk dengan erat, kubiarkan kontolku yang diam di dalam vaginanya yang terasa mengempot sejak tadi. kubelai kepalanya yang masih terbungkus kerudungnya, ku kecup pipinya.
"terusin ya wii...?", bisiiku seraya bangkit dan kuminta ia untuk berbaring gaun gamisnya kembali disingkapnya hingga leher kedua kakinya mengangkang lebar terlihat jelas vaginanya yang basah. kembali aku menggenjotnya dengan kecepatan penuh pinggulku bergerak naik turun membuat lenguhan dan rintihannya tedengar semakin keras ditelingaku, terengah-engah.
"wiii... boleh dicrotin ke muka...? atau di isep ? ", tanyaku.
"aaah... nanti kena kerudung... kalo papah iboy mau... di dalem...". balasnya membuatku terhenyak.
"boleh wii...? kalo hamil gak apa-apa emang ?", tanyaku semakin bersemangat pinggulku menggenjot dan aku tak lagi mampu menahan orgasmeku.
"aah... keburu... keluaar...aaahh...", pekikku sesaat kupandang wajah cantiknya dan kuhentakan pinggulku berkali-kali dengan menyemburnya spermaku di dalam vaginanya, yang berarti kusirami rahimnya dengan spermaku, sensasi yang begitu nikmat bisa menyetubuhi mamah muda cantik ini, menyemburkan spermaku di dalam vagina mamah muda cantik ini, yang berarti menghamili mamah muda cantik seperti mama nya intan ini.

puas menyemburkan seluruh spermaku di dalam, aku mencabut kontolku dan terlihat meleleh sperma ku keluar dari lubang vaginanya.
"ahh shit...", pikirku, bisa hamillah mamah muda ini olehku, pikirku, kulihat mamah intan yang terpejam dengan nafas masih ikut terengah membiarkan saja vaginaku yang masih di dalam vaginanya yang mungkin membanjiri rahimnya.
"umur mamah intan berapa sih...?", tanyaku sambil ku usap kemulusan pahanya yang masih mengangkang.
"26 pak...", jawabnya dengan mata msih terpejam
"ini gak apa-apa mamah intan... saya keluarin di dalam...?". tanyaku
"gak -apa-apa pak...", jawabnya ringan.


BERSAMBUNG KE HALAMAN 16 <<-----------------------------------

yang mau liat meki wife aye click disini ya ==> https://www.semprot.com/threads/kasih-liat-punya-wife.1349073/
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Midnight oil with Papanya Iboy nih Huuuu....
Pertamax nih, pas ane tunggu2....
Mantaabb jaya.. Suhuuu... Dewi makin Binal...
:tegang:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd