Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DEADLY AGENT By Redtails

Chapter 13

POV Raja

Aku sudah berada di lantai 12, ternyata lantai ini lebih kepada lantai administrasi namun lebih komplit. Yang mana terdapat meja-meja para petugas yang sedang sibuk mengurus berkas masing-masing, dan tampak wajah yang serius di setiap mimik raut mereka. Juga terdapat ruangan elektronik dengan monitor-monitor besar, menunjukkan ruangan ini hampir sama seperti ruangan bursa efek indonesia. Yang selalu berantakan dengan kertas-kertas yang berserakkan. Namun ajaibnya setiap 2 jam sekali muncul robot yang membawa alat seperti penyedot debu. Namun alat ini lebih dari itu. Kalau penyedot debu biasa akan menyedot debu dan kertas-kertas serta mengumpulkannya pada kantong sampah. Sedangkan alat ini selain menyedot, tapi menghancurkan sampah-sampah yang ada seperti kertas menjadi remah-remah kecil.

Aku tertegun melihat alat ini. Sudah keren, canggih pula. Hingga tanpa sadar muncul seseorang di samping kananku, dan serta merta mengecup pipi kananku.

Cup..

Aku terkejut serta sedikit menjauh dan menoleh melihat siapa orang yang mengecup pipiku. Seketika mataku berbinar dan bibir tersenyum, saat mendapati yang mengecup pipiku ternyata adalah seorang wanita cantik yang bernama aisyah!

"Hei! Kok menjauh sih. Sini." ujar aisyah sambil sedikit mengodaku dengan kerlingan matanya.

"Hai ai. Apa kabarnya? Makin cantik aja sih!" kataku sambil mendekat kepadanya.

"Ah masa?! Gombal aja sih!" senyum aisyah dengan muka yang memerah.

"Ayo ikut ke ruanganku." kata aisyah sambil mengamit lenganku.

Aku ikut dengannya menuju ruang kerjanya. Orang-orang yang sedang tekun bekerja seketika melihat kami sekilas menuju ruangan. Setelah itu mereka kembali lagi menekunin pekerjaannya.

Kami masuk ke ruangan tempat aisyah bekerja. Aisyah lalu menutup pintu ruangannya lalu menarikku cepat dan memeluk diriku serta mencium bibirku.

Hmm.. Rasa ciuman ini sungguh lembut namun nikmat. Aku berusaha mengimbangi ciuman panasnya. Lidahnya memasuki mulutku dan berusaha menarik lidahku. Akupun tak tinggal diam,lalu mengangkatnya menuju meja kerjanya. Aisyah menolak kertas-kertas dan berkas-berkas di atas mejanya tanpa melepaskan ciumannya.

Lalu aku mendudukkan aisyah di atas meja kertasnya, kemudian aku melepaskan ciuman di bibir aisyah sambil menatap matanya yang masih menutup karena gairah kenikmatan ciuman tadi. Kemudian aisyah berlahan membuka kelopak matanya dan menatapku sambil tersenyum. Akupun tersenyum. Lalu tanpa kata-kata aku membuka baju kemejanya dengan cepat hingga memutuskan kancing-kancing bajunya. Lalu kemudian dengan cepat kembali mencium bibirnya, seakan diriku haus akan bibirnya. Tanganku berlahan menyentuh payudaranya yang masih tertutupi bra.

Ohhh...

Terdengar desahan aisyah saat aku menyentuh payudaranya. Lalu aku sedikit meremas-remas lembut payudara tersebut sehingga aisyah menikmati gairahnya yang meluap-luap. Tampak dari wajahnya yang memerah dan mata yang sayu. Aisyah kemudian dengan cepat membuka celanaku dan menarik isi dalamnya. Mata aisyah sedikit terbelalak melihat penisku yang memang agak membesar dari sebelumnya saat kami bercinta terakhir kalinya.

Aku memejamkan mataku menikmati sentuhan-sentuhan dan kocokan lembut tangannya pada penisku. Lalu aisyah turun dari meja dan berjongkok serta mulai mengecup dan memasukkan penisku ke dalam mulutnya.

"Ohh... Ahh... Nikmatnya!" ujarku.

Aku menatap aisyah yang sedang menyepong penisku. Sesekali dia menjilat buah zakarku dan menyedot masuk dalam mulutnya. Sungguh teramat nikmat! Aisyah menjilati kepala penisku sambil menatap ke atas melihat diriku. Bitchy banget deh!

Aku merasa tidak tahan lagi. Lalu menariknya agar berdiri. Kemudian aku menarik sebuah kursi dan duduk. Lalu aku membuka rok span aisyah dan meloloskan dengan cepat. Ternyata aisyah tidak menggunakan celana dalam.

"Kok ngak pake CD ni anak. Makin bitchy aja dia. Ahh! Whateverlah!" pikirku sambil menarik aisyah duduk dipangkuanku.

Aisyah tampak bernafsu, dia mengangkat kakinya sebelah sebelum mendudukiku. Lalu dia memegang penisku dan mengarahkan ke lubang vaginanya yang kelihatan teramat basah oleh cairan nikmatnya. Berlahan-lahan dia menurunin pinggulnya sehingga penisku memasukinya berlahan dan akhirnya hanya menyisakan pangkalnya. Sungguh gesekan dan jepitan dinding vagina aisyah membuatku menahan nafas menikmatinya.

Lalu kemudian aisyah mengerakkan pinggulnya naik turun berlahan dan mulai melakukannya dengan cepat. Suara desahan-desahan kami berdua menambah panas ruangan tersebut. Saling cium seketika merubah ruangan itu menjadi tempat erotis paling dahsyat. Aku membuka baju dan bra aisyah serta meremas-remas juga memeluknya erat. Aisyah terus saja memompa penisku seakan dia mesin diesel yang makin panas makin dahsyat.

Cukup lama kami berdua berada dalam posisi tersebut, lalu tak lama kemudian aku bangun dari kursi tersebut sambil memeluk aisyah dari belakang. Lalu mendorongnya menuju meja kerjanya tanpa melepas tautan kelamin kami berdua. Aisyah berdiri sambil menungging dengan memegang sisi meja. Aku kemudian mengerakkan penisku dengan cepat. Sungguh posisi ini memberiku keleluasaan lebih dalam memasuki vaginanya. Sambil bergerak dengan cepat. Aku membuka bajuku sehingga sekarang ini kami berdua bugil tanpa sehelai pakaian.

Aku mengangkat sebelah kaki aisyah dengan tangan kananku dan meletakkannya di meja menumpu dengan telapak kakinya jadi hanya satu kaki yang ada dibawah menopang tubuh indahnya. Posisi ini lebih membuka vaginanya sehingga aku bisa lebih dalam menusuk. Suara desahan makin kuat. Untung ruangan ini kedap suara. Kalau saja tidak, mungkin orang-orang di luar ruangan ini bakalan tau apa yang sedang kami lakukan.

Tak lama kemudian, aisyah tampak mulai letih dengan posisi ini. Aku segra menarik keluar penisku yang mengkilap terkena cairan nikmatnya. Lalu aku membalikkan posisi aisyah hingga posisi kami berdua berhadap-hadapan. Aku menaikkan aisyah duduk di mejanya. Dan membuka lebar kedua kaki aisyah sehingga lebih mudah mengarahkan penisku memasuki vaginanya kembali. Aku kembali mengenjot dirinya sambil mencium bibirnya. Erangan-erangan disela-sela ciuman tersebut benar-benar menaikkan kami berdua kepada kenikmatan tertinggi. Aku merasa akan mengalami puncaknya.

"A..i.. Akuu mau keluarr!"

"Iyaa..jaa.. Bareng..aa..n yaa."

Aku terus mengenjot dengan cepat karena sedikit lagi aku merasa akan keluar. Demikian juga dengan aisyah yang terus menerus mengerang kuat.

"Aku..keluaarr! Ahhh." seruku kuat.

"Aahhhkk!"

Crot! Crooott! Crooooottt!

Semburan spermaku menghujam kuat ke dalam vagina aisyah. Sehingga aisyah tak dapat menahan lagi gelombang orgasmenya. Benar-benar permainan cinta yang sungguh membuat hati bergelora.

Kami berdua mengatur nafas yang mulai teratur disertai ciuman-ciuman kecil tanpa melepas kelamin kami berdua.

"Kamu makin dahsyat aja ja. Aku sampai kewalahan mengimbangi kamu. Dulu terakhir tidak seperti ini nikmatnya. Tapi ini benar-benar luar biasa.aku sungguh menikmatinya." ujar aisyah sambil melepas penisku dari vaginanya dan lalu menarik penisku kemudian mengocoknya kembali, seakan memerah spermaku untuk dihabiskan.

Aku hanya tersenyum sambil menatapnya. Entah kenapa aku mulai menyukai dirinya. Tapi aku sadar dia sudah ada yang memilikinya. Aisyah kemudian melihatku melihatnya. Seakan dia mengerti apa yang aku pikirkan.

"Maafkan aku ya ja.. Kalau mungkin kita bertemu lebih cepat. Mungkin aku akan jadi milikmu selamanya." ujar aisyah sambil menunduk.

Tampak air mata menetes dipipinya. Aku memeluknya dengan erat. Berusaha menenangkan hatinya. aku memaklumi apa yang dia katakan. Ya. Walau rasanya sebentar saja menyukai aisyah tapi rasanya sakit. Tapi apa mau di kata.

Akhirnya aisyah tenang kembali. Kami berdua mengobrol hal-hal yang kecil hingga kembali lagi serius dengan membahas apa yang akan aku lakukan untuk menerobos base TOA terakhir, walaupun dalam keadaan bugil. Ya dengan akhir kami melakukan permainan cinta yang lebih dahsyat beberapa ronde sebelum aisyah tertidur letih dalam pelukanku. Wajahnya tampak penuh rasa kepuasan menyelimuti hatinya.

Aku berlahan bangun dan memakai pakaianku kembali. Lalu berlahan mengecup kecil keningnya.

"Selamat tinggal ai.. Doakan aku berhasil dalam misi terakhir ini." bisikku.

Kemudian aku menutup tubuhnya dengan sebuah sarung yang terdapat di dekat meja kerjanya. Aku berjalan keluar sambil membuka pintu ruangan aisyah. Sesaat aku menoleh melihatnya dan tersenyum. Aku menutup pintu ruangan itu.


Chapter selanjutnya..

Pertempuran dan pertarungan yang dahsyat.. Stay tune at this story.. I will back!
 
:mantap: setelah sekian lama


Lagi baru keluar dari semedi gue bro.. Ntar bakal continue sampe selesai. Sebelum lebaran bakal selesai. Tinggal beberapa chapter lagi.
 
:mantap: sambungannya jgn lama2 ya gan


Ngak bakal lama. Pokoknya semua chapter udah selesai tinggal up aja. Tapi gue beri jeda biar penasaran..hehe
 
whoaa,..
lama nggak update bro. :beer:

Ditunggu ini selesai sama cerita The Terroristnya. :beer:
 
whoaa,..
lama nggak update bro. :beer:

Ditunggu ini selesai sama cerita The Terroristnya. :beer:


Siap mas bro! Setelah ini selesai dilanjut lagi dengan The Terrorist. The terrorist setelah lebaran bakal up.
 
akhirnya up date juga... lanjutkan suhu... makasih up date nya


Iya sama2. Stay tune in this story. I will back with new chapter.
 
baru baca dari awal :D Raja keluar dari ruangan aisyah udah pake celana?

bahasanya msih agak kaku om

Kami terus berjalan dan memasuki sebuah lift. Tak lama lift itu turun ke bawah dan sampai pada lantai 37. Ternyata di bawah gedung ini terdapat base bawah tanah yang cukup besar. Yang terdiri 40 lantai.

itu di ch 11 pov pak beto
 
baru baca dari awal :D Raja keluar dari ruangan aisyah udah pake celana?

bahasanya msih agak kaku om

Kami terus berjalan dan memasuki sebuah lift. Tak lama lift itu turun ke bawah dan sampai pada lantai 37. Ternyata di bawah gedung ini terdapat base bawah tanah yang cukup besar. Yang terdiri 40 lantai.

itu di ch 11 pov pak beto

Lah.. Udah pake donk om bro.. Kan udah diceritakan kalo raja saat itu bangun lalu kembali memakai pakaiannya lalu kemudian mencium kecil kening aisyah om. Coba cek. Ya ngak mungkinlah raja cuma baju doank celana ngak. Bakal nafsu n ngiri yang liat di lantai administrasi itu..

Iya om itu povnya beto di chap 11.
 
Bimabet
Glad to see you back suhu redtails...

Thanks bro.. Sebenarnya tangan udah gatel banget mau update hari ini.. Tapi kudu sabarin hati.. Akhirnya bisa juga.. Namun di up ngak ya hari ini.. Ihhh kok gatel banget nih jari...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd