Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG ELEGI CINTA YANG HILANG

Cerita jenis apa yang anda sukai?

  • Saya suka cerita yang ringan, tak perlu mikir, sex scene detil, tak perlu konflik, happy ending

    Votes: 58 8,5%
  • Saya suka cerita yang ringan, tak perlu mikir, sex scene detil, harus ada konflik, happy ending

    Votes: 103 15,2%
  • Saya suka yang plotnya banyak kejutan, sex scene tak perlu detil, konflik seru, harus happy ending

    Votes: 237 34,9%
  • Saya suka dengan cerita agak berat, dengan plot banyak kejutan, sex scene boleh detil boleh tidak

    Votes: 200 29,5%
  • Saya suka cerita dgn Bhs. Indonesia yang baik & benar, ceritanya bebas yng penting ada Sex Scenenya

    Votes: 41 6,0%
  • Saya suka cerita yang menggunakan bahasa gaul, ceritanya boleh bebas yang penting ada sex scenenya

    Votes: 40 5,9%

  • Total voters
    679
  • Poll closed .
Cepet sembuh Om, maaf belum sempet nengok
Izin mau tanya om, kalau cerita Elegi Cinta Yang Hilang yang ada di https://storial.co/book/elegi-cinta-yang-hilang itu karangan Om juga bukan? Soalnya nama dokternya sama. juga pas dibaca jalan ceritanya juga mirip tapi nama pengarangnya Bastian Adi Utomo????
Buat para suhu di sini tolong juga dicek ya cerita tersebut? siapa tahu saya yang keliru
 
BAB DUA
KINASIH KENCANA WUNGU

1

"Semuanya berawal di suatu sore Sabtu yang suram. Sebelas tahun yang lalu..." Kata Badi memulai ceritanya.

Kim duduk di sebrang meja, mengawasi pemuda itu tanpa kedip dengan mata sipitnya yang agak menjorok ke dalam.

"Aku sedang mencuci mobil di halaman samping, memakai kaos oblong dan celana pendek, waktu itu halaman samping masih cukup luas, sebelum nanti setengahnya dibangun menjadi garasi dan gudang cetakan... Ayah sama Ibu belum pulang... mereka selalu berdua, pergi pulang nganter cetakan, belanja kertas, beli baju... bahkan ke pasar... selalu berdua... mereka selalu bergandengan tangan... "
"So sweet..." Kata Kim. Bibirnya tersenyum lebar.
"Ingat, Kim. Ingat satu hal."
"Apa, Ka?"
"Kaki Ibu."
"Oh!" Kim berseru. "I ya. Ibu cacat sejak lahir kan?"
"Ya. Dan ayah tak pernah mempermasalahkannya. Ingat?"
"Ayahmu baik. Pasti dia sangat sayang sama Ibu."
"Bukan sayang lagi, Ayah rela mati demi ibu, rela melakukan segalanya untuk membahagiakan Ibu, membahagiakan orang yang dicintainya... begitulah sifat Ayah, sebagaimana sifat Kakek dan ayahnya Kakek... keturunan Karta Subrata memang begitu karakternya."
"Kamu juga begitu, ya Ka?"
"Kurang lebih."
"Kaka rela mati demi Kin kin?"
"Aku rela." Kata Badi, suaranya tegas dan dalam. "Sebagaimana aku juga rela mati untuk kamu."
"Sungguh?"
"Sungguh."
"Tapi nyawa kaka cuma satu, enggak bisa dikasiin kepada dua orang sepotong-sepotong."
"Persis."
"Kakak harus memilih."
"Kaka tidak bisa."
"Kalau kaka memilih Kin kin, Kim akan pergi jauh dari sini."
"Ke mana?"
"Enggak tahu."
"Kalau Kaka memilih kamu?"
"Aku akan bahagia." Kata Kim. "Jadi Kaka mau pilih siapa?"
"Tidak bisa."
"Harus bisa." Kata Kim. "Kaka harus bisa memilih."
"Baiklah. Kalau harus memilih, maka Kaka akan memilih maut."
"Maut?"
"Ya. Maut. Kaka akan mendatanginya dan pergi berkelana bersamanya di alam kematian yang sunyi."
"Kalau Kaka memilih itu, Kim akan jadi dokter terbaik di dunia, mengusir maut dan menculik Kaka dari pangkuannya... Kim akan bawa Kaka ke sebuah tempat abadi, di mana hanya kita berdua yang tahu. Kim akan ciumin bibir Kaka kayak begini..." Kim berdiri dari duduknya, melangkah mengitari meja dan mendekati Badi. Kim kemudian berdiri di samping Badi dan membungkuk, mendekatkan wajahnya ke wajah pemuda itu.

Kim mencium Badi dari arah pinggir. Badi membalasnya.

Mereka berciuman lama sekali sampai nafasnya habis. Setelah habis, mereka menarik nafas dan berciuman lagi, kali ini sambil berpelukan erat. Terus berkali-kali. Sampai akhirnya Kim melepaskan diri dari pelukan Badi.
"Udah, segitu aja." Kata Kim. Pipinya memerah apel dan matanya bertambah sipit. Dia menatap Badi dengan senyum yang sangat lebar.
"Ehem." Badi berdehem, terus batuk-batuk kecil.
"Ketagihan ya?" Kata Kim.
"Mmm... sedikit."
"Kaka bohong." Kata Kim. Dia tertawa kecil. "Masih pengen ya?"
"Enggak, udah cukup." Jawab Badi.
"Bener?"
"Bener."

Kim berdiri menjauhi Badi.
"Mau ke mana?" Tanya Badi.
"Ke dapur."
"Mau apa?"
"Bikin salad." Kata Kim. "Aku lapar."
"Aku juga. Salad apa?"
"Salad buah. Kaka mau?" Kata Kim sambil terus melangkah ke dapur.
"Mau."
"Kesini, bantuin."

Badi menyusul Kim ke dapur. Dia membantu memotong-motong apel.
"Eh, ada kedondong." Kata Kim. "Bi Inah beli di mana ya? Besok biar beli yang banyak."
"Pir-nya dipotongin jangan?"
"Ya, i ya lah."
"Semuanya?"
"Tinggal berapa lagi?"
"Ada enam."
"Semuanya aja."
"Kalau belimbing?"
"Potongin juga."
"Semuanya?"
"Semuanya."
"Kalau bengkuang?"
"Potongin."
"Kupas dulu jangan?"
"Ya dikupas dulu."
"Kalau..."
"Kaka nanya mulu, bosen." Kata Kim.
"Ya harus nanya dulu, entar salah. Kalau anggur dipotongin jangan?"

Kim melepaskan pisau yang digunakan untuk mengupas kedondong dan membalikkan badan, dia langsung merangkul leher Badi dan memagut bibir pemuda itu. Badi membalasnya dengan lebih ganas.

Kedua tangan Badi melingkar di pinggang Kim dan memeluknya erat. Sedangkan Kim memeluk erat leher Badi dan mendorong dadanya agar menekan ke dada Badi. Mereka berciuman saling pagut dan saling lumat dengan ganas.
"Kim... Oh Tuhan..." Badi melepaskan pagutan bibirnya di bibir Kim.
"Kaka..." Bisik Kim. "Tekan yang kuat... aduuhh...kena...." Desis Kim.

Badi meraih buah pinggul Kim yang masih terbungkus dengan celana baggy dan menekannya.
"O Tuhan O Tuhan... Kiimmmm..."
"Kakaaa... adduuuuhhh... aakhh..."

Mereka berpelukan dengan sangat erat selama hampir 5 menit. Lalu secara bersamaan mereka bergidik.

Kim mengikik.
"Baru nempel udah enak." Bisik Kim.
"I ya." Balas Badi. "Apalagi kalau..."
"Ssstttt!" Kim menempelkan satu jarinya di bibir Badi. "Jangan diterusin."
"Eng...enggak."
"Soalnya bisa keblablasan." Kata Kim. "Kalau keblablasan nanti ketagihan."
"Kalau ketagihan?"
"Nanti Kaka enggak akan nerusin ceritanya." Kim terkikik.
"Cerita apa?"
"Iiiihhh... Cerita tadi tentang Kin kin."
"Tapi awas. Kamu tidak boleh cemburu."
"Enggak. Kim enggak akan cemburu."
"Janji ya?"
"Kim janji."
Suhu...kenapa prolog dan bab 1 di deleted?????????
 
ELEGI CINTA YANG HILANG

Elegi Cinta yang Hilang adalah kisah fiktif yang menceritakan seorang lelaki bernama Badi Karta Subrata. Isi ceritanya mengandung pemaparan sex scene eksplisit yang diusahakan digambarkan sehalus mungkin, tidak dianjurkan dibaca oleh orang di bawah umur 18+. Cerita ini tujuan utamanya untuk menghibur, tidak bermaksud menyinggung SARA, tidak juga sentimen terhadap kelompok tertentu, ormas, Parpol, Pejabat Pemerintah atau yang lainnya Cerita ini sepenuhnya fiktif.

Jika ternyata ada kesamaan nama orang, nama tokoh, nama organisasi, nama tempat, nama gedung dan lain-lain, tentu saja semua itu adalah hasil dari imajinasi penulis. Kalau para warga di mari mempercayainya sebagai sesuatu yang real pernah terjadi, saya sebagai penulis akan menafikannya. Untuk itu sekali lagi saya tegaskan, cerita yang akan anda baca ini adalah fiktif.

Kepada seluruh suhu, suhu besar, para reader dan silent reader saya ucapkan terimakasih sebelumnya, jangan malu dan jangan ragu untuk komen. Kritiknya saya tunggu, saran saya nantikan.

Jangan lupa pollingnya di vote ya!

Sebagai nubie dalam tulis menulis saya sangat mengharapkan masukan dan kontribusi dari teman-teman, sahabat dan keluarga besar semproters semua untuk mem-vote polling tersebut.

Peace

Denpasar - Surabaya - Bandung
Awal Januari 2020​
Ceritanya tergantung
 
Sundul ah... siapa tahu dilirik TS
Biar dilanjut :D
 
Penasaran dengan kelanjutan cerita ini, yang memang udah dipastikan gak akan berlanjut, gimanakah caranya aku bisa membaca kelanjutannya?
 
Penasaran dengan kelanjutan cerita ini, yang memang udah dipastikan gak akan berlanjut, gimanakah caranya aku bisa membaca kelanjutannya?
 
Bubar bubaaarr...
Dikandani rampung karo Kumendane kok do mgeyel 🤣
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd