Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Fakultas Ilmu Seks

Bimabet
huaha:konak:haha...
bersama 'Ken Arok' bergolok tumpul akan membuat perhitungan dan menghukum kalian
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jangan terburu-buru gan, agak slow biar lebih detail ceritanya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Hmm...sebenernya ide nya sdh bagus hu..cm kok seperti maraton 10km ya.. cepet dan tergesa2 alur nya.. kalo di bikin fokus dan lebih detail..pasti lebih mantap suhu...
 
Ngebut banget sih critanya suhu, detil exe nya jadi ilang. Explor pelan2 tubuh cewe, asik kok nyeritainnya.
 
Jangan terburu-buru gan, agak slow biar lebih detail ceritanya

Hmm...sebenernya ide nya sdh bagus hu..cm kok seperti maraton 10km ya.. cepet dan tergesa2 alur nya.. kalo di bikin fokus dan lebih detail..pasti lebih mantap suhu...

Ngebut banget sih critanya suhu, detil exe nya jadi ilang. Explor pelan2 tubuh cewe, asik kok nyeritainnya.

ane masih pemula jadi mohon maaf kalo kecepetan.

akan ane perbaiki di updatean ane...
makasih masukannya suhu.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
UPDATE !!!

Chapter 2

Acara ospek yang melelahkan akhirnya selesai. Kelompokku mendapat kelompok terbaik dan kedua mentorku juga mendapatkan penghargaan pasangan mentor terbaik. Lalu aku berinisiatif untuk menghabiskan hadiah penghargaan tersebut dengan mengadakan pesta barbeque di kontrakanku. Tetapi, dari 10 orang di kelompok hanya 5 orang yang bisa hadir yaitu aku, kak Tiwi, kak Lulu serta dua teman seangkatanku Eka dan Fitri. Pesta barbeque berlangsung meriah dan sisa uangnya akan kami belikan kado untuk teman-teman yang tidak datang. Saat membereskan sisa acara, pandanganku tertuju pada Eka yang sedang nungging memunguti sisa-sisa arang dan terlihat jelas bongkahan pantat yang tercetak dari jins ketat yang dipakainya. Aku mulai membayangkan penisku digoyang oleh pantat semok Eka dan tak terasa celanaku mulai merasa sempit.“Hayo, lagi lihatin apa ?” tiba-tiba Kak Tiwi membisik kearahku sehingga membuyarkan imajinasiku, kak Lulu dari kejauhan hanya tersenyum sambil tertawa kecil. Aku hanya balas dengan senyum kecut kemudian memasukkan panggangan ke gudang.

Setelah acara memanggang selesai, aku dan kelompokku kemudian makan dan minum dengan lahap. Gadis-gadis itu tentunya tidak tahu kalau minumannya sudah kucampur obat perangsang dan tentunya aku sudah merencanakan sesuatu yang menarik terutama kepada Eka dan Fitri. Setelah beberapa menit, efek obat itu mulai bereaksi. Eka dan Fitri mulai tidak nyaman dan merasakan hawa gerah. “Ken, AC kosan lo mati ya ? gerah banget nih.” Keluh Eka dan Fitri sambil mengibaskan jilbabnya. Kak Tiwi dan kak Lulu hanya menggelengkan kepada kearahku sambil tersenyum ketika mereka sadar kalau Eka dan Fitri sudah dirasuki efek obat perangsang tadi. Kemudian tanpa diduga kak Tiwi dan kak Lulu langsung menyerbu Eka dan Fitri. Kak Tiwi memeluk dan menciumi Eka, sementara Kak Lulu langsung memeluk Fitri dan memainkan payudaranya yang masih terbungkus sweater hitam. “Kaak… apa-apaansih. Lepasin kak… ooouhh.. jangan… toloonghh” Eka meronta dan berusaha melepaskan ciuman kak Tiwi. Walaupun Eka pernah mengikuti bela diri, efek obat perangsang yang kuat membuat Eka hanya meronta pelan. “Aahhh… kak Lulu… jangan kak… aahhh” Fitri tidak memberi perlawanan dan pasrah payudaranya diraba dan diremas kak Lulu. Kemudian, kak Lulu langsung melepas sweater Fitri dan melepas bra nya. Fitri kembali hanya diam lalu kembali mendesah setelah kak Lulu memainkan payudara dan memilin putingnya. Di sisi lain, kak Tiwi langsung membuka paksa seluruh pakaian Eka dan melepas kacamatanya hingga menyisakan jilbab kuning dan kaos kaki sebetisnya. Kemudian kak Tiwi memasukkan jarinya kedalam vagina Eka dan mengoboknya. “Aaahhh…. Kaakkkk…. Eenaaakkk…. jangaann…. Aahhh” racau Eka sambil menikmati obokan jari kak Tiwi di vaginanya. Aku hanya tersenyum melihat adegan lesbian itu lalu kulepaskan celanaku dan kuperlihatkan senjataku kearah Eka dan Fitri yang masih digarap oleh kedua budakku. Kak Lulu sudah menelanjangi Fitri dan hanya menyisakan jilbab hitamnya. Kemudian kak Lulu langsung menciumi Fitri sambil tangan kanannya memainkan payudara dan tangan kirinya mengobok vagina Fitri. “hhmmhhh…mmmmhhh” desahan Fitri tertahan oleh ciuman ganas kak Lulu. Sementara Eka sudah terangsang dan vaginanya mulai sedikit basah oleh obokan kak Tiwi. Adegan panas itu berlangsung selama 30 menit hingga kulihat tubuh mereka berempat mengeluarkan keringat dan tentunya membuat pemandangan semakin panas. Eka dan Fitri mulai merasa vaginanya akan mengeluarkan sesuatu “Kaaakkk…. Eka mau pipiisss… kaakk… aaahhh” , “Kak Lulu…. Udah… Fitri mau pipiss… kyaaahhhh” Eka dan Fitri akhirnya mencapai orgasme pertamanya dan cairan vagina mereka menyembur keluar. Kak Tiwi dan kak Lulu kemudian menjilati cairan vagina mereka sampai habis dan meninggalkan mereka berdua yang tergolek lemas. Kak Tiwi dan Kak Lulu kemudian berjalan kearahku “Selamat menikmati budak barumu tuan…” bisik Kak Lulu sambil mengelus penisku. Kemudian mereka berdua berjalan kearah dapur.

Aku yang sudah tidak sabar lagi kemudian menghampiri Eka dan Fitri. Aku langsung memeluk Eka dan kumasukkan penisku kedalam vagina Eka yang sangat sempit. “Ken… jangaann… saakiiittt…” penisku sempat mengalami kesulitan karena vaginanya yang sangat sempit walau sudah basah. Kupaksa penisku untuk terus merangsek dan akhirnya hentakan penisku berhasil menerobos vagina sekaligus menjebol selaput daranya. “Aaahhh…Keenn…” aku diamkan sejenak penisku yang merasakan jepitan vagina sempit Eka. Lalu aku langsung memaju mundurkan penisku dengan kasar hingga tubuh Eka terguncang diiringi rintihan nya. “Aaahhh… sakiittt… jangan….”. Aku menikmati teriakan Eka yang menunjukkan rasa perih yang luar biasa karena vaginanya yang masih baru dijebol kugenjot dengan keras. Eka kemudian merasakan sesuatu yang aneh dan lama-kelamaan Eka mulai menikmati tusukkan penisku di dalam vaginanya. setelah cukup lama kugenjot, Eka akan mencapai orgasme lagi. “Aahhh… Eka mau pipiss… kyyaaahh” Eka mencapai orgasme hingga tubuhnya melenting keatas. Kuhentikan sejenak genjotanku dan membiarkan Eka menikmati orgasmenya. Aku merasakan penisku mulai hangat karena dipenuhi cairan vaginanya yang tertahan didalam. Setelah aku lihat Eka mereda, aku genjot lagi penisku dengan cepat hingga menimbulkan suara becekan. “Keennn…. Terus Ken… pelan-pelan…. Aaahhh…ooohhh…” racauan Eka membuatku semakin bernafsu dan aku mempercepat genjotanku hingga Eka semakin keenakan kubuatnya. 15 menit kemudian, aku merasakan penisku akan meledakkan sesuatu. Genjotanku semakin menggila dan aku tarik-tarik putting payudara Eka hingga terlihat melar. “Aaahhh… Saakkiiiittt..” tarikanku membuat Eka teriak merintih kesakitan dan aku semakin mempercepat genjotanku “Ekaa… aku mau keluarr… rasain nih spermaku… yeaahhh..” ledakan sperma di penisku akan mencapai ujungnya. “Ken…. Jangan didalem… Eka gamau hamil…. Jangaannn…” aku tidak pedulikan teriakan Eka dan akhirnya spermaku menyembur keluar memenuhi setiap celah di liang vaginanya hingga sebagian meluber keluar dan membasahi paha mulusnya. Aku dorong penisku semakin kedalam untuk menikmati sisa-sisa orgasmeku. Aku lihat tubuh Eka sudah semakin lemas dan wajahnya mulai terlihat agak pucat. Kucabut penisku dari vagina Eka dan sisa spermaku yang tidak tertampung di vaginanya meleleh keluar bercampur bercak darah perawannya. Lalu aku balikkan tubuh Eka dan kubuat posisi menungging. Aku arahkan penisku ke lubang anusnya yang masih rapat. “Keen… jangan disitu…” Eka memohon padaku untuk tidak menganalnya. Aku diamkan dan aku paksa masuk penisku kedalam lubang anus Eka. “Aaahhh… saakiiitt.. aahhh…” Eka kembali berteriak namun teriakannya lemah karena tubuhnya sudah lemas. Setelah kupaksa masuk, akhirnya penisku berhasil kubenamkan di lubang anusnya diiringi teriakan Eka yang kesakitan. Kumaju mundurkan penisku didalam lubang anusnya sambil kuremas-remas kedua payudaranya dari belakang. “Aahhh… Keenn… sakitt… aahhhh…” Eka kembali mengerang kesakitan. Setelah 20 menit, aku akan orgasme lagi didalam lubang anusnya. “Eka sayang… aku keluar lagi… yeaahh, mmhhh” kemudian aku orgasme dan kusemburkan spermaku kedalam lubang anusnya. Eka kembali berteriak menahan perih yang dirasakan lubang anusnya. Aku cabut penisku dari lubang anusnya dan sperma bercampur bercak darah meleleh keluar dari lubang anusnya. Aku balikkan kembali tubuh Eka dan kulihat dia sudah pingsan karena tidak kuat menahan penderitaan yang dialami dua lubang bawahnya. Namun aku melihat senyum kecil yang tersirat di wajahnya menandakan dia juga menikmati persetubuhan tadi. Aku kemudian mencium kening Eka dan duduk sejenak di kursi ruang tamu.

Setelah beristirahat usai puas “bermain” dengan Eka, aku bangkit dari kursi dan menghampiri Fitri yang masih tergolek lemas. Aku raba seluruh tubuhnya dan tubuh Fitri sedikit menggeliat. Karena aku sudah tidak sabar memerawani Fitri, kulebarkan kedua kakinya hingga mengangkang kemudian aku langsung sodokkan penisku ke dalam vaginanya. “Aahhhh… Keenn… Apa-apaan… jangaannn…. Aaahhh.. Saakkiiitttt Keenn… Aaahhhh” Fitri berusaha berontak namun efek orgasme dan sisa efek obat perangsang membuat tubuhnya melemah dan tangannya hanya bisa memukul pelan. “gila gw dapet lahan sempit lagi.” batinku sambil berusaha mendorong penisku. Setelah sejumlah percobaan, sodokkan penisku akhirnya sukses menjebol keperawanan Fitri. “Aaaahhh….sakit Ken….” Fitri berteriak kesakitan setelah vaginanya diterobos senjata tumpul dan tubuhnya terasa dibelah oleh senjataku. Kudiamkan sejenak penisku di dalam vaginanya lalu kulihat Fitri mengeluarkan air mata dan menangis sesegukan menahan perih di vaginanya. Aku seka air matanya lalu kucium Fitri dengan lembut sambil memainkan lidahnya. Aku genjot penisku dengan lembut. “mmhhh…mmmhhh” gumaman Fitri tertahan oleh ciumanku. Lama-kelamaan Fitri mulai menikmati genjotanku sambil memejamkan matanya. Setelah 10 menit, aku lepaskan ciumanku lalu kutingkatkan kecepatan genjotku sambil memainkan kedua payudaranya. ”Ahh.. pelan-pelan Ken… ooohhh..” desahan Fitri membuat aku menambah kecepatanku hingga aku semakin tidak terkendali. Fitri kemudian akan mencapai orgasmenya, “Aahhh… Fitri mau pipiss… aaaahhh…” Fitri meraung menikmati orgasme nya sambil ngos-ngosan. Penisku kembali dibuat hangat oleh cairan vaginanya. Kuhentikan genjotanku sejenak sambil menikmati ekspresi keenakan Fitri yang menikmati orgasmenya dan tubuhnya semakin melemas. Tidak ingin berlama-lama, aku genjot kembali tubuhnya yang melemas dengan cepat dan kasar. “aaahhh… Keenn… teruss…” desahan Fitri kembali meramaikan ruang tamu kontrakanku. 10 menit kemudian, aku merasakan penisku akan kembali meledakkan spermanya. “Fiitt… aku keluaarr… yeaahhh” genjotanku semakin tidak terkendali dan siap orgasme didalam vaginanya. Fitri yang sadar vaginanya akan kutanami benih sperma mulai berteriak lagi “Keenn… jangan didalem… Keenn…mmmhhh”. Aku yang sudah kalap akhirnya menyemburkan spermaku didalam vaginanya sambil kucium bibir seksinya. Kubiarkan penisku menyemprotakn sisa spermaku didalam dan aku merasakan kedua tangan Fitri melingkari punggungku dan membalas ciumanku. Setelah aku selesai menikmati orgasmeku, kucabut penisku dari vagina fitri disusul lelehan sisa sperma dan bercak darah perawannya. “Sekarang kalian berdua menjadi budak seksku dan harus menuruti semua perintahku. Di kampus kalian memanggilku Ken tapi di dalam istanaku ini, kalian harus memanggilku tuan Ken.” Aku menanamkan sugesti permanen kepada Eka dan Fitri lalu kulihat Fitri tersenyum sambil memejamkan matanya. Aku lihat penisku masih tegak lalu Kak Tiwi dan kak Lulu kembali dari dapur sambil membawa sisa saos barbeque. “Tuan istirahat dulu aja, kami mau bikin masakan enak.” Kak Tiwi menghampiri Fitri kemudian menjejerkan tubuhnya dengan Eka sementara kak Lulu mulai membuka tutup toples yang berisi saos barbeque tersebut.

Aku duduk di ruang tamu sambil melihat kak Tiwi dan kak Lulu melumuri saos barbeque ke tubuh Eka yang masih tidak sadarkan diri dan Fitri yang masih tergolek lemah. Aku seperti melihat dua daging panggang bumbu barbeque yang siap disajikan. Tubuh Eka dan Fitri sudah dipenuhi oleh saos barbeque dari leher hingga kakinya. Kak Tiwi kemudian menarik badanku kearah Eka dan Fitri yang bersimbah saos barbeque lalu kak Tiwi menggenggam penisku dan mengocoknya. Kak Lulu kemudian menciumku dan tubuhku benar-benar dieksplorasi oleh dua akhwat binal ini. “Aku minta saos sperma tuan buat bumbu tambahan. Boleh yaa ???” kak Tiwi membisikku dengan manja sambil mengocok-ngocok penisku. Tangannya yang lembut membuatku menikmati setiap kocokannya. Kak Lulu yang masih menciumiku lalu memeluk tubuhku dengan erat hingga aku merasakan payudara empuknya menempel di bagian samping tubuhku. Serangan mereka berdua membuatku tidak tahan lagi dan aku mencapai orgasmeku dan kusemprotkan spermaku yang sangat banyak hingga hampir menyelimuti tubuh Eka dan Fitri. Aku kemudian didorong oleh kak Lulu dan kak Tiwi ke tempat duduk dan aku lihat mereka berdua berjongkok menghadap tubuh Eka dan Fitri yang diselimuti saos barbeque dan spermaku. Lalu kak Tiwi menjilati saos dan sperma tersebut di tubuh Eka dari payudara, tangan, perut, paha hingga kakinya. Aku melihat kak Tiwi menjilat dan mengemut setiap inci tubuh Eka dengan penuh penghayatan dan kasih sayang seperti induk singa yang memandikan anaknya. Begitupun kak Lulu yang menjilati campuran saos dan sperma tersebut ke tubuh Fitri. Setelah melahap saos yang ada di tubuh Eka dan Fitri, kak Tiwi dan kak Lulu kemudian berciuman hingga mulut mereka belepotan sisa saos bbq dan spermaku. Aku yang kembali bergairah melihat pemandangan itu kemudian mengeluarkan 5 tiruanku. Kami kemudian menghampiri kak Tiwi dan kak Lulu kemudian berbagi tiga-tiga. Aku dan dua tiruanku menikmati tubuh kak Tiwi sementara tiga tiruan sisanya menikmati kak Lulu. Tanpa berlama-lama aku langsung sodokkan penisku kedalam vagina kak Tiwi dan dua tiruanku memasukkan penisnya kedalam mulut kak Tiwi. Kami bertiga kemudian menggenjot penis kami dengan cepat ke dua lubang kak Tiwi. Aku lihat kak Tiwi menggumam sambil terbatuk-batuk karena serangan dua penis tiruanku di mulutnya. Aku percepat genjotanku dan dua tiruanku juga mempercepat sodokkan penisnya di mulut kak Tiwi. “kak Tiwi… rasain nih sperma gw.. yeeaahhh” aku semakin mempercepat goyangan penisku di vaginanya. “mmmhhh….mmmhhh… uhoek… hoek…” kak Tiwi hanya bergumam sambil terbatuk-batuk hingga air liurnya menetes keluar. Kami bertiga akhirnya meraih orgasme, aku semprotkan penisku didalam vaginanya. Kedua tiruanku menyemburkan spermanya di dalam mulut kak Tiwi hingga sebagian meluber keluar dari mulutnya. Saat kak Tiwi akan memuntahkan sperma tiruanku, mulutnya ditahan oleh tangan tiruanku yang besar hingga kak Tiwi terpaksa menelan spermaku yang sangat banyak hingga tersedak dan sebagian spermaku keluar dari lubang hidungnya. Sementara, tiga tiruanku memasukkan penis mereka ke vagina, anus dan mulut kak Lulu. Tanpa berlama, mereka bertiga langsung menggenjot penis mereka di ketiga lubang kenikmatan kak Lulu selama 20 menit. “mmhhh… mmmhhhh” kak Lulu hanya bisa menggumam karena mulutnya tersumpal penis tiruanku yang besar. Lalu tiruanku mengeksploitasi payudara besar kak Lulu sambil menarik-narik putingnya. Kak Lulu kemudian ingin mencapai orgasmenya begitupun tiruanku juga akan meledakkan sperma mereka. “Ummmhhh… mmmmhhhh….mmmhhh” kak Lulu menggumam sambil menikmati orgasme nya sementara tiruanku juga menyemprotkan spermanya di lubang vagina, anus dan mulut kak Lulu hingga meluber keluar. Aku dan tiruanku kemudian membaringkan kak Tiwi di sebelah Eka dan kak Lulu di sebelah Fitri. Kami berenam kemudian mengocok penis kami yang masih menyimpan sisa sperma didalamnya. Setelah 10 menit, kami orgasme dan menyemprotkan sperma kami ke seluruh bagian tubuh dari kak Tiwi, kak Lulu, Eka dan Fitri. kemudian tiruanku menidih tubuh mereka berempat dan berubah menjadi gumpalan sperma. Aku yang masih belum mengendalikan kekuatanku dengan sempurna kemudian terkapar lemas di ruang tamu hingga tertidur.

Pagi harinya, aku dibangunkan oleh Eka dan Fitri. “Tuan Ken.. bangun dong sayang.” Bisik Eka manja sambil mengelus-elus badanku. “Aku mau sarapan pake penis tuan Ken..” Fitri juga membisikku manja sambil mengelus penisku yang kembali bangun. “uugghhh… mentor kita mana ?”ucapku sambil menahan geli akibat elusan Eka dan Fitri. “Kenapa harus cari yang sudah tua kalau tuan punya yang masih segar.” Eka kemudian menciumku dengan ganas, sementara Fitri langsung memainkan penisku dan dimasukkan ke mulutnya. Emutan mulut Fitri yang lembut dan ciuman bibir Eka yang legit membuatku mulai dimabuk kepayang. Setelah 15 menit, aku merasa penisku akan meledakkan sperma. “mmhh.. gw mau keluar… uughh” Eka lalu melepaskan ciumanku dan ikut membantu Fitri mengocok penisku. Kocokan Eka dan emutan Fitri akhirnya membuatku menyemprotkan spermaku ke wajah mereka. Eka dan Fitri kemudian saling mejilati wajah yang belepotan sperma hingga bersih. Saat aku membuka mataku, aku melihat pemandangan Eka dan Fitri mengenakan jilbab hitam dan mengenakan baju Japanese maid yang sangat sexy seperti gadis anime dengan stocking hitam.“Sekarang kami berdua akan berusaha memuaskan tuan Ken. Kami sudah siapkan sarapan buat tuan.” Fitri kemudian ke dapur dan membawakan bubur ayam. “Sini aku suapin.” Eka kemudian menyendok bubur ayam itu lalu memasukkan ke mulutnya. Eka kemudian menciumku sambil mentransfer bubur ayam itu ke mulutku. Setelah bubur ayam itu habis di mulut kami, Eka melepaskan ciumannya. “Gimana tuan ? enak kan bubur ayamnya ?” goda Eka manja sambil memabersihkan sisa bubur ayam di wajah dengan lidahnya. “Kalo masih kurang, aku kasih bumbu special.” Fitri kemudian masturbasi di hadapanku. “ooohhh… yeesshhh… ooohhh” Fitri mendesah sambil tangannya mengocok vaginanya kemudian “AAhhh… ini bumbu special buat tuan… oouuhh” Fitri mencapai orgasme dan menyemprotkan cairan vaginanya ke bubur ayamku. Eka dan Fitri kemudian menyuapiku dengan bubur ayam itu hingga habis. “Sepertinya tuan Ken masih capek, aku sama Fitri mandiin yah.” Eka dan Fitri kemudian menarik tubuhku ke kamar mandi dan disana aku kembali dilayani oleh tubuh mereka. Sejak itu, aku bersama Eka, Fitri, kak Tiwi dan kak Lulu menghabiskan sisa liburan pasca ospek dengan bercinta sampai puas di kontrakanku.

(bersambung...)

Update Chapter 3 : Hari Rabu.
Stay tune...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd