Sementara itu didalam kamar tamu…………….
Bayu mulai mengayunkan kontol besarnya perlahan, terasa sekali memek Dokter Ayu meremas2 kontol besarnya. Menghadirkan sejuta nikmat yang tidak dapat dilukiskan dengan kata2.
“akhhh…….. akhhhh…….. akhhh…………” desah Dokter Ayu setiap menerima hujaman pelan kontol besar Bayu di memeknya.
“akhhh……………………….” Pantat itu bergetar hebat, Dokter Ayu mendapatkan orgasme pertamanya.
Bammm……….. Bammm…….. Bammm……
“akhhhh……………………..”
Bayu mempercepat hujaman kontolnya, sehingga Dokter Ayu mengalami orgasme susulan.
Bammm……. Bammm…….. Bammmm…….
Bayu terus mengempur memek Dokter Ayu dengan kecepatan penuh.
“Akhhhh………………………….” Dokter Ayu kembali mendapatkan orgasme susulan.
Inilah yang disebut multi orgasme, saat seorang wanita mengalami orgasme berturut2 dalam jarak 5 sampai 10 detik. Untuk mencapai kondisi ini butuh pengertian yang sangat besar dari pasangan pria, namun banyak pria yang egois, mereka hanya menganggap memek wanita tempat pembuangan peju mereka saja. Dan sayangnya pula banyak wanita yang terlalu lugu, menganggap kenikmatan sex hanya sebatas nikmatnya menerima gesekan kontol pria, tanpa tau apa itu orgasme dan apa itu multi orgasme, para wanita seperti ini biasanya mengatakan sex hanya sebatas kewajiban saja. Hal inilah yang saya alami sendiri, selama 6 tahun melakukan hubungan badan, tidak pernah mengalami orgasme sekalipun juga, hanya tahu kenikmatan sex itu sebatas, nikmatnya ketika memek di kocok oleh kontol dan nikmatnya menerima semburan hangat peju laki2. Hingga akhirnya saya mengenal orgasme dan multi orgasme (diceritakan dalam kisah nyata “Perjalanan (18+)”
Malam itu Dokter Ayu banyak mengalami multi orgasme akibat sodokan kontol bergerigi yang besar dan panjang milik Bayu. Hingga menjelang pagi entah sudah berapa puluh kali Dokter Ayu mengalami multi orgasme. Sedangkan Bayu malam itu dua kali menumpahkan pejunya dalam memek Dokter Ayu. Mereka bersetubuh hingga menjelang pagi.
Besok Bayu sudah akan menikah dengan gadis pujaannya. Dokter Ayu ingin malam ini membuat Bayu berkesan terhadap dirinya.
Tanpa Dokter Ayu sadari, terjadi perubahan besar dalam dirinya, memeknya semakin sensitive akibat pengalaman dasyat dua malam berturut2 pada dirinya, memeknya jadi gampang basah.
Menjelang pagi Bayu pulang, setelah menerima uang 5juta sebagai hadiah pernikahannya besok. Dokter Ayu bilang ia tidak bisa menghadiri pernikahan Bayu karena akan mengikuti seminar di luar kota selama dua hari, padahal sesungguhnya Dokter Ayu tidak sanggup melihat Bayu duduk dipelaminan dengan gadis pujaannya, sudah timbul rasa dihatinya terhadap Bayu.
Dokter Ayu hanya berpesan 4 hari setelah pernikahan, Bayu harus sudah memulai pekerjaannya dirumah Dokter Ayu.
Bayu Perkasa
Perkenalkan nama saya Bayu Perkasa, umur 19 tahun, tinggi badan 185 cm, berat badan 90 kg. hanya tamatan SMP, sebelumnya saya bekerja serabutan saja, sejak bertemu Dokter Ayu yang baik hati saya di terima bekerja sebagai supir pribadi Dokter Ayu. Hal tersebut sangat membantu, apalagi sebentar lagi saya akan menikah dengan Wanita cantik pujaan hati saya yang bernama Jelita Permatasari umur 15 tahun.
Pertemuan saya dengan Jelita berawal ketika Bu Surti (Mamanya Jelita) menyuruh saya mengecat rumahnya. Bu Surti (34tahun) adalah seorang janda beranak satu, suaminya dulu adalah supir bus antar kota. 4 tahun silam mengalami kecelakan tragis, hingga meninggal ditempat kejadian.
Melihat saya yang ulet dalam bekerja dan tidak neko2. Bu Surti menawarkan kepada saya untuk menikahkan anak gadisnya kepada saya. Saya awalnya sempat ragu karena pekerjaan saya yang masih serabutan. Namun Bu Surti meyakinkan saya, dengan kemauan keras seperti yang saya miliki, saya akan bisa cepat mendapatkan pekerjaan yang lebih baik kelak. Namun Bu Surti yang mengetahui saya nonmuslim, mengajukan syarat, jika saya mau menikah dengan anaknya Jelita, maka saya harus jadi mualaf dan harus sunat. Akhirnya saya menyanggupi permintaan tersebut. Apalagi setelah Bu Surti mendengar saya sudah bekerja sebagai Supir di rumah Dokter Ayuningsih, yang terkenal baik dan kaya.
Awalnya Jelita tidak mau menikah dengan saya, alasannya takut melihat badan saya yang besar, soal tampang jelita sangat suka melihat ketampanan saya. Namun dia takut melihat badan saya yang tinggi dan berotot. Namun berkat bujukan ibunya, Jelita akhirnya mau menerima saya juga.
Akhirnya hari H pun tiba, pernikahan yang tergolong meriah pun terjadi. Uang simpanan yang saya tabung sejak bekerja serabutan setelah tamat SMP pun habis terkuras untuk biaya pernikahan ini.
Akhirnya saya mempersunting seorang gadis cantik Bernama Jelita Permatasari, dengan tinggi badan 165 cm berat 50 kg.
Semua tamu dan sanak family sudah pulang semua, di rumah mertua indah inilah saya akan tinggal. Itu semua atas permintaan Bu Surti, karena beliau tidak mau jauh dari anak satu2nya itu.
Saat ini di ruang tamu saya dan ibu mertua sedang sibuk merapihkan sisa2 keramaian tadi. Jelita sudah masuk kekamar pengantin duluan dilantai atas.
“Sudah nak Bayu, besok kita lanjutkan bersih2nya, hari sudah malam, nak Bayu istirahat saja dulu” ujar bu Surti sambil duduk selonjor di sofa ruang tamu itu.
“Baiklah Bu, kalau gitu saya ke atas dulu” ujar Bayu malu2.
“Jangan lupa cucian dulu sebelum masuk kamar, dan ingat, pelan2 menghadapi Jelita, jangan sampai dia trauma” ujar bu Surti.
“Iya Bu, saya mengerti, saya pamit dulu Bu” ujar Bayu sambil melangkah menuju kamar mandi yang hanya ada satu di lantai bawah.
“Iya…” guman bu Surti, dia merasa semua beban sudah terangkat dari bahunya, dia sudah menunaikan semua kewajibannya sebagai orangtua kepada anak satu2nya. Dan berharap semoga kelak rumah ini akan Kembali ceria dengan kehadiran cucu cucu yang cantik dan tampan.
Setelah selesai cucian dan mengganti dengan baju kaos dan sarung, Bayu pun segera melangkah menuju kamar pengantin di lantai atas. Sesaat sebelum naik tangga Bayu sempat melihat Bu Surti yang masih duduk selonjor diatas sofa dengan mata terpejam. Terlihat wajah cantiknya, yang sangat mirip dengan Jelita, namun hanya beda versi umur.
Bayu pun segera melangkah naik, setibanya di depan kamar pengantin, perlahan2 Bayu membuka pintu kamar pengantin. Iya tidak mau mengagetkan Jelita yang sedang ada di kamar.
Begitu memasuki kamar, lampu kamar sudah diganti dengan lampu tidur, samar2 Bayu melihat Jelita yang tidur miring bersembunyi di balik selimutnya.
Bayu pun perlahan mendekati ranjang. Setelah berdiri disamping ranjang pengantin yang dihiasi bunga kantil. Bayu segera melapas kaos nya. Terpampanglah tubuh kekar Bayu dengan bulu2 lebat di dadanya. Bayu masih belum melepas sarungnya, namun di balik sarung itu Bayu sudah tidak mengenakan apapun juga. Sehingga perlahan tenda kecil mulai terbentuk disarungnya.
Bayu pun perlahan mulai naik keatas ranjang sambil sedikit menyingkap selimut tebal yang dipakai Jelita. Terlihat tubuh jelita yang berbalut baju tidur terlihat sangat menawan, tidak terlihat garis dalaman di baju itu, entah karena lampu penerangan yang redup, atau karena Jelita sudah tidak memakai dalaman sama sekali.
“Dik, kamu sudah tidur?” ucap Bayu perlahan.
“Belum mas…” jawab Jelita bergetar, terlihat kegugupan dari suaranya. Jelita masih enggan untuk berbalik badan, sementara badan Bayu sudah naik seluruhnya keatas ranjang pengantin.
“Dik…” panggil Bayu perlahan sambil mengelus lembut lengan jelita yang terbuka.
“hmm..” Jelita masih malu dan bingung untuk merespon panggilan Bayu.
Bayu menarik lembut lengan Jelita agar berbalik menghadapanya.
Perlahan tubuh Jelita pun berbalik menghadap Bayu, namun Jelita masih memejamkan matanya karena malu.
“Dik kamu cantik sekali…..” ucap Bayu lembut sambil mendekatkan wajahnya kearah wajah jelita yang masih terpejam.
Bibir mereka pun akhirnya bertemu, Bayu langsung melumat bibir ranum Jelita. Jelita yang baru pertamakali dicium oleh lawan jenis pun tersentak kecil, dia merasakan desiran hangat menjalar di tubuhnya.
Tangan kiri Bayu yang sebelumnya berada di lengan atas Jelita, perlahan mulai turun kearah payudara ranum Jelita yang masih tertutup baju tidurnya. Bayu langsung dapat merasakan tekstur lembut payudara Jelita yang masih muda. Ini menandakan bahwa Jelita sudah tidak memakai BH dibalik baju tidurnya.
Jelita tersentak, saat tangan Bayu meraba payudaranya yang sensitive, kedua putingnya pun langsung mengeras. Itu dapat dirasakan oleh Bayu dengan jelas, karena baju tidur yang dipakai Jelita tergolong cukup tipis.
Jelita yang awalnya tidak merespon ciuman Bayu akhirnya perlahan mulai membalas lembut lumatan bibir Bayu, Tangan Jelita yang sejak tadi hanya diam saja di samping badannya, perlahan mulai bergerak hendak meraih dada bidang Bayu.
Begitu tangan Jelita mencapai dada Bayu yang berbulu, Jelita langsung melotot dan mendorong tubuh Bayu, dengan mata melotot, Jelita melihat kearah dada Bayu….
“Akhhh…..” triak Jelita cukup keras. Sambil bangkit dan langsung melompati tubuh Bayu yang masih terpana dan bingung.
Jelita pun langsung lari keluar kamar, meninggalkan Bayu yang masih tercengang.
Bu Surti yang tadi sempat hampir tertidur di sofa panjang ruang tamunya pun ikut terkejut mendengar jeritan Jelita, dia langsung bangun berdiri melihat Jelita berlari kecil menuruni tangga rumahnya.
“Ada apa nak…?” ujar Bu Surti cemas.
Jelita pun langsung memeluk tubuh ibunya dengan tubuh masih bergetar.
“takut…..” lirih Jelita pelan.
Dengan lembut Bu Surti merangkul dan membelai kepala anak kesayangannya ini.
“takut kenapa sayang…” ucap Bu Surti perlahan, beliau sangat ingin melindungi buah hatinya.
“berbulu…” lirih Jelita pelan.
“apanya yang berbulu sayang” ucap Bu Surti sambil tersenyum kecil menahan tawa, melihat tingkah anak gadisnya itu.
“dadanya Bu, dada mas Bayu berbulu lebat, Jelita takut Bu…” ucap Jelita sambil menatap Ibunya seolah meminta perlindungan.
“Anakku cantik, wajar lelaki memiliki bulu di dadanya, kamu tidak perlu takut. Itu menandakan Suami kamu memiliki jiwa penyayang yang tinggi, semakin banyak bulu di dadanya, berarti lelaki tersebut memiliki jiwa penyayang yang tinggi terhadap istrinya” ucap Bu Surti menghibur anaknya dengan sedikit kebohongan.
“oh begitu ya Bu, Jelita baru tahu itu Bu” ujar Jelita yang merasa sedikit terhibur oleh ucapan ibunya.
“Sudah sana naik, tunaikan kewajiban kamu sebagai istri yang soleh, jangan takut, ibu di sini menjagamu nak” ujar Bu Surti keibuan.
“iya Bu” ucap Jelita sambil membalik badan dengan enggan.
Sebelum menaiki tangga Jelita sempat berbalik menatap ibunya. Bu Surti pun langsung menggerakan tangannya, supaya anaknya tetap jalan dan jangan ragu dan takut.
“sana…” ucap Bu Surti pelan.
Jelitapun akhirnya melangkahkan kakinya menuju balik kekamar pengantinnya yang sudah di tata indah.
Perlahan2 Jelita membuka pintu kamarnya, terlihat Bayu yang masih duduk menyender dikepala ranjang kayu itu. Bayu pun terlihat menoleh lembut kearah pintu saat pintu terbuka. Terlihat wajah Jelita yang malu dan merasa bersalah atas sikapnya tadi. Sambil berjalan perlahan, Jelita menundukan kepalanya.
“Maafkan saya mas..” ujar Jelita lirih sambil masih berdiri disamping ranjang.
Bayu yang saat itu masih bertelanjang dada, dengan lembut menarik tangan Jelita agar naik ke pembaringan disamping Bayu.
“Kamu tidak salah sayang, maafkan mas juga karena sudah bikin kamu takut” ujar Bayu lembut sambil membelai pipi ranum istri cantiknya.
Bayu pun perlahan berinisiatif untuk menyenangkan istrinya terlebih dahulu, di tariknya lembut bahu istrinya agar segera berbaring di ranjang pengantin mereka. Bayu lalu mengambil alih untuk lebih agresif namun lembut, dilumatnya Kembali bibir ranum istrinya saat Jelita sudah dalam posisi nyaman di pembaringan itu. Sambil melumat bibir ranum Jelita, perlahan Bayu mulai melepas satu persatu kancing piyama tidur istrinya.
Jelita pun paham, dengan sedikit gerakan membantu suaminya untuk melepaskan baju piyama yang dipakainya. Walaupun ada perasaan malu di hatinya, namun rasa gairah yang ditimbulkan mengalahkan rasa malu yang dirasakan Jelita.
Setelah baju piyama Jelita terlepas, Bayu langsung melumat payudara ranum jelita, Bayu tidak berniat membuat Jelita malu jika dia menatap payudara indah itu terlalu lama.
Jelita merasakan sengatan hebat saat bibir seksi suaminya melumat dan menyedot putingnya ranum. Jelita secara reflex meremas rambut ikal suaminya itu.
Sambil menyedot lembut payudara istrinya, tangan Bayu perlahan merambat menuju kecelana piyama Jelita, perlahan lahan tangan Bayu menurunkan karet celana piyama itu.
Jelita pun membantu kerja suaminya, sambil menahan desahan nikmat dari payudaranya, Jelita menggerakan kakinya, membantu Bayu untuk melepaskan celana piyamanya.
Dibalik celana piyama itu, Jelita sudah tidak memakai CD lagi, sehingga memudahkan Bayu. Tangan Bayu perlahan bergerak menuju pangkal paha Jelita. Bayu merasakan mungilnya memek jelita ditangannya, memek dengan bulu tipis, terasa lembut di tangan besarnya.
Jelita merasakan sengatan hebat ketika tangan kasar suaminya mengelus lembut belahan memeknya, terutama saat jari tengah suaminya menyentuh kacang mungil yang terselip diatas memeknya.
Bayu pun merasakan kebasahan yang amat sangat di memek istrinya. Perlahan2 ciuman bayu turun keperut Jelita, dengan lembut dan pelan Bayu menjilat terus kebawah, hingga hinggap di permukaan memek Jelita yang masih terlihat sempit.
Jelita merasakan sentakan yang teramat nikmat saat lidah suaminya mulai menyapu permukaan memeknya yang sudah teramat basah. Setiap jilatan yang dilancarkan suaminya menghadirkan sentakan nikmat pada tubuhnya.
Dengan lembut Bayu terus menjilat permukaan memek istrinya, sambil kedua tangannya meremas lembut payudara dan putting istrinya. Bayu sangat ingin memanjakan istri tercintanya.
Nikmat yang dirasakan Jelita semakin lama semakin menjadi, Jelita merasakan seolah dialiri sengatan2 listrik. Sehingga jilatan demi jilatan yang dilancarkan suami pada permukaan memeknya menghasilkan sentakan2 nikmat yang berbeda2 pada seluruh tubuhnya.
“masss… Bayu….. akhhhhhhh…..” sambil tangan Jelita menekan keras kepala suaminya agar tetap ditempatnya.
Pantat jelita melonjak2 bergetar hebat saat akhirnya orgasme hebat dan pertama baginya menerjang tubuh rampingnya. Jelita baru melepaskan tekanan dikepala suaminya saat getaran tubuhnya mulai berhenti.
Dengan senyum mempesona Bayu pun bangkit menindih lembut tubuh ramping istrinya. Terlihat pancaran kepuasan di mata ayu Jelita ketika mereka saling bertatapan.
Bayu perlahan mulai melepas sarung yang sejak tadi masih menyembunyikan kontolnya yang sudah ereksi maksimal. Sambil bergerak kesamping tubuh Jelita perlahan sarung biru itu terlepas dari tubuh Bayu.
Jelita yang sempat terpejam menikmati sisa2 orgasmenya. Langsung melihat kearah suaminya yang sedang sibuk melepas sarungnya. Mata Jelita langsung melotot begitu sarung suaminya masih dalam perjalanan terlepas dari tubuh suaminya.
“Akh…. Tidak….” Jerit Jelita sambil bangun dan melompat turun dari ranjang cinta mereka. Tanpa sadar jelita lari keluar kamar dalam keadaan masih telanjang bulat, kebasahan masih terlihat jelas dipangkal paha Jelita saat itu.
Sementara itu Bu Surti yang sempat bermimpi sedang di entot oleh laki2 tampan pun tersontak kaget terbangun dari mimpi indahnya. Bu Surti langsung berdiri dan berlari kearah tangga, iya melihat anak gadisnya berlari menuruni tangga dalam keadaan telanjang bulat.
“Ada apa sayang……” triak Bu Surti dari bawah tangga.
“Ibu….. Ibu….” triak Jelita sambil berlari memeluk ibunya yang masih dalam keadaan setengah sadar.
“Ada apa lagi nak, kenapa kamu berlari sekencang itu bagai melihat monster?” ujar Bu Surti pelan sambil mengelus lembut punggung telanjang putrinya.
“Monster Bu….. Monster…..” ujar Jelita dengan tubuh gemetar ketakutan.
“Monster? Hehehe…. Jangan kamu bilang suami kamu monster hanya karena bulu di dadanya?” ujar Bu Surti sambil tertawa ringan karena melihat tingkah lugu anak gadisnya yang terlalu lucu.
“Iya Bu, monster….. kontol mas Bayu besar sekali, bahkan lebih besar dari pergelangan tangan saya, takut bu… takut…” ujar Jelita sambil memeluk tubuh ibunya makin erat lagi.
“Lebih besar dari pergelangan tangan anakku?” bathin Bu Surti sambil menarik tangan anaknya untuk melihat seberapa besar lengan anaknya, sebab seingat dia anaknya tidak kurus2 amat. Begitu melihat pergelangan tangan anaknya. Desiran Hasrat dari mimpi tadi yang sempat turun Kembali bergetar hebat. “wow… apakah benar sebesar itu kontol mantuku yang tampan?” bathin Bu Surti penasaran.
“Sabar nak… sabar….” ujar Bu Surti sambil menarik lembut pergelangan tangan anaknya yang barusan dia lihat kearah sofa ruang tamu.
“Duduklah dulu disini cantik… tenangkan dirimu, ibu akan tengok keatas. Ingat jangan keatas sebelum ibu panggil, biar ibu bicara sebentar dengan suamimu” ucap Bu Surti sambil mengelus lembut rambut anaknya.
“Baik bu…. Hati2 ya bu…” ujar Jelita sambil merebahkan tubuh telanjangnya diatas sofa panjang itu. Sambil masih gemetaran ketakutan tubuh Jelita meringkuk.
Khawatir anak gadisnya kedinginan, Bu Surti pun langsung menyelimuti tubuh telanjang anak gadisnya, dengan selimut yang tadi sempat dia pakai. Setelah selesai menyelimuti tubuh putrinya Bu Surti pun melangkah menuju lantai atas, kearah kamar pengantin putrinya……..
Bersambung……..