Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Diary Seorang Istri

Terimasih updatenya hu...
Btw ane nunggu di sebelah belum di update, ane nunggu sampai petang 🤣🤣
 
Terimasih updatenya hu...
Btw ane nunggu di sebelah belum di update, ane nunggu sampai petang 🤣🤣
sabar ya hu, kebetulan banyak deadline kerjaan di rl, baru sempet 1 bab, saya usahakan hari ini lanjutan bab biar bisa rilis tanpa mengurangi kualitas
 
sabar ya hu, kebetulan banyak deadline kerjaan di rl, baru sempet 1 bab, saya usahakan hari ini lanjutan bab biar bisa rilis tanpa mengurangi kualitas
Iya terima kasih pujangga2000 akan selalu kutunggu hasil karyamu semoga tetap lancar kerjaan LR nya dan semoga selalu sehat wal afiat dan semangat :semangat:
 
BAGIAN KE ENAM BELAS


Wajahku dan Mas Anto begitu dekat, aku tak sanggup bertatapan mata dengannya, Tatapan matanya berkilat penuh birahi, bukan …aku bukan takut, namun aku sendiri ikut bergairah, Tatapan mata Anto sangat tajam dan membuat hatiku berdesir hebat.

Kurasakan jemari pria itu melata di sekitar bibirku, duh aku sangat malu sekali, payudaraku pasti dapat dilihatnya dengan bebas, namun entahlah, aku sama sekali tak ingin menutupi payudaraku dari tatapan matanya.

Ohh… jari telunjuk Mas Anto masuk merogoh mulutku, aku bereaksi membuka mulutku, kukeluarkan lidahku ahhh… dia mengelus lidahku dengan lembut, Ya ampun… jarinya yang lain begitu nakal memijat lembut cuping telingaku, membelainya….merabanya, duh baru aku tau betapa gelinya bagian itu saat disentuh dengan penuh birahi, geli yang membuat bagian vitalku semakin lembab, aku hanya memejamkan mata merasakan getaran syahwat mulai melata disekujur tubuhku.

“Dek..” suara parau Anto bagai hujaman di ulu hatiku, aku membuka mata, ohhh…tatapannya begitu dalam menembus ke setiap relung syahwatku, tatapan tajam mata itu membiusku, bibirnya ohhh aku ingin menempelkan bibirku ini ke bibirnya, melatanya dengan lidahku serta mengais liurnya, aku tak tahan lagi, naluri syahwatku membuatku mengangkat wajahku, kukejar bibir itu, kini bibirku mulai merasakan benda kanyal yang basah, aku mencoba mengamit bibirnya dengan bibirku, Mas Anto hanya diam tak bereaksi, dia hanya menatapku, Ohh masss...balas lumatanku, aku terus megulum bibirnya, namun bibir itu sama sekali tak bereaksi, ohhh mas ….jangan siksa aku plisss..

Leherku terasa pegal, aku perlahan mundur, namun bersamaan itu bibir tebalnya menerkam bibirku, ohhhh...aku balas melumat dengan penuh napsu, ya napsu sudah menundukkan akal sehatku, aku lupa siapa jati diriku, saat ini aku hanya ingin menuruti dorongan birahiku saja. Liurnya begitu banyak masuk ke mulutku, sepertinya Anto sengaja mengumpulkan liurnya untuk ku telan, aku tak peduli, aku membalas dan menerima semua, bibir kami telah basah dengan campuran liur kami berdua.


Anto menaikkan lengan kananku keatas, di jilatinya perlahan mulai dari pergelangan tangan, hingga kini ketiak mulusku telah basah oleh lintasan lidahnya. Sungguh aku tak tahu banyak tentang titik sensitifku selama ini, jilatan Anto pada ketiakku sungguh melecut birahiku semakin meninggi, bukan geli yang kurasakan tapi rasa pedih yang sungguh menagih, aku pun tak tahu bagaimana mengungkapkan rasa ini.

Kini kurasakan bibir tebal itu mulai menjalar di bukit payudaraku, aku menahan pipinya saat Kurasakan ada sedikit hisapan kuat di bongkah payudaraku, “jangan di merahin...nanti ketauan suamiku mass...” ucapku lirih. Anto rupanya paham, dia hanya mengecup dan menjilati bongkahan bulat yang cukup sensitif, jilatannya menggelitik syahwatku, Oghhhhhhhhhh, kini lidahnya memutar di aerolaku awww putingku terasa perih, Anto menghisap putingku dengan kuat, geli dan gatal menyergap di sekitar tempat yang dihisapnya itu.

Kurasakan Benda kenyal dan basah itu menyusuri perutku, melata ke bagian pinggulku, ahhhhhh rasanya setiap jengkal kulitku tidak ada yang luput dari sapuan lidahnya, aku kini bagaikan seekor anak kucing yang sedang dimandikan induknya, jujur saja setiap sapuan lidahnya pada pori-pori kulitku membuat hasratku semakin tinggi, aku hanya bisa mengerang dan merintih dengan perlakuannya.

Ohh apa yang dilakukannya, kurasakan satu-satunya kain penutup tubuhku perlahan ditariknya, aku mencoba melihat, refleks aku berusaha menutup area pribadiku yang paling intim, aku mencoba duduk, namun mas Anto menahan pinggulku hingga aku terbaring kembali..”Mass..” aku berusaha menahan wajahnya, bukan aku menolak, tapi aku gak percaya diri dengan keadaan vaginaku, soalnya tadi terasa lembab sekali. Duh mas Anto malah menghisap jari jemariku, ahhhhhh dia benar-benar pengalaman memperlakukan perempuan di ranjang, dan beberapa saat kemudian aku sedikit terlonjak saat ujung lidahnya mengenai klitorisku.

Aaghhhhhhhhhhhhhhh, beginikah rasanya oral seks…ohhhh posisi kakiku kini telah mengangkang, lututku telah diatas, sekilas hanya terlihat rambut ikal pria ini diselangkanganku, ohhh ini luar biasa, aku memejamkan mata, refleks mulutku terbuka, kugapai seprai ranjang ini, kuremas seiiring rasa geli dan gatal yang teramat sangat di seluruh bagian intimku, inilah pertama kalinya vaginaku dijilat, sejak menikah tak sekalipun suamiku menjilati vaginaku ini, dan kini malah pria lain, pria bertubuh gelap dengan tato disekujur tubuhnya tengah mengorek seluruh bagian vaginaku dengan lidahnya.

Aku sungguh tak kuasa menghadapi syahwatku yang semakin meronta, kuluman mas Anto pada klitorisku membuat tubuhku seolah ringan tak bertenaga, mataku terpejam rapat, duhhhhh rasanya aku ingin pipis…….. ahhhhh geli banget, suara eranganku semakin histeris tertahan ditenggorokanku, ingin rasanya ku menjerit melepas semua rasa ini, aghhhhhhhhhhhh seprei ranjang telah acak-acakan akibat remasanku..hingga akhirnya tubuhku terlonjak, pinggulku melengkung dan ahhhhhhh air pipis memancur deras dari vaginaku..ohhhhhhhhhhh aku ambruk kembali dengan tubuh gemetar, napasku memburu bagaikan peserta marathon.

Pipiku merona merah, aku sungguh malu dihadapan pria gagah ini, pertama kali ini terjadi padaku, kenapa pipisku melompat begitu deras seiring perasaan yang luar biasa kurasakan….inikah namanya orgasme?? Dadaku turun naik mengatur supply oksigen di aliran darahku.

“Hehehe pipisnya lumayan banyak ya dek..” ucapan Mas Anto membuatku tak mampu membuka mataku aku sungguh malu sekali, duh apa dia kena pipisku tadi ya, ohh sungguh aku tak sanggup melihat mas Anto..

“Ayo dong sayang..buka matanya..coba lihat..” duh lelaki ini mulai memanggilku sayang, namun sungguh tak ada keberatan dariku, aku mencoba membuka mataku perlahan, ohh sejak kapan pria ini telah ada diatas perutku, Mas Anto bertopang lutut diatas perutku, tangannya mengelus tonjolan melengkung di balik celana pendeknya.

Tanpa kusadari mataku kini telah terbuka sepenuhnya, aku menatap tonjolan itu tajam, sesekali aku menelan ludah, dengan gerakan perlahan Mas Anto melorotkan celana pendeknya, dan tak lama batang hitam melengkung menyembul keluar, batang itu telah tegak sempurna, urat-urat tebal menambah kegarangan batang penis Mas Anto, aku menutup mataku dengan kedua tangan, hatiku semakin berdesir..

Kurasakan tangan mas Anto menangkap tanganku dan menyingkirkannya dari mataku, aku menatap mata pria yang kini terlihat gagah sekali dimataku,.

“Kamu mau pegang sayang?” ucapnya, aku menggeleng. ”Ayolah..coba pegang..” Tangan mas Anto membimbing tanganku untuk menyentuh penis besar itu, rasanya ukuran penis ini tidak terlalu berbeda dengan ukuran Mas Adam, namun penis ini terlihat sangat maskulin dan mengintimidasi.

Tanganku kini mengelus batang kenyal dan keras itu, kurasakan sembulan urat disekeliling penis itu uhhhhh…rasa horniku kembali menyergap.

“Adek mau hisap?” tanya Mas Anto parau, aku bingung..hanya memandangnya, aku ingin sekali menghisap penis besar digenggamanku ini, namun aku ragu, aku takut mual dan kehilangan gairah, Mas Anto rupanya memahami perasaanku, dia mendekatkan wajahnya padaku, kembali dilumatnya bibirku, dan kembali pula aku terhanyut dengan kelincahan lidahnya mengeksplore langit-langit mulutku.

“Boleh mas masukin dek?” tanya Mas Anto, entah kenapa pertanyaan itu menggelitik seluruh syaraf birahiku, aku mengangguk malu, dan tertunduk, mas Anto kembali mengangkat daguku, tatapan kami kembali bertemu

“Kamu minta dong sayang..” Aku terkejut mendengar permintaannya, aku tak yakin bisa mengatakan hal seperti itu? Namun gelora hasratku mendorongku untuk mengatakan “plisss setubuhi aku…puaskan aku sayang..” aku sendiri terkejut mendengar ucapanku itu. Mas Anto tersenyum dan aku membalas senyumnya tersipu, “duh kamu cantik dan menggairahkan sekali dek.” Mas Anto melumat kembali bibirku..

“Ahhhhh…pelan-pelan mas..sakittt..” aku merintih dan meringis saat penis besar itu mencoba melakukan penetrasi.

”Tahan dek…nanti juga gak sakit lagi..” ujarnya mencoba menenangkanku, digengamnya jariku yang sedang menahan perut bidangnya.

“Masss sakiittt..” namun Anto tak mempedulikan, dia terus mendorong penisnya hingga amblas masuk, digenggamnya tanganku erat, jari kami saling bersimpul…


Mas Anto mulai menggoyang dan memompa penisnya dengan lembut, rasa sakit itupun perlahan menghilang kini rasa nikmat mulai menjalar seluruh tubuhku, seolah penis pria ini tengah menggaruk rasa gatal didalam vagianku..Jemariku kembali mencengkram sprei, mas Anto menindih tubuhku, kami kembali saling melumat, ohhh betapa menggairahkan sekali disetubuhi seperti ini, terasa sangat romantis saat mas Anto memompa penisnya dengan perlahan

Kini aku mulai bisa rileks melayani lumatannya, bahkan aku mulai ingin menikmati semua ini secara lepas, aku histeris membalas lumatannya pada bibirku, sepasang kakiku mengalungi pantat mas Anto yang sedang memompa penisnya ke dalam vaginaku.

Ohh… kelembutan itu perlahan berubah menjadi intens, mas Anto kini mulai mempercepat ritmenya, mungkin dia merasa aku sudah mulai terbiasa dan rileks, dan akibatnya aku menjadi kacau, hentakan demi hentakan penis itu menghujam rongga terdalam vaginaku, rongga yang selama ini tak tersentuh oleh milik suamiku…aku hanya bisa mengerang dan merintih seiring cepatnya pompaan mas Anto.

Mataku kini berani menatap matanya, kami saling menatap penuh birahi. “Masss…terus..jangan berhenti..massss. ahhhhh ssssssssss” aku kini mulai vokal, aku tak lagi ingat malu atau tabu, aku ingin menikmati malam ini tanpa terganggu oleh apapun.

Mas Anto benar-benar perkasa, tanpa lelah dia terus memompakan penisnya dalam irama cepat, bunyi tumbukan penis dengan cairan vaginaku mengeluarkan suara erotis, cairan vaginaku semakin membanjir…kini aku merasa gelombang birahiku semakin mendekati puncak.

”Ohhh mas..terus….terus sayang…ohhhh aku hampir dapet ohhh jangan berhenti..ohhh terus terus terus ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…..” aku mencengkram lengan kekarnya berusaha mencari pegangan, tubuhku terlonjak ke atas, mas Anto melepaskan penisnya, berbarengan dengan itu kembali air pipisku muncrat keluar, aku ambruk kembali dengan lemas, dadaku tersengal-sengal, aku kehabisan napas, mas Anto menyerbu bibirku yang setengah terbuka, dilumatnya kembali mulutku, ohh rasanya aku menemukan sesuatu untuk menghapus dahagaku, mas Anto sengaja mengeluarkan ludah kentalnya, uhhhh dorongan birahi membuatku tak peduli jijik lagi, aku menelan ludahnya, dan tersenyum bagai perempuan binal.

Aku mengerang pelan, orgasmeku masih datang membuatku sesekali mengejang…tubuhku terlihat mengkilat karena peluh.., tiba-tiba aku baru sadar kemana mas Anto? Aku membuka mataku dan mencoba duduk, Mas Anto dengan tubuh telanjangnya yang kekar, tengah menuangkan air mineral ke gelas, dia kemudian kembali menghampiriku, di serahkannya gelas itu padaku, “Kamu pasti haus kan…” aku tersenyum padanya, segera kutenggak air di gelas itu hingga habis.

Mas Anto membelai rambutku yang basah oleh keringat, aku menyenderkan tubuhku dengan manja di bahu bidangnya, kumainkan putting susunya dengan gemas.., “sampai basah gini sayang, tuh lihat sepreinya kamu ompolin heheh..” aku mencubit pelan lengan mas Anto sambil tersipu, aku menyurukkan kepalaku di dada bidangnya.

Ku mulai menjilati putting susu mas Anto, “duhh kamu mulai nakal ya dek..” aku hanya tersenyum, senyum perempuan binal yang tengah bergairah hebat. Kudorong tubuh mas Anto hingga terlentang, tanpa malu lagi aku mulai melatakan lidahku ke seluruh dadanya yang berkeringat, mas Anto meringis menatapku saat putingnya kugigit pelan, “duhhh..ssssssss. kepingin disetubuhi lagi ya…”kata-kata mesum itu membuat gairahku semakin menggelora.

Sambil melumat putingnya tanganku meraba dan mengelus penisnya yang kini mulai kembali tegang, “duhh aku ingin sekali menghisap penis itu, tapi aku takuttt..” Tiba-tiba mas Anto bangkit dan menggendongku, duh tenaganya sungguh luar biasa, aku menjerit manja dan memeluk lehernya, “duh aku kok digendong sih mas…apa gak berat?” ucapku manja.

Mas Anto menatapku, “kamu cantik sekali sayang, aku gak ada bosennya menyetubuhi kamu..” dilumatnya kembali mulutku, aku mebalasnya dengan penuh napsu, kulingkarkan sepasang lenganku dilehernya, dan aku tersentak saat benda tumpul besar itu kembali masuk ke vaginaku..aku melepaskan ciumanku, kutatap matanya dengan sayu..”pliss entotin aku lagi sayang..” aku tak menyangka aku bisa mengucapkan kata-kata itu, duh aku tak peduli lagi…

___________________

Bersambung



Thanks…sampai jumpa diepisode selanjutnya, untuk yang premium nantikan update selanjutnya sabtu malam minggu..
Tks update nya suhu.
Di p36 ini part 16.
Di p35 part 14.
Part 15 nya nga ada.
Sori kl salah.
 
Tks update nya suhu.
Di p36 ini part 16.
Di p35 part 14.
Part 15 nya nga ada.
Sori kl salah.
Mungkin salah angka aja, ceritanya kan berkesinambungan
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd