Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kira-kira apa ya pekerjaan sehari-harinya Risma

  • Ibu Rumah Tangga

    Votes: 38 37,3%
  • Guru

    Votes: 57 55,9%
  • Pegawai kantoran

    Votes: 19 18,6%
  • Risma

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Nuri

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Usy

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    102
  • Poll closed .
Lanjut ni lanjut...

Suasana Senin pagi memang selalu berbeda. Orang-orang yang kembali semangat bekerja setelah merefresh tubuhnya memang membawa nuansa yang ceria. Tak terkecuali disekolah tempat Risma bekerja. Tepatnya diruang guru, suara gelak tawa dan riuhnya orang berbicara entah itu bercanda atau bertukar cerita terdengar setelah selesai melaksanakan upacara.

"Ehem...denger-denger udah ada yang abis party nih...ko gak ngajak-ngajak si...?". Sindir Risma kepada kedua rekan kerja yang datang menghampirinya.

"Hihi...cie yang ngambek...!". Ledek Bu Usy sambil cipika-cipiki terhadap Risma.

"Kirain Bu Risma gak bakal mau sama berondong, kan doyannya yang lebih berpengalaman...hihihi...maaf ya say...!". Bu Nuri menimpali dan memeluk Risma.

"Kalau berondongnya punya barang bagus ya aku mauuuu...iiihhh...!". Rengek Risma manja memprotes kedua rekan kerjanya.

Sedang asik-asiknya bercanda, ketiga wanita itu langsung menghentikan pembicaraan mereka ketika seorang guru laki-laki menghampiri.

"Wah...bapak boleh ikutan gak nih, diliat-liat dari tadi kayaknya asik bener...!". Ucap guru laki-laki itu yang tanpa sopan meremas bongkahan pantat Risma.

"Hmmm...Pak Adi ah...obrolan khusus perempuan...!". Jawab Risma sambil memajukan bibirnya manja namun tak menepis tangan guru laki-laki itu yang semakin gemas meremasi bokongnya.

"Kayaknya pagi-pagi udah ada yang sange nih...hihi...udah sikat aja Bu Risma...hehe...!". Bu Usy mulai memanaskan suasana.

"Iya Bu, biar jam kelas pertama saya yang handle... Bu Risma handle aja tuh kontol...hihi...!". Dengan sedikit memelankan suara Bu Nuri ikut menimpali dan melirik ke arah bawah dimana tangan kiri Risma sedang mengelus selangkangan Pak Adi yang semakin menonjol.

Tentu saja obrolan dan kelakuan Risma membuat ketiga orang yang tengah bersamanya tertawa.
Kini Risma saling pandang dengan Pak Adi rekan kerjanya yang membuat guru laki-laki itu semakin gemas ingin mendaratkan ciuman dibibir guru perempuan yang menjadi bahan fantasi untuknya.

Sambil mengerlingkan mata Risma pun berkata dengan sedikit berbisik menggoda "Cari tempat yang aman dan nyaman, nanti WA ya...!".

Sementara ditempat lain,
Lenguhan seorang perempuan yang tengah disodok lubang memeknya terdengar begitu menggairahkan. Posisi sang perempuan yang menungging diatas kasur membuat pejantannya begitu leluasa menyodokan batang kontolnya dari belakang sambil menikmati bulatan pantat semok yang begitu putih dan mulus.
Namun kejanggalan terdengar ketika suara sang perempuan memanggil suaminya.

"Aaahhh...iyah...ohhh...pah...papah kenapa gak langsung berangkat kerja ahhh...enak...hmmm...?". Tanya perempuan itu terbata-bata terhadap sang suami yang kini tengah berdiri didepan pintu kamarnya sambil mengurut batang kontolnya.

"Papah udah ijin masuk agak siangan mah... papah kepikiran terus tadi dijalan pas nganter anak-anak kesekolah...papah penasaran pengen liat mamah ewean sama Doni...!". Jawab sang suami sambil terus mengurut batang kontolnya.

"Ehhhh...maaf ya Pak Jajang...ahhh...Bu Yunithanya saya entot...euhhh...!". Ucap Doni tanpa menghentikan sodokan kontolnya dimemek Bu Yunitha yang tanpa malu-malu malah menikmati pergumulan itu didepan sang suami.

"Yah silahkan Don, istri saya memang seneng kalau dientot kontol lain...!". Kembali Pak Jajang menjawab sambil melangkah mendekati ranjang dimana istrinya tengah digagahi oleh Doni tetangganya.

"Anjjjjiiiing...papah...ahhh...lebih dalem lagi sayang ohhh...suami saya seneng liat istrinya dientot orang...ahhh yesss...!". Bu Yunitha mengerang dan mengeluarkan kata-kata kasar ketika kenikmatan semakin menggulungnya.

Mendengar sang istri melontarkan ucapan yang tak pantas seperti itu membuat kontol Pak Jajang semakin menegang. Ia lalu naik ke atas ranjang dan menyodorkan batang kontolnya agar Bu Yunitha mau mengulumnya.
Namun bukannya mengabulkan keinginan sang suami, Bu Yunitha malah mengatupkan bibirnya sambil memejamkan mata ia menggeleng-gelengkan kepalanya sehingga kontol itu hanya mengelus-ngelus wajahnya.
Pak Jajang yang geram dan birahi menjambak rambut sang istri.

Membuat Bu Yunitha yang merasakan sakit membuka mulutnya. Dengan kasar sang suami menjejalkan batang kontol miliknya kedalam mulut sang istri yang menganga. Tanpa belas kasihan ia langsung mengocok batang kontolnya disana.

"Dasar lonte...disuruh ngulum batang kontol suami malah gak mau...ahhh..yess...rasain ni..ahhh...!". Ucap kasar Pak Jajang terhadap istrinya.

"Glok...glok..glok...!". Suara keluar masuknya batang kontol Pak Jajang bercampur dengan air liur dimulut Bu Yunitha.

Dalam hati Bu Yunitha merasa begitu senang mendapat perlakuan kasar dari sang suami. Malah tanpa sepengetahuan sang suami ia mendapatkan orgasme saat itu.
Doni yang merasakan kedutan dan siraman hangat didalam memek Bu Yunitha segera menekankan kontolnya lebih dalam serta menghentikan gerakannya. Membuat pantat Bu Yunitha bergerak-gerak mencari pelampiasan.

"Pak...ibu bucat...!". Ungkap Doni sambil mencabut kontolnya membuat Pak Jajang pun ikut menghentikan perlakuannya.

Kejadian selanjutnya lebih menggairahkan lagi, dimana Bu Yunitha mendorong suaminya agar terlentang diatas kasur. Lalu dengan binalnya wanita anggun itu merangkak menaiki tubuh sang suami dan dengan lihai memasukan batang kontol itu kedalam lubang memeknya.
Lenguhan kembali terdengar seiring masuknya kontol Pak Jajang kedalam lubang memek istrinya.

"Masih enak pah...ahhh...memek mamah bekas diewe tetangga papah...ahhh..!". Tanya Bu Yunitha sambil menggoyangkan pinggul dan tersenyum kepada suaminya.

Pak Jajang hanya bisa membuka mulutnya tanpa mampu berkata apa-apa merasakan kenikmatan yang diberikan sang istri. Dalam hati ia begitu senang dengan kelakuan istrinya saat ini. Ia benar-benar tak menyangka jika sisi binal sang istri akhirnya bisa tergali setelah bertahun-tahun usia pernikahannya.
Keseharian Bu Yunitha yang begitu alim dan selalu bertutur kata lembut benar-benar berubah saat itu. Istri yang selalu memakai pakaian syar'i dan menjadi pimpinan pengajian dikampungnya benar-benar begitu berbeda kelakuannya ketika sudah diatas ranjang.

"Don...ewe bo'ol Don...!". Ucap Bu Yunitha meminta kepada Doni sambil merekahkan pantatnya sekaligus mengagetkan sang suami dari lamunannya.

Mendapat tawaran yang begitu menggiurkan dari Bu Yunitha tak lantas membuat Doni langsung mempenetrasikan batang kontolnya. Ia malah mendekatkan wajahnya ke pantat yang ditawarkan istri Pak Jajang tersebut. Doni beberapa kali meludahi lubang yang mengerucut itu sebelum menjilatinya.
Perlakuan Doni membuat lenguhan kenikmatan kembali terdengar keluar dari mulut Bu Yunitha. Ia begitu senang dan tak menyangka jika laki-laki yang menjadi primadona dikampungnya tanpa rasa jijik mau menjilati lubang pembuangan kotorannya.

"Ahhhh...dasar laki-laki bejad...uuhhh...nikmat pah...ahhh...bo'ol mamah dijilatin Doni pah...ahhh..,yesss...hmmm...!". Lenguh Bu Yunitha memberi tau sang suami tentang perlakuan tetangganya.

Setelah lubang itu dibanjiri oleh air liurnya, barulah Doni mengarahkan batang kontol miliknya.
Lenguhan pilu kembali terdengar dari mulut istri Pak Jajang ketika sedikit demi sedikit batang kontol Doni berhasil membelah dan menyumpal lubang pantatnya.

"Ahhh...kenapa mah...sakit mah...?". Pak Jajang panik bertanya pada istrinya.

"Ohhh..eng..***k...pah...ini nikmat banget...ahhh...ayo goyang kontolnya pah...ahhh...!". Jawab Bu Yunitha dengan mimik wajah kepayahan namun masih sanggup memberikan senyuman.

Baik Doni maupun Pak Jajang saling berlomba mengeluarmasukan batang kontolnya masing-masing dilubang kenikmatan Bu Yunitha, hingga orgasme demi orgasme didapatkan oleh perempuan alim tersebut.
Erangan demi eranganpun tak henti-hentinya terdengar dikamar tersebut, hingga pada akhirnya Pak Jajang dan Doni mengejang menumpahkan spermanya masing-masing dalam waktu yang hampir bersamaan.

"Mah...papah berangkat kerja dulu...kalau masih pengen dientot lagi sama Doni boleh lah satu ronde lagi aja ya mah, keburu anak-anak pulang...!". Ucap Pak Jajang sambil mengecup kening istrinya yang masih tergolek kelelahan tanpa busana diatas kasurnya.

Saat hendak keluar dari kamar, Pak Jajang berpapasan dengan Doni yang hanya menggunakan handuk sehabis membersihkan diri. Mereka saling menatap, ada rasa canggung dihati keduanya.
"Pak Jajang mau berangkat kerja...?". Tanya Doni basa-basi mencoba mencairkan suasana.
"Iya Don...kalau istri saya masih minta, tolong layani dia ya...!". Jawab singkat Pak Jajang sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dengan wajah yang lesu dan berlalu meninggalkan sang istri dan Doni berduaan dirumahnya.

Sementara itu disekolah, Risma tampak sumringah ketika ada pesan masuk di handphone miliknya. Sambil mendengarkan ledekan teman-temannya, ia segera membuka pesan tersebut yang ternyata dari Pak Adi rekan kerja yang tadi ia goda.

"Ruang UKS bu, aman...". isi pesan tersebut.

Ahhh...gimana? Lanjut?
Tetap komen, like dan suskreb ya...
Jangan lupa mulustrasi dan ilustrasinya ya kalo ada
 
Doni primadoni banget.

Siapa yg namanya doni disini?
Kenalan ya.. 😁

Jgn kelamaan uodate Hu, keburu karatan nih
 
Bimabet
lagimabok.....tambah mantap....tinggal. cari siswi dan siswa primadona sekolah buat party perpisahan sekolah/kelas....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd