Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ex-Wife Ketiga (catatan sebuah kisah nyata)

Mumpung Nyonya Muda pulang duluan, saya masih dipabrik ngawasin yang lembur. Cerita saya terusin sedikit dulu.

PENGAKUAN

Hari minggu saya bangun kembali siang, karena pulang sampai rumah sudah sekitar jam 2 dinihari dan langsung minta jatah sopir sampai menjelang subuh. Saat bangun sudah sekitar jam 10, saya lihat Yani juga masih terlelap bugil dibalik selimut. Jatah sopir Cuma dapat 1x sebenarnya masih kurang, tapi melihat Yani sepertinya kecapekan jadi kasihan juga kalau mau digeber. Setelah bersih-bersih di kamar mandi, saya balik lagi ke ranjang. Disini saya menganalisa data-data yang saya dapat semalam, gestur dan kebinalan Yani. Jika data yang saya dapatkan adalah fakta dan sesuai dengan alur meningkatnya kebinalan Yani dengan lawan jenis, bisa disimpulkan jika dia telah menjadi seorang player. Saat awal saya perkenalkan dengan “penyakit” ini, hanya lewat pijat sensual dengan seorang pemijat cowok panggilan, Yani masih terlihat kikuk dan malu. Sekarang sudah terlihat potensi kebinalan dan keliarannya, walau dari luar tampak jaim. Fakta lain yang didapat, ada kemungkinan dia pernah ML dengan cowok lain diluar sepengetahuan dan seijin saya. Padahal dari awal sudah saya jelaskan, bercinta dengan cowok lain sah-sah saja asal ngomong dulu ke saya dan lihat-lihat juga orangnya. Hal terakhirlah yang harus saya korek informasinya dari Yani. Ini sudah tidak benar dan jika tidak dikasih pelajaran maka terjadi pembiaran yang mungkin bisa merugikan kami berdua. Metode interogasi pun saya rancang, mulai dari metode yang sederhana sampai agak extrem yang pernah saya gunakan di daerah konflik dulu yang 100% berhasil.

Yani bangun menjelang adzan dhuhur berkumandang, wajahnya masih terlihat loyo karena kecapekan dihajar Rahman dengan rpm dan speed tinggi. Teh manis kesukaannya sudah saya siapkan, untuk mengurangi lesunya bangun tidur. Hari minggu itu tidak banyak yang kami lakukan, lebih banyak kami gunakan untuk istirahat. Mau minta jatah, tapi kata Yani masih agak perih memeknya karena tadi pagi juga saya hajar dengan full speed. Akhirnya hari minggu itu saya lalui dengan kentang kentung. Minggu malam Yani lembur kerjaan laundry, menyetrika hasil cucian sabtu kemarin. Sedang saya Cuma stok opname barang digudang, walau cuma usaha ngawur tapi kalau ga dihitung dengan seksama bisa tekorlah. Sampai minggu malam ini sebenarnya saya menunggu pengakuan Yani soal ML dengan Bejo. Saya sudah dapat informasi valid dari Bejo, tapi belum dapat pengakuan apapun dari Yani. Hari senin berlalu 24 jam, Yani juga masih belum buka suara.

Dirasa cukuplah saya menunggu pengakuan Yani, selasa malam pada saat minta jatah, saya akan interogasi dia dengan cara biasa dulu. Dengan posisi MOT, saya mulai interogasi Yani yang sedang menikmati genjotan demi genjotan lakinya ini. Kali ini penetrasi saya lakukan dengan irama sedang dan tidak dalam.

Saya:” mah papah mau tanya ya, jawab jujur…”

Yani:” apa pah, mesti lo lagi kek gini…uuffffhhh…”

Saya:” siapa sebenarnya Bejo?”


Yani agak kaget mendengar pertanyaan saya, dia berhenti sejenak sambil agak berpikir, mungkin mau cari alas an berbohong.

Yani:” temennya Rahman pah…”

Saya:”tenane???”


Lalu sodokan saya percepat dan lebih dalam, disaat ada tanda-tanda Yani mau orgasme, kontol saya cabut langsung dari memeknya, jadinya batal dapat orgasme jika orgasmepun pasti nggantung.

Yani:” iiihhh kok dilepas toh pah??? Uuugghhh, tanggung banget…”

Saya pun kembali memasukan kontol ke memek Yani dan kembali penetrasi dengan kecepatan tinggi. Tak sampai 1 menit, kontol saya cabut lagi dari memeknya. Yani tampak tersengal-sengal sange dengan wajah agak kesal. Tak menunggu kata-kata dari Yani, kembali kontol pusaka menusuk memeknya yang sudah basah kuyup tapi belum klimaks. Sodokan dengan injak gas pol pun kembali saya lakukan. Suara kecipak dan gesekan kelamin terdengar riuh, disertai pekikan-pekikan dari mulut Yani. Lagi-lagi sekitar 1 menit, kontol saya cabut dengan cepat dari memek Yani. Dia pun protes karena belum tuntas sama sekali.

Yani:” papah kieeee kok ngunuuu…mama tanggung bangetttt…gatelll pah….”

Saya:” jawab dulu, siapa sebenarnya Bejo dan apa hubungannya dengan mama???”
(tegas dan sambil menatap tajam ke mata Yani)

Sebelum Yani menjawab, kontol kembali saya tusukan ke memeknya dan dengan kecepatan tinggi.

Yani:”uukkggghhh…aaakhhh…ampun pahhh….aaakkhhh….”

Siapa:” siapa bejo???”

Yani:” anuuhh pahhh…uffhhh…”


Kecepatan sodokan saya turunkan ke level rendah dan tidak dalam, Yani bisa ambil nafas panjang. Sodokan saya tetap teruskan dengan kecepatan rendah, kadang dalam, kadang cuma kepala doang yang masuk.

Saya:” siapa mah???”

Yani:” papah kie…uughhh… tanya ya tanya tapi jangan gini ta aakhhh….”

Saya:” siapa bejo dan punya hubungan apa dengan mama?”
(tegas saya lagi)

Yani:” ampun pah, mama ngaku, mama dah pernah tidur ama Bejo…”

Saya:” ceritakan dengan lengkap dan jujur mah…”

Yani:” ii..iiya pah, tapi terusin dulu ta pah…”

Saya:”nggak, cerita dulu!”

Yani:” iya…iya pah…”


Ini cerita dari Yani.

Jumat 2 minggu lalu, mama kan keliling ke kaliurang sampai bebeng. Habis jumatan, hujan deras banget, nah pas hujan itu kan mama di toko nya Rahman, papa sudah tahu cerita ne dengan Rahman ta. Sepulang dari tokonya Rahman, masih rintik-rintik hujan. Mama nekad pulang karena takutnya malah tambah deres. Sesampai di huntap bawah Merapi golf, ban motor bocor pah. Mama bingung karena tukang tambal ban agak jauh dan jalannya kan naik turun. Pas nuntun motor belum jauh ada pick up berhenti, mobilnya Rahman. Yang nyetir Lilik (anaknya Rahman) dan satu lagi itu Bejo, dia tahu mama karena pernah dan sering ketemu di tokonya Rahman. Papa juga pernah ketemu, tapi mungkin gak ngeh. Dia menolong mama, motor diangkut ke pick up terus dibawa ke bengkel yang ternyata dekat dengan hotel yang dia jaga. Mama kemudian diajak ke hotelnya dia kerja dan Lilik balik lagi ke rumahnya. Bejo ini jaga berdua dengan temannya pah, lupa namanya. Disitu mama dibikinin mie rebus dan teh panas. Terus kami ngobrol,pas itu hujan tambah deras. Baju mama kan basah semua, disuruh ganti pakai kaosnya Bejo, dan celana terpaksa mama lepas karena basah banget, tapi dikasih pinjam sarungnya Bejo.”

Saya:” kok bisa ML ?”

Yani:” dengerin dulu ta…”

“mama kan ga pakai daleman karena basah, dan bajunya Bejo ini putih pah. Susu ku keliatan nerawang. Sambil ngobrol dan nonton TV, Bejo nempel-nempel ke mama. Karena mama ga enak udah ditolong dan hawanya juga dingin, ya mama biarin. Lama-lama dia merangkul mama dan mulai raba-raba mama. Sebenarnya risih, tapi karena ga enak tadi mama biarin pah.”

Saya:” ga enak apa gara-gara ga tuntas dengan Rahman?”

Yani:” iya itu juga pah…”

“Karena mama diam, Bejo semakin berani cium mama dan meraba yang lain pah. Ya mama ikutan terangsang digituin. Mama ikutin saja permainannya, karena itu tadi pah, mama belum tuntas karena cuma dimainin toket ama Rahman… Maaf ya pah…”

Saya:” terus?”

Yani:” tuntasin mama dulu ta pah ughhh…”

Saya:” cerita dulu…”

Yani:” ihh awas yap ah, tambah cemburu ntar…”

“Mama ditelanjangin bejo didepan TV itu pah, diruangan tengah rumah yang buat jaga hotel. Lalu dia ngentotin mama disitu juga pah.”

Saya:” enak ma?”

Yani:” enak pah, maaf pah, mainnya enak pah, mama ngecrot banyak pah… mainnya lumayan lama pah…”

Saya:”berapa kali?”

Yani:” 1x kali pah…uughhh….”

Saya:” berapa kali???”
(saya sudah dapat bocoran dari Bejo kalau mereka 2x main)

Yani:”iiiyaaa pah, 2x pah….”

Saya:” kok bisa?”

Yani:” aa..aanu pah… yang pertama Bejo cepet keluarnya. Terus main karena mama masih tanggung pah…maaf pah…”

Saya:” mama diatas?”

Yani:” ho oh pah…ayo ta pah… mama kan udah jujur iikkkhhh…”

Saya:” temannya ga ikutan?”

Yani:” enggak pah…ayoh ta pah…”

Saya:” mama sayang, expresimu itu belum jujur lo…”

Yani:” iya pah, ikutan tapi cuma mama pegang manuke dah mancur…”

Saya:” tapi ngicipi tubuh mama?”

Yani:” iya pah, susu mama diuyel-uyel pah…”

Saya:” berdua langsung?”

Yani:” gantian mereka pah…”

Saya:” duh ma, kok malah kayak lonte sih…”

Yani:” maaf pah, mau gimana lagi…ayoh ta pah…”
(sambil menggoyang pinggulnya)

Saya permainkan lagi ritme sodokan kontol ke memek Yani. Dia semakin kelojotan ga karuan dengan nafas tak teratur.

Yani:” pah mama udah jujur loh, ayo ta pah…” (merajuk)

Saya:” papa pengen habis ini mama ceritakan yang papa gak tahu, karena papa yakin ada yang lain…”

Yani:” iy iy pah,,, maaf pah…”


Karena saya rasa sudah cukup interogasinya, permainan saya lanjutkan kembali. Penetrasi saya buat lebih konstan dan kecepatan semakin meningkat. Desahan dan pekikan dari mulut Yani kembali memenuhi kamar. Sudah 10 menit lebih, Yani sudah mendapatkan sedikitnya 3x big O, tapi saya masih jauh dari angan. Pikiran yang tidak terlalu konsentrasi membuat saya lama orgasme. Alam pikiran saya terbagi antara menyetubuhi Yani dan menganalisa pengakuan serta membayangkan persetubuhan mereka. Lebih dari 15 menit penetrasi, belum ada tanda-tanda lahar diujung palkon, malah kontol saya mengecil loyo. Akhirnya saya lepas dari memek Yani dan terlentang disampingnya dengan pikiran yang menerawang.

Yani:” papa marah ya, maafin mama pah…” (sambil meluk saya)

Saya:” enggak ma, Cuma ga habis pikir saja, ini baru satu yang mama ngakuin, belum yang lain…”

Yani:” Demi Tuhan pah, kalo ampe ML Cuma sama Bejo yang mama gak ngaku…”

Saya:”kenapa ga bilang ke papa ma?”

Yani:” takut papah marah, soale ga direncanakan, spontan…”

Saya:” apapun harus bilang ta ma, spontan maupun enggak, kan udah komitmen dan janji…”

Yani:”iya maafin pah…yang lain gak ada pah, paling-paling pegang susu pa…”

Saya:” dodik?”

Yani:” ngempeng pah, sambil mama kocokin…”

Saya:” ga terangsang mama?”

Yani:” ya jelas ta pah, tapi takut, toko ne pinggir jalan ramai…”

Saya:” yang pegang susu banyak?”

Yani:” mmmmhhhh jangan marah ya pa…”

Saya:” iya iya…”

Yani:”banyak pah…ga marah ta pah?”

Saya:”enggak ma, asal mama ngomong apa adanya…”

Yani:”pah, di tokonya pak Asnan itu kan sering buat nongkrong sopir-sopir jip wisata…”

Saya:” oh iya yang atas ***** itu, kenapa ma?”

Yani:”mama pernah pas disitu sopir-sopir sedang nongkrong, mama diminta duduk ikutan ngobrol, eh lama-lama tangannya pada jahil, susu mama dipegang dan diremas pah, bokonge mama juga diremesin…mama dikerubutin gitu pah…”

Saya:” semuanya ma? Berapa orang tuh? Mama pakai baju sexy banget pasti…”

Yani:” ya semua pah, 5 orang pah, mama pakai kaos orange itu pah…”

Saya:” wah ya sexy lah ma kalo baju itu, kan belahan susu ne keliatan. Mama seneng ya dikerubutin gitu…”

Yani:” ih papa kie apaan sih?”


Dia menjawab malu-malu, seolah tak mau, tapi matanya tak bisa bohong. Matanya menandakan dia bangga tubuhnya diidolakan para lelaki. Istriku kini sudah lolos menjadi seorang player, demikian kata hatiku. Apakah saya bangga? Tubuhnya di idolakan banyak lelaki saya bangga, tapi jika mainnya tidak memakai perhitungan dan ngawur, itu yang yang harus dihentikan.

Saya:”kan pastinya cewek jadi idola tu bangga ma hehehe….”

Yani:” hhhmmm papa nesu pasti, mereka mau kasih uang asal mama telanjang didepan mereka…”

Saya:” mama terima?”

Yani:” ih enggaklah pah…”


Langsung saya colok memeknya yang masih basah dengan jari tengah tangan kanan saya, lalu susu sebelah kiri saya sedot. Yani langsung tersentak keenakan dan menggelinjang gelinjang.

Saya:” kok papa ga yakin ya ma…”

Yani:” uuhhh iy iy pah, mama ngaku deh uuhhh papa kie… mama terima tapi tidak telanjang cuma toples aja pah….uuukkhhh pah…”

Saya:” makanya ga usah ada yang ditutupi ma. Itu mama toples di toko juga?”

Yani:” di dalam pah, jangan marah ya pah uuuhhh…ini dilepasin ta pah, banjir terus pah…”

Saya:”mereka cuma lihat doang ma? Ga yakin ah papa…”

Yani:” semua megang susu mama, diuyel-uyel pah…”

Saya:” ada yang ngempeng ma?”

Yani:” ada pah, langsung kiri kanan pah, mama waktu itu juga orgasme tapi mereka g tau…”

Saya:”enak pasti ma?”

Yani:” iya pah, maaf ya pah… enak banget, langsung disedot kiri kanan kayak kita 3s dengan Rio itu pah…”

Saya:” ga ada yang minta dikocokin ma?”

Yani:” ya ada pa, tapi mama gak mau, ini beneran pah…ini tangan dilepas ta, mama kan jujur pah…”

Saya:” yakin Cuma gitu ma?”

Yani:” iyaahh papa, mama cuma kasih susu aja ke mereka ga lebih pah…mama beneran pah…”

Saya:”Pak Asnan ikutan juga? Dikasih berapa ama mereka?”

Yani:” enggak ikutan pah, tapi liat, dikasih 500rb pah…”


Deg! Hati saya berdegup, istriku kok malah kayak lonte beneran. Diminta toples dan dibayar dia mau, it’s real lonthe. Tapi waktu itu saya benar-benar belum menyadari sepenuhnya, jika sudah ada bibit lonthe beneran di diri Yani.

Saya:” kok kayak bispak beneran sih ma?”

Yani:” ih ya gak lah pah, mereka yang ngasih kok, lagipula kan ga ML…”

Saya:” mmm… gini papa tanya serius… Mama merasa bangga pamer tubuh gitu ke laki-laki lain?”

Yani:” ya gitu deh pah, pamer cuma pake sexy di seharian itu, kan juga nurutin maunya papa ta? Kok malah protes?”

Saya:” enggak protes, cuma tanya ma, tapi itu sama mereka tadi kok mama mau ?”

Yani:” awalnya gak mau, tapi terlanjur diuyel-uyel susuku je pah, ya wes, mereka minta gitu mama turuti, kan ada uangnya hehehe…”

Saya:” dasar mama…papa pengen lihat mama dikeroyok mereka berlima hehehe…”

Yani:” iihh ogahh…”

Saya:” ayok kapan-kapan sabtu siang kita ke arah sana, nganvas sekalian ngulangi yang 5 tadi ma hehehe….”

Yani:”ini diceritain malah minta aneh-aneh ta?”

Saya:”penasaran ma hehehe….”

Yani:” ga jadi marah pah?”

Saya:” siapa pula yang marah?”

Yani:” itu tadi hampir marah kok…”

Saya:” soalnya mama ga terus terang, kalau udah jujur ya udah, buat apa marah?”

Yani:” makasih ya pah… ayo terusin, papa belum keluar ta?”

Saya:” ayuk, atas ma hehehe…”

Yani:” ok, asal papa dah ga marah…”

Saya:” satu lagi, harus bergaya kayak lonthe…”

Yani:” kan mama dah jadi lonthe papa tiap hari…”


Entah kenapa malam itu kata lonthe enteng saya ucapkan kepada Yani, padahal biasanya saya gak mau dan gak berani ucapin kata-kata semacam itu untuk istri sendiri walau dia sudah dipakai beberapa laki-laki dalam sepengetahuan saya atau diluar pengetahuan saya. Ah sudahlah, Yani seorang istri dan murid yang pinter dalam memenuhi kemauan suaminya. Sekarang bertambah pintar jadi seorang player.

Untungnya malam ini Yani mengakui semua yang dia lakukan dibelakang saya dengan gamblang. Sayapun lega karena tidak harus memakai metode interogasi yang lain, sedikit lebih extrem yang pernah kami pakai dahulu di suatu daerah. Cukup nona-nona separatis saja yang merasakannya dahulu.

(Sambung Menyambung)

 
Terakhir diubah:
Bimabet
menarik bang lanjut lagi. apa ada ilustrasinya bang?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd