Chapter 9
Mulustrasi Safira tanpa cadar
Ah kok gak bilang-bilang ton, ayah mendekat. Gantian ton.
Kini ayah yang mendapat giliran menggenjot Safira.
Ah, ah, ayaaah. Toni belum keluar, kasian.
Iya, ntar gantian deh. Ayah juga pengen nyobain kamu lagi kan Fir.
Ayah menyibakkan rambut Fira yang menutupi wajahnya.
Kamu cantik Fir, kamu cantik. Ah, ah, ah, enak banget.
Ayok gantian ton, giliran Toni yang menggenjot Fira. Dalam tempo yang cepat.
Fira orgasme berkali, bahkan sampai squirting.
Aahhhhhb aku keluar, crot, crot, crot. Cairan cintanya menyembur seperti kran bocor.
Ahhhhh, tubuh Safira melengkung, dibarengi dengan squirting. Safira terlihat lemas gak berdaya. Nafasnya ngos-ngosan.
Pak RT ikut gabung menggilir Fira tapi ayah marah.
Loh loh, enak aja. Kamu kan udah dapet istriku. Sana ngentot aja sama istriku. Atau aku larang istriku selingkuh dengan kamu.
Pak RT nurut, lalu Pak RT dengan ibu berciuman panas. Tapi aku gak begitu mempedulikan. Ntah sejak kapan, Pak RT sudah menggenjot ibuku. Mata pak RT terpejam. Ah ah ahhhh, aku keluar jamilah.
Aku juga mas, tunggu, tunggu. Srooottt srooottt.
Mereka berdua lemas, lunglai terbaring di atas karpet.
Fira digilir mati-matian oleh ayah dan Toni. Tetapi belum ada tanda-tanda keduanya mencapai puncak.
Ah ah, muah, muah, ayah mencium Safira dengan buas. Tangannya ditelentangkan, tanpa rasa jijik ayah menjilat ketek Safira dengan bulu-bulu halus di keteknya.
Srup srup, lalu Safira berada di atas tubuh ayah. Telungkup dalam kondisi lemas. Tangan ayah menggesek-gesek anus istriku. Anus Fira berkedut-kedut.
Toni tau maksudnya, Toni berdiri mengacungkan pusakanya ke anus istriku.
Jangan ton, jangan ton. Aduh itu kotor ton.
Ahhh, sakitttt, penis toni melesak ke dalam anus istriku.
Tahan mbak, tahan mbak. Nanti bakal enak.
Ah ah iyah, Iyah. Mulai enak mulai enak. Ahhhh kok enak gini sih. Yang kenceng, yang kenceng.
Ayahku dan Toni menggenjot Fira bersamaan. Kecepak kecepok kecepak kecepok.
Ahhhh aku keluar, ayah melepas penisnya dari vagina istriku. Toni juga. Memberi kebebasan untuk Safira merasakan orgasmenya yang ntah udah keberapa.
Ahhhh aku keluar, sroooottt sroootttt. Muncratan air kenikmatan Fira seperti air terjun. Membasahi hampir seluruh karpet di seluruh ruangan.
Pak RT aku liat menyentuh cipratan cairan Fira lalu menjilatnya. Enak, gurih.
Aku lihat penis pak RT yang gak begitu besar mengacung. Dia elus-elus, tanpa mengocoknya.
Aku keluar, ayah ejakulasi yang pertama kali. Disusul Toni. Ayah dan Toni gak mengeluarkan di dalam. Batinku, terima kasih.
Aku papah istriku ke kamar mandi, katanya vagina dan anusnya perih. Terlihat labia istriku keluar. Tapi tetap aja, vagina istriku masih terlihat cantik di mataku.
Kakak keluar dulu ya, aku mau mandi.
Iya dek, aku menunggu diluar kamar mandi.
Bersambung...