Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT G I G O L O

Status
Please reply by conversation.
Episode 2

Part 12B







Mamah Ling turun dari bed, “Mau bersih – bersih dulu, “ katanya.

Aku pun mengikuti Mamah Ling yang sama – sama masih telanjang.

DI dalam kamar mandi Mamah Ling berkata, “Mamah seperti perempuan gak bener ya Sep. Masa baru kenal sama Asep langsung begituan. “

Aku mendekap pinggang Mamah Ling dari belakang, “Kalau Mamah perempuan gak bener, mana mungkin aku mau begituan sama Mamah ? Justru di sepanjang perjalanan dari Jakarta ke sini, aku sudah menunggu kesempatan. Dan tiba – tiba aja paha Mamah kram. Jadi aja aku punya kesempatan menggerayangi memek Mamah. “

“Tapi mamah harus mengucapkan terimakasih sama Asep, “ kata Mamah yang tiba – tiba memutar badannya jadi berhadapan denganku. Lalu ia memelukku sambil menyembunyikan wajahnya di dadaku dan berkata, “Peristiwa ini sangat berarti buat Mamah.Sejak ayah Hua meninggal, baru kali ini mamah menyerahkan tubuh. Soalnya Asep tampan banget sih. “

“Mamah juga punya pesona yang sangat membangkitkan birahiku. Tubuh tinggi semampai begini, takkan pernah membosankan. Makanya ibu – ibu yang sudah setengah baya, sangat takut badannya gemuk. Karena kalau gemuk, suaminya bisa macam – macem di luaran, “ kataku. “Mamah sengaja diet supaya badannya tetap langsing gini ?”

“Mamah gak diet. Tapi mamah memang gak makan hewan berkaki empat. Mamah cuma makan ayam, ikan – ikanan dan sayur mayur. “

Lalu aku memutar kran shower air panas. Air hangat pun memancar dari atas kepala kami. “Mending mandi sekalian, biar nyenyak tidurnya nanti, “ kataku.

Mamah Ling manut saja. Membiarkan kepala dan sekujur tubuhnya disembur oleh air hangat.

Mama Ling pun diam saja ketika aku menyabuni tubuh tinggi semampainya dengan sabun cair. Sampai telapak kakinya kusabuni. Dan ketika sedang menyabuni memeknya, kontolku tak mengenal kompromi. Langsung ngaceng lagi.

“Aseeeep ... “ cetus Mamah Ling ketika menyadari bahwa licinnya air sabun telah membuat kontolku mudah dijebloskan lagi ke dalam liang memeknya. “Hihiiii ... Asep nakal iiih ... “ Mamah bersandar ke dinding kamar mandi sambil melingkarkan lengannya di leherku.

“Ketagihan sama nikmatnya ngentot memek Mamah, “ sahutku sambil menatap wajah yang punya pesona tersendiri itu.

Ketika aku mulai mengentotnya, Mamah semakin kencang memelukku. “Jujur .. mamah baru sekali ini bersetubuh sambil berdiri begini. “

“Kata Hua, almarhum suami Mamah sudah tua sekali ya, “ kataku tanpa menghentikan entotanku.

“Iya. Usianya tigapuluh tahun lebih tua dari mamah, “ sahutnya, “Makanya almarhum mah gak pernah macem – macem. Namanya bersetubuh harus di atas ranjang doang. “

“Kalau sama aku nanti bakal banyak diajak macem – macem. Main di kolam renang, di hutan atau di pantai ... “

“Iiih ... main di luar rumah kalau ketahuan orang nanti gimana ?”

“Hutannya punyaku sendiri Mah. Hutan bambu. Gak ada yang berani masuk ke situ, karena masyarakat di sekitarnya tahu, hutan itu ada pemiliknya. “

“Oooh ... mau kalau gitu sih. Ingin nyobain juga bagaimana rasanya bersetubuh di alam terbuka. Ah ... ngobrol terus ... kapan ngentotnya ? Kaki mamah udah pegel nih. “

“Ya udah. Sekarang kita selesaikan dulu mandinya. Nanti kita lanjutin di atas tempat tidur. Biar Mamah merasa nyaman, “ kataku sambil melepaskan kontol ngacengku dari liang memek Mamah Ling.

“Iya, “ Mamah Ling mengangguk. Lalu membilas tubuhnya dengan air hangat shower. “Asep kuat berapa kali main dalam sehari ?” tanyanya.

“Empat atau lima kali juga kuat. Mamah kuat berapa kali ?”

“Kalau perempuan sih tergantung laki – lakinya aja. Karena perempuan kan gak perlu ngaceng. Tinggal celentang dan ... dientot semaunya laki – laki. Hihihiiii ... “

Aku tersenyum sambil mengangguk – angguk, sementara Mamah Ling sedang menghanduki tubuhnya sampai kering.

“Itu ada kimono bersih di lemari kaca. Semuanya baru. Silakan pilih sendiri mana yang Mamah suka. “

“Ini semuanya baru ? Nyediain buat siapa ?” tanya Mamah Ling sambil memperhatikan kimono – kimono baru itu.

“Itu kan kiriman supplier untuk hotel. Aku selalu mengambilnya untuk kebutuhanku sendiri. Sapa tau ada tamu yang mau nginap dan membutuhkannya. “

“Handuk – handuk itu juga baru semua ?”

“Iya. Handuk yang Mamah pakai itu juga baru. “

“Kalau abis dipakai, langsung dibuang ?”

“Nggak. Masukin ke laundry hotel, buat dipakai di sana. Tapi untuk aku dan tamu – tamuku, selalu tersedia yang baru. “

Setelah mengenakan kimono pilihannya, Mamah duluan keluar dari kamar mandi. Sementara aku baru mau menghanduki badanku. Sambil memikirkan kata – kata Mamah tadi. Bahwa wanita tak perlu ngaceng. Tinggal celentang untuk dientot lelaki semaunya.

Ketika aku keluar dari kamar mandi, kulihat Mamah Ling sudah duduk di sofa sambil nonton televisi di depannya. Seperti Mamah Ling yang mengenakan kimono berwarna pink, aku pun mengenakan kimono putih bersih.

Lalu aku duduk di samping kanannya, sambil mengusap – usap paha putih mulusnya yang terbuka lewat belahan kimono berwarna pink itu.

“Kalau ketahuan sama Hua ... marah gak ya dia ?” tanya Mamah Ling sambil membiarkan tanganku merayapi memeknya yang berjembut jarang sekali ini.

“Kalau pakai siasat, Hua takkan marah. Bahkan mungkin dia akan senang – senang saja nanti, “ sahutku.

“Bagaimana cara menyiasatinya ?”

“Aku akan pura – pura minta tolong sama Mamah, tentang caranya meladeni lelaki. Tentang cara mennggoyang pantat dan sebagainya. Jadi nanti aku akan menyetubuhi Mamah di depan mata Hua. Aku yakin Hua akan mengikutinya saja. Karena Hua itu memang sangat menurut padaku. Makanya aku sangat sayang sama dia. “

“Iya Sep. Mamah minta sayangi Hua ya. Jangan hancurkan hidupnya, karena anak mamah cuma dia satu – satunya. Kalau kehidupannya hancur, maka hancur jugalah kehidupan mamah, ” kata Mamah Ling sambil merayapkan tangannya ke belahan kimono putihku. Dan langsung memegang kontolku yang belum ngaceng full ini.

“Aku makanya menyuruh Hua agar mengajak Mamah ke sini, karena aku sayang sama Hua. Tapi dia sempat bilang takut tinggal di sini sendirian, sementara kegiatanku terkadang bisa berhari – hari tidak bisa singgah ke rumah ini. Dengan adanya Mamah di sini, Hua poasti bahagia. Aku pun senang sekali, karena bisa menikmati legit dan pulennya memek Mamah, “ kataku.

Tiba – tiba Mamah berdiri, lalu berjongkok di antara kedua kakiku. Lalu dengan sigapnya ia mengulum dan menyelomoti kontolku.

Aku memang kurang suka dioral, tapi kalau mengoral aku suka.

Untungnya tidak lama Mamah mengoralku, karena kontolku langsung full ngaceng. Sebenarnya tanpa dioral pun kontolku akan ngaceng sendiri setelah aku “serius” mau memasukkannya ke liang memek Mamah Ling yang super legit itu.

Mamah Ling melepaskan kontolku dari mulutnya, lalu ia berlutut di karpet, menghadap ke sofa. Lengan dan dadanya berada di atas sofa, sementara kimononya disingkapkan sambil menunggingkan bokongnya.

“Mau doggy ? “ tanyaku sambil berlutut menghadap ke arah bokong dan memek Mamah Ling.

“Iya, “ sahut Mamah Ling sambil menepuk – nepuk pantatnya yang tidak gede tapi indah bentuknya.

Sambil berlutut aku pun membenamkan kontolku ke dalam liang memek super legit itu. Dan langsung mulai mengentotnya.

Kali ini Mamah Ling ketemu batunya. Karena aku sudah menyiapkan diri untuk memamerkan kejantananku. Setelah hampir setengah jam aku mengentot Mamah Ling dalam posisi doggy ini, akhirnya Mamah Ling berkelojotan lalu mengejang tegang dan ... orgasme ... !

Namun Mamah Ling memang enerjik. Setelah kontolku dilepaskan dari liang memeknya, Mamah Ling menelentang di atas karpet. Dan minta dientot dalam posisi missionary lagi.

Aku pun menelungkupinya sambil membenamkian lagi kontolku ke dalam liang memeknya yang sudah agak becek (tidak terlalu becek). Setelah kontrolku masuk, aku memagut bibir sensualnya ke dalam ciuman dan lumatanku, sambil mengayun kontolku. Bermaju mundur di dalam liang memek legit dan pulen itu.

Tak cuma kontolku yang beraksi. Bibir dan lidahku pun beraksi, untuk menjilati dan menggigit – gigit leher Mamah Ling yang masih tampak bekas cupanganku tadi. Sementara tangan kananku mulai asyik menggenggam dan meremas – remas tocil kiri Mamah Ling yang belum kendor ini.

Mamah Ling pun Aseeeeep ... ooooo ... ooooohhhhh .... Aseeeeep ... mamah takkan bisa dijauhi lagi oleh Aseeeep ... mamah merasa sudah menemukan apa yang mamah cari selama ini. Asep adalah ... lelaki yang ... yang paling memuaskan birahi mamah ... oooooo .... ooooooohhhhh ... Aseeeeep ....“

Aku tak mau mencupangi leher Mamah Ling lagi, karena masih banyak totol – totol merah kehitaman di lehernya. Maka sasaranku adalah menyedot pentil toket kiri Mamah Ling sambil menggencarkan entotanku. Tampaknya usahaku berhasil.

Ketika aku masih menyedot pentil toket kirinya, Mamah Ling berkelojotan, lalu mengejang tegang untuk menikmati orgasmenya lagi ... !

Tapi aku belum apa – apa. Aku masih mampu untuk mengentotnya, untuk menikmati legit dan pulennya liang memek mamahnya Hua ini ....
Makasih apdetnya bro @Otta
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd