kodokkecebong1707
Suka Semprot
- Daftar
- 16 Dec 2018
- Post
- 19
- Like diterima
- 470
Perkenalkan nama ku fitria, umurku 31 tahun aku memiliki 1 orang anak yang masih berumur dibawah 5 tahun. dan saat ini sedang mengandung anak ke 2. dengan usia kandungan 3 bulan.
Aku anak kedua dari 2 bersaudara, sedangkan suami yg seorang dokter memiliki keluarga besar. dia adalah anak ke 6 dari 7 bersaudara.
Awalnya aku tinggal bersama suami di apartemant di daerah jakarta pusat. namun karena kehamilan anak kedua q ini. ada pandemi, serta suami kerja semakin sibuk karena pandemi, maka suami menyarankan untuk sementara tinggal di rumah orang tuanya, agar aman dan sekalian mertuaku yang membantu aku jika ada keperluan apa2.
akhirnya aku tinggal sementara dirumah mertua ku, yg masih didaerah jakarta pusat. sebenarnya aku lebih suka di rumah ortu ku, tapi mereka tinggal disemarang jadi tidak.memungkinkan. di rumah mertua pun sebenernya aku tidak.masalah, karena saat kehamilan anak.pertama aku juga tinggal dengaan mertua, jadi tidak masalah bagi ku.
rumah mertua memang cukup besar, kakak dri suamiku juga ada yang tinggal di rumah tersebut.
jika di hitung ada 14 orang yang tinggal disitu.
aku. anak dan suami
ayah dan ibu mertua
kak rina (kakak kedua dari suami) dan suaminya hadi dan 2 anaknya
kak diana(kakak ktiga dari suami) dan suaminya mas yudi dan 1 anaknya
Mas hakim (kaka ke 5 suami belum menikah)
dan ruli adik dari suami ku, belum menikah juga.
jadi dirumah itu.memang ramai sekali,
aku dan suami sementara tinggal di lantai 2 bersama dengan kak rina dan kak diana, jadi lantai 2 kebetulan ditempati oleh yg sudah berkeluarga, yang memang ada 4 kamar. jadi ada 1 kamar yang ditempati oleh anak kak rina.
ibu ayah mertua di lantai 1, sementara mas hakim dan ruli di lantai 1 juga.
sebenarnya aku senang juga. karena dalam situasi pandemi, yg mengharuskan dirumah, karena rumah ramai jadi tidak bosan.
dan semua juga kerja WFH. jadi suasana rumah sangat ramai dan tidak membosankan.
hanya suami ku yg seorang dokter, dan kak rina yg perawat. yg masih bekerja karena dapat tugas penanganan pandemi, malah kerja mereka lebih berat dari biasanya.
keluarga dari suami ku memang dari keluarga dokter, ayah mertua dokter tetapi sudah pensiun..
Aku wanita berhijab, dan karena keyakinan q itu. di dalam rumah mertua aku selalu mengenakan jilbab. karena banyak lelaki dirumah tersebut, ada kak ipar, dan suami2 dari kaka ipar.
jadi hanya di kamar aku lepas jilbab. agak repot memang tetapi sudah jadi keyakinan.
sudah 1 bulan aku tinggal di rumah suami. dan ketika kasus korban pandemi makin banyak. suami q semakin sibuk dan ditugaskan menangani di salah satu pusat karantina di jakarta.
dan harus tidak pulang selama 1 bulan. aku sebenarnya tidak masalah karena banyak kaka2 ku dan ibu mertua yg sangat membantu.. tapi itu menjadi petaka bagi ku.
Petaka itu terjadi di suatu malam, saat itu seperti malam biasanya, sudah menunjukan pukul 11 mlm. entah kenapa aku tidak bisa tidur.. setelah anak tertidur aku keluar untuk mengambil jus alpukat yang memang rutin aku minum, sengaja aku stok di kulkas.
saat aku ambil minum ada mas hakim yang sedang kerja di depan laptop nya. ya seperti biasa, aku basa basi nanya, masih kerja malam2 begini, ya WFH kata dia. tidak ada yg aneh sebenarnya. aku pun membawa jus ke kamar dan sebotol air putih.
di kamar lain aku dengar masih ada suara tv. mungkin masih pada nonton tv di kamar.
aku masuk kamar, dan chat dengan suami yg sedang tugas. sambil minum jus alpukat.
entah berapa lama tiba2 aku merasa ngantuk sekali. padahal sebelumnya aku tidak bisa tidur.
mata terasa berat sekali. dan badan terasa lemas. aku yg sedang duduk di meja kerja suami pun, tidak bisa jalan ke kasur untuk tidur.
aku pun tertidur di meja tersebut...
aku tidak sadar.
ketika aku tersadar, badan q terasa tidak bisa bergerak. terasa berat sekali, kepala pusing. mau membuka mata berat mata terasa memaksa untuk terpejam..
tapi yg kurasakan terasa gelap sekali, dan sepertinya aku terbaring dikasur.
ketika itu juga aku merasa ada yg aneh. aku merasa ada menjilat vagina ku.. paha ku seperti ada yang memegang.. semakin lama aku semakin meraskannya.. dan kesadaran ku mulai terasa akan stabil. aku merasa ketakutan. apa yg terjadi. ketika aku terasa makin kuat untuk membuka mata, suasana gelap sekali, lampu kamar dimatikan sepertinya, . ketika aku mulai akan memberontak. tiba2 ada sesuatu yg membekap hidung dan mulut ku.
seketika itu pula aku tak sadarkan diri lagi.
aku tersadar ketika sudah pagi. aku bangun mencoba mengingat. dan aku rasa aku hanya.mimpi saja.
tapi aku merasa aneh, kenapa aku ada di kasur. aku mulai resah.
aku bangun dari tempat tidur. aku cek CD ku basah, dan vagina ku seperti ada cairan.
nafas ku langsung sesak. tiba2 aku ingin pingsan.. aku menangis. apa yg sebenarnya terjadi malam tadi.
siapa yg melakukan ini...
aku bengong cukup lama di kamar, sampai ibu mertua memanggil ku untuk sarapan.
aku takut dan aku malu.
siapa yg melakukan ini,
dirumah ini ada.
ayah mertua
mas hadi
mas yudi
mas hakim
dan Ruli.
apakah salah satu dari mereka yg melakukan ini. aku benar2 tidak tahu.
aku malu keluar kamar, tetapi saat keluar kamar semua terlihat biasa, tidak ada yg mencurigakan. tidak ada yg melihatku aneh.
aku semakin bingung apa yg terjadi dan siapa yg melakukan ini semua. aku sungguh malu.
Aku anak kedua dari 2 bersaudara, sedangkan suami yg seorang dokter memiliki keluarga besar. dia adalah anak ke 6 dari 7 bersaudara.
Awalnya aku tinggal bersama suami di apartemant di daerah jakarta pusat. namun karena kehamilan anak kedua q ini. ada pandemi, serta suami kerja semakin sibuk karena pandemi, maka suami menyarankan untuk sementara tinggal di rumah orang tuanya, agar aman dan sekalian mertuaku yang membantu aku jika ada keperluan apa2.
akhirnya aku tinggal sementara dirumah mertua ku, yg masih didaerah jakarta pusat. sebenarnya aku lebih suka di rumah ortu ku, tapi mereka tinggal disemarang jadi tidak.memungkinkan. di rumah mertua pun sebenernya aku tidak.masalah, karena saat kehamilan anak.pertama aku juga tinggal dengaan mertua, jadi tidak masalah bagi ku.
rumah mertua memang cukup besar, kakak dri suamiku juga ada yang tinggal di rumah tersebut.
jika di hitung ada 14 orang yang tinggal disitu.
aku. anak dan suami
ayah dan ibu mertua
kak rina (kakak kedua dari suami) dan suaminya hadi dan 2 anaknya
kak diana(kakak ktiga dari suami) dan suaminya mas yudi dan 1 anaknya
Mas hakim (kaka ke 5 suami belum menikah)
dan ruli adik dari suami ku, belum menikah juga.
jadi dirumah itu.memang ramai sekali,
aku dan suami sementara tinggal di lantai 2 bersama dengan kak rina dan kak diana, jadi lantai 2 kebetulan ditempati oleh yg sudah berkeluarga, yang memang ada 4 kamar. jadi ada 1 kamar yang ditempati oleh anak kak rina.
ibu ayah mertua di lantai 1, sementara mas hakim dan ruli di lantai 1 juga.
sebenarnya aku senang juga. karena dalam situasi pandemi, yg mengharuskan dirumah, karena rumah ramai jadi tidak bosan.
dan semua juga kerja WFH. jadi suasana rumah sangat ramai dan tidak membosankan.
hanya suami ku yg seorang dokter, dan kak rina yg perawat. yg masih bekerja karena dapat tugas penanganan pandemi, malah kerja mereka lebih berat dari biasanya.
keluarga dari suami ku memang dari keluarga dokter, ayah mertua dokter tetapi sudah pensiun..
Aku wanita berhijab, dan karena keyakinan q itu. di dalam rumah mertua aku selalu mengenakan jilbab. karena banyak lelaki dirumah tersebut, ada kak ipar, dan suami2 dari kaka ipar.
jadi hanya di kamar aku lepas jilbab. agak repot memang tetapi sudah jadi keyakinan.
sudah 1 bulan aku tinggal di rumah suami. dan ketika kasus korban pandemi makin banyak. suami q semakin sibuk dan ditugaskan menangani di salah satu pusat karantina di jakarta.
dan harus tidak pulang selama 1 bulan. aku sebenarnya tidak masalah karena banyak kaka2 ku dan ibu mertua yg sangat membantu.. tapi itu menjadi petaka bagi ku.
Petaka itu terjadi di suatu malam, saat itu seperti malam biasanya, sudah menunjukan pukul 11 mlm. entah kenapa aku tidak bisa tidur.. setelah anak tertidur aku keluar untuk mengambil jus alpukat yang memang rutin aku minum, sengaja aku stok di kulkas.
saat aku ambil minum ada mas hakim yang sedang kerja di depan laptop nya. ya seperti biasa, aku basa basi nanya, masih kerja malam2 begini, ya WFH kata dia. tidak ada yg aneh sebenarnya. aku pun membawa jus ke kamar dan sebotol air putih.
di kamar lain aku dengar masih ada suara tv. mungkin masih pada nonton tv di kamar.
aku masuk kamar, dan chat dengan suami yg sedang tugas. sambil minum jus alpukat.
entah berapa lama tiba2 aku merasa ngantuk sekali. padahal sebelumnya aku tidak bisa tidur.
mata terasa berat sekali. dan badan terasa lemas. aku yg sedang duduk di meja kerja suami pun, tidak bisa jalan ke kasur untuk tidur.
aku pun tertidur di meja tersebut...
aku tidak sadar.
ketika aku tersadar, badan q terasa tidak bisa bergerak. terasa berat sekali, kepala pusing. mau membuka mata berat mata terasa memaksa untuk terpejam..
tapi yg kurasakan terasa gelap sekali, dan sepertinya aku terbaring dikasur.
ketika itu juga aku merasa ada yg aneh. aku merasa ada menjilat vagina ku.. paha ku seperti ada yang memegang.. semakin lama aku semakin meraskannya.. dan kesadaran ku mulai terasa akan stabil. aku merasa ketakutan. apa yg terjadi. ketika aku terasa makin kuat untuk membuka mata, suasana gelap sekali, lampu kamar dimatikan sepertinya, . ketika aku mulai akan memberontak. tiba2 ada sesuatu yg membekap hidung dan mulut ku.
seketika itu pula aku tak sadarkan diri lagi.
aku tersadar ketika sudah pagi. aku bangun mencoba mengingat. dan aku rasa aku hanya.mimpi saja.
tapi aku merasa aneh, kenapa aku ada di kasur. aku mulai resah.
aku bangun dari tempat tidur. aku cek CD ku basah, dan vagina ku seperti ada cairan.
nafas ku langsung sesak. tiba2 aku ingin pingsan.. aku menangis. apa yg sebenarnya terjadi malam tadi.
siapa yg melakukan ini...
aku bengong cukup lama di kamar, sampai ibu mertua memanggil ku untuk sarapan.
aku takut dan aku malu.
siapa yg melakukan ini,
dirumah ini ada.
ayah mertua
mas hadi
mas yudi
mas hakim
dan Ruli.
apakah salah satu dari mereka yg melakukan ini. aku benar2 tidak tahu.
aku malu keluar kamar, tetapi saat keluar kamar semua terlihat biasa, tidak ada yg mencurigakan. tidak ada yg melihatku aneh.
aku semakin bingung apa yg terjadi dan siapa yg melakukan ini semua. aku sungguh malu.
