Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Gara-gara mencoba eksib 2 : Petualangan mendebarkan

update lagi ya hu.....

Part 3

POV IRMA
Game kedua berlangsung cukup alot. Agus berusaha untuk tidak kalah lagi dariku. Godaan tubuhku padanya nyaris tidak berarti apa-apa walaupun kadang-kadang dia masih mencuri-curi pandang. Namun tidak demikian bagi Robby dan Edy, mereka bisa memandangi tubuhku dengan bebas. Hal ini membuatku merasa tidak nyaman.

Dan pada akhirnya, pada game ini aku harus menerima kekecewaan, aku mengalami kekalahan dari Agus. Dengan riangnya agus berteriak merayakan kemenangannya. Robby dan Edypun sangat sengang dengan kemenangan Agus. Saat kulirik suamiku, dia tersenyum kepadaku dan mengedipkan sebelah matanya. Menjengkelkan.

Aku baru menyadari kalau aku hanya mengenakan 2 potong pakaian yaitu short dress dan G-string. Jika sekarang 1 terlepas, maka game ke 3 adalah permainan yang sangat menentukan bagiku untuk tidak pulang dengan telanjang bulat.

Dengan perasaan ragu dan malu, aku meraih samping G-stringku untuk kemudian menariknya kebawah dan melepasnya melewati kedua kakiku. Proses lepasnya G stringku, disaksikan dengan seksama dan tanpa berkedip oleh seluruh laki-laki yang ada disitu. Hal ini membuat wajahku terasa panas karena malu yang luar biasa.

“Apaan sih.. liatnya sampe kayak gitunya…”kataku dengan senyum simpul malu dan sedikit menundukkan kepalaku.

Dengan perlahan-lahan, kuserahkan celana dalam yang sudah terlepas dari tempatnya itu kepada Agus. Setelah menerimanya, agus langsung meletakkan bagian bawah CDku ke hidungnya untuk diciumnya di depanku dan teman-temannya.

Dan ternyata, CD itu sudah basah kuyup oleh cairan kewanitaanku sehingga lendir bening itu menempel di hidung agus. Dan saat di tarik, lendir tsb melar hingga panjang sekali hingga terlihat jelas oleh kami semua yang ada disitu. Aku yang sudah sangat malu, menjadi beribu-ribu kali lebih malu menyaksikan hal itu.

Berbeda dengan semua lelaki yang ada disitu, mereka semakin senang dengan adanya lendir tersebut. Celana dalamku menjadi rebutan. Suamiku juga turut berebut celana dalamku. Ada rasa bangga dalam hatiku menyaksikan kejadian itu dan hal itu sukses mengurangi malu yang aku rasakan.

Setelah keriangan dalam perayaan kemenangan agus sudah mereda, permainanpun dilanjutkan untuk game ke 3. Dalam game ini konsentrasiku sudah kacau karena tidak mengenakan celana dalam. Robby, Edy, Agus, dan suamiku tentunya bisa melihat belahan memekku dari belakang saat aku menunduk memainkan giliranku. Rasa horny dan seksi turut mendampingi malu yang aku rasakan.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi Agus untuk memenangkan game ini. Akupun mau tidak mau harus membayar taruhan dengan penutup terakhir dari tubuhku. Itu artinya aku harus telanjang bulat di depan suamiku dan teman-temannya.

“Pah… gimana nih..?”aku bertanya ke suamiku mencoba meminta perlindungan.

“Ya gimana lagi ma.. harus konsekuen dengan taruhan”jawab suamiku

“Aduh…. Gimana nih….??”aku berkata dalam hati

“Ayo sayang… serahkan bajumu padaku”goda Agus dengan tersenyum

“Gak jadi ya taruhannya?? Malu nih…kita batalkan aja, aku ngaku kalah deh”kataku mencoba negosiasi

“Eitss… tidak bisa… harus konsekuen… sini bajunya sayang….”kata agus lagi.

Aku terdiam beberapa saat, lalu kemudian,
“Baiklah, akan aku buka”kataku pelan

Kuturunkan tali mini dressku dari pundak sebelah kiri dengan wajah yang menunduk. Tali tersebut langsung melorot memperlihatkan tetekku sebelah kiri. Cepat aku tutupi tetek tsb dengan tangan kanan. Kemudian giliran tali mini dress sebelah kanan aku turunkan. Sebelumnya aku sempat melihat kearah suamiku dan teman-temannya, ternyata mereka sampai melongo kearahku. Aku sedikit menahan ketawa melihat gaya lucu mereka. Begitu tali dress sebelah kanan bergeser dari pundakku, dress tersebut langsung melorot jatuh ke lantai. Seketika aku menjadi bugil tanpa ada sehelai benangpun yang menutupi tubuhku.

Kucoba menutup memekku dengan tangan kanan dan kedua putingku dengan tangan kiriku. Aku menyadari bahwa kedua tanganku tak sanggup menutupi tubuhku yang bugil. Namun hanya itu yang bisa aku lakukan untuk sedikit menghalangi bagian sensitive tubuhku dari pandangan teman-teman suamiku. Sensasi yang dulu pernah aku alami sekarang terulang lagi. Rasa malu, horny, seksi, dan mendebarkan berbaur menjadi satu.

“Apaan sih.. kalian liatnya sampai begitunya…kan malu..”kataku merengek dan tersipu.

“Woowwww…….!!!”kata agus dengan melotot memandangku tanpa berkedip.

“Gilaaa…..!!!” kata Robby dengan ekspresi yang sama.

“Indahnyaaa….!!!”kata Edy. Ekspresinya juga sama.

“Itu istriku bbrroooo….!!”kata suamiku bangga.

Mereka tampak kompak sekali memuji dan mengagumi diriku membuat tubuhku jadi panas dingin dan salah tingkah.

“Gomballll….gomballl…udah sana jangan liatin terus…!!” aku berteriak pura-pura galak padahal dalam hatiku sungguh terasa tersanjung dan bangga.

“Udah ya.. please… biarkan aku berpakaian..”kataku memelas

“Mas Agus…., kembaliin donk bajuku…”lanjutku dengan nada manja berharap dia merasa GR dan bersedia mengembalikan pakaianku.

Setelah sesaat terbengong, mereka mulai bisa mengandalikan diri. Suamiku berjalan mendekat, lalu mengelus pundak dan lengan atasku membuat bulu kudukku berdiri dan darahku berdesir. Sedikit sentuhan suamiku ini semakin meningkatkan gairahku.

“Aku ada ide lagi bro…”kata Robby memecah keheningan

“Apaan?” Tanyaku penasaran.

“Jika kamu menginginkan pakaian kamu kembali, Kita adakan 1 game lagi. Gimana ?”usul Robby
“Tapi harus atas persetujuan kamu bro..kalau kamu tidak setuju, kita gak bisa lanjutin permainan ini lagi. Artinya saat pulang nanti, Irma tetap dalam keadaan bugil”Kata Robby kepada.

“Aaahh…. Jadi penasaran nih”kata Edy

“Emang idenya apaan?”Tanya Suamiku penasaran

“Tapi kamu gak boleh marah ya.. tinggal setuju atau gak aja”kata Robby

“Oke” kata suamiku

“Jadi begini, Kalau Irma berhasil menang, Irma mendapatkan kembali pakaian Irma. Tapi kalau kalah, kita diijinin buat godain irma”lanjut Robby

“Digodain gimana maksudnya?”tanyaku

“Ya digodain aja… hehehehe….”kata Robby

“Ok, Tapi tidak boleh menyentuh Istriku sedikitpun. Hanya menggoda Irma aja supaya konsentrasi Irma terganggu selama game”kata suamiku menyetujui usul Robby

“Kayaknya seru nih kita gak bakal sungkan lagi ama kamu bro. wkwkwk…”kata Edy kepada suamiku

“Setuju…!!! Asyik nih”kata Agus

“Gimana sih papah..?” Tanyaku ke suamiku.

“paling tidak ada harapan mama mendapatkan kembali pakaian mama”lanjut suamiku

Aku berpikir sejenak menimbang untung ruginya. Jika aku menang aku bisa pulang tidak dengan bugil dan gairahku bisa aku tuntaskan dengan suami saat dirumah, namun jika aku kalah lagi, gairahku yang sudah memuncak ini bisa langsung tuntas ditempat ini dengan 4 lelaki sekaligus tapi yang terberat, aku harus pulang telanjang bulat dengan kaca mobil yang agak terang sehingga keadaan di dalam mobil bisa di lihat dari luar walaupun samar-samar.

“Baiklah, aku setuju.” Akhirnya dengan jantung yang bergemuruh, aku memutuskan untuk menyetujui usul Robby dengan harapan aku bisa mendapatkan pakaianku kembali. Ujung jari tangan dan kakiku terasa begitu dingin menahan rasa yang campur aduk ini.

Mereka terlihat senang sekali. Permainanpun dimulai. Saat giliran Agus, aku menutupi tubuhku sebisanya dengan kedua tanganku walaupun sebenarnya percuma. Tangan kanan menutupi kedua putingku, tangan kiri menutupi memekku, sedangkan bagian tubuhku yang lain terbuka lebar tanpa penutup sama sekali. Pandangan mata teman-teman suamiku menatap erat ke tubuhku sehingga rasanya sangat risih.

Tiba giliranku bermain, dengan sangat terpaksa aku membuka kedua tanganku yang berusaha menutupi organ vitalku untuk memegang stick. Saat bersiap menyodok bola, tubuhku pastinya menunduk. Otomatis buah dadaku menggantung indah, pantatku menungging, dan yang pasti belahan memekku terlihat jelas dari belakang. Sungguh posisi yang amat sangat memalukan.

Apalagi, teman-teman suamiku itu dengan nakalnya menggodaku dengan tingkah laku dan kata-kata yang menggemaskan. Membuat wajahku terasa kebas manahan malu.

“Wowww….wowww… wow… Seksi banget posisi Irma…..”kata Agus dengen menggeleng-gelengkan kepalanya mengagumiku.

“Liat dari sini asyik banget guys…”kata Edy yang lalu mendekati tubuhku dari samping kanan, lalu mengamati putting, ketiak, dan buah dada yang menggantung dengan indahnya.

“Apaan sih kalian….. mesum banget..”protesku manja dan menegakkan tubuhku serta menutupi putting dan vaginaku.

“Hehehe… kan itu tidak mengganggu aturan ma.. aturannya diijinkan menggoda tetapi tidak boleh menyentuh”kata suamiku mengingatkanku akan aturan mainnya. Robby, Agus, dan Edy pun tersenyum senang.

“Iya juga sih”kataku dalam hati.

“Ayo dilanjut lagi dong mainnya…”kata Agus dengan senyuman nakalnya.

“Dasar kalian…mesum semuanya”Aku tersipu dan hendak melanjutkan permainan.

“Eh, disini lebih indah lo guys!!!” kata Robby yang kemudian menarik kursi persis dibelakang pantatku yang sedang menunduk.

“Aiihhhh….!!! Jangan disitu donk……!!!”teriakku kaget dan dengan reflek kembali menegakkan tubuhku dan menutupi pantatku. Dengan persis dibelakang pantat dan jarak yang begitu dekat, Robby akan bisa melihat memekku dengan jelas sekali. Apalagi kondisi memekku sekarang sudah banjir oleh cairan cintaku. Ini akan sangat memalukan sekali.

“Hehehe….”Robby hanya cengengesan menanggapi protesku.

“Tidak melanggar aturan lo…hehehe….”kata Edy kembali mengingatkan sambil cengengesan juga.

“Uuuhhh….okelah..”jawabku dengan mulut yang manyun.

“Tapi awas kalau di sentuh ya..!!” ancamku

“Siap…!!”jawab Robby antusias dan tersenyum mesum.

Dengan perlahan-lahan aku menunduk lagi untuk melanjutkan permainan. Rasanya sungguh excited banget membuat cairan vaginaku mengucur hingga mengalir melalui pahaku. Telanjang di depan orang-orang yang berbeda jenis kelamin, dan diamati dari jarak yang begitu dekat tanpa disentuh membuat Jantungku berdebar-debar, bergemuruh dengan hebatnya.

“Ancrit…memeknya basah banget ampe meluber ke paha tuh”Komen Robby melihat memekku yang terus mengeluarkan cairan.

“Mana..mana..?”Tanya suamiku, Edy, dan Agus penasaran. Mereka bertiga segera mendekati Robby.

Aku diam saja berusaha melanjutkan permainan walaupun sama sekali tidak bisa berkonsentrasi. Menyadari ada 4 orang cowok yang ada di belakangku mengamati memekku, membuatku ingin Orgasme walaupun tanpa disentuh. Sensasinya sungguh mendebarkan.

POV Suami Irma

Gila..suasana menjadi begitu panas dan menggairahkan. Istriku yang telanjang bulat menjadi pusat perhatian teman-temanku dari jarak yang begitu dekat. Jantungku berdegub kencang. Aku merasa menjadi lelaki yang paling beruntung di muka bumi ini, bangga sekali memiliki istri yang begitu cantik dengan tubuh yang indah dan mulus ini.

Kulihat wajah istriku merah padam. Entah dia sedang menahan malu atau menahan gairah, yang jelas tingkahnya terlihat menjadi serba salah. Lelehan cairan yang keluar dari memeknya mengalir menyusuri pahanya yang mulus. Tak sanggup rasanya menahan diri untuk tidak menjilat memek istriku. Namun sesuai aturannya, sekuat tenaga aku menahan untuk tidak menyentuhnya.

Permainan bilyard istriku sangat kacau. Dia tidak bisa berkonsentrasi pada permainannya. Godaan teman-temanku membuatnya salting akibatnya tidak begitu lama istriku kembali kalah.

“Yee….. menang lagi…!!!”Sorak Agus girang

“Yeaahhh….!!!”sorak yang lain juga

“Huff.. sial…” Istriku terlihat kesal atas kekalahannya.

Dia memandangku, lalu bertanya “Gimana nip ah…?

“Ya sudah, nikmatin aja.. pasti asyik”jawabku menggodanya

“Huu… maunya….”kata istriku dan berusaha mencubit perutku

“Hehehehe…….”Aku tersenyum melihat istriku yang tersipu-sipu.

“Teman-teman, masih belum terlalu malam nih… aku punya ide lagi”kata Robby

“Ide Apaan lagi..? gak sabar nih mau ambil hadiahku…hahahaha..”Tanya Agus sambil tertawa.

“Kita adakan 1 game lagi seperti tadi, tapi kali ini kita boleh sentuh Irma untuk menggodanya”lanjut Robby

“Gimana bro? setuju gak?”Tanya Robby kepadaku

“Aku oke aja, kayaknya bakal seru benget”Edy menimpali

“Gimana sayang? Mau gak?” tanyaku kepada istriku.

“Gak tau pah.. enaknya gimana? Malu banget deh..”jawab istriku bingung

“Terserah papah aja deh, udah kepalang tanggung”lanjutnya kembali

“Ok bro, aku ama istriku setuju. Kita lanjut 1 game lagi. Tapi gak boleh ada penetrasi ya…” Aku menyetujui usulan robby.

“yaaa……. “ jawab mereka hampir serempak karena kecewa.

Edy menghampiriku dan berbisik “ Tp kalau jari yang masuk boleh kan?”

Aku mengangguk menyetujuinya dan kembali berbisik “penetrasinya nanti setelah game selesai dan istriku kalah”

Edy terkejut membelalakkan matanya.

“Sssstttt…. Jangan sampai istriku tau. Biasa aja keles….”bisikku kembali kepada Edy.

Dia menganggukkan kepalanya dan tersenyum sumringah. Lalu Dia mendatangi Robby dan Agus dan mengatakan apa yang aku katakan dengan berbisik kepada mereka tanpa sepengetahuan istriku.

Gamepun dimulai kembali. Kali ini istriku yang mendapat giliran pertama. Sebelum mulai menyodok bola, Robby bertanya kepada istriku.

“Irma, memekmu banjir gak?” Tanya Robby

“Yee…. Kepo ya?” Tanya istriku balik

“Iya nih, kepo banget. Liat memek kamu donk….” Pinta Robby dengan vulgar. Kami semua tertawa mendengar permintaan Robby.

“Enak aja…. Gak!!”Jawab istriku tegas namun disertai senyumnya yang tersipu-sipu. Wajahnya semakin memerah menandakan gairahnya yang memuncak. Aku memahami banget istriku yang sedang dilanda birahi tinggi.

“Sana…sana…aku mau main nih..!!”Hardik istriku membuat kami para cowok semakin gemes ama tingkahnya.

“Males ah, aku pengen disini kok. Hehehe….”jawab Robby santai.

“Awas macam-macam..!!”ancam istriku dengan wajah yang dibuat sejutek mungkin.

Lalu istriku mulai menunduk dan mengambil posisi untuk menyodok bola. Tetek istriku menggantung dengan indahnya. Kulihat tangan Edy bergerak perlahan-lahan kearah tetek istriku, dan…

“AUCH….!!!”Teriak istriku kaget. Tubuhnya secara reflek melompat akibat ulah Edy. Dengan nakalnya Edy memilin putting istriku saat dia konsentrasi pada gamenya.

“IIiiihhhh….. apaan sih mas Edy…!!!” teriak istriku sambil memukul Edy dengan stick billyard.

Edy hanya ketawa cengengesan aja mendapat pukulan yang tidak terlalu keras dari istriku. Tingkah istriku yang marah gak jelas itu justru membuat dia kelihatan makin menggemaskan. Teman-temanku yang lain menjadi semakin berani.

“Udah….Ayo dilanjut”kata Robby sambil mengelus pantat istriku

“Eeehhhhh….. Mas Robby juga…..nakal banget sih kalian…!!!”teriak istriku sambil menghindar dari tangan robby.

“Lo kan peraturannya diijinin menyentuh” jawab Robby dengan senyumannya
“Iii iya juga sih…”jawab istriku lirih

“Udah… ayo dilanjut..”pinta Robby dengan tangannya berada dipantat istriku yang tanpa penghalang apapun. Kali ini istriku menurutinya tanpa protes meskipun tangan robby berada di pantatnya.

Pada saat akan bermain dan menundukpun tangan robby tidak beralih dari pantat istriku. Dia mengelus-eluskan telapak tangannya tsb ke bulatan yang putih mulus nan indah milik istriku itu. Dengan posisi menunduk tersebut, otomatis belahan pantat istriku terbuka. Lubang Memek dan anus istrikupun terlihat jelas. Hal itu menggoda Robby untuk menyusupkan 1 jarinya ke lubang memek istriku secara tiba-tiba.

Kulihat istriku sangat terkejut hingga membuatnya tersentak. Dan yang lebih mengejutkanku lagi, istriku terlihat mengejang-kejang disertai keluarnya cairan dari vaginanya yang merembes ke kedua pahanya. Sepertinya situasi yang begitu erotis membuat istriku sangat terangsang hingga dengan mudahnya dia mencapai orgasme.

Teman-temanku pun terbengong melihat pemandangan menggairahkan itu.

Setelah orgasme istriku mereda, kulihat wajahnya memerah. Dia menjadi salah tingkah dan gak tau harus ngomong apa? Istriku tampak semakin malu sedangkan teman-temanku masih bengong dengan pemandangan tersebut. Suasana menjadi hening dan kaku.

“Mama… seksi banget sih kamu.., kita semua sampai takjub liat mama..”kataku berusaha mencairkan suasana.

“Iii…iya.. bener… seksi banget”sahut Robby gugup karena akibat kejahilannya yang tanpa sengaja itu, ia bisa membuat istriku orgasme.

“sudah… sudah… aku ngaku kalah deh, ayo pah kita pulang aja” kata istriku

“Ngapain keburu-buru, ntar aja pulang. Kita belum selesai ini” kata Eddy

“Nggak ah, udah cukup. Aku ngaku kalah..” kata istriku

“Ayo pah, cepet kita pulang, aku malu banget nih..”renget istriku

“Ntar dlu mah” kataku

“Nggak mau, ayo kita pulang sekarang” istriku mulai merajuk manja.

“Berarti mamah pulang telanjang dong?” kataku

“Gak pa pa pah, ayo cepet…” rengek istriku lagi.

“Oke-oke mah….. “
“Guys… sory aku harus pulang dulu. Ini istriku maksa minta pulang” kataku kepada teman-temanku

“Yaaa….. kok pulang bro??” Kata Eddy kecewa

Singkat cerita akhirnya aku dan istriku pulang kerumah kami. Nampak kekecewaan pada wajah teman-temanku. Akupun tersenyum pada mereka dan berbisik “SYUKURIN….NIKMATIN TUH KENTANG…HEHEHE….”
 
Part 1
Beberapa minggu setelah peristiwa saat aku di kerjain rame-rame oleh suamiku dan para tukang bangunan di rumah, proyek pembangunan rumah di perumahan baru tersebut selesai sehingga para tukang bangunan itupun pulang ke daerah mereka masing-masing. Seorang security perumahan yang juga ikut menggarap tubuhkupun juga telah mendapat pekerjaan ditempat lain yang lebih layak sedangkan yang seorang lagi sudah tidak pernah terlihat jaga di posnya. Mungkin dia juga resign dan bekerja ditempat lain.

Praktis setelah kejadian itu, tidak ada lagi yang menelanjangi aku dan mengerjain tubuhku selain suamiku seorang. Akupun merasa menjadi lebih tenang dan aman karena adrenalinku tidak terpacu seperti saat-saat aku digangbang. Di lain sisi, kehidupan seks kami menjadi lebih bergelora dan meledak-ledak. Terkadang suamiku menggodaku akan peristiwa itu hingga membuatku tersipu-sipu dan malu sekali. terkadang aku teringat sendiri akan peristiwa itu dan tanpa terasa memekku jadi basah oleh cairan prectumku sendiri.

Sedikit demi sedikit, rumah kami direnovasi sehingga saat ini sudah menjadi rumah yang lumayan terlihat sedap dipandang mata. Penataan ruang kami atur sedemikian rupa hingga membuat kami betah berada di dalam rumah. Rumahku istanaku, itulah kata-kata yang selalu terlintas dikepalaku.

Suatu hari suamiku mempunyai ide untuk Hiking. Kebetulan kami memiliki hoby yang sama yaitu Hiking. Sudah beberapa gunung yang telah kami taklukkan bersama.

“Mah, aku pengen ambil cuti 1 minggu untuk refreshing. Kita hiking yuk..”usul suamiku.

“Asyik… Ayuk pah, kapan? Ke gunung apa pah..?” tanyaku antusias

“Minggu depan mah. Papah aja yang naik, Mamah gak usah ikut.” kata suamiku

“Lho…. Kenapa pah?” tanyaku dengan perasaan kecewa.

“Gak mau, Mamah ikut. Pokoknya ikut… titik… “ tegasku. Aku memang sangat menyukai hiking hingga merasa kecewa jika tidak diajak oleh suamiku, apalagi aku tahu dia mau hiking sendiri tanpa mengajakku.

“Mama gak akan mungkin bisa ikut naik, karena papa mau naik gunung kembar mama… hahahaha…….”Suamiku tertawa terpingkal-pingkal karena berhasil menggodaku.

“Uuuuu… dasar mesum… papa mesum…… awas ya…!!!”teriakku jengkel.

Aku mengejar pinggang suamiku, berusaha untuk mencubitnya. Saking gemasnya sama godaan suamiku itu. Dia berhasil membuatku jengkel. Suamiku menghindari cubitanku sambil terus tertawa terpingkal-pingkal. Dia senang sekali karena berhasil menggodaku.

Setelah kami berdua lelah, suamiku mengatakan kalau rencananya itu serius. Dia ingin sekali refreshing di puncak maha….. Aku yang tadi sudah kecewa, kembali bersemangat mendengar rencana suamiku.

“Kita tidak sendiri mah, kita akan naik bersama teman-teman kuliahku dulu” kata suamiku

“oh ya? Asyik dong, jadi rame. Wkwkwkw…..”kataku kegirangan

“Iya ma, besok pulang kerja rencananya aku mau ke rumah Edy untuk bahas acara ini” kata suamiku kembali.

Edy adalah salah satu teman suamiku yang rencananya akan hiking bersama kami. Dia adalah anggota pencinta alam di kampusnya, sama dengan suamiku. Hubungan antara sessama anggota pecinta alam dikampus suamiku sangat erat. Komunikasi antara mereka masih terjalin dengan baik sampai sekarang.

Keesokan harinya, sebelum berangkat kerja, kami berbincang di meja makan.

“Mah, nanti sore ikut papah ke rumah Edy ya?” ajak suamiku

“Jam berapa pah?” tanyaku

“Setelah papah pulang kerja. Sekitar jam 7an lah..”jawab suamiku

“Iya pah”kataku

“Nanti teman-temanku yang rencananya ikut hiking akan ngumpul. Mama harus tampil yang cantik ya..”lanjut suamiku.

“Papah gimana sih, dari dulukan mamah uda cantik…masa gak sadar………”kataku dengan bergaya centil.

Melihatku bertingkah seperti itu, membuat suamiku gemas. Secepat kilat dia menangkapku lalu melumat bibirku dengan ganasnya.

“mmpppfff…..mmmppppfffhhhh………….”jeritku tertahan oleh sumpalan bibir suamiku.

“Siapa yang gak tau kalau istriku sangat cantik…”kata suamiku.

“Lalu….?????” Tanyaku dengan nada menggoda.

“Ntar mama pake baju yang seksi ya..? biar keliatan makin cantik & seksi…”lanjut suamiku

“Huuu….. maunya……!!!!!” kataku sambil memencet hidung mancung suamiku.

“Pake short dress warna hitam yang baru dibeliin papa itu lo mah….” Pinta suamiku.


“Iiiihhhhh…. Itukan dadanya kebuka banget pah…. Kainnya tipis lagi….bawahnya juga pendek pah…..”kataku

“Apalagi kalau pake itu mama gak bisa pake bra. Gak mau ah…. Malu….”lanjutku.

“Ngapain malu, mamah tuh cantik banget, gak usah malu.. papah aja bangga banget punya istri mamah. Hmmm…. Papah pengen bikin teman-teman papah iri ama papah karena punya istri secantik mamah…”kata suamiku dengan rayuannya yang membuatku menjadi tersanjung oleh kata-katanya.

“Gomballll……..!!!” teriakku dengan nada manja.

Kamipun melanjutkan sarapan kami disertai dengan rayuan-rayuan gombal suamiku yang membuatku tersipu malu. Setelah menyelesaikan sarapannya, suamiku berangkat kerja dengan hati yang ceria.

POV suami Irma
Dalam perjalanan ke kantor, aku tersenyum-senyum sendiri membayangkan keseksian istriku yang akan aku pamerkan di depan teman-teman. Tak terbayang bagaimana reaksi mereka jika melihat istriku yang seperti bidadari itu.

Sesampai di kantor, aku kerjakan semua pekerjaanku dengan semangat agar cepat rampung. Ingin rasanya hari ini cepat sore dan aku segera pulang ke rumah. Pimpinanku yang melihat cara kerjaku yang begitu bersemangat hanya tersenyum-senyum. Dia senang melihat karyawannya bekerja dengan semangat 45 padahal dia tidak tahu jika aku seperti itu karena tidak sabar menantikan waktu pulang kantor. Hehehehe…

Saat jam 03.00 sore menjelang waktu pulang, iseng aku (A) kirim WA ke istriku(I).

A :“Ma, jangan lupa nanti jam 07.00 kita k rumah Edy”

I : “Iya papah sayang….., Emang mamah udah tua? Baru tadi ngomong skrg udah lupa?”

A : “Mungkin aja, Papah punya istri nenek-nenek… hehehehe…..”

I : “Nenek-nenek seksi ya..? salah sendiri kawin ama nenek-nenek… weekkk….”

A : “Gpp mah, asal nenek-neneknya kayak mamah, papah rela kok. Hehehe….”

I : “Awas ya…!!!”

A :”Ok mah, sampai nanti…, Bye… I Lop U”

I : “Bye pah… I Lop U 2”

Pekerjaanku sudah beres semua, sekarang hanya menunggu waktu pulang. Iseng aku membuka situs cerita dewasa untuk mengisi waktu luangku hingga membuatku semakin horny dan bersemangat untuk pergi ke rumah Edy bersama istriku.
Mantap suhu kami menunggu mu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd