Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Gairah Birahi Akhwat

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Farah mulai lemah, tidak seperti saat menolak markus di ruangan sebelum nya.. aahh faraah faraahh
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mantap... hajar rangsangan terus ak*** mun*** hahaha...
Thanks updatenya om
 
Jadi kesian Farah, mengingat ini threesome pertamanya, dengan orang yang tidak disukainya atas andil suaminya sendiri, yang mempunyai fantasi gila baginya, btw makasih updatenya yang luar biasa @Clit0riZ
 
Part 11

Aku mengira kalau keinginan suamiku untuk melihat aku berhubungan dengan lelaki lain cukuplah dengan Markus saja. Aku tak pernah membayangkan akan menghadapi masalah karena kelainan suamiku itu. Bagaimana hal ini tidak bermasalah kalau suamiku ternyata menginginkan aku berhubungan dengan pak Andre bosnya. Jelas saja aku marah. Aku memang telah tidur dengan lelaki lain dan aku menikmatinya Karena lelaki itu aku sukai. Bukan berarti bahwa karena itu aku lantas dianggap mau saja untuk ditiduri lelaki yang lain selain Markus.

Jadi anggapan bahwa karena aku telah tidur dengan Markus kemudian aku jadi wanita gampangan yang doyan dengan lelaki lain jelas membuat aku marah. Aku kecewa sekali mengetahui suamiku beranggapan demikian.

“Apa salahnya mah? Aku pengen banget lihat kamu ama pak Andre!”

“Kamu emang sudah gila ya?”

“Gila gimana? Mamah bisa dengan Markus kenapa gak bisa dengan Andre?”

“Emang papah pikir mamah perempuan apaan? Mamah mau dengan Markus bukan berarti mau dengan semua laki-laki!”

“Papah kan gak mikir gitu. Papah Cuma pengen mamah mau ama Andre. Kan seperti mamah cerita kalau dia itu kelihatan suka ama mamah. Jadi papah pikir apa salahnya mamah merespon dia.”

“Oh karena dia banyak jasa ama kita terus mamah gapapa tidur ama dia?”

“Apa bedanya mamah tidur ama dia dengan Markus?”

“Mamah gak suka ama pak Andre!”

“Gak perlu suka cukup tidur saja ama dia!”

“Kok papah maksa amat sih.”

“Cuma penasaran saja papah pengen lihat langsung. Kan kalau ama Andre kamu bisa main di sini dan aku bisa ngintip.”

Benar-benar gila. Dia sudah bosan dengan foto dan video aku sama Markus terus sekarang mau lihat secara langsung aku begituan dengan lelaki lain. Sungguh suami yang tidak normal. Terpikir untuk meninggalkan saja suami gila macam Haikal. Tapi aku kasihan juga dan aku masih mencintainya. Aku menerima kekurangan dia yang memiliki kelainan semacam itu. Tapi dia mengira aku bisa dengan gampang tidur sama lelaki manapun itu tetap saja membuat aku sebagai istrinya marah.

Meski kami selalu ribut kalau bahas keinginan suamiku soal pak Andre tapi hubungan kami selalu kembali normal. Aku melupakan keinginan suamiku dan menganggap hal itu hanya fantasi liar yang tidak wajib aku penuhi. Kalaupun karena itu kami jadi ribut hal itu hanya menjadi semacam perselisihan kecil dalam rumah tangga kami. Toh pertengkaran hal lumrah terjadi di setiap rumah tangga pada umumnya meski penyebabnya beda.

Di sisi lain hubunganku dengan Markus makin bergairah karena aku bisa kapan saja merengkuh kenikmatan dari lelaki itu kalau aku sedang horni. Tanpa ada rasa ketakutan bakal ketahuan suami. Karena toh dia sudah tahu malah bergairah mengetahui itu. Sebuah kelainan sex yang aneh. Meski begitu aku tak pernah memberi tahu Markus soal kelainan suamiku.

Hubungan intim dengan suamiku sejak mengetahui kelainannya selalu diawali dengan suamiku nonton video aku dengan Markus yang kurekam diam-diam. Hasil rekaman itu kurang maksimal sih tapi sudah cukup bikin Haikal horni berat dan nafsunya jadi liar.

Kamipun mulai berciuman, aku menikmati saja hasrat birahi suamiku. Sambil menciumku dengan penuh nafsu, tangannya melucuti pakaianku, kimonoku dilempar kemudian tangannya menyusup ke balik celana dalamku dan memainkan klitorisku.

Kurasakan tangannya meremas buah dadaku yang telah mengeras kedua putingnya. Tangan satunya masih terus memainkan selangkanganku. Nafsuku bangkit. Haikal memadamku lampu hingga kami bercinta di sofa ruang tamu kamar kami dalam suasana remang-remang.

"Ooohh terus pah.. teruuss.. aah!!" desahku lembut sambil memeluk dan mengelus rambutnya.

"Sekarang ya say, papah nggak tahan lagi!" katanya kehilangan kontrol.

"Iyaa Sayaang, mamah juga mau sekaraanngg.. ayoo.." kataku sambil membuka kedua pahaku.

Haikal mengarahkan kontolnya ke lubang memekku dengan penuh perasaan, kepala kontolnya terasa menggesek bibir memekku, lalu melesak masuk, dengan mudah.

"Ooohh Sayang.. ayoo masukkan lebih dalam kontolmu sayang." erangku sambil mencoba menekan pantatku seraya membuka paha lebih lebar agar kontolnya masuk dan menyentuh bagian terdalam memekku.

Sayang nya kontol Haikal hanya bisa menjangkau sebagian liang memekku. Mungkin tiga perempatnya. Meski kontolnya kecil tak urung membuat aku terbuai permainannya, setiap remasan dan kenyotan pada payudaraku membuatku menggelinjang dalam kenikmatan. Sampai dia menghentikan genjotannya dan memposisikanku untuk menungging di atas sofa.

Saat kontol itu masuk aku menggelinjang nikmat saat kurasakan memekku begitu penuh dan aku agak heran juga kenapa kontol suamiku yang kecil bisa terasa penuh di memekku. Mataku terpejam nikmat, hebat sekali suamiku hari ini, lebih hebat dari biasanya. Antara sadar atau tidak sadar saat aku menoleh kebelakang hendak mencumbu bibir suamiku sambil di doggy, betapa terkejutnya aku ketika dari keremangan ruangan ini yang kulihat sedang mendoggy aku bukannya suamiku. Yang melakukannnya ternyata Pak Andre, si pemilik rumah ini. Sahabat suamiku sekaligus atasannya. Ia dalam keadaan telanjang bulat memompa kontolnya dalam memekku dalam posisi nungging. Tentu saja aku sangat kaget, aku sangat marah dan berniat menghentikan ini meski nafsu birahiku masih berkobar.

"ah.. stop hentikan kenapa kamu lancang ...." kataku menggeliat berusaha melepaskan tubuhku dari pelukannya.

Badanku terus meronta, aku gerakan pantatku berusaha melepaskan kontolnya yang tertancap disitu. Andre masih terus memelukku dari belakang dia mencium lagi leherku. Sambil terus memompa kontolnya yang memberi rasa nikmat yang berusaha keras aku tolak.

"Stopppp...aah... pakkkkk jangan.." Teriakku keras.

Aku terus meronta tapi tenaga pak Andre terasa begitu kuat meringkusku. Aku terus menerima sodokan kontolnya meski dengan rontaan tanpa henti.

"Hentikan pakkhhhhhh....jangan gini owhhhh " kataku merintih.

Meski dilanda nafsu birahi tapi aku terus melalukan penolakan dan berhasil meloloskan diri. Aku berontak dan jatuh ke lantai karpet tertindih tubuh Pak Andre yang terus merangsek ketiak dan bagian tubuhku yang lain. Aku mulai ketakutan dengan apa yang aku alami. Parahnya Haikal ternyata ada disini dan membiarkan ini. Jadi ini memang kemauan Haikal. Nggak mungkin pak Andre nekad melakukan ini tanpa persetujuan Haikal. Pemberontakanku rasanya sia-sia. Dia terlampau kuat buat aku. Dengan bantuan Haikal mudah saja Pak Andre melanjutkan hasratnya menyetubuhiku.

Aku terus berusaha berontak dengan tubuhku yang masih bebas untuk menggeliat menolak muka Pak Andre yang nyungsep ke dadaku yang ranum. Kakiku juga masih berusaha melawan kendati tubuh lelaki itu sangat kuat menindihku. Apalagi dengan bantuan Haikal yang menahan tanganku. Aku mulai menangis putus asa. Kecewa dengan apa yang kini kualami dan kecewa dengan suamiku yang tega melakukannnya. Bagaimana bisa suamiku membantu nafsu jahat Pak Andre menyetubuhiku. Ini sebuah pemerkosaan.

Tanpa perduli dengan tangisanku Pak Andre berhasil menenggelamkan wajahnya ke kemaluanku. Dia merangsek menciumi dan menyedoti kemaluanku yang sangat ranum. Dia melumatnya sembari melakukan gigitan-gigitan kecil.

Setelah puas mengoral memekku kini pak Andre kembali mengarahkan kontolnya ke lubang memekku. Aku makin tak berdaya dilanda kemarah dan keputusasaan. Aku sakit hati dan hanya bisa menangis. Gilanya Haikal ikut menikmati perbuatan pak Andre. Malah dia menyalakan lampu biar bisa memelototi dengan lebih jelas aku yang sedang digagahi oleh sahabatnya.

Haikal melihatku sambil onani dan sesekali meremas payudaraku dan memainkan klitorisku. Aku nggak habis pikir dengan tubuhku yang seolah menikmati padahal hatiku menolak dengan sangat. Ini merupakan siksaan yang tak aku inginkan. Aku membenci perasaan semacam ini. Benci karena birahiku seakan menghianati hatiku.

Pak Andre mulai dan terus mengenjot kontolnya secara intensif ke liang kemaluanku hingga aku dilanda gelinjang nikmat yang sangat dahsyat. Kini aku mendesah dengan hebatnya. Pak Andre tersenyum puas karena merasa telah mampu menundukkan aku. Oocchh, bangsat kamu pak Andre.

Haikal juga sudah merasa bahwa aku telah hanyut dalam birahi hingga dia merasa tidak perlu terlampau ketat meringkus tubuhku. Demikian pula Pak Andre tahu aku telah berada di wilayah kenikmatan birahiku dan tak akan lagi meronta-ronta. Dia mulai bisa memompa memekku degan leluasa. Makin basahnya memekku semakin membuktikan bahwa aku tak mampu menyembunyikan kenyataan bahwa aku telah takluk oleh birahiku.

Pompaan kontol Pak Andre yang semakin kuat melakukan genjotannya mengakibatkan guncangan payudaraku. Haikal meremas payudara itu dengan gemas sambil terus onani. Kemudian suamiku melumat dengan ganas bibirku yang sedang menahan derita nikmat akibat entotan pak Andre. Rangsangan yang intens itu membuat aku merasa seluruh urat dan otot-otot tubuhku meregang. Gelombang yang begitu kuat serasa datang padaku. Ada sesuatu yang harus meledak keluar dari dalam tubuhku ketika genjotan pak Andre makin menggila hingga sebuah lolongan keluar dari mulutku.

“Arghhhhhhhhh...keluarhhhhh.”

Aku menjerit bersamaan dengan muncratnya cairan birahiku dari dalam memekku. Aku merasakan kenikmatan yang dahsyat saat orgasmeku datang. Mataku terbeliak menahan kenikmatan yang begitu dahsyat. Pak Andre bagai kesetananan memompa memekku sebelum menyemprotkan air maninya yang sangat panas ke dalam memekku. Air mani pak Andre dan cairan memekku membusa meleleh keluar menyertai dicabutnya kontol Pak Andre. Haikal juga mengakhiri onaninya dengan menyemprotkan sperma hangatnya ke payudaraku.

Walaupun aku mendapatkan kenikmatan seksual yang hebat tetap saja aku menolak kenyataan bahwa aku diperkosa. Kudorong tubuh telanjang pak Andre yang hendak memeluk tubuh bugilku.

"Pergi kamu bangsat...” Teriakku pada pak Andre.

Pak Andre segera mengambil pakaiannya dan pergi keluar kamar kami dengan tubuh telanjang. Haikal kemudian mendekatiku dan hendak memeluk tubuhku juga.

“Kamu juga bajingan. Pergi kamu !”

***

“Mamah menikmatinya kan?”

“Hmmmmm...”

“Tak perlu dijawabpun aku tahu mamah menimatinya!”

“Apa yang papah lakukan belum cukup? Atau papah pengen lagi melakukannya?”

“Kalau mamah mau!”

“Gila papah tidak sadar ya bahwa mamah tidak suka sama sekali dengan apa yang papah lakukan.”

“Mamah bohong!”

“Emang mamah harus gimana membuktikan bahwa mamah tidak suka dengan kejadian semalam itu?”

Itulah pertengkaran setelah kami sama-sama bangun. Aku pikir suamiku akan menyesal dan merasa bersalah tapi kenyataannya dia malah memojokanku. Dia merasa bahwa teriakan orgasme aku malam itu sebuah bukti bahwa aku menikmatinya. Mungkin aku telah orgasme dan aku akui juga aku menikmatinya. Tapi itu karena situasi keterpaksaan dan aku sama sekali tidak berpikir untuk mengulanginya. Aku bingung harus bagaimana menghadapi perkosaan yang dilakukan orang lain atas bantuan suamiku.

Andai hari ini hari kerja aku tentu akan ke kantor bertemu Markus dan melupakan kejadian malam tadi. Tapi ini sabtu hari libur dan aku tidak punya alasan untuk keluar rumah. Aku masih shok dengan kejadian semalam hanya bisa tidur bermalas-malasan. Untung saja Shafira di urus bapaknya. Meski menyebalkan suamiku itu mau melakukan tugas mengurus anaknya disaat aku sedang tidak bisa.

Karena memang semalam habis kejadian itu aku sulit tertidur jadinya pagi ini aku benar-benar malas melakukan apapun. Hanya berbaring-baring hingga akhirnya benar-benar ketiduran.

Aku terbangun ketika suara pintu kamar dibuka. Aku masih belum sepenuhnya sadar ketika terdengar suara Haikal dan pak Andre.

Aku mendengar mereka bicara tapi apa isi pembicaraan mereka tak begitu jelas. Aku lihat jam menunjukan pukul 11 siang. Tak kulihat Shafira didekatku. Mungkin dia di antar ke rumah kakek dan neneknya. Tiba-tiba saja, Haikal merebahkan badannya disampingku persis. Aku membuka mata melihat Haikal. Mukanya terlihat merah demikian pula matanya. Aku mencium aroma aneh. Mungkin dia minum–minuman keras. Karena dia seperti mabuk. Kemudian aku merasakan tangannya menggerayangi payudaraku. Aku masih aku menggunakan piyama.

"Hemmmm mau apa lagi nih suamiku" batinku.

Tanganku terasa berat untuk menepis tangan Haikal yang mulai menyelip dibalik paiyamaku bagian perut. " "Ahh.. mau ngapain lagi sihh" aku ngedumel ke Haikal.

Suaraku tidak bisa kencang tapi cukup tegas. Haikal hanya tersenyum. Matanya penuh nafsu melihatku.

"Andre.. nih istriku pasti dia ketagihan dengan yang semalam Heheheheh" Teriak Haikal kepada pak Andre.

Aku kaget dan marah dengan kata-kata Haikal. Lebih kaget lagi melihat pak Andre ternyata ada di dalam kamar. Dan kini dia sudah duduk dipinggir ranjang kami. Dia menatapku tersenyum dengan tatapan birahi. Aku membuang muka muka dengan tatapannya.

kemudian Pak Andre naik ke ranjang mendekati aku dan Haikal. Pak Andre menindih badanku, lalu mencium keningku. Tangannya meremas payudaraku. Aku kembali menolak dan meronta.

"Jangan... stop...sudah cukup?". Teriakku.

Pak Andre hanya diam lalu berbisik di kupingku..

"Aku pengen lagi dek Farah.. ".

"Ahh! Stop jangan lagi." Teriakku keras..

Tapi pak Andre tak perduli. Dia malah menindihku. Lalu Haikal seperti orang gila malah memberi semangat ke Pak Andre.

"Ayo ndre, mainkan." teriaknya sambil tertawa.

Aku mulai ketakutan.. aku sadar bahwa Haikal bukan lagi pelindungku. Mereka mulai kesetanan mungkin karena mabuk di siang bolong. Aku sadar mereka kembali akan memperkosaku. Kontol Pak Andre terasa keras dibalik celananya, terasa menempel di pahaku. Aku mulai ketakutan dan bingung.

"Pak.. pliss jangan lagi!!!!...stop.!!! cukup sudah..." Aku memelas.

Pak Andre mencium leherku, dadaku. Aku terus merengek dan tanganku berusaha menolak badannya yang besar itu. Postur Pak Andre tidak terlalu tinggi, badannya agak gemuk. Seperti om-om mesum penampilannya. Meski dia lumayan tampan. Dia terus menciumku dengan nafsu. Aku benar-benar kesal ketika tangannya menyelinap piyamaku dari bagian perut merayap keatas dengan cepat meremas buah dadaku yang tidak memakai BH.

Aku akhirnya menjerit. Untuk menyadarkan Pak Andre. Tapi apa daya, Pak Andre mulai beringas, apalagi dikompori oleh Haikal.

"Benar-benar bajingan kalian." Teriakku.

Haikal tanpa merasa bersalah ikut meraba payudaraku, dia meremas sambil mencium pundakku. Aku mulai menangis menahan kesal.

Pak Andre bangkit dan membuka celananya mengeluarkan kontolnya. Kontol berkulup yang semalam sudah berhasil masuk kedalam memekku. Percuma berteriak karena Haikal dan pak Andre yang sudah mabuk itu merasa aman melakukannya.

Rasanya aku seperti pasrah.. penolakan yang aku lakukan tidak akan ada gunanya. Sekarang badanku telah berhasil ditelanjangi. Aku telah bugil dihadapan pak Andre yang dulu selalu kuhindari namun malam tadi berhasil menggagahiku.

Pak Andre duduk di kasur di sebelah atas kepalaku, dia mengangkat badanku dari belakang sampai aku keposisi duduk di ranjang menghadap Haikal suamiku. Aku dalam keadaan menduduki tubuh telanjang pak Andre dengan keadaan telanjang juga. Dia memelukku dari belakang sambil meremas payudaraku, tanganku masih lemas memegang tangan pak Andre, kutahan untuk tidak melanjutkan remasannya. Tapi aku kalah kuat. Aku juga merasakan kontolnya mengeras menempel pantatku.

Haikal berdiri dipinggir ranjang menghadapku dengan kontol yang tegang tepat berada didepan wajahku. Dia ingin aku mengoral kontolnya. Aku yang sedang kalut dan kecewa tidak memiliki nafsu melakukannya.

Haikal menempelkan kontolnya dibibirku sembari menahan kepalaku agar tidak berpaling menjauhi kontolnya. Aku sangat kecewa Haikal suamiku kini memperlakukan aku seperti ini. Begitu memilukan dia memaksaku mengulum kontolnya. Sementara pak Andre terus meremas badanku, dari toket , perut, pinggang, paha, semua tangannya meraba seluruh tubuhku. Terus terang aku mulai terangsang karena terus menerus diremas oleh pak Andre dibagian sensitifku. Aku akhirnya membuka mulutku untuk mengoral kontol Haikal suamiku. Aku mulai hanyut dalam permainan mereka meski hatiku tetap menolaknya.

Pak Andre tiba-tiba mengangkat pantatku dan kemudian memposisikan kontolnya tepat dibawah belahan memekku hinga dia menarik pinggulku kebawah sementara kontolnya dihujamkan keatas.

Bleshhhh. Kontol besar berkulup itu melesak masuk dan pak Andre menaik turunkan pinggulku hingga aku merasa agak perih akibat memekku yang belum begitu basah. Tapi setelah berapa gerakan turun naik turunku mengakibatkan rasa nikmat yang membuat memekku mulai makin basah dan nyaman.

Dalam posisi duduk aku didorong pak Andre hingga nungging dan Haikal langsung menyodorkan lagi kontolnya. Hatiku hancur, suamiku memperlakukan aku bagai bintang porno yang melayani dua lelaki. Tidak ada wanita baik-baik yang mau melakukan itu. Aku hanya bisa melelehkan air mata menangis. Haikal bener-benar tidak punya hati lagi.

Akhirnya aku tidak kuat lagi menahan nafsuku. Bongkahan pantatku yang besar dan pahaku bergoyang turun naik menghempas keselangkangan pak Andre. Sembari aku melotot ke suamiku yang sedang aku oral kontol kecilnya.

Badanku meliuk dan menggeliat dengan posisi nungging sambil memaju-mundurkan pinggulku melawan hujaman kontol pak Andre. Sementara mulutku makin kuat mengisap kontol suamiku. Aku sudah pasrah dan takluk oleh nafsuku.

Kontol pak Andre itu terus menyodok maju mundur. Badanku terguncang oleh sodokkan Pak Andre. Kedua payudaraku ikut bergoyang seirama hujaman kontol lelaki itu..

Rasanya sedih dan malu tapi semakin nikmat. memekku terasa semakin enak dan dadaku berdebar merasakan kenikmatan yang terus kusangkal dalam hatiku.

Lumayan lama aku disetubuhi dengan posisi nungging sampai Haikal melepaskan kontolnya sambil meremas keras payudaraku, memilin putingku dengan gemas. Aku semakin terbakar birahi. Hingga aku merasa seolah akan kencing. Aku tak ingin menahan rasa kencing itu. Aku biarkan dia datang dan aku lepaskan dengan nikmat yang tak tergambarkan. Memekku berkedut dan memancurkan cairan hangat yang menerpa kontol pak Andre yang masih terus ada di dalam memekku.

“Arhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.....!” erangku menjemput orgasme yang sangat nikmat.

Memekku berkedut-kedut mencengkeram kontol pak Andre. Genjotan Pak Andre makin cepat dan mulai tak beraturan. Hingga akhirnya aku merasakan cairan hangat menyemprot dinding rahimku. Aku hanya bisa membeliak. Kurasakan semburannya begitu kencang beberapa kali menerpa mulut rahimku. Terasa begitu hangat disertai denyutan kontolnya.

Lalu Pak Andre mengeluarkan kontolnya dari memekku diiringi luberan cairan nikmat kami. Saat aku ambruk dan membaringkan tubuh di ranjang aku merasakan kontol masuk lagi ke dalam liang memekku. Aku tahu Haikal yang melakukannya. Dia yang belum keluar nampaknya mulai menyetubuhiku. Sesaat kemudian badanku mulai bergoncang, payudaraku bergoyang, aku memejam mata dan merasakan desiran darahku.

Pompaan kontol di dalam memekku membuat libidoku naik lagii. Sambil menghujamkan kontolnya Haikal merebahkan badan ke arahku. Dia mengulum puting payudaraku dan tangan Haikal meraba pinggangku, leherku, payudaraku tak berhenti diremas dan dikulum. Dijilati terus putingku sampai aku menggelinjang.

"Ssshh... ohh.. shh. Oh... aghh.. " Haikal terus mendesah.

Kupikir dia sudah mau keluar. Sodokan yang cepat ini membuat aku mulai menikmati meski tak terasa penuh seperti kontol pak Andre yang besar. Akhirnya kedua kalinya aku merasakan semprotan air mani di dalam memekku. Rasanya tidak terlalu deras. Aku sangat lelah. Rasanya aku ingin melayang dan tidur.

Bersambung.

Part terbaik sejauh ini menurut ane.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd