Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
"Rekan Kerja"

PoV Noe


Hari ini cuaca sungguh cerah. Mengingatkanku pada cuaca Bali yang baru saja kukunjungi dengan istriku, serta kenangan-kenangan mantab selama bulan madu kemarin. Kurapikan buku-buku di meja kerjaku. Meski belajar online, guru sepertiku masih harus berangkat ke sekolah. Jam sudah menunjukkan pukul 14:30, saatnya bersiap untuk pulang. Satu per satu guru dan karyawan lain juga pulang. Hawa sejuk pegunungan membuat kami cukup betah di sekolah.

“Saya duluan ya Mas. Sampai jumpa besok.” ujar Heni, guru muda lain di sekolahku.

“Oke Mbak, saya bentar lagi nyusul.” Jawabku

Setelah selesai beres-beres, aku bergegas menuju parkiran motor. Pikiranku masih melayang pada kenangan cuckold di Bali bareng Mike. Ah, entah kapan pengalaman seperti itu bisa terulang.

“Lho belum jadi pulang Mbak?” tanyaku pada Heni yang terlihat masih sibuk foto-foto selfie membelakangiku.

“Eh, iya mas sebentar mau kirim foto ke pacarku dulu, hehe.” Jawabnya gelagapan sambil mencoba menutupkan jaket ke dadanya.

“Duh yang LDR kangen nih, hehe.” Sindirku.

“Hehe, enak ya mas baru nikah ketemu terus. Aku kan jadi pengen juga.” jawab Heni.

“Ya enak dong, mantab setiap saat. Hahaha!” kelakarku.

“Udah mas aku duluan ya. Bye!” tukas Heni sambil ngeloyor pergi di atas motor maticnya.

Sebenarnya aku tadi sepintas melihat Heni foto selfie dengan membuka bajunya, menampakkan toketnya yang tidak terlalu besar namun kencang. Namun aku pura-pura tidak melihatnya. Binal juga nih anak! Heni usianya lebih muda tiga tahun dariku, mungkin lagi seru-serunya pacaran dan hormon seksnya meluap-luap. Melihat adegan tadi sebenarnya dadaku berdesir dan kontolku ngaceng. Tapi sudahlah, sementara biar jadi rahasiaku dulu, hehe. Saatnya pulang dulu.
95041d1362081657.jpg


Sepanjang perjalanan kunikmati udara segar pegunungan. Sungguh menyenangkan bekerja di daerah yang bebas polusi seperti ini. Sampai di rumah, ternyata istriku belum sampai. Mungkin lagi banyak kerjaan ya, namanya juga kerja di bank. Kutunggu saja sambil rebahan di sofa.

Tak kunjung ada kabar kutelepon istriku Rizka.

“Hai sayang, kok belum pulang?!” tanyaku

“Sebentar sayang lagi ngopi biar ngga ngantuk di jalan.” Jawab Rizka

“Sama siapa sayang?” tanya suamiku.

“Karo aku mas! Tenang bojomu aman, damai, sentosa, bahagia fi dunya wal akhiroh!” celetuk seorang pria yang suaranya kukenal.

“Oh kowe Gung! Iyo wis percoyo hahaha! Nek wis rampung bojoku mbok balekno yo.” Kelakarku.

“Siap Mas! Pokoke wutuh, nek perlu malah tambah pe…” jawab Agung terputus.

“Yowis Mas tak mulih saiki. Agung cen munyuk rusuh tenan cangkeme!” tukas Rizka.

“Oke sayang, hati-hati di jalan.” Tutupku.

Sialan si Agung otak mesum. Aku tahu Rizka dan Agung sangat akrab baik di kantor maupun luar kantor. Mereka berdua saling berbagi cerita bahkan ke hal-hal yang sifatnya pribadi. Aku sih tidak masalah sebenarnya. Cuma kadang aku penasaran apakah si Agung cuma teman biasa atau with benefit? Ah, apakah mereka pernah ngentot? Pikiran nakalku kembali menyeruak.
fe2f231362265088.jpg


Aku mulai membayangkan Agung ngentotin istriku dengan penuh gairah. Tubuh mereka beradu penuh peluh di ranjang hotel, di toilet kantor, ahhh… Apa mungkin Rizka juga mau dientot Agung? Apakah mungkin Agung jadi partner cuckold kami? Aaaarrrgghh… aku benci pikiran kotor yang membuat ngaceng ini!

***​

“Hai sayang, aku pulang!” sapa Rizka sambil turun dari motornya.

“Kok sampai sore banget sayang?” tanyaku dengan muka cuek.

“Iya tadi si Agung ngajak ngopi di kafe. Ngobrol lama banget sayang.” Jawab Rizka sambil duduk di sebelahku.

“Oh, ngobrolin apa aja sih kayaknya seru banget?” tanyaku memburu.

“Ehmm… macem-macem sayang, kerjaan, gosip, artis, apa ajalah…” jawab Rizka defensif.

“Ngga ngobrolin aneh-aneh kan? Kayak bulan madu kemarin.” tanyaku terus.

“Emm… iya sayang, sedikit…” jawab Rizka lirih.

“Nggak. Nggak mungkin cuma sedikit. Aku tahu Agung deket banget sama kamu sayang. Semua hal kalian ceritakan sampai detail. Pasti cerita soal sama Mike juga kan?” tukasku sambil menggenggam erat tangan Rizka.

“Ahh sayang… iya aku cerita semuanya. Maaf yaa…” jawab Rizka pasrah.

“Sudah kuduga, kamu sama Agung ngga ada yang disembunyiin satu sama lain. Kemana-mana bareng. Paling juga udah pernah ngentot bareng kan?!” tanyaku dengan nada tinggi.

Rizka tertegun sejenak, keringat dingin mengalir di wajahnya.

“Iya sayang…” jawabnya lirih

“Iya apa?!” tanyaku tegas sambil menjambak rambutnya yang masih terbalut jilbab.

“Iya, aku sama Agung pernah ngentot bareng sayang… maaf ya…” jawab Rizka pasrah.

“Hah! Berapa kali?!” tanyaku memburu sambil mengguncang tubuh Rizka.

“Ehhmm… lupa sayang, soalnya kita sering jalan. Ngga ada rasa sayang cuma sama-sama pengen ngentot aja. Udah gitu biasa temenan lagi sayang. Sumpah!” jawab Rizka membela diri.

“Kamu suka? Enak?! Jawab!” tanyaku dengan memasang muka galak.

“I..iya sayang… enak banget…” jawab Rizka dengan suara tercekat.

fdc1ef1362077657.gif

Mendengar jawaban itu dadaku berdesir hebat. Kucium dengan buas mulut istriku yang masih kelabakan dengan pertanyaan-pertanyaan menyudutkan tadi. Dengan liar kusingkap baju dan roknya. Aroma badannya yang seharian kerja menambah nafsuku. Bayang-bayang Agung ngentotin Rizka begitu nyata dan membuatku semakin liar! Ohhh… tak tertahankan lagi nafsuku untuk ngentotin Rizka habis-habisan!

Rizka yang tadinya terkejut mulai paham dan melayani nafsuku yang meluap-luap. Kutelanjangi dengan kasar tubuh istriku yang seksi itu.

“Panggil nama Agung sayang.” Suruhku sambil menciumi leher istriku.

“ahh… iya sayang… ouch Agung aku kangen ngentot sama kamu…” kata Rizka sambil mendesah pelan.

Kugerayangi seluruh tubuh istriku, remas-remas toket bulatnya hingga pantat sintalnya.

“Ahhh… terus Gung… isep terus putingku… kocok memekku Gung…” ceracau Rizka.

Aku semakin terangsang mendengarnya. Kukulum dan jilat puting susu istriku yang mengeras. Jemariku keluar masuk memeknya yang mulai basah. Rizka menggelinjang menikmati permainan liarku.

“Kamu suka kontol Agung sayang? Ayo dong sepongin kontol Agung.” Bisikku sambil menciumi telinga Rizka.

“Ahhh… iya sayang kontol agung gede & panjang… keras banget… aromanya aahhh…” jawab Rizka sambil mengecup bibirku.

Rizka kemudian duduk di lantai, sementara aku dudu di sofa.
7b2d4a1362078603.gif


Rizka menatap manja sambil membuka selangangku.

“Ohh… kontolmu sudah keras banget Gung… aku kangen sama kontol perkasamu…” ujar Rizka sambil memegang batang kontolku dan menjilati kepalanya.

“Ahh… terus sayang… jilatin kontol Agung sampai licin!” kataku sambil mendesah panjang.

Rizka terus menjilat dan mengulum kontolku yang sudah sangat keras. Lima menit lamanya dia memainkan mulutnya di selangkangku.

“Mmmuacchh… slurp… rasain aroma kontol Agung di mulutku sayang…” kata Rizka sambil menciumi mulutku. Kubalas ciuman Rizka dengan liar. Aroma kontolku menyeruak dari mulut Rizka, kubayangkan itu aroma kontol Agung… aaahhh… seksi sekali istri binalku ini…

90b66d1361218915.jpg

Rizka naik ke pangkuanku sambil terus menciumi bibirku. Pelan-pelan Rizka memasukkan kontolku ke dalam memeknya dengan posisi woman on top.

“Ahhh… Aguuuung… enak bangeeet…” desah Rizka ketika kontolku berhasil masuk semuanya.

Pelan-pelan Rizka menggoyangkan pinggangnya sambil merasakan desakan kontolku.

“Ouchh… enak banget ya kontol Agung sayang?” tanyaku sambil menikmati goyangan istriku.

“Iya sayang, enak banget. Apalagi kalau aku naik turun gini… ah! Ah! Aaaahh!!!” jawab istriku sambil naik turun menggenjot kontolku. Posisi ini memang jadi favorit Rizka karena bisa mengatur ritme permainan sekaligus merangsang g-spotnya.

“Terus sayang, lepasin semua. Nikmatin kontol Agung sayang… Ahhhh!!!” jawabku sambil mendesah keras.

Permainan Rizka semakin liar, nafasnya memburu seiring kenikmatan yang menjalar di selangkangannya.

“Ouchh… aku mau nyampe Gung… akkhhh… enak banget kontol kamu Gung…” ceracau Rizka sambil membenamkan dalam-dalam kontolku ke dalam memeknya.

“Ahhh… kamu seksi banget sayang… Agung boleh keluar di dalam sayang, biar kalian sama-sama puas…” kataku sambil mengimbangi goyangan Rizka.

“Iya sayaaang… aku nyampe sayaaang… Ohhh… Aguuung!!!” pekik Rizka sambil memelukku.

Kurasakan tubuh Rizka bergetar hebat, tanda orgasme dahsyat telah didapatkannya. Kurasakan juga aku sudah mau orgasme. Tanpa buang waktu, kubalik posisi Rizka jadi duduk di sofa dan aku menggenjot dari atas. Tanpa ampun kugenjot dengan liar memek Rizka yang masih merasakan orgasme.

Plok! Plok! Plok! Suara selangkangan kami beradu. Kurasakan cairan memek Rizka yang licin membasahi kontolku yang sudah sangat keras.

“Enak mana ngentotin Agung sama aku sayang?” tanyaku sambil terus menggoyang memek Rizka.

“Ahh… ampun sayaaang… enakan Agung, aaahh!!! Aku nyampe lagi sayaaaang!!!” pekik Rizka sambil bergetar hehat. Aku pun tak tahan lagi. Kumuntahkan pejuhku di dalam memek Rizka yang seperti meremas-remas kontolku.

Crot! Crot! Crooot! Serrr… pejuh encerku menyembur di dalam memek Rizka yang semakin menjepit kencang. Kami berdua larut dalam orgasme dahsyat di atas sofa. Tubuh lemas kami beradu dalam suasana senja.
92d1b31361716265.jpg


“Anjirrr… dahsyat banget kalian ngentotnya! Aku ngocok iki!” teriak Agung dari speaker hapeku.

Ya, sedari tadi hapeku video call dengan Agung. Sebelum istriku sampai, aku merencanakan sesuatu dengan Agung. Kuceritakan fantasi-fantasiku dan rencanku untuk ngentotin Rizka disaksikan Agung. Ternyata dia setuju dengan ide gilaku ini. Kunyalakan video call dengan kamera belakang sehingga tidak terlihat sedang video call. Kuletakkan hapeku sedemikian rupa sehingga bisa menampakkan setiap adegan.

“Wis menengo sambi ngocok wae kowe Gung! Hahaha!” ujarku sambil mengambil hape. Kuganti dengan kamera depan sehingga kami bisa saling tatap. Kuarahkan kamera ke tubuh Rizka yang menggelepar lemas.

“Agung… aku lemes… ahh…” kata Rizka lirih. Aku duduk di samping Rizka dan kami pun video call bertiga. Kulihat Agung sudah begitu mucuk ngocok kontolnya yang agak melengkung seperti pisang.

“Keluarin aja Gung… bayangin kamu ngentotin istriku…” kataku menyemangati.

“Ahhh… aku wis ra kuat meneh masss… bojomu pancen joss!!!” ujar Agung sambil terus mengocok keras-keras kontonya.

Crot! Crot! Crot! Kulihat kontol Agung berdenyut keras menyemburkan pejuh kentalnya hingga membasahi perut dan dadanya. Aku dan Rizka tertawa kecil lalu berciuman.
“Pokoknya besok aku ikut lho mas! Tak tunggu undangan ngentot istrimu! Hahaha!” kata Agung sambil mengurut tetes terakhir pejuhnya.

“Tenang to! Tunggu tanggal mainnya! Hehe!” jawabku sambil menutup telepon.

Semprul tenan kowe Gung!

***bersambung***
wikipedia @kopengtreetop
buat DM seru-seruan aja bro​
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd