Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

SAKAW SEX (Real Story')

Update terakhir:

Pagi-pagi setelah sholat subuh, saya manasin mobilnya Cici karena hari ini mau pakai mobil sendiri ke kantor, antisipasi saya tidak bisa jemput. Terpaksa pakai mobil karena dari jam 4-an sudah turun hujan. Cuma buka garasi, bokongnya mobil saya mundurin dikit agar gas CO2 nya ga masuk ke dalam rumah. Jam 06.30 Cici bersiap berangkat sekalian mengantar anak sekolah. Anak sekolahnya ditungguin ibu mertua, nanti pulangnya dijemput adik ipar. Begitu masuk mobil, Cici teriak ke saya.



Cici:” ayahhhh!!!” (lumayan kenceng)

Saya:” ya ada apa ???”

Cici:” mobilnya bau ayam huhhhh!!!!”
(ngomel lah dia hehehe….)



Dalam hati aku berkata “aman wes”, karena baunya ayam bukan bau Yuli. Segera aku ambil pengharum mobil dan semprot parfum yang banyak.

Cici:” besok lagi mobilnya gak oleh dibawa ke kandang lagi!!!!”

Dirasa baunya sudah hilang, segera Cici berangkat, dengan “ngomel mode on”. Saya masih harus mandi dulu, dan habisin kopi gelas jumbo. Jam 7.20 saya baru berangkat kerja, cukup dengan naik motor sejuta umat.

Dimulai dari hari ini, rencana saya untuk Herman CS mulai aktif. Saya tak perlu terlalu memantau dan menggurui Yuli soal mendekati Herman, dia sudah pakarnya. Saya hanya menunggu dia laporan perkembangan saja, karena target subjek dan target waktu sudah ada. Target waktu dalam 10 hari ke depan sudah harus sudah eksekusi akhir. Pada hari Jumat nya, aku info ke Edy agar dalam satu minggu ke depan jangan berada di kost, saya sarankan beralasan mudik saja dulu dan semua hal yang berkaitan dengan CCTV serta komputer diamankan terlebih dahulu. Saya juga mengkomunikasikan perkembangan di Kota P kepada “orang tidak baik” yang saya temui beberapa hari lalu.



Info perkembangan dari Yuli, 2 hari setelah bertemu saya, dia berhasil kontak dengan Herman, beralasan menanyakan program kredit. Disambutlah umpan itu oleh Herman, bak kerbau di cocor hidungnya, kata Yuli hari itu juga mendatangi Yuli ke dealer. Setelah bergenit ria kepada Herman, akhirnya Herman mulai melancarkan jurus-jurus agar mendapatkan sex gratisan. Mulai mengajak makan, jalan-jalan, dan nongkrong. Hari sabtu, Yuli diajak Herman ke kostnya dan endingnya pastilah diajak bercinta. Tapi Yuli adalah wanita pintar sekaligus licik. Dia tahu endingnya pasti akan diajak bercinta oleh Herman, maka pada hari itu Yuli sengaja memakai pembalut dan beralasan baru datang bulan. Maka di hari itu, Herman mendapatkan zonk pertamanya. Diajak bercumbupun Yuli beralasan sakit banget perutnya karena haid. Pada hari kamis minggu berikutnya, Yuli melaporkan jika pesanan saya sudah terkirim dengan aman di dalam kamar Herman. Kemudian saya minta Yuli agar Herman dan genknya sebisa mungkin pada hari Sabtu depan berkumpul di kost Herman. Dengan diiming-iming pada hari Sabtu Yuli bisa ke kost Herman buat party, Herman dan genknya mengiyakan ajakan itu. Umpan terobosan kembali bergulir diantara kontol-kontol Herman and the genk. Saya pun kembali menginfokan update terakhir kepada “orang tidak baik tadi”, dan dia sudah mengatur scenario di hari H.



Hari sabtu, minggu berikutnya, dihari yang dimaksud. Yuli memberi info kalau Herman and the gank sudah di posisi, tepat jam 12 siang. Saya waktu itu tidak ikut ke kota P, hanya mantau dari Jogja saja bersama si “orang tidak baik” tadi. Jam 3 sore, kami mendapat update terkini dari orangnya “orang tidak baik” tadi, jika rencana berhasil dengan sukses, disertai beberapa foto. Saat kejadian Yuli saya infokan jangan ke kost Herman, walau memang janjian dengan mereka adalah jebakan.



Jadi skenarionya adalah begini saudara saudara. Diawal saya menemui “orang tidak baik” sudah dengan rencana, saat ketemu dia, tinggal mematangkan saja. Dari “OTB” ini saya meminta 1 paket barang haram, gunanya adalah alat penjebakan. Barang haram ini saya serahkan ke Yuli pada saat kita bertemu di hotel P, ketika Edy saya suruh pulang duluan. Ini tentu beresiko bagi Yuli karena dalam beberapa hari menyimpan barang haram tersebut. 1 paket tadi saya kembangkan menjadi 3, yang 2 saya isi gula halus bercampur garam halus hehehehe… Pada saat Yuli sudah bisa masuk ke kamar Herman, ditaruhnya paket itu ditempat yang tak terduga oleh Herman, yaitu dibawah TV. Pada setiap hari Sabtu, Herman and the gank selalu berkumpul, semacam berpesta, dan menyetel music lumayan keras. Kadang kondisi ini mengganggu tetangga kost lain, bahkan disorot tetangga luar. Poin inilah yang menjadi Smash kuat kepada Herman. Pada saat hari sabtu di hari H, saat mereka berkumpul berfoya-foya sambal menunggu Yuli (yang tidak akan pernah datang), datanglah serombongan aparat bertujuan menegur/memperingatkan mereka. Kedatangan aparat ini tentu saja berdasarkan laporan yang kami samarkan dan dibuat senatural mungkin. Kemudian terjadi penggeledahan kamar oleh “aparat” dan ditemukanlah barang haram yang dimaksud tadi. Akhirnya Herman and the gank digelandang ke kantor polisi. Alhasil selanjutnya saya tak mau tahu, yang penting target operasi sudah tercapai.



Saya ceritakan kejadian itu ke Cici, minus cerita soal Yuli. Dia hanya menanggapi dengan biasa, karena mungkin sudah tahu kalau rencana saya mau tak mau harus berhasil.

Cici:” sebenarnya kasihan juga mereka yah… Kok sampe segitu sih ayah, apa ga terlalu jahat?”

Saya:” mama pasti tau prinsip ayah, “pembalasan harus lebih kejam”…..”

Cici:”iya tapi harusnya tidak sampe melibatkan Om Ben juga lah….”

Saya:”mana yang salah? Mereka make narkoba iya, mabok iya, pemangsa wanita iya…. Kan tinggal ada BB dan ketangkap tangan ta?”

Cici:”terus Om Ben ?”

Saya:” dia hanya memantau, ayah yang bikin rencana…”

Cici:” sampe kapan ayah mau jadi orang pendendam gini? Bahaya tau?”

Saya:” yang penting jangan senggol ayah duluan…”

Cici:” terus jika Cici yang senggol ayah duluan, apa akan kayak Herman juga?”

Saya:” bisa jadi…” (sambil aku menatap mata Cici, agar tidak ada perlawanan lagi)

Benar saja, Cici tidak melanjutkan debat soal tadi. Tetapi apa yang dia tanyakan diatas, apa jadinya jika Cici “senggol” saya duluan, itu terjadi pada dirinya 3 tahun kemudian.

Lalu saya menelpon Edy.

Saya:” halo Edy, apa kabar? Sudah dengar kabar dari kost mu belum?”

Edy:”halo bang…kabar baek… iya sudah tau bang, saya juga diinterogasi Bapak kost, kamar juga digeledah, tapi sejauh ini aman.”

Saya:” kamu dimana sekarang?”

Edy:” di kampung bang…” (edy berasal dari wilayah yang kaya hasil tembakau).

Saya:” oh ya udah kalo gitu, baek-baek disana, jadi anak mami yang sholeh hahaha….”

Edy:” gimana mau sholeh kalau kebayang yang kemarin ama bini abang hehehe…piss bang…”

Saya:” itu harus dibenahi moral kamu dikampung halaman…”

Obrolan saya putus agar ini anak gak ngelantur kemana-mana, apalagi kalau sampai membocorkan soal Yuli kepada Cici. Saya pun beralih ke Cici.

Saya:”ma, Edy nagih balas jasanya…” (padahal Edy ga ngomong soal itu)

Cici:” ih apaan sih ayah nih, ga ah… berondong pula…”



Cici kalau ditanya soal partner sex memang tidak terlalu menyukai dengan laki-laki yang umurnya jauh dibawah dia alias berondong. Dia beralasan karena berondong jika ngesex pasti mengejar kepuasannya sendiri, beda dengan yang seumuran atau lebih tua. Mereka umumnya pakai feel, walau tidak sepenuhnya dan tidak semuanya. Intinya walaupun berondong secara stamina lebih powerfull tapi secara chemistry tidak ada bagi Cici.

Saya:” kenapa dengan berondong? Kan lebih ok staminanya…”

Cici:” tapi ga pake feel mereka kalo main ayah…”

Saya:” pernah ama berondong?”

Cici:” pernah…”

Saya:” heh??? Kok belum pernah cerita???” sama siapa?”

Cici:” dah lama, saat masih ama suami yang dulu…”

Saya:” terus siapa tu berondong???” (pinisirin)

Cici:” Yonan, CS bank P******”

Cici kemudian bercerita, kejadian itu sebelum bercerai dengan suami pertamanya, tapi sudah dimasa-masa kelam berumah tangga, dan saya belum masuk diperusahaan dimana Cici bekerja. Awalnya karena sering setor tiap hari ke bank P*****, Cici kenal dan dekat dengan Yonan. Berawal dari dekat, kemudian sering sharing dan curhat, maka mereka semakin dekat. Suatu hari, di hari sabtu (info Cici) Yonan libur kerja. Cici yang malam sebelumnya bertengkar dengan suaminya, berinisiatif tidak masuk kerja walau tetap pamitan berangkat kerja. Dia janjian dengen Yonan di rumahnya, di jalan Monjali. Yonan waktu itu masih berusia 22 tahun, CIci hampir 29 tahun. Kebetulan rumah Yonan yang berada di kompleks perumahan sedang sepi, ortunya memang tinggal lain kota, adiknya pulang kampung. Akhirnya terjadilah pergumulan dua insan beda kelamin di rumah yang sepi itu. Menurut cici, waktu itu sempat main 2x. Jam terbang istriku sudah tinggi soal ginian, saya cuma bisa melongo mupeng. Cici tahu dia sengaja bercerita kayak gitu biar saya mupeng, karena obsesi saya dalam hal itu. Hal ini membuat Cici lebih mudah menarik saya ke ranjang peraduan malam itu, dan terjadilah pertempuran kesekian kalinya.

Selesai bertempur, kembali saya tanyakan perihal keinginan Edy, walaupun sebenarnya Edy tak meminta bercinta dengan Cici lagi, karena sudah dengan Yuli waktu itu. Tapi saya masih penasaran dengan cerita Cici main dengan berondong.

Saya;” ma, kalo Edy missal main ga pake hati kan mama kapan itu pernah bilang, lebih baik gitu daripada pake hati malah repot…”

Cici:” iya, maksud nya pas main ayah,kalau berondong kan asal tusuk aja tu…”

Saya:” lah kalau takut ga pake perasaan, kan ada ayah nantinya ma…”

Cici:” bebel ni orang”

Saya:” lah terus Edy dikasih apaan dong ma? Kan udah berjasa juga bagi kita…”



Sebenarnya sih enggak masalah kalau Cici ga mau karena emang bukan prioritas lagi, tapi saya masih menggodain Cici soal Edy, sampai-sampai dia ngambek beneran. Orang yang berjasa satu lagi adalah Yuli, walau harus dengan biaya yang tak sedikit guna mau bekerjasama dan membungkam memeknya, ditambah masih ada rasa tersimpan ke saya. Beberapa hari kemudian saya hubungi Yuli guna memastikan dia aman dan terlepas dari masalah. Yuli bilang jika sama sekali tak tersentuh masalah di kost Herman. Di hari sabtu berikutnya, saya ke kota P menemui Yuli untuk memberikan sisa uang jasanya, tapi kali ini tanpa beradu kelamin. Sejak pertemuan itu saya tak pernah bertemu Yuli lagi, walau komunikasi lewat SMS masih ada dalam satu bulan kemudian. Lebih baik menghilang dari model cewek kayak Yuli, daripada keutuhan NKRI terganggu.









TAMAT

!!!!!!!!
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd