Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dokter Ayuningsih

Bagian mana yang kalian sukai atau nantikan?

  • pak Jamal di sunat

    Votes: 17 8,4%
  • Jelita vs Bayu

    Votes: 9 4,5%
  • Dokter Ayu vs Bayu

    Votes: 36 17,8%
  • 4 sahabat vs Bayu

    Votes: 24 11,9%
  • 4 sahabat vs pak Jono, Pak Joko dan pak Pardi

    Votes: 9 4,5%
  • Utari vs pak Jamal

    Votes: 8 4,0%
  • Utari vs Bayu

    Votes: 11 5,4%
  • Utari vs Bayu dan pak Jamal

    Votes: 12 5,9%
  • Utari vs pak Joko, pak Jono, dan pak Pardi

    Votes: 9 4,5%
  • Dokter Ayu vs Bayu dan pak Jamal

    Votes: 19 9,4%
  • Dokter Ayu vs pak Joko, pak Jono dan pak Pardi

    Votes: 57 28,2%
  • 4 sahabat vs Bayu dan pak Jamal

    Votes: 10 5,0%
  • 4 sahabat vs Bayu, pak Jamal, pak Joko, pak Jono, dan pak Pardi

    Votes: 28 13,9%
  • Bayu vs Jelita dan Bu Surti

    Votes: 28 13,9%

  • Total voters
    202
  • This poll will close: .
Setibanya mereka di paviliun, terlihat Rosa, Sari dan Lia memakai baju dan celana bahan, hanya Dokter Ayu diantara 4 bersahabat itu yang suka memakai rok sebagai bawahan.

Rosa, Sari dan Lia duduk membuat setengah lingkaran, tampak dihadapan mereka banyak tersaji cemilan ringan dan minuman, sementara untuk para pria sudah disediakan kopi hitam.

“silakan duduk, sebagai lelaki kalian memiliki hak memilih pasangan kalian masing2, jika tidak cocok kalian bisa saling tukar pasangan untuk dapat saling mengenal pribadi masing2” ucap Dokter Ayu.

“saya milih duduk dekat mbak Sari” ucap Joko, yang lalu duduk di depan Sari.

“saya milih duduk dekat mbak Lia” ucap Pardi, yang lalu duduk di depan Lia.

“saya duduk dekat Bu Rosa, malam Bu Rosa” Ucap Jono.

Rosa hanya tersenyum melihat Jono yang duduk di depannya.

“ok kalian bisa saling ngobrol, saling bercerita, supaya kalian bisa mengenal pasangan kalian masing2. Saya tinggal kedalam dulu, saya juga sudah ngantuk, jangan terlalu malam, besok masih bisa banyak kerjaan kalian” ucap Dokter Ayu sambil tersenyum senang.

Sejak lama ia memang berniat menjodohkan sahabat2nya itu, namun ia belum menemukan pria2 yang mungkin cocok buat mereka, melihat kesempatan yang ada, membuat Dokter Ayu mencobanya. Dokter Ayu pun meninggalkan ketiga pasangan itu untuk bisa saling mengenal satu sama lain.

30 menit sudah Dokter Ayu mencoba untuk tidur, namun ia tidak bisa memejamkan matanya, ia mencoba menghubungi suaminya untuk sekedar melepas rindu, namun tidak ada balasan dari suaminya.

“akhhhh…… mungkin saya nimbrung sebentar dengan mereka” bathin Dokter Ayu teringat 3 sahabatnya yang sedang asik ngobrol bersenda gurau bersama pak Pardi CS.

Dokter Ayu pun segera turun berencana bergabung untuk membuang jenuh dihati di paviliun bersama mereka.

Namun begitu tiba di pintu paviliun yang terbuat dari kaca tebal, Dokter Ayu tertegun menyaksikan pemandangan yang terjadi di dalam paviliun melalui pintu kaca itu.

Mereka yang tadi duduk saling berhadap2an, kini sudah saling merangkul berpelukan.

Bu Rosa terlihat menyandar dibahu kanan pak Jono, tangan kanan pak Jono sudah menyelip dibalik kaos bu Rosa, sementara tangan kiri pak Jono lagi bermain dibalik celana bahan bu Rosa. Sementara tangan kiri bu Rosa berada di pinggang pak Jono, tangan kanannya sedang mengocok kontol keras pak Jono, sambil mereka saling melumat berciuman mesra.

Sementara pemandangan disebelah bu Rosa tidak kalah panasnya. Mbak Sari terlihat duduk diatas pangkuan pak Joko yang duduk selonjor, kaos dan kutang mbak Sari telah tersingkap keatas. Pak Joko dengan kedua tangan besarnya sedang menekan keras payudara mbak Sari yang kenyal, mulutnya sibuk menyedot dan menjilat puting payudara itu bergantian.

Di sebelah mbak Sari, Dokter Ayu makin tercengang, mbak Lia sudah telanjang bulat, tubuhnya tengkurap diatas tubuh telanjang pak Pardi, lidah pak Pardi sedang menari2 dicelah sempit memek mbak Sari, sementara mbak Sari terlihat mengocok2 kontol panjang pak Pardi dengan dua tangan, mulutnya sedang mengulum kepala kontol besar itu.

Dokter Ayu sampai mundur selangkah karena keterkejutannya, namun ia segera kembali mendekatkan wajahnya ke pintu kaca untuk dapat melihat dengan jelas momen yang terjadi di dalam.

Ia menyuruh mereka untuk saling mengenal lebih dalam kepribadian mereka masing2 terhadap pasangan mereka masing2, bukan untuk saling memuaskan seperti ini. Kepala Dokter Ayu terasa pusing, ia tidak lagi dapat berpikir. Perlahan nafsunya mulai mengusik, detak jantungnya semakin kencang. Ia sudah tidak tahan lagi, memutuskan untuk segera kembali kedalam kamarnya.

Didalam kamar Dokter Ayu berusaha memejamkan matanya kembali, kamar terasa panas, walau suhu kamar sudah ia turunkan. Ia terus membayangkan kejadian yang baru saja ia saksikan, memeknya sudah sangat basah. Andaikan suaminya ada saat ini, mungkin dapat sedikit mengurangi beban dihatinya.

“akhhh……………” geram Dokter Ayu sambil mengacak2 rambut lurusnya.

Perlahan ia mulai bangkit lagi dari kasurnya, ia sudah tidak tahan lagi memendam rasa penasarannya. Kembali menuruni anak tangga itu, berjalan perlahan2 kearah paviliun, bagai maling yang takut ketahuan penghuni rumah. Padahal jika ia berlaripun, suara kakinya tidak akan kedengaran sampai dalam paviliun itu.

Dokter Ayu makin terkejut ketika ia tiba di depan pintu kaca. Pemandangan didepannya sudah sangat panas.

Bu Rosa terlihat sudah telanjang bulat, payudaranya menggantung bergoyang2 dengan indah, seiring hujaman kontol besar pak Jono dibelakangnya. Kedua tangan pak Jono memegang pinggul montok bu Rosa.

Disebelah bu Rosa, tampak mbak Sari tidur terlentang, kedua kakinya berada di bahu pak Joko, pak Joko menekannya hingga lutut mbak Sari menempel di payudara montoknya. Terlihat sangat jelas oleh Dokter Ayu, kontol panjang dan besar pak Joko menghujam2 memek mbak Sari.

Mbak Lia dan pak Pardi sudah pindah keatas sofa, terlihat mbak Lia sedang menaik turunkan tubuhnya diatas tubuh kekar pak Pardi, kedua tangannya bertumpu pada bahu pak Pardi, sementara pak Pardi duduk mengangkang dibawah mbak Lia, sambil kedua tangannya meremas2 dengan kuat kedua payudara mbak Lia.

Desahan demi desahan saling bersahutan didalam sana, namun tidak dapat didengar oleh Dokter Ayu.

“akhhh………… ini semakin membuat saya gila, mereka bukan lagi saling menjajakan kepribadian mereka, namun saling menjajakan kemampuan sex mereka” bathin Dokter Ayu sambil kembali mengacak2 rambutnya. Dokter Ayu kembali memutar tubuhnya, ia tidak tahan lagi melihat pemandangan itu, memeknya sudah semakin basah, ia butuh penyaluran. Tanpa sadar Dokter Ayu berjalan kea rah sofa ruang tamu, duduk terlentang di sofa panjang, kepalanya menyandar di sandaran tangan sofa panjang, satu kaki terjuntai kelantai. Perlahan tangan kirinya meremas2 payudaranya dari luar kaos nya. Sementara tangan kanannya telah menyingkap rok pendeknya, langsung ia selipkan jarinya kedalam celah karet celana dalamnya, menyentuh langsung itilnya yang sudah sangat keras, memberikan sedikit usapan disana.

“sssttthhhh………………………..” desah Dokter Ayu.

Andaikan Bayu ada disini, mungkin ia tidak akan tersiksa seperti ini, bathin Dokter Ayu memejamkan matanya, terus mengusap2 celah sempit memek basahnya, sambil membayangkan kontol keras para pembaca dan para suhu yang sedang nanggung……….











Bersambung……………………………
 
Bayu nya lagi sibuk cari karyawan baru hahaha....jadi pengen video call sama dokter Ayu seperti suami nya :Peace: :beer:
 
Tidak puas hanya dengan memainkan payudara dari luar kaosnya, karena masih terhalang BH yang dikenakannya, Dokter Ayu segera bangkit duduk, melepas BH putih yang dikenakannya, tanpa melepas kaosnya, kemudian melepaskan celana dalamnya juga. Kembali berbaring seperti semula. Tangan kirinya mulai meremas2 payudaranya, melalui celah kaos tipisnya, sementara tangan kanannya kembali mengelus2 celah basah memeknya. Ia membayangkan tubuh Bayu yang kekar sedang memanjakan tubuhnya yang sintal.

Cukup lama tangan Dokter Ayu bermain2 di kedua payudaranya besar dan kencang, serta dicelah memek basahnya, namun oragsme yang diharapkan belum datang juga. Ia kembali teringat dengan 3 sahabatnya dan Pardi CS. Dokter Ayu kembali duduk, mengacak2 rambutnya yang lurus, ia sama sekali tidak dapat berpikir. Akhirnya ia bangkit, ia putuskan untuk kembali mengintip aktifitas mereka.

Dokter Ayu berjalan perlahan, pikirannya masih kalut, hatinya masih rindu, jiwanya masih bergairah.

Perlahan2 Dokter Ayu kembali mendekat kearah pintu kaca paviliun.

‘Akhhhh……….” Ia langsung shock melihat pemandangan didepannya.

Terlihat pak Joko tengah menghujam2kan kontol panjangnya kedalam memek bu Rosa yang tidur terlentang. Kedua tangan kekar pak Joko meremas2 kedua payudara bu Rosa.

Sementara disebelahnya mbak Sari sedang menghisap kontol besar pak Jono yang duduk bersimpuh didepannya, sementara pak Joko menghujam2kan kontol panjangnya kememek mbak Sari dari belakang. Terlihat tubuh mbak Sari bergoyang2 seirama hujaman kontol keras pak Joko.

Mbak Lia terlihat tidur lemas diatas sofa, dengan tubuh telanjang satu kaki terjuntai kelantai, satu kaki lagi bertekuk menyandar di sandaran sofa. Terlihat oleh Dokter Ayu memek mbak Lia yang basah sedikit memerah.

“tidak……….. ini keterlaluan…. niat saya menjodohkan mereka agar memiliki pasangan hidup…… bukan seperti ini…..” Dokter Ayu panik, ia kembali mengacak2 rambut lurusnya yang sudah mulai berantakan, namun tidak menghilangkan kecantikan wajahnya.

Brakkkkk…………

pintu kaca didorong dengan keras, semua terkejut, mereka menghentikan aktifitasnya bersamaan, semua mata memandang kearah pintu kaca, terlihat bayangan putih dengan rambut lurus terjuntai acak2an didepan pintu kaca.

“Seeeetaaaannnnn……………………………” triak mereka berbarengan.

et’dah cantik gini dibilang setan bathin Dokter Ayu.

“Pak Pardi, pak Joko, pak Jono………. sedang apa kalian………” triak Dokter Ayu sambil berjalan mendekati mereka.

“ehhh…. Bu Dokter…… bikin kaget aja…..” kembali pak Pardi mengayunkan pinggulnya.

Begitu pula pak Joko dan pak Jono, kembali mereka melanjutkan aktifitas yang sempat terganggu tadi.

“pak Pardi…. Apa maksudnya ini….” Triak Dokter Ayu ketika telah berdiri di samping pak pardi, matanya melihat tubuh bu Rosa yang bergetar hebat.

“maaf Bu Dokter, kami sedang proses penjajakan, saling tukar karena merasa kurang cocok, sesuai perintah Bu Dokter tadi” ucap pak Pardi tanpa rasa bersalah.

“akkkhhhh…………..” triak Dokter Ayu sambil sambil kembali mengacak2 rambut tipisnya menahan kalut, ia menjatuhkan pantatnya ke atas karpet tebal itu.

“bukan begini maksud saya……………..” kembali Dokter Ayu berteriak sambil duduk mengangkang di atas karpet menatap tajam kearah pak Pardi.

Pardi langsung melepas pinggul bu Rosa, mencabut kontol kerasnya dari memek basah bu Rosa, entah sudah berapa puluh kali bu Rosa mendapatkan orgasmenya.

“terus maksudnya gimana Bu Dokter…….?” Tanya Pardi tanpa merasa bersalah, tubuhnya menghadap Dokter Ayu, dengan posisi tubuh masih berlutut, sambil tangan kanannya mengocok2 pelan kontol kerasnya didepan Dokter Ayu yang duduk mengangkang dengan jarak hanya setengah meter darinya.

Mata Dokter Ayu langsung tertuju pada kontol pak Pardi yang hitam dan panjang.

“iya Bu….. maksudnya gimana….?” Tanya suara yang tiba2 ada di kiri dan kanan Dokter Ayu. terlihat Joko dan Jono berlutut di samping Dokter Ayu, sambil mereka mengocok kontol mereka yang masih sangat keras, dengan jarak yang sangat dekat. Sementara Sari terlihat lemas dengan tubuh tengkurap, terlihat sisa2 getaran pelan dipinggulnya, entah sudah berapa kali Sari mendapatkan orgasme hebatnya.

“bu…. bu…bukan….itu….maksud …. saya…..” ucap Dokter Ayu terbata2 dengan suara bergetar. Tubuh Dokter Ayu langsung terasa lemas, dengan kaki mengangkang menghadap pak Pardi, tubuh Dokter Ayu langsung jatuh condong kebelakang, ditahan oleh kedua tangannya, matanya tidak berhenti2 menatap kontol2 keras itu bergantian, jantungnya berdegub dengan kencang. Dikelilingi oleh kontol2 panjang, besar dan sangat keras, membuat nafsunya kembali naik. Kontol2 keras itu terlihat semakin mendekat dan semakin mendekat.

“trus maksud Bu Dokter bagaimana……..?” ujar Pardi, Jono, dan Joko secara bersamaan. Tangan mereka sudah tidak lagi mengocok kontol keras mereka, membiarkannya bergantung di hadapan Dokter Ayu, dengan jarak hanya 5 cm dari tubuh Dokter Ayu, diayun2 di hadapan Dokter Ayu, yang tidak berhenti memandang kontol keras mereka secara bergantian.

Perlahan2 kontol2 keras itu mulai menyentuh kulit Dokter Ayu. Kontol keras pak Pardi menyentuh kulit lutut Dokter Ayu. Kontol keras pak Joko dan pak Jono menyenggol2 kedua lengan Dokter Ayu, mengalirkan desiran2 hangat ditubuhnya, memeknya semakin basah dibawah sana, terlihat jelas oleh pak Pardi, yang tidak berkedip menatap kedutan2 lembut memek gundul Dokter Ayu yang terekspos didepan matanya.

“maksud saya……. maksud saya…….. “ suara Dokter Ayu terdengar begetar

“akhhhhh….. tidak….. berhenti…….” Triak Dokter Ayu sambil menegakan duduknya, dan mengacak2 rambutnya dengan kedua tangannya.

Gerakan ayunan kontol2 itu otomatis berhenti, Pardi, Joko dan Jono terdiam.

“persetan………….” Triak Dokter Ayu sambil menarik lengan Pardi, Pardi langsung terjatuh dengan posisi tubuh merangkak diantara kedua paha Dokter Ayu yang terbuka lebar.

“Jilat…… jangan berhenti sebelum saya suruh berhenti……..” ucap Dokter Ayu tegas, sambil menarik kepala pak Pardi kearah memeknya yang sudah sangat basah.

“ssstthhhhh……………….” Dokter Ayu langsung mendesah pelan saat memek basahnya dengan rakus dijilat oleh pak Pardi.

“kemari kalian……….” Ucap Dokter Ayu sambil menarik lengan pak Joko dan pak Jono yang masih terbengong disampingnya. Pak Joko dan Pak Jono langsung terjatuh, dengan posisi merangkak disamping Dokter Ayu. Dokter Ayu langsung menarik keatas kaosnya yang sudah tidak memakai BH.

“hisap dan jilat………….. jangan berhenti sebelum saya suruh berhenti” ucap Dokter Ayu dengan tegas, ia menidurkan tubuhnya diatas karpet tebal itu, sambil menarik kepala pak Joko dan pak Jono kearah payudaranya yang masih kencang.

“sssthhhhh……………..” desah Dokter Ayu ketika kedua payudaranya disedot dan dijilat oleh pak Joko dan pak Jono bersamaan, sambil tangan Dokter Ayu meremas2 rambut kepala pak Joko dan pak Jono.

Tidak lama kemudian, kedua tangan Dokter Ayu merambat dibawah tubuh telanjang pak Joko dan pak Jono. Begitu mendapatkan yang dia cari, tangan lembutnya langsung mengocok kontol2 keras mereka dengan tangan lembutnya.

“persetan dengan suami….. persetan dengan Bayu…… saya butuh kontol sekarang……..” ucap Dokter Ayu didalam hatinya, sambil menikmati hisapan2 dan jilatan2 di memek dan kedua payudaranya.

Pardi sangat semangat melihat reaksi Dokter Ayu, ia makin semangat menjilat2 memek Dokter Ayu yang gundul dan sangat basah. Kadang Pardi menghentikan jilatannya untuk melihat lobang memek Dokter Ayu yang terlihat mengembang dan mengempis, seolah olah mengundang kontol kerasnya untuk segera dihujamkan kesana. Pardi sudah sangat bernafsu, ia sudah tidak tahan lagi, ia langsung membangkitkan dirinya, namun dicegah oleh tumit kaki Dokter Ayu, yang langsung menekan pungungnya untuk kembali turun, untuk melanjutkan aksi jilatannya dimemek basah Dokter Ayu.

“ssttthhhhhh……………..jangan berhenti, sttthhhhhhh…………jangan coba2 berhenti, sssthhhhhhh…………….jika sampai berhenti, stttthhhhhhh……………………. akan saya panggil pembaca setia untuk menggantikan kamu……… sttthhhhhhhh………………….” Ucap Dokter Ayu disela2 desahannya.

Begitu mendengar desahan Dokter Ayu, Pak Joko dan pak Jono semakin ganas meremas2 dan menghisap2 kedua payudara Dokter Ayu, mereka takut posisi mereka digantikan oleh para suhu yang sudah sangat bernafsu.

Tangan lembut Dokter Ayu masih terus mengocok kontol keras pak Joko dan pak Jono. Memeknya semakin basah dibawah sana, memek basahnya sudah sangat ingin sekali mendapatkan hujaman kontol keras, namun ia masih menahannya, ia ingin memberikan pelajaran kepada pak Pardi yang telah membuatnya begitu menginginkan kontol.

“ssssthhhhhhh………….terus pak………….ssttthhhhhhhhh…………..sedot itil saya pak……………….sssthhhhhhhh………………… dikit lagi pak……………………” desah Dokter Ayu sambil melepas kontol besar di kedua tangannya, kedua tangannya langsung memegang erat kepala pak Pardi.

“akhhhhhhhh……………………………….” pinggul Dokter Ayu bergetar hebat, bergoyang2 menggerus2 mulut setra hidung pak Pardi, kedua tangannya terus menekan kuat kepala pak Pardi ke memeknya.

Setelah getaran pinggulnya mereda, Dokter Ayu segera melepas pegangan tangannya di kepala pak Pardi. Terlihat kepuasan di mata lentiknya, namun ia masih ingin lebih, ingin lebih puas lagi.

Dokter Ayu segera bangkit duduk berhadapan dengan pak Pardi, lalu mendorong tubuh kekar pak Pardi untuk tidur terlentang. Perlahan Dokter Ayu menaiki tubuh kekar pak Pardi, menempatkan pinggulnya diatas kontol keras pak Pardi, lalu menggengam kontol panjang itu, membimbingnya kecelah memeknya yang sudah sangat basah. Perlahan2 Dokter Ayu menurunkan pinggulnya, menikmati setiap gesekan pada dinding memeknya.

“sssstttttttthhhhhhhhh………………..” desah Dokter Ayu ketika kontol panjang itu akhirnya menyentuh mulut rahimnya. Dokter Ayu mendiamkan posisinya, lalu memanggil pak Jono dengan lambaian tangannya.

Pak Jono mendekat dari sebelah kiri, pak Joko pun mendekat dari sebelah kanan. Keduanya lalu meremas kedua payudara Dokter Ayu yang menggantung indah.

“saya ingin kontol kamu dimemek saya juga…….” Bisik Dokter Ayu di telinga pak Jono.

Jono yang paham keinginan Dokter Ayu segera merangkak kebelakang tubuh Dokter Ayu, lalu bangkit. Menahan tubuhnya dengan kekuatan otot pahanya, menempatkan kontolnya yang sangat keras dan panjang ke celah memek Dokter Ayu. kepala kontolnya menekan kontol pak Pardi di bawahnya, untuk memberi sedikit celah agar kontol panjangnya juga bisa masuk bersama2.

“sssstttttthhhhhhhhhhhhh……………………………………….” desah keras Dokter Ayu, ketika perlahan2 kontol panjang pak Jono ikut membelah memek basahnya.

“sstthhhhhh………… sangat penuh……….. ssthhhhhhh…………ini jauh lebih nikmat dari kontol besar Bayu………….” bathin Dokter Ayu meresapi gesekan kontol kedua didinding memeknya.

Pak Joko yang ada di kanan Dokter Ayu segera menyodorkan kontol kerasnya kedapan mulut Dokter Ayu. namun Dokter Ayu menempisnya, ia malah menarik kepala pak Joko agar menghisap payudara kanannya.

“sssttthhhhhhh………….. akhhhh………. andaikan ada satu pembaca setia bersedia menghisap payudara kiri saya, akan terasa kumplit kenikmatan ini…………. Ssttttthhhhhh…..akhhhh……….” bathin Dokter Ayu disela2 desahannya.

Perlahan pak Jono mulai mengayunkan pinggulnya, memek Dokter Ayu terasa sangat sempit menyesakan, memberikan sensasi nikmat yang teramat sangat dikontol kerasnya.

Sementara pak Pardi yang berada dibawah, sedikit mengangkangkan pahanya, bertumpu dengan kekuatan perutnya, ia juga tidak mau ketinggalan ikut mengayunkan kontol panjangnya kedalam memek basah Dokter Ayu.

“akkkkkhhhhhhhhhhhhh………………………………………………..”

Tidak sampai 2 menit pinggul Dokter Ayu bergetar sangat kencang. Ia mendapatkan squirt pertama dalam hidupnya, saat gelombang orgasme berbarengan dengan lompatan air seni dari memeknya, rasanya lebih nikmat dari orgasme bahkan lebih nikmat dari multi orgasme yang pernah ia rasakan.

Pak Pardi dan pak Jono menghentikan ayunan pinggul mereka. Memberikan waktu sesaat untuk Dokter cantik itu menikmati getaran nikmatnya.

Setelah melihat Dokter Ayu telah reda dari getaran nikmatnya, pak Pardi dan pak Jono kembali mengayunkan pinggul mereka secara perlahan2, meresapi setiap gesekan didinding memek Dokter Ayu yang sudah sangat basah.

Tidak butuh waktu lama untuk Dokter Ayu kembali mendapatkan squirt keduanya. Tubuhnya kembali bergetar dengan hebat.

“akhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh……………………………………..” ini bahkan lebih nikmat dari yang pertama, bathin Dokter Ayu disela2 triakannya. Hanya dua kali oragsme dashyat itu, sudah membuat tubuh Dokter Ayu berasa enteng, semua beban stress yang tadi dirasakan seolah terangkat semua.

Dokter Ayu segera meminta pak Jono untuk melepas dirinya dengan menggerakan badannya kedepan sambil bangkit, sehingga kedua kontol panjang itu terlepas dari memeknya yang sangat basah. Ia lalu membaringkan tubuhnya di atas karpet tebal itu.

“sekarang saya sudah puas, terserah kalian mau apa………..” ucap Dokter Ayu dengan suara mendesah.

Pak Joko yang sejak tadi belum mendapatkan jepitan memek Dokter Ayu, segera naik keatas tubuh seksi Dokter Ayu, menempatkan kontol kerasnya dimemek basah Dokter Ayu yang sudah mulai memerah, pak Joko langsung menghujamkan kontol panjangnya dengan keras kememek basah itu.

“akhhhhhh………………………..” triak Dokter Ayu ketika kontol panjang itu menekan dengan keras mulut rahimnya.

Pak Joko langsung mengayunkan pinggulnya dengan kecepatan tinggi.

“ehhhmmmmm……. ehmmmmmmmm……ehmmmmm……..” desah Dokter Ayu tertahan kontol keras pak Pardi dimulutnya, mengiringi hujaman cepat kontol pak Joko dimemek basahnya.

Tangan lembut Dokter Ayu mengocok2 dengan cepat kontol keras pak Jono.

Tiga orang pria kekar itu berlomba2 untuk segera meraih orgasmenya diatas tubuh seorang wanita cantik yang tidak berhenti bergetar mendapatkan multi oragasmenya.

Pak Pardi merasa akan segera keluar sebentar lagi, ia mengocok2 kontol besarnya di mulut Dokter Ayu, sambil dibantu oleh kocokan tangannya sendiri.

“akhhhhhhhhhhhh………………………….. crottt……crottt………crottt……….crottt………..crottt……..” lima semburan hangat peju pak Pardi masuk kedalam mulut Dokter Ayu. pak Pardi langsung memencet hidung Dokter Ayu, sambil menekan keras kontolnya agar tidak lepas dari mulut Dokter Ayu.

Dokter Ayu yang gelagapan, akhirnya menelan seluruh peju pak Pardi dengan mata melotot memarahi kelakuan pak Pardi.

“hehehehehe…….. sayang Bu, obat awet muda kalau dibuang sia2” jawab pak Pardi sambil bangkit dari posisinya.

Sebenarnya Dokter Ayu tidak masalah menelan peju pak Pardi, namun dia hanya terkejut dan belum siap. Dan dia pun lebih suka jika peju hangat itu menyirami rahimnya, semprotan hangat peju laki2 dan kedutannya saat keluar memberikan sensasi lebih buat Dokter Ayu, kadang membuat ia mengalami orgasme hanya karena merasakan sensasi hangat peju laki2 dimemeknya.

Tiba2 pak Jono dan pak Joko bangkit bersamaan, mengarahkan kontol mereka ke muka cantik Dokter Ayu.

“buka Bu mulutnya …………” triak pak Jono.

Dokter Ayu lalu membuka mulutnya lebar2. Pak Joko dan pak Jono secara bersamaan memuncratkan pejunya ke mulut Dokter Ayu.

crottttt……….crottttt……crotttt……..crotttt……crotttt……crottt…….crottt…..crotttt………

mulut Dokter Ayu langsung terisi penuh oleh peju dari kontol pak Jono dan pak Joko, Sebagian muncratannya meleset hingga mengenai mata. hidung dan pipinya, bahkan ada peju pembaca setia yang muncrat mengenai dagunya.

Sambil terpejam Dokter Ayu menelan peju dalam mulutnya, lalu menyedot2 kontol panjang pak Jono dan pak Joko, saat keduanya menyodorkan kontol mereka kedalam mulut indahnya. Tanpa malu2 Dokter Ayu menyedot2 sisa2 peju dari dalam kontol mereka berdua, sementara para pembaca dan para suhu hanya bisa mengurut2 sisa peju dikontolnya.

Akhirnya pak Pardi, pak Jono dan pak Joko berhasil menyalurkan kembali hasratnya malam ini ketubuh Dokter Ayu. mereka tersenyum puas sambil bangkit memunguti pakaian mereka yang berserakan, meninggalkan tubuh telanjang ke 4 wanita yang langsung tertidur pulas karena kelelahan.









Bersambung……………………………
 
sampe segitunya, ngerendahin cewe banget ini mah... tapi terserah penulis ya mau apa kek di dalam ceritanya namanya juga fiksi
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd