djinggoxxx
Adik Semprot
- Daftar
- 7 Jan 2020
- Post
- 115
- Like diterima
- 1.653
PART 1
Negara X adalah sebuah negara maju yang wilayahnya mendominasi benua Y, selama ini negara X mendapat kekayaaan dari tanahnya yang mengandung banyak logam mulia dan mineral berharga lainnya, namun seiring waktu negara X menghadapi kekhawatiran kemungkinan suatu hari sumber daya alam ini akan habis, untuk mengantisipasi hal tersebut negara X mulai meng expansi industrinya , mulai merambah dunia bisnis perdagangan barang-barang. Seiring waktu, rencana ini berjalan lancar namun Negara X merasa mereka perlu menambah akses Pelabuhan dan rute darat mereka, perhatian negara X tertuju pada sebuah negara Z, negara kecil yang dipimpin seorang diktator namun mempunyai lokasi dan Pelabuhan yang strategis dimana jika negara X berhasil membuat kerja sama maka biaya dan waktu yang diperlukan untuk export import akan berkurang banyak, sehingga akan memberikan Negara X keuntungan berkali kali lipat dari sebelumnya. Namun, Selama ini hubungan negara X dan Z tidak begitu baik, karena diktator negara Z memiliki rasa sentiment pada negara X yang kapitalis, segala upaya hubungan diplomatik oleh negara X gagal karena pemimpin negara Z yang keras kepala. Namun semua itu berubah Ketika di negara Z terjadi peristiwa kudeta, dimana diktator sebelumnya digulingkan dan diganti oleh diktator baru yang lebih berpikir liberal. Sang diktator baru membuka hubungan diplomasi dengan negara X, negara X pun dengan senang menyambut keputusan ini dan mengirimkan salah satu pegawai diplomatnya untuk melakukan survey di negara Z untuk mempersiapkan rumusan Kerjasama antar dua negara.
Sebuah pesawat jet kecil mendarat di sebuah bandara yang terlihat tidak begitu terurus , di ujung landasan terlihat deretan mobil jeep dengan sejumlah tantara berbaris di sebelahnya sambil membawa senapan laras panjang. Setelah parkir di tempat yang ditentukan , pintu pesawat Jet itu pun terbuka, terlihat sesosok wanita muda dengan wajah cantik jelita, kulit putih mulus, dengan rambut panjang sebahu, body yang seksi menggoda, mengenakan baju kemeja dan rok mulai menuruni tangga pesawat. Kehadirannya disambut oleh seseorang bertubuh buncit, mengenakan kacamata hitam, ber kulit hitam, kepala botak dengan wajah brewok, mengenakan baju militer dengan yang dipenuhi dengan banyak mendali mendali penghargaan, wajahnya tersenyum lebar menatap Perempuan cantik jelita dihadapannya “ah selamat datang di Negara Z nona Rina, bagaimana perjalanannya ?” ujar pria tersebut. Rina, 28 Tahun adalah salah satu pegawai di kedutaan negara X, Rina awalnya menolak permintaan ini karena dirinya sedang akan sibuk mempersiapkan upacara pernikahannya yang akan diadakan beberapa bulan lagi. Namun karena ada permintaan bahwa delegasi awal yang dikirim harus wanita berpenampilan menarik, pilihan pun jatuh pada Rina yang termasuk paling cantik di kantornya. Dalam hati, Rina agak heran kenapa harus Perempuan yang berangkat, namun iming-iming akan mendapat promosi jabatan, dan uang dalam jumlah banyak jika Kerjasama ini berhasil membuat Rina menyanggupi permintaan ini. “Bapak Wewengko, senang bertemu anda” ujar Rina dengan senyum manisnya sambil menjabat tangan pria yang kira-kira seumuran ayahnya ini, Rina dalam hati sebenarnya merasa jijik bersalaman dengan wewengko karena tangannya yang berkeringat, Rina pun mencium bau keringat tidak sedap dari tubuhnya. Wewengko, 50 Tahun adalah ex jendral negara Z, tidak tahan lagi dengan kepemimpinan diktator sebelumnya dan mendapat dukungan penuh dari militer, wewengko berhasil menggulingkan diktator sebelumnya, namun hal tersebut dibayar dengan perang saudara yang menghancurkan sekitar 50% negara tersebut, oleh karena itu kerja sama dengan negara X yang makmur diperlukan. “Mohon maaf atas penyambutan sederhana saya ini, karena seperti yang nona tahu negara saya masih sedang pulih dari perang saudara ini” ujar wewengko merendah. “tidak apa-apa bapak, saya mengerti kondisi negara bapak” kata Rina sambil menganggukkan kepala “hmmm ayo kita masuk kedalam mobil saya saja, di luar cuaca panas dan lembab..tentu tidak baik buat seseorang secantik nona” ujar wewengko tersenyum yang dibalas dengan senyuman juga oleh Rina yang dalam hati merasa jijik melihat senyum wewengko. Mereka berdua pun kemudian masuk ke dalam sebuah limosin jeep mewah dan mulai berjalan keluar bandara
Sepanjang perjalanan, Rina melihat situasi wilayah negara Z yang masih dipenuhi reruntuhan bekas perang, wilayah negara Z sendiri mayoritas terdiri dari hutan tropis yang luas. Sepanjang perjalanan Rina melihat sekumpulan warga bergotong royong membersihkan reruntuhan sisa perang “seperti yang nona Rina lihat, negara ini selama ini sudah miskin dipimpin oleh diktator sebelumnya yang korup , namun sekarang semakin susah oleh perang saudara beberapa waktu lalu, saya harap kerja sama ini bisa menguntungkan kedua negara kita” ujar wewengko sambil menoleh kearah rina. Dari balik kacamata hitamnya mata wewengko diam-diam memperhatikan kemolekan tubuh rina yang begitu menggoda, dengan payudara yang berukuran 38BB dengan pantat dan lekuk pinggang yang menggoda, wangi parfum dari tubuh Rina pun membuat wewengko semakin bernafsu melihatnya “benar bapak, inilah tujuan saya kesini, untuk melakukan survey potensi apa yang bisa negara X lakukan untuk kerjasama ini. jika semua berjalan lancar 4 hari dari sekarang saya akan Kembali ke negara X untuk membahas ini dan kemudian akan ada pertemuan resmi antara pemimpin kita dengan bapak” ujar Rina dengan suara yang lembut. Selama 1 jam perjalanan wewengko banyak bercerita mengenai dirinya dan Negara Z, Rina pun berusaha menjadi pendengar baik, sambil mencatat hal-hal yang penting “btw…nona Rina, apakah nona masih single ?” tanya wewengko secara random “emm..tidak bapak, saya sudah bertunangan 3 bulan lagi kita menikah” jawab Rina dengan tersenyum malu, wewengko pun hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum. Tak lama berselang mobil mereka pun sampai di sebuah bangunan menyerupai sebuah villa mewah di atas bukit, di kelilingi dengan tembok tinggi di sekitarnya “selamat datang di istana negara, selama nona disini, nona akan tinggal disini” kata wewengko sambil membukakan Rina pintu “untuk sementara, istana ini adalah wilayah teraman di tempat ini..kita tidak bisa mengambil resiko dengan mencarikan nona penginapan di luar” ujar wewengko sambil mengantar Rina berkeliling, Rina melihat sekeliling dimana bangunan ini memiliki arstitektur yang mewah dan pepohonan yang sejuk dan indah. Dengan prajurit yang tampak siaga di atas tembok istana yang menyerupai tembok sebuah benteng “nah kita sampai” kata wewengko sambil memperlihat sebuah bangunan menyerupai rumah berukuran sedang yang terlihat minimalis namun mewah, merek berdua pun masuk ke dalam dan Rina melihat desain bangunan yang mewah, dimana bangunan ini mempunyai dapur dan meja makan, ruang Tengah, ruang tidur, dan kamar mandi dalam kamar. Setelah berkeliling kamar, wewengko kemudian menuntun Rina berjalan menuju pintu keluar “nah nona, anggap rumah sendiri.. jika perlu sesuatu..cukup tekan tombol disana, maka akan ada pelayan yang datang” kata wewengko “nona bebas berkeliling dalam istana, namun saya sarankan lebih baik jika keluar, nona bersama saya” tambahnya “baik bapak, saya merasa tersanjung dengan keramahan bapak” kata Rina tersenyum manis “hmmm tidak perlu sebegitu formal dengan saya..panggil saja saya Pak eko hehe, nanti malam kita akan makan malam di tempat ini” kata Eko. “ba..baik hehe” kata Rina sambil Eko berjalan keluar dari kamar. “hah….4 hari , sungguh lamanya” gerutu Rina, ia pun kemudian melihat smartphonenya yang menunjukkan tidak adanya sinyal “uhh…bagaimana aku bisa menghubungi tunanganku..mungkin aku harus menanyakan masalah sinyal ke pak eko nanti malam” kata Rina.
Malam pun tiba, Eko dan Rina tampak duduk bersama di bangunan tempat Rina menginap sambil bersantap malam, Rina memperhatikan wewengko yang makan dengan table manner yang buruk, dalam hati Rina merasa jijik melihat cara makan wewengko yang seperti babi sedang makan, namun Rina berusaha menyembunyikan rasa jijiknya “hmmm menu ini enak sekali pak” kata Rina sambil memuji hidangan yang disajikan “hahaha… tentu saja ini khas makanan negara ini” kata wewengko. “Namun ada yang lebih baik lagi dari ini” ujarnya sambil meminta pelayan-nya membawakan 2 botol minuman berukuran besar, wewengko kemudian memberikan aba-aba agar pelayannya meninggalkan mereka. “Nah ini minuman alkohol adalah salah satu komoditi yang akan kami bisniskan, ini asli buatan wilayah ini dibuat memakai bahan untuk alkohol dicampur dengan bahan rempah-rempah lain..Nona Rina bisa minum kan ?” tanya wewengko. Sambil tersenyum wajah Rina agak sedikit ragu, dalam hati sebenarnya ia tidak begitu suka minum minuman alkohol, namun tentu tidak sopan menolak tawaran tuan rumah. “iya, bisa pak eko..tenang saja” ujar Rina, Rina pun berdiri dan mulai mengambil gelas sambil membuka botol tersebut, “ijinkan saya yang menuangkan pak” kata Rina dengan ramah disambut oleh wewengko yang tersenyum lebar “ “dituangkan minuman oleh wanita secantik nona..saya sungguh tersanjung” goda wewengko, Rina hanya tersenyum menanggapi godaan wewengko, ia pun berusaha bersikap seprofesional mungkin mari bersulang untuk kerja sama kedua negara” kata Wewengko sambil mengangkat gelasnya, dan mereka pun bersulang. Rina pun mulai meminum minuman alkohol tersebut dan mendapatkan Rasanya yang manis, tidak seperti alkohol pada umumnya, “wah rasanya manis” ujar Rina sambil lanjut meminum habis minuman tersebut Rasa hangat pun seketika menyelimuti badan Rina “ehmm…badan saya terasa hangat” ujar Rina ke wewengko, “benar, ini sangat bagus untuk melawan cuaca malam yang dingin” kata wewengko sambil tersenyum. Rina dan wewengko pun kemudian mulai membahas agenda mereka besok, Setiap gelas Rina habis wewengko pun mulai menuangkan minuman lagi. Sebenarnya Rina ingin berkata cukup namun ia tidak berani menolak kebaikan wewengko, Rina sebelum pergi ke negara Z sudh mempelajari bahwa budaya di tempat ini adalah diskusi sambil ditemani minuman alkohol. Tanpa disadari,se iring pembicaraan mereka 2 Botol telah habis
Rina dan wewengko tampak hanyut dalam pembicaraan mereka, namun wajah Rina tampak merah merona, terlihat keringat mengalir di keningnya “baik…jadi itu agenda kita besok…hmmm nona Rina, kamu baik-baik saja ?” ujar wewengko yang menatap ke Rina yang wajah merah merona bak udang rebus “Nona kepanasan, aku bisa kecilkan AC nya” ujar wewengko “burp…maaf, te..tenang pak saya baik-baik saja hehe” ujar Rina, dirinya kini merasa tubuhnya terasa hangat membara, pandangan-nya terasa bergerak ke kiri dan kanan, keringat mulai mengalir membasahi badannya “nghhh….kenapa aku, apa aku kebanyakan minum” ujar Rina sambil menatap kearah wewengko yang tampak tenang-tenang saja. “hmmm iya saya baik-baik saja, mungkin untuk malam ini kita sudahi dulu” ujar Rina sambil berusaha berdiri, namun pandangan-nya yang bergerak ke kanan-kiri membuat badannya tidak seimbang dan hampir terjatuh, namun dengan sigap wewengko beranjak dari meja dan memegangi tubuh Rina agar tidak terjatuh. “wooo….tenang dulu..mari saya papah Nona ke ruang tengah” kata Wewengko sambil memeluk Rina dari samping dan menuntunnya kearah ruang tamu. Ia pun kemudian mengarahkan Rina untuk duduk di Sofa. “waduh…maaf sepertinya Nona jadi seperti ini, hmm alkohol kita memang mungkin terlalu keras untuk orang luar” kata wewengko sambil menggaruk-garuk kepalanya yang botak “Namun jangan khawatir, saya punya obatnya” kata wewengko sambil mengeluarkan sebuah botol kecil berisi cairan kental berwarna bening, wewengko pun kemudian menuangkan sedikit cairan tersebut pada jari telunjuknya “permisi nona, saya minta ijin mengoleskan ini di dekat hidung nona..percaya deh seketika nona akan merasa lebih baik” kata wewengko tersenyum , Rina awalnya merasa ragu, namun ia tidak punya pilihan karena saat ini ia merasa tidak nyaman, ia pun mengangguk setuju, dan wewengko pun mengoleskan sedikit cairan tersebut di bibir atas Rina di dekat hidung “hah….” Rina menarik nafas panjang, ia bisa merasakan aroma wangi dan rileks menyelimuti dirinya, seketika pusing dan pandangannya yang bergerak ke kiri dan kanan hilang seketika “wah..apa isi obat ini” Tanya Rina dengan mukanya yang mulai cerah Kembali. “hehe ada deh” kata Wewengko yang mulai memijat bahu Rina dari samping “emm…pak…” kata Rina dengan singkat, kata-katanya terpotong oleh sensasi aneh yang dirasakan tubuh Rina seiring Gerakan tangan wewengko yang memijat bahunya , Rina saat ini merasakan perasaan yang damai, rileks, serta ia merasakan badannya terasa geli dan nikmat seiring pijatan wewengko. Kedua tangan wewengko pun mulai merambah leher Rina “emmmmmm….ssst” Rina merasakan kenikmatan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya “ke..kenapa aku…ini seharusnya tidak begini” Kata Rina berusaha berpikir logis, namun entah kenapa ia tidak bisa melawan sensasi yang diberikan oleh kedua telapak tangan wewengko yang mengusap-ngusap belakang leher dan bahunya , badan Rina serasa dialiri listrik statis yang membuat badannya bergetar “hmpppppp” ia berusaha menutup matanya sambil menggigit bawah bibirnya berusaha melawan sensasi yang diberikan “a..aku harus menghentikan ini…ini tidak benar” Kata Rina dalam hati “pak…pak eko….emmmmm” ujar rina berusaha untuk berbicara, namun belum selesai berbicara kata2nya dipotong oleh wewengko “Nona tampak berkeringat, bagaimana kalau kemejanya saya buka ya” ujar wewengko. Rina dan wewengko saling bertatap satu sama lain, Rina terdiam sejenak mendengar kata-kata wewengko yang terdengar absurb ini, namun menatap wajah wewengko membuat Rina seakan tidak bisa berkata apa-apa.. perasaan jijik melihat wajah wewengko entah kenapa berubah menjadi sesuatu yang lain “Tidak perlu malu nona manis” Wewengko pun kemudian membuka kancing kemeja yang ia kenakan memperlihatkan perutnya yang buncit serta dadanya yang ditumbuhi rambut dengan lebat “ah..” Rina tampak tertegun melihat pemandangan di depannya, ia merasa jantungnya berdegup kencang “hehe…saya buka kancing kemeja nona ya” kata wewengko sambil kedua tangannya bergerak perlahan meraih kancing teratas kemeja yang Rina kenakan, Rina tampak terdiam, pikirannya serasa setengah melayang..dalam hati ia bisa mash bisa berpikir logis, namun entah kenapa badannya tidak bisa mengikuti maunya “i..iya pak” kata Rina dengan pelan sambil menganggukkan kepalanya. Jari-jari wewengko pun mulai secara perlahan membuka kancing kemeja Rina dari atas, matanya tampak melotot, nafasnya terdengar cepat, namun wewengko berusaha keras mengontrol nafsunya, dengan lembut kedua tangan wewengko menarik sedikit kemeja yang Rina kenakan dan membuka semua kancingnya, wewengko hanya bisa melotot sambil menelan ludahnya melihat pemandangan didepannya, dihadapannya kini terlihat tubuh Rina yang padat berisi, dengan lekuk pinggangnya yang menggoda serta payudaranya yang berukuran cukup besar ditutup oleh bra yang ia kenakan, semakin membuat sex appeal Rina naik tajam di mata wewengko yang penuh nafsu “nona…sungguh seksi” Puji wewengko sambil menuangkan minyak tersebut di telapak tangan-nya , ia pun juga meneteskan minyak tersebut di bahu Rina, sambil berhadap-hadapan kedua tangan Wewengko mulai meraba-raba tubuh Rina dari bahu hingga turun ke payudara, mata wewengko tertuju pada kedua telapak tangannya yang mendarat pas di kedua payudara Rina, scara pelan tangannya mulai meremas lembut payudara Rina yang masih tertutup bra “uhhh sungguh lembut dan kenyal hehe” wewengko tersenyum Bahagia, air liur menetes dari mulutnya. Kedua tangannya pun mulai meremas-remas dengan lembut kedua payudara Rina ‘ehmmpppp…..stttt…nghhhh pak…stt” Rina terlihat memejamkan matanya sambil menutup bibirnya, pikirannya semakin di awang-awang, gairahnya semakin memuncak.. hal yang dirasakan saat ini begitu berbeda dengan apa yang biasa ia lakukan bersama pacarnya “kena…kenapa aku…namun ini sungguh enak” kata Rina dalam hati, wewengko pun kemudian mendekatkan badan Rina sehingga mereka berpelukan, kedua kulit mereka saling bergesekan satu sama lain bibir wewengko pun mulai merambah leher Rina “sruppp…” “srupppp” suara bibir wewengko yang mulai mencupang leher Rina “sttttttt…..nghhhh…oh…ahhh” desahan demi desahan mulai meluncur dari mulut Rina, badannya terasa bergetar dan sensasi nafsu ini mulai menguasai tubuhnya “aku…ini….tidak benar, aku harus melawan” kata Rina dalam hati namun tubuhnya benar2 tidak bisa mengikuti apa maunya , wewengko pun lanjut bergiliran mencupang setiap sisi leher Rina “sttt….nghhhhh…..sttt ahhhh” desahan demi desahan mulai meluncur dri mulutnya “pak….saya….ahh” setiap perkataan Rina dipotong oleh gejolak nafsunya, Puas mencupang leher Rina, wewengko kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Rina , Rina berusaha mundur perlahan namun bibir wewengko dengan cepat menempel di bibirnya sambil kedua tangannya memeluk tubuh rina sehingga menempel erat dengan tubuh wewengko “emppppp….umppphhh emmmpphhhhh” Rina hanya memejamkan matanya, sementara kedua bibir mereka saling menempel satu sama lain, dengan lidah wewengko mulai bergerilya di dalam mulut Rina “ehmmmpphh…emppphh….empphh…” Rina yang awalnya tubuhnya berusaha melepaskan diri kini tampak tidak ada perlawanan dan membiarkan bibir dan lidah wewengko bermain di mulutnya , setelah hampir 10-15 menit mereka berciuman dengan mesra, wewengko kemudian mengakhiri ciumannya “hah…hah..hah” wewengko menatap wajah manis Rina yang tampak megap-megap brusaha menarik nafas , kedua badan mreka basah oleh keringat , wewengko kemudian mulai Kembali memeluk erat Rina , sehingga kedua tubuh mereka yang basah oleh keringat saling menempel satu sama lain
Setelah ciuman mesra itu Wewengko dan Rina terlihat diam sejenak saling menatap satu sama lain, wewengko kemudian melihat kearah Rok mini yang Rina kenakan “Rok nya saya buka ya hehe” kata wewengko sambil kedua tangannya meraih risetling rok yang Rina kenakan “ta…tapi pak….” Kata Rina tampak Ragu, namun keraguan-nya Kembali tertutupi oleh gejolak nafsunya saat wewengko Kembali mencium leher dan pipinya, sambil berciuman wewengko kemudian melepas celana panjang yang ia kenakan, kini ia hanya mengenakan celana boxer pendek di hadapan Rina, Tangannya kemudian mulai menarik turun risetling rok yang Rina kenakan “sekarang giliran Nona” kata wewengko sambil mulai melorotkan rok yang ia kenakan.. “uwoh…mantapnya” Puji wewengko melihat daerah kemaluan Rina yang masih tertutup celana dalam renda yang begitu seksi menggoda, Rina hanya tersipu malu mendengar pujian wewengko, wewengko pun Kembali memeluk Rina sambil mencium bibirnya, tangan wewengko juga mulai bekerja meremas2 payudara Rina yang lembut dan kenyal itu “emppphhh…mmmmm….nghhhhhh…clap…clepp” suara bibir yang saling bertemu satu sama lain mulai memenuhi ruangan, tangan wewengko pun mulai bergerak ke belakang menyusuri punggung Rina mencari kait BH yang ia kenakan “empphhh” badan Rina sedikit kaget Ketika merasakan kait bra-nya terlepas kedua tangannya dengan reflek mencoba menutup kedua payudaranya “ayo buka saja tidak apa…hehe, saya ingin nenen di payudara non yang seksi ini” Kata-kata wewengko . mendengar permintaan wewengko yang semakin absurb membuat Rina ingin melawan..namun kata-kata wewengko di telinganya bgaikan perintah yang tidak bisa ditolak oleh Rina, entah karena minuman, apa karena minyak yang dioleskan di tubuhnya, Rina tidak bisa berpikir jernih, yang jelas ia merasakan sensasi yang begitu nikmat yang ia tidak pernah rasakan sebelumnya , dan tubuhnya sama sekali tidak bisa menolak “i…ya pak” Rina kemudian menurunkan tangannya, sementara dengan bernafsu wewengko mulai menarik perlahan Bra yang Rina kenakan, matanya melotot dengan seksama, mulutnya tidak berhenti berdecak kagum, dihadapannya kini rina tampak topless dengan hanya mengenakan kemejanya . payudaranya yang berukuran 37B terlihat kenyal berisi dengan puting susunya yang berwarna coklat muda terlihat menegang. Wewengko pun tidak ragu-ragu segera meremas-remas payudara Rina yang indah ini, “ssttt….ohhh…..pak ahhhh” Rina mulai mendesah merasakan remasan kedua tangan wewengko, kedua tangan wewengko meremas-remas payudara Rina, sambil sesekali meraba-raba dan menarik-narik puting susunya “ahhh….empppp…ah pak gelii” ucap Rina merasakan puting susunya yang di cubit kemudian di Tarik-tarik oleh jari wewengko, “hmmm pasti ASI dari payudara nona akan sedap sekali” kata wewengko sambil menatap ke arah wajah Rina yang bersemu merah dengan mulutnya yang megap-megap sambil mendesah “ahhh….be…belum pak, ennghhhhhhhh” desah Rina, wewengko kemudian tersenyum ia kemudian mengambil botol minyak tersebut menuangkan di tangan-nya dan mulai meremas-remas payudara Rina Kembali “stttttt….ohhhh…empppphhhh” Rina merasakan rasa hangat menyelimuti payudara dan puting susunya, dengan semangat wewengko memijat payudara Rina dengan meremas-remas ,mengesek-gesek putingnya dengan kedua jarinya, sambil menarik-menarik payudaranya “ssssttttt…..ohh….nghhhhhhhh….ahhhh” Rina mendesah panjang,sambil merampatkan kedua pahanya, wewengko bisa melihat celana dalam Rina yang tampak basah “hmmm…malam masih panjang nona” ujar wewengko sambil beranjak membelakangi tubuh Rina
Wewengko yang berdiri membelakangi Rina kemudian mulai menarik lepas kemeja yang Rina kenakan , sambil ia mulai menuangkan minya tersebut di sekujur tubuh Rina, wewengko pun mulai memijat bahu Rina, ia kemudian memeluk Tubuh rina dari belakang sambil kedua tangannya menggerayangi tubuh rina dari leher hingga ke perut, meratakan minyak yang di tuangkan pada tubuh Rina yang seksi “emmmpppp….ahhhh….pakk….enghhhhhh” desah Rina tidak karuan merasakan badannya terasa hangat dan dirinya mulai bernafsu lagi “ohhhhh stttttt” bibir wewengko dengan lahap mencupang leher Rina dari belakang , sambil kedua telapak tangan-nya meremas-meremas payudara Rina , “sssttttt….ahhh….ssttt” badan Rina tampak bergerak ke kanan kiri dengan seksi merasakan kedua tangan wewengko yang menggerayangi tubuhnya, sambil meremas payudaranya , salah satu tangannya bergerak ke celana dalam Rina yang sudah becek dan mulai menggosok-gosok vaginanya dengan jarinya “ahhhh……ohhhhhhhhh” Rina berusaha menutup rapat selangkangannya, namun wewengko semakin bernafsu meraba-raba Vagina Rina “pakkk….ohhhh” desah Rina Kembali merasakan Gerakan gesekan yang semakin kuat “Oh rina sungguh cantik dan seksinya dirimu” puji wewengko sambil mencium pipi Rina , ia kemudian sedikit menggerakan wajah Rina ke kiri dan wewengko pun mulai Kembali mencium bibir Rina dengan mesra “ummpphhhhh….emppphhhhhh” desah Rina, ia semakin tidak tahan dengan gejolak nafsu yang ia rasakan di atas bibirnya sedang di lumat oleh wewengko , di bagian dada.. payudara kirinya sedang diremas2, dan di vaginanya jari-jari wewengko terlihat bersemangat menggesek-gesek vagina Rina. Mendapat serangan rangsangan di 3 front berbeda membuat pikiran Rina menjadi blank…pikiraannya kini dipenuhi oleh nafsu menggelora, tidak ada lagi monolog keraguan di pikirannya , mereka pun semakin mesra berciuman , remasan demi remasan dan gesekan pada tubuh Rina makin memuncak , “emppphhhhh…hah…..ahhhh” Rina melepaska ciuman-nya dan mendesah panjang, Wewengko bisa merasakan jari-jarinya tampak basah oleh cairan orgasme Rina “hmmmm sedapppp…” kata wewengko menjilat jari-jari tangannya, Rina pun terkulai lemas, ia pun seketika tertidur di atas sofa yang empuk tersebut, wewengko kemudian membenarkan posisi tidur Rina dan menutup tubuhnya dengan selimut yang ia ambil dari kamar “hehehe…kau akan jadi milikku Rina” kata wewengko tertawa mesum , ia kemudian mengecup kening Rina dan pergi meninggalkan rumah tersebut. “sepertinya malam ini ak coli saja dulu hehe” kata wewengko sambil berjalan menjauh. To be continued......