Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Derita SPG FREELANCE

Status
Please reply by conversation.
Penjebakan Siska BAG. I

[URL='http://thumbs2.imagebam.com/33/08/2b/687136913684564.jpg%5b/IMG']http://thumbs2.imagebam.com/33/08/2b/687136913684564.jpg[/IMG[/URL]]

[URL=http://www.imagebam.com/image/ed147e913684574][IMG][URL='http://thumbs2.imagebam.com/57/20/69/ed147e913684574.jpg%5b/IMG']http://thumbs2.imagebam.com/57/20/69/ed147e913684574.jpg[/IMG[/URL]]

Pagi ini sangat malas rasanya kubangkitkan tubuhku dari tempat tidur, seluruh tubuhku terasa pegal-pegal mungkin aku kecapekan karena kemarin seharian aku bersama om her dan malamnya aku langsung kecafe untuk bekerja. Kurasakan juga vaginaku terasa membengkak dan masih sedikit sakit, mungkin baru pertama kalinya vaginaku dimasuki penis jadi begini rasanya. Dan kubuka duabuah kancing piyamaku, kulihat disekitar payudaraku masih ada bercak-bercak merah bekas cupangan bibir omher kemarin. Setelah kesadaranku pulih barang pertama yang kucari adalah HP ku, kulihat sekarang sudah jam 9, kulihat juga ada beberapa pesan yang masuk di HP ku yang salah satunya dari om her yang menanyakan kabarku pagi ini, ku jawab pesan dari om her dan aku memintanya untuk menemani ku hari ini di apartemen yang kemarin dia berikan padaku, tapi dia menolaknya karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, padahal tadinya aku mau memintanya untuk memijit tubuhku namun ia menjanjikan besok akan menemaniku seharian.

Saat ku keluar dari kamar untuk sarapan ku lihat mama sudah berpakaian rapi dan bersiap untuk pergi, aku heran melihat mama seperti itu, tidak seperti biasanya tampak terburu-buru. Setelah makan akupun menyalakan tv di ruang tengah. Sampai sorenya kak siska pulang, kulihat ia tampak cemas mengetahui mama belum juga pulang dan mencoba menghubungi mama namun tak ada jawaban. Tak lama papapun pulang dan ku buatkan teh panas kesukaan papa, biasanya sih mama yang melakukannya, namun karena mama gak ada akhirnya aku yang berinisiatif membuatkannya.

Malam harinya aku dan kak siska kembali kecafe tempat event, hari ini kami hanya berempat tak ku lihat kak lusy disini, ini udah hari ke2 dia gak berangkat. Ngomong-ngomong soal pekerjaan aku senang sekali dengan pekerjaan ini, pertama dari gajinya yang besar masih ada bonus-bonus penjualan, belum lagi bossnya sangat baik padaku sering memberiku uang, belum lagi apartement yang ia berikan padaku, itulah alasanku cepat akrab dan merelakan tubuhku untuknya. Malam itu berjalan seperti biasa, kulihat kak tyas dan kak diana tampak menggoda calon pembelinya, belum lagi beberapa kali kulihat mereka masuk kedalam toilet bersama pria, akupun menahan tawaku saat melihatnya, teringat saat aku melakukan itu dikamar mandi bersama om her kemarin.

Sekitar jam 9 HP ku berbinya ada tanda pesan masuk, saat kulihat rupanya itu dari om her, rupanya ia datang kesini, Ia menyuruhku keluar dari cafe dan menghampirinya diparkiran. Kuperhatikan kak siska tidak memperhatikan ku, dengan mengendap-endap kumelangkah keluar dari cafe, kulihat ada mobil omher disana dan akupun segera menghampirinya. Rupanya ia datang bersama mas satya, ia memang supir pribadi namun entah supir om her atau om artha, karena aku sendiri belum begitu akrab dengan om artha maupun mas satya.

“Hallo sayang” sapa om her sambil membukakan pintu untukku.

“Baik om” jawab ku singkat karena tidak ada mas satya disana, rupanya om her menyadari itu dan menyuruh mas satya meninggalkan kami berdua..

“Mana yang katanya badannya pegel-pegel, sini om pijitin” tangan kanannya langsung merangkulku dan memijit pundak kanan ku, namun tangan kirinya usil merabai paha kiriku.

“Pelan om, ssshhhh....” saat ku rasakan pijitan om her terlalu keras dan rangsangan yang ia berikan pada ku.

“Maaf-maaf, gimana besok kamu mau kemana?”

“aku lagi boring nih om, gimana kalau besok kita kepantai atau kemana kek.”

“Boleh juga, oh iya gimana vagina mu apa masih sakit?” sambil tangannya menelusup kedalam baju terusan ku dan mengelus vagina ku yang tertutup celana dalam.

“Jangan om, sakit” sambil kutangkap tangannya karena memang kurasa vaginaku masih terasa membengkak.

“Oke deh, kamu hisap punya om aja ya?” sambil ia turunkan sedikit celana beserta celana dalamnya dia arahkan tangan ku menuju penisnya yang sedikit menegang.

Kudekatkan wajahku padanya, ku kecup bibirnya yang ia balas dengan pagutan hangat, dan tangan ku mengocok penis om her dengan perlahan, ciuman ku pun kini merambat turun kelehernya ku kecup dan jilat perlahan leheromher membuatnya sedikit menggelinjang.

“Bagai mana om rasanya?” bisikku lembut didekat telinganya sambil kujilati bagian belakang telinga om her.

“eeeehhhh.... enak banget sayang. Rupanya kamu cepat belajar .” sambil tangannya menekan kepalaku untuk segera kebawah menghisap penisnya. Kini kunaikkan kaki ku diatas jok belakang mobil posisiku kini menungging disamping om her, ku kecup penisnya dan kujilat ujubg penis itu dengan lembut lalu ku masukkan penis itu kedalam mulutku dengan perlahan kucoba memasukkan penis itu kedalam mulutku sejauh mulutku mampu menampungnya, namun tak dapat masuk seluruh penis itu kedalam, ku tahan sebentar kuhisap dan ku tarik perlahan kepalaku keatas dengan perlahan hingga ujung penisnya terasa menyentuh bibir ku namun kembali ku turunkan kepalaku membuat penis itu kembali masuk kedalam mulut ku, makin lama ku percepat gerakan ku hingga omher menyemprotkan spermanya kedalam mulutku, akupun terkejut dan ingin segera menaikkan kepalaku agar penis itu segera keluar dari mulutku, namun kepalaku ditahan oh her, sehingga dengan terpaksa kutelan spermanya agar tak meluber keluar apa lagi menetes di bajuku.

“Kok di keluarin dimulut sih om? Kan jijik” protesku pada om her.

“Maaf Ra, om gak tahan tadi, habis enak baget hisapan mu.”

“oiya om besok kita mau ketemu dimana?”

“Besok di depan mall X aja ya?”

“Oke om, tapi jam 10an ya, biar kak siska pergi dulu, kak siska pasti bawel kalau tau aku mau pergi.” Kataku pada om her “Ya udah deh om rara balik kerja dulu ya, takut ketauan kak siska nih.”

“Oke sayang, sampai ketemu besok ya” sambil ia kecup dahi ku sebelum aku pergi meninggalkannya.

Saat ku keluar dari mobil kulihat mas satya sedang berdiri bersandar di belakang mobil, sejak kapan ia disana? Apakah ia tau apa yang ku dan om her lakukan tadi? Bodo amatlah ku tau om her bossnya pasti dia juga gak akan macam-macam pada ku pikirku. “Mari mas,rara masuk dulu” pamitku padanya

“Eh iya ra, udah selesai ya?” akupun malu dan segera melangkahkan kaki ku kembali kedalam cafe tanpa menjawab pertanyaannya.

Keesokan paginya kulihat kak siska berangkat lebih pagi dari biasanya jam 7 dia telah meninggalkan rumah, segera kuhubungi om her untuk dapat bertemu lebih awal, kemudian akupun bersiap dan jam 8 ku berpamitan pada mama untuk pergi kerumah teman. Aku langsung menuju tempat yang dijanjikan. Sesampainya disana ku lihat om her sudah berada di sana. “Hallo om, mau kemana kita sekarang?” tanyaku pada omher yang menyambut ku dengan tangannya yang terbuka bersiap memeluk tubuh ku.

“Mau makan dulu apa langsung jalan nih?”

“Rara udah makan om tadi, langsung aja yuk, keburu malem om.”

“Okedeh, yuk kita pergi” sambil tangannya terus merangkul pundakku, kita berjalan menuju mobil om her, sesampainya disana om her ternyata bersama mas satya yang menyupir mobilnya.

“Kok sama mas satya om, apa gak kita berdua saja?” tanya ku pada om her.

“gak papa ra, mas satya siap kok mengantarkan kita kemana aja.”

“terus kita mau kemana om?”

“Kevilla om yg kemarin aja yuk, pantai siang-siang gini pasti panas.”

“oke om.” Jawabku menyetujui ajakan om her, apa lagi ku tau berbagai fasilitas yang ada disana tentu akan menyenangkan seharian disana.

Sesampainya disana kami menuju kolam yang ada dibelakang villa, om her pun meminta ku mengenakan baju yang kemarin ku pakai saat pertama kali datang kemari.

[URL=http://www.imagebam.com/image/a74a20952932554][IMG][URL='http://thumbs2.imagebam.com/e1/81/7e/a74a20952932554.jpg%5b/IMG']http://thumbs2.imagebam.com/e1/81/7e/a74a20952932554.jpg[/IMG[/URL]]

Setelah ku ganti baju langsung ku menuju kolam dan berenang disana, namun ku masih menutup tubuhku dengan handuk karena ku gak mau bila mas satya melihatku dengan pakaian seperti ini, apa lagi bila om her telah sementara om her tampak sedang membuatkan minuman di bar.

“Loh kenapa pakai handuk say?” kata om her saat ku mendekatinya.

“malu lah om, rara gak mau kalau ada yang liat rara pakai pakaian seperti ini.” Jawab ku karena aku gak mau mas satya melihatku memakai pakaian ini.

“Di buka aja lah say, Cuma ada kita berdua kok disini.” Tangannya telah bergerak melepas handuk yang menutup tubuhku. “nah, seksi sekali kamu say pakai baju itu. Bikin om gak tahan aja.” Sambil bibirnya telah menjilati leher ku, dan tangannya telah meraha kedua payudaraku.

“Memang mas satya kemana?” jawab ku singkat karena tak tahan dengan rangsangan yang diberikan om her.

“Dia pergi dipanggil om artha gak tau mau kemana.” Dan ia berikan aq segelas minuman yang tadi ia buat saat aku ganti baju, yang langsung kuminum seperempat bagian, kemudian kami berjalan menuju kolam untuk berenang. Ada perasaan yang aneh pada tubuh ku, ku rasakan tubuhku sangat ingin disentuh oleh laki-laki, birahi ku terasa sangat tinggi namun saat bagian sensitifku disentuh sedikit saja oleh tangan om her terasa lebih nikmat dari biasanya. Tak lama kami berenang om her pun mengajakku naik ke kursi santai dan ia menyuruh ku meminum lagi minuman yang tadi, ohh... sungguh nikmat sekali setiap sentuhan, jilatan dan kecupan om her pada tubuh ku, membuat mulutku terus mendesah dan vaginaku terasa ingin segera untuk ditusuk dan menuntaskan semua hasrat ku,

Kini bibir om her tengah menjilat dan menghisap putingku, sementara jarinya memainkan klistorisku dan bermain di bibir vaginaku membuatku kelejotan karena ku rasakan aku sudah terasa mau keluar “ Ce...pat oooom, a...ku ma...u kkeeelll... uar....” sambil kujambak rambut om her agar menghisap payudara ku lebih kuat, namun saat kurasakan vaginaku sudah menegang dan sedikit lagi akan orgasme om her langsung menghentikan aksinya, tentu saja hal itu membuatku tak merasa nyaman, “Ah kok berhenti om? Rara tanggung mau keluar nih.” Bisikku manja pada om her, karena hal itu sangat membuatku tak nyaman. Om her hanya tersenyum tak menjawab pertanyaanku dan kembali mencium bibirku dan tangannya kembali memainkan bibir vaginaku yang langsung kulumat bibirnya dan kupejamkan mataku untukku lebih menikmati perlakuan om her pada tubuhku karena aku sudah sangat bernafsu dan ingin segera merasakan kenikmatan orgasme.

Namun tiba-tiba ada sesuatu yang aneh karena kurasakan ada tangan yang mengelus payudara dan memainkan puting ku yang ku tau pasti itu bukanlah tangan om her karena hampir tidak mungkin dalam posisi nya yang sedang menindih ku ia melakukan hal itu. Langsung kubuka mataku, dan akupun sangat terkejut saat kulihat disampingku sudah ada mas Satya. Langsung kudorong tubuh om her dan menepis tangan mas satya agar tak menyentuh ku. “Apa-apaan ini om? Rara gak mau ada orang lain yang menjamah tubuh ku.” Akupun langsung bangkit sambil ku rapikan baju yang hanya seperti jaring agar menutup organ-organ sensitif ku kembali.

“Sama aja kok Ra, mas satya juga pengen menikmati tubuh mu.” Sambil ia peluk tubuhku dengan erat.

“Rara gak mau om, tubuh rara Cuma milik om her.” Rayuku pada om her karena aku gak mau ada orang lain yang menjamah tubuhku. “Aw!!!” Teriakku terkejut saat tiba-tiba om her menyuntikkan sesuatu dilengan kiriku. “Apa yang om lakukan?”

“Bukan apa-apa kok itu, sekarang terserah kamu mau gimana.” Kata om her yang langsung melepas pelukannya.

“Rara mau pulang om, rara gak mau seperti ini.” Jawab ku sambil berjalan kearah ruang ganti untuk ganti baju yang ku pakai tadi, namun baru beberapa meter ku tinggalkan 2orang itu langkah ku terhenti karena ada hal yang aneh, pasti ini efek dari suntikan tadi, nafsuku langsung naik jauh lebih tinggi dari yang tadi.

“Kenapa ra, katanya mau pulang? Itu om her udah jalan kemobil mau nganterin kamu” kata mas satya yang terus menatap tubuhku.

Akupun berbalik melihat kearah belakang kulihat omher telah berjalan masuk villa dan tinggal mas satya yang ada disana Aku hanya terdiam tak menjawab pertanyaan itu karena dalam hatiku mengatakan aku harus meninggalkan tempat ini namun tubuh ku berkata lain, tubuhku ingin segera di puaskan payudaraku terasa mengencang tanda tubuhku dalam kondisi terangsang hebat dan vaginaku terasa gatal ingin segera ditusuk penis. Air mataku sampai menetes keluar karena pikiran yang berkecambuk dalam diriku.

Tanpa sadar kakiku pun melangkah kearah mas satya dan langsung kupeluk tubuhnya “Maaf mas, tolong puaskan nafsu Rara, Rara udah gak tahan.”

“Baiklah, tapi aku lagi males nih” jawab mas satya dengan santainya.

“Tolong mas Rara mohon” Bisikku manja dan tanganku telah meraba penis mas satya meski masih tertutup celana yang ia pakai.

“Oke deh, tapi aku mau diem aja, terserah kamu mau melakukan apa.”

Tanpa disuruh dua kali Akupun langsung bersimpuh dihadapannya sambil ku buka celananya hingga tampaklah penis mas satya didepan mukaku dan langsung ku genggam, akupun mulai mengecup penis itu dan kujilati penis itu sampai di dua bijih telur yang tergantung dibawahnya, kujilat dan kuhisap-hisap telur itu hingga terdengar desahan dari mulut mas satya. Setelah ku rasa cukup, hisapan ku arahkan kembali menjalari penis itu sampai keujung, setelah sampai ujung langsung ku masukkan penis itu kemulut ku dengan perlahan sampai mentok, lalu ku terik keluar sampai ujung penisnya sampai bibirku dan kembali ku masukkan lagi, makin lama gerakanku semakin cepat dan beberapa kali ku mainkan kepala penisnya dengan lidahku sambil ku beristirahat dan mengatur nafas.

“Langsung masukin yuk mas, Rara udah gak tahan” sambil kutuntun tubuh mas satya untuk berbaring dikursi santai tepi kolam yang ada disampingnya. Kini mas satya telah berbaring dan aku telah mengangkangi penisnya yang sudah berada di bibir vaginaku, dengan perlahan kuturunkan pinggulku secara perlahan “Ssshhhhh....” desisan yang keluar dari mulutku saat penis itu masuk secara perlahan kedalam vaginaku, kudiamkan dulu beberapa detik penis itu berada didalam sana agar vaginaku beradaptasi dulu dengan penis milik mas satya, kemudian kugerakkan pinggulku sehingga penis itu serasa mengaduk vaginaku. Baru sebentar saja vaginaku telah terasa berkedut terasa orgasme ku sudah akan keluar, lalu ku tindik tubuh mas satya agar aku dapat menggerakkan pinggulku dengan cepat sambil ku lumat bibir mas satya. “Ahhhhhh..... aaa...ku... keluar ma....s.....” saat akhirnya orgasme ku yang dari tadi tertahan keluar begitu banyak hingga meleleh kepaha ku dan pinggul mas satya, tubuhku pun mengejang dan kupeluk tubuh mas satya dengan kuat. orgasme kali ini terasa begitu dasyat, tak ku sangka cairan orgasme ku yang keluar begitu banyak, setelah gelombang orgasme ku mereda, membuat kesadaran ku kembali akupun langsung mengangkat tubuhku keatas hingga penis mas satya yang masih tegang keluar dari vaginaku dan akupun segera bangkit dan berniat meninggalkan tubuh mas satya.

“Maaf mas Rara gak bisa melanjutkannya” kataku saat ku bangkit dan meninggalkan tubuh mas satya. “Ahh!!!!” Teriakku karena baru beberapa langkah saja kakiku melangkah rambut ku dijambak dengan kuat dari belakang hingga kepalaku mendangak keatas dan terpaksa kuhentikan langkahku.

“Kurang ajar kamu, Cuma mau enaknya aja” Kata mas satya yang merasa belum puas, dan tangannya kembali meremas payudaraku dengan kuat.

“Ampun mas, jangan rara gak mau, itu bukan kemauan Rara.” Mohonku pada mas satya agar tak melanjutkan aksinya.

Namun ia malah menjambak rambutku lebih kuat kebawah hingga membuat ku terjatuh dan iapun langsung menindih tubuhku dan langsubg ia tusukkan kembali penisnya kedalam vaginaku meski aku terus melawan namun sia-sia saja, ditambah lagi dengan pakaian yang ku pakai sekarang tentu sengat mudah, karena dengan menggeser jaring yang menutupi organ intim ku sudah langsung bisa dibobol.

“Jangan mas... jangan....” perlawanan kupun langsung melemah, karena efek dari suntikan tadi membuat nafsuku langsung kembali naik dengan disentuh sedikit saja organ sensitif ku. Dan mas satya menyetubuhi ku dengan berbagai gaya dan membuat ku orgasme berkali-kali, hingga akhirnya iapun merubah posisiku kembali diatasnya dan iamerebahkan tubuhnya dilantai dan menusukkan penisnya dengan cepat dan menyemprotkan spermanya didalam vaginaku bersamaan dengan orgasmeku yang kembali keluar hingga membuatku pingsan karena berulangkali orgasme.
 
Kirain si rara jd liar dgn sndiri nya ,..

Dinanti update lanjutannya , bikin penasaran jd apa ntar :Peace:
 
Lanjut, suhu...mestinya ada twistnya jgn dijebak semua.
.
 
siiip tatto sudah tindik sudah perangsang sudah. mamanya kapan ditindik ditatto disuntik perangsang om.???? oh iya tinggal implant nih yang belum biar payudara dan pantat para budak om her besar. apalagi pekerjaan budaknya jadi SPG.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd