Siapa tahu ada plot twist dari ts ternyata Miftah enggak sepolos ituSemoga Nayla hamil anak Mifta ... Bukan dari lelaki simpenan Nayla...
Kasihan Mifta cuma dapat ampas saja..
Pengen deh baca lagi karya suhu Topi Jerami yang lama.. Dimana ya?wah udh lama g buka forum, eh di page 290 ada salwa muncul hehe...
btw, kabar ustadzah rachel gmn nih?jdi nikah kah?trs perawan nya udh jebol?
ane cuma mau titip salam aja nih buat ustadzah rachel hehe...
kali aja suhu @Topi-Jerami mau buat cerita ustadzah lg dgn tokoh lama
Hasyeeeeeek pantasynyaaah jozzTENGKYU SO MUCH for CHAPTER 26, suhu @Topi-Jerami.
Setelah sekian lama, akhirnya non Nayla mulai HAMIL juga.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Quotes from @topi-Jerami’s comment
Iya nih, judul yg kmaren kurang ngejual... Lebih menarik yang ini... Mungkin judul buat ending chapter nanti adalah : 'puncak pertandingan : 1 melawan 10'... Atau gak Im sama vs kru mugiwara
Gak kebayang nanti kapten Untung D. Urip ngeluarin gear 5 nya... Bakal lentur kali itunya
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Akhirnya, IMPIAN sang CAPTAIN PERKASA yaitu Untung D. Urip Bejo untuk MENGHAMILI majikan alimnya ( non Nayla ) telah menjadi KENYATAAN.
( Untung D. Urip Bejo’s DREAM COMES TRUE ).
IMPIAN agar seorang MAJIKAN SHOLEHAH ( Nayla ) mengandung JANIN HARAM dari HASIL PERZINAHAN dengan PEMBANTU TERCINTA-nya ( pak Urip ) sejak awal chapter.
CHAPTER 1
Lidahnya kembali menyerang putingnya. Lidahnya dengan liar menyapu puting sebelah kiri bidadari itu. Bibirnya dengan binal mencium putingnya. Lalu mulutnya mendekat tuk melahap setengah dari payudara yang teramat bulat itu. Sosok itu menyedot susu itu berharap ada satu tetes yang keluar dari dalam putingnya. Namun itu tak mungkin karena Nayla belum sempat hamil apalagi melahirkan. Ia pun berambisi ingin menghamilinya agar suatu saat bisa menyusu langsung dari puting susunya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
CHAPTER 3
Pak Urip mencumbunya. Ia mendorong bibirnya hingga wajah Nayla terbenam ke dalam kasurnya. Tubuh pak Urip semakin panas. Tak ada yang mampu mencegah nafsu pak Urip untuk menghamili majikannya.
"Hakhakhak... Sebentar lagi sayang... Sebentar lagi dirimu akan berubah menjadi lonte bercadar yang akan menjadi pemuas nafsu saya... Uhhhhh" Desah pak Urip saat mencabut penisnya secara berhati - hati agar tidak mengeluarkan spermanya dari dalam vagina majikannya.
"Awas jangan sampai tumpah... Hakhakhak" Tawa pak Urip setelah mencabut penisnya lalu buru - buru memasangkan celana dalam hingga vagina majikannya tertutupi celana dalamnya.
Dalam sekejap Nayla sudah kembali berpakaian seperti semula. Ia juga menumpuk bantal lalu menaruh kaki Nayla ke atas bantal itu hingga posisi kaki Nayla lebih tinggi dari posisi pinggulnya. Akibatnya, sperma yang ia keluarkan tadi tersimpan dengan baik di rahim majikannya tanpa khawatir akan tumpah keluar.
"Hakhakhak... Semoga jadi bayi yah, sayang" Tawa pak Urip membayangkan spermanya yang tersimpan begitu banyak di rahim majikannya berubah menjadi seorang bayi yang lucu suatu hari nanti.
Ia pun tak sabar membayangkan bagaimana ekspresi wajah majikannya saat menyadari rahimnya telah penuh oleh pejuh saat terbangun nanti.
"Jangan bilang ini akhir dari kisah kita yah... Ini baru permulaan... Saya akan menunjukkan siapa pejantan terhebat yang mampu memuasi tubuhmu... Tunggu besok yah... Saya akan menghujami memekmu lagi dan lagi sampai dirimu hamil !" Ucap pak Urip bersumpah.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
CHAPTER 8
“Aaaahhhh nonnn… Aaaahhhh… Aaahhhh… Sayaaa kelluuaarrrr… Sayyaa kelluuaarrr… Henkkgghhhh !” desah pak Urip saat mementokkan ujung gundulnya hingga mengenai rahim dari bidadari bercadar itu.
“Aaaaaaaaaahhh bappaaaakkkk” desah Nayla saat merasakan rahimnya tersiram oleh cairan cinta pembantunya.
Cccrrrooottt… Cccrrrooottt… Cccrrrooottt….
“Aaahhhhh puasssnyyaaaahhhhh” Teriak pak Urip saat mampu mengisi rahim majikannya menggunakan spermanya lagi.
Rahim Nayla penuh. Rahimya kembali terisi oleh pejuh. Entah sudah yang keberapa rahimnya dipenuhi oleh pejuh pembantunya itu. Tubuh Nayla ambruk diatas meja makan. Tubuh pak Urip juga ambruk menindihi punggung Nayla. Mereka berdua benar-benar puas. Sungguh pengalaman yang luar biasa saat mereka memilih bercinta di tempat terbuka.
Pak Urip tersenyum puas melihat spermanya di dalam rahim sempit majikannya. Ia sangat bangga karena bisa memejuhi rahim majikannya lagi. Ia tak mengira akhwat bercadar yang sangat terkenal itu baru saja dipejuhi di depan matanya sendiri oleh pembantu tuanya sendiri.
Kalau sebanyak ini… Bisa-bisa non Nayla bakalan hamil beneran… Hakhakhak !