Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Diary Seorang Istri

Bimabet
Enjoy ditunggu aja kelanjutannya

Sementara ane garap part 11 dan 12 buat premium, mungkin lusa atau beberapa hari lagi sudah bisa update.
 
Tergantung kebutuhan, ane mah ceritanya gak pernah mau ikutin fantasi orang, suka suka ane aja, lebih senang natural aja mengalir, ada juga di hasrat dan obsessi wanita muda yg jatuh cinta ama mertuanya, di suami kedua istriku cerita cuckold, seorang perempuan baik2 yng dicekoki suaminya kemudian berubah menjadi binal setelah cuckold pertamanya dengan gigolo, dan fantasi nyeleneh di beauty and her beast lover, seorang perempuan muda yang ketagihan main ama doggie..

Secara pribadi cerita ane yang paling ane curahkan semuanya adalah istriku menikah lagi session 2, kalao menurut ane itu diluar dugaan ane, dan ane cukup bangga dengan karya ane itu..
Klo boleh narsis itu karya terbaik ane, bahkan ane sendiri baca ulang kali gak bosen😀
Mantabbbbb... Cerita ente keren kereen
 
Enjoy ditunggu aja kelanjutannya

Sementara ane garap part 11 dan 12 buat premium, mungkin lusa atau beberapa hari lagi sudah bisa update.
apdate nya gak usah terburu buru suhu sehari perbagian aja tapi rutin 1 / 2 hari sekali (kayak cekup dokter ya??) ;) jd mood nya bisa panjaang
 
Makasih yang sudah daftar, simak trus nanti bonus videonya akan ditambah
 
Episode sebelumnya

Aku menemukan satu kartu nama dari kantong Mas Adam.saat kuserahkan padanya, dia terlihat gugup, tak lama mas Adam mengajakku main ke mal, di sana kami makan dan membeli barang-barang kebutuhan rumah, aku sedikit surprise saat mas Adam membiarkan aku belanja pakaian dan tas baru dengan menggunakan kartu kreditnya, aku merasa seolah ini adalah caranya untuk menutupi kesalahan yang dilakukannya, entah aku belum tahu salahnya dimana.

Seiring dengan itu hubunganku dengan anto semakin akrab, walau masih sebatas chat saja, sungguh aku tak berniat seperti itu, namun pengaruh situasi dan kondisi yang mengarah ke sana, membuatku tak berdaya selain hanya mengikuti aliran instingku menuju.

Berawal dari sepulangnya aku dan suamiku dari mal, setelah mandi, suamiku langsung tertidur bagai bayi karena kelelahan, sedangkan aku sama sekali tak bisa tidur, entah kenapa malam itu gairahku sedang tinggi, mungkin karena pengaruh hormon saat masa-masa evolusiku, ya hari-hari ini adalah masa evolusiku, harusnya aku dan suamiku memanfaatkan masa-masa ini untuk bercinta karena kans untuk hamil tinggi untuk saat-saat seperti ini, namun mas Adam malah mendengkur disampingku, aku tak tega untuk membangunkannya, aku rasanya malu membangunkannya hanya untuk mengajaknya bercinta, beberapa tahun kami menikah aku tak pernah mengambil inisiatif untuk memulai hubungan suami istri.


Bagian
Enam

Ohh Tuhan..! gairah sialan ini semakin meninggi, tubuhku mulai hangat, aku kemudian pergi keluar kamar untuk mengambil minuman dingin, mungkin dengan minuman dingin, gairah ini akan sedikit mereda, aku keluar kamar sambil tak lupa membawa hpku.

Kubuka kulkasku, aku lihat beberapa minuman dingin yang rapih di sisi pintu lemari es, aku mengambil sekotak susu dan menuangkan ke dalam gelas, aku kemudian menuju ruang TV, di sofa bed aku rebahkan punggungku, dan kunaikkan sepasang kaki jenjangku ke atas sofa bed, ku minum susu dingin yang kuambil tadi, Uhhh segar sekali, benar juga perlahan gairahku mulai sedikit mereda.

Notofikasi chat Hpku berbunyi, kubuka chat tersebut, rupanya dari Anto, entah kenapa aku sedikit senang melihat chat darinya, Ohh seharusnya semua ini tak kumulai!!, kami kemudian saling bertukar chat sambil bercanda, aku tersenyum-senyum sendiri membaca chatnya, dan makin lama chat kami semakin intense, dan kami mulai saling bertukar foto, Ohh my God!!


Anto mengirimkan fotonya yang hanya mengenakan celana dalam, aku bisa melihat tonjolan besar dari balik celana dalamnya, spontan aku menelan ludah, imajinasiku mulai membentuk gambaran menegnai bentuk yang tercetak dibalik celana dalamnya, dan konyolnya aku meladeni permintaannya untuk mengirim fotoku saat itu, padahal aku saat itu mengenakan baju tidur satin yang tipis tanpa mengenakan BH, Ohhh Tuhan!! Gairahku yang tadi mereda kini mulai membuat suhu tubuhku menjadi demam, namun untungnya Anto mengatakan kalau fotoku tidak bisa dilihat karena sinyalnya jelek, uppss untung sudah kuhapus foto itu, aku lalu bergegas mematikan hpku, dan menghabiskan susu dingin dan segera berlari ke kamar dengan perasaan berdebar-debar.

Aku menutup sekujur tubuhku dengan selimut, muncul perasaan bersalah pada mas Adam, aku seolah menjadi istri yang binal, memperlihatkan penampilanku yang hampir tak berpakaian pada lelaki lain, namun untung saja fotoku tak bisa dibuka oleh lelaki itu, aku mencoba menenangkan diriku, degup jantungku masih terasa cepat, udara dingin dari ac kamarku tak mampu menahan peluh yang mengalir dari pori-pori dahiku, Ohh Maya apa sih yang kamu lakukan!!

***

Senin Pagi​


Aku sedikit terlambat bangun pagi itu, kudengar suara lembut mas Adam mebangunkanku sambil mengguncang pelan tubuhku, aku membuka mataku pelan-pelan, wajah tampan mas Adam dengan senyumnya yang menawan menatap diriku, wajahnya terlihat segar, dan sepertinya mas Adam sudah rapih berpakaian.

Aku segera bangun dan duduk di ranjang, ku cari hpku, oh hpku mati, mas Adam tersenyum menatapku, aku memandangnya. “jam berapa Yank?” tanyaku.

“hampir jam setengah tujuh sayang.” Jawabnya

“Astaga…..kenapa kamu gak bangunin aku yank..” ujarku panik sambil melompat dari ranjang dan bergegas ke kamar mandi.

“Aku gak tega bangunin kamu, kamu tidurnya enak banget, emangnya kamu tidur jam berapa sih yank.” Tanya mas Adam.

Aku yang berada di kamar mandi bingung mau menjawab apa, aku tak pernah berbohong pada suamiku ini, aku pura-pura tak mendengar pertanyaannya tadi, “Apa yank, aku gak kedengeran.” Aku sengaja mengeraskan air Showerku, aku tak mendengar lagi suara mas Adam. Aku pun bergegas mandi, sudah cukup telat, apalagi ini senin, pasti jalanan akan macet.

15 menit kemudian aku sudah memakai pakaian kerjaku, aku melihat mas Adam melongo melihatku, “Kenapa Yank, aku kucel ya.” Aku mencoba merapihkan pakaianku.

“Kamu gak dandan dulu?” tanya Mas Adam.

“Gak usahlah, nanti aja di mobil, Maaf ya Yank, aku gak sempet bikinin sarapan, yuk kita berangkat, udah siang banget, nanti macetnya parah.” Ajakku sambil menggapai tasku, dan menjinjing sepatuku.

Mas Adam kemudian mengikuti langkahku keluar rumah, suara remote monil terdengar nyaring mas adam kemudian menyalakan mobil, aku duduk di kursi teras memakai sepatuku dan kemudian bergegas masuk kedalam mobil yang telah berada diluar, karena terburu-buru kepalaku terantuk dengan atap pintu mobil, “Aduh!” aku mengusap kepalaku yang sedikit sakit, mas Adam melirikku.

“Pelan-pelan dong yank, santai aja belum terlalu telat kok.” Ucap Mas Adam lembut sambil tersenyum.

Aku tak menjawab, kukeluarkan peralatan makeupku, aku mulai menata wajahku melalui kaca vanity mirror mobilku. Mas Adam menyalakan radio mobil, dia selalu rutin mendengar stasiun radio El shinta untuk memantau situasi lalu lintas jakarta pagi itu.

***

POV ANTO​


“Abis jogging mas anto?” Sapa pak tomo, tetangga sebelah kontrakanku, dia sedang menggantung sangkar burung murainya pagi itu, suara kicau murai terdengar merdu terdengar berharmonisasi dengan suasana segar pagi itu

“Ya pak Tomo, wah burungnya semakin bagus kicaunya ya.” Aku membalas sapaannya, kuseka peluh yang deras mengalir mebasahi wajahku, kaos jersey sebuah klub sepakbola eropa telah basah oleh keringatku.

“Ya nih mas Anto, oh ya mas Anto kemaren ada saudara saya yang butuh supir, nanti tak kabari kalau jadi ya.” Ujar Pak Tomo.

“Oh siap pak, maaf pak, saya masuk dulu ya, udah gerah banget nih.” Ucapku, Pak Tomo mengangguk, sekilas aku melihat bu Tomo memandangiku di dalam rumahnya, dia terlihat kikuk dan salah tingkah saat aku memergokinya menatap diriku, aku tersenyum dan menganggukan kepala padanya, istri pak Tomo itu membalas tersenyum dengan gaya salah tingkah.

Aku membuka kaosku yang telah basah dengan peluh, kulempar kaos itu ke keranjang cucian yang mulai menggunung, aku mengambil segelas air putih untuk memabasahi keriongkonganku yang kering, satu gelas air putih berpindah cepat ke dalam perutku, aku membuka satu buah tablet vitamin yang larut dalam air, kumasukkan tablet berwarna kuning itu ke dalam segelas air, terdengar suara mendesis saat tablet itu perlahan bercampur dengan air, kuteguk dengan cepat air berwarna juning pucat itu, aku memang rutin menjaga daya tahan tubuhku dengan vitamin c, sehingga aku jarang sakit walau cuaca berubah-ubah.

Ku remas handgrip kettler sambil membuka hpku, ada whatsapp dari temanku Andro, yang mengabarkan kalau hari ini dia tak bisa bertugas menjaga parkir karena sakit, dan kulihat tak ada balasan chat lagi dari perempuan itu, lalu aku membuka galery gambarku, kucari screen shoot foto tadi malam.

Sambil duduk bertelanjang dada di teras, aku memperhatikan foto perempuan yang bernama Maya ini, setiap hari kulihat hanya kulit jemarinya yang putih, kini aku bisa melihat sebagian kulitnya yang mengenakan baju tidur lengan buntung, sungguh berbeda memang kulit perempuan yang terawat, terlihat mengkilap cemerlang, sudut pengambilan fotonya juga dari atas, sehingga aku bisa melihat tonjolan putting dari balik pakaian tidurnya, perempuan ini sungguh membuatku berdebar, kucubit layar hpku, aku ingin melihat lebih jelas tonjolan putting yang menggoda itu.

Perasaanku berkata bahwa ada seseorang yang sedang memperhatikanku, aku menoleh, dan kupergoki kembali Bu Tomo sedang memandangiku, aku tersenyum padanya, dan kulihat bu Tomo salah tingkah kembali, aku berdiri dan memamerkan tubuhku yang berotot dan penuh tato ini, “selamat pagi Bu Tomo.” Sapaku padanya, aku berjalan mendekatinya yang sedang menjemur pakaian.

“Pagi mas Anto, lagi libur mas?” tanya Bu Tomo, aku menangkap nada suaranya sedikit gemetar, mungkin dia gugup atau salah tingkah, aku terkikik dalam hati, aku terus mendekatinya tanpa terkesan ingin menggoda,

“Ohh gak bu, sebentar lagi juga akan berangkat kerja, wah cuciannya banyak juga ya bu.” Ujarku berbasa-basi, baru saja dia akan menjawab, terdengar suara Pak Tomo memanggil istrinya, perempuan gemuk setengah baya itu terlihat kesal dengan gangguan suaminya itu.

“Maaf ya mas Anto, saya masuk dulu.” Ujarnya pamit, Aku hanya mengangguk dan tersenyum kembali padanya. Aku kembali meremas handgrip kettlerku bergantian di kedua tanganku, sesekali aku membalas sapaan tetanggaku yang berangkat bekerja.

Kulihat pintu gerbang rumah didepan yang berhadapan dengan kontrakanku terbuka, seorang ibu muda dengan berseragam Korpri dan menggunakan hijab mengangguk memberi salam padaku, aku membalas salamnya, tak lama kulihat mobil yang dikendarai suaminya keluar, suaminya tersenyum dan mengangguk padaku, aku kembali membalas sapaan tetanggaku itu, entah kenapa aku merasa setiap lelaki menadangku dengan sungkan dan setiap perempuan memandangku dengan pandangan aneh seolah menelanjangiku, aku sendiri sih tak terlalu pusing dengan sikap mereka, selama mereka sopan, aku akan lebih sopan, begitulah prinsipku, apalagu sudah 5 tahun aku tinggal di lingkungan ini, semua warga disini cukup ramah dan baik.

***

“Hei May, bengong aja lu dari tadi gua liatin.” Aku cukup terkejut dengan kehadiran Mila teman kantorku. Entah sejak kapan dia ada dibelakangku.

“Duh Mil ngagetin aja lo, kalo gua punya sakit jantung, bisa semaput tau.” Ucapku agak sedikit kesal.

“Heheh, lagian dari tadi gue liatin lo gak fokus gitu, senyum-senyum sendiri lagi.” Ujar Mila.

“Masa sih Mil? Bisa ja sih lo.” Tanyaku sedikit malu, Mira hanya tersenyum sambil memonyongkan bibirnya.

“Mil. Sebentar, kamu nanti ke Bank ya, setor SPT Pajak.” Ujar Pak Budi, atasan kami di kantor.

“Yaaa pak, saya nanti mau ke dokter anak, tadi kan saya udah ijin sama bu ratna, makan siang saya akan antar anak saya ke dokter.” Ucap Mila.

“Oh ya, saya lupa, gimana ya.” Pak Budi sedikit bingung.

“Gimana kalau saya saja pak yang ke Bank, sekalian saya ada perlu juga.” Aku kemudian menawarkan diri, “Duh kenapa denganku ya…jujur aja aku pingin banget ketemu dengan mas Anto…ah aku sudah gila barangkali.” Batinku

“Ahh, kebetulan banget, ya udah May, nanti kamu aja yang ke bank, ini dokumennya sama uangnya.” Pak budi meletakkan dokumen pajak dan amplop yang berisi uang untuk setoran pajak perusahaan.

“Makasih ya May.” Ujar Pak Budi.

“Sama-sama pak.” Balasku singkat.

“Thanks ya May.” Mila ikut berterima kasih.

“Gak usah dipikirin Mil, gimana keadaan fajar? Mudah-mudahan cepet sembuh ya.” Ujarku.

Mila kemudian cerita tentang kondisi putranya, aku mendengarkan dengan perhatian, namun sebenarnya pikiranku terus memikirkan sosok Anto, sejak pagi sosoknya menganggu konsentrasiku bekerja, apa yang kupikirkan ya, kenapa aku memikirkan pria itu, jujur saja harus kuakui, memikirkan Anto, sedikit bisa mengalihkan kekusutan pikiranku yang curiga dengan sikap dan prilaku Mas Adam belakangan ini.

Apalagi gundukan di baik celana dalam yang dipamerkan Anto semalam, seolah menghipnotisku, ada perasaan gairah yang sulit kudeksripsikan di dalam hatiku, meletup-letup di dalam sanubariku, membuat tubuhku menghangat..Ughhhhhhhhhhhh..

----------------

Bersambung
Hu.. Ceritanya buat biasa aja bisa ga?? Ga usah mancing birahi gini bacanyaa.. Wkwkwwkwk
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd