Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

INES (5) : New Story

kris_

Guru Semprot
Daftar
24 May 2014
Post
624
Like diterima
415
Bimabet
Aku Ines, sejak digarap Pak Burhan, juga obat yang diberikannya pada ku membuat aku makin kecanduan sex. Obat itu membuat ku menikmati tiap rangsangan dan membuat payudara ku terus menghasilkan ASI. Tiap hari aku main sex, bahkan ketika aku sedang "tanggal merah" pun aku tetap melayani nafsu ku. Walaupun hanya HJ ataupun BJ, kadang juga TJ sih. Semua aku lakukan agar memuaskan dahaga ku. Padahal suami ku juga sering membuat aku kewalahan. Dia hanya bisa keluar ketika aku oral. Suami ku gak pernah dapat jatah susu ku karena memang sudah disedot habis di kantor dan mungkin juga efek obatnya sudah hilang.

Pernah suatu hari aku diajak Pak Burhan ke rumahnya. Disana ada anak kecil yang ternyata adalah keponakannya terus menangis karena ditinggal ibunya hajatan. Keponakannya itu minta dibuatkan susu. Eh bukannya dibuatkan tapi malah aku disuruh menyusuinya. Sungguh sensasi yang sangat gila. Aku sendiri belum pernah punya anak tapi malah disuruh menyusui keponakan Pak Burhan sampai tertidur. Lebih gilanya lagi, Pak Burhan ikutan menyusu dan juga mengentot aku dari belakang. Aku dientotnya sampai aku orgasme berkali-kali, hingga akhirnya aku tertidur diruang tamu Pak Burhan. Aku terbangun jam 9 malam, itu juga karena dibangunkan anak Pak Burhan.

Setelah pulang kerja aku sering diajak main oleh satpam kantor ku. Kadang 2 orang, namun kadang juga di Gangbang. Apalagi kalo suami ku sedang keluar kota pasti mereka minta jatah servis. Mereka sering keluar didalam rahim ku, membuat ku takut hamil anak mereka.

Sore itu sepulang kerja aku berniat mengantarkan camilan pesanan Bu Mei atasan ku. Usia Bu Mei 35 tahun, namun belum menikah. Bodinya sungguh sexy dengan balutan pakaian kantor yang ketat, rok pendek lengkap dengan stocking dan heels. Ukuran payudaranya cukup besar ditambah dengan kulitnya yang putih mulus.
Aku naik taksi menuju rumah Bu Mei. Ketika aku melewati rumah Anin aku melihat disitu terparkir mobil Bu Mei. Lampu rumah Anin tidak menyala namun pintu depan rumahnya agak terbuka. Ku putuskan untuk mampir rumah Anin. Aku langsung masuk ke dalam karena aku sudah terbiasa main kesana. Semuanya gelap hanya lampu dapur dan kamar Anin yang lampunya menyala. Terdengar suara wanita di kamar itu.

Pintu kamar Anin agak terbuka, ku intip dari situ.* Aku melihat ada Bu Mei dan Anin mereka sudah telanjang bulat. Mereka duduk saling berhadapan dengan sebuah dildo dua kepala tertancap di lubang peranakan mereka. Keduanya saling menggenjot satu sama lain. Buah dada mereka nampak mengkilat karena keringat membuat mereka nampak mengkilat.
"Terus ninnnn enaaakkkk", kata Bu Mei.
"Aaahhh Anin keluar Bu", Anin orgasme.
"Tempppiiikkk kuuu aaahhh", Bu Mei juga orgasme.

Melihat itu aku sungguh kaget, Bu Mei yang sopan dan anggun itu bisa seperti itu. Bisa melakukan sex lesbian seperti itu. Belum selesai rasa shock ku ternyata ada dua Pria duduk didalam kamar itu. Satunya Mas Seno suami Anin dan satunya lagi Mas Handy suami ku. Bukannya suami ku keluar kota, tapi mata ku melihat suami ku dikamar itu. Keduanya sudah telanjang, nampak kontol mereka tegang mengkilat.

"Handi sini, Seno kamu nonton dulu", panggil Bu Mei.
"Iya mami", suami ku memanggil Bu Mei mami.
"Nin oral kontol Handi", Anin tidak menjawab namun langsung mengulum kontol suami ku. Bu Mei menjilati zakar suami ku, sehingga membuatnya merem melek. Kelihatan wajah Mas Seno merah, penuh cemburu dan pastinya juga nafsu.
Aku sebenarnya juga cemburu, namun aku tak berani masuk.
"Han, kamu mau nyicipin susu segar?", tanya Bu Mei.
"Iya mam",
"Nih Han", tangan Bu Mei meremas susu Anin.
"Aahhhhh buuu sussuuuuukkuuuuhhh kenaaapppaaa inniiiiii?", kata Anin.
"Sruuuuppppttt sruuuupppttt srruuuuupppttssss", terdengar suara suami ku menyusu pada Anin.
Suami Anin sangat kaget melihat buah dada istrinya mengeluarkan air susu.
"Itu efek obat tadi Sen, bisa merangsang dan membuat air susu keluar", kata Bu Mei pada Mas Seno. Berarti itu obat yang sama dengan yang aku minum dari Pak Burhan.

Mas Seno nampak makin cemburu melihat pemandangan itu. Suami ku malah yang pertama menikmati susu Anin. Sambil menyusu pada Anin tangan suami ku memainkan vagina dan klitoris Anin. Suara berkecipak keluar dari vagina Anin.
"Akuuu keluuuaaarrrrrrrrr", Anin orgasme lagi dibarengi dengan air susunya yang muncrat. Suami ku makin giat mengocok meki Anin. Ditambah lagi Bu Mei malah mengoral kontol Suami ku.
"Entot Anin Han", perintah Bu Mei lagi.
"Ok mam", jawab suami ku.
Anin diposisi kan menungging dengan wajah ke arah suaminya. Sedangkan suami ku menusuk meki Anin dari belakang. Bu Mei memeluk suami ku dari belakang sambil mencium bibir suami ku.

"Ahhh ahhhh aaaahhh aaahhh", suara Anin mendesah.
"Bilang suami mu yang kamu rasa Nin", kata Bu Mei,
"Ahhh ennnaakkk Massss", jawab Anin,
"Bilang yang jelas, kasih tau suami kamu apa yang enak!!", bentak Bu Mei,
"Iyaahh Mam, aahhh Kontooooolll Masss Haannnddiii, aaaahhhhhh teeeempppiiikkk kuuuuuhhh iitttttiiillll kkuuuhhhhhh diiogooookkkk ooggoooookkk", suara Anin meracau.
"Sekarang kamu coba minum obatnya Sen", perintah Bu Mei.
"Iya Mam aku minum", jawab Mas Seno.

Baru beberapa saat setelah minum obat itu kontol Mas Seno langsung menegang keras dengan otot yang menonjol persis punya suami ku tadi.
"Aninnnn keeeluuuaaaarrrr maasssss", Anin orgasme yang kesekian kalinya. Wajah Anin memelas dan merintih tepat didepan wajah suaminya. Sedangkan suami ku tetap menggenjot meki Anin dari belakang.

Rasa cemburu dalam hati ku berubah jadi nafsu yang tak terbendung. Tanpa terasa tangan ku sudah mengocok meki ku hingga becek. Apalagi melihat suami ku menghajar meki Anin, membuat meki ku jadi gatal pengen di sodok.

"Sini sen naik ke tempat tidur", panggil Bu Mei.
Mas Seno bangun lalu naik keatas kasur. Bu Mei mengatur duduk Mas Seno tepat disebelah Anin. Sehingga dapat melihat kontol suami ku membelah meki Anin.
"Liat tuh memek istri mu jepit kontol Handi", bisik Bu Mei.
"Iya mam".

Sekarang posisi sex suami ku berubah, Anin duduk dipangkuan suami ku. Anin sungguh gila, dia menggenjot suami ku sekuat tenaga. Sedangkan suami ku tetap gagah perkasa melayani Anin.
"Aahhhh aaahhhhh maaassss Hanndddiiii ennnaaaakkkkkk", Anin merintih.
"Tempik muhhhh jugaaa ninn", jawab suami ku sambil mencium bibir Anin.

Tiba-tiba dari belakang ada yang memelukku. Tangan itu dengan kuat mencengkeram lengan ku.
"Ehh ada tamu ternyata", kata orang itu. Terdengar tak asing bagi ku.
"Paak Burhann", kata ku kaget.
"Ngapain cuma ngintip ayo masuk", Pak Burhan mengeret ku masuk ke kamar itu.

"Mah kamu kok disini", suami ku kaget namun tak bisa bangun karena ditindih Anin.
"Iya pah", aku tertunduk.
"Udah gak usah sok bingung, lanjutin aja acaranya, Seno, Ines bagian mu", perintah Bu Mei.
"Iya mam", jawab Mas Seno.
"Aku gakk mau buu", aku menolak.
"Uda gak usah sok nolak, ini minum", kata Pak Burhan sambil menyerahkan pil yang biasanya aku minum sebelum main dengan nya.
"Suami mu sudah tau semuanya Nes, tenang aja", kata Bu Mei.
"Sekarang kamu sudah masuk ke kelompok ini", Pak Burhan menambahi.
"Ahh pelan maaas", Mas Seno langsung menyergap ku dan membuka baju ku dengan kasar.
Anin diam malu melihat ku, sedangkan Suami ku tak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya mereka melanjutkan sex mereka.

Mas Seno melumat bibir ku dengan kasar. Lalu beralih ke buah dada ku. Dia tak sabar mencicipi susu ku. Baru sekali sedot air susu ku langsung mengalir.
"Pellllaaaaannn massss", aku mendesah.
"Ah sedaaap nes", kata mas Seno.
"Mainkan itilnya Sen", perintah Pak Burhan.

Mas Seno lalu menyusu sambil dikocoknya itil ku dengan cepat.
"Akuuhhh gakkkk tahaaaannnn", pertahanan ku pun jebol, air susu ku muncrat tak karuan. Mas Seno makin liar menjilati tubuh ku.

Tanpa menunggu lama Mas Seno langsung menindih tubuh ku disamping Anin dan Suami ku. Kami seperti berlomba sex. Suami ku makin cemburu melihat Mas Seno mengentot ku.
"Massss Sseeeeennnnnnn", aku merintih karena kontol Mas Seno lumayan besar.
"Kenapa Nes?", tanya Bu Mei.
"Besssaaaaarrrrrrr",
"Apa yang besar, bilang!!", bentak Bu Mei.
"Konnntooollll Massss Seeennnoooo bessssssaaarrrr, temmpiikkk kuu meelllaaarrrrrr", aku meracau.
Suami ku terus mengentot Anin dan Mas Seno mengentot aku. Bu Mei dan Pak Burhan pun ikut main sex.

"Aku mau keluar Nin", kata suami ku.
"Semprotttt didalammmm maasssss", kata Anin sambil memeluk suami ku.

"Crooottt crroootttt crrootttttt", pejuh Suami ku keluar dalam rahim Anin.
Kontol suami ku dicabut dari meki Anin dan langsung di kulum oleh Anin. Aku masih tetap dientot Mas Seno, makin ganas karena melihat suami ku menyemprot meki istrinya.
Suami ku dan Anin lalu keluar kamar menuju kamar mandi. Sebal rasanya, suami ku malah pergi dengan sahabat ku. Namun aku juga mendapat sensasi luar biasa karena dientot Mas Seno dengan beringas.

Pak Burhan menyetubuhi Bu Mei dengan posisi WOT. Payudara Bu Mei mengkilat karena keringat, gunung kembar itu bergoyang naik turun. Aku sendiri minder karena kalah besar dengan Bu Mei. Pak Burhan minta gantian dengan Mas Seno. Aku ganti di-doggy oleh Pak Burhan. Mas Seno menindih tubuh sexy Bu Mei.

"Pelaaaannn Pakk", aku merintih namun Pak Burhan malah makin gemas.
Tangan Pak Burhan tak henti-hentinya meremasi buah dada dan bongkahan pantat ku. Sementara Bu Mei mendesah tak karuan dientot Mas Seno. Ternyata suami ku dan Anin pergi mandi bersama. Di kamar mandi mereka ngentot lagi.

Suami ku masuk kamar lagi dengan menggendong tubuh telanjang Anin. Bibirnya mengenyot puting payudara Anin dengan kuat. Anin merem melek menahan rasa geli. Mereka duduk di sofa melihat aku dientot Pak Burhan dan Mas Seno menindih Bu Mei. Anin mengambil posisi jongkok lalu mengulum rudal suami ku.

"Croooottt crooooottt croooot", pejuh Pak Burhan keluar.
"Nesss teriima anak kuu", teriak Pak Burhan.
"janggannn didalaaammm pakkkhhhh", aku juga orgasme bersamaan dengan Pak Burhan.

"Mami aku keluarrrrr", Mas Seno berteriak.
"Semprot yang dalaaammm sayanggggggg", desah Bu Mei.

Kami benar-benar menikmati pesta sex itu. Mas Seno mengajak ku mandi bersama, awalnya aku menolaknya. Namun setelah melihat kearah suami ku dia mengangguk, aku lalu mau diajak mandi bersama di bath tub.
Mas Seno sungguh nakal, tangannya tak henti-hentinya menggerayangi badan ku. Membuat ku geli hingga ke ubun-ubun.

BERSAMBUNG
 
LANJUTAN : INES (5)


"Mas, suami ku sering pesta sex gini?", tanya ku pada Mas Seno.
"Enggak Nes, dia cuma sering main sex sama Anin", jawabnya.
"Ihh nyebelin, Mas kok gak marah?",
"Lha aku juga sering dapat jatah dari Bu Mei, kamu juga sering main sama Pak Burhan",
"Kok Mas tau?", aku kaget.
"Tau lah, suami kamu juga tau".

Kemudian aku diam tak mampu berkata. Suami ku tidur di sofa sambil memeluk Anin. Sementara Pak Burhan dan Bu Mei juga tidur di ranjang.

"Nes aku pengen lagi", kata Mas Seno.
"Iyaahh sayang", jawab ku manja sambil ku kecup bibirnya.
"Aku sudah lama mimpi pengen ngentot kamu",
"Ahh mas bisa aja", aku jadi malu.

Aku ditarik Mas Seno lalu diposisikan menungging. Aku dientot dari belakang oleh suami sahabat ku. Sungguh sensasi luar biasa dientot kontol berotot. Saat aku dientot tiba-tiba Pak Burhan datang lalu berdiri dihadapan ku.
"Nes emutin", perintah Pak Burhan menyodorkan penisnya.
"Iyaaa Pak".
Saat ku kulum tiba-tiba dia mengeluarkan air kencingnya dalam mulut ku. Aku ingin melepas kuluman ku namun tangannya memegang kuat kepala ku. Rasanya asin dan bau pesing itu menyengat. Melihat hal itu Mas Seno tetap menggenjot ku.
"Telan Nes hehehehe", Pak Burhan menyeringai.
"Gak pakkk", aku muntah kan air kencing itu namun sebagian juga tertelan.
"Ahhh aaahhhh udahhh mass", desah ku.

Suami ku ikut masuk ke kamar mandi bersama Anin. Dia kaget melihat ku masih dientot Mas Seno.
"Udah mas kasihan Ines capek, biar digantiin Mas Handi", kata Anin.
"Iya mah, tapi ini servis dulu", kata Mas Seno menunjuk kontolnya.
"Sini sayang", kata Anin manja.

Tanpa basa-basi suami ku langsung menggantikan posisi Mas Seno menggenjot aku.
"Ahhhh papah pelaaanann dikit napaaaahh?",
"Ini hukuman buat mamah yang main sama Seno hehehe", jawab suami ku.
"Papah juga main sama Anin dan Bu Mei",
"Yadehh, kita imbang jadinya".

Suami ku makin gencar menggenjot ku. Lalu aku digendong dibawa ke ruang tamu. Disana Anin sedang dientot suaminya posisi duduk dipangkuan Mas Seno. Suami ku membawa ku kesana. Lalu mengentot ku dengan posisi yang sama. Susu ku terus dikenyot suami ku. Kami seperti sedang lomba sex.
"Terusss sayang jangan kalah sama Mas Handi", kata Anin.
Aku tak mau kalah, ku genjot suami ku lebih cepat. Ku mainkan buah dada ku dengan kedua tangan ku. Mas Seno melotot melihat buah dada ku bergoyang naik turun.
"Ihhh si papah liatin punya Ines terus", Anin cemburu.
"Maaf sayang ku", kata Mas Seno sambil menusuk anus Anin dengan jarinya.
"Aaaaahhhhhhhh pahhh", Anin langsung orgasme.
"Croootttt crooottt croooott", pejuh Mas Seno membanjiri rahim Anin.

Suami ku juga gak mau kalah, dia mengempot puting ku lebih kuat.
"Haaaaaahhh pahhhhsaaaakkkiiittt, akuuhhh keluuuaaaaarrrrrrr", aku orgasme.
"Aku juga mahhh aaahhh",
"Crooott croootttt crooottttt", pejuh suami ku memenuhi liang peranakan ku.

Setelah bersih-bersih badan kami lalu pulang dari rumah Anin dengan membawa cerita baru dalam lembaran hidup ku.
...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Cocok untuk berbuka dengan coli...


Mantap bos Kris...
 
ternyata suaminya ikut bersekongkol
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd