Hahaha... Ndak kok... Ini malah yg lum pernah kupost di FR, karena buatku klo dibikin FR ya TO nya kudu shareable juga, kesian dong yg baca FR nya klo ndak bsa icipnya hahaha
Kalau tidak bisa melihat gambar dalam thread, kemungkinan browser Anda menggunakan fitur adblocker
Sorry baru sempet update, ini kerja sambil nyambi ngetik, sorry klo pendek dan rada rada gimana gitu ya part yang ini hahahaha.....
kalau penasaran sama Intan itu seperti apa, lihat ilustrasi di part 1 ya, mirip lhooo hehehe....
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Chapter: Dia, Intan, Part 2
Sambil mengelap sisa sisa air dari rambutnya, kami pun sibuk mengomentari tingkah-tingkah pelawak yang sedang beraksi di TV.
ābukannya udah di keringin tadi di kamar mandi?ā ujarku yang jadi asik ngeliatin dia sibuk mengelap rambutnya pakai handuk.
Akupun membantu dia mengelap rambutnya, iseng kuhembuskan sedikit nafasku ke telinganya, yang disambut dengan kata āiiihhā lirih dari bibirnya.
āah ribet banget deh ni rambut, ntar juga basah sama keringet lagi dehā bisikku
āah, apaā¦ā belum selesai dia menyelesaikan ucapannya, bibirnya pun kusentuh lembut dengan bibirku, pelan tapi pasti pagutan demi pagutan kulakukan yang tidak mendapatkan penolakan sama sekali dari dirinya dan bahkan mulai dibalas olehnya.
Tak ingin kehilangan momen, akupun memulai penjelajahan tubuhnya dengan tangan kananku, mulai dari mengelus lembut lehernya, yang disambut dengan semakin intensnya pagutan darinya, tanganku pun mulai turun perlahan menggeser sedikit bagian baju handuk hotel yang menutupi dadanya.
Ketika tangan ini berhasil mendarat di lokasi yang dituju dan ditindaklanjuti dengan menyapukan lembut duo jempol-telunjuk ini ke tonjolan yang sudah makin menegang, pertarungan di area bibir pun sudah kian intens dengan bergabungnya pertempuran antar lidahku dan lidahnya.
Ketika telapak ini hendak mulai menguji kepadatan buah dadanya yang berukuran sedang ini, diapun melepaskan pagutannya dan mendorongku hingga akupun terlentang. Tanpa perlu ada kata yang terucap, dia pun pindah posisi dengan duduk di atasku. Dengan cepat dia membuka ikatan baju handukku dan baju handuknya, hingga terpampang jelas pemandangan yang selama ini hanya terlihat temaram di setiap pakaiannya. Bersama dengan kembali tangan ini meremas buah dadanya, dia kembali mendaratkan bibirnya ke bibirku, pagutan kecil dia lakukan sebentar yang diikuti dengan penjelajahan bibirnya ke leher dan terus ke bawah dan ke bawahā¦.
āaku buka ya masā ujarnya yang tanpa persetujuanku, langsung dia turunkan lah lembaran kain terakhir di tubuhku. Berasa akhirnya terbebas, si upin pun (ya, sebut aja upin lah ya, seperti yang sering kupakai dalam setiap FR ku hehehe) berdiri tegap dan langsung ditangkap oleh jemari lembut Intan.
Dimainkannya bentar kepala si upin dengan telunjuknya, yang tentunya bikin ser-seran diriku, tanpa babibu ditelusurinya setiap sudut si upin dengan ujung lidahnya dari bawah hingga ke ujung dan baru kemudian dimasukanlah si upin ke dalam mulutnya
āah sayā¦. Ahā¦. Berabe jebol nihā ujarku sambil bertahan dari serangan serangan kenikmatan yang dilakukan Intan ke si upin.
āudahan deh say bj nyaā lanjutku sambil mengelus kepalanya. Yup, emang saya paling ngga tahan klo di BJ gitu..
āihā¦ aku masih mauuuuā¦ lagi ya? Ya? Ya?ā sahutnya dengan suara centil dan tangan yang masih mengelus ngelus si upinā¦.
āemmmā¦. Iya deh iyaā sahutku, Intan pun kembali asik sama si upin dan diriku yang kembali bertahan dengan susah payah (oke, ini lebay sih hahaha).
Cukup surprise dengan teknik BJ Intan ini, sempat nyaris muncrat si upin ketika Intan memainkan si upin dengan lidahnya dalam kondisi masih mengkulum si upin didalam mulutnya (ah riweuh menggambarkannya hahaha) yang kemudian di akhiri dengan sedotan yang bikin semriwing sekujur tubuh kian menjadi jadi
Ketika akhirnya dia melepaskan upin dari kurungan bibirnya, langsung kuubah posisi kami berdua dengan menuntunnya ke atas, merebahkannya dan gantian diriku yang menjelajahi seluruh tubuhnyaā¦ mulai dari leher, turun ke buah dadanya, sambil asik kumainkan putingnya dengan lidahku, jari jemariku tentu saja tidak berdiam diri dan sibuk menjelajahi area bawah tubuhnya yangā¦ hmmmā¦ udah ābasahā ternyata hahaha
Penjelajahan bibirkupun berlanjut hingga ke bawah dan lidah ini langsung sibuk dengan klitorisnya yang tentunya disambut dengan erangan demi erangan Intan dan jambakan-jambakan kecil jemarinya ke rambutkuā¦. Balas dendam atas apa yang Intan lakukan ke upin, jilatan demi jilatan kulakukan di lubang kenikmatan ini hingga akhirnya di jebol juga hahahaā¦.
Kubersihkan mulut dan cairan-cairan yang mengalir dari miss V nya, bibirku pun kembali melumat bibirnya dan kembali kumainkan buah dadanya dengan jemarikuā¦. Intan yang awalnya melemah karena big O pertamanya, kembali membalas dengan semangat setiap pagutan-pagutan bibirkuā¦.
Kulepas bibirku dari bibirnya dan kubisikan āaku masukin yaā yang dibalas anggukan dan senyum manis dari Intan, segera kuambil caps hasil nodong temenku yang manajer salah satu produsen Kondom yang mereknya mirip merek handphone hahaha
Ga perlu lama untuk sekedar pasang caps, ambil posisi awal MOT dulu, kumasukin perlahan tapi pasti si upin ke pintu kenikmatan ini, masih seret dan agak susah buat masukinnya dan tentu saja diiringi sama moaning lirih dari Intan. Ketika akhirnya sukses menyelupkan full si upin, akupun mulai menggenjot dirinya secara perlahan dan bertahap kunaikan tempo genjotannya yang tentunya diiringi moaning-moaning merdu dari Intan.
Dari MOT, posisi selanjutnya diubah ke WOT. Dalam posisi ini, Intan langsung gaspol bergoyang dengan semangat 45. Sambil sesekali kumainkan buah dadanya yang juga asik bergoyang. Ketika goyangannya mulai melemah, kuarahkan posisi dia untuk berputar jadi posisi tubuhnya membelakangiku dan Intan pun kembali bergoyang.
Tidak terasa sudah lebih dari 1 jam pertarungan antara diriku dan Intan, posisi demi posisi silih berganti dilakukan, hingga akhirnya kami berdua pun terkulai nikmat. Setelah mengatur nafas, Intan pun kembali memelukku dan reflex kubelai rambutnya.
āWah ngga nyangka lho ternyata kamu pro juga yaā candaku sambil mencubit pipinya lembut.
āIh apaan siihhā¦ ngga ahā¦ aku udah lama lho ngga main kayak gini, udah setahun lebih deh klo ngga salahā¦ itu juga aku baru 2 kali pernah sex gini sama pacarku duluā jawabnya sambil memainkan putingku.
āah masa sih? Bukannya cukup lama ya kamu pacaran sama cowok mu yang dulu? Terus sama Anton ini seminggu ini belum pernah gitu?ā
āiya bener kokā¦. Biasanya cuman foreplay ajaā¦. Abisnya pacarku yang dulu keluarnya cepet, ngga kayak mas Reyā
āiiiihhhh bisa aja dehā¦ dasar kamu moduusssā balasku sambil meremas buah dadanya yang menggemaskan
ābeneran lhoooo.. makanya aku jadi males deh klo dia ngajak main, habisnya dia yang enak aku yang kentang, kan nyebelin heheheā jawabnya sambil kian menempelken kepalanya ke dadaku.
āmas Anton aja juga paling cuman Bj aja, dia sempet ngerayu ngajak main sih kemarin lusa, tapi akunya lagi ngga mauā¦.. pengennya main sama mas Rey, eh kesampean malam ini hihihiā¦ā modusnya lagiā¦
Wellā¦ sedikit merasa bersalah diriku sama si Anton ini, tapi ya gimana dong ya hahahaā¦. Akhirnya masih dalam kondisi berbugil ria, lanjut membicarakan tentang fantasi sex masing-masing, Intan juga bercerita tentang hubungannya dengan Anton selama seminggu ini. Setelah dirasa cukup beristirahat, akupun mengajak Intan untuk menyegarkan diri di kamar mandi.
Kami pun bergantian saling membantu menyabuni tubuh kita, sesekali kuremas-remas kembali buah dadanya dan dia pun dengan usil mainin si upin lagi. Dan entahlah, tetiba kami kembali berpagutan dibawah shower dan terjadilah satu ronde kembali dengan cukup dalam posisi DS saja heheheā¦.
Selesai 1 ronde, selesai mandi, mungkin karena terlalu lelah, Intanpun tertidur pulas di sampingkuā¦ termasuk juga diriku sih hahahaā¦. Kami pun baru bangun jam 7 pagi, yang tentunya kami mulai pagi ini dengan 2 ronde di sofa dan dipinggir jendela sambil menikmati suasana pagi jalanan Jakartaā¦ā¦
- Apakah Intan ini real? cerita real?
yesss, Intan mulai bekerja di perusahaanku sejal 2017 dan masih betah aja hingga sekarang hahaha... rekor dia resepsionis terlama di kantorku kekeke
seorang lelaki kokoh berdiri
berdiri diatas godaan yg bertubi tubi
para wanita silih berganti
menawarkan eloknya dunia
dunia indah bak surgawi
ijinkan aku melihat disini,
menikmati cerita dari kisah ini
Makasih ya
Maap terlalu pendek, disambi nerjain kerjaan soalnya wkwkwk... mana udah janji untuk upload pagi juga kan, akhirnya baru sempat segitu aja yang terketik hahaha... well beberapa cerita antara diriku dan Intan nanti bertahap kupost juga selanjutnya ya...