Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Dengan Binor dan Terapis Pijat Hotel

Clone009

Semprot Baru
Daftar
6 Feb 2018
Post
31
Like diterima
151
Bimabet
Pertama kali bertemu ketika antri untuk klaim kerusakan mobil di salah satu agen asurasi kendaraan. Sebut saja si Doi ( cewe jilbab berwajah manis ).

Ketika masuk kantor asuransi, saya di sambut satpam kantor dan di suruh menunggu di ruang tunggu karna staff kantor yang sedang rapat pagi. Di ruang tunggu tersebut juga ada seorang wanita cantik berhijab ( selanjutnya di sebut Doi ) dengan seorang anak cowo umur sekitar 5 tahun yang lincah banget.

Setelah 10 menit menunggu kami di sambut karyawan kantor yang membagikan kartu antrian klaim. Saya melihat bahwa saya dapat antrian no 1, sedangkan Doi mendapat antrian no 2. Mengetahui hal itu kemudian saya menghampiri Doi dan mengatakan bahwa saya gak berhak dapat antrian no 1 karna Doi yg duluan datang di kantor tersebut. Doi tersenyum manis dan mengatakan gak keberatan, tapi saya memaksa karna saya merasa ini gak adil dan saya benci ketidakadilan. Akhirnya Doi mau menukar no antrian kita dan lanjut ngobrol masalah mobil. Kebetulan type mobil kita sama, yaitu Toyota Rush. Kita banyak ngobrol masalah perawatan mesin dan tempat bengkel yang bagus tuk perawatan mobil. Gak lama nomer antrian Doi di panggil dan kita berpisah karna saya masih harus menunggu di ruang tunggu.

Setelah 15 menit, saya di panggil ke CS untuk memulai proses klaim. Ternyata di samping meja CS saya, Doi masih proses klaim juga. Doi tersenyum kearah saya dan bergumam kalo prosesnya lama, saya tersenyum liat Doi bergumam sambil memperhatikan anak cowo Doi yang lagi asik mainin HP mamanya.

Gak lama CS Doi dan CS yang ngelayanin saya pun minta ijin ke ruang lain tuk scan berkas kami. Trus saya melihat ke arah Doi dan meminta no hpnya dengan alasan tuk tanya tanya proses klaim yg kita ajukan, karna waktunya kan barengan. Setelah dapat no HP Doi, gak lama proses klaim berlanjut dan selesai. Doi selesai lebih dulu dan pamit pulang ke saya yang masih lanjut proses klaim.

Lusanya ketika di kantor, saya memberanikan diri tuk kirim WA ke Doi, dengan alasan bertanya lanjutan proses klaim asurasi si Doi. Ternyata langsung di balas dengan cepat dan Doi bilang kalo mobilnya sudah masuk bengkel dan 1 minggu lagi selesai.

Selama 3 minggu saya dan Doi sangat intens chat lewat WA. Kita ngobrol apa saja, termasuk sekolah anak, mall yg enak tuk tempat nonkrong, bengkel mobil, tempat makan etc. Tapi Doi netapin peraturan kalo malam ato aku lagi gak ngantor, kita gak boleh kirim WA, karna takut kebaca sama pasangan kita masing masing dan saling menjaga perasaan pasangan kita. Aku menyetujuinya dan hari hari ngantorku terasa asik karna tau bakal bisa chat dengan Doi. Si Doi ini pinter banget kalo di ajak diskusi, itu yang buat aku kagum selain kecantikannya.

Setelah tepat 1 bulan, aku memberanikan diri tuk ngajak Doi ketemuan. Doi menyetujuinya dan kita janjian tuk ketemuan di café dekat sekolah anaknya. Esok paginya aku sengaja bolos kerja dan menunggu Doi di café tersebut. Gak lama Doi datang dengan dua anak cowonya. Ternyata anak cowonya kembar dan keduanya sekolah di PG yang sama. Doi cantik banget hari itu dengan gaya kasualnya. Kita lanjut ngobrol tentang banyak hal, tapi yg topik paling utamanya adalah sekolah anak. Ternyata kedua anak cowonya berusia 4 tahun, karna bosan di rumah aja, Doi menyekolahkan anaknya di PG biar ada kegiatan. Doi kesepian di rumah karna suaminya bekerja di perusahaan minyak yang 2 minggu kerja di laut dan 2 minggu libur di rumah.

Beberapa kali kami ketemuan di café tersebut dan di tempat makan yang agak tertutup karna takut bertemu keluarga ato tetangga. Kami masih membicarakan hal yang lain selain kehidupan Pribadi kami masing masing. Doi seneng banget kalo ku suruh ceritain tempat favoritnya tuk rekreasi. Banyak tempat yang sudah Doi kunjungi dengan keluarganya di Indonesia. Doi dan suaminya emang suka travelling dan mengunjungi tempat wisata.

Setidaknya 2 kali seminggu kita ketemuan tuk ngobrol saja. Tapi pada saat ketemuan akhir akhir itu, Doi gak pernah bawa anaknya ikut serta. Ternyata anaknya setelah selesai sekolah langsung lanjut les baca di sekolah yg sama, sehingga Doi bisa tinggal sampe 4 jam, baru kemudian jam 2 siang Doi jemput di sekolah anaknya.

Setelah berkenalan dan sering ngobrol selama hampir 3 bulan, pembicaraan kita sudah masuk kehidupan Pribadi. Aku yang mulai ngobrol hal Pribadi ke Doi dengan alasan ingin mengetahui perasaan seorang istri yang sehari hari di rumah mengurus rumah. Doi menjelaskan dengan rinci dan sedikit curhat kalo kadang kadang kesepian itu sangat terasa ketika suaminya harus pergi selama 2 minggu. Doi cerita kalau seorang istri itu paling pinter jaga rahasia dan simpan perasaannya. Ada istri yang gak kuat lagi simpan perasaannya dan terjadilah pertengkarang di rumah tangga, dengan alasan yang sepele. Tapi kalau suami yang mencintai istrinya, pasti mengerti dan mengalah, itulah pasangan yang saling mencintai menurut Doi.

Doi berpendapat kalau aku seorang suami yang sangat mencintai istriku. Karna menurut Doi aku suami yang mau membantu istriku ngerawat anak. Doi berpendapat demikian karna aku pernah cerita kalau aku sesekali yang mandiin anakku sepulang kerja dan suapin makan malamnya. Doi juga cerita kalau sangat mencintai suaminya karna suaminya kalau sedang libur kerja pasti bantuin Doi tuk urus anak di rumah dan gak segan bantuin urusan rumah tangga, seperti cuci pakaian dan piring.

Aku memberanikan diri tuk bercanda mengenai hal seks ke Doi.

Aku : “ enak ya tiap 2 minggu pasti honey moon, kan lama gak ketemu he he he “

Doi : “ gak juga, biasanya dia langsung main sama anak-anak aja “ ( dengan muka serius )

“ tapi malamnya mainin mamanya ha ha ha “ ( dengan muka sumringah dan tertawa terbahak )

Aku juga terbahak denger hal itu. Trus aku terdiam lama sambil menatap tajam ke Doi. Doi dengan santai menatapku juga sambil tersenyum kecil. Aku membuka pembicaraan :

Aku : “ gaya ML favorit ? “ ( dengan muka serius dan senyum kecil )

Doi : “ doggie “ ( dengan entengnya menjawab sambil tertunduk dan tangannya mengaduk minuman )

Kemudian aku meneruskan pertanyaannya, yang dengan cepat dan enteng di jawab Doi sambil kita terus bertatapan.

Aku : “ naked ato baju tidur ?”

Doi : “ baju “

Aku : “ malam, subuh , siang “

Doi : “ subuh dan siang “

Aku : “ foreplay atau langsung “

Doi : “ foreplay “

Aku : “ berdiri …. tidur “

Doi : “ berdiri “

Aku : “ kamar tidur, dapur, kamar mandi “

Doi : “ dapur , kamar mandi “

Aku : “ ranjang , lantai , sofa , meja makan “

Doi : “ sofa , meja rias yang ada kacanya “

Mataku membesar ketika mendengar jawaban yang ini dari Doi. Tapi Doi masih tetap aja menatap lembut ke aku dan tersenyum kecil.

Aku : “ shower atau bath up “

Doi : “ shower “

Aku : “ bibir , lidah , jari “

Doi : “ lidah dan jari “

Aku : “ soft atao hard “

Doi : “ soft “

Aku : “ besar , sedang “

Doi : “ besar “ ( sambil alisnya di naikkan dan tersenyum sinis )

Aku : “ gundul , bulu “

Doi : “ gundul “

Aku : “ teman curhat , artis idola , pria idaman “

Doi : “ suami …… mmmmmmm “ ( Doi bergumam dan mengarahkan pandangannya ke samping sambil menatap kosong dan jauh )

Aku langsung berdiri dan berajak ke kasir. Aku membayar makanan kami dan memanggil Doi tuk mengajaknya turun ke parkiran mobil. Selama berjalan berdampingan ke parkiran mobil, kita hanya berdiam diri dan tidak saling bertatapan. Doi masuk mobilnya, tersenyum ke arahku dan langsung melaju pulang.

Tiga hari kita tidak chat lewat WA ataupun telpon. Tiap hari ku lihat di WA, Doi selalu online dan perasaannku mengatakan bahwa Doi juga lagi menunggu reaksiku terhadap pembicaraan kita kemaren itu. Besoknya hari kamis aku menelpon Doi :

Doi : “ hallo assaalamulaikum “

Aku : “ besok , lusa , hari ini “ ( aku cuman berkata demikian dengan nada tegas namun lembut )

Doi terdiam sebentar dan langsung menjawab :

Doi : “ lusa “

Aku : “ pagi , siang , sore “

Doi : “ pagi “

Aku : “ mobil , café , resto “

Doi : “ hotel “

Doi langsung menutup telponnya dan aku sangat terkejut denger jawaban Doi.

Aku langsung mengontak temen kantorku tuk buat alasan kerja keluar kota agar istriku percaya kalau aku ada urusan pekerjaan di luar kota pada hari sabtu hingga senin. Hari sabtunya aku langsung cari hotel dan booking buat 2 hari. Tepat jam 9:45 kukirim WA ke Doi nama hotel dan nomer kamar. Tapi aku harus jemput Doi di lobby karna harus pakai kartu kamar jika ingin menggunakan lift.

Setelah 15 menit Doi datang dengan pakaian jilbab hitam panjang dan terusan panjang warna biru tua. Kita berjalan beriringan masuk lift, Doi mengikutiku dari belakang, agar tidak mencurigakan dan sengaja kami memilih lift yang banyak orangnya.

Masuk ke dalam kamar, kami duduk di kursi yang menghadap ke jendela. Kami menikmati pemandangan laut dan kota tercinta kami. Aku kemudian memberanikan diri tuk memegang satu tangannya dan meremas remas lembut jari jarinya. Doi terus menatap keluar jendela dan bernapas agak berat karna jari jari tangannya yang ku remas lembut. Kemudian ku menggelitik telapak tangan dan menggosok gosok lembut ibu jari tangannya. Semakin lama napas Doi semakin berat, sambil terus tersenyum dan menatap keluar jendela. Tiba tiba Doi berdiri dan menatapku tajam sambil tersenyum kecil. Trus Doi berkata :

Doi : “ hanya jari ! “

Aku menatapnya lembut dan tersenyum. Kemudian Doi masuk ke kamar mandi. Aku beranjak dari kursi dan berdiri di depan pintu kamar mandi yang tertutup. Kemudian pintu kamar mandi terbuka dan Doi berdiri menatapku. Doi berbalik dan menghadap cermin wastafel kamar mandi. Tangannya bertumpu pada wastafel dan kedua kakinya dilebarkannya sambil pantatnya sedikit di angkat. Aku masuk ke kamar mandi dan berdiri tepat di belakang Doi. Ku lihat di atas wastafel ada BH dan celana dalam Doi yang sudah terlepas. Trus Doi menatapku melalui cermin sambil berkata

Doi : “ jangan bugilin aku, raba dengan tanganmu dan jari “.

Dari belakang aku kemudian memegang pinggangnya, meremasnya lembut dan sesekali menggosok gosok tanganku di pinggangnya. Doi mendesah geli sambil terus menatapku melalui cermin. Kemudian tanganku mulai merayap ke daerah dada Doi. Tanganku meraba kedua toketnya tapi tidak ku remas dulu. Ku gosok gosok lembut kedua tanganku di depan toket doi. Doi terpejam nikmat dan kurasakan nipple toket doi mengeras dan sangat terasa di balik bajunya. Kuremas remas toket doi dengan lembut sambil sesekali mencubit nipple nya. Lanjut ku remas dengan kuat dan dan nipple nya aku gelitik dengan jariku. Doi terus terpejam dan mendesah tanda Doi sangat menikmati permainanku. Kemudian ku rapatkan badanku dan terus remas remas toket Doi. Doi menggeliat dan sesekali meregang ketika ku remas toketnya. Gak lama ku hentikan tiba tiba remasan di toketnya. Kemudian tanganku turun ke bawah dan meremas pantat Doi yg sedikit nungging. Ku remas dengat kuat pantat Doi, sambil ku gulung rok nya dari belakang sehingga kedua pahanya terlihat. Ku sentuh area paha dalamnya dengan tangan kananku, sementara tangan kiri menahan roknya yang tersibak di pantatnya sambil sesekali meremas pantatnya. Doi mendesis ketika ku raba paha dalamnya sambil ku elus lembut dengan jariku.

Tangan kiriku terus menyibak rok nya, dan akhirnya telapak tanganku berhasil menyibak seluruh roknya ke atas pinggang. Telapak tangan kiriku berhasil menyentuh kulit pantat nya yang lembut. Ku remas remas pantat doi dengan halus dan lembut. Gak lama tangan kiriku ku pindah ke perut doi dan mulai mengelus perut doi. Kulit perut doi sangat halus dan gak gendut. Doi berpejam sambil menengadahkan kepalanya. Terlihat sesekali lidah doi keluar dari bibirnya yang mungil sambil terus mendesah kenikmatan.

Tangan kananku mulai sesekali menyentuh meki doi yang terasa sangat basah. Akhirnya jariku tangan kananku menyentuh klitoris meki doi dan mulai menggosok gosok jariku di meki nya. Doi menggelinjang hebat. Tangannya mencengkeram kuat sisi wastafel dan sesekali doi menundukkan dan menggeleng gelengkan kepalanya. Tangan kiriku terus mengelus perut nya dan tangan kananku mengocok meki doi dengan lembut. Seksi banget doi terlihat di cermin walaupun masih lengkap baju dengan jilbabnya. Semakin lama kocokan jariku semakin cepat dan semakin menekan meki doi yang sudah sangat basah. Ingin rasanya ku masukkan jari ini ke meki doi, tapi gak berani karna takut mengubah suasana.

Doi : “ aahh aahh aahh … hek ehem … hah hah hah … heeeeeeek ….. aaaaakkkhhh ….hhhhhh stttt “

Gak lama Doi meregang hebat dan langsung jongkok terduduk sambil tangannya gemeteran memegang pinggiran wastafel. Kocokanku terlepas dan aku mundur ke belakang. Ku lihat doi jongkok menunduk dan masih mendesah abis menikmati orgasmenya. Aku terdiam berdiri di belakang doi yang masih jongkok membisu dan mengejang ngejang. Kemudian doi berkata :

Doi : “ Keluar …..! “

Aku kemudian keluar dan menutup pintu kamar mandi. Ku ambil tisu di samping meja ranjang dan mengelap tangan kananku yang basah oleh cairan meki doi. Ku dengar doi sedang membersihkan diri di toilet. Gak lama doi keluar dan menghampiri aku yang masih berdiri di sebelah ranjang sambil mengusap tangan kananku. Kita bertatapan, doi tersenyum manis dan memberikan sesuatu ke tangan kananku. Ternyata pas ku liat itu adalah celana dalam doi. Aku mengambilnya dan ku cium celana dalam itu sambil menatap doi. Doi tersenyum dan berkata :

Doi : “ aku pulang … jemput anak di sekolah “

Aku terdiam dan menatap tajam kearah doi. Aku tersenyum dan mengangguk tanda setuju. Doi tersenyum manis dan berbalik kearah pintu dan melangkah keluar kamar. Gak lama terdengar pintu kamar tertutup dan doi sudah melangkah pergi. Ku rebahkan badanku di ranjang sambil terus mencium celana dalam doi. Penisku menegang keras sejak di kamar mandi tadi bersama doi. Pikiranku sudah gak karuan dan akhirnya aku menelpon resepsionis hotel tuk mengirim terapis pijat ke kamarku.

Gak lama seorang terapis cantik mengetuk kamarku. Aku membukakan pintu dan menyuruhnya masuk. Aku ke kamar mandi tuk buka semua bajuku dan hanya memakai celana boxer pendek. Aku tengkurep di atas ranjang dan sang terapis mulai memijit punggungku. Aku mengajak ngobrol sang terapis sambil terus memijet punggungku. Gak lama sang terapis menyuruhku balik dan telentang. Sang terapis tersenyum dan tertawa kecil ke arahku. Ternyata penisku masih tegang berdiri tegak, menyembul di celana boxerku. Trus aku mengajak sang terapis tuk lanjut ke plus plus. Sang terapis mengajukan penawaran harga dan langsung ku iyakan karna orangnya seksi, putih, langsing dan manis. Sang terapis ijin ke kamar mandi untuk melepas semua pakaiannya.

Gak lama sang terapis keluar dari kamar mandi sambil bugil dan langsung menuju celana boxerku. Sang terapis membuka celana boxerku dan mulai mengocok penisku dengan lembut.

Terapis : “ tadi abis sama cewe juga ya om “ ( tanya sang terapis )

Aku : “ iya, tadi ada pacarku ke sini … kok tau “

Terapis : “ oh itu celana dalamnya tertinggal di wastafel he he he “

Aku terbahak mendengar jawaban sang terapis. Kemudian sang terapis melahap penisku dengan lahapnya. Di jilat, di hisap dan di kulumnya penisku dengan lembut. Aku terlentang dan sangat menikmati BJ dari sang terapis.

Gak lama HP ku berbunyi, telpon dari Doi. Aku memberi isyarat agar sang terapis terus memBJ penisku dan tidak mengeluarkan suara ketika aku jawab telpon Doi.

Aku : “ Assalamualaikum “

Doi : “ waalaikum salam …. Di hotel ato rumah ?”

Aku : “ hotel “

Doi : “ ooohh … lagi apa ?”

Aku : “ onani “

Doi : “ oh maaf “

Aku : “ iya “ ( jawabku tegas )

Doi : “ Ok deh sampai nanti ya “

Aku : “ iya “

Telpon di tutup doi dan ku lanjutkan konsentrasiku ke sang terapis yang masih ngeBJ penisku dengan lahapnya. Gak lama aku mengajak sang terapis tuk ke kamar mandi. Ku hadapkan sang terapis ke kaca sambil tangannya memegang wastafel. Ku lebarkan kedua kakinya dan memintanya tuk menungging sedikit. Aku berdiri di belakang sang terapis dan tangan kananku mengocok meki sang terapis. Tangan kiriku meremas toket 34 nya yang sangat lembut. Sang terapis mendesah kenikmatan dan terus menggoyangkan pinggulnya seirama dengan kocokan tangan kananku di mekinya. Semakin lama mekinya semakin basah. Kemudian ku pasang kondom di penisku dan menghujamkan penisku ke dalam meki sang terapis. Sang terapis memekik kecil dan mendesah kenikmatan. Kuremas pinggulnya dengan kedua tanganku dan terus ku hajar meki sang terapis dengan penisku. Aku lagi sangat horny gara gara si Doi, ku lampiaskan hasrat seks ku ke sang terapis yang terus terguncang guncang hebat karna sodokan penisku. Semakin lama sodokanku semakin cepat dan meki sang terapis semakin basah … gak lama …

Terapis : “ aaaaaakkkhhhh ….. ssssssstttttttt “

Sang terapis membungkuk, bergetar hebat dan kedua kakinya berjingkit sambil bergetar hebat. Aku menghentikan gerakanku tapi penisku masih menancap di meki sang terapis. Ku biarkan sang terapis menikmati orgasmenya, gak lama sang terapis bergerak maju mundur, sehingga penisku kembali di kocok oleh meki sang terapis. Ahhh nikmat banget jepitan dan goyangan meki sang terapis. Gak lama aku mencabut penisku dari meki sang terapis dan melepaskan kondomnya. Ku ambil celana dalam doi yang berada di wastafel, kemudian aku pergi ke ranjang.

Ku dengar sang terapis membersihkan dirinya di toilet dan kemudian menghampiriku di atas ranjang. Aku menyuruh sang terapis tuk memakai celana dalam doi. Sang terapis mengangguk tanda setuju dan langsung memakainya. Aku jadi sangat horny kembali. Kurebahkan sang terapis, menyibak celana dalamnya dan langsung memasukkan penisku ke meki sang terapis. Aaakh jerit sang terapis, terasa perih penisku karna meki sang terapis yang masih kering …. Astaga aku lupa pake kondom … kemudian aku cabut penisku yang sudah tiga kali kocokan di meki sang terapis. Kudekatkan kepalaku ke meki sang terapis dan mulai menjilat klitoris nya dengan lidahku. Sang terapis menggelinjang sambil terus membuka pahanya lebar lebar agar aku dengan leluasa menjilat dan menghisap meki sang terapis. Ku jilat dan ku hisap klitorisnya sang terapis, sambil tangan kananku meremas remas toketnya. Sang terapis berpejam mendesah kenikmatan dan menggeliat gak karuan. Setelah mekinya sangat basah, ku pasang kondom ke penisku dan langsung menghujamkan nya ke meki sang terapis yang sudah becek. Ku kocok penisku di meki sang terapis dengan lembut dan hentakan hentakan yang cepat. Meki sang terapis semakin basah dan penisku masih mengocok mekinya. Sesekali ku hisap dan ku gigit toketnya sang terapis yang semakin buat dia semakin menggelinjang hebat. Ku percepat kocokanku dan akhirnya croooooot ….. akkkhhhhhhhh …. Keluar sudah sperma ku yang seharusnya ku kira untuk Doi di hari itu.

Aku rebah di atas badan sang terapis sambil mengejang sesekali menikmati orgasmeku. Penisku masih di dalam mekinya sang terapis, gak lama ku goyang lagi sedikit penisku karna masih tegang, sambil berciuman mesra dengan sang terapis. Ku kocok lagi penisku dengan cepat dan ku cabut perlahan. Kemudian aku bangun dan beranjak ke kamar mandi. Aku melepas kondomnya dan membersihkan diriku di kamar mandi. Kemudian aku mandi sebentar di shower, handukan dan kembali ke kamar sambil bugil. Ku lihat sang terapis sedang memegang hp nya dan langsung ke kamar mandi setelah melihatku selesai di kamar mandi. Aku memakai celana boxerku kembali dan rebahan di Kasur sambil menonton TV. Gak lama sang terapis datang dengan pakaian lengkap dan memberikan celana dalam Doi ke diriku.

Terapis : “ ini om sempak pacarnya, ntar saya lupa balikin loh … he he he “

Aku : “ oh iya, thanks ya say … “ ( kemudian saya ambil dompet saya dan memberikan uang sesuai perjanjian kami tadi, plus sedikit tips )

Terapis : “ makasih ya om … ntar kalo pegel panggil lagi ya … “

Aku : “ iya … eh tapi boleh gak aku minta sempakmu juga say ?” ( sambil tersenyum lebar )

Terapis : “ tapi yang ini kan satu set sama BH saya om …. “

Aku : “ ya udah sama BHmu sekalian deh ya …. Ini ku ganti duitnya” ( aku menyerahkan beberapa lembar duit lagi ke sang terapis )

Sang terapis lalu membuka bajunya dan melepaskan BHnya. Kemudian melepaskan celana dalamnya dan memberikannya kepadaku. Ku ambil celana dalam dan sempaknya dan menciumnya. Sang terapis tersenyum lebar dan kembali menciumku mesra. Kemudian dia pamit dan pergi ke luar kamar.

Aku tertidur dengan pulas. Setelah beberapa jam aku terbangun karna sangat lapar, lalu ku putuskan tuk telpon room service dan memesan jus buah dan hamburger. Gak lama pintu kamar di ketok, aku membuka pintu kamar dan betapa kagetnya aku, ternyata yg mengantar makanannya adalah sang terapis. Aku terkaget dan sang terapis hanya tersenyum lebar sambil nyelonong masuk ke kamar mendorong kereta makananku.

Aku : “ loh …jadi pengantar juga say ?” ( sambil tersenyum lebar dan menatap sang terapis )

Terapis : “ gak om, ini cuman nolong temen aja, tadi aku lagi makan di dapur trus pas makanan pesenan selesai temenku yg room service blon sampe di hotel … ku liat itu nomer kamar om … jadi aku nawarin diri tuk bantuin mereka antar ini makanan “

Aku kemudian memberikan uang tuk membayar makanan tersebut.

Aku : “ baik juga kamu ya say … he he he … nih duitnya … kembaliannya buat kamu aja “ ( aku kemudian menandatangani bonnya dan tersenyum ke arah sang terapis )

Terapis : “ wuih … nah kan dapet rejeki lagi sama om ini … he he he … makasih ya om ganteng “

Aku : “ tapi kamu sudah pake BH dan sempak lagi kan say ?” ( sambil aku tertawa )

Terapis : “ nah itu sempak sama BH saya om” ( sambil menunjuk BH dan sempaknya yg ada di atas meja samping ranjang ) “ kan saya gak bawa cadangan om … he he he “

Aku : “ lah jadi ini gak pake BH dan sempak dong “ ( dengan nada kaget dan sedikit terkejut )

Terapis : “ iya om … he he he … “ ( sang terapis tertawa terbahak ) “ om saya pamit dulu ya … sekalian mau pulang kerja”

Aku : “ oh pulang ke rumah?”

Terapis : “ ke kosan om … he he he … iya om minggu ini masuk siang … permisi ya om ganteng yang baik ” ( sambil berjalan ke pintu )

Aku : “ ok say … hati hati di jalan ya “ ( sambil aku menutup pintu )

Aku makan dengan lahapnya, ku habiskan hamburger dan jus buah dengan sekejap. Aku telpon istriku di rumah tuk sekedar menanyakan kabar dan berbincang sebentar. Gak lama aku kembali rebahan di ranjang dan menonton TV. Tiba tiba telpon hotel bordering dan langsung ku angkat. Ternyata dari resepsionis yang memberitahukan bahwa aku di tunggu tamuku di lobby hotel. Ternyata Doi datang mendadak tanpa menelpon ke hp ku terlebih dahulu. Aku kemudian menjemputnya di lobby dan membawanya ke kamarku. Di dalam lift, Doi cerita kalau HP nya habis baterainya ketika sampai di hotel. Dan untuk menggunakan lift harus memakai kartu kamar, makanya Doi menelpon dari resepsionis. Doi masih memakai pakaian yang sama dengan yg tadi pagi. Celana dalam dan BH sang terapis sudah ku sembunyikan di dalam laci lemari baju. Sedangkan celana dalam Doi kutaruh di atas ranjang yang masih acak acakan.

Doi masuk kamar dan langsung duduk di tepi ranjang. Doi tersenyum lebar pas melihat celana dalamnya tergeletak di atas Kasur yg acak acakan.

Aku : “ dah makan ?”

Doi : “ blon …”

Aku : “ ku pesenkan makan dari hotel ya ?”

Doi : “ Ok, mana menunya ?”

Aku : “ ini … tadi aku makan hamburgernya enak banget loh “

Doi : “ boleh deh pesen itu aja … minumnya air putih aja ya “

Aku langsung menelpon room service dan memesan makanan Doi. Sambil menunggu makanan tiba, kita ngobrol. Doi duduk di tepi ranjang, sedangkan aku duduk di kursi. Kita bertatapan sambil tersenyum.

Aku : “ tadi pagi itu …. Mmmmmmm …. aku seneng bisa buat kamu orgasme “

Doi : “ iya ….. itu enak banget … tapi maaf aku langsung pergi karna mau jemput anakku pulang sekolah”

Aku : “ anak anak di mana sekarang ?”

Doi : “ ada di rumah sama pembantuku … mereka dah tidur semua pas aku pergi tadi “

Aku : “ oohh syukurlah ………. So …. Kita enaknya ngapain nih?” ( sambil aku menatap tajam ke Doi dan tersenyum kecil )

Doi : “ tunggu makananku datang dulu lah …. Kan aku blon makan “ ( sambil tertawa )

Aku : “ oh iya yah …. Maaf “ ( aku tertawa terbahak … ketahuan banget kalo akunya gak sabar )

Gak lama makanan doi datang dan dia makan dengan lahapnya. Sambil doi makan kita ngobrol tentang tayangan TV gossip selebriti tentang ayu tingting dan rafi ahmad. Selesai makan doi pergi ke kamar mandi. Keluar dari kamar mandi, Doi langsung berdiri tegak di depanku dengan tangan di belakang, kita bertatapan kemudian Doi berkata :

Doi : “ tadi onani pake apa ?” ( tanya Doi dengan nada lembut )

Aku menjawabnya dengan mengepal tanganku dan menggerakkannya seperti mengocok penis.

Doi : “ dah keluar ?”

Aku mengangguk tanda iya, sambil terus menatap mata doi dengan senyuman kecil.

Doi : “ kamu ngocok pake kondom ?” ( sambil tangannya menunjukkan kondom ke arah mukaku )

Astaga …. aku sangat terkejut, tapi tidak kutunjukkan di depan Doi. Doi menemukan kondom bekas aku dan sang terapis di dalam tong sampah kamar mandi. Aku betul betul lupa tentang kondom itu. Trus dengan tenang ku jawab :

Aku : “ biar gak berciciran ….. dan gak perih “ ( dengan tenangnya ku jawab sambil terus menatap mata doi dengan sayu )

Doi : “ mau lagi ?” ( sambil menaikkan alis matanya sebelah )

Aku tersenyum dan menganggukkan kepalaku tanda setuju.
 
Juara si Om... Bagus bgt tulisannya :)
 
Juara si Om... Bagus bgt tulisannya :)
 
Ame jawab pertanyaan "DOI" deh .... mau lagi lah lanjutin .... hayuu ah lanjutin ceritanya
 
ninggalin gelas dulu..jgn digeser ya om..
kyknya pengalaman pribadi ya..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd