Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY DORADASIH (Oneshoot)

hidup hakiki

Semprot Kecil
Daftar
18 Nov 2015
Post
60
Like diterima
432
Bimabet
Selamat malam para suhu semprot. Ijinkan newbie ini memposting cerita fiksi. Perlu dipahami bahwa cerita ini sangat dipengaruhi oleh cerita yang sudah ada, sehingga pasti ada kesamaan.
Sebelum membaca cerita ini perlu ditegaskan bahwa cerita ini adalah fiksi, tidak pernah dan tidak akan terjadi di dunia nyata. Pemilihan karakter perempuan dalam cerita ini seluruhnya sudah berusia lebih dari 18 tahun dan tidak ada maksud sedikitpun dari penulis untuk menjelek-jelekkan karakter di dunia nyata,
Silahkan menimati....



Bandung, 12 April 2024.
Suasana Bandung di libur lebaran seperti ini memang menjadi sepi layaknya kota mati. Di sebuah rumah susun di daerah Cingised, kota Bandung, terlihat garis polisi membentang didepan pintu salah satu kamar, salah seorang penghuni rumah susun ditemukan meninggal setelah 4 hari penghuninya menghembuskan nafas terakhirnya. Jenazah sudah mengeluarkan cairan dan bau busuk saat akhirnya ditemukan oleh warga rusun lainnya. Pak Gozali, seorang profesor yang disaat hidup sendiri ditemukan meninggal didalam rusunnya. Dia jarang keluar rumah, sehingga tidak ada yang heran selama 4 hari Pak Gozali tidak terlihat. Hari ini sebagian besar penghuni rusun di rumah susun sudah pergi berlibur, sehingga rusun relatif kosong. Asep, seorang pekerja kasar dari pembersih TKP, atau pembersih trauma harus bekerja sendiri karena teman-temannya sudah dikampung halaman masing-masing, mendapat panggilan untuk membersihkan rumah bekas dari TKP pak Gozali. Tim pembersih TKP sudah membersihkan ceceran dari bekas Danur jenazah, sehingga kini tugas Asep adalah membereskan rumah tersebut. Sambil mengepel, dia menyetel lagu menggunakan speaker bluetooth bonus hadiah saat ia membeli hape, suara sember keluar dari speaker dan ia bekerja sambil bernyanyi-nyanyi kecil.

Hayang kawin win win win hayang kawin
Tos teu kuat beurang peuting duh ngajablay
Era ku tatangga eujeung babaturan
Loba nu nyeletuk cenah kuring bujangan lapuk


Tampangnya yang pas-pasan membuat Asep cukup beruntung bisa merasakan pacaran sebanyak dua kali diusianya yang sudah 32 tahun. Itu saja sebenarnya sudah memasukkan cinta monyetnya saat dia SMP dulu, saat bergandengan tangan pun dianggap bisa membuat hamil. Memang, Asep pernah dekat dengan janda tetangga sebelah rumahnya dan terlihat seperti pacaran, tapi itu juga karena kebutuhan susu si anak sehingga mau-mau saja didekati Asep.

Isin ku pa RT isin ku pa RW
Sering ngalelewe cenah teu payu ka awewe



Asep
Asep menghentikan kegiatannya mengepel lantai. Lirik terakhir yang ia nyanyikan cukup membuat hatinya mencelos. Sejak terakhir dekat dengan janda tukang porot itu Asep akhirnya memang menjomblo bertahun-tahun, tak ada perempuan yang mau didekatinya. Banyak menonton YouTube dengan konten sampahnya membuat orang seperti Asep menghayalkan sesuatu yang tidak mungkin. Ingin seperti si Gledek, youtuber yang sempat trending se-Asia salah satunya, yang bisa terkenal dan dekat dengan para wanita cantik dengan konten-konten sampahnya. Tapi apa daya, pendidikannya yang sebatas lulusan SMP membuatnya terbatas memahami teknologi dan mengikuti perkembangan jaman, ditambah lagi memang dasarnya Asep orang yang tidak terlalu ulet, sehingga bisa menjadi terkenal dan dekat dengan perempuan cantik hanya menjadi khayalan saja.

Selesai mengepel lantai ruang tamu 3 kali balikan, Asep mulai membereskan bagian dapur almarhum. Saat akan menuju ke dapur, mata Asep tertuju pada kamar Almarhum yang sedikit terbuka. Pak Gozali sendiri mantan peneliti di salah satu badan teknologi plat merah. Menurut cerita tetangga dan polisi, kabarnya dia diberhentikan oleh badan tersebut karena penelitiannya dianggap aneh dan tidak masuk akal. Sehingga akhirnya dia melanjutkan penelitiannya di kamar rumah susunnya sendiri, akibatnya diduga dia meninggal karena kecapekan. Dengan hati-hati Asep membuka pintu kamar dan meraba-raba dinding mencari saklar lampu. Matanya cukup lama membiasakan diri dengan terangnya lampu kamar yang tiba-tiba menyala, berharap dapat menemukan penemuan yang luar biasa, mencengangkan, amazing. Memang amazing, amazingly kamarnya berantakan.
"Aduh alah ieuh, acakadut kieu!" Asep berseru dalam hati. Buku-buku tebal terlihat bertebaran diatas kasur, dinding kamar pun terlihat penuh dengan tempelan kertas dengan gambar dan tulisan aneh. Papan whiteboard yang tergeletak di lantai penuh dengan perhitungan-perhitungan matematika dan coretan-coretan yang aneh. Terlihat juga gambar benda berbentuk helm dan rompi, disebelahnya terlihat gambar daun cannabis dan jamur disebelahnya.
"Ini orang bikin ironman pake bahan bakar ***** apa gimana sih?"

Asep mencoba membuka salah satu buku tebal yang tergeletak, tapi buku itu menggunakan bahasa yang Asep tidak paham sama sekali jadi segera dia lempar lagi ke atas kasur. Sekali lagi Asep menyapu pandangan ke kamar tersebut, kabel-kabel yang saling melintang ke beberapa komputer dan layar monitor membuat kamar tersebut makin semrawutan. Terlihat tidak ada yang istimewa dalam kamar tersebut yang menunjukkan pekerjaan empunya kamar.
"Haaah! Mau gamau harus beresin kamar berantakan begini!" Gerutu Asep dalam hati. Segera ia membalikkan badan, hendak mengambil kardus-kardus yang sudah disiapkan sebelumnya untuk mengemasi barang-barang. Tapi Asep tidak memperhatikan langkah kakinya, akibatnya kakinya mengait kabel yang terulur.
“weh…Weh…anying siah!"
Sumpah serapah Asep keluar dari mulutnya karena badannya akhirnya limbung dan jatuh karena kakinya terkait kabel. Cpu komputer dan monitor serta lemari dan segala isinya akhirnya tertarik keluar dan menimbulkan efek domino menjatuhkan benda lain disekitar lemari tersebut.
"Aduh… alah…weit!! Hadeuh..” sambil menghindari barang-barang yang jatuh, Asep berseru panik. Ruangan yang tadinya sudah acak-acakan, sekarang makin kacau balau akibat ulah Asep. Asep hanya bisa diam melihat pemandangan kamar itu sekarang. Walaupun muncul suara berisik karena barang berjatuhan, sama sekali tidak ada yang bereaksi, memang pada saat ini kebanyakan warga sedang pergi, sedangkan pos satpam jauh dibawah.
Asep pun akhirnya beranjak keluar, melaksanakan tujuannya tadi mau mengambil kardus. Saat melangkah menuju pintu, dilihatnya sebuah manekin tergeletak di lantai kamar, memakai alat seperti helm dan rompi. Segera ia dekati dan mengambil manekin tersebut.
"Paan nih?"
Ternyata manekin tersebut tidak sengaja keluar dari tempat penyimpanannya akibat dari efek domino tadi. Helm dan rompi yang dipakai manekin itu terlihat mirip dengan gambar yang ada pada whiteboard. Helm tersebut terhubung dengan rompi melalui kabel-kabel elektronik dan terdapat gadget seperti handphone yang bisa ditarik dari tempatnya dari bagian dada kiri rompi. Sedangkan pada bagian kanan rompi terdapat 4 ampul kaca berisi cairan berwarna hijau muda dalam slot yang seharusnya ada 6. Sepertinya inilah barang yang sedang dibuat oleh almarhum Gozali.
Penasaran, Asep mengambil gadget berbentuk handphone pada bagian dada rompi, setelah diperhatikan ternyata memang gadget itu adalah sebuah handphone android Samsung yang sudah di modifikasi dengan penambahan kabel-kabel ke rompi tersebut. Dinyalakannya hape tersebut dengan menekan tombol on off layaknya hape seperti biasa. Terlihat logo samsung saat loading, tetapi begitu masuk homescreen sudah jauh berbeda dengan android pada umumnya. Homescreen hanya menampilkan 2 buah aplikasi. Pertama sebuah aplikasi dengan nama "Baca Dahulu" sedangkan aplikasi kedua bernama "DORADASIH". Tanpa pikir panjang, Asep segera membuka aplikasi "Baca Dahulu".
MANUAL PENGGUNAAN DORADASIH
"Oh jadi nama alatnya ini doradasih." Asep mulai menemukan petunjuk dari aplikasi tersebut.
1. DORADASIH membuat penggunanya bisa mengatur mimpi, lebih dari itu pengguna bisa merasakan mimpi secara nyata. Pengguna bisa mendapatkan stimulus pada semua indra; penglihatan, pendengaran, pengecap, perasa dan penciuman selayaknya dunia nyata.
2. DORADASIH akan memonitor setiap tanda vital tubuh melalui sensor-sensor yang terdapat pada bagian rompi dan penutup kepala. Apabila program mendapatkan sinyal berbahaya pada tanda vital, maka otomatis akan menghentikan seluruh program yang sedang berjalan.
3. DORADASIH akan membuat penggunanya merasakan tidak nyaman pada pemakaian pertama. Pengguna disarankan untuk menggunakan alat ini secara bertahap sebagai upaya penyesuaian diri dan dianjurkan dalam kondisi sehat.
4. DORADASIH merupakan sebuah penggabungan teknologi herbal dan digital untuk mencapai sebuah mimpi yang sangat nyata. Pengguna hanya butuh meminum ramuan yang tersedia, lalu memasukkan perintah sederhana pada aplikasi "DORADASIH" dan AI akan otomatis menjalankan sisanya untuk pengguna. Pengguna dapat memprogram sebuah mimpi sederhana, seperti menikmati sunset di pantai Kuta, atau menyaksikan idola pengguna di sebuah konser di Singapura. Pengguna juga dapat memprogram sebuah mimpi yang ekstrim, seperti menjadi mata-mata atau terlibat konflik bersenjata.
Asep pun membuka aplikasi DORADASIH dan tidak butuh waktu lama untuk mengerti cara menggunakannya.
"Beneran ini teh? Alat buat mimpi? Keren euy!" Katanya sambil melihat-lihat fisik alat tersebut. "Cobain gitu ya? Coba lah, bisi weh beneran bisa." Ujar Asep mantap. Setelah menutup pintu, Asep segera memakai rompi dan helm, lalu membuka aplikasi DORADASIH dan mengatur mimpi yang ingin ia jalankan dalam aplikasi. Sesuai petunjuk, setelah mengatur mimpi dalam aplikasi, Asep lalu memotek ampul dan segera meminum isi dari ampul tersebut. Asep pun segera merasakan rasa ngantuk yang nyaman dalam waktu singkat, pandangannya buram lalu tiba-tiba Asep seperti berada diruangan kosong tanpa batas dengan sorot cahaya hijau yang terang. Pop up menu muncul didepan Asep, dan kembali Asep mengatur sesuai dengan manual yang ia baca tadi. Setelah menekan tombol setuju&lanjutkan, cahaya hijau di sekitar Asep mendadak berubah menjadi cahaya putih yang sangat menyilaukan, Asep langsung menutup matanya dan tubuhnya merasa seperti terlempar jauh kedepan dengan sangat cepat.
"Huaaaaaaaaaa!!!!!!!!!" Asep berteriak kaget sekaligus takut merasakan sensasi itu.

***DORADASIH AKTIF***

Setelah Asep merasa kakinya dapat kembali menginjak tanah, pelan-pelan ia membuka matanya. Setelah menyesuaikan matanya dengan kondisi cahaya, dilihatnya kini sebuah bangunan besar seperti gedung sekolah. Asep mencoba seberapa nyata realitas mimpi digital ini, ia menampar pipinya, terasa sakit. Ia coba merasakan lingkungan barunya, ternyata ia bisa merasakan angin yang berhembus, ia dapat melihat matahari, ia juga dapat merasakan hangatnya matahari. Asep merasa sangat nyata dalam realitas mimpi digital ini.
"Anjir kaya beneran ini mah!" Teriak Asep senang.
Segera ia berlari kecil menuju ke arah bangunan besar didepannya.

“SMA ALEXIS – khusus putri – “
Mata Asep melotot melihat tulisan "khusus putri" pada akhir nama sekolah. Asep melihat badannya yang kini sudah memakai setelan jas rapih layaknya seorang profesional, walaupun wajahnya tetap saja lebih mirip tukang ojek pangkalan tengil yang suka menyetop tukang ojek online.
Melangkah dengan tegap Asep berjalan memasuki gerbang sekolah. Seorang satpam menghampirinya dan menyambut ramah kedatangannya. "Selamat pagi Pak, selamat datang di SMA ALEXIS, ada yang bisa saya bantu?" Asep girang sekali, akhirnya ia bisa merasakan bagaimana menjadi seorang yang punya jabatan dan dihormati.
"Selamat pagi juga, saya sudah ada janji dengan Bu Amanda Zahra." Kata Asep dengan angkuh dan wajah ditengadahkan.
"Baik Pak Asep, Bu Amanda sudah berpesan bahwa Bapak akan datang hari ini. Bapak boleh masuk dan melihat-lihat dulu sekolah kami Pak." Ujar satpam tersebut mempersilakan Asep untuk mengeksplor gedung sekolah.
Asep pun kembali berjalan, kini ia sampai di lapangan outdoor sekolah, dilihatnya dua tim sedang berolahraga basket di lapangan tersebut. Asep sama sekali tidak tertarik dengan permainan basket tersebut, yang jadi perhatiannya adalah seragam olahraga yang mereka kenakan. Semua siswi menggunakan seragam olahraga berupa kaos berwarna putih yang ketat membungkus tubuh ranum para siswi, sedangkan celananya seperti celana olahraga Jepang yang sangat pendek sehingga hanya membungkus bongkahan pantatnya saja, mengekspos paha mulus mereka. Tak ayal Asep menelan ludah melihat pemandangan itu. Asep lalu melempar pandangannya ke arah samping lapangan, terlihat para cheerleaders sedang berlatih, kostumnya jangan ditanya lagi, atasannya seperti croptop yang sangat pendek, sehingga apabila tangan mereka terangkat maka bagian bawah payudara akan menyembul, sedangkan bawahannya berupa rok rempel mini tanpa strit. Segera saja penis Asep berdiri tanpa kompromi. Asep seperti kucing yang disuguhkan ikan, air liurnya sampai menetes melihat pemandangan yang hampir mungkin tak pernah ia lihat di kehidupan nyata. Penisnya langsung berdiri tanpa tedeng aling. Tak mau terlihat norak dan kampungan, Asep melanjutkan langkahnya menjelajahi sekolah aneh nan menyenangkan mata tersebut, saat melewati lapangan samar-samar terdengar suara perempuan yang berteriak-teriak senang diiringi suara debur air. Penuh semangat ia segera menapaki tangga menuju ke arah sumber suara itu. Benar saja, dibalik tangga kini ia melihat kolam renang yang penuh dengan siswi-siswi muda nan ranum dengan berbagai macam bikini.
"Anjiiiiirrrrr" Asep menjerit tertahan, mulutnya terbuka lebar tak kuasa melihat pemandangan super didepannya. Para siswi sama sekali tidak terganggu melihat kedatangan Asep disekitar mereka. Bahkan beberapa diantaranya ada yang mengundang Asep untuk ikut berenang dengan mereka dengan gerakan yang menggoda sambil tersenyum penuh arti.
Saat Asep sedang asyik melihat satu persatu tubuh indah para siswi yang hanya mengenakan bikini, pandangannya tertuju pada sepasang siswi yang sedang berasyik Masyuk dipinggir kolam renang, keduanya saling berciuman dengan penuh hasrat, badan mereka bergesekan dan pahanya saling mengait. Asep hampir tak percaya dengan apa yang dia lihat, penisnya berkedut-kedut menahan nafsu. Tanpa sadar tangannya mengelus-elus tonjolan penis yang masih tertutup celananya sendiri.
"Perlu bantuan Pak??" Tanpa Asep sadari seorang siswi dengan rambut sepunggung dan berbikini two piece warna hitam kini sudah berdiri disampingnya, dengan suaranya yang halus menawarkan sebuah bantuan.
"Eh..oh…bantu?? Gimana??" Asep menjawab dengan gugup melihat gadis cantik didepannya.
"Bantu ini loh pak….” Kata gadis itu sambil tangannya dengan manja mengelus tonjolan di celana Asep.
"Kasian bapak, kayaknya udah ga tahan saya lihat." Ujar gadis tersebut sambil menurunkan resleting celana Asep dan mengeluarkan penisnya dari balik celana dalamnya. Ia lalu bersimpuh didepan penis Asep dan langsung memijat-mijat dengan lembut batang penis Asep. Pinggul Asep berkedut-kedut saat gadis itu mulai menggabungkan pijatannya dengan ciuman dan jilatan tipis pada kepala penis Asep yang sudah tegang maksimal. Muka Asep yang sudah buruk, tambah buruk mengekspresikan kenikmatan yang sedang ia rasakan, kenikmatan yang tidak mungkin ia dapatkan di kehidupan nyata. Setelah penisnya basah oleh liurnya sendiri, gadis itu kini membuka mulutnya dan memasukan penis Asep ke dalam mulutnya. Rasa basah dan hangat serta kuluman dan sedotan-sedotan pada penis Asep, ditambah lidahnya yang lincah bermain memutari penisnya membuat Asep seperti terbang ke langit ke tujuh. Tak bisa dipungkiri, gadis itu sangat handal dalam meenyepong penis. Mata gadis itu juga berusaha terus melakukan eye contact dengan mata Asep, menambah sensasi pada pikiran Asep. Sepongannya semakin cepat begitu melihat wajah Asep yang merem melek karena terbuai sepongannya.


Rachel Florencia
Asep merasakan penisnya akan meledak, segera ia pegangi kepala gadis itu, menarik-narik kepala gadis itu agar penisnya mentok ke dalam tenggorokan gadis itu. Sang gadis merespon dengan pasrah saat Asep menusuk-nusukan penisnya kedalam kerongkongannya. Asep menutup matanya, ia sudah siap merasakan ejakulasi terhebat yang akan dia rasakan. Saat tiba-tiba…..
"Akhirnya ketemu juga….saya cari kemana-mana ternyata anda sedang disini." Suara wanita yang terdengar lega membuyarkan ejakulasi yang akan dicapai Asep. Gadis yang sedang menyepongnya pun segera menghentikan kegiatannya dan berdiri menyambut kedatangan wanita tersebut.
Muka Asep tambah jelek lagi menanggung rasa kentang dan kecewa.
"Selamat pagi Bu…" kata gadis itu sambil agak menundukkan badannya.
“Selamat pagi Rachel, pelajaran renang kelasmu kan sudah beres, baiknya kamu segera ke kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya ya.” suara anggun tapi berwibawa terdengar menyuruh Rachel, nama gadis itu, untuk kembali ke kelasnya.
"Baik Bu. Saya pergi dulu ya Pak." Rachel pamit pada Asep sambil mengerling nakal.
Mata Asep nanar memandangi pantat Rachel yang bergerak menjauh dan masuk ke dalam sebuah ruang kelas tak jauh dari kolam renang.
"Bapak Asep….Pak Asep….kami senang sekali dengan kedatangan Bapak di sekolah kami.“ Asep segera mengalihkan perhatiannya pada wanita yang baru datang tadi. Wanita berparas cantik dengan buah dada yang besar, bertubuh sexy bak gitar spanyol, wajahnya sangat familiar di benak Asep.
"Perkenalkan, saya Amanda Zahra, kepala sekolah SMA ALEXIS" ucap wanita tersebut sambil mengulurkan tangannya. Asep segera menyambut uluran tangannya dan menjabat tangan Amanda dengan mantap. Tangannya bisa merasakan betapa halusnya tangan Amanda. Mata Asep tertuju pada clove dress yang dua kancing bagian atasnya terbuka. Penisnya yang sempat menciut dan masih menggantung diluar celananya kini kembali menegang dibawah tatapan manja Amanda.


Amanda Zahra
"Kenapa Pak?" Amanda bingung melihat Asep yang terlihat gugup.
"Eh, enggak, gapapa…" Asep berusaha terlihat profesional dengan penisnya yang tegang. Dengan tergesa-gesa dia berusaha memasukkan kembali penisnya ke dalam celana, tapi terlihat kesulitan karena gugup.
"Saya bantu ya Pak.." tanpa persetujuan Asep, tangan Amanda memegang penis Asep dan memasukkannya kedalam celana dan merapihkan celana Asep.
"Perlu Bapak ketahui, kami sangat senang karena akhirnya Bapak mau datang ke sekolah kami dan membagikan ilmu Bapak disini."
"Gimana Bu? Oh.. iya, sama-sama.." jawab Asep terbata-bata. Asep masih shock dengan genggaman tangan halus Amanda pada penisnya tadi.
"Baik Pak, bagaimana kalau kita langsung saja ke kelas untuk memulai pelajaran dari Bapak?" Kata Amanda sambil langsung berbalik dan menyilahkan Asep untuk ikut berjalan bersamanya menuju kelas.
"Ba..baik Bu, tolong tunjukkan jalannya." Ujar Asep sambil mengikuti Amanda dari belakang. Penisnya yang masih tegang didalam celananya membuat Asep berjalan dengan aneh, sambil berjalan Asep menggeser penisnya ke posisi yang nyaman. Terdengar suara cekikikan dari arah kolam renang, ternyata kelakuannya diperhatikan oleh sepasang siswi yang tadi berciuman. Asep menoleh sejenak pada mereka, pandangan Asep lalu dibalas dengan gerakan menggoda dari pasangan itu, membuat penisnya makin tak nyaman.

***DORADASIH***

Setelah berjalan cukup jauh melewati beberapa ruangan kelas, langkah Amanda berhenti didepan sebuah ruangan kelas bertuliskan "Kelas 69". Suara ramai perempuan sudah terdengar dari luar.
"Di dalam ada 10 orang siswi pilihan terbaik di sekolah ini. Kami berharap Pak Asep akan mengajarkan mereka dengan baik." Ujar Amanda sebelum memasuki ruangan kelas 69 sambil menatap Asep. Asep yang sekarang sudah bisa fokus, membuatnya bisa memperhatikan belahan dada yang mengintip dan menggodanya dari dua buah kancing yang terbuka, segera Asep menarik nafas panjang.
"Bilang apa dia tadi? 10 orang siswi pilihan? Bakal ngapain ya ini?" Kata Asep dalam hati. Aplikasi DORADASIH yang berbasis AI memang membuat mimpi yang sudah diatur oleh Asep menjadi agak susah ditebak, ditambah memang Asep tidak detail memasukkan data mengenai mimpi yang ingin dia impikan.
"Mereka sebenarnya sudah cukup lama kami informasikan bahwa akan dipilih untuk diajar langsung oleh Bapak, jadi mereka excited begitu tahu Bapak akan datang hari ini." Ujar Amanda. Pikiran Asep makin tak karuan, kenapa harus ditunggu, emang sepenting itu kah kedatangannya? Emang mau ngapain atau diapain sih? Mimpi yang tidak pasti ini justru membuat Asep jadi penasaran akan kelanjutannya. Pastinya mimpinya akan menyenangkan, pikir Asep, dan memang itulah yang terjadi.
Amanda pun akhirnya membuka pintu kelas dan memasuki ruangan kelas diikuti Asep dibelakangnya. Matanya langsung jelalatan melihat 10 orang siswi yang sudah duduk rapih dibangkunya masing-masing. Semua siswi menggunakan baju sesuai amanat Amanda, pokoknya yang paling menggoda menurut masing-masing siswi. Semuanya juga luar biasa cantik dan sepertinya wajah mereka tak asing. Asep mengingat garis besar cerita yang dia masukkan dalam aplikasi DORADASIH, ia membuat dirinya menjadi seorang praktisi seks paling hebat yang diundang datang ke sekolah khusus putri untuk mengajar langsung siswi terbaik di sekolah tersebut. Amanda Zahra yang aslinya adalah seorang dokter sekaligus influencer ia plot sebagai kepala sekolah dimimpinya. Sedangkan untuk para siswi, ia hanya memasukkan perintah "influencer, BA e-sport yang cantik dan sexy".
"Semuanya….Ibu minta perhatiannya!" Seru Amanda tegas.
Seisi Kelas pun terdiam untuk mendengarkan penjelasan Amanda Zahra.
"Seperti yang sudah diumumkan sebelumnya, hari ini kalian akan mendapatkan pelajaran mengenai edukasi seks langsung dari pakarnya. Juga sesuai dengan kurikulum merdeka bersetubuh, maka pelajaran akan dilakukan dengan praktikum langsung. Dibimbing langsung oleh Pak Asep." Segera kelas menjadi riuh rendah mendengar penjelasan dari Amanda Zahra. Bu Amanda pun mempersilahkan Asep untuk memperkenalkan diri.
"Halo…Selamat pagi semua." Sapa Asep.
"Haii Bapak…. Selamat pagi!!" Jawab para siswi kompak. Beberapa memberikan tatapan nakal pada Asep, membuat Asep menelan ludah, seluruh tubuhnya memanas terbakar nafsu, yang jelas penisnya sudah sangat tegang, berusaha memberontak keluar dari celananya.


Chelsea Ann
"Kalian akan diajari secara profesional oleh Pak Asep tentang berbagai macam bentuk hubungan seksual. Mulai dari yang sederhana seperti berciuman sampai pada bagian yang sulit seperti teknik kamasutra dalam berhubungan badan. Buat kalian yang masih perawan, jangan takut, Pak Asep adalah seorang praktisi seks paling ahli di bidangnya jadi kalian tidak akan dibuat menderita. Betul apa yang saya katakan Pak Asep?"
"Ho.oh Bu… eh iya betul sekali Bu." Ucap Asep kaget mendengar kata perawan.
"Kalau begitu waktu dan tempat saya persilahkan Pak Asep." Amanda lalu bergerak mendekati pintu, memberi ruang pada Asep untuk mengajar.
"Praktisi seks" Asep berdiri didepan para siswi. Matanya memandangi satu persatu tubuh ranum para siswi. Otaknya jelas kosong, kepribadian dan pengetahuannya jelas tetaplah seorang Asep yang lulusan SMP. Entah apa yang harus dia lakukan didepan tatapan para siswi pilihan. “eehh..mm….selamat pagi anak anak…..” ucap Asep lagi.
"Pagi Bapak Asep." Para siswi pun kembali menjawab dengan kompak.
"Kan tadi udah Pak, kok selamat pagi lagi? Hihihi.." celetuk Cesi, sehingga siswi lain pun jadi tertawa.
"Hehehe, maaf saya lupa." Ujar Asep menutupi groginya. Asep yang masih bingung lalu menatap Amanda yang berdiri di dekat pintu, berharap mendapatkan bantuan darinya. Tapi tiba-tiba muncul sebuah ide dari otaknya.
"Ya, hari ini saya akan memberikan anda-anda semua pelajaran-pelajaran dalam hubungan seksual….dan apakah Ibu Amanda bisa menjadi asisten saya?" Ujar Asep dengan mantap layaknya seorang pengajar.
"Untuk apa ya Pak?" Amanda segera bertanya maksud Asep tentang menjadi asistennya.
"Maksud saya, alangkah lebih baiknya, siswa diberikan contoh langsung oleh orang yang lebih berpengalaman mengenai apa itu hubungan seksual pada pertemuan pertama kali ini." Ujar Asep menjelaskan.
Terlihat Amanda mengangguk setuju. "Baik Pak Asep, saya bersedia." Jawab Amanda lalu berjalan ke samping Asep.
"Untuk memulai, bisa Bu Amanda melepas dress yang Ibu kenakan?"
Amanda dengan cepat mengangguk, dengan cekatan ia membuka kancing dress nya satu persatu hingga batas pinggulnya. Lalu ia meloloskan dress-nya dengan pelan sambil menggoyangkan pinggulnya seerotis mungkin hingga jatuh ke lantai. Asep hanya bisa tertegun melihat daging besar berlemak pada dada Amanda yang selama ini hanya bisa ia bayangkan setiap melihat Instagram maupun tiktok Amanda. Bra hitamnya tak mampu menyembunyikan payudaranya yang besar dan membuatnya menjadi terlihat makin seksi. Wajah Amanda yang terlihat innocent makin membuat aura seksi Amanda Zahra menjadi luar biasa. Dengan sedikit tergesa-gesa, Asep melepas bra hitam yang mengurung payudara besar Amanda. Begitu terlepas, terpampanglah payudara besar dengan puting berwarna coklat muda didepan Asep, mata Asep nanar menatap payudara Amanda yang terlihat indah dan kencang, terlihat garis-garis halus pembuluh darah berwarna kehijauan menghiasi payudaranya dan masing-masing payudara dihiasi aerola yang cukup lebar serta puting berwarna coklat muda. Dengan tak sabar Asep segera meraup buah dada itu dan meremasnya dengan penuh semangat, sambil sesekali memilin-milin puting yang sudah mengacung tegak. Puting Amanda pun makin tegak dan keras karena terus Asep mainkan. Para siswi menyaksikan aksi Asep dengan semangat, beberapa diantaranya ada yang meremas-remas dadanya sendiri dari balik bajunya. Sementara itu di depan kelas, Asep sedang memeluk tubuh Amanda dan mencium bibirnya dengan sangat bringas. Bibir Amanda yang penuh dan merekah seksi dikulum oleh Asep sampai mengeluarkan suara decakan yang erotis. Setelah puas, Asep lalu melepas celana dalam Amanda sehingga kini tubuh Amanda yang montok sudah telanjang bulat didepan kelas.
"Bu Amanda, tolong contohkan bagaimana melakukan oral seks yang baik dan benar pada para siswi ya." Ujar Asep, sambil menggeser tubuhnya ke samping agar para siswi bisa melihat dengan jelas bagaimana kepala sekolah mereka melakukan oral seks pada batang penisnya.
Amanda yang nafasnya masih tersengal-sengal akibat ciuman bringas Asep tanpa berkata-kata segera bersimpuh didepan Asep. Dilepaskannya sabuk dan kait celana, lalu menurunkan resletingnya dengan cekatan. Asep juga membuka jas dan kemejanya saat prosesi pembukaan celananya oleh Amanda. Kini Asep hanya memakai celana dalam hitamnya. Amanda lalu melihat Asep dan tersenyum manis, jarinya mengait bagian samping dari celana dalam Asep dan menurunkannya. Penis Asep pun segera meloncat keluar dari persembunyiannya. Walaupun Amanda sudah punya pengalaman dalam hal mengoral, ukuran penis Asep yang besar ternyata cukup menyulitkan bagi Amanda. Bibir Amanda yang seksi mengecupi kepala penis Asep, lalu lidahnya bergerak menjilat dengan gerakan memutar pada kepala penis Asep. Aksinya membuat empunya penis melenguh nikmat. Tidak berhenti sampai situ, kini jilatannya menurun menjilati tiap sisi batang penisnya, dan dengan sangat ahli ia menjilati buah zakar. Semuanya dilakukan tanpa bantuan tangannya.
Masih tanpa tangan, kini Amanda berusaha memasukkan sedikit demi sedikit penis Asep yang sudah basah oleh liurnya sendiri ke dalam mulutnya. Para siswi memperhatikan dengan menahan gejolak birahi dalam diri masing-masing. Kemudian perlahan Amanda mulai berusaha memasukkan penis Asep lebih dalam lagi ke dalam mulutnya. Penis asep susah hampir tertelan seluruhnya dalam mulut Amanda. Amanda lalu menyedot-nyedot penis Asep sambil lidahnya bermain disekeliling batang penis. Asep merasakan nikmat yang begitu nyata, sensasi basah dan hangat serta sedotan mulut Amanda membuatnya terlena. Dengan pelan dan teratur, kepala Amanda bergerak maju mundur seperti sedang memompa penis Asep, memberikan kenikmatan yang hakiki pada penis Asep. Tak mau permainan cepat berakhir, Asep segera menahan kepala Amanda dan mencabut penisnya dari mulut Amanda. "FLOP" Suara penis basah tercabut dari mulut Amanda nyaring terdengar. Asep lalu memberi kode pada Amanda untuk berdiri.
"Bu Amanda, sekarang Ibu berbaring di meja itu ya." Kata Asep sambil menuntun Amanda untuk berjalan ke meja guru. Setelah mencapai meja, Asep membantu Amanda dengan mengangkat tubuhnya dan mendudukkan Amanda di ujung meja. Kakinya ia buka lebar ke atas dan Asep berlutut diantara kedua kaki Amanda.
"Jangan dilihat lama-lama Pak Asep, saya jadi malu." Ucap Amanda sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Mendengar kata-kata Amanda, segera Asep mengeluarkan lidahnya, menjilat belahan vagina Amanda dan membasahinya dengan liurnya yang sudah bercampur dengan lendir cinta Amanda. Lidahnya juga mengail-ngail klitoris Amanda, membuatnya bergetar-getar menahan rasa geli nikmat. Setelah dirasa cukup basah Asep lalu berdiri dan memposisikan kepala penisnya dibibir vagina Amanda.
"Boleh saya lakukan penetrasi pada vagina Ibu?" Amanda mengangguk mantap.
"Silahkan Pak Asep. Sangat boleh." Ujar Amanda. Mendengar persetujuan Amanda, Asep lalu dengan perlahan mendorong masuk penisnya masuk ke dalam vagina Amanda. Jepitan dinding vagina Amanda terasa seperti menahan penis Asep untuk masuk jauh lebih dalam, dengan telaten Asep menarik dan mendorong penisnya agar bisa masuk lebih dalam dari sebelumnya secara pelan tapi dengan ritme yang pasti.
"Hufff….ssshhhhhh….aaahhhhh Pak Asep, sampai mentok Pak, terus Pakhhhh……" Amanda segera mendesah, merasakan penetrasi dari penis Asep. Gerakan Asep yang pelan membuat Amanda menjadi tidak sabar dan memohon Asep untuk mempercepat genjotan ya.
"Phaaakk Aseeeppp……dicepetin….genjotannya….ooohh…." Ujar Amanda dalam desahannya. Namun rupanya genjotan lambat dari Asep merupakan sebuah strategi yang memang sengaja Asep lakukan untuk mempermainkan birahi Amanda. Bahkan untuk memancing Amanda agar segera naik, setelah beberapa genjotan kemudian, ia berhenti.
"Pakhh….tolong jangan berhenti…..nanggung Pak…." Senyum kemenangan pada wajah Asep terlihat merekah lebar, melihat bagaimana kini Amanda yang terlihat kentang dan memohon untuk melanjutkan persetubuhan mereka.
Bukan Asep namanya kalau tidak iseng, bukannya mengabulkan keinginan Amanda untuk melanjutkan genjotannya, ia malah meremas-remas payudara Amanda yang besar.
"Ooohhhhh……aaaaahhhhhh..ayo Pak, lanjutin Pak….." Amanda terus mendesah dan memohon.
Setelah puas membuat Amanda kentang, Asep kembali melanjutkan genjotannya, tetap dengan ritme yang cukup saja, tidak pelan tapi juga tidak cukup kencang. Asep sengaja mengulur-ulur waktu. Ketika dirasa waktunya tepat, Asep segera mempercepat genjotannya. Badan Amanda segera terlonjak-lonjak terdorong-dorong oleh genjotan cepat Asep. Payudara Amanda yang besar terlempar-lempar dalam gerakan berputar sesuai dengan ritme cepat genjotan Asep. Jelas Amanda langsung menjerit nikmat menanggapi genjotan cepat penis Asep pada vaginanya. Ia menjerit, mendesah, mengerang, tangannya mencengkeram punggung Asep, menancapkan kukunya, kakinya melejang-lejang menerima serangan penis full power pada vaginanya. Hanya 10 menit sampai tubuh Amanda mengejang , punggungnya meliuk ke atas dan desahan panjang keluar dari mulut Amanda. Badannya bergetar-getar menerima lecutan listrik disetiap syaraf-syaraf tubuhnya.
"Aaaahhhhhhh…………." Amanda mendapatkan orgasmenya dengan sangat nikmat.
Setelah tubuh Amanda kembali normal, Asep menggenjot beberapa kali vagina Amanda yang masih sensitif karena baru mengalami orgasme, membuat tubuh Amanda meliuk-liuk. Setelahnya, baru Asep mengeluarkan penisnya yang mengkilat terkena cairan orgasme Amanda. Ia lalu berdiri di depan kelas lalu berkata, “para siswi....itu tadi namanya orgasme ya.….”
Asep tercekat saat melihat para siswi. Selama bercinta dengan Amanda dia memang fokus sekali pada Amanda, sehingga tidak ia sadari beberapa siswi terlihat baru saja bermasturbasi saat melihat contoh persetubuhan tadi.
"Kalian tenang saja, masing-masing dari kalian akan melakukan praktek persetubuhan yang sama dengan Bapak." Ujar Asep sambil memperhatikan wajah-wajah cantik yang bersemangat mengikuti pelajarannya. "Dan ingat, seperti yang kalian sudah lihat, saya jamin anda-anda semua berada ditangan yang tepat!" Ujar Asep dengan berwibawa.
Amanda sekarang sudah duduk di atas meja guru, salah satu kakinya ditumpangkan diatas kaki lainnya, dan tangannya ditumpangkan di atas pahanya. Tentu saja dalam keadaan telanjang.
"Sekarang kita mulai praktek bagian pertama, dasar paling utama dalam foreplay, yaitu berciuman. Salah satu dari kalian akan maju ke depan untuk mempraktekkan teknik ciumannya sebagai sampel." Asep lalu menyapu pandangannya, melihat ekspresi tiap siswinya. Cukup lama ia memperhatikan satu persatu siswi-siswi di kelasnya.
"Bu Amanda, menurut Ibu, siapa diantara para siswi di kelas ini yang cocok untuk praktek berciuman?" Tanya Asep. Amanda pun mulai terlihat memilih.
"Boleh langsung saya tunjuk Pak Asep?" Tanya Amanda, takut melangkahi kehendak Asep.
"Silahkan Bu langsung pilih dan tunjuk saja."
"Kalau begitu, kamu boleh maju ke depan!". Kata Amanda menunjuk seorang siswi bernama Zoe Levana.


Zoe Levana
Tanpa babibu, Zoe segera maju ke depan kelas.
"Saya mesti ngapain Pak?" Tanya Zoe bingung setelah berada didepan Asep.
Walaupun tubuh Zoe cenderung mungil, tapi lekuk tubuhnya yang jelas tercetak pada dress yang dipakainya, tak ayal tetap membuat Asep menelan ludah. Asep lalu menarik kursi dan duduk, ia menarik pinggang Zoe mendekat, "coba sini kamu duduk di pangkuan saya." Ujar Asep sambil menepuk-nepuk pahanya. Zoe dengan senyum menggemaskannya segera mengangkangi Asep dan duduk dipangkuannya. Penis Asep yang masih tegak segera bergesekan dengan paha bagian dalam Zoe yang mulus. Asep lalu mengelus pipi Zoe dengan punggung tangannya, menikmati setiap jengkal kecantikan dan kemulusan wajah Zoe. Jempolnya lalu bermain di bibir Zoe yang merah merekah, sambil diulas-ulaskan pada bibir Zoe, Zoe membalas dengan sedikit membuka bibirnya memberikan akses pada jempol Asep untuk mengulas bibir bagian dalam dan gigi Zoe. Lidah Zoe menjilat tipis-tipis dan membasahi jempol Asep yang kadang nakal melewati giginya. Lalu dengan jempolnya yang sudah basah oleh liur Zoe, Asep membasahi bibir Zoe. Tak tahan, segera Asep mencumbu bibir Zoe, menjilat dan menghisap-hisap bibir Zoe, dua bibir saling beradu, saling pagut. Lidah Asep sudah memasuki mulut Zoe dan memainkan lidah Zoe, mereka bertukar ludah dengan membabi buta, sampai bibir dan dagu mereka berdua basah kuyup oleh campuran liur. Suara ciuman basah terdengar dengan mesum, memenuhi seluruh ruang kelas. Tak disangka, permainan mulut Zoe mampu mengimbangi Asep. Sudah 10 menit berlalu, Zoe sepertinya mulai kewalahan, ia pun melepaskan ciumannya dari mulut Asep. "Pppfffuah……!!!!!!!..hah..hahhh..hahhh" Asep puas sekali dengan ciuman Zoe pada praktek berciuman yang mereka lakukan. Asep lalu bangun, mau tak mau Zoe yang ada dipangkuannya pun ikut bangun berdiri.
"Tepuk tangan semuanya untuk Zoe!" Ujar Asep. 9 orang lainnya segera bertepuk tangan.
"Apa yang dipraktekkan oleh Zoe merupakan sebuah ciuman dan cumbuan yang sangat bagus! Saya harap kalian semua disini bisa belajar dari Zoe!" Seru Asep memuji Zoe. Mendengar itu Zoe tersenyum lebar, bangga rasanya mendapatkan dari praktisi seksual sehebat Asep. Asep pun mempersilahkan Zoe untuk kembali duduk dibangkunya, saat berbalik, tangan Asep dengan nakal menepuk pantat Zoe yang sekal. Zoe hanya tersenyum genit diperlakukan seperti itu.
"Baik untuk selanjutnya, adakah sukarelawan yang mau mencoba kedepan? Kecuali Zoe ya, karena sudah ditunjuk." Tawar Asep pada para siswi lainnya, sedangkan Zoe yang tadi langsung mengangkat tangan begitu Asep menawarkan, kembali menurunkan tangannya dengan lemas.
"Maaf Pak, emang kali ini kita mau disuruh apa?" Tanya seorang siswi berdada besar.
"Yasudah, kamu saja maju kalau begitu." "Baik Pak.." Sang siswi pun segera maju sambil tersenyum-senyum genit. Dia lalu mendekat ke Asep dan tersenyum menggoda Asep.
"Ya, kamu akan menunjukkan kebiasaanmu dalam oral sex. Tapi sebelumnya nama kamu siapa?"
"Melati Pak, Melati Sesilia. Biasa dipanggil Meme." Dengan lancar Meme mengenalkan dirinya.


Melati Sesilia
"Sebelum mulai, tolong kamu buka dulu baju kamu ya." Ujar Asep tergiur untuk segera melihat dada besar Meme.
Dengan perlahan dan erotis Meme membuka bajunya, payudara besarnya yang tertahan bra hitamnya pun segera terlihat. Lalu dengan cekatan, ia membuka bra yang ia pakai. Terbukalah payudaranya.
"Anyiiiinnggg eta toket badig kitu, beungeut imut, suara siga budak leutik, ai toket gede !!" Seru Asep dalam hati mengomentari tubuh dewasa Meme yang bertolak belakang dengan look dan tingkahnya yang masih agak bocah.

Asep mengulurkan tangannya, jarinya hendak menjepit puting Meme yang sudah tegak menantang. Tapi tiba-tiba, wuuusssshhhhh!!!!!!!!!!!!! Kesadaran Asep terlepas dari tubuh digitalnya, seperti ditarik kebelakang dengan sangat cepat. Dan Asep kembali ke ruang kosong bercahaya hijau.
"Si goblog, aya-aya wae keur rek ngeubah teh." Asep misuh-misuh.
Pop up menu DORADASIH muncul didepannya dengan tulisan "Efek ramuan habis, segera keluar dari aplikasi" dibawahnya terdapat kotak pilihan bertuliskan OK. lalu Asep menekannya.
Setelah menekan tombol OK, ia tersadar dari tidurnya dan kembali berada di kamar almarhum Gozali.
Layar gadget menunjukkan pop up menu bertuliskan "Minum ramuan, lalu tekan pilihan "LANJUTKAN" untuk melanjutkan mimpi, atau tekan pilihan "SELESAI" untuk menyudahi aplikasi DORADASIH."
Terang saja, Asep ingin melanjutkan mimpinya, penisnya menegang hebat, dan melanjutkan mimpi adalah solusi paling enak. Ia pun segera mengambil ampul kedua dan memotek ujungnya. Asep menenggak habis isi ampul tersebut lalu menekan pilihan "LANJUTKAN".

***DORADASIH***

Setelah prosesi masuk ke mimpi melalui ruang kosong bercahaya hijau tadi, Asep kini sudah kembali ke kelas. Meme yang sudah bertelanjang dada sudah bersimpuh didepan selangkangan Asep. Kedua tangan halus Meme menggenggam penis Asep dan memainkannya naik turun.
"Ahh….enak beud ajig!" Seru Asep pelan, menikmati kocokan tangan Meme yang dibantu dengan liur Meme sendiri agar licin. Janganau membayangkan seperti apa rupa Asep sekarang ini, pokoknya jelek banget deh!
Dirasa tegang maksimal, Meme lalu membuka mulutnya dan memasukkan penis Asep dengan sekaligus. Asep merasakan kepala penisnya segera menyundul kerongkongan Meme. Dengan sangat ahli, Meme mengdeepthroat penis Asep dalam-dalam di tenggorokannya. Diselingi sedotan, jilatan dan emutan sungguh dirasakan nikmat sekali oleh Asep. Tidak ada kata-kata yang pas untuk dapat menggambarkan apa yang dirasakan oleh Asep saat ini. Permainan oral dan deepthroat yang sangat pro dari Meme membuat Asep tidak membutuhkan waktu lama hingga akhirnya penisnya menyemburkan pejunya yang kental dari penisnya. Asep menahan kepala Memem dan menekannya dalam hingga bibir Meme mentok di selangkangannya. Membuat Meme harus menelan semua peju Asep, Meme juga pasrah saja dan tidak melawan saat Asep menjejalkan penisnya yang sedang ejakulasi di kerongkongannya. Setelah menuntaskan ejakulasinya, Asep melepaskan pegangannya dari kepala Meme, tapi Meme justru dengan pelan mengurut penis Asep dari pangkal hingga kepala penisnya, mengais sisa Peju yang mungkin tertinggal.
"Woohh!! Oral sex yang sangat luar biasa, nilai plus untuk deepthroat dan teknik menguras sisa Peju oleh Meme!...silahkan anda kembali ke tempat duduk anda." Meme pun mengambil baju dan bra hitamnya dari lantai dan bergegas kembali ke tempati duduknya. Terlihat tidak ada niatan dari Meme untuk menutupi payudara besarnya.
Berhubung ini adalah mimpi digital, maka vitalitas Asep bisa kembali pulih dengan cepat tanpa mengurangi kenikmatan yang sebelumnya dia rasakan. Karena itu juga kini mata Asep sudah liar memilih korban selanjutnya. Matanya menangkap pandangan risih seorang siswi yang langsung menunduk begitu mereka berdua bertatapan.
"Saya akan menunjuk…..mmhhh…..yang duduk di tengah coba maju sini!" Asep menunjukkan kuasanya pada siswi tersebut.
Siswi itu terlihat kaget dan menengadahkan kepalanya dengan cepat, “sa..sa…saya Pak….???” tanyanya dengan nada ketakutan.
"Iya, betul kamu iya.." ujar Asep sambil menunjuknya untuk memastikan memang dia yang Asep maksud.
"Nama?" Tanya Asep cepat.
"Eh…Angie Pak.." jawab gadis itu dengan pelan. Asep menoleh pada Amanda untuk memastikan nama lengkap gadis tersebut.
"Nama lengkapnya, Angie Marcheria Pak Asep." Tanpa disuruh Amanda tahu maksud pandangan Pak Asep. Angie terlihat tegang dan risau, ia melihat teman-temannya dengan wajah yang panik saat nama lengkapnya disebut oleh sang kepala sekolah.


Angie Marcheria


Michelle Serafin

Asep memperhatikan, ada dua dari sepuluh siswi di kelas yang terlihat risih dan tak nyaman melihat aksi Asep sejak awal kelas dimulai, Angie dan yang lainnya adalah Michelle Serafin. Asep makin yakin saat ketika Angie dan Michelle saling bertukar pandang dengan panik, seperti takut dengan apa yang akan terjadi pada mereka dikelas ini.
"Kok malah diam saja kamu Angie? Ayo maju kedepan!" Amanda bicara dengan keras pada Angie yang terlihat ogah-ogahan.
"Mmmmm…..mmmmmhhhh….yang lain saja Bu, saya sepertinya tidak siap…." Tolak Angie dengan was-was.
"Kamu ini bagaimana?! Kamu itu saya masukkan di kelas khusus ini kan supaya kamu siap!!" Suara Amanda meninggi.
"Kalau begitu, emmhh….saya memilih untuk mengundurkan diri dari kelas ini saja Bu…." Jawab Angie dengan takut-takut. Tapi ia tetap berdiri dan akan segera melangkah keluar kelas.
"Kalau Angie boleh mengundurkan diri, saya juga mengundurkan diri Bu!" Kata Michelle sambil berlari mendekati Angie. Amanda tertegun melihat siswinya yang memberontak. Melihat kelas menjadi tidak kondusif, Asep segera memutar otak. Terlihat wajahnya mengernyit tanda dia sedang berpikir dengan keras dengan otaknya yang seadanya. Asep membelalak, ia lalu mendekati Amanda dan membisikkan sesuatu di telinga Amanda yang masih duduk telanjang diatas meja guru. Setelah mendengar bisikan Asep, Amanda pun mengambil pakaiannya yang berserakan, lalu berjalan keluar kelas tanpa berpakaian.
"Tidak apa-apa anak-anak, mungkin memang beberapa dari kalian belum siap dan seperti yang Bu Amanda bilang, bahwa kalian tidak akan menderita dibawah bimbingan saya. Jadi pelajaran saya cukupkan sampai disini." Ujar Asep mengakhiri kelas. Mendengar itu, baik Angie maupun Michelle terlihat lega, sementara temannya yang lain terlihat kecewa dengan keputusan Asep mengakhiri pelajaran edukasi seksual hari ini.
"Silahkan untuk meninggalkan tempat ini, saya bubarkan kelas ini." Para siswi pun mulai berdiri dan saling berbincang sambil berjalan keluar kelas.
"Untuk siswi yang bernama Gabrielle Ann dan Chelsea Ann, mohon untuk tetap duduk di bangkunya dulu." Ujar Asep memecahkan keramaian para siswi yang saling berbincang.
Dua gadis itu pun kembali duduk ditempatnya sementara yang lain mulai meninggalkan kelas.


Chelsea & Gebi Ann
Setelah kelas kosong Asep mendekati tempat duduk mereka.
"Ada apa ya Pak? Kenapa kami berdua ditahan?" Tanya Gabriella mewakili Chelsea juga.
"Sebelumnya, apakah kalian pernah dengar tentang Sadomasokis?" Tanya Asep pada dua gadis itu.
"Belum Pak!" Ujar mereka serempak.
"Begini, Bapak akan mengajarkan kalian sebuah seni mencapai kenikmatan dari rasa sakit. Kalian mau dan tertarik buat private materi Sadomasokis sama Bapak ga?" Tanya Asep nakal seraya berjalan ke belakang Gebi dan Cesi lalu meremas dengan kuat sebelah payudara mereka masing-masing.
"Auff……mmau banget dong Pak!" Ucap mereka lagi-lagi dengan berbarengan. Mata mereka berbinar cantik mendengar ajakan Asep.
"Disini Pak?" Tanya Cesi.
"Ikuti saya." Asep menjawab singkat pertanyaan Cesi sambil berlalu menuju pintu. Dibelakangnya, Gebi dan Cesi mengikuti dengan riang.
Langkah Asep mantap, ia berjalan melewati kelas-kelas lalu setelah melewati beberapa lorong sampailah Asep dan 2 siswi dibelakangnya ke depan pintu gudang sekolah. Segera Asep masuk ke dalam gudang diiringi oleh para gadis dibelakangnya. Ternyata Amanda sudah ada duluan didalam gudang. Payudara Amanda sedang dikerjai habis-habisan oleh seorang laki-laki yang terlihat sudah tua, terlihat payudaranya mengkilat, akibat lumuran liur di lelaki tua itu, saat Asep mendapati mereka.
Asep berdehem untuk menandakan kehadirannya digudang ini. Laki-laki tua tersebut segera mengakhiri aksi brutalnya pada payudara Amanda dan segera beringsut menjauh dari Amanda.
"Eh, maap Pak Asep, saya kira masih lama Bapak datangnya." Ujar Amanda sambil berjalan mendekati rombongan Asep. Amanda lalu menunjukkan jalan ke bagian dalam gudang. Di dalam, terlihat Angie dan Michelle dalam kondisi yang cukup ekstrim. Michelle terikat di sebuah tiang dengan posisi berdiri, kedua tangannya diikat ke atas membuat posisi kakinya antara menapak dan tidak pada lantai. Baju model kembennya Sedangkan Angie juga dalam keadaan kedua tangannya terikat juga, tapi dalam posisi tidur diatas ranjang yang sudah rusak dan kakinya diikat ke kedua sisi ranjang sehingga mengangkang. Keduanya menangis dan memohon untuk dilepaskan yang tentu saja sia sia.
Asep segera dapat melihat kondisi Angie dan Michelle yang sudah tak berdaya.
"Heheheheh, kerja bagus Bu Amanda." Ujar Asep sambil tertawa licik.
"Tanpa berlama-lama lagi, mari kita mulai kelas private kita!" Seru Asep dengan keras.
Wwuuuuuussshhhhhh!!!!

Bersamaan dengan teriakannya, lagi-lagi kesadaran Asep terlepas dari tubuh digitalnya, seperti ditarik kebelakang dengan sangat cepat. Dan Asep kembali ke ruang kosong bercahaya hijau.
Pop up menu "DORADASIH" pun muncul kembali didepannya dengan tulisan "Efek ramuan habis, segera keluar dari aplikasi" dibawahnya terdapat kotak pilihan bertuliskan OK. lalu Asep menekannya. Ia pun kembali sadar dari mimpi digital.
Dengan tidak sabar Asep kembali memotek ampul, dan memasukkan isinya ke dalam mulutnya, saat hendak berbaring tiba-tiba dadanya terasa sakit, seperti ada seekor gajah yang menduduki dadanya. Tangan Asep berupaya mencapai hapenya yang ia letakkan disudut kamar, namun belum sampai menyentuh hapenya, jantungnya yang sedari tadi berdebar dengan cepat dan akhirnya berhenti. Layar gadget di rompinya menunjukkan pop up menu "tanda vital terganggu, segera hentikan DORADASIH".
 
Modifikasi cerita ini, tapi bagus gan 😅 diganti character cewek sekarang, klo yg aslinya artis
 
Remake dari legend *Project 101*(Kalau gak salah) ya? Tp karakternya diganti yg kekinian.
 
Cerita legend ini... Btw ini dulu one shoot juga kah atau series soalnya nyari lanjutannya gak nemu2 wkwkw,dulu seinget saya gurunya Farah Quinn 😂
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd