FANTASY Diplomatic Mission Gone Wrong (Part 2 & 3 update )

[djinggoxxx]

PART 1

Negara X adalah sebuah negara maju yang wilayahnya mendominasi benua Y, selama ini negara X mendapat kekayaaan dari tanahnya yang mengandung banyak logam mulia dan mineral berharga lainnya, namun seiring waktu negara X menghadapi kekhawatiran kemungkinan suatu hari sumber daya alam ini akan habis, untuk mengantisipasi hal tersebut negara X mulai meng expansi industrinya , mulai merambah dunia bisnis perdagangan barang-barang. Seiring waktu, rencana ini berjalan lancar namun Negara X merasa mereka perlu menambah akses Pelabuhan dan rute darat mereka, perhatian negara X tertuju pada sebuah negara Z, negara kecil yang dipimpin seorang diktator namun mempunyai lokasi dan Pelabuhan yang strategis dimana jika negara X berhasil membuat kerja sama maka biaya dan waktu yang diperlukan untuk export import akan berkurang banyak, sehingga akan memberikan Negara X keuntungan berkali kali lipat dari sebelumnya. Namun, Selama ini hubungan negara X dan Z tidak begitu baik, karena diktator negara Z memiliki rasa sentiment pada negara X yang kapitalis, segala upaya hubungan diplomatik oleh negara X gagal karena pemimpin negara Z yang keras kepala. Namun semua itu berubah Ketika di negara Z terjadi peristiwa kudeta, dimana diktator sebelumnya digulingkan dan diganti oleh diktator baru yang lebih berpikir liberal. Sang diktator baru membuka hubungan diplomasi dengan negara X, negara X pun dengan senang menyambut keputusan ini dan mengirimkan salah satu pegawai diplomatnya untuk melakukan survey di negara Z untuk mempersiapkan rumusan Kerjasama antar dua negara.



Sebuah pesawat jet kecil mendarat di sebuah bandara yang terlihat tidak begitu terurus , di ujung landasan terlihat deretan mobil jeep dengan sejumlah tantara berbaris di sebelahnya sambil membawa senapan laras panjang. Setelah parkir di tempat yang ditentukan , pintu pesawat Jet itu pun terbuka, terlihat sesosok wanita muda dengan wajah cantik jelita, kulit putih mulus, dengan rambut panjang sebahu, body yang seksi menggoda, mengenakan baju kemeja dan rok mulai menuruni tangga pesawat. Kehadirannya disambut oleh seseorang bertubuh buncit, mengenakan kacamata hitam, ber kulit hitam, kepala botak dengan wajah brewok, mengenakan baju militer dengan yang dipenuhi dengan banyak mendali mendali penghargaan, wajahnya tersenyum lebar menatap Perempuan cantik jelita dihadapannya “ah selamat datang di Negara Z nona Rina, bagaimana perjalanannya ?” ujar pria tersebut. Rina, 28 Tahun adalah salah satu pegawai di kedutaan negara X, Rina awalnya menolak permintaan ini karena dirinya sedang akan sibuk mempersiapkan upacara pernikahannya yang akan diadakan beberapa bulan lagi. Namun karena ada permintaan bahwa delegasi awal yang dikirim harus wanita berpenampilan menarik, pilihan pun jatuh pada Rina yang termasuk paling cantik di kantornya. Dalam hati, Rina agak heran kenapa harus Perempuan yang berangkat, namun iming-iming akan mendapat promosi jabatan, dan uang dalam jumlah banyak jika Kerjasama ini berhasil membuat Rina menyanggupi permintaan ini. “Bapak Wewengko, senang bertemu anda” ujar Rina dengan senyum manisnya sambil menjabat tangan pria yang kira-kira seumuran ayahnya ini, Rina dalam hati sebenarnya merasa jijik bersalaman dengan wewengko karena tangannya yang berkeringat, Rina pun mencium bau keringat tidak sedap dari tubuhnya. Wewengko, 50 Tahun adalah ex jendral negara Z, tidak tahan lagi dengan kepemimpinan diktator sebelumnya dan mendapat dukungan penuh dari militer, wewengko berhasil menggulingkan diktator sebelumnya, namun hal tersebut dibayar dengan perang saudara yang menghancurkan sekitar 50% negara tersebut, oleh karena itu kerja sama dengan negara X yang makmur diperlukan. “Mohon maaf atas penyambutan sederhana saya ini, karena seperti yang nona tahu negara saya masih sedang pulih dari perang saudara ini” ujar wewengko merendah. “tidak apa-apa bapak, saya mengerti kondisi negara bapak” kata Rina sambil menganggukkan kepala “hmmm ayo kita masuk kedalam mobil saya saja, di luar cuaca panas dan lembab..tentu tidak baik buat seseorang secantik nona” ujar wewengko tersenyum yang dibalas dengan senyuman juga oleh Rina yang dalam hati merasa jijik melihat senyum wewengko. Mereka berdua pun kemudian masuk ke dalam sebuah limosin jeep mewah dan mulai berjalan keluar bandara
Sepanjang perjalanan, Rina melihat situasi wilayah negara Z yang masih dipenuhi reruntuhan bekas perang, wilayah negara Z sendiri mayoritas terdiri dari hutan tropis yang luas. Sepanjang perjalanan Rina melihat sekumpulan warga bergotong royong membersihkan reruntuhan sisa perang “seperti yang nona Rina lihat, negara ini selama ini sudah miskin dipimpin oleh diktator sebelumnya yang korup , namun sekarang semakin susah oleh perang saudara beberapa waktu lalu, saya harap kerja sama ini bisa menguntungkan kedua negara kita” ujar wewengko sambil menoleh kearah rina. Dari balik kacamata hitamnya mata wewengko diam-diam memperhatikan kemolekan tubuh rina yang begitu menggoda, dengan payudara yang berukuran 38BB dengan pantat dan lekuk pinggang yang menggoda, wangi parfum dari tubuh Rina pun membuat wewengko semakin bernafsu melihatnya “benar bapak, inilah tujuan saya kesini, untuk melakukan survey potensi apa yang bisa negara X lakukan untuk kerjasama ini. jika semua berjalan lancar 4 hari dari sekarang saya akan Kembali ke negara X untuk membahas ini dan kemudian akan ada pertemuan resmi antara pemimpin kita dengan bapak” ujar Rina dengan suara yang lembut. Selama 1 jam perjalanan wewengko banyak bercerita mengenai dirinya dan Negara Z, Rina pun berusaha menjadi pendengar baik, sambil mencatat hal-hal yang penting “btw…nona Rina, apakah nona masih single ?” tanya wewengko secara random “emm..tidak bapak, saya sudah bertunangan 3 bulan lagi kita menikah” jawab Rina dengan tersenyum malu, wewengko pun hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum. Tak lama berselang mobil mereka pun sampai di sebuah bangunan menyerupai sebuah villa mewah di atas bukit, di kelilingi dengan tembok tinggi di sekitarnya “selamat datang di istana negara, selama nona disini, nona akan tinggal disini” kata wewengko sambil membukakan Rina pintu “untuk sementara, istana ini adalah wilayah teraman di tempat ini..kita tidak bisa mengambil resiko dengan mencarikan nona penginapan di luar” ujar wewengko sambil mengantar Rina berkeliling, Rina melihat sekeliling dimana bangunan ini memiliki arstitektur yang mewah dan pepohonan yang sejuk dan indah. Dengan prajurit yang tampak siaga di atas tembok istana yang menyerupai tembok sebuah benteng “nah kita sampai” kata wewengko sambil memperlihat sebuah bangunan menyerupai rumah berukuran sedang yang terlihat minimalis namun mewah, merek berdua pun masuk ke dalam dan Rina melihat desain bangunan yang mewah, dimana bangunan ini mempunyai dapur dan meja makan, ruang Tengah, ruang tidur, dan kamar mandi dalam kamar. Setelah berkeliling kamar, wewengko kemudian menuntun Rina berjalan menuju pintu keluar “nah nona, anggap rumah sendiri.. jika perlu sesuatu..cukup tekan tombol disana, maka akan ada pelayan yang datang” kata wewengko “nona bebas berkeliling dalam istana, namun saya sarankan lebih baik jika keluar, nona bersama saya” tambahnya “baik bapak, saya merasa tersanjung dengan keramahan bapak” kata Rina tersenyum manis “hmmm tidak perlu sebegitu formal dengan saya..panggil saja saya Pak eko hehe, nanti malam kita akan makan malam di tempat ini” kata Eko. “ba..baik hehe” kata Rina sambil Eko berjalan keluar dari kamar. “hah….4 hari , sungguh lamanya” gerutu Rina, ia pun kemudian melihat smartphonenya yang menunjukkan tidak adanya sinyal “uhh…bagaimana aku bisa menghubungi tunanganku..mungkin aku harus menanyakan masalah sinyal ke pak eko nanti malam” kata Rina.



Malam pun tiba, Eko dan Rina tampak duduk bersama di bangunan tempat Rina menginap sambil bersantap malam, Rina memperhatikan wewengko yang makan dengan table manner yang buruk, dalam hati Rina merasa jijik melihat cara makan wewengko yang seperti babi sedang makan, namun Rina berusaha menyembunyikan rasa jijiknya “hmmm menu ini enak sekali pak” kata Rina sambil memuji hidangan yang disajikan “hahaha… tentu saja ini khas makanan negara ini” kata wewengko. “Namun ada yang lebih baik lagi dari ini” ujarnya sambil meminta pelayan-nya membawakan 2 botol minuman berukuran besar, wewengko kemudian memberikan aba-aba agar pelayannya meninggalkan mereka. “Nah ini minuman alkohol adalah salah satu komoditi yang akan kami bisniskan, ini asli buatan wilayah ini dibuat memakai bahan untuk alkohol dicampur dengan bahan rempah-rempah lain..Nona Rina bisa minum kan ?” tanya wewengko. Sambil tersenyum wajah Rina agak sedikit ragu, dalam hati sebenarnya ia tidak begitu suka minum minuman alkohol, namun tentu tidak sopan menolak tawaran tuan rumah. “iya, bisa pak eko..tenang saja” ujar Rina, Rina pun berdiri dan mulai mengambil gelas sambil membuka botol tersebut, “ijinkan saya yang menuangkan pak” kata Rina dengan ramah disambut oleh wewengko yang tersenyum lebar “ “dituangkan minuman oleh wanita secantik nona..saya sungguh tersanjung” goda wewengko, Rina hanya tersenyum menanggapi godaan wewengko, ia pun berusaha bersikap seprofesional mungkin mari bersulang untuk kerja sama kedua negara” kata Wewengko sambil mengangkat gelasnya, dan mereka pun bersulang. Rina pun mulai meminum minuman alkohol tersebut dan mendapatkan Rasanya yang manis, tidak seperti alkohol pada umumnya, “wah rasanya manis” ujar Rina sambil lanjut meminum habis minuman tersebut Rasa hangat pun seketika menyelimuti badan Rina “ehmm…badan saya terasa hangat” ujar Rina ke wewengko, “benar, ini sangat bagus untuk melawan cuaca malam yang dingin” kata wewengko sambil tersenyum. Rina dan wewengko pun kemudian mulai membahas agenda mereka besok, Setiap gelas Rina habis wewengko pun mulai menuangkan minuman lagi. Sebenarnya Rina ingin berkata cukup namun ia tidak berani menolak kebaikan wewengko, Rina sebelum pergi ke negara Z sudh mempelajari bahwa budaya di tempat ini adalah diskusi sambil ditemani minuman alkohol. Tanpa disadari,se iring pembicaraan mereka 2 Botol telah habis



Rina dan wewengko tampak hanyut dalam pembicaraan mereka, namun wajah Rina tampak merah merona, terlihat keringat mengalir di keningnya “baik…jadi itu agenda kita besok…hmmm nona Rina, kamu baik-baik saja ?” ujar wewengko yang menatap ke Rina yang wajah merah merona bak udang rebus “Nona kepanasan, aku bisa kecilkan AC nya” ujar wewengko “burp…maaf, te..tenang pak saya baik-baik saja hehe” ujar Rina, dirinya kini merasa tubuhnya terasa hangat membara, pandangan-nya terasa bergerak ke kiri dan kanan, keringat mulai mengalir membasahi badannya “nghhh….kenapa aku, apa aku kebanyakan minum” ujar Rina sambil menatap kearah wewengko yang tampak tenang-tenang saja. “hmmm iya saya baik-baik saja, mungkin untuk malam ini kita sudahi dulu” ujar Rina sambil berusaha berdiri, namun pandangan-nya yang bergerak ke kanan-kiri membuat badannya tidak seimbang dan hampir terjatuh, namun dengan sigap wewengko beranjak dari meja dan memegangi tubuh Rina agar tidak terjatuh. “wooo….tenang dulu..mari saya papah Nona ke ruang tengah” kata Wewengko sambil memeluk Rina dari samping dan menuntunnya kearah ruang tamu. Ia pun kemudian mengarahkan Rina untuk duduk di Sofa. “waduh…maaf sepertinya Nona jadi seperti ini, hmm alkohol kita memang mungkin terlalu keras untuk orang luar” kata wewengko sambil menggaruk-garuk kepalanya yang botak “Namun jangan khawatir, saya punya obatnya” kata wewengko sambil mengeluarkan sebuah botol kecil berisi cairan kental berwarna bening, wewengko pun kemudian menuangkan sedikit cairan tersebut pada jari telunjuknya “permisi nona, saya minta ijin mengoleskan ini di dekat hidung nona..percaya deh seketika nona akan merasa lebih baik” kata wewengko tersenyum , Rina awalnya merasa ragu, namun ia tidak punya pilihan karena saat ini ia merasa tidak nyaman, ia pun mengangguk setuju, dan wewengko pun mengoleskan sedikit cairan tersebut di bibir atas Rina di dekat hidung “hah….” Rina menarik nafas panjang, ia bisa merasakan aroma wangi dan rileks menyelimuti dirinya, seketika pusing dan pandangannya yang bergerak ke kiri dan kanan hilang seketika “wah..apa isi obat ini” Tanya Rina dengan mukanya yang mulai cerah Kembali. “hehe ada deh” kata Wewengko yang mulai memijat bahu Rina dari samping “emm…pak…” kata Rina dengan singkat, kata-katanya terpotong oleh sensasi aneh yang dirasakan tubuh Rina seiring Gerakan tangan wewengko yang memijat bahunya , Rina saat ini merasakan perasaan yang damai, rileks, serta ia merasakan badannya terasa geli dan nikmat seiring pijatan wewengko. Kedua tangan wewengko pun mulai merambah leher Rina “emmmmmm….ssst” Rina merasakan kenikmatan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya “ke..kenapa aku…ini seharusnya tidak begini” Kata Rina berusaha berpikir logis, namun entah kenapa ia tidak bisa melawan sensasi yang diberikan oleh kedua telapak tangan wewengko yang mengusap-ngusap belakang leher dan bahunya , badan Rina serasa dialiri listrik statis yang membuat badannya bergetar “hmpppppp” ia berusaha menutup matanya sambil menggigit bawah bibirnya berusaha melawan sensasi yang diberikan “a..aku harus menghentikan ini…ini tidak benar” Kata Rina dalam hati “pak…pak eko….emmmmm” ujar rina berusaha untuk berbicara, namun belum selesai berbicara kata2nya dipotong oleh wewengko “Nona tampak berkeringat, bagaimana kalau kemejanya saya buka ya” ujar wewengko. Rina dan wewengko saling bertatap satu sama lain, Rina terdiam sejenak mendengar kata-kata wewengko yang terdengar absurb ini, namun menatap wajah wewengko membuat Rina seakan tidak bisa berkata apa-apa.. perasaan jijik melihat wajah wewengko entah kenapa berubah menjadi sesuatu yang lain “Tidak perlu malu nona manis” Wewengko pun kemudian membuka kancing kemeja yang ia kenakan memperlihatkan perutnya yang buncit serta dadanya yang ditumbuhi rambut dengan lebat “ah..” Rina tampak tertegun melihat pemandangan di depannya, ia merasa jantungnya berdegup kencang “hehe…saya buka kancing kemeja nona ya” kata wewengko sambil kedua tangannya bergerak perlahan meraih kancing teratas kemeja yang Rina kenakan, Rina tampak terdiam, pikirannya serasa setengah melayang..dalam hati ia bisa mash bisa berpikir logis, namun entah kenapa badannya tidak bisa mengikuti maunya “i..iya pak” kata Rina dengan pelan sambil menganggukkan kepalanya. Jari-jari wewengko pun mulai secara perlahan membuka kancing kemeja Rina dari atas, matanya tampak melotot, nafasnya terdengar cepat, namun wewengko berusaha keras mengontrol nafsunya, dengan lembut kedua tangan wewengko menarik sedikit kemeja yang Rina kenakan dan membuka semua kancingnya, wewengko hanya bisa melotot sambil menelan ludahnya melihat pemandangan didepannya, dihadapannya kini terlihat tubuh Rina yang padat berisi, dengan lekuk pinggangnya yang menggoda serta payudaranya yang berukuran cukup besar ditutup oleh bra yang ia kenakan, semakin membuat sex appeal Rina naik tajam di mata wewengko yang penuh nafsu “nona…sungguh seksi” Puji wewengko sambil menuangkan minyak tersebut di telapak tangan-nya , ia pun juga meneteskan minyak tersebut di bahu Rina, sambil berhadap-hadapan kedua tangan Wewengko mulai meraba-raba tubuh Rina dari bahu hingga turun ke payudara, mata wewengko tertuju pada kedua telapak tangannya yang mendarat pas di kedua payudara Rina, scara pelan tangannya mulai meremas lembut payudara Rina yang masih tertutup bra “uhhh sungguh lembut dan kenyal hehe” wewengko tersenyum Bahagia, air liur menetes dari mulutnya. Kedua tangannya pun mulai meremas-remas dengan lembut kedua payudara Rina ‘ehmmpppp…..stttt…nghhhh pak…stt” Rina terlihat memejamkan matanya sambil menutup bibirnya, pikirannya semakin di awang-awang, gairahnya semakin memuncak.. hal yang dirasakan saat ini begitu berbeda dengan apa yang biasa ia lakukan bersama pacarnya “kena…kenapa aku…namun ini sungguh enak” kata Rina dalam hati, wewengko pun kemudian mendekatkan badan Rina sehingga mereka berpelukan, kedua kulit mereka saling bergesekan satu sama lain bibir wewengko pun mulai merambah leher Rina “sruppp…” “srupppp” suara bibir wewengko yang mulai mencupang leher Rina “sttttttt…..nghhhh…oh…ahhh” desahan demi desahan mulai meluncur dari mulut Rina, badannya terasa bergetar dan sensasi nafsu ini mulai menguasai tubuhnya “aku…ini….tidak benar, aku harus melawan” kata Rina dalam hati namun tubuhnya benar2 tidak bisa mengikuti apa maunya , wewengko pun lanjut bergiliran mencupang setiap sisi leher Rina “sttt….nghhhhh…..sttt ahhhh” desahan demi desahan mulai meluncur dri mulutnya “pak….saya….ahh” setiap perkataan Rina dipotong oleh gejolak nafsunya, Puas mencupang leher Rina, wewengko kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Rina , Rina berusaha mundur perlahan namun bibir wewengko dengan cepat menempel di bibirnya sambil kedua tangannya memeluk tubuh rina sehingga menempel erat dengan tubuh wewengko “emppppp….umppphhh emmmpphhhhh” Rina hanya memejamkan matanya, sementara kedua bibir mereka saling menempel satu sama lain, dengan lidah wewengko mulai bergerilya di dalam mulut Rina “ehmmmpphh…emppphh….empphh…” Rina yang awalnya tubuhnya berusaha melepaskan diri kini tampak tidak ada perlawanan dan membiarkan bibir dan lidah wewengko bermain di mulutnya , setelah hampir 10-15 menit mereka berciuman dengan mesra, wewengko kemudian mengakhiri ciumannya “hah…hah..hah” wewengko menatap wajah manis Rina yang tampak megap-megap brusaha menarik nafas , kedua badan mreka basah oleh keringat , wewengko kemudian mulai Kembali memeluk erat Rina , sehingga kedua tubuh mereka yang basah oleh keringat saling menempel satu sama lain



Setelah ciuman mesra itu Wewengko dan Rina terlihat diam sejenak saling menatap satu sama lain, wewengko kemudian melihat kearah Rok mini yang Rina kenakan “Rok nya saya buka ya hehe” kata wewengko sambil kedua tangannya meraih risetling rok yang Rina kenakan “ta…tapi pak….” Kata Rina tampak Ragu, namun keraguan-nya Kembali tertutupi oleh gejolak nafsunya saat wewengko Kembali mencium leher dan pipinya, sambil berciuman wewengko kemudian melepas celana panjang yang ia kenakan, kini ia hanya mengenakan celana boxer pendek di hadapan Rina, Tangannya kemudian mulai menarik turun risetling rok yang Rina kenakan “sekarang giliran Nona” kata wewengko sambil mulai melorotkan rok yang ia kenakan.. “uwoh…mantapnya” Puji wewengko melihat daerah kemaluan Rina yang masih tertutup celana dalam renda yang begitu seksi menggoda, Rina hanya tersipu malu mendengar pujian wewengko, wewengko pun Kembali memeluk Rina sambil mencium bibirnya, tangan wewengko juga mulai bekerja meremas2 payudara Rina yang lembut dan kenyal itu “emppphhh…mmmmm….nghhhhhh…clap…clepp” suara bibir yang saling bertemu satu sama lain mulai memenuhi ruangan, tangan wewengko pun mulai bergerak ke belakang menyusuri punggung Rina mencari kait BH yang ia kenakan “empphhh” badan Rina sedikit kaget Ketika merasakan kait bra-nya terlepas kedua tangannya dengan reflek mencoba menutup kedua payudaranya “ayo buka saja tidak apa…hehe, saya ingin nenen di payudara non yang seksi ini” Kata-kata wewengko . mendengar permintaan wewengko yang semakin absurb membuat Rina ingin melawan..namun kata-kata wewengko di telinganya bgaikan perintah yang tidak bisa ditolak oleh Rina, entah karena minuman, apa karena minyak yang dioleskan di tubuhnya, Rina tidak bisa berpikir jernih, yang jelas ia merasakan sensasi yang begitu nikmat yang ia tidak pernah rasakan sebelumnya , dan tubuhnya sama sekali tidak bisa menolak “i…ya pak” Rina kemudian menurunkan tangannya, sementara dengan bernafsu wewengko mulai menarik perlahan Bra yang Rina kenakan, matanya melotot dengan seksama, mulutnya tidak berhenti berdecak kagum, dihadapannya kini rina tampak topless dengan hanya mengenakan kemejanya . payudaranya yang berukuran 37B terlihat kenyal berisi dengan puting susunya yang berwarna coklat muda terlihat menegang. Wewengko pun tidak ragu-ragu segera meremas-remas payudara Rina yang indah ini, “ssttt….ohhh…..pak ahhhh” Rina mulai mendesah merasakan remasan kedua tangan wewengko, kedua tangan wewengko meremas-remas payudara Rina, sambil sesekali meraba-raba dan menarik-narik puting susunya “ahhh….empppp…ah pak gelii” ucap Rina merasakan puting susunya yang di cubit kemudian di Tarik-tarik oleh jari wewengko, “hmmm pasti ASI dari payudara nona akan sedap sekali” kata wewengko sambil menatap ke arah wajah Rina yang bersemu merah dengan mulutnya yang megap-megap sambil mendesah “ahhh….be…belum pak, ennghhhhhhhh” desah Rina, wewengko kemudian tersenyum ia kemudian mengambil botol minyak tersebut menuangkan di tangan-nya dan mulai meremas-remas payudara Rina Kembali “stttttt….ohhhh…empppphhhh” Rina merasakan rasa hangat menyelimuti payudara dan puting susunya, dengan semangat wewengko memijat payudara Rina dengan meremas-remas ,mengesek-gesek putingnya dengan kedua jarinya, sambil menarik-menarik payudaranya “ssssttttt…..ohh….nghhhhhhhh….ahhhh” Rina mendesah panjang,sambil merampatkan kedua pahanya, wewengko bisa melihat celana dalam Rina yang tampak basah “hmmm…malam masih panjang nona” ujar wewengko sambil beranjak membelakangi tubuh Rina



Wewengko yang berdiri membelakangi Rina kemudian mulai menarik lepas kemeja yang Rina kenakan , sambil ia mulai menuangkan minya tersebut di sekujur tubuh Rina, wewengko pun mulai memijat bahu Rina, ia kemudian memeluk Tubuh rina dari belakang sambil kedua tangannya menggerayangi tubuh rina dari leher hingga ke perut, meratakan minyak yang di tuangkan pada tubuh Rina yang seksi “emmmpppp….ahhhh….pakk….enghhhhhh” desah Rina tidak karuan merasakan badannya terasa hangat dan dirinya mulai bernafsu lagi “ohhhhh stttttt” bibir wewengko dengan lahap mencupang leher Rina dari belakang , sambil kedua telapak tangan-nya meremas-meremas payudara Rina , “sssttttt….ahhh….ssttt” badan Rina tampak bergerak ke kanan kiri dengan seksi merasakan kedua tangan wewengko yang menggerayangi tubuhnya, sambil meremas payudaranya , salah satu tangannya bergerak ke celana dalam Rina yang sudah becek dan mulai menggosok-gosok vaginanya dengan jarinya “ahhhh……ohhhhhhhhh” Rina berusaha menutup rapat selangkangannya, namun wewengko semakin bernafsu meraba-raba Vagina Rina “pakkk….ohhhh” desah Rina Kembali merasakan Gerakan gesekan yang semakin kuat “Oh rina sungguh cantik dan seksinya dirimu” puji wewengko sambil mencium pipi Rina , ia kemudian sedikit menggerakan wajah Rina ke kiri dan wewengko pun mulai Kembali mencium bibir Rina dengan mesra “ummpphhhhh….emppphhhhhh” desah Rina, ia semakin tidak tahan dengan gejolak nafsu yang ia rasakan di atas bibirnya sedang di lumat oleh wewengko , di bagian dada.. payudara kirinya sedang diremas2, dan di vaginanya jari-jari wewengko terlihat bersemangat menggesek-gesek vagina Rina. Mendapat serangan rangsangan di 3 front berbeda membuat pikiran Rina menjadi blank…pikiraannya kini dipenuhi oleh nafsu menggelora, tidak ada lagi monolog keraguan di pikirannya , mereka pun semakin mesra berciuman , remasan demi remasan dan gesekan pada tubuh Rina makin memuncak , “emppphhhhh…hah…..ahhhh” Rina melepaska ciuman-nya dan mendesah panjang, Wewengko bisa merasakan jari-jarinya tampak basah oleh cairan orgasme Rina “hmmmm sedapppp…” kata wewengko menjilat jari-jari tangannya, Rina pun terkulai lemas, ia pun seketika tertidur di atas sofa yang empuk tersebut, wewengko kemudian membenarkan posisi tidur Rina dan menutup tubuhnya dengan selimut yang ia ambil dari kamar “hehehe…kau akan jadi milikku Rina” kata wewengko tertawa mesum , ia kemudian mengecup kening Rina dan pergi meninggalkan rumah tersebut. “sepertinya malam ini ak coli saja dulu hehe” kata wewengko sambil berjalan menjauh. To be continued......​

​

 

[djinggoxxx]

pertamax buat TS....untuk update dkk

PART 2

PART 3



Writer note
: Selamat pagi/sore/malam dimana pun kalian berada, puji terimakasih to the god of 17+ story karena cerita ini bisa gw launching

: cerita 100% pure fiksi, sumber inspirasi cerita basicnya dari beberapa film JAV + beberapa cerita genre KBB jaman old dengan tema yg mirip mirip sedikit namun gw ubah sebagian besar plotnya. (sekitar 80% mungkin )

: cerita rencananya akan gw buat dalam 4 Part ( Part 4...slow progress , biasa sibuk IRL )
: seiring waktu dan gw baca ulang revisi mungkin akan gw lakukan
: semoga bisa dinikmati, terimakasih

 

[Alvinjunior]

Mntap hu lanjut kan

 

[bruxa]

Uwuuu cerita baru dari suhu TS ini pasti kubaca.
Makaci suhu TS.
Dinantikan lanjutannya ea.

 

[Qasdf]

Lanjut huu

 

[Rizma5461]

Kasih ASI nya juga Hu

 

[xnxx15]

Apakah akan ada gangbang oleh para prajurit hu?

 

[djinggoxxx]

Apakah akan ada gangbang oleh para prajurit hu?

Hmmmmmmmmm... pernah Ada ide, tapi mungkin setelah yg ini selesai dlu. Yg ini soft dulu haha

 

[Upamanse]

Kurang seger kalo ga ada gangbang di cerita kbb suhu ✌

 

[SalamLendir]

kentang nih

 

[djinggoxxx]

kentang nih

Jujur bre gw senang ama komen lu, karena dari awal gw iseng nulis, gk pernah ada komen kyk gini. Sampai gw sendiri mikir emang sebagus itu ya, pada baca gak si benernya.

Kl ada saran kritik bisa disampaikan

 

[koreanact]

Kentang .. maksudnya

 

[kingbone]

Bakal dibawa kemana ini cerita

 

[Tyasa123]

huhh semangat lanjut deh yaa

 

[ryxzy]

Masih sama-samar arah ceritanya.
Akankah Rina diperistri oleh Wewengko begitu saja? Dan mungkinkah Rina punya agenda rahasianya sendiri?
Terima kasih bung

 

[Adhityairvan]

Gas dilanjut hu

 

[hexvex]

Wow diplomatic hot story. Unique.

Hatur nuhun suhu @djinggoxxx

 

[Mr.Lendir]

Gaspoll suhuu

 

[Wibowo hadi]

Update oom

 

[djinggoxxx]

Part 2

Sesampainya di kamar, Rina baru menyadari hal yang aneh “dimana koper berisi baju-bajuku?” namun Rina bisa melihat barang lainnya kecuali baju-bajunya, “ughhh pasti ulah pemimpin mesum ini” gerutu Rina, ia berusaha menahan kesalnya dan Kembali ke kamarnya. Jam menunjukkan pukul 8:15, di dalam kamarnya, terlihat Rina sudah selesai berdandan, ia kemudian melihat dirinya di kaca mengenakan baju yang wewengko berikan, “mmmmm bagus juga…namun ketatnya sangat mengexpose lekuk tubuh” pikir Rina sambil melihat dirinya memakai atasan lengan panjang wana biru ketat mengexpose jelas bentuk payudaranya, dan rok biru panjang yang juga ketat sehingga mengexpose jelas lekuk pnggang, pantat, paha Rina “hmmmm… tidak bisa diturunkan lagi” kata Rina mencoba menurunkan bajunya yang ukurannya hanyai sampai sebatas menutupi dadanya, sehingga perutnya ter expose bebas “apalagi aku tidak ada pakai bra dan CD “ keluhnya “hah…berpikir positif Rina , ini sesuai kebiasaan disini” ujarnya sambil mencoba menenangkan dirinya. Namun yang lebih Rina galaukan bukan hanya masalah busana tapi perasaannya saat bertemu wewengko nanti, perasaan Rina serasa campur aduk oleh kejadian semalam, meskipun sebenarnya ia juga menikmatinya *Ting-tong* Suara bel pintu berbunyi, Rina pun berjalan keluar dan melihat 2 Pelayan wanita tadi ditemani seorang pengawal bersenjata menunggu didepan pintu “Permisi nona, apa sudah siap ? kami yang akan mengantar nona ke pintu utama” ujar pelayan tersebut. “hahh…huhhh….ingat tujuan mu kesini rina, untuk bekerja” ujarnya dalam hati sambil menarik dan menghembuskan nafas panjang sebelum membuka pintu, 2 pelayan tersebut tampak menunduk memberikan salam saat Rina keluar, mereka pun bersama-sama berjalan menuju pintu utama.

Beberapa menit kemudian, Rina pun sampai di pintu masuk utama istana, dihadapannya Rina melihat sebuah mobil hammer mewah berwarna hitam dengan kaca yang gelap di belakang dan depan lengkap dengan iringan beberapa mobil terbuka yang berisi 4-6 Prajurit bersenjata lengkap . Pintu mobil itu pun terbuka otomatis, Rina bisa melihat sosok wewengko yang botak, berkulit hitam, dan perut buncit, menyapa dengan sennyum “Ayo segera masuk, kita akan jalan-jalan hari ini nona cantik” kata wewengko sambil melambaikan tangan, Rina pun berjalan masuk ke dalam mobil, dan mobil pun mulai jalan. Di dalam mobil tampak Rina dan wewengko saling diam seribu Bahasa , Rina sendiri yang awalnya merasa kesal / emosi, entah kenapa hal tersebut hilang Ketika bertemu dengan wewengko “hah..kenapa aku, apakah minuman kemarin masih berefek” ujar Rina kemarin “hai nona cantik” kata wewengko memecah keheningan “tidur nyenyak semalam?”tanya wewengko dengan ramah sambil meletakkan tangan nya di bahu Rina “ummmm…..anu, nyenyak pak. Pak semalam kita….” Rina mencoba membuka pembicaraan “oh semalam…ya sungguh memuaskan, meskipun agak kurang bagi saya. Namun non suka kan ?” katanya Kembali sambil membelai dengan lembut rambut Rina “Pak….saya…emmmmm” ujar rina dengan ragu, entah kenapa ia seperti tidak bisa mengungkapkan perasaannya di depan wewengko, namun disisi lain memang benar bahwa ia sendiri pun merasa puas semalam, ada rasa dalam hati Rina yang seakan berkata ingin lagi dan lagi “hmmmmm km sungguh cantik sekali hari ini, dan wow…rasanya kamu tidak pakai apa2 di balik ini hahaha ” kata wewengko tertawa sambil menatap baju busana yang Rina kenakan. “nghhhh….pak, kenapa pak melakukan ini..ini tidak benar ” kata Rina tersenyum malu dan wajah kesal, ingin rasanya ia memarahi wewengko, namun entah bagaimana emosinya tidak bisa keluar “sukses tidaknya kerja sama ini tergantung bagaimana nona membuat mood saya tetap Bahagia hehe, jadi lebih baik non ikuti saja atau kita batalkan ini semua“ kata wewengko dengan nada mengintimindasi. Rina hanya terdiam sambil berpikir “aku benci ini…tapi ia benar, karir dan masa depanku dipertaruhkan dari suksesnya Kerjasama ini” gerutu Rina dalam hati “anggap saja ini hal berbeda dari rutinitas hidupmu sehari-hari yang hanya bekerja di balik meja, yak an ?hehe” kata wewengko sambil menepuk bahu Rina, Rina pun terdiam dan memang benar kata wewengko ini suatu hal yang baru dari biasanya “ughhh…apa yg km pikirkan rina” katanya dalam hati “hmmm baik, sekarang kita bahas agenda kita hari ini” ujar wewengko yang seketika dengan cepat berubah dari mode orang yg mesum menjadi mode pemimpin. Rina pun kemudian tersadar dari perilakunya saltingnya dan mulai bisa serius Kembali “oh…ya pak, jadi seperti yang kita bahas..hari Ini saya ingin…bla…bla…bla” mereka pun larut dalam pembicaraan selama perjalanan.

Dari pagi, Rina dan wewengko mengunjungi tempat-tempat yang sekiranya bisa dijadikan lahan bisnis oleh investor-investor negeri X , selama meninjau lokasi tersebut Rina bisa melihat bahwa wewengko, meskipun penampilannya tidak ada bagusnya dan mesum ternyata adalah pemimpin yang dicintai rakyatnya, kemana pun ia pergi selalu disambut rombongan warga yang antusias sambil meneriakkan Namanya. Pengawal yang mengawal Rina mengatakan bahwa negara Z selama ini hidup dalam belenggu tirani yang kejam, kehadiran wewengko menjadi pemimpin membawa banyak perubahan dan harapan akan perubahan menuju kehidupan yang lebih baik, Rina pun mulai menyadari pentingnya misinya, karena hatinya mulai tersentuh melihat kondisi rakyat negara Z. Hari pun menunjukkan waktu sore hari menjelang malam, Rina dan wewengko pun kini berada dalam mobil “Rasanya cukup dulu untuk hari ini , lelahnya hari ini” kata wewengko sambil menyandarkan badannya yang buncit di mobil . “Pak memang pemimpin yang karismatik ya” Puji Rina sambil melihat ke arah wewengko , “Tentu saja donk, semua rakyat negara Z mencintai ku, apakah Nona mencintaiku juga ?hehe” Goda wewengko sambil tiba-tiba memegang tangan Rina “ehee…sudah pak” kata Rina berusaha melepaskan tangannya



Setelah berkendara beberapa saat, mereka berdua pun Kembali ke istana wewengko, “hghhhhh….lelahnya hari ini” kata wewengko sambil meregankan badannya “pasti badan nona pegal-pegal juga kan ? hehe” sambil tersenyum melihat kearah Rina, Rina hanya tersenyum kecil..namun apa yang ia bilang ada benarnya, seharian berjalan dan blusukan membuat badannya terasa pegal-pegal “ayo ikut saya” kata wewengko yang tiba-tiba merangkul bahu Rina dan mengajaknya jalan “eh…eh…kemana kita” ucap Rina kebingungan. Wewengko pun menuntun Rina ke sebuah bangunan kecil terbuat dari kayu dan memiliki cerobong kecil di atasnya. yang terletak di sudut istana dengan letak yang agak tersembunyi karena tertutup bangunan sekitar. Wewengko kemudian memberi kode kepada pelayan dan pengawal yang mengiringinya untuk ke posko masing-masing, ia pun kemudian mengajak Rina masuk ke dalam ruangan tersebut. “i….ini…sauna ?” tanya Rina. “iya, ayo kita sauna bareng hehe” kata wewengko. “uhhh….maaf pak, tapi aku tidak bisa” kata Rina sambil berjalan menuju pintu keluar “hmmm yaa…kalau nona keluar saya akan merasa kecewa, dan kalau saya kecewa….hmm mungkin negara C tertarik untuk kerja sama dagang” kata wewengko “nghhhhh…..” Rina menahan rasa kesalnya, “hmmm baik pak..huh” kata Rina sambil duduk dengan wajah cemberut. “hehe..nah gitu donk” kata wewengko sambil membuka baju dan celana panjangnya menyisakan celana pendek boxer yang ia kenakan. Mata Rina sesaat tertuju kepada tonjolan yang menonjol d balik celana nya “tidak ikut buka juga ?hehe” kata wewengko sambil mulai memanaskan tungku di depannya. Rina hanya terdiam sambil duduk menyilangkan kaki dan memalingkan wajah. “nah…sekarang bumbu utama” kata wewengko sambil mengambil sesuatu dari dekat kakinya, ia kemudian mengeluarkan beberapa batang kayu dan dedaunan, api pun menyala dan Rina pun mulai mencium aroma yang tidak asing lagi “hmmmm aroma ini, seperti semalam..” ujarnya. Aroma yang khas pun mulai memenuhi ruangan, Rina yang awalnya merasa emosi perlahan-lahan menjadi merasa nyaman dan rileks “bagaimana..enak kan?” ujar wewengko yang tiba-tiba sudah ada di sampingnya “eh..pak” kata rina dengan kaget, tangan wewengko pun mulai memijat-mijat bahu Rina “uhhh….” Rina merasa rileks oleh pijatan tangan wewengko, wewengko pun perlahan bergerak duduk mendekat dan mulai memeluk Rina dari samping.



Ruang sauna tersebut mulai terasa hangat serta dipenuhi uap sauna yang berbau khas tersebut, keringat Rina pun tampak mulai bercucuran dari badannya dan mulai membasahi baju yang ia kenakan, tangan wewengko kemudian mulai meraba-raba dengan lembut perutnya, sambil wajahnya secara perlahan mulai mencium pipi dan leher Rina yang basah oleh keringat “nghhh…pak….ahh” desahnya sambil berusaha menolak, namun rasa nafsu pada dirinya membuat Rina tidak lagi banyak melawan . wewengko yang melihat lawan mainnya mulai tidak berdaya mulai menyusupkan satu tangan-nya masuk ke dalam baju rina dan tangan satunya bergerak masuk ke dalam rok yang Rina kenaka. “auhh….pak….nghhhhh” ia bisa merasakan payudara kirinya mulai di remas-remas oleh tangan wewengko yang kasar, sementara tangan satunya jari tengahnya mulai bermain d bibir vaginanya “nghhhhhh…auhhh……ohhhh” desah Rina sambil tubuhnya menegang ke atas, sambil meremas payudara dan meraba-raba bibir vagina Rina, wewengko tidak hentinya mencupang dan menjilat leher dan pipi Rina dengan nafsu. “emmmphhh…slrppp…slrrppppp” kat wewengko dengan semangat menjilat wilayah sekitar leher dan pipi Rina, ia pun kemudian memiringkan sedikit badan Rina , dan mulai mencium bibirnya. “mpphhhhh….emmmphh” kedua bibir mereka saling menempel erat satu sama lain , tidak seperti malam sebelumnya Rina berusaha melepaskan diri, kini Rina mulai ikut mendesak maju sehingga badan mereka saling menempel dengan erat “clapp…claappp…ccuuup” Rina kemudian menaikkan kedua kakinya mengapit pinggang wewengko, kedua tangannya memeluk erat bahu wewengko, Wewengko pun semakin semangat mencium bibir Rina, sambil kedua tangannya menyusup masuk ke dalam busana yang Rina kenakan dan mulai meremas-remas payudaranya “mpphhhh…..hmmpppppppp …hahh” desahan desahan kecil mulai keluar dari mulutnya . setelah hampir 5-6 menit saling berciuman mesra kedua pasangan tersebut terlihat ngos-ngosan berusaha menarik nafas dalam “hah….hah…..hah” kedua wajah mereka saling bertatapan, pandangan Rina tampak sayu degan wajahnya yang merah merona karena suasana ruangan yang hangat “hah….wow….non mulai agresif rupanya” goda Wewengko , Rina dengan nafas tersengal hanya mengelengkan kepala “hah…ti…tidak” katanya pelan. Wewengko kemudian secara perlahan mencium Kembali bibir Rina sambil menopang tubuhnya dengan tangannya dan merebahkannya ke belakang , hingga tubuh Rina kini berbaring di sofa panjang di sekitar ruangan tersebut



Sambil menindih Tubuh Rina, wewengko Kembali berciuman mesra dengan Rina sambil tangan-nya menyusup masuk ke baju Rina dan meremas remas payudaranya dengan gerakan lembut, Rina pun merasa sesak karena badannya di tindih oleh wewengko yang berbadan buncit “nghhhhhh…aaah…sstttt” Rina berusaha menggerakkan badan-nya ke kanan dan kiri, sementara wewengko menindih dirinya sambil mencupang lehernya, “ah…sensasi ini….oh, ini tidak benar, tapi…” kata Rina dalam hati sambil menikmati setiap rangsangan yang diberikan wewengko ditambah suasana ruangan yang membuat gairahnya serasa bangkit 2x lipat . wewengko begitu menikmati tubuh Rina yg molek, sesaat ia teringat bahwa ini semua tidak akan berhasil kalau tanpa campur tangan sebuah tanaman yang hanya tumbuh di negara Z, Salah satu alasan dari kerja sama 2 negara ini adalah agar negara X bisa membuat obat perangsang untuk dijual di negara-negara yang mengalami masalah populasi yang menurun, serta masalah seksual lainnya. “dan sepertinya ia tidak tahu mengenai ini hehe” kata wewengko dalam hati sambil mencium bibir Rina dengan semangat. “Semakin panas kan? Bisik wewengko, sambil berusaha menarik ke atas baju yang Rina kenakan “mmmphhhhh” Rina reflek mencoba menghentikan tangan wewengko “Ayolah…hehe..tidak perlu malu”, Rina terdiam sejenak sambil melihat ke langit-langit “iya…buat apa malu lagi” pikirnya dalam hati sambil melepaskan pegangan tangannya pada wewengko, ia kemudian dengan pelan menyingkap ke atas baju yang Rina kenakan , memperlihatkan 2 gunung kembar yang begitu seksi menggoda yang terlihat mengkilap karena basah oleh keringat, “Non…tidak merasa ada yang aneh dari payudara nona, pasca malam kemarin?” kata wewengko sambil menatap kearah Rina “ummmm….” Rina berpikir sejenak, dan kemudian ia menyadari bahwa puting susunya terlihat lebih besar dari biasanya, dan terasa lebih sensitive Ketika bergesekan dengan sesuatu “i..ya puting susuku terasa aneh” kata Rina dengan wajah bersemu merah “saya tunjukkan sekarang “sihir” negara Z” ucap wewengko sambil lidahnya mulai menjilat puting susu Rina “mppphhhhh…..sstttttt….ahhh” Rina mendesah seketika, Ketika lidah wewengko bergesekan dengan putting susunya, tubuhnya serasa dialiri aliran listrik yang membuat badannya bergetar “enghhh sensasi apa ini” pikir Rina dalam hati sambil kedua tangannya meremas lengan wewengko , wewengko pun lanjut menjilat putting susu Rina sampai akhirnya secara perlahan bibirnya mulai menempel pada puting susu nya dengan erat “mpppphhhhhhhh” Rina merasakan sensasi putting susunya dalam mulut wewengko sementara lidahnya asik menjilat-jilat puting susunya “hnghhhhh….ohhhh” Tubuh Rina melengkung ke atas merasakan sensasi mulut wewengko yang mulai menyedot dengan kuat payudaranya bak bayi yang sedang menyusui “nghhh…auhhhh….emmpphhhh” desahan demi desahan Rina memenuhi ruangan yang kecil “sruppp….sruppppp” suara wewengko yang dengan semangat menyusu pada payudara Rina, sementara jari tangan-nya asik menggesek-gesek payudara Rina, sensasi yang Rina rasakan semakin memuncak, ia pun merasa sebentar lagi akan mencapai klimaxnya “pak…….ahhhhhhhhhhhhhhhh” desah Rina dengan lantang sambil memejamkan mata dengan kedua tangannya mengcengkram erat punggung wewengko. Saat membuka matanya Rina melihat sesuatu yang aneh.. “ah….a..pa yang terjadi” ucapnya sambil melihat cairan susu mengalir keluar dari puting susu kirinya , dan ia melihat cairan yg sama mengalir keluar dari payudara kanannya yang di emut oleh wewengko “Seperti yang kubilang nona cantik, Sihir hehe…hmmm nikmat” kata wewengko , meskipun sebenarnya itu karena salah satu efek tanaman Ajaib tersebut “nghhhhh…hmmppp ohhh” wewengko kmbali menyedot kuat payudara Rina secara bergiliran, sambil “ahhhhh…..nghhhh..ah enak” kata Rina sambil menikmati rangsangan sedotan bibir wewengko, ia tidak begitu mengerti apa yang terjadi, namun gairah seksual mengalahkan segalanya.



Wewengko kemudian, bergerak turun ke bawah, ia memposisikan kedua kaki Rina dalam posisi mengangkang sambil menaikkan rok yang ia kenakan “hehehe……oh sungguh menggoda” Puji wewengko dengan kagum menatap ke bibir vagina Rina yang sudah merah merekah dengan tampak mengkilap karena keringat di sekitarnya serta basah oleh cairan vagina yang mengalir keluar. Rina hanya bisa menutup wajahnya dengan wajah memerah melihat seseorang yang se usia ayahnya sedang menatap alat kelaminnya, bahkan dengan tunangannya pun ia belum pernah sejauh ini “mmmmhhhh….ja…jangan lihat seperti itu” ucapnya dengan malu. Wewengko kemudian mengambil botol kecil minyak tanaman tersebut dari meja kecil di dekatnya, ia lalu menuangkan sedikit minyak tersebut di di sekitar bibir vagina Rina “mppphhhh….auhh pak…ssstttt” desah Rina merasakan cairan yang membasahi vaginanya membuat gejolak nafsunya Kembali memuncak “makanan tanpa bumbu, akan hambar hehe” canda wewengko sambil mulai membenamkan wajahnya mendekati bibir vagina Rina “ughhhh…pak” ujar Rina dengan expresi wajah merah merona dan tangan nya berusaha menahan kepala wewengko dan pahanya berusaha menjepit kepala wewengko, “ohhhhhh…….ahhhhhhh” desah rina dengan lantang, danusahanya terhenti Ketika lidah wewengko menyentuh tepi bibir vaginanya . “mppppphhhhhh” Rina merasakan Kembali sensasi yang sama seperti di payudaranya, membuat otaknya serasa bergetar “ohhh…ssttttttt” desahnya tidak karuan. Lidah wewengko dengan lembut mulai menelusuri bibir vagina Rina, menjilat labia nya dari bawah ke atas “sttttt….pakkkk……….ahhhhhh” desah Rina sambil badannya yang terlentang agak melengkung ke atas, sambil kedua tangannya mencengkram erat kepala wewengko yang botak “ahhhh pakkk….geli ahhhh” desah Rina dengan teriakannya menggema di seluruh ruangan, Lidah wewengko kemudian berhenti di klitorisnya dan mulai fokus menjilat disana “sttttt…pak….ohhhhh…empppphhhhh” desah Rina sambil tubuhnya menggelinjang ke kanan dan kiri, goyangan tubuh Rina, serta suara desahannya yang manja, membuat wewengko semakin bernafsu mengoral vagina Rina . Gelora nafsu Kembali memenuhi pikiran Rina, pikirannya serasa blank dan hanya dipenuhi rasa nikmat yang ada. “nghhhhhhhhhhh” Rina pun merasa gairahnya sebentar lagi akan klimax Kembali, ia pun menjepit erat kepala wewengko dengan kedua pahanya “ohhhhh…pakk ahhhhhhhhh” Rina mendesah dengan lantang dan keras dengan tubuhnya melengkung ke atas “crrrooot” Wewengko bisa merasakan cairan vagina Rina yang membasahi wajahnya “hmmmmm harummm” kata wewengko yang kemudian semakin semangat menyedot dan menjilat semua cairan vagina Rina “stttttttt………ohhhhhhh…emppphhh “ desah rina dengan tatapan wajah yang kosong .



“hmmm aku sudah tidak tahan lagi nona” kata wewengko sambil berdiri dalam keadaan bersimpuh di hadapan Rina yang tampak terbaring dengan posisi kaki mengangkang dengan tatapan kosong sambil melihat ke langit-langit, ia kemudian membuka celana boxernya menunjukkan penisnya yang berukuran besar, perhatian Rina pun tertuju pada penis wewengko, Rina sebelumnya sudah sempat mendengar kalau penduduk warga z yang rata2 berkulit hitam mempunyai penis berukuran besar, namun ini kali pertama ia melihat langsung di hadapannya. Ia kemudian meneteskan cairan minyak tersebut pada penisnya dan mulai meratakannya di sekitar pemukaan penisnya bagaikan memberikan pelumas. “pak…tu…tunggu” ucap Rina , namun wewengko dengan cepat menindih badan Rina “ini akan terasa enak, percaya saja..kamu akan ketagihan nona cantik” kata wewengko sambil berbisik di telinga Rina. Kata-kata wewengko bagaikan mantra hipnotis yang mengontrol pikirannya, Rina serasa lupa akan misinya dan tunangan nya di negeri asalnya “i….iyaaa…” ucap Rina, “pintar” puji wewengko sambil mencium bibir Rina, di bawah ujung penis wewengko yang sudah tegang maximal mulai bergerak mendekati bibir vagina Rina“buka lebih lebar pahamu sayang” bisik wewengko di telinga Rina “i…iya” ucap Rina sambil melebarkan pahanya dan mereka Kembali berciuman dengan mesra “mmppppphhhhh…….ohhhh hah” desah Rina menghentikan ciumannya karena merasakan penis wewengko yang mulai menyentuh Vaginanya, penis wewengko pun sampai di bibir vagina Rina dan mulai bergerak maju secara perlahan “ummmmmhhhhh…..ohhhhhh” desah Rina sambil memejamkan matanya merasakan penis wewengko yang mulai bergerak masuk lebih dalam , tidak ada rasa nyeri yang ia rasakan, namun nafsu sexnya yang Kembali meningkat “ohhhhh….ahhh” *jleeb* Penis wewengko pun memasuki vagina Rina, Rina sendiri merasa vaginanya seperti penuh berisi sesuatu yang besar “sttttt…..ahhh…pakkk kata Rina yang memeluk erat punggung wewengko, sambil keduakakinya menjepit erat pinggang wewengko, Penis wewengko pun semakin bergerak maju dengan mulus hingga berhasil sepenuh memasuki Vagina Rina, “hah….hah…” nafas Rina terlihat tersengal-sengal, wewengko memberi waktu sejenak untuk Rina bernafas “hehe…enak kan, tidak ada Rasa sakit?” goda wewengko, Rina tidak bisa berkata apa apa pikiraanya terasa kosong, namun ia merasakan sensasi yang luar biasa, ia pun hanya mengangguk pelan “hehe…oke berikutnya” ucap wewengko sambil mulai menggerakkan pinggangnya “ughhhhhh…..sttttt…..emmmmm ahhhhhhh” desah Rina dengan keras merasakan vagina-nya di aduk-aduk oleh kekuatan penis Wewengko, “ahh…..pak…ahhhh….ahhh” desahan..demi desahan meluncur keluar seiring gerakan sodokan penis wewengko yang besar tersebut mengaduk-ngaduk dalam vaginanya “ughhhh ini nikmat sekali…..” kata weweng ko dengan bersemangat menggenjot penisnya dalam vagina Rina “clap…clappp…clappp….clapppp” suara gesekan tubuh mereka berdua terdengar menggema memenuhi ruangan, disertai dengan suara desahan dari Rina yang semakin tidak karuan “bagaimana, enak bukan..ingin ini tiap hari?” goda wewengko “ahh..emmmphhh…i..ya…e..enak ahh” jawab Rina sambil mendesah ke-enakan, “Panggil aku Tuan sekarang hehe” kata wewengko sambil mempercepat gerakannya dan mencium leher Rina “ahhh….ssttt….ahh….ba..baik tuan” jawab Rina ,”Apapun pe…ahhh…perintah tuan stttt ohhhhhh” tambahnya sambil mendesah dengan penuh nafsu, wewengko pun semakin bernafsu mendengar jawaban Rina, ia pun mulai menaikkan tempo gerakan “siap….siap Nona cantik” kata wewengko yang mulai mendekati klimaxnya “ahhhhhhh…..sssttttt…” desah Rina ia pun tidak bisa berkata apa-apa selain hanya desahan yang keluar dari mulutnya “croooottttt….croooott” Rina seketika merasa perutnya seperti penuh akan sesuatu, wajah wewengko pun terlihat puas mengeluarkan semua isi spermanya… “hah…..hah….hah” Wewengko pun mengeluarkan penisnya dari vagina Rina, ia melihat sosok Rina yang terbaring lemas dengan nafas tersengal-sengal , serta dari vaginanya penuh dengan cairan Putih bercampur kemerahan. Wewengko pun tersenyum puas, sudah lama ia tidak melakukan ini pasca perang usai. Ia kemudian melihat Rina yang mulai tertidur .“hmmmm…cukup dulu untuk malam ini” ujar wewengko sambil berjalan keluar, saat ia berjalan keluar ia kaget melihat dua pengawal nya yang ternyata menguping dari tembok sambil melakukan onani, ke dua pengawal itu terlihat kaget hingga terjatuh saat berusaha memperbaiki celana mereka “hei…apa yang kalian lakukan” kata wewengko dengan wajah kesal “aaa….ampun tuan, Maafkan kita semua, kita tidak tahan mendengar desahan-desahan nona Rina dari ruangan ini” kata pengawal A sambil menundukkan wajah . “hahahahha…” tawa wewengko melihat tingkah konyol pengawalnya. “kalian ber dua, kita selalu bersama saat perang saudara, kalian selalu menjagaku dengan baik..mungkin sudah saatnya aku memberi kalian sedikit hadiah” ujarnya sambil tersenyum . “terimakasih atas kebaikanmu tuan….kita semua sudah banyak mendapat hadiah dri tuan” kata para pengawal tersebut secara bersamaan. “hahaha….well, kali ini hadiahnya sedikit berbeda hehehe” ucapnya sambil tersenyum mesum sambil melihat kearah Rina yang sedang tertidur pulas. Part 2 end, to be continue….​

​