Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Cuckold Story: Ketika Istriku Berbagi Kehangatan

Bimabet
Lanjutkan...
( Klo bisa buat c randy nya "menyesal" , jgn terlalu enteng menerima resiko nya... ):Peace:
 
KLIMAKS…! GANGBANG MANIA (Part-4)


Keke membuka lemari pakaian, kemudian mengambil baju gamis kesukaanya. Yaitu baju gamis warna merah yang baru dibelinya. Lalu Dia juga mengganti celana dalam dan BH nya dengan warna mahron., dan tidak lupa Keke juga memakai jilbab lebar hitam.Sedangkan Aku hanya terpaku melihat Keke yang sibuk mengganti pakainnya tersebut.

“Eh…Mah, gak salah ni…Emang Mama mau pergi pengajian apa…kok pakai baju gamis dan hijab lebar gitu…”
“Kan memuliakan tamu dapat pahala besar Pah hi hi hi…Gak mungkin Adek nemuin mereka hanya pakai daster dan bau bawang lagi” Kata Keke tanpa mempedulikanku sambil berkaca memakai makeup seadanya di depan kaca rias.

Aku yang sedikit dongkol karena dicuekin walau masih dalam keadaan masih telanjang segera bangkit dan mendekati Keke. Tanganku segera meremas gundukan daging kembar dari luar baju gamisnya.
“Mah…Kalau seperti ini…yang ada Wawan dan teman-temannya tak akan berani menggoda Mama nanti…Tadi Mama sudah janji akan buat Papa cemburu…Sedangkan ini…?”

“Hi hi hi….Tenang aja Pah…Adek akan buat Papa cemburu nanti. Karena cowok lebih suka dengan cewek soleha dari pada cewek binal dan gampangan…Muuuuach..” Kata Keke dengan cepat sambil memberikanku kecupan kilat di pipi kananku.

Kekepun melangkah menuju pintu untuk keluar dari kamar…
Tapi saat hampir didepan pintu, Aku tarik Keke kedalam pelukanku…Aku sudah konak membayangkan sebentar lagi Keke akan menggoda Wawan dan teman temannya. Bisa jadi Keke akan di gangbang oleh wawan cs nantinya. Hal ini membuatku tegang dan berdebar penuh nafsu.
Aku angkat baju gamisnya tinggi tinggi sampai pangkal pahanya. Dengan kasar Aku gosok celana dalam mahron Keke, kemudian Aku jongkok didepannya dan…Aku cium celana dalam itu dengan penuh perasaan…

“Mah…Kamu memang cantik dan menggoda….Nanti jangan lupa kasih lihat celana dalam dan memek Mama ke Wawan dan teman temannya ya….Hmmmm…”
“Iya Pah…Tapi kalau kebablasan dan mereka minta lebih boleh kan Pah…?”
“Iya boleh sayang…Kan Papa yang inginkan hal itu…Dan yang terpenting Mama juga harus menikmatinya. Bilang kalau Papa kurang enak badan dan lagi tidur ya. ”
“Iya Pah…Adek keluar dulu…Papa memang suami terbaik….Adek cinta sama Papa…”

Keke pun membuka pintu kamar. Sebelum keluar Dia masih sempatkan untuk meremas kontolku yang sudah mengacung tegak dan sedikit basah itu sambil sedikit tertawa genit.
Aku hanya meringis kecil saat kontolku diremas oleh Keke…Kemudian Aku mulai galau dan horny berat membayangkan kenakalan apa yang akan dibuat oleh Keke nantinya.

Selanjutnya terdengar percakapan basa basi ringan antara Keke dengan Wawan cs di selingi dengan gelak tawa riang diantara mereka.
Aku segera memakai pakaianku, yaitu kaos oblong dan celana pendek. Aku tak mau nantinya ada momen yang terlewatkan olehku. Sebenarnya Aku bisa saja memantau aktifitas mereka melalui CCTV yang sudah Aku siapkan. Namun karena jiwa intelijenku yang Aku rasa sudah mumpuni, ditambah dengan rasa penasaran dan tuntutan fantasiku untuk melihat secara live kenakalan dari Keke, maka Aku harus melakukan sesuatu…!

Akhirnya Aku menemukan ide…
Aku mengambil kursi meja rias dikamarku, lalu dengan hati hati Aku angkat ke dekat pintu sebagai pijakan agar mendapatkan posisi yang baik untuk mengintip kearah ruang tamu.

Saat Aku sudah berdiri diatas kursi dan mencoba mengintip, Aku kecewa karena tidak dapat melihat apa apa. Memang ada fentilasi, tapi tertutup oleh plastik tebal karena ruang kamar yang ada AC.
Dengan perasaan geram, terpaksa Aku lobangi plastik yang menghalangi pandanganku itu. Dan…Walau masih terbatas, namun Aku sudah dapat melihat keruang tamu pada lobang plastik yang telah Aku buat tersebut. Suara mereka juga terdengar lebih jelas dari sebelumnya.

“Gery…Udah deh, pliiiis…hapuslah foto foto itu lagi. Keke kan jadi malu…Keke kan sudah ikutin kemauannya kalian…”
Aku terkejut mendengar kata kata Keke..Foto apa yang dimaksudkannya…Dan keinginan apa yang telah Keke kabulkan…?
”Duh…Ada beberapa adegan yang telah Aku lewatkan nih…” gumamku dalam hati sambil menahan nafsu.
“Ha ha ha…Iya neng, Akan Kita hapus kok tapi setelah Neng lakuin semua perintah Kita kita…Dan semua ini kan salah Neng juga, tadi malam Neng langsung main kabur aja…VCs nya langsung dimatiin…padahal Kita lagi konak dan kentang banget..” Kata orang didepan Keke yang dipanggil Gery oleh Keke.

Aku lihat Gery ini orangnya tinggi kurus berkulit hitam dan berambut panjang agak keriting. Mukanya terlihat banyak jerawat dan terkesan dekil. Dari posisiku mengintip terlihat Gery lagi menyamping dan Aku bergidik karena Gery terlihat seperti narapidana atau preman pasar pecandu narkoba…!

Kata kata Gery langsung disambut gelak tawa mereka…Hanya Wawan yang terlihat diam dan hanya memandang Keke dengan pandangan tajam dan misterius.
“Untung Kita screenshots…Jadi ada kenang kenangannya…Neng Keke memang cantik, montok dan menggairahkan He he heee…” Kata orang disamping Keke sambil menggenggam dan mengelus elus tangan Keke.

Oooo…Begitu rupanya, berarti Keke diancam dan diperas oleh mereka dengan screenshots foto foto telanjang Keke sewaktu VCs tadi malam.
Aku yang sudah tahu permasalahannya, bukannya marah atau takut dengan pemerasan ini, namun Aku makin semangat, tegang dan berdebar penuh nafsu membayangkan apa yang akan mereka lakukan kepada Keke istriku tercinta. Bahkan Aku merasa terbantu dengan adanya pemerasan ini, karena Keke tidak perlu susah susah untuk menggoda mereka. Keke akan terlihat bukan sebagai cewek murahan karena apapun yang terjadi semua yang dilakukan Keke karena berada didalam “tekanan” mereka.

Mataku melotot tajam penuh nafsu melihat dua laki laki, disamping kiri dan kanan Keke masih mengelus dan mengusap usap tangan Keke. Sesekali tangan mereka mencolek pipi, perut, dada bahkan paha Keke. Aku semakain tegang melihat tiga orang yang lain kemudian duduk dilantai, dan mulai meraba raba jari kaki dan betis Keke. Hanya Wawan yang terlihat masih diam dan memandang tajam…Tapi nafasnya mulai memburu, dia terlihat tegang, mungkin Wawan sedang menahan nafsu seperti yang Aku rasakan.

Keke terlihat mulai pasrah…Dia hanya menggeleng beberapa kali sambil memandang Wawan dengan tajam, Aku tak dapat melihat ekspresi Keke dengan jelas karena posisiku yang tidak leluasa untuk mengintip. Ku lihat wawan hanya diam dan menunduk seperti merasa bersalah.
Saat Keke memandang kearah kamar, mungkin Dia ingin memastikan keberadaanku…Tiba tiba laki laki disamping kanan Keke mencium bibir Keke dengan rakus. Kedua tangan Keke di bentangkan. Keke terlihat terkejut dengan serangan tiba tiba yang dilakukan oleh laki laki di samping kanannya itu. Tak ada suara yang Aku dengar selain suara beradunya bibir dan lidah mereka. Samar samar terdengar lenguhan dan rintihan dari Keke, tubuhnya terlihat meliuk liuk dan bergetar. namun karena kaki dan tangannya dipegangi sehingga Dia tak dapat mengelak saat ciuman laki laki tadi digantikan oleh yang lainnya. Sampai akhirnya kelima laki laki tersebut dengan penuh nafsu segera mencium dan menggilir mulut Keke secara kasar dan brutal. Keke terlihat kesulitan untuk bernafas. Saat satu mulut lepas langsung digantikan oleh mulut mulut yang lainnya.

Tuit tuiit tuiiiit…
Tiba tiba HP ku yang berada di meja rias dekat tempat tidur bergetar dan berbunyi pertanda ada panggilan telepon yang masuk.
Aku yang sedang konsentrasi untuk mengintip aktifitas Keke menjadi hilang kendali karena bunyi HP ku itu. Kakiku secara spontan mundur selangkah untuk melihat HP ku.

Gdebruuk…!
Aku terjatuh karena menginjak sisi belakang kursi, Akibatnya Aku terjengkang…untung kepalaku mengenai pinggiran tempat tidur. Sementara itu kursi tempatku berpijak langsung menghantam pintu dan menimbulkan bunyi yang cukup keras.

Aku segera mencoba menggapai HP ku yang masih dalam panggilan masuk. Walau dengan pinggang yang sedikit ngilu karena benturan dengan lantai, Aku paksakan untuk mengangkat panggilan telepon masuk tersebut. Rupanya dari Vina sekretarisku…!

Ya Vin….”
“Pak…Vina udah kirim ke email Bapak bahan presentasi Kita untuk Pak Singo. Silahkan Bapak koreksi jika ada yang perlu direvisi.”
“Oya…Vin, Sebentar lagi akan Ku periksa.” Kataku dengan sedikit gugup dan gelisah karena takut keributan yang Aku buat tadi mengganggu aktifitas Keke dengan teman-temannya.

“Pak…”
“Iya Vin…Apalagi…?”
“Bapak Sakit…? Maaf kalau Vina mengganggu hari libur Bapak”
“Mmm…Nggak kok, hanya sedikit lelah. O ya…Gimana dengan Pak Singo, udah dapat jadwal pertemuan Kita…?”
“Udah Pak…Nanti malam Kita ada waktu satu jam untuk presentasi di depan Pak Singo..”
“Oya…Bagus lah…Kalau begitu tolong siapkan segala sesuatunya ya Vin,,,”
“Iya Pak…mohon Bapak koreksi juga email yang Vina kirim”
“Oke….”

Aku segera mematikan sambungan telepon dengan Vina. Tiba tiba Aku teringat dengan Keke, bagaimanakah keadaannya sekarang…? Semoga Keke dan teman-temannya tidak terganggu dengan suara yang Aku timbulkan tadi.
Kemudian dengan spontan Aku mencampakkan HP yang ada digenggamanku ke atas pembaringan, dan dengan semangat menggebu Aku segera berbalik berencana untuk kembali mengintip Keke dan teman temannya.
Akan tetapi…

Brughhh…!
Aku menabrak Keke yang ternyata sudah berdiri di belakangku. Aku bahkan tidak menyadari dan tak tahu sejak kapan Dia masuk ke kamar.
Keke meringis kesakitan dan hampir saja terjengkang kebelakang, untung cepat Aku tangkap dan rangkul.
“Aiiih….Sayang…Maaf, Papa tak sengaja…Sejak kapan Mama ada di dalam kamar ini…?

“Papa kenapa sih…? Lengan Adek jadi sakit…” Rengek Keke disela ringisannya.”
“Maaf sayang, Habis… Mama masuknya tak bilang bilang dulu. Mana yang sakit, sini Papa pijitin He he he…”
Keke hanya cemberut dan hanya mengusap usap lengannya yang mungkin masih terasa sakit. Aku mencoba untuk mengelus dan memijit lengannya itu. Namun Keke menepisnya.

“Nggak usah Pah…udah nggak sakit lagi kok”
“syukurlah…Maafin Papa ya…Atau…Mama minta tolong teman teman Mama aja yang pijitin, siapa tahu ada diantara mereka yang jago mijitin tubuh Mama he he he”

“Pah…Jangan mengalihkan pembicaraan deh. Suara apa tadi itu, Papa terjatuh ya…” kata Keke dengan intonasi penuh selidik.
Aku gugup dengan pertanyaan Keke, Aku hanya diam dan berusaha setenang mungkin. Karena Aku masih malu dan gengsi jika ketahuan mengintip.

Melihat Aku diam, Kulihat mata Keke jelalatan, dan akhirnya Dia melihat kursi yang tergeletak miring disamping pintu. Keke juga melihat ada lubang pada plastik tebal di fentilasi diatas pintu.
“Pah…Apa yang Papa lakukan tadi…? Ayo, cerita dong…”
“Mmmmh…Anu, itu Mah…Hmmm…”

“Papa ingintip ya…Hayo ngaku…!”
“iyya…Eh…Ngggak…itu…Anu mah…” Jawabku semakin gugup
Keke tertawa kecil lalu memelukku dan menyembunyikan wajahnya di dadaku.

“yIa Mah…Rencananya Papa memang mau ngintip, tapi sebelum Papa berhasil ada panggilan telepon dan membuat Papa buru buru untuk mengambil HP…Jadinya…Ya, Papa terjatuh deh he he he..”
“Jadi…Jadi Papa tidak sempat mengintip….?” Kata Keke sambil mengangkat wajahnya menatap mataku dengan tajam.

“Hmmm…Ya…Belum sempat lah…Emang Mama ngapain aja…?” Kataku semakin pede dengan kebohonganku.
“Nggak ngapa ngapain kok Pah…Hanya…Hanya…Hmmm” Kata Keke kembali memelukku dan menyembunyikan wajahnya di dadaku.
“Nggak ngapa ngapain gimana nih maksudnya Mah…Kemana mereka…Kok sudah tak ada suaranya lagi di ruang tamu…?”

Aku mengangkat wajah Keke…Perlahan ku endus dan kucium dengan penuh nafsu mulut mungil yang menggoda itu. Keke hanya memejamkan matanya, mungkin Dia juga bertanya Tanya dalam hati kenapa Aku begitu bergairah dan meletup letup saat mencium bibirnya itu.

Aku memang terangsang hebat…Masih terbayang bagaimana mereka menggilir mulut Keke dengan ganas di ruang tamu tadi.
Kulumat dan kujilati dengan rakus mulut Keke yang sudah di kerubuti oleh teman-teman Wawan. Keke hanya mendesah pasrah dan tangannya mencengkeram punggungku dengan kuat.

Ketika sedang sibuk sibuknya melahap mulut Keke, Sebenarnya Aku sedikit terperanjat saat merasakan sedikit mencium aroma alkohol atau minuman keras yang keluar dari mulut Keke yang sudah pasrah tersebut.
“Mah…Kok mulut Mama bau alkohol…? Mama minum minuman keras tadi bersama mereka ya…”
“Nggak kok Pah…Perasaan Papa aja tuh…Papa kan tahu Adek nggak suka minum begituan..”
“Tapi bener lo Mah…Mulut Mama bau alkohol nih…” Kataku kembali mendesak Keke untuk jujur kepadaku.
“Bener pah..Adek tak ada minum tadi…Kalau mereka Adek lihat memang ada membawa minuman beberapa botol kecil…Adek tak tahu entah minuman apa itu…” Kata Keke hati hati.

“Oo..Begitu ya…kalau Mama tak ada minum tadi, berarti mulut mereka yang bau alkohol”
“Iya mungkin Pah…” Jawab Keke dengan cepat, tapi terlihat sedikit gugup.
“Hmmm jangan jangan…. Mereka… mereka mencium Mama diruang tamu tadi…makanya mulut Mama bau alkohol gini…!” Kataku seakan bergumam sambil melihat reaksi dari Keke.

Sebenarnya Aku bukannya marah, bahkan sangat terangsang melihat mulut Keke digangbang oleh banyak mulut yang bau alkohol itu. Aku hanya ingin Keke jujur dan terbuka denganku. Namun Keke hanya diam sambil tetap memelukku dengan erat. Perlahan tanganku mencari dan menelusuri pantat dan paha Keke. Saat tanganku menyentuh celana dalam Keke, Dia kembali melenguh dan mendesah perlahan. Aku tahu Dia sedang terangsang dan horny berat, hal ini Aku ketahui karena celana dalam Keke sangat basah….!

“Mah…Ayo jujur… Mama terangsang dikerubuti banyak cowok begitu kan…?”
Keke hanya menatapku sendu sambil menggigit bibir bawahnya.
“Mah…”
“Hmmm…” Jawab Keke kembali menatapku sendu disela sela desahannya karena rabaan tanganku.
“Papa nggak marah kok…Kan sudah Papa bilang, Mama boleh kok melakukan hal hal yang membuat Mama nyaman dan puas…Asalkan Mama jujur dengan Papa..” Kataku kembali mencium mulut Keke dengan lembut.

Aku memegang dagu Keke…Mata Kami saling beradu dalam jarak dekat.
“Ayo mah…Ceritakan semuanya, agar Papa tak penasaran lagi”
“Baiklah Pah…Adek akan ceritakan semuanya. Tapi janji ya Papa tak akan pergi meninggalkan Adek..”
“Ya…Papa Janji akan selalu cinta dan sayang sama Mama”

Aku kemudian menuntun Keke untuk duduk dipembaringan. Keke menarik nafas dalam dalam seakan mengumpulkan kekuatan untuk bercerita kepadaku.
“Pah..Wawan tadi sudah pulang kerumahnya, sedangkan kelima teman nya itu ternyata orang yang akan menyewa rumah disebelah Kita ini”
Aku kaget mendengar cerita Keke, semua ini kebetulan atau dirancang oleh seseorang…? Namun Aku tak mau merusak suasana hati Keke. Aku berusaha tenang dan diam untuk mendengarkan lebih lanjut.

Aku hanya manggut manggut mendengarkan cerita Keke..
“Tau nggak Pah, sebenarnya dua hari lalu Wawan kembali nembak Adek…Katanya Dia sangat mencintai dan menyayangi Adek..” Kata Keke kemudian sambil tertunduk.
“Truuus…Apa jawaban Mama…?” tanyaku penasaran.
“Ya…Waktu itu Adek tolak lah Pah…Adek bilang, bahwa Adek sudah jadi istri Papa…Adek tak mau menghianati Papa..Adek sangat mencintai Papa…Tapi Wawan tak peduli, Dia akan tetap menunggu jawaban iya dari Adek…”

Aku pura pura diam dan termenung seakan mengerti dengan jalan pikiran Keke.
“Pah…”
“Hmmm…”
“Lama lama Adek kok jadi kasihan ya sama Wawan…Dia mencintai istri orang” gumam Keke seakan menyelidiki pikiranku.
“Terima aja cintanya Mah…Kalian jadian aja,Papa gak apa apa kok…Yang penting Mama juga menikmatinya. Kan sudah sering Papa katakan hal ini…Papa juga kasihan dengan Wawan…Yang penting Mama harus jujur. Satu hal lagi, Wawan jangan sampai tahu bahwa Papa mengetahui semua ini.” Kataku dengan nafsu yang kembali berkobar.

Keke hanya memandangku sendu, seakan ingin tahu apakah Aku serius dengan ucapanku itu. Saat mataku beradu pandang dengan Keke, Aku hanya mengangguk kecil untuk meyakinkannya bahwa Aku serius dengan keputusan ini.
“Baiklah Pah…Kalau itu yang Papa inginkan….Nanti malam Wawan ngajak Adek nonton, Adek akan jawab IYA dan mau menerima cintanya Wawan. Jangan nyesel ya Pah…Adek akan selingkuh dan kencan dengannya…!..Itupun kalau Papa izinkan.”

Aku tak dapat lagi menahan debaran nafsu yang semakin mengehentak hentak didadaku..Tapi Aku tak dapat berkata kata lagi karena sesak nafasku mendengar Keke akan selingkuh dengan Wawan.
“ Iya Mah… Papa ijinin kok…Asal Mama ceritakan semuanya nanti. Dan Mama juga harus menikmatinya…Papa rencananya juga akan jumpa klien calon owner dari Malaysia nanti malam”
Keke hanya tersenyum dan mengangguk saat tubuhnya ku rangkul dengan lembut.

Tok tok tok…
“Key…Key…Keeeey…”

Mendengar ketukan di pintu dan namanya dipanggil, Keke segera bangkit dan memberi isyarat kepadaku untuk tetap didalam kamar.
“Sebentar ya Pah…Nanti akan Adek ceritakan semuanya tentang mereka…Papa tunggu aja disini dulu…Sepertinya Jojo teman Gery yang memanggil…”

“Iya Mah…pergilah temui Dia, buat Papa cemburu lagi ya…” Kataku sambil kembali menahan nafsu.
“ Iya Pah…Akan Adek coba…”
Keke segera keluar sambil menutup kembali pintu kamar.

Aku jadi berdebar menunggu apa yang akan dilakukan oleh Keke nantinya..
Key….Keeeeey…
Kembali terdengar panggilan dari teras depan rumah.
Kali ini diikuti oleh beberapa suara laki laki lain seperti sedang bercakap cakap tapi tidak dapat Aku dengar dengan jelas.

Yang dapat Aku lakukan hanyalah menunggu, namun kemudian Aku menjadi tidak sabar dan dengan hati hati kembali mendekatkan kursi ke pintu untuk mengintip.

Degh…
Aku terbelalak menyaksikan pemandangan diruang tengah tepat didepan kamar tidurku. Mungkin jarakku dengan Keke saat ini hanya sekitar 4 meter saja. Sehingga Aku dapat dengan leluasa melihat semuanya…!
Keke terlihat seperti sedang tidur hanya beralaskan karpet tebal, tapi yang membuatku berdebar tegang bercampur nafsu adalah posisi Keke yang sedang memeluk sebuah bantal tipis lebar, dan Keke masih memakai baju gamis lengkap dengan jilbabnya.

Tapi…
Ternyata baju gamis Keke sudah naik dan tarangkat sampai ke pinggang…! Sehingga celana dalam mahron yang dipakai Keke dan paha putih mulusnya jadi terekspos.

Walau Keke dalam keadaan menyamping kearah kiri atau sedang memebalakangi ku dan kaki kananya di tekuk sedikit, namun posisi ini sungguh sangat menggoda.
“Oooo…Rupanya Neng Keke sedang tidur, pantesan tak menjawab panggilanku” Kata seseorang yang tiba tiba masuk.

“Apakah orang ini yang disebut Jojo oleh Keke tadi…?”Gumamku dalam hati.
Kenapa Dia dapat masuk tanpa Aku ketahui…?

Aku coba melihat kearah ruang tamu, Mungkin pintu depan tidak ditutup sewaktu mereka keluar tadi.
Aku semakin berdebar dan sange begitu melihat empat orang lain menyusul masuk, siapa lagi kalau bukan Gery CS…!
Gery dan teman temannya terdiam dan mereka saling pandang…
Terlihat jelas beberapa kali mereka menelan ludah. Mungkin kerongkongan mereka mendadak kering melihat pemandangan seksi dari Keke yang sedang “tidur” dan dalam keadaan setengah telanjang itu.

Terlihat Gery menarik tangan Jojo untuk sedikit memberikan ruang baginya…Aku berfikir, sepertinya Gery lah pimpinan mereka.
Dengan hati hati Gery mendekatkan wajahnya ke wajah Keke..Mungkin Dia ingin memastikan apakah Keke benar benar tidur atau tidak.
Tanpa dikomando, serentak empat orang teman Gery yang lainnya pun mendekat, mereka segera duduk atau bersimpuh mengelilingi Keke.

Aku sudah tak dapat berfikir jernih lagi, nafasku sesak…Kerongkonganku juga kering…dan yang pasti Aku sangat tegang dan bernafsu menunggu aksi mereka selanjutnya terhadap istriku. Entah apa yang merasuki fikiranku…Aku bahkan ingin mereka meraba seluruh tubuh mulus istriku. Aku ingin mereka menikmati, melecehkan bahkan memperkosa Keke secara beramai ramai…!

Gery dengan hati hati terlihat menyentuh bahu Keke. Kemudian Dia menggoyang dan menepuk nepuk bahu Keke dengan lembut.
“Key…Key…Keeeey…” Panggil Gery dengan lembut dan hati hati.
Tak ada reaksi dari Keke…
Gery meletakkan tangan kanannya dipaha Keke, kemudian pegangan tangan kanan itu berubah menjadi elusan lembut dipaha putih mulus itu.

Aku semakin blingsatan…Aku mulai tak dapat menahan diri lagi dari serangan nafsu yang menggelagak. Betapa tidak…Istriku yang cantik ini, sekarang sedang dikerubungi oleh pejantan pejantan haus dan mesum…!
Mungkin karena merasa sedikit kegelian atau memang disengaja oleh Keke, Aku melihatnya menggeliat perlahan. Gery segera melepaskan tangannya dari paha Keke….Mereka berlima sedikit menjauh, bisa jadi mereka takut jika tiba tiba Keke terbangun…

Tapi Aku dapat pastikan wajah mereka terlihat penuh ketegangan dan nafsu tingkat tinggi dan tak berkedip menatap Keke. Apalagi Keke terlihat sedikit gelisah dan tangan kanannya sedikit mengusap atau menggaruk pangkal pahanya….!
Dan… Gerakan Keke menggeliat sambil mengusap pangkal pahanya itu terlihat sangat erotis…
Sampai sampai ada dua orang teman Gery kembali mencoba mendekat dan ingin menyentuh paha Keke…Namun segera dicegah oleh Gery.

Keke kembali menggeliat…Bahkan tangan Keke sekarang mencoba mengusap pusarnya yang masih tertutup oleh baju gamisnya itu. Gerakannya terlihat sangat natural seperti ciri khas orang yang sedang tidur pulas.
Dan akhirnya….tangan Keke berhasil sampai diperutnya…Namun karena gerakannya ini menyebabkan baju gamis yang dipakainya semakin terangkat hingga mencapai perut…

Kemudian…Apa yang Aku inginkanpun tercapai….
Keke tiba tiba merobah posisi tidurnya menjadi telentang…!
Aku shock, tegang dan tak dapat berkata kata lagi…Mulutku kelu, tenggorokanku kering bahkan terasa sangat sulit untuk bernafas karena melihat Keke yang telentang, tapi dengan kedaan pakaian yang lebih menggoda lagi dari tadi…!

Otomatis, mulai dari perut putih mulus Keke sampai jari kakinya sudah terbuka….Dan hanya menyisakan celana dalam mahron saja.
Bagian atas rupanya tak kalah menggoda…
Baju Keke merupakan baju gamis model kancing depan, ada tiga buah kancing besar yang dipasang zigzag untuk menutupi bagian dadanya tersebut.

Sekarang….
Ketiga kancing tersebut dalam juga dalam keadaan terbuka…!
Mungkin Keke sudah membuka ketiga kancing baju tersebut sebelum tidur.
Sehingga….
Bagian dada Keke sekarang juga terpampang jelas dihadapan Gery dan teman temannya.

Walau masih tertutup oleh BH warna mahron, kedua payudara Keke Nampak ingin melompat keluar dan membusung naik turun seirama dengan nafasnya yang halus.
Kembali Gery dan teman temannya saling pandang…
Terlihat tangan Gery gemetaran saat meraba dengan lembut celana dalam warna mahron yang dipakai oleh Keke.

Aku tak dapat lagi leluasa melihat ekspresi dari Keke, karena tubuh setengah telanjangnya telah tertutup oleh tangan tangan kasar yang ada disekelilingnya.
Gery kembali member isyarat kepada teman temannya agar menjauh dari tubuh Keke.
Sekarang terlihat nafas Keke sedikit memburu dan sesak.
Tubuh Keke sekarang tetap dalam posisi telentang, namun payudara kanannya telah keluar dari tempat persembunyiannya…Entah siapa yang mengeluarkan, Aku tak tahu…

Mataku turun ke bawah…Dan, baju Gamis keke rupanya sudah semakin terangkat melewati perut Keke…
Gery terlihat mengatur nafas sesaat…
Kemudian dengan kedua tangan yang kembali bergetar, Gery terlihat bersiap siap untuk meloloskan atau membuka celana dalam Keke…!
Teman-teman Gery mendekat…
Dan…

Cleeeps…
Karet lembut Celana dalam warna merah mahron itu akhirnya pelan namun pasti bergerak melewati gundukan memek Keke…!
Sekarang…
Terpampanglah pemandangan didepan Gery CS…

Yaitu Memek Keke yang indah… Memek yang ditumbuhi oleh bulu bulu halus yang lembut dan terawat.
Gery tetap meloloskan celana tersebut sampai melewati lulut Istriku…
Kemudian Gery dibantu oleh salah satu temannya untuk menekuk lulut Keke agar celana dalam tersebut benar benar lepas.

Celana tersebut kemudian dicampakkan begitu saja oleh Gery…
Semua kembali saling pandang dengan nafas yang memburu, seakan akan mereka ingin menelan bulat bulat tubuh istriku yang telentang menggoda didepan mereka.
Gery kemudian sedikit menekuk kedua kaki Keke, lalu kedua paha tersebut sedikit dikangkangkan..!

Sluuuurph….
Rupanya Gery tak tahan lagi…Kepala Gery terlihat berada diantara paha Keke yang terkangkang itu. Memek Keke istriku itu langsung dicaplok, dilumat dan dijilatnya dengan rakus.

Teman-temannyapun kemudian tak tinggal diam…Mereka juga sudah tak tahan…Sehingga mereka mendekat, dan mulai meraba bagian tubuh keke yang lainnya. Bahkan mulut keke sudah ada yang mencaplok dan melumatnya dengan rakus…!
Aku sudah tak dapat bertahan lagi…Aku sudah sangat terangsang…Sangat lemas bercampur gairah…Namun disaat Aku hampir mencapai klimaks…

Tiba tiba Aku lihat Keke menggeliat, bergerak gerak dan berusaha melepaskan diri dari banyak tangan dan mulut yang menggerayangi tubuhnya itu.

Rupanya Keke terbangun…!
Aku kaget, sehingga tidak jadi mencapai klimaks…
Tapi Aku tetap horny dan berdebar tegang menunggu reaksi dan aksi Keke istriku tercinta…
Apakah yang akan dilakukan Keke….?


Bersambung…
Next Chapter : Klimaks..! Gangbang Mania (part-5)
 
KLIMAKS…! GANGBANG MANIA (Part-4)


Keke membuka lemari pakaian, kemudian mengambil baju gamis kesukaanya. Yaitu baju gamis warna merah yang baru dibelinya. Lalu Dia juga mengganti celana dalam dan BH nya dengan warna mahron., dan tidak lupa Keke juga memakai jilbab lebar hitam.Sedangkan Aku hanya terpaku melihat Keke yang sibuk mengganti pakainnya tersebut.

“Eh…Mah, gak salah ni…Emang Mama mau pergi pengajian apa…kok pakai baju gamis dan hijab lebar gitu…”
“Kan memuliakan tamu dapat pahala besar Pah hi hi hi…Gak mungkin Adek nemuin mereka hanya pakai daster dan bau bawang lagi” Kata Keke tanpa mempedulikanku sambil berkaca memakai makeup seadanya di depan kaca rias.

Aku yang sedikit dongkol karena dicuekin walau masih dalam keadaan masih telanjang segera bangkit dan mendekati Keke. Tanganku segera meremas gundukan daging kembar dari luar baju gamisnya.
“Mah…Kalau seperti ini…yang ada Wawan dan teman-temannya tak akan berani menggoda Mama nanti…Tadi Mama sudah janji akan buat Papa cemburu…Sedangkan ini…?”

“Hi hi hi….Tenang aja Pah…Adek akan buat Papa cemburu nanti. Karena cowok lebih suka dengan cewek soleha dari pada cewek binal dan gampangan…Muuuuach..” Kata Keke dengan cepat sambil memberikanku kecupan kilat di pipi kananku.

Kekepun melangkah menuju pintu untuk keluar dari kamar…
Tapi saat hampir didepan pintu, Aku tarik Keke kedalam pelukanku…Aku sudah konak membayangkan sebentar lagi Keke akan menggoda Wawan dan teman temannya. Bisa jadi Keke akan di gangbang oleh wawan cs nantinya. Hal ini membuatku tegang dan berdebar penuh nafsu.
Aku angkat baju gamisnya tinggi tinggi sampai pangkal pahanya. Dengan kasar Aku gosok celana dalam mahron Keke, kemudian Aku jongkok didepannya dan…Aku cium celana dalam itu dengan penuh perasaan…

“Mah…Kamu memang cantik dan menggoda….Nanti jangan lupa kasih lihat celana dalam dan memek Mama ke Wawan dan teman temannya ya….Hmmmm…”
“Iya Pah…Tapi kalau kebablasan dan mereka minta lebih boleh kan Pah…?”
“Iya boleh sayang…Kan Papa yang inginkan hal itu…Dan yang terpenting Mama juga harus menikmatinya. Bilang kalau Papa kurang enak badan dan lagi tidur ya. ”
“Iya Pah…Adek keluar dulu…Papa memang suami terbaik….Adek cinta sama Papa…”

Keke pun membuka pintu kamar. Sebelum keluar Dia masih sempatkan untuk meremas kontolku yang sudah mengacung tegak dan sedikit basah itu sambil sedikit tertawa genit.
Aku hanya meringis kecil saat kontolku diremas oleh Keke…Kemudian Aku mulai galau dan horny berat membayangkan kenakalan apa yang akan dibuat oleh Keke nantinya.

Selanjutnya terdengar percakapan basa basi ringan antara Keke dengan Wawan cs di selingi dengan gelak tawa riang diantara mereka.
Aku segera memakai pakaianku, yaitu kaos oblong dan celana pendek. Aku tak mau nantinya ada momen yang terlewatkan olehku. Sebenarnya Aku bisa saja memantau aktifitas mereka melalui CCTV yang sudah Aku siapkan. Namun karena jiwa intelijenku yang Aku rasa sudah mumpuni, ditambah dengan rasa penasaran dan tuntutan fantasiku untuk melihat secara live kenakalan dari Keke, maka Aku harus melakukan sesuatu…!

Akhirnya Aku menemukan ide…
Aku mengambil kursi meja rias dikamarku, lalu dengan hati hati Aku angkat ke dekat pintu sebagai pijakan agar mendapatkan posisi yang baik untuk mengintip kearah ruang tamu.

Saat Aku sudah berdiri diatas kursi dan mencoba mengintip, Aku kecewa karena tidak dapat melihat apa apa. Memang ada fentilasi, tapi tertutup oleh plastik tebal karena ruang kamar yang ada AC.
Dengan perasaan geram, terpaksa Aku lobangi plastik yang menghalangi pandanganku itu. Dan…Walau masih terbatas, namun Aku sudah dapat melihat keruang tamu pada lobang plastik yang telah Aku buat tersebut. Suara mereka juga terdengar lebih jelas dari sebelumnya.

“Gery…Udah deh, pliiiis…hapuslah foto foto itu lagi. Keke kan jadi malu…Keke kan sudah ikutin kemauannya kalian…”
Aku terkejut mendengar kata kata Keke..Foto apa yang dimaksudkannya…Dan keinginan apa yang telah Keke kabulkan…?
”Duh…Ada beberapa adegan yang telah Aku lewatkan nih…” gumamku dalam hati sambil menahan nafsu.
“Ha ha ha…Iya neng, Akan Kita hapus kok tapi setelah Neng lakuin semua perintah Kita kita…Dan semua ini kan salah Neng juga, tadi malam Neng langsung main kabur aja…VCs nya langsung dimatiin…padahal Kita lagi konak dan kentang banget..” Kata orang didepan Keke yang dipanggil Gery oleh Keke.

Aku lihat Gery ini orangnya tinggi kurus berkulit hitam dan berambut panjang agak keriting. Mukanya terlihat banyak jerawat dan terkesan dekil. Dari posisiku mengintip terlihat Gery lagi menyamping dan Aku bergidik karena Gery terlihat seperti narapidana atau preman pasar pecandu narkoba…!

Kata kata Gery langsung disambut gelak tawa mereka…Hanya Wawan yang terlihat diam dan hanya memandang Keke dengan pandangan tajam dan misterius.
“Untung Kita screenshots…Jadi ada kenang kenangannya…Neng Keke memang cantik, montok dan menggairahkan He he heee…” Kata orang disamping Keke sambil menggenggam dan mengelus elus tangan Keke.

Oooo…Begitu rupanya, berarti Keke diancam dan diperas oleh mereka dengan screenshots foto foto telanjang Keke sewaktu VCs tadi malam.
Aku yang sudah tahu permasalahannya, bukannya marah atau takut dengan pemerasan ini, namun Aku makin semangat, tegang dan berdebar penuh nafsu membayangkan apa yang akan mereka lakukan kepada Keke istriku tercinta. Bahkan Aku merasa terbantu dengan adanya pemerasan ini, karena Keke tidak perlu susah susah untuk menggoda mereka. Keke akan terlihat bukan sebagai cewek murahan karena apapun yang terjadi semua yang dilakukan Keke karena berada didalam “tekanan” mereka.

Mataku melotot tajam penuh nafsu melihat dua laki laki, disamping kiri dan kanan Keke masih mengelus dan mengusap usap tangan Keke. Sesekali tangan mereka mencolek pipi, perut, dada bahkan paha Keke. Aku semakain tegang melihat tiga orang yang lain kemudian duduk dilantai, dan mulai meraba raba jari kaki dan betis Keke. Hanya Wawan yang terlihat masih diam dan memandang tajam…Tapi nafasnya mulai memburu, dia terlihat tegang, mungkin Wawan sedang menahan nafsu seperti yang Aku rasakan.

Keke terlihat mulai pasrah…Dia hanya menggeleng beberapa kali sambil memandang Wawan dengan tajam, Aku tak dapat melihat ekspresi Keke dengan jelas karena posisiku yang tidak leluasa untuk mengintip. Ku lihat wawan hanya diam dan menunduk seperti merasa bersalah.
Saat Keke memandang kearah kamar, mungkin Dia ingin memastikan keberadaanku…Tiba tiba laki laki disamping kanan Keke mencium bibir Keke dengan rakus. Kedua tangan Keke di bentangkan. Keke terlihat terkejut dengan serangan tiba tiba yang dilakukan oleh laki laki di samping kanannya itu. Tak ada suara yang Aku dengar selain suara beradunya bibir dan lidah mereka. Samar samar terdengar lenguhan dan rintihan dari Keke, tubuhnya terlihat meliuk liuk dan bergetar. namun karena kaki dan tangannya dipegangi sehingga Dia tak dapat mengelak saat ciuman laki laki tadi digantikan oleh yang lainnya. Sampai akhirnya kelima laki laki tersebut dengan penuh nafsu segera mencium dan menggilir mulut Keke secara kasar dan brutal. Keke terlihat kesulitan untuk bernafas. Saat satu mulut lepas langsung digantikan oleh mulut mulut yang lainnya.

Tuit tuiit tuiiiit…
Tiba tiba HP ku yang berada di meja rias dekat tempat tidur bergetar dan berbunyi pertanda ada panggilan telepon yang masuk.
Aku yang sedang konsentrasi untuk mengintip aktifitas Keke menjadi hilang kendali karena bunyi HP ku itu. Kakiku secara spontan mundur selangkah untuk melihat HP ku.

Gdebruuk…!
Aku terjatuh karena menginjak sisi belakang kursi, Akibatnya Aku terjengkang…untung kepalaku mengenai pinggiran tempat tidur. Sementara itu kursi tempatku berpijak langsung menghantam pintu dan menimbulkan bunyi yang cukup keras.

Aku segera mencoba menggapai HP ku yang masih dalam panggilan masuk. Walau dengan pinggang yang sedikit ngilu karena benturan dengan lantai, Aku paksakan untuk mengangkat panggilan telepon masuk tersebut. Rupanya dari Vina sekretarisku…!

Ya Vin….”
“Pak…Vina udah kirim ke email Bapak bahan presentasi Kita untuk Pak Singo. Silahkan Bapak koreksi jika ada yang perlu direvisi.”
“Oya…Vin, Sebentar lagi akan Ku periksa.” Kataku dengan sedikit gugup dan gelisah karena takut keributan yang Aku buat tadi mengganggu aktifitas Keke dengan teman-temannya.

“Pak…”
“Iya Vin…Apalagi…?”
“Bapak Sakit…? Maaf kalau Vina mengganggu hari libur Bapak”
“Mmm…Nggak kok, hanya sedikit lelah. O ya…Gimana dengan Pak Singo, udah dapat jadwal pertemuan Kita…?”
“Udah Pak…Nanti malam Kita ada waktu satu jam untuk presentasi di depan Pak Singo..”
“Oya…Bagus lah…Kalau begitu tolong siapkan segala sesuatunya ya Vin,,,”
“Iya Pak…mohon Bapak koreksi juga email yang Vina kirim”
“Oke….”


Aku segera mematikan sambungan telepon dengan Vina. Tiba tiba Aku teringat dengan Keke, bagaimanakah keadaannya sekarang…? Semoga Keke dan teman-temannya tidak terganggu dengan suara yang Aku timbulkan tadi.
Kemudian dengan spontan Aku mencampakkan HP yang ada digenggamanku ke atas pembaringan, dan dengan semangat menggebu Aku segera berbalik berencana untuk kembali mengintip Keke dan teman temannya.
Akan tetapi…

Brughhh…!
Aku menabrak Keke yang ternyata sudah berdiri di belakangku. Aku bahkan tidak menyadari dan tak tahu sejak kapan Dia masuk ke kamar.
Keke meringis kesakitan dan hampir saja terjengkang kebelakang, untung cepat Aku tangkap dan rangkul.
“Aiiih….Sayang…Maaf, Papa tak sengaja…Sejak kapan Mama ada di dalam kamar ini…?

“Papa kenapa sih…? Lengan Adek jadi sakit…” Rengek Keke disela ringisannya.”
“Maaf sayang, Habis… Mama masuknya tak bilang bilang dulu. Mana yang sakit, sini Papa pijitin He he he…”
Keke hanya cemberut dan hanya mengusap usap lengannya yang mungkin masih terasa sakit. Aku mencoba untuk mengelus dan memijit lengannya itu. Namun Keke menepisnya.

“Nggak usah Pah…udah nggak sakit lagi kok”
“syukurlah…Maafin Papa ya…Atau…Mama minta tolong teman teman Mama aja yang pijitin, siapa tahu ada diantara mereka yang jago mijitin tubuh Mama he he he”

“Pah…Jangan mengalihkan pembicaraan deh. Suara apa tadi itu, Papa terjatuh ya…” kata Keke dengan intonasi penuh selidik.
Aku gugup dengan pertanyaan Keke, Aku hanya diam dan berusaha setenang mungkin. Karena Aku masih malu dan gengsi jika ketahuan mengintip.

Melihat Aku diam, Kulihat mata Keke jelalatan, dan akhirnya Dia melihat kursi yang tergeletak miring disamping pintu. Keke juga melihat ada lubang pada plastik tebal di fentilasi diatas pintu.
“Pah…Apa yang Papa lakukan tadi…? Ayo, cerita dong…”
“Mmmmh…Anu, itu Mah…Hmmm…”

“Papa ingintip ya…Hayo ngaku…!”
“iyya…Eh…Ngggak…itu…Anu mah…” Jawabku semakin gugup
Keke tertawa kecil lalu memelukku dan menyembunyikan wajahnya di dadaku.

“yIa Mah…Rencananya Papa memang mau ngintip, tapi sebelum Papa berhasil ada panggilan telepon dan membuat Papa buru buru untuk mengambil HP…Jadinya…Ya, Papa terjatuh deh he he he..”
“Jadi…Jadi Papa tidak sempat mengintip….?” Kata Keke sambil mengangkat wajahnya menatap mataku dengan tajam.

“Hmmm…Ya…Belum sempat lah…Emang Mama ngapain aja…?” Kataku semakin pede dengan kebohonganku.
“Nggak ngapa ngapain kok Pah…Hanya…Hanya…Hmmm” Kata Keke kembali memelukku dan menyembunyikan wajahnya di dadaku.
“Nggak ngapa ngapain gimana nih maksudnya Mah…Kemana mereka…Kok sudah tak ada suaranya lagi di ruang tamu…?”

Aku mengangkat wajah Keke…Perlahan ku endus dan kucium dengan penuh nafsu mulut mungil yang menggoda itu. Keke hanya memejamkan matanya, mungkin Dia juga bertanya Tanya dalam hati kenapa Aku begitu bergairah dan meletup letup saat mencium bibirnya itu.

Aku memang terangsang hebat…Masih terbayang bagaimana mereka menggilir mulut Keke dengan ganas di ruang tamu tadi.
Kulumat dan kujilati dengan rakus mulut Keke yang sudah di kerubuti oleh teman-teman Wawan. Keke hanya mendesah pasrah dan tangannya mencengkeram punggungku dengan kuat.

Ketika sedang sibuk sibuknya melahap mulut Keke, Sebenarnya Aku sedikit terperanjat saat merasakan sedikit mencium aroma alkohol atau minuman keras yang keluar dari mulut Keke yang sudah pasrah tersebut.
“Mah…Kok mulut Mama bau alkohol…? Mama minum minuman keras tadi bersama mereka ya…”
“Nggak kok Pah…Perasaan Papa aja tuh…Papa kan tahu Adek nggak suka minum begituan..”
“Tapi bener lo Mah…Mulut Mama bau alkohol nih…” Kataku kembali mendesak Keke untuk jujur kepadaku.
“Bener pah..Adek tak ada minum tadi…Kalau mereka Adek lihat memang ada membawa minuman beberapa botol kecil…Adek tak tahu entah minuman apa itu…” Kata Keke hati hati.

“Oo..Begitu ya…kalau Mama tak ada minum tadi, berarti mulut mereka yang bau alkohol”
“Iya mungkin Pah…” Jawab Keke dengan cepat, tapi terlihat sedikit gugup.
“Hmmm jangan jangan…. Mereka… mereka mencium Mama diruang tamu tadi…makanya mulut Mama bau alkohol gini…!” Kataku seakan bergumam sambil melihat reaksi dari Keke.

Sebenarnya Aku bukannya marah, bahkan sangat terangsang melihat mulut Keke digangbang oleh banyak mulut yang bau alkohol itu. Aku hanya ingin Keke jujur dan terbuka denganku. Namun Keke hanya diam sambil tetap memelukku dengan erat. Perlahan tanganku mencari dan menelusuri pantat dan paha Keke. Saat tanganku menyentuh celana dalam Keke, Dia kembali melenguh dan mendesah perlahan. Aku tahu Dia sedang terangsang dan horny berat, hal ini Aku ketahui karena celana dalam Keke sangat basah….!

“Mah…Ayo jujur… Mama terangsang dikerubuti banyak cowok begitu kan…?”
Keke hanya menatapku sendu sambil menggigit bibir bawahnya.
“Mah…”
“Hmmm…” Jawab Keke kembali menatapku sendu disela sela desahannya karena rabaan tanganku.
“Papa nggak marah kok…Kan sudah Papa bilang, Mama boleh kok melakukan hal hal yang membuat Mama nyaman dan puas…Asalkan Mama jujur dengan Papa..” Kataku kembali mencium mulut Keke dengan lembut.

Aku memegang dagu Keke…Mata Kami saling beradu dalam jarak dekat.
“Ayo mah…Ceritakan semuanya, agar Papa tak penasaran lagi”
“Baiklah Pah…Adek akan ceritakan semuanya. Tapi janji ya Papa tak akan pergi meninggalkan Adek..”
“Ya…Papa Janji akan selalu cinta dan sayang sama Mama”

Aku kemudian menuntun Keke untuk duduk dipembaringan. Keke menarik nafas dalam dalam seakan mengumpulkan kekuatan untuk bercerita kepadaku.
“Pah..Wawan tadi sudah pulang kerumahnya, sedangkan kelima teman nya itu ternyata orang yang akan menyewa rumah disebelah Kita ini”
Aku kaget mendengar cerita Keke, semua ini kebetulan atau dirancang oleh seseorang…? Namun Aku tak mau merusak suasana hati Keke. Aku berusaha tenang dan diam untuk mendengarkan lebih lanjut.

Aku hanya manggut manggut mendengarkan cerita Keke..
“Tau nggak Pah, sebenarnya dua hari lalu Wawan kembali nembak Adek…Katanya Dia sangat mencintai dan menyayangi Adek..” Kata Keke kemudian sambil tertunduk.
“Truuus…Apa jawaban Mama…?” tanyaku penasaran.
“Ya…Waktu itu Adek tolak lah Pah…Adek bilang, bahwa Adek sudah jadi istri Papa…Adek tak mau menghianati Papa..Adek sangat mencintai Papa…Tapi Wawan tak peduli, Dia akan tetap menunggu jawaban iya dari Adek…”

Aku pura pura diam dan termenung seakan mengerti dengan jalan pikiran Keke.
“Pah…”
“Hmmm…”
“Lama lama Adek kok jadi kasihan ya sama Wawan…Dia mencintai istri orang” gumam Keke seakan menyelidiki pikiranku.
“Terima aja cintanya Mah…Kalian jadian aja,Papa gak apa apa kok…Yang penting Mama juga menikmatinya. Kan sudah sering Papa katakan hal ini…Papa juga kasihan dengan Wawan…Yang penting Mama harus jujur. Satu hal lagi, Wawan jangan sampai tahu bahwa Papa mengetahui semua ini.” Kataku dengan nafsu yang kembali berkobar.

Keke hanya memandangku sendu, seakan ingin tahu apakah Aku serius dengan ucapanku itu. Saat mataku beradu pandang dengan Keke, Aku hanya mengangguk kecil untuk meyakinkannya bahwa Aku serius dengan keputusan ini.
“Baiklah Pah…Kalau itu yang Papa inginkan….Nanti malam Wawan ngajak Adek nonton, Adek akan jawab IYA dan mau menerima cintanya Wawan. Jangan nyesel ya Pah…Adek akan selingkuh dan kencan dengannya…!..Itupun kalau Papa izinkan.”

Aku tak dapat lagi menahan debaran nafsu yang semakin mengehentak hentak didadaku..Tapi Aku tak dapat berkata kata lagi karena sesak nafasku mendengar Keke akan selingkuh dengan Wawan.
“ Iya Mah… Papa ijinin kok…Asal Mama ceritakan semuanya nanti. Dan Mama juga harus menikmatinya…Papa rencananya juga akan jumpa klien calon owner dari Malaysia nanti malam”
Keke hanya tersenyum dan mengangguk saat tubuhnya ku rangkul dengan lembut.

Tok tok tok…
“Key…Key…Keeeey…”

Mendengar ketukan di pintu dan namanya dipanggil, Keke segera bangkit dan memberi isyarat kepadaku untuk tetap didalam kamar.
“Sebentar ya Pah…Nanti akan Adek ceritakan semuanya tentang mereka…Papa tunggu aja disini dulu…Sepertinya Jojo teman Gery yang memanggil…”

“Iya Mah…pergilah temui Dia, buat Papa cemburu lagi ya…” Kataku sambil kembali menahan nafsu.
“ Iya Pah…Akan Adek coba…”
Keke segera keluar sambil menutup kembali pintu kamar.

Aku jadi berdebar menunggu apa yang akan dilakukan oleh Keke nantinya..
Key….Keeeeey…
Kembali terdengar panggilan dari teras depan rumah.
Kali ini diikuti oleh beberapa suara laki laki lain seperti sedang bercakap cakap tapi tidak dapat Aku dengar dengan jelas.

Yang dapat Aku lakukan hanyalah menunggu, namun kemudian Aku menjadi tidak sabar dan dengan hati hati kembali mendekatkan kursi ke pintu untuk mengintip.

Degh…
Aku terbelalak menyaksikan pemandangan diruang tengah tepat didepan kamar tidurku. Mungkin jarakku dengan Keke saat ini hanya sekitar 4 meter saja. Sehingga Aku dapat dengan leluasa melihat semuanya…!
Keke terlihat seperti sedang tidur hanya beralaskan karpet tebal, tapi yang membuatku berdebar tegang bercampur nafsu adalah posisi Keke yang sedang memeluk sebuah bantal tipis lebar, dan Keke masih memakai baju gamis lengkap dengan jilbabnya.

Tapi…
Ternyata baju gamis Keke sudah naik dan tarangkat sampai ke pinggang…! Sehingga celana dalam mahron yang dipakai Keke dan paha putih mulusnya jadi terekspos.

Walau Keke dalam keadaan menyamping kearah kiri atau sedang memebalakangi ku dan kaki kananya di tekuk sedikit, namun posisi ini sungguh sangat menggoda.
“Oooo…Rupanya Neng Keke sedang tidur, pantesan tak menjawab panggilanku” Kata seseorang yang tiba tiba masuk.

“Apakah orang ini yang disebut Jojo oleh Keke tadi…?”Gumamku dalam hati.
Kenapa Dia dapat masuk tanpa Aku ketahui…?

Aku coba melihat kearah ruang tamu, Mungkin pintu depan tidak ditutup sewaktu mereka keluar tadi.
Aku semakin berdebar dan sange begitu melihat empat orang lain menyusul masuk, siapa lagi kalau bukan Gery CS…!
Gery dan teman temannya terdiam dan mereka saling pandang…
Terlihat jelas beberapa kali mereka menelan ludah. Mungkin kerongkongan mereka mendadak kering melihat pemandangan seksi dari Keke yang sedang “tidur” dan dalam keadaan setengah telanjang itu.

Terlihat Gery menarik tangan Jojo untuk sedikit memberikan ruang baginya…Aku berfikir, sepertinya Gery lah pimpinan mereka.
Dengan hati hati Gery mendekatkan wajahnya ke wajah Keke..Mungkin Dia ingin memastikan apakah Keke benar benar tidur atau tidak.
Tanpa dikomando, serentak empat orang teman Gery yang lainnya pun mendekat, mereka segera duduk atau bersimpuh mengelilingi Keke.

Aku sudah tak dapat berfikir jernih lagi, nafasku sesak…Kerongkonganku juga kering…dan yang pasti Aku sangat tegang dan bernafsu menunggu aksi mereka selanjutnya terhadap istriku. Entah apa yang merasuki fikiranku…Aku bahkan ingin mereka meraba seluruh tubuh mulus istriku. Aku ingin mereka menikmati, melecehkan bahkan memperkosa Keke secara beramai ramai…!

Gery dengan hati hati terlihat menyentuh bahu Keke. Kemudian Dia menggoyang dan menepuk nepuk bahu Keke dengan lembut.
“Key…Key…Keeeey…” Panggil Gery dengan lembut dan hati hati.
Tak ada reaksi dari Keke…
Gery meletakkan tangan kanannya dipaha Keke, kemudian pegangan tangan kanan itu berubah menjadi elusan lembut dipaha putih mulus itu.

Aku semakin blingsatan…Aku mulai tak dapat menahan diri lagi dari serangan nafsu yang menggelagak. Betapa tidak…Istriku yang cantik ini, sekarang sedang dikerubungi oleh pejantan pejantan haus dan mesum…!
Mungkin karena merasa sedikit kegelian atau memang disengaja oleh Keke, Aku melihatnya menggeliat perlahan. Gery segera melepaskan tangannya dari paha Keke….Mereka berlima sedikit menjauh, bisa jadi mereka takut jika tiba tiba Keke terbangun…

Tapi Aku dapat pastikan wajah mereka terlihat penuh ketegangan dan nafsu tingkat tinggi dan tak berkedip menatap Keke. Apalagi Keke terlihat sedikit gelisah dan tangan kanannya sedikit mengusap atau menggaruk pangkal pahanya….!
Dan… Gerakan Keke menggeliat sambil mengusap pangkal pahanya itu terlihat sangat erotis…
Sampai sampai ada dua orang teman Gery kembali mencoba mendekat dan ingin menyentuh paha Keke…Namun segera dicegah oleh Gery.

Keke kembali menggeliat…Bahkan tangan Keke sekarang mencoba mengusap pusarnya yang masih tertutup oleh baju gamisnya itu. Gerakannya terlihat sangat natural seperti ciri khas orang yang sedang tidur pulas.
Dan akhirnya….tangan Keke berhasil sampai diperutnya…Namun karena gerakannya ini menyebabkan baju gamis yang dipakainya semakin terangkat hingga mencapai perut…

Kemudian…Apa yang Aku inginkanpun tercapai….
Keke tiba tiba merobah posisi tidurnya menjadi telentang…!
Aku shock, tegang dan tak dapat berkata kata lagi…Mulutku kelu, tenggorokanku kering bahkan terasa sangat sulit untuk bernafas karena melihat Keke yang telentang, tapi dengan kedaan pakaian yang lebih menggoda lagi dari tadi…!

Otomatis, mulai dari perut putih mulus Keke sampai jari kakinya sudah terbuka….Dan hanya menyisakan celana dalam mahron saja.
Bagian atas rupanya tak kalah menggoda…
Baju Keke merupakan baju gamis model kancing depan, ada tiga buah kancing besar yang dipasang zigzag untuk menutupi bagian dadanya tersebut.

Sekarang….
Ketiga kancing tersebut dalam juga dalam keadaan terbuka…!
Mungkin Keke sudah membuka ketiga kancing baju tersebut sebelum tidur.
Sehingga….
Bagian dada Keke sekarang juga terpampang jelas dihadapan Gery dan teman temannya.

Walau masih tertutup oleh BH warna mahron, kedua payudara Keke Nampak ingin melompat keluar dan membusung naik turun seirama dengan nafasnya yang halus.
Kembali Gery dan teman temannya saling pandang…
Terlihat tangan Gery gemetaran saat meraba dengan lembut celana dalam warna mahron yang dipakai oleh Keke.

Aku tak dapat lagi leluasa melihat ekspresi dari Keke, karena tubuh setengah telanjangnya telah tertutup oleh tangan tangan kasar yang ada disekelilingnya.
Gery kembali member isyarat kepada teman temannya agar menjauh dari tubuh Keke.
Sekarang terlihat nafas Keke sedikit memburu dan sesak.
Tubuh Keke sekarang tetap dalam posisi telentang, namun payudara kanannya telah keluar dari tempat persembunyiannya…Entah siapa yang mengeluarkan, Aku tak tahu…

Mataku turun ke bawah…Dan, baju Gamis keke rupanya sudah semakin terangkat melewati perut Keke…
Gery terlihat mengatur nafas sesaat…
Kemudian dengan kedua tangan yang kembali bergetar, Gery terlihat bersiap siap untuk meloloskan atau membuka celana dalam Keke…!
Teman-teman Gery mendekat…
Dan…

Cleeeps…
Karet lembut Celana dalam warna merah mahron itu akhirnya pelan namun pasti bergerak melewati gundukan memek Keke…!
Sekarang…
Terpampanglah pemandangan didepan Gery CS…

Yaitu Memek Keke yang indah… Memek yang ditumbuhi oleh bulu bulu halus yang lembut dan terawat.
Gery tetap meloloskan celana tersebut sampai melewati lulut Istriku…
Kemudian Gery dibantu oleh salah satu temannya untuk menekuk lulut Keke agar celana dalam tersebut benar benar lepas.

Celana tersebut kemudian dicampakkan begitu saja oleh Gery…
Semua kembali saling pandang dengan nafas yang memburu, seakan akan mereka ingin menelan bulat bulat tubuh istriku yang telentang menggoda didepan mereka.
Gery kemudian sedikit menekuk kedua kaki Keke, lalu kedua paha tersebut sedikit dikangkangkan..!

Sluuuurph….
Rupanya Gery tak tahan lagi…Kepala Gery terlihat berada diantara paha Keke yang terkangkang itu. Memek Keke istriku itu langsung dicaplok, dilumat dan dijilatnya dengan rakus.

Teman-temannyapun kemudian tak tinggal diam…Mereka juga sudah tak tahan…Sehingga mereka mendekat, dan mulai meraba bagian tubuh keke yang lainnya. Bahkan mulut keke sudah ada yang mencaplok dan melumatnya dengan rakus…!
Aku sudah tak dapat bertahan lagi…Aku sudah sangat terangsang…Sangat lemas bercampur gairah…Namun disaat Aku hampir mencapai klimaks…

Tiba tiba Aku lihat Keke menggeliat, bergerak gerak dan berusaha melepaskan diri dari banyak tangan dan mulut yang menggerayangi tubuhnya itu.

Rupanya Keke terbangun…!
Aku kaget, sehingga tidak jadi mencapai klimaks…
Tapi Aku tetap horny dan berdebar tegang menunggu reaksi dan aksi Keke istriku tercinta…
Apakah yang akan dilakukan Keke….?


Bersambung…
Next Chapter : Klimaks..! Gangbang Mania (part-5)
Wuuuuu.... :tegang:

Lanjooooootttt...:konak:
 
makasih updatenya suhu.
walaupun kentang
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd