Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Culun

Makasih updatenya suhu.dan selamat atas label "TAMAT" nya.tapi gw masih kentang.pengen geri sama nando jadi bubur ayam.semoga ada cerita lanjutannya lagi.salam botol gepeng suhu....
 
Epilog​


Jumat, jam 7 malam.

*Krek*
Aku yang sedang berbaring di kasur segera menatap pintu saat mendengarnya di dorong terbuka. Dengan cepat aku membangkitkan tubuhku duduk di pinggir kasur dan melihat kak vina berama pak nuel sedang berdiri di depan pintu kamarku.

"Kakak sama papah masuk yah to?"
Tanya kak vina.

Aku mengangguk.

Kak vina melangkah masuk dan duduk di sebelahku sementara pak nuel berdiri di depanku.

"Bagaimana kabar mu to?"
Tanya pak nuel.

"Baik pak"
Jawabku pelan.

Pak nuel terdengar menarik nafas sebelum mulai berbicara.

"Saya sudah dengar semuanya dari kakakmu kira...saya sendiri tidak percaya mengapa lala bisa sampai serusak itu"
Ucap pak nuel.

Aku mengangkat pandangaku menatap wajahnya.

"Saya ke sini hanya ingin mengucapkan terimakasih karena kamu sudah mengungkapkan masalah ini.....saya tidak akan melarang kamu untuk hidup mandiri....tapi boleh saya melakukan satu pertanyaan?"
Ucap pak nuel

Aku terus menatap wajah pak nuel.

"Apa kamu tidak ingin kuliah?"
Tanya pak nuel.

Mendengar pertanyaan pak nuel, aku menurunkan pandanganku menunduk.

"Gatau pak"
Jawabku.

Tiba - tiba pak nuel menggerakan tangannya masuk ke dalam kantong, mengeluarkan dompet dan memberikan sebuah kertas kepadaku.

"Terima ini to"
Suruh pak nuel.

Aku sejenak menatap kertas di tangan pak nuel, kartu namanya.

Aku menerima kartu nama tersebut.

"Saya tidak melarangmu untuk pergi dan saya tidak akan memintamu untuk kembali. Tapi satu hal...temui saya jika nanti kamu sudah sukses, ataupun jika kamu sudah gagal... Karena bagaimanapun juga kamu sudah menjadi anak saya...saya ingin melihatmu menjadi orang hebat, dan saya tidak ingin kamu larut dalam ke gagalan... Bisa kamu berdiri sebentar?"
Ucap pak nuel.

Dalam kebingungan, aku memutuskan untuk berdiri menuruti permintaan pak nuel..

Pak nuel mengambil satu langkah ke depan lalu memeluk diriku.

"Saya sudah mendengar rekamannya.. terimakasih atas semua pengorbananmu..kamu sangat mirip seperti mendiang ayahmu.. sehat - sehatlah di luar sana"
Pak nuel mengusap punggungku sebelum melepaskan pelukannya..

Kini aku berdiri berhadapan dengan pak nuel.

"Terimakasih banyak juga pak atas semuanya"
Ucapku.

Pak nuel mengangguk, kemudian mengambil satu langkah mundur.

"Satu hal lagi.. saya memutuskan untuk membawa lala dan kira ke australi agar mereka melanjutkan pendidikan di sana...minggu ini kami berangkat, temuilah mereka jika kau sempat.. saya tak ingin melihat kalian berpisah dalam kondisi tidak akur seperti ini.."
Ucap pak nuel.

"Kak vina?"
Tanyaku. Entah mengapa khawatir dengan keberadaan kak vina.

Pak nuel justru tersenyum.

"Saya memutuskan untuk memberikan rumah di sini kepada kakakmu vina, setidaknya agar kamu masih memiliki tujuan bila suatu saat nanti kamu ingin pulang"
Jawab pak nuel.

Aku segera melirik kak vina, kak vina ternyata juga sedang melihat ke arahku lalu ia tersenyum.

"Jaga kesehatanmu to..temui saya jika kamu sudah menjadi orang hebat..saya bangga sudah membesarkan anak sepertimu"
Ucap pak nuel sembari menepuk lenganku kemudian mulai berjalan menuju pintu kamar.

"To..saya pamit...vina, nasihati adikmu itu"
Lanjut pak nuel tepat ketika ia sudah berada di pintu kamar.

"Makasih banyak pak"
Ucapku.

Pak nuel tersenyum mengangguk, sebelum akhirnya melangkah keluar kamar dan menutup pintunya.

Sesaat aku terdiam.

"Kakak ga ikut pulang?"
Tanyaku sembari duduk setelah memastikan bahwa pak nuel sudah benar - benar pergi.

"Engga, kakak mau ngasih kamu sesuatu""
Balas kak vina.

Aku menatap wajahnya.

Kak vina mengeluarkan setumpuk uang dari dalam tasnya.

"Ini uang dua juta dari papah"
Ucap kak vina.

"Maksudnya?"
Balasku bingung.

"Kamu mau kuliah kan?"
Tanya kak vina.

Aku terdiam.

Kak vina mengenggam tanganku.

"To..kamu kuliah yah"
Ucap kak vina.

Aku perlahan mengangguk.

"Uang ini papah kasih buat kamu, untuk pegangan selama kamu nyari kuliah.. nah kartu nama papah itu, sengaja papah kasih biar kamu bisa hubungin dia kalo kamu udah dapet kuliah"
Lanjut kak vina.

Aku terdiam.

"To, hidup mandiri itu bukan berarti gamau nerima pertolongan dari orang loh"
Bujuknya.

"Mulai sekarang urusan kamu langsung ke papah, kamu gausah lagi lapor ke kakak.. mangkanya papah kasih uang ini biar kamu bisa buka rekening dan lain sebagainya"
Lanjutnya sembari meletakan uang tersebut di atas pahaku.

"Makasih banyak kak"
Balasku, yang jujur merasa sangat bersyukur di berikan kesempatan untuk kuliah oleh pak nuel.

"Iya...mulai sekarang kamu bisa hidup mandiri to...bahkan kakak ga akan minta kamu untuk ngasih tau keberadaanmu ke kakak...tapi kakak cuman minta satu hal..."
Ucapan kak vina terhenti.

Aku menatap wajahnya.

"Jangan pernah lupain kakak yah to..kakak selalu ada di rumah kok, nungguin kamu kalo suatu saat nanti kamu pulang"
Lanjut kak vina..

Entah mengapa tanganku terasa bergerak sendiri memeluk kak vina.

"Engga kak...aku gaakan lupain kak vina...kak vina satu - satunya keluargaku"
Ucapku memeluk kak vina.

"Ssst...ada papah, kak kira sama lala juga loh"

"Engga..cuman kakak"

Kak vina membalas pelukanku.

"Kamu marah banget sama lala dan kak kira yah to?"
Tanya kak vina mengelus punggungku.

"Aku ga marah...tapi aku udah sadar siapa aku di mata mereka"

"Gaboleh gitu dong to...mereka juga keluarga kamu"

"Keluargaku cuman kakak....sama ibu"
Mataku terpejam, menahan tangisan yang mulai mengalir membahasi pipiku.

"Trus papah?"
Balas kak vina.

"Gatau"
Jawabku cepat.

Kami terus berpelukan, entah setelah berapa lama kak vina melepas pelukannya, akupun perlahan melepas pelukanku.

Kak vina menatapku.

"Anto kangen mamahnya yah?"
Tanya kak vina seraya membasuh air mata di pipiku.

Aku mengangguk.

"Semua orang pasti pernah nangis kok to...tapi janji yah kalo nangisnya udah puas...kamu senyum lagi"
Kak vina meraih kepalaku dan menyadarkannya didalam pelukan kak vina.

"Makasih banyak kak...makasih"
Ucapku dalam pelukan kak vina.

"Iya..sama - sama, makasih banyak juga atas apa yang udah kamu lakuin ke kak kira dan lala"
Balas kak vina mengusap kepalaku.

Setelah cukup lama, tangisanku terhenti. Kak vina melepas pelukannya.

Kami kembali bertatapan.

"Itu uangnya simpen dulu"
Ucap kak vina melihat uang yang masih berada di samping pahaku.

Aku meraih uang tersebut, lalu meletakannya bersama kartu nama pak nuel di atas lemari.

Kak vina tiba - tiba meraih tanganku, aku kembali melihat wajahnya.

"Nanti kalo kamu udah hidup sendiri, kakak boleh tau dimana kamu tinggal gak?"
Tanya kak vina.

Aku terdiam.

Kak vina justru tersenyum.

"Kalo gitu..."
Kak vina menaikan kedua lututnya di kasur, lalu meletakan kedua siku tangannya di pundakku.

Kini dada kak vina berada tepat di hadapanku. Aku terpaksa mengangkat pandangaku untuk dapat melihat wajah kak vina.

"Pake tubuh kakak sepuas kamu malam ini"
Ucap kak vina sebelum mencium bibirku dan mendorong tubuhku hingga aku berbaring dikasur, di bawah tindihannya.

_______

3 bulan kemudian.

Jam 9 pagi.

Hari ini adalah hari pertama aku tidur di kostan baruku. Saat ini aku sedang berada di sebuah universitas untuk melakukan proses daftar ulang.

Saat ini aku tengah berdiri di depan loker administrasi, menunggu petugas loker untuk memanggil namaku.

Hingga tiba - tiba seorang pemuda berjalan ke arahku.

"Mau daftar ulang juga bro?"
Tanya pemuda tersebut, berhenti tepat di sampingku.

"Iya, elu?"
Balasku.

"Sama...ohiye, haris"
Ucapnya menyebut nama sembari menjulurkan tangan.

"Reza"
Balasku menyebut nama depan dan menjabat tangannya..

Culun, tamat.
Di tunggu Culun 2 nya hu
 
TERIMA KASIH BANYAK SUHU
Seandainya saya Anto, mungkin sudah saya amputasi mereka berempat dan saya jadikan sarapan tiap pagi. Namun anda begitu bijaksana dalam menjalankan peran Anto. TERIMA KASIH UNTUK KARYA SUHU :cendol: :tepuktangan: :semangat:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mantap hu ceritanya ane jadi seakan masuk kejalan cerita. Apalagi ini agak mirip penokohannya kaya kehidupan nyata ane. Salam hormat sebesar2 nya dari hamba yang hina ini.:tepuktangan::tepuktangan::tepuktangan:

Suer dah ini cerita keren abissss. Angkat topi buat suhu
 
Hus husss huussss...bubar...bubar

Jangan kumpul2 di sini aja social distancing.

Pindah lokasi baca cerita yg lain... 😋😊
 
wahduh udah tamat, kira lala gimana
 
Ngena banget. Ada beberapa scene di cerita ini yang hidup saya banget. Berasa kembali ke masa lalu saat masih numpang ketika sekolah. Jarang2 saya baca cerita sampai deg-degan. Anda hebat.
 
Bimabet
Yah tamat... :((:((

Tapi terima kasih hu udah mau meluangkan waktu untuk membuat cerita, semoga ini jadi kebaikan karena menghibur orang orang:ampun::ampun::cendol:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd