Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dawai Cinta Sang Penghibur

CHAPTER XVI



SUDAH MULAI NIH.....



Hari ini karena tepat hari Sabtu, maka Jayadi memilih untuk memulai aktif kembali olahraga. Dia ingin olahraga jalan pagi yang ringan saja, agar tubuhnya segera pulih dan bisa beraktifitas lagi dengan baik, apalagi perban dan plesternya sduah dicopot, lukanya sudah kering.

Karena taman honda atau Tebet Eco Park dalam proses perbaikan dan tutup sementara, maka dengan menyetir mobilnya sendiri, Jayadi nekad menuju GBK untuk melakukan jogging pagi hari. Disampingnya duduk Anggi yang menemaninya. Dengan kaos putih, celana pendek hitam dan sepatu nike yang baru dibelinya via online, tidak ada yang menyangka jika Anggi adalah ART nya Jayadi.

Mereka berdua lebih tepat adalah tuan dan nyonya muda. Apalagi dengan kacamata hitam di atas hidungnya, wajah Anggi jelas termasuk wajah ART berkelas. Jika tidak diberitahu pasti tidak ada yang mengenalinya sebagai ART nya Jayadi. Kaos putih yang agak ketat menempel di badannya membuat dadanya etrlihat membusung indah, celana pendek yang juga gak ketat melapisi pantat semoknya dia.

Jika sudah seperti ini maka tidak ada yang mengetahui jika Anggi adalah mantan psk profesional yang sempat diusir dari kontrakannya. Dia terlihat anggun, apalagi turun dari Pajero bersama Jayadi.

Mereka lalu jalan perlahan menuju ke ring keliling stadion utama GBK setelah memarkir kendaraanya di parkiran. Mereka mulai jogging ringan di jalan menuju lingkaran dalam GBK.

“pelan pelan Pak...” Anggi mengingatkan

“iya...”

“dulu sering olahraga disini Pak?”

“sesekali.... semenjak ibu pergi saya lebih suka di tebet yang dekat...”

“oh....”

“enakan disini sebenarnya, lebih luas areanya...”

Semenjak dioperasi dan dalam tahap pemulihan memang Jayadi baru kali ini lagi berolahraga diliuar ruangan. Makanya dia memilih jalan sehat di pagi hari ini.

Dan yang membuat dia senang ialah adanya Anggi yang menemani olahraganya kali ini. Dia sangat senang ditemani oleh wnaita muda ini. Membuat dia semangat olahraga dan mulai jogging secara bertahap.

Anggi menemani saja, dia kemudian duduk di bangku di pinggiran trotoar GBK

“saya tunggu disini yah Pak....”

“oh ya sudah...”

Jayadi lalu jalan berputar keliling GBK, sedangkan Anggi menunggu saja di situ sambil main ponsel. Karena memang dia malas jalan keliling, olahraganya dia adalah beres-beres di rumah. Disini dia hanya menemani majikannya.

Kehadiran Anggi yang seksi dan duduk sendirian memancing godaan beberapa pria iseng. Mereka datang menghampiri sekedar menyapa dan menggoda, dan hanya ditanggapi dengan senyuman oleh Anggi.

Tidak lama kemudian Jayadi yang sudah selesai jogging, dia menghampiri Anggi yang sedang duduk dan dikelilingi 3 pria disitu.

Melihat Jayadi datang dia langsung berdiri. 3 orang anak muda yang menggodanya langsung tertawa dan kabur dari situ.

Wajah Jayadi terlihat manyun. Angga hanya bisa diam, dia tahu Jayadi agak ngambek melihat dia dikelilingi para pria tersebut.

“pantas ngga mau ikut keliling...” sindir Jayadi

“maaf Pak....”

Masih diam sambil jalan ke arah mobilnya

“bapak mau minum?”

“ngga...”

Anggi tau dia masih kesal. Dia mendiamkan sejenak sambil memperhatikan wajah Jayadi yang lucu terlihat karena ngambek tidak jelas. Mulai nih pak tua main hati, kata Anggi dalam hatinya.

“ namanya orang datang masa saya harus usir Pak...”

“yah ngga apa-apa juga.... wajar kali...”

Ngomong wajar tapi wajah masih manyun

“ya sudah, minum yah...”

Masih diam

“iya maaf... nanti berikut lagi saya ikut bapak keliling....”

Masih diam juga

“minum yah?”

Anggi membuka botolnya lalu menyerahkan ke Jayadi. Dia akhirnya minum

“lain kali jangan pake celana pendek itu... jadi tontonan orang –orang...”

Anggi tertawa dalam hati

“kan katanya boleh pakai baju santai...”

“iya dirumah....”

Anggi terdiam dan hanya senyum saja

“iya siap.....”

Jayadi masih manyun sambil menyetir Pajeronya.

“ya sudah... kalau begitu nanti saya beli baju yang tertutup, celana panjang sama baju gamis deh...”

Diam saja Jayadi

“di rumah juga nanti saya pakai begitu....”

“diluar.... di rumah yah ngga apa-apa....”

Anggi rasanya mau tertawa melihat kelakuan Jayadi yang agak kesal melihat dia digodain pria lain

“iya deh....”

Hubungan mereka memang semakin dekat belakangan ini. Semenjak mendapat layanan handjob saat mandi, beberapa hari ini Jayadi selalu meminta layanan yang sama saat mandi. Meski masih sekedar handjob, tapi rasanya Jayadi sudah mulai menyukai wanita ini. Tadi melihat Anggi digodain beberapa pria dia jadi agak cemburu

“Besok kita Ambassador, biar sekalian beli baju kamu....”

“iya Pak....”

“saya yang pilihin...”

“iya Pak....”

Dia tersenyum melihat Jayadi

“minum lagi?” bisiknya lembut

Jayadi tersenyum sambil meliriknya, lalu menganggukan kepalanya.

Mereka lalu mampir cari sarapan dan kali ini Jayadi ingin makan nasi uduk

“memangnya sudah bisa makan yang keras-keras?”

“sudahlah....”

“awas kalo sakit lagi ususnya yah..”

“udah aman....”

Anggi akhirnya mengalah. Mereka makan di warung nasi uduk Bro.

Selesai sarapan mereka ke pasar sebentar, sekalian beli buah untuk Jayadi. Mereka seperti sepasang suami istri, memilih milih dagangan yang mau dibeli. Dan memang Anggi ini tidak malu-maluin diajak jalan, selain penampilannya yang modis, kulit putihnya yang mulus membuat wanita dengan wajah khas sundanya itu terlihat sekali mencolok.

Tanpa disengaja kadang lengan Jayadi suka tersenggol buah dada Anggi yang keras. Anggi juga tanpa sadar suka memegang lengan Jayadi. Orang tua itu bagai sedang puber kedua lagi yang dia rasakan saat ini.

Setiba di rumah

“mau mandi?”

Jayadi tersenyum cengar cengir

“ih bapak yah.,... ditanya malah senyum...”

Jayadi tertawa

“mau lah....”

“yah sudah, saya siapin yah.....”

Jayadi menganggukan kepalanya

“mandi sendiri bisa kan?” goda Anggi lagi

“kok mandi sendiri?”

“kan udah sembuh....”

“ah, ngga mandi saya kalau gitu...”

Anggi tertawa

“dasar yah.... manja....”

Anggi lalu menyiapkan semuanya di kamar mandi

Saat di kamar mandi, Jayadi sudah telanjang bugil

“kamu ngga mandi?”

“ngga lah... abis bapak mandi, baru saya mandi...”

“bareng aja....”

“bareng?”

“iya.... mandi disini berdua...” Jayadi makin berani dan brutal

“ngga ah....”

“kok engga? Aku aja sering telanjang di depan kamu....”

“iya kan aku perawat bapak....”

“ngga mau... pokoknya aku mau kamu mandi bareng aku....”

Anggi bingung jadinya. Dia agak galau sebenarnya

“kalo ngga aku ngga usah mandi....”

Melihat Jayadi merajuk, Anggi jadi makin bingung.

Lalu

“ya sudah.... saya ambil handuk dulu...”

Jayadi langsung senang wajahnya mendengar itu

Anggi tersenyum saat masuk kamar mandi, dia melihat wajah sumngringah dari Jayadi juga demikian.

“kenapa senyum senyum?” tanya Anggi

“ngga apa-apa, senang aja.....”

“nakal yah.....”

Jayadi terkikik tertawa

“apa kata Bu iput nanti nih...”

“hmm... kan bapaknya yang jalanin.... bukan mereka...”

“iya tapi kan ngga enak sayanya...”

“udah ah, ngga usah dibahas itu...”

Anggi terdiam lalu senyum. Sambil menatap wajah Pak Jayadi, dia lalu menggantungkan handuknya ke gantungan, dia lalu melepas kaosnya keatas. Mata Jayadi tidak berkedip melihat mulusnya tubuh Anggi. Kulit yang bening dan bersih itu terlihat indah.

Dia lalu melepas celana pendeknya, menyisahakn celana dalam dan behanya yang berwarna hitam senada.

Behanya kini ikut dilepas, sehingga buah dadanya yang gempal langsung melompat keluar.

Kontol Jayadi seketika langsung naik. Buah dada indah dan masih segar dengan puting coklat muda membuat Jayadi lupa dengan sakitnya.

Dan matanya langsung terbelalak melihat segitiga hitam yang tercukur rapih saat celana dalamnya diturunkan. Badannya yang putih mulus, buah dada yang besar dan puting coklatnya, sangat kontras dengan segitiga hitamnya yang tercukur rapih.

Kini keduanya sudah sama-sama telanjang. Dan air shower lalu mulai dipancarkan ke badan Jayadi dan Anggi. Sabun dan busanya membuat bahan mereka jadi sama-sama licin dan saat berdekatan kontol Jayadi langsung menegang

“bagus banget badannya...” sambil memegang buah dada Anggi yang putingnya mengeras

Tangan Anggi meremas batang kemaluan Jayadi, dan tangan Jayadi meremas buah dada indah didepannya. Remasan buah dada dengan gemas sekali itu rasanya sudah lama dia tidak rasakan, apalagi keindahan buah dada Anggi memang memancing dirinya untuk meremas lebih keras lagi.

Anggi agak mendesah saat Jayadi dengan nakal memilin pentil buah dadanya. Remasan tangan kekar itu membuat buah dadanya semakin mengeras, dan putingnya menegang.

Anggi lalu mendorong pelan Jayadi untuk duduk di atas tutupan toilet. Dia lalu meremas lembut batang kemaluannya yang sudah menegang, meski belum keras. Pengaruh usia dan sakitnya membuat kontolnya memang belum bisa ngaceng maksimal.

Tatapannya menatap wajah Jayadi, tangannya dengan lembut mulai mengocok

Lalu mulutnya terbuka, dan batang kemaluan Jayadi masuk ke mulutnya. Jayadi kaget dan seperti tersetrum badannya. Jilatan lidah Anggi sekelebat di batangnya membuat dia seperti tersentak kaget dan nikmat yang bercampur aduk.

Lembutnya bibir Anggi dan lincahnya lidahnya bermain di batang kemaluan itu membuat Jayadi terkaget kaget menerima servisan yahud ala Anggi. Dan Anggi yang sudah lama tidak menjilati batang kontol pria, seperti menemukan mainan baru, di kontol milik mantan pejabat ini.

Dengan cepat dia memainkan dan memasukan dan keluarkan batang kemaluannya itu, sambil lidahnya menjilati kepala kontolnya, dan tangannya membantu mengocok. Jayadi dengan lembut membelai kepala Anggi

“oh Siti.... enak banget....”

Rintihan suara Jayadi bergema di kamar mandi itu.

Dan jilatan Anggi membuat pak tua itu tidak kuat menahan lama

“oh.... oh.....”

Anggi mempercepat sedotannya, bagaikan vacuum cleanaer yang menghisap batang berurat yang meski tidak tagang penuh namun berdiri dengan baik.

Dan akhirnya kontol itu pun meledak, dia menekan kepala Anggi, semua cairannya yang muncrat masuk ke mulut Anggi, dan tertelan olehnya

Badan Jayadi mengejang, dia lupa akan luka operasinya seketika, yang dia rasakan hanyalah nikmat yang luarbiasa akibat sedotan kencang seakan menyedot isi kontolnya. Nikmat yang berbeda dengan sebelumnya yang hanya menggunakan tangan.

Ah, akhirnya setelah sekian tahun dia merasakan kembali nikmatnya crot di mulut wanita. Dia ingat terakhir dia diservis seperti ini ialah saat dia sedang tugas di Surabaya. Ketika itu ada pihak kontraktor Kehutanan yang menyediakan servis yang mantap lewat seorang mahasiswi cantik untuk dirinya. Itu sudah sekitar 7 tahun yang lalu. Dan baru kali ini lagi dia merasakan disepong seenak ini.

Anggi lalu membilas mulutnya, lalu menyerahkan handuk bagi Jayadi untuk menyeka badannya.

Selesai mandi mereka lalu keluar dari kamar mandi.

“siti... makasih yah...” ujar Jayadi

“iya Pak....”

Anggi tersenyum manis

“enak ngga?”

“enak banget....”

“ya sudah....”

Tiba-tiba Jayadi menarik Anggi kedalam pelukannya, dia memeluk wanita itu dengan eratnya, sambil mencium kepalanya

“makasih sayang....” suaranya penuh wibawa namun lembut

“sama-sama Pak.....”

Pelukannya mengerat kini

“bapak suka?”

“suka sekali...”

“Syukur deh kalo pelayanan saya disukai sama bapak....”

Dia menyandarkan badannya yang terbalut handuk ke pelukan Jayadi. Entah kenapa dia merasa nyaman saja di pelukan Pak Tua ini. Dia membiarkan juga tangan itu memeluknya dengan erat. Sayangnya dia harus bersabar, karena kondisi Jayadi ini seperti mobil tua yang baru selesai reparasi, ordendilnya masih belum teruji dengan baik. Masih perlu tune up lagi agar bisa nyetel.

Namun semprotan peju ke mulutnya tadi seperti membuat dia senang. Karena akhirnya pasien dia ini semakin sehat setiap harinya. Meski hari ini dia kentang, namun dia senang melihat Jayadi terlihat puas di wajahnya. Dia seperti ada kepuasan sendiri melihat wajah tua itu tersenyum lemes saat torpedonya mengeluarkan peluru cair.

“saya beres-beres dulu yah Pak...”

“iya...”

Jayadi lalu melepaskan pelukannya.

“kita ngga perlu asisten baru lagi kan? Untuk bersih-bersih?” tanya Jayadi

“terserah bapak....”

“kok terserah saya?”

“kan bapak boss nya disini...”

Jayadi tersenyum

“bukan, kamunya keteteran ngga sendirian..”

“ngga sih Pak... kan cuma bapak sama rumah yang aku urusin....”

Jayadi mengangguk

“lagipula kalau ada orang, ngga bebas kita....” guman Jayadi

“gitu yah....”

Jayadi terbahak bahak tertawanya. Dia seperti menemukan gairah baru lagi. Acara mandi bersama kali ini membuat dis sangat bersemangat, apalagi melihat tubuh Anggi yang begitu indah saat telanjang, sangat indah rasanya. Meski sudah turun mesin tapi bodinya masih mulus dan masih seperti gadis muda.

Anggi pun senang melihat majikannyua itu kini semakin sehat dan segar. Meski kentang, namun dia senang melihat Jayadi semakin seger dan baik kondisinya.

Dia segera masuk lagi ke kamarnya, membuka handuknya, dan sambil telanjang dia meletakan lagi vibratenya dengan dildonya untuk dimainkan di vaginanya, setidaknya meski hanya sange sessat di kamarnya Jayadi, di kamarnya dengan alat bantu tersebut, dia bisa terpuaskan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd