Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Falsafat bapak

Aryasatya Radhitya Winoto (adit)



Widari


Mama indah



Papa winoto



Nadia



Gladis



Veronica



Aisyah



Nurul



Risa



Part 23


Mimpi

Semua Orang memiliki itu..
Untuk menambah gairah hidupnya..
Toh itu gratis... Tapi..
Tak mudah untuk mencapainya..
Perjuangan yg sangat berat jika ingin mewujudkannya...
Kita tinggal pilih apakah mimpi itu cuma sekedar anganan semata.. Atau..
Berani mewujudkannya walaupun tau itu tidak mudah. perlu berkeringat, terjatuh, merasakan sakit, menangis, tersenyum dan menerima semua yg ada....
Ooohh mimpi oooohh..
apakah sesulit itu mengejar mu...



Beberapa menit aku membaca semua isi kontraknya

Aku : ehhmm... no komplain mas.. Saya setuju semua dan saya membaca semua sesuai dengan kesepakatan awal kita... Oke saya Langsung tanda tangannya Mas..

Intan : Ini Mas pulpennya silakan ditandatangani..

langsung aku ambil pulpen itu dan dan aku mendatangani semua yang harus aku tandatangani. setelah aku tandatangani Mas Rendy langsung menjabat tanganku dan dan bilang senang bekerjasama dengan Mas Adit.
lalu mereka bergegas pamit kepadaku dengan alasan harus segera menyiapkan proyek agar selesai tepat waktu. ya aku persilakan saja walaupun aku sudah mengajak mereka untuk makan terlebih dahulu di kantin tapi Mereka menolak dengan alasan mereka sudah makan tadi sebelum ke sini.

aku kembali lagi di meja para bidadariku kumpul. Baru saja aku duduk sudah diberondong banyak pertanyaan. dari mulai itu siapa, urusannya apa, Kenapa ada berkas yang harus ditandatangani. ya langsung saja aku jelaskan pada meraka. bahwa itu tadi adalah orang kantor yang meminta persetujuan ku untuk menjalankan proyek, dan proyek ini sangat penting bagiku.

dan panjang lebar aku Jelaskan kepada mereka dan pada akhirnya mereka juga mengerti atas semuanya. Walaupun ada sedikit rasa ketidak sukaan kepada mbak intan. sebagian dari bidadariku ini ada yg ekspresif seperti, nadia, gladis dan vero mereka semua memanyukan bibirnya dan pipinya di gelembungkan. Mirip ikan maskoki bikin gemes rasanya ingin sekali ku cubit pipinya.

Aku : iiiihhh... Mukanya jelek tau... Hehehehe... Ngemesin kaya squisi pengen tak cibut tuh pipinya...

Vero : enak ajah di samain kaya squisi... Huuuhft...
Sambil menggelembungkan pipinya.

Nadia : iya nih.. Mas jahat masa aku yg cantik dan imut gini di bilang kaya squisi...

Aku : habisnya pipi kalian di gituin segala... Jelek tau kaya kodok ngerek hahhaha... Aduhh.. Adduuhh... Sakit tau... .
Semua orang ketawa sampai sampai orang orang yg di sekeliling ikut ketawa. Tapi sayang aku malah merasakan sakit di sekujur tubuhku dari mulai lengan, perut dan juga pinggang semuanya sakit. Karena di cubit oleh vero, nadia, dan gladis.

Nurul : hihihihi kasian deh mas... Jangan godain cewe cantik kaya kita kita... Hihihihihi..

Risa : hihihihi... Kita kita bisa berubah loh mas... Apalagi kalau nambah lagi anggota... Tak gigit anunya hihihihhi...
Mendengar ancaman kaya gitu membuatku berpikir jauh. Sampai sampai aku bergidik ngeri dan ngilu sampai kejadian anuku di gigit.

Aisyah : iiihh ka risa ko pakai ngancam segala... Tapi aku setuju sih sama ka risa... Awas ajah sampai nambah lg aku juga ikut gigit anunya mas... Hihihi...

Gila gila aisyah yg paling adem ajah, bisa ngancam juga ternyata. Aduh gusti kenapa jadi kaya gini, cantik cantik ko sadis sih.

Setelah obrolan ini harus terhenti karena jam istirahat telah selesai dan kami semua kembali ke kelas masing masing untuk melanjutkan jam pelajaran belum selesai.
Di saat aku sedang menerima jam pelajaran aku sedikit kurang fokus karena kejadian tadi pagi dan juga ancaman dari bidadariku. Aku mencoba mecoba meditasi sesuai yg pernah di ajahkan oleh bapak. Karena dulu aku pernah di ajarkan oleh bapak. Dan bapak mengajariku dari mulai silat keluarga, meditasi dan juga wejangan wejangan untuk menjalani hidup bagi seorang pria jawa.

Setelah aku mulai fokus lagi, aku melanjutkan lagi proses pembelajaran yg sedang berjalan. Tak terasa jam pelajaran terakhir sudah selesai dan aku langsung memberekan perlatanku dan lanjut latihan basket karena turname sudah sebentar lagi.

Aku langsung menuju lapangan basket dan disana anak anak sudah pada berkumpul dan mereka semua dan aku di suruh oleh kapten timku untuk cepat ganti pakaian dan langsung melakukan pemanasan yaitu lari memutari lapangan sebanyak 7 putaran dan terakhir menembak 3 poin ke ring. Jika belum masuk bolanya maka di lanjut 1putaran lagi dan menembak 3point lagi dan seterusnya begitu.

Karena aku sebagai shooter di tim jadi dengan mudah melalukan tembakan 3point, tapi sayang bagi sebagian temanku mencoba lagi, lagi dan lagi. Dan ada juga yg sampai tdk kuat karena ia menembak 3point selalu gagal terus dan ujung ujungnya pingsan. Gimana engga pingsan 25putaran ia berlali masih blm juga berhasil.

Tiba tiba pak risman sudah berada di pinggir lapangan dan ia memerintahkan kita semua untuk berkumpul. lalu ia memberikan penilain ke kita semua, memberika masukan masukan, memberikan strategi dari bertahan, menyerang dan juga counter dan juga ia memberikan semangat berjuang ke kita semua. Mungkin kalian semua tau kalau coach menjelaskan strategi yg di berikan mungkin itu itu ajah yg selalu di bahas. Jadi mungkin di lapangan mungkin sedikit berbeda tergantung keadaan tim dan juga ke pintaran pemainnya. Lalu setelah coach memberika arahan dan mendalami lagi teknik dasat basket. di lanjutkan dengan sparing dengan keadaan pemain tim 1 dan tim 2 di tukar, masing masing dua pemain saling tukar. Karena coach ingin melihat seberapa cepat kita ber adaptasi dengan pamain baru.


Setelah selesai sparing, dengan hasil timku kalah dengan skor tipis 78-74 Walaupun demikian aku menerima kekalahan itu di karenakan setiap pertandingan pasti ada namanya menang dan kalau. Itu hal yg wajar jangan sesali hasilnya tapi kita harus belajar kenapa kita mendapatkan hasil cuma sekian. Jadi itu yg membuatku terus belajar dan belajar. Dan kita semua mendapatkan evaluasi dari coach risman.

setelah selesai latihan basket aku langsung bergegas mengganti pakaianku dengan pakaian biasa. satu mengambil tasku nyata Tasku sudah tidak ada di tempatnya tapi dipegang oleh keenam Bidadariku. Nadia memberikaku handuk, aisyah memberikanku sebotol air, risa menyiapkan baju gantiku, nurul mengambil handuk ku yang sedang yang kupegang Dan ia mengelap semua keringat yang ada di tubuhmu, sedangkan vero dan gladis mereka memijit pundakku dan tanganku. Sebenernya ini semua tidak pernah ku minta ke mereka tapi entah ide dari siap meraka melakukan ini semua.

Aku : coba mas pengen tau ini semua ide siapa?...

Nadia : kasih tau engga yah... Mas kepo banget emang...

Risa : ohh ini semua idenya dari aisyah.. Karena pengen mas supaya engga terlalu cape..

Nadia : iiihhh... Kakak engga asik.. Malah dk kasih tau sih..

Vero : iya niih.. Kak risa engga asih.. Kenapa engga buat lebih penasaran dulu sih..


Aku : ooohh... Dari dek aisyah... Makasih yah.. Dan semua juga makasih yah.. Undah memperhatikan mas kaya gini.. Kalian engga malau apa, tuuuh banyak di liatin orang..

Aisyah : sama sama mas.. Ngapain malu mas.. Toh adek engga liat mas, mas kan kecapean..

Nurul : ngapai malu mas.. Toh kita semua engga ngerugiin mereka...

Gladis : kita semua engga malu tuh mas.. Apalagi buat mas tersayang kita...terus aku nanya ke mereka yg liatin kita... kenapa sirik bilang boss... Hihihihhi...

Aku : iiihhh... itu mulut pedas sekali dek... Jangan gitu loh..

Aku langsung mencubit hidung gladis yg mancung dan mungil itu, karena aku gemes sekali atas sikapnya yg kaya begitu.

Setelah itu aku disuruh untuk berganti pakaian langsung saja aku berganti pakaian di toilet ruangan olahraga. Terus selesai aku kembali lagi ke tempat ke-6 Bidadariku. Aku bertanya kepada mereka "habis ini kalian mau kemana? Mau jalan-jalan atau kemana?.." mereka menjawab "mau ke rumah mas.. mau ketemu mama... kalau jalan-jalan pun ntar pulangnya malem mendingan main di rumah mas aja... jadi kita semua ada alasannya orang rumah.." ya aku cuma bisa mengiyakan saja kalau pun aku tolak, pasti mereka marah kepadaku.

aku: siapa yang hari ini bawa mobil...

Risa: aku Mas...

Aku: yang lain ada yang bawa mobil atau enggak...

Michael menjawab cuma menggelengkan kepala saja menandakan bahwa mereka tidak membawa mobil.

Aku : Ya udah dibagi dua aja.. kebetulan Mas berangkat tadi bawa mobil..

Vero : Tumben Mas bawa mobil biasanya kan motor...

Gladis : Iya nih Tumben banget awas aja Mas nambahin anggota kita... aku nggak terima...

Aku : Kamu tuh ya Bisanya cuma suuzon aja... tapi kalau diijinkan ya nggak apa-apa Hehehe...

bukannya dijawab malah aku langsung dicubitin oleh mereka dari mulai lengan, perut, pinggang, dan punggung Wah semuanya habis Pokoknya dicubitin oleh mereka. Aku mau lihat wajah mereka cemberut mukanya ditekuk bukannya aku kesakitan tapi malah ketawa karena lucu melihat ekspresi mereka.

Saat kulihat di jam tanganku ternyata sudah jam 04:20 sore jadi aku mengajak mereka untuk buru-buru ke parkiran karena sudah sore takut di jalan macet. walaupun jalan sekolah ke rumah ada jalan arteri jadi jarang macet ya buat jaga-jaga aja.

tiba di parkiran malam mereka yang rebutan ingin semobil denganku aku cuma bisa berkata dalam hati Waduh kalau gini terus ya Repot toh Nduk. langsung saja aku memberi solusi 3 orang ikut aku 3 orang lagi lagi di mobil Risa. setelah itu aku memerintahkan Riza untuk jalan terlebih dahulu karena aku akan mengikutinya dari belakang.

cuma butuh 30 menit dari sekolah sampai ke rumah. Ketika sampai di depan gerbang aku mengklakson agar penjaga gerbang di rumah aku bisa membukakan gerbangnya. saat aku masuk mobil ini ini ke dalam pekarangan rumah ternyata mama sudah menungguku di teras. langsung aku turun dan mengajak mereka untuk bertemu mama.

saat aku ingin mencium tangan mama tiba-tiba mama langsung memelukku mencium kedua pipiku di depan ke 6 Bidadariku. otomatis mereka semua Mungkin cukup terkejut tapi bagiku ini hal yang biasa.

Mama : Ih bau asem jorok ih... sebenarnya habis latihan Tu langsung mandi Sayang... mana lagi ke sini bawa pacar kamu lagi... kok kalian mau sih sama anak mama yang bau ini jorok lagi... udah Yu masuk dulu yuk biar enak ngobrolnya di dalem aja...

Aku : enak ajah ngatain adit bau asem... Tapi mama malahan cium cium adit.... Aduuuhhsss.. Aduhhh...
Mama cubit pinggang ku lagi dan lagi.

Mama : hihihihihi.. Rasain... Sanah mandi dulu.. Ayo anak mama yg cantik cantik masuk kedalam masa mau di sini terus..

Nadia : iii iiya tante...

Risa : iiya tante...

Kami semua berjalan menuju ruangan keluarga, mungkin mereka semua sudah di anggap kaya anak sendiri. Setelah meraka semua duduk lalu aku berpamitan kepada merak untuk mandi dulu di atas.

Pov mama

Di sebuah ruangan keluarga yg sangat besar, megah dan sangat mewah. Di tempat itu sudah berada 7 perempuan cantik cantik bak bidadari. Meraka duduk masih di sofa besar di tengah tengah ruang itu dan meraka sedang asik bercanda dan ngobrol.

Mama indah : mama boleh mau nanya ke kalian.. Sebenernya mama masih engga habis fikir sama kalian..

Lalu di jawab oleh meraka dengan anggukan kepala.

Mama indah : kenapa kalian bisa suka sama anak mama yg bau, jorok gitu.. Emang sih anak mama ini ganteng tinggi tapi tetep aja bau keringet, jorok engga langsung mandi...

Risa : aku boleh jawab mah.. Kalau masalah itu bukanya rata rata anak cowo kaya gitu mah.. Jadi wajar sih itu mah.. Sifatnya mas adit yg jarang di miliki cowo cowo lain mah...

Mama indah : contohnya kaya gimana nak..

Nadia : mah aku ijin jawab... Saat itu aku pernah pelukkan sama mas adit.. Tapi mas adit cuma peluk aku ajah mah.. Tidak melakukan sesuatu yang lebih.. Dengan kata lain mas adit sangat menghormati perempuan, walaupun mas adit bisa melakukan sesuatu yg lebih...

Mama indah mendengar hal itu cuma bisa menganggukan kepala saja. karena ia juga merasakan sesuatu hal yg sama. Mama indah merasa anaknya memang sangat menghormati perempuan.

Mama indah : apakah ada yg lain...

Nurul : mama aku boleh jawab... Sifat mas adit yg ku sukai ialah... Di saat anak anak orang berada selalu menikmati apa yg di punya orang tuanya... Tapi mas adit selalu menolaknya kan mah?... Kalaupun mas adit sampai pakai apa yg di punya orangtuanya pasti itu di paksa sama mama... Karena mas adit engga bisa melawan seorang perempuan apalagi itu mamanya.. Hihihihi.. Lucuuuu..

Mama indah : duuh.. Pasti kamu di kasih tau sama bunda kamu kan... Aisyah apa yg kamu suka dari mas mu itu... Selain jorok dan bau yah... Hihihihihi...

Aisyah : sebenernya aku juga sependapat sama nurul mah... Tapi kalau menurut yg ku sukai dari mas adit.. Mas adit itu, sangat menghormati wanita, tidak pernah menyombongka diri bahwa dirinya memilki segalanya... Mungkin itu mama yg aku lihat dari sepenglihatanku...

Mama : hihihihi... jawabannya hampir sama... Sama nurul... Apa kamu juga di kasih bocoran oleh bunda kamu...
Di dalam hati mama berkata.
Bener bener jeng mira dan salma mau menjodohkan anaknya dengan anakku.
Gimana coba kalau di nikahin dua duanya kan bisa repot.

Aisyah : iya mah.. Hihijihhi...
Ia menjawab sambil mengagukkan kepala

Mama : tinggal kalian berdua nih... Gladis sama Vero... Sebenernya mama sudah tau bahwa kalian tidak satu keyakinan dengan keluarga mas mu... Tapi mama engga ngelarang hubungan kalian dengan mas mu... Yg jadi pikiran mama, gimana keluarga kalian jika tau anaknya punya hubungan sama yg berbeda keyakinan...

Gladis : mama.. Sebenernya aku pernah curhat ke mami tentang mas adit.. Dari reaksi mami siiih, masih menerima karena di keluarga aku banyak ko yg berbeda kenyakinan tapi yg beragama islam engga ada mah... Dan aku akan ikut keyakinan mas adit kalau aku nikah sama mas adit mah..

Vero : kalau di keluargaku sebernya mirip mirip kaya keluarga gladis mah.. Tapi di keluargaku ada juga yg muslim yaitu keluarga tanteku dari pihak mami... Dan aku juga siap ikut keyakinan mas adit kalau aku nikah sama mas adit mah..

Aku melihat dan mendengar ini semua sangat takjub karena hampir kebanyakan wanita tak rela di madu. Tapi ini sangat berbanding terbalik mereka semua rela di madu oleh jagoan ku yg gagah dan tampah itu. Harus di akui bahwa anak kesayanganku ini selain gagah dan tampan ia memiliki rasa hormat yg tinggi kepada orang yg lebih tua, pintar, suka menolong dan satu lagi ia sangat menghormati seorang perempuan.
Dan itu juga mungkin jadi titik lemah anakku ia terlalu gampang mengucapkan janji ke seorang wanita layaknya seorang arjuna di tokoh pewayangan. Tapi anakku tersayang sangat beruntung di kelilingi wanita cantik cantik dan baik hatinya.

Mama : hhmmm... Jadi beneran kalian siap jadi istri ke 1 ke 2 dan seterusnya..

Risa : kami semua sudah siap untuk itu mah.. Dan aku juga udah menganggap mereka seperti saudara sendiri...

Aisyah : kami semua engga mau mas adit ingkar janji ke pada seorang wanita... Karena janji itu akan di tagih sampai alam kubur mah..

Vero : mama jangan kaget yah.. Atas pendapat kami semua.. Karena kami sepakat karena kami semua siap jadi nyonya Aryasatya Radhitya Winoto..

Aku cuma bisa menggelengkan kepala saja dan meraka semua langsung memelukku dan meraka satu persatu satu bilang. Meminta restuku untuk menjadi menantuku. Saat mereka minta restu kepadaku satu persatu aku cuma menjawab, iya mama ijinkan kalian jadi menantu mama. Sebenernya aku ngebayangin hal itu cuma bisa bilang ,gila beruntung sekali kamu nak. di dalam hatiku.

Mama : yaudah... Mama terima kalian semua jadi menantu mama... Apakah masih nambah anggota lagi menantu mama hihihihhiihi...

Nadia : masih nambah mah... Aduhh... Siapa ya... Namanya.. Duhhh aku lupa...

Nurul : kalau engga salah namanya widari mah... Pacarnya mas adit di kampung...

Mama : nah loh... Kalau pacarnya mas kalian engga mau nerima kalian gimana..

Aku mau tau reaksi meraka kalau itu beneran terjadi. Dan kulihat meraka semuanya diam dan saling melihat 1 sama lain. Hemmm

Risa : heemm.. Mah ini pertanyaan yg cukup sulit dan kami semua blm pernah menyakan hal ini ke mas adit..

Gladis : kita tanyain ajah kalau mas adit udah turun ke bawah..

Mama : silakan nak.. Kalian tanyakan hal ini ke mas mu.. Biar di kemudian hari tdk akan timbul masalah seperti ini...

Dan tak terasa kami menunggu kedatangan anak tersayang ku Yang sedang mandi di kamarnya. kami mengobrol sambil memakan cemilan dan minuman yg ada di meja. Udah hampir 15 menit anakku ini baru muncul dan ia langsung duduk di sampingku.


Pov adit

Aku berjalan menuruni anak tangga dengan kondisi tubuhku yang sudah press dan memakai pakaian santai di dalam rumah. Aku berjalan menuju ke ruangan keluarga dan saat kulihat ke arah mereka yang sedang kumpul di sana. aku melihat dari raut wajah semuanya menunjukkan wajah ketegangan di dalam hatiku aku berkata .sepertinya ada sesuatu yang terjadi di tempat ini.

lalu aku duduk di samping mama di sofa yang sama. aku mencoba melihat ekspresi yang ditampilkan oleh wajah mereka.

Aku : ko wajahnya pada tegang sih... Ada apa sih yg kalian obrolin sama mama...

Risa : mas... Aku boleh tanya... Dan ini penting bagi kami semua mas..

Aku : hhmmm sesuatu hal yg penting yah... Silakan dek kalian mau tanya apa ke mas....
Kulihat wajah mereka sangat tegang sekali.

Risa : mas udah pernah ngasih tau tentang kita semua ke widari... Terus reaksinya gimana mas..

Nadia : iya mas.. Kita semua pengen tahu.. Jika widari menolak kehadiran kami gimana mas... Mas harus memilih, kita semua atau widari..
Ia sangat tajam menatapku dan sangat menekan kalimat terakhir yg ia ucapakan padaku.

Awalnya aku tak begitu paham yg Risa tanyakan tapi setelah nadia mempertegas apa yg di maksud, jadi aku paham kemana arah pertanyaan ini. Aku melihat ini dan mendengar ini semua cuma bisa menutup muka ku dengan kedua tanganku. Dan dibalik itu aku tersenyum licik, karena sedang memikirkan gimana aku bisa mengerjai mereka. setelah rencana sudah tersusun di otakku baru lah aku membuka kedua tanganku dan menatap meraka dengan tatapan merana dan minta di kasihani.

Aku : se se se be benernya widari eeenggga.... Enggga...
Sengaja aku potong potong omonganku dan mengacak ngacak rambutku biar terlihat seperti orang yg stress, sedang banyak pikiran. Aku diam dan menundukkan kepala cukup lama mungkin sudah 10menit lebih qqqqqqq tebak ekspresi mereka seperti apa.
Yang ku kira meraka akan sangat senang mendengarnya dan ikut kertawa bersamaku. ternyata aku salah mereka malah melihatku terbengong dan air mata membasahi pipinya.

aku yang dari tadi ketawa melihat ini semua aku langsung diam melihat mereka satu persatu. dan sesuatu yang tidak pernah kusangka pun terjadi, mereka semua berlari ke arahku dan menubruk ku yg sedang duduk di samping mama dan mencubit cubit pinggang, tangan, perut dan pipiku. Dan tak cuma meraka yg mencubitku tapi mama malah menjewerku telingaku. Aduh ko dadi koyo ngene toh, lah ini awakku ancur loro kabe iki aduh aduh.

Di saat meraka sedang bersenang senang memcubitiku tiba tiba ada suara papa yg mengucapkan salam. Otomatis kegiatan yg menyiksaku harus terhenti dan kami semua membalas mengucapkan salam papa. Dan aku langsung berdiri dan menyambut papa datang dengan mencium tangannya dan aku membisikkan ucapan terima kasih ketelinga Papa, dan papa cuma tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

Papa : yaudah papa pamit ke atas dulunya... Maaf yah papa mengganggu acara kalian... Selamat menikmati nak.. Hehehhe...
Papa mengucapkan kalimat terakhirnya sedikit pelan mungkin di tuju buatku.

Setelah ke pergian papa ke kamarnya untuk bersih bersih terlebih dahulu. Aku masih diam berdiri sambil melihat ke-6 Bidadariku dan juga mama. kulihat raut wajahnya begitu misterius tidak bisa ditebak, feelingku jadi tidak enak pasti ada serangan lanjutan.

tanganku langsung ditarik oleh Nadia menuju sofa dan aku didudukkan di sofa yang paling besar. dan mereka Langsung mengerubuti ku dan mama cuma melihat dari sofa yang tadi aku duduki.

mereka masih terus mencubit ku dan sekarang ada yang memukul manja dadaku, aku cuma bisa diam saja menerima semua perlakuan mereka. Mungkin sampai mereka puas karena kecapean.

Mama : Udah dong anak anak mama yang cantik-cantik ini... kasihan tuh masmu badannya sampai merah-merah kayak gitu...

mendengar ucapan Mama mereka semua seperti orang kaget dan langsung melihat cara mukaku aku lihat wajah mereka seperti orang yang menyesali semua perbuatannya.

Aisyah : Mas... Mas... kami semua minta maaf yah... Mungkin kami terlalu berlebihan... Maaf yah mas.. Hiks hiks..

mendengar permintaan maaf yang sangat Tulus darinya dan dan diakhiri dengan tangisan membuat hatiku sangat tersentuh.

Aku : heyy... Hey... Dek Aisyah jangan nangis yah.. Mas maafin ko... Dahh.. Kalian semua udah mas maafin... Koo malah nangis semua... Aduh..
Aku bingung kenapa yg nangis menjadi semua kecuali mama. Aduh bingung ini harus nenangin yg mana.

Aku : aduh jangan nangis lagi... Udah mas maafin koo.. Mass juga minta maaf udah buat kalian kesel...

Risa : iya kami juga maafin mas koo...

Gladis : iya aku juga maafin mas kooo.. Tapi jangan di ulangi lagi... Engga lucu tau...

setelah acara Maaf memaafkan selesai kami lanjut mengobrol kesana kemari diikuti dengan mamah yang ikut juga mengobrol dengan kami tak terasa waktu sudah menunjukkan waktu magrib kami semua memutuskan untuk salat Maghrib berjamaah dan aku menjadi imam salat. setelah salat kami langsung menuju ke meja makan di sana sudah ada Gladis dan Vero karena mereka tidak ikut salat berjamaah dengan kami.

sambil makan malam kami semua ngobrol semua tentang aktivitas di sekolah di rumah maupun di tempat tongkrongan mereka mereka. dan mama papa cuma bisa mengiakan saja mungkin masanya sangat terlalu jauh dengan masa iya muda. di tengah-tengah Kami sedang makan tiba-tiba saja Vero memintaku untuk video call Widari.

Ya langsung aku Iyakan saja karena situasi yang sangat mencekam bilamana aku tidak menurutinya. lalu aku aku mengambil handphone-ku yang ada di saku dan langsung membuka aplikasi WA lalu kutekan tombol video call ke nomor widari. Tak Butuh waktu lama untuk sampai diangkat olehnya.

Widari : Assalamualaikum Mas tumben video call biasanya Cuma chat

Aku : Waalaikumsalam Dek sedang apa... ini ada yang mau ngomong Katanya pengen kenal sama kamu...

Widari : siapa Mas... pasti pacar kamu ya mas yang di kota... pacar kamu yang disana marah Mas kalau kamu masih pacaran sama adek

Aku : dek.. tinggal tanyain aja sendiri sama kamu Dek Mas cuma bisa jadi fasilitator doang hehehe..

lalu aku berikan handphone-ku kepada Vero agar Iya video call-an sama widari secara langsung.

Vero : halo mbak... Pacarnya mas adit yah... Ihh ternyata orangnya cantik yah..

Widari : halo juga mbak... Pacarnya mas adit juga di kota yah... Iihh ternyata mbaknya cantik banget...

Vero : hihihi Makasih atas pujiannya Mbak... Ehh ko mbak engga marah sih.. Mas adit punya pacar disini...

Widari : hihihihihi... Mbaknya pasti bingung... Wong disini ajah mamasku itu banyak yg suka loh mbak... Tapi Mas adit itu orangnya pasif kalau ke perempuan tapi kalau ada sesuatu yang sepesial pasti mas adit sedikit gerogi awalnya...

Vero : iya hihihihhhihihi... Lucu kalau liat mas adit gerogi... Eh tapi pacar mas adit di sini ada banyak loh mbak bukan aku ajah..

Widari : eeeehh... Emang ada berapa pacar mas adit di sana mbak... Ko mbak engga marah mbak di tigain...

Vero : mungkin alasan kita sama mbak... Entah mengapa aku mau berbagi cintaku dengan yg lain.. Walaupun di awalnya sulit mbak.. Mbak mau kenal engga sama pacar pacarnya mas adit mbak...

Widari : hihihihiihi.. Ternyata kita sama.. Emang pacarnya mamas lagi kumpul ya mbak..

Vero : iya mbak.. ini lagi kumpul di rumahnya mas adit.. Aku kenalin satu persatu ya mbak... Aku namanya Vero mbak, yg mukanya kaya aku ini namanya Gladis... Dan yg mukanya kaya bule ini namanya Nadia.. Yg pake jilbab mukanya kaya orang sunda ini namanya Risa... yg mukanya kaya orang arab ini Aisyah dan yg terakhir orang jawa yg ayu ini namanya Nurul...

Setelah vero memperkenalkan semuanya lalu meraka mengobrol dengan widari sampai sampai aku, mama dan papa di cuekin. Setelah 20menit mereka asik sendiri, tiba tiba mama berbicara.

Mama : udah kalian lanjut makan yah.. Mama papa dan mas mu mau ke ruangan kerja dulu.. Ada banyak urusan yg harus di bahas...

Lalu di jawab oleh meraka, iya mah. dengan serempak

Aku : aduh... Mas jadi di kacangin nih... Yaudah mas tinggal dulu yah... Kalian pulangnya habis isya ajah.. Entar mas anterin kalian pulang..

Di jawab lagi oleh meraka, iya mas. Sambil tertawa.

Papa : udah kalian semua harus akrab yah sama pacar mas mu yg di kampung hahahah... Mantep tenan anak lanangku mah... Bakal due rabi pitu mah.. Hahahaa...

Mama : awas ajah papa pengen.. Tak goreng manuke hihihihi..
Papa langsung memegang barang berharganya, sambil meringis ke arah mama. Aku dan yg lain cuma bosa ketawa saja.

lalu aku Papa dan Mama berjalan menuju ke ruangan kerja Papa dan disana kami bertiga duduk di sofa di ruangan kerja papa. Tapi sebelum itu mama mengambil laptopnya di kamar lalu menyusul kami.

Papa : emang ada hal penting apa mah.. Tumben loh mama mengajak papa sama adit untuk bicara sesuatu yg pentong..

Mama : jadi gini pah... Tentang rumah anak kita di kampung.. Kemarin kemarin pas pengukuran tanah orang suruhan mama di tawarin tanah yg berada di belakang tanah rumah dan luasnya 14000m2 di jual murah lagi... Tanpa pikir panjang mama membelinya pah...

Papa : 14000m2 luas juga mah... Terus mau buat apa mah..

Aku : waduh itukan tanah juragan karto mah... Berapa mama membelinya.. Mama ko engga ngomong ngomong sih.. Maen beli beli ajah... Aduuh..

Mama : hehehehe maaf ya sayang.. Sebenernya mama mau buat kejutan gitu... Mama beli 1,5M.. Nih pah desain yg mama buat sama tim mama...

Aku melihat kearah laptop mama dan disana terlihat kelas desain rumah sesuai seperti yg aku inginkan semua tata letak ruangan dll sesuai dengan ku tapi mama menambahkan 5 ruang atau kamar dan basemant juga di perluas mampuh menampung 20 mobil bahkan lebih serta di lengkapi area nongkrong buat menikmati mobil seperti dream garage. Dan ada kamar art sebanyak 6 kamar dengan luas 3x4 di basemant itu. Dan membuat ku sangat kaget desain area belakang rumah dan sekarang makin luas, disana ada lapangan basket, rumah kaca yg sangat luas di dalamnya ada tanaman bunga bungan dan tanaman hidroponik di lengkapi meja makan yg sangat besar serta mini kitchen, Helipad, joging track, kandang kuda serta lapangan pacuan kudanya, kolam ikan dan gazebo di tengahnya, taman bunga serta taman main anak, dan kebun.

Itu semua membuatku sangat tak pecaya karena menurutku ini sangat lah mewah dan berlebihan.

Papa : ehhmm... Bagus mah konsepnya papa suka... Sangat hijau dan sangat bau pedesaannya... Jadi papa pingin cepat cepat di realisasikan....

Aku : hmmm... Mah apa ini engga berlebihan.. Karena menurutku ini sangatlah mewah..
Tapi mama cuma tersenyum mendengar tanggapanku.

Mama : engga tuh nak.. Kenapa membuat fasilitas ini semua.. Karena mama mau melihat cucu cucu mama besar dan berkembang.. Dan mama papa mau menghabiskan hari tua di situ... Bolehkan nak...

Papa : mantap mah.. Papa juga kepikiran kaya gitu.. Gimana nak kamu mengijikan papa mama tinggal di situkan..

Aku : mama papa apa apa sih pake minta ijin segala... Tentu sangat boleh papa mama tinggal di situ.. Kan adit minta buatkan 2 kamar master bedroom itukan 1 buat mama papa...

Papa : jadi perlu biaya berapa mah.. Buat pembangunannya.. Plus sama isinya mah..

Mama : dari perhitungan tim mama.. Perkiraan 40M sampai 55M pah..

Aku : buset mah.. Besar banget dana yg di butuhkanya..

Papa : oke mah.. Papa setuju.. Apakah dengan keamanan tingkat tinggi mah.. Terus kapan bisa di garapnya... Apakah sudah ada kontraktornya..

Mama : tentu masalah keamanannya tongkat tinggi pah.. Dgn cctv tercanggil dan sistem smarthome.. Nah masalah kontraktornya mama minta bantuan perusahaan papa.. Biar dananya engga lari kemana mana...

Papa : oke kalau begitu mah.. Papa minta soft copy desainnya biar papa kasih ke kontraktor dan langsung eksekusi penggarapannya..

Mama : kira kira butuh berapa lama waktu pengkerjaannya pah.. Mama minta 3bulan harus selesai..

Papa : waduh... Ko di kasih waktu mepet banget mah.. Tapi papa usahakan deh.. Yaudah mama tolong kirim soft copy ke email papa.. Biar papa kirim ke perusahaan papa..

Mama : papa memang terbaik deh... Tuh pah mama udah kirim ke email papa..

Papa : oke mah...

Aku cuma bisa melihat dan mendengarkan saja apa yg di katakan oleh kedua orang tuaku. Lalu papa langsung menelpon orang perusahaan kontraktor milik papa dan meminta untuk langsung di kerjakan dengan rapih dan teliti. Dan papa memberi waktu pengkerjaanya 3bulan saja dan itu perintah. Lalu papa menutup telpon itu.

Papa : tim kontraktor undah langsung ke lokasih mah.. Dengan tim terbaik yg papa miliki dan melibatkan banyak orang..

Mama : oke pah.. Papa emang bisa di andalkan.. Entar orang mama yg mengurus perijinannya..

Obrolan ini harus terhenti karena suara azan isya telah memanggil untuk beribadah. Lalu kami semua keluar dari ruangan kerja papa dan menuju ke ruangan dimana 6 bidadariku sedang kumpul. Sesampai di sana aku melihat meraka masih video call dengan widari. Aku mengajak meraka untuk salat isya berjamaah sebelum meraka pulang.

Kami semua shalat berjamaah, setelah selesai kami semua berkumpul di ruangan keluarga. Kami ngobrol sangat singkat karena mama menegurku, karena udah lewat isya engga baik buat perempuan gadis pulangnya malam jadi aku harus mengantar pulang mereka.

Setelah mama ngomong seperti itu aku mengajak meraka untuk pulang tapi meraka malahan cemberutin ke aku. Untuk mama membantu sedikit pengertian kepada meraka jadi aku sedikit bisa tersenyum.

Begini ucapan mama, sayang anak mama yg cantik cantik kaliankan anak gadis engga baik pulangnya kemalaman biar mas mu tdk di salahkan sama keluarga kalian dan pulangnya biar di antar sama mas mu supaya kenal sama orang tua kalian.

Saat mendengar ucapan mama meraka tersenyum dan mencium pipinya mama secara bergantian, lalu meraka bilang makasih mama yg cantik. Mama cuma bisa gelenggelengkan saja kepalanya. Terus mama bicara lagi, aduh... Pipi mama abis ini sama kalian di ciumin terus, kasihan papa nanti engga ada tempat lagi... Kami semua tertawa mendengar ucapan mama.

Lalu kami semua pamit kepada kedua orang tuaku dan aku langsung mengajak meraka untuk di depan dan kami semua memutuskan rumah yg paling jauh akan di antar terlebih dahulu. Dan kebetulan yg paling jauh ialah Gladis dan Vero karena rumahnya daerah utara ibukota. Nadia dan Risa rumahnya daerah barat ibukota tapi sedikit ke selatan. Nurul dan aisyah sedaerah denganku di ibukota bagian selatan.

Setelah semua berada di dalam mobil dan di dalam mobilku ada gladis, vero dan nadia dan sisanya di dalam mobil Risa. Lalu kita menjalankan mobil kita dan pergi meninggalkan ku. Waktu yg kita tempuh dari rumahku ke rumah gladis sekitar 30menit karena jalan kosong jadi cepet sampainya.
Dan rumah Vero dan Gladis ternyata satu komplek perumahan mewah.

Setelah tepat di depan rumah Gladis, aku tiba tiba jadi gugup ginih. Mungkin karena aku gugup akan berhadapan dengan orangtuanya. Walaupun aku tidak di minta untuk turun olehnya tapi aku harus turun untuk menemui orang tuanya karena itu yg di ajarkan oleh bapak ibu dan papa mama. Karena seorang pria harus memiliki jiwa kesatria, jika membawa anak orang aku harus menemui orangtuanya untuk meminta izin, karena bilamana terjadi apa apa orang tuanya tau bahwa yg bertanggung jawab adalah aku.

Saat aku turun dari mobil dan Gladis juga langsung turun dan menggandeng lenganku menuju ke rumahnya. Sedangkan yg lain tdk ikut turun karena aku yg menyuruh supaya tdk lama lama singgahnya.

Tidak lama seorang perempuan sudah berumur membukakan gerbang rumah dan mempersilakan aku masuk. Setelah aku baru masuk dari pintu rumah tiba tiba aku di kagetkan oleh seorang perempuan matang yg cantik menegur putrinya karena baru pulang jam segini

Mama cristi : kamu ko jadi biasa banget sih pulang sampe lewat jam 6 nak... Eeehh ini siapa yah.. Tinggi, gagah ganteng gini nama siapa?... Temannya gladis atau pacarnya hihihihihi..ehhh silakan duduk dulu nak..

Akupun duduk dan di sampingku ada gladis masih dengan memelukku lenganku.

Aku : mohon maaf tante... Tadi gladis main di rumahku.. Namaku adit tan.. Hhehheh.. Kalau masalah itu tinggal tanya ke anak tante yg cantik itu...

Gladis : mama iiihh.. Malah nanya kaya gitu sih..

Mama cristi : biarin kali nak.. Kenalin aku mamanya gladis.. Namanya cristi... Jadi panggil mama cristi ajah.. Masa pacar anak mama manggilnya tante sih.. Engga enak di dengar...

Aku : iya mama..

Gladis : idih mama maen anggep pacar aku ajah.. Emang mama tau pacar aku kaya gimnan..

Mama cristi : ya tau lah.. Kamu kan pernah cerita ke mama.. Orangnya tuh tinggi, ganteng dan gagah terus cowok yg berani kesini cuma dia ajh.. Terus cocok lagi ciri cirinya...

Gladis : mama aku kan jadi malu.. Malah buka bukaan lagi..

Aku : mohon maaf mama.. Adit mohon pamit mama..

Mama cristi : aduh maaf yah.. Mama blm menjamu kamu.. Tapi mama harap besok besok kamu kesini harus lebih lama..

Aku : iya mah.. Adit usahakan.. Dek mas pulang dulu yah... Kasian yg lain takut kelamaan...
Lalu aku berjalan menuju keluar rumah di ikuti oleh gladis sama mamanya.

Gladis : iya mas.. Salam buat mama papa yah mas..
Ia mencium tanganku.

Aku : iya entar mas sampein.. Mah.. Adit pamit dulu yah.... Assalammualaikum...
Aku mencium tangan mama dan langsung mengucapkan salam. Tapi mama tdk menjawab salamku tapi mama malah terbengong bengong. Dan yg menjawab salamku hanya gladis saja.

Aku meninggalkan meraka dengan penuh senyum walaupun di hatiku sangat deg degan dengan perasaan campur aduk. Lalu aku masuk mobilku dan melanjutkan perjalan ini ke rumah Vero hanya beda beberapa blok dari gladis. Setelah sampai depan rumah vero aku turun dan vero menarik tanganku untuk ikut dengannya masuk rumahnya.

Perasaanku sama seperti sebelumnya masih gugup saja, takut aku salah ucap atau gimana.
Belum aku sampai di depan pintu rumah ini ada seorang wanita cantik membukakan pintu rumah untuk kami. Dan ternyata itu maminya Vero.

Mami : nak ko pulangnya malam sih... Kamu sama siapa ini... Ko ganteng banget sih..
Mami menatapku sambil tersenyum ke arahku.

Aku : maaf yah tante jadi vero pulangnya ke maleman... Vero main di rumahku tan...

Mami : iihh... Masa pacarnya mami panggil tante sih.. Panggil mami ajah.. Atau mami sisca.... Engga papa ko.. Ehmm wajah kamu ko mami pamiliar yah.. Kaya pernah liat dimana gitu.. Ehhmmm.. Eh mami baru ingat kamukan anak tunggal dari pak winoto... Iihh mami masih engga yangka deh.. Ternyata anak mami pinter juga cari cowo hihihihi...

Vero : mami apa apan sih.. Main tembak ajah.. Iihh..
Kulihat vero sedikit malu, sebenrnya aku sih biasa ajah. Toh itu memang bener sih.

Aku : hmmmmnn.. Iya mih.. Panggil adit ajah mih.. Atau terserah mami deh...

Mami : kalau di panggil camen mau engga... Camen itu calon menantu hihihi....

Vero : mami... Iihhss.. Aku kan masih sekolah mih..

Mami : engga papa sayang.. Omongan itu adalah doa hihihi.. Engga papa kan camen...

Aku : iha mih... Engga papa ko..

Mami : tuh.. Liat camen mami ajah engga nolak.. Kenapa kamu yg keberatan sih...

Vero : mas.. Iiihh.. Nyebelin..

Melihat vero yg cemberut seperti itu membuat aku dan mami cuma bisa tertawa saja.

Aku : maaf yah mami.. Aku harus pamit nih banyak yg harus aku kerja mih..

Mami : I now.. Kamu pasti sibukkan... Maaf yah mami belum menjamu camen.. Tapi malah langsung pamit ajah.. Pokoknya next time harus lebih lama mainnya... Janji yah..

Aku : iya mih.. Aku janji.. Dek mas pulng dulu yah..

Vero : iya mas.. Hati hati ya mas.. Salam buat yg lain juga.. Salam buat mama papa yah mas..
Ia langsung mencium tanganku

Aku : iya nanti mas salamin buat adek.. Aku pamit dulu mami... Assalammualaikum...

Meraka : waallaikum salam...

Aku berjalan menuju ke mobilku sambil memikirkan kenapa mami membalas salamku dengan begitu mudahnya sedaangkan di rumah gladis salamku cuma di jawab oleh gladis saja. Ahh nanti ajah di pikirinnya l.

Aku melanjut perjalanan ku kearah arah ibukota bagian barat. Untuk mengantarkan Risa sama nadia ke rumahnya masing masing.

Cuma butuh sekitar 20 menit aku sudah sampai di depan rumah Risa. Disana aku menyuruhnya untuk memasukkan mobilnya terlebih dahulu. Dan menyuruh penumpangnya untuk pindah ke mobilku. Lalu aku masuk ke rumah Risa dan menunggunya keluar dari mobilku. Dan perasaanku masih tetap sama masih gugup Pikiran tak karuan bercampur menjadi satu.

Mungkin bisa tahu apa yang sedang melanda ku tiba-tiba ia menarik tanganku untuk mengikutinya masuk ke dalam rumah. setelah sampai di depan pintu aku mengetuk pintu dan mengucapkan salam dan salam ku dibalas oleh seorang pria yang sudah Sepuh tapi tidak terlalu sepuh juga sih.

lalu aku langsung saja mencium tangannya dan langsung memperkenalkan diriku kepadanya. Dan beliau juga memperkenalkan namanya kepadaku, namanya pak wiranata kusuma.

Pak wir : nak pulangnya ko malem sih.. Bapak sama ibukan kuatir kamu kenapa kenapa...

Sebelum di jawab ada seorang wanita matang bergabung dengan kami dan beliau ternyata itu ibunya Risa yg bernama ibu euis

Ibu euis : iya nih engga kaya biasannya kamu pulang malam ginih...

Sebelum Risa menjawab pertanyaan orang tuannya aku yang mendahului menjawab pertanyaan kedua orang tuanya

Aku : maaf beribu-ribu maaf Risa pulang malam gara-gara adit Pak Bu... karena tadi pulang sekolah langsung main ke rumahku Bu..

Ibu euis : Ya iyalah Ibu maafin... sebenarnya Ibu udah tahu sih.. kan anak Ibu udah ngabarin... Sebenarnya kalian ini temen, pacar atau gimana...
Langsung aku dapat tatapan tajam olehnya.

Risa : ibu... Iihhh malu maluin sih..
Ia cuma bisa menundukan kepalnya saja.

Aku : bisa dibilang teman,bisa dibilang pacar. bisa dibilang ehhmm... Itu terserah anak ibu...
Aku liat mukanya risa langsung memerah.

Pak wir : Maksudnya gimana nih... Bapak kau jadi bingung...

Ibu euis : iya ni Pak Ibu juga bingung sama kedua anak muda ini... hihibiihihi..

aku lihat dari gesture kedua orang tua Risa sepertinya ingin memancing putrinya Berbicara jujur tentang perasaannya.

Risa : bapak ibu apa apa an sih... Malu tau.. Kalau mas adit pacarku gimana pak bu.. Engga marahkan..

Pak wir : ya da Papa sih yg penting kalian tau batasan batasannya.. Tapi kalau langsung nikahkan lebih bagus..

Ibu euis : ibu juga setuju dengan bapak...

Aku : Iya Pak Pak Adit akan menaati norma-norma maupun batasan-batasan selama kita berpacaran... tapi untuk urusan menikah Sebenarnya ada keinginan juga Pak tapi aku masih sekolah belum juga lulus hehehe...

Pak wir : baru pertama Bapak ketemu kamu Bapak udah percaya kalau kamu itu seorang pria yang penuh bertanggung jawab.. semoga aja kamu tidak berubah...

Aku : amin pak.. Ehhm aku pamit dulu pak bu.. Karana masih banyak urusan yg harus adit selesaikan...

Ibu : aduh maaf yah nak adit.. Ibu jadi lupa belum menjamu kamu sebagai tamu...
Wajah ibu memerah mungkin ia sedikit malu.

Aku : engga papa bu.. Aku pamit yah dek.. Mas mau nyelesai dulu urusan ya dek...

Risa : iya mas.. Ati ati di jalan ya mas.. Salam buat semuanya termasuk papa mama ya mas...
Ia mencium tangan kananku.

Aku : iya dek entar mas salamin.. Pak bu adit pamit dulu.. Assalamualaikum..

Di jawab oleh meraka : Waalaikumsalam hati-hati ya nak..

sambil berjalan menuju mobilku hatiku masih deg-degan engga karuan, masih gugup. di mana Aku meminta restu kepada mereka kalau hatiku masih deg-degan kayak gini. ah Nantilah semoga dimudahkan oleh sang pencipta.

Sesampai di dalam mobil aku langsung menjalankan menuju ke rumah nadia yg aku sudah tau letaknya. 10 menit aku sudah sampai di depan rumah nadia.

Aku turun dari mobil dan langsung denganku dipeluk oleh Nadia dan menarikku menuju ke rumahnya. Sesampai di depan pintu yang mengetuk pintu dan bilang Mama aku pulang. Aku mengucapkan Assalamualaikum.

dan kami disambut oleh perempuan yang cantik dan tidak lain dan tidak bukan adalah mamanya nadia.

Mama nia : Waalaikumsalam iiiihh ternyata ada pacar anak mama..

aku langsung mencium tangan kanan mamah setelah itu mama langsung memegang kedua pipiku menariknya untuk mendekat dan aku langsung di cium kedua pipiku oleh mama nia dan ia juga memelukku begitu erat. sampai aku merasakan sesuatu yg keyal dan hangat. Aku sungguh sangat kaget atas perlakuannya

Nadia : mama datang datang maen peluk yayang aku sih.. Kasian tuh masku ini engga bisa nafas.. Mama kan udah punya papa...
Lalu nadia mencoba melepaskan pelukan mama dariku.

Mama nia : biarin week... Ayo sayang masuk dulu..
Sebernya aku sedikit bingung dengan kondisi seperti ini, sebenernya aku pacaran sama anaknya atau ibunya sih.

Aku : makasih mama... Maaf yah mah adit engga bisa mampir... Masih banyak urusan yg harus di kerjakan dulu mama...

Mama nia : ko gitu sih.. Engga bisa lebih lama gitu.. Mama masih kanget tau..
Kuliahat mama cemberut kepadaku.

Aku : maaf yah mah.. Adit engga bisa l.. Dek mas pulang dulu yah..

Nadia : iya mas.. Ati ati mas.. Salam buat mama papa dan semuanya.. Jangan tidur terlalu malam mas..
Nadia menarik tangan kananku dan di ciumnya.

Aku : iya dek.. Mas sampaikan ke yg lain sama papa mama... Maaf yah mah.. Adit pamit assalammualaikum...
Aku hendak mencium tangan mama tapi mama engga mau. Mungkin ia marah padaku, tapi mama tiba tiba mencium kedua pipiku.

Meraka : waalaikumsalam..

Lalu aku melangkah keluar dari rumah nadia dan menuju ke mobilku. Setelah aku masuk ke dalam mobil lalu aku bertanya kepada meraka.

Aku : mau ke rumah siapa dulu nih.. Rumah dek nurul atau dek aisyah..

Nurul : ke rumah aisyah ajah mas.. Karena mama lagi main di sana jadi aku juga turun di rumah aisyah mas..

Aku : emmmhh oke..

Aisya : iya mas.. Undah di tunggu sama bunda di rumah..

Aku : iya dek oke lets go...

Aku menjalankan mobilku menuju ke rumah aisyah. Sambil menyetir aku memikirkan semua yg pernah aku lewati, setiap ke jadian aku memikirkan dari rumah gladis sampai rumah nadia. Dan sekarang menuju ke rumah aisyah, semoga saja engga ada ke jadian yg membuatku menjadi kikuk.

Be careful.. Be enjoy... :victory: ;)
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd