Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
DRAMA TAMAT GELOMBANG NESTAPA
- Thread starter D 805 KI
- Start date
ceritanya epik suhu dah master nh... Ga sabar nunggu update.a..
Marlboro46
Semprot Lover
- Daftar
- 12 Feb 2017
- Post
- 212
- Like diterima
- 6
Punten...geser dikit biar kebagian tempat... hehehe
Pendekar Koplak
Semprot Holic
- Daftar
- 21 Oct 2016
- Post
- 372
- Like diterima
- 427
wah wah nanti ujung2nya anton juga punya bini 2 sama kaya papa nya. Trus mereka selalu threesome setiap kli waktunya jatah. pokoknya anton sama surya puas sampe mak cruoot 
watarusuki
Semprot Kecil
- Daftar
- 29 Oct 2017
- Post
- 55
- Like diterima
- 2

Mantap suhu..
Mantap suhu..
mastoplak
Adik Semprot
baca dari awal,
menantikan kelanjutannya
menantikan kelanjutannya
PengelanaHidup1989
Kakak Semprot
Suhu The Bosqii...updatenya ndak jadi skalian dituntasin sebelum malam tahun baru niii? Kan tinggal dikit noh kang... ayuu donkkkk...
Apa perlu Anton the gengs minta bantuan ane? tinggal call ane bang. Boleh milih kang ada Caspir pa Bushmaster di garasi kantor ane kalau butuh...
Apa perlu Anton the gengs minta bantuan ane? tinggal call ane bang. Boleh milih kang ada Caspir pa Bushmaster di garasi kantor ane kalau butuh...
aprilian86
Tukang Semprot
- Daftar
- 5 Jul 2017
- Post
- 1.325
- Like diterima
- 1.728
Suhu update mlm ini?!
D 805 KI
Calon Suhu Semprot
EPISODE 35
BIAR CINTA YANG MEMILIH (I)
Setengah jam kemudian, dikantin kampusBIAR CINTA YANG MEMILIH (I)
"Bim, mana si cacing lama banget, kemana dulu sich?" Guntur yang sedari tadi mondar mandir resah, kayak hewan kelaparan mencari makan.
"akh loe, sabar dikit napa, diakan lagi nganter bokapnya dulu, trus baru kesini, loe baru dtg 10mnt kayak dah nunggu 1jam aja" jawab Bimbim sambil menghisap rokok.
"sorry bro... Gue dateng terlambat!!" tiba tiba Anton muncul di belakang mereka.
"kemana aja loe, cing, bosan gue sampe turun 7kg nungguin loe..!!" ucap Guntur dengan wajah kesal.
"hahaha.... Dah biarin aja cing gak usah didengerin, gmna rencana loe buat gue..?" tanya Bimbim.
"haha.. Ya ya maaf, ane musti nyelesaiin urusan dulu.. Ok gini bim, loe ama si kebo loe cari info si bobby, gue dapat info dia sekarang jadi pengedar di wilayah timur, tugas loe ikutin dia, cari pemasok dia siapa, gue yakin ujung ujungnya pasti sama si hendrik ini, setiap pemasok si bobby yang ngirim barang ke dia, gimana caranya loe ancurin rantai perdagangan hendrik ke bobby, buat seakan akan si bobby berkhianat, , nah caranya setiap mereka bertansaksi si bobby, buat pemasok itu tertangkap, loe disitu cepet hub nanang adik gue biar dia bersama kepolisian yang bertindak menangkapnya, dan ini gue sengaja mereka masuk penjara, karena gue pengen tau oknum yang melindungi jaringan si hendrik ini yang ada disana, untuk sementara kalian ngertikan..? Jelas Anton
"untuk sementara gue ngerti cing" jawab bimbim hanya guntur yang cengo, mungkin penjelasan Anton yang terlalu panjang buat dia sukar mengerti.
"oh iya, ntar loe ditemenin ama bang Iwan ntar siang ini dia dateng, gue sengaja manggil dia karena dia tau seluk beluk perdagangan kayak gini, kedua gue gak mau loe loe pada terlibat sangat jauh, gue gak mau ngerusak masa depan loe" lanjut Anton
"gue ngikut aja apa kata loe" balas Guntur akhirnya berbicara, entah ngerti gak nya.
"ok kalo gitu, nah jika kita berhasil membuat kacau hub si bobby ama si hendrik, loe tangkep si bobby, bawa ke tempat yang aman, karena gue mo bikin perhitungan ama dia" ujar Anton..
"trus untuk si titta apa gak akan sekalian.. Cing" tanya guntur
"untuk hendrik dan Titta itu bagian si Dai ama bang juned" jawab anton dingin
"mereka gak akan kapok hanya dengan dijerat hukum" pelan anton sambil beranjak menuju pelataran kampus. Kedua sahabatnya mengikuti dari belakang.
Hingga akhirnya anton berhenti di halaman tengah kampus
"loe ngapain kesini..?" tanya guntur.
"gue hanya ingin mengingat kenangan gue dikampus ini," jawab Anton menghembuskan nafasnya,
Lalu
"loe inget dulu pertama kali kita bertiga mulai memasuki kampus ini, kita berkumpul disini sebagai peserta orientasi maba, fuuuf .... dan disini pula aku waktu awal berkenalan dengan dia dulu, disini aku mengenal dia, aku merasa menyukai dan mencintai dia..!!" Anton berkata dengan pikiran menerawang sambil memandangi setiap sudut pelataran kampus, Bimbim dan guntur hanya terdiam mendengar curhatan tiba tiba Anton. Lalu Anton berbalik menatap logo kampus yang terpangpang di atas bangunan kampus.
"hampir lima tau kita disini, banyak kenangan indah maupun kenangan buruk yang kita alami selama menuntut ilmu dibangunan ini, dan Sekarang kita telah menyelesaikan semuanya, dan kita musti pergi meninggalkan semua tentang kampus ini.. Kita mulai memulai lembaran baru lagi dalam hidup kita, yah lembaran dimana kita mulai melangkah lagi meraih cita" ucap Anton sambil berjalan meninggalkan pelataran menuju tempat parkir.
"cing.. Loe ngomong apaan sich gue gak ngerti" tanya Guntur.
Anton berbalik dan tersenyum tak sepatah kata dia berkata, lalu anton menghiraukan pertanyaan guntur dan melanjutkan kembali langkahnya.
"dia akan meninggalkan dan melupakan semua kenangan indah dikampus ini maksudnya" Bimbim menjawab pertanyaan Guntur
"lah kan emang gitu, kita kan dah lulus ngapain musti dikampus terus" Guntur yang belum mengerti .
"keboooo.. Loe itu sarjana, kok masih bego juga, Kapan sih loe pinternya, maksudnya si cacing dia akan meninggalkan kenangan dia bersama Anna... Bego dipiara..!! Bimbim dengan sedikit kesel..
"makin gak ngerti.. Hubungan ama kampus apa?" Guntur yg hanya mangut mangut padahal masih gak ngerti
"arrrgghh... Bodoooo..!!" Bima yang kesal akhirmya berlari mengejar Anton meninggalkan Guntur
__________________________________________
Waktu yang sama tempat berbeda (lokasi dilobi terminal 1 bandara soekarno hatta)
3 orang lelaki keluar dari pintu keluar, salah seorang dr mereka menoleh kiri kanan mencari seseorang yang menjemputnya.
Sesaat Matanya tertuju kearah sebelah kirinya melihat 2orang lelaki melambaikan tangan padanya agar mereka menghampirinya, kemudian
"pa kabar bang, gimana, perjalanannya" sapa dai sambil menjabat tangan
"ngehe loe wan, kaga pernah kasih kabar mentang mentang job pengawalan lagi banyak jarang main lagi ke gue..!!" celetuk bang Juned disamping dai
"hahaha Juned Juned... Loe tuh kaga pernah berubah dari dulu tetep aja, umur boleh tua, tp gayanya kaga berubah dari dulu hahaha" sambil menjabat tangan lalu memeluk bang juned melepas rasa kangen diantara dua sahabat yg lama tak bertemu, setelah berjabat tangan bang juned dengan dai lalu
"Cape dai dari medan tadi pesawat delay 2 jam bikin gue kesel... Eh dapet kursi kayak di metro mini perebutan, ampir ampir gue hajar tuh kapten kapal yang sok banget, masa gue yang dah dapet kursi, gue diusir alasannya buat cewek cantik itu tuh yang ngakunya hamil muda, pas gue liat aje penampilannya kagak percaya gue, makanya gue lebih baik ribut ama tuh kapten" jawab bang iwan sambil nunjuk wanita yang berpakaian sexy yang sedang ngobrol dengan kapten kapal.
"jiaaah loe.. Yang gituan, playboy cap kampak dia, sini gue urusin" ujar bang Juned sambil dekatin kapten.
Dai hanya geleng geleng kepala liat kelakuan bang Juned, sedangkan bang Iwan beserta kedua temannya hanya tertawa, melihat bang juned yang sedang berbicara pada kapten kapal seperti sedang memarahi terlihat wajahnya yang sewot sambil menunjuk wajahnya, sedangkan lawannya hanya mangut manggut seperti minta maaf dan wanita disampingnya terlihat ketakutan melihat bang Juned uring uringan,
Tak lama kapten kapal, mengikuti bang Juned, sedangkan wanita sexy tadi menjauh tak tau kemana dia pergi, lalu..
"maaf bang, tadi buat abang gak nyaman dikapal, saya tadi cuma cari perhatian cewek tadi saja" ujar kapten kapal, tubuhnya gemetar seperti ketakutan.
"denger, kalo loe masih ingin kerja di maskapai, baek baek loe ke penumpang jangan mentang mentang loe itu kapten, awas kalo gue liat loe seperti tadi, mampus kau.." dengan mimik dibuat garang, padahal dalam hati bang iwan pengen tertawa melihat ketakutan kapten kapal.
"sudah sana gue eneg liat wajah loe, awas loe" usir bang Iwan.
Setelah kapten kapal tuh pergi
"ned , keliatannya loe kenal ama yang barusan" tanya bang Iwan.
"hehe nih bininya dia klien si dai, untuk mata matain dia soalnya dah mencium suaminya seneng main cewek, secara dia kerja dimaskapai itu karena bininya. Bininya itu anaknya salah satu yang punya maskapai, secara di maskapai lain dia dah gak kepake karena kelakuannya, makanya ane ancem aja ane laporin ke bininya, sambil diancem sedikit intimidasi haha" papar bang Juned
"Hahaha pantes loe dari tadi senyam senyum doang" balas bang Iwan ke Dai
"iya bang hehe, o iya bang ayo kita cabut, mobilnya dah nunggu" ujar dai sambil menujuk mobil van berwarna hitam yang telah menunggu...
Berlanjut...
Terakhir diubah:
D 805 KI
Calon Suhu Semprot
Lanjutan
Dalam perjalanan
"oo iya ned,.. Kenalin nich temen gue kl boleh dibilang mereka andalan gue baik otak ama otot nya di atas rata rata, yang rambut gondrong dia Brandy sedangkan yang cepak nich Jimmy, si dai pasti dah tau mereka saat kita bantai si ko apong , ...di ... Jim nich kenalin sahabat gue yang imut abis tp menakutkan seantero ibu kota hahaha dan si dai ini salah satu tangan kanan sahabat gue ini" bang Iwan memperkenalkan Juned pada anakbuahnya
"salam kenal bang" ucap mereka berdua, sambil berjabat tangan dengan bang Juned.
"Junaedi... Panggil aja bang juned.. Kalian gak usah formil kale, gue bukan pejabat juga bukan aparat.. Gue cuma berandalan gak jelas haha.." bang Juned sedikit merendah.
"ok dai, gue setelah dapat info, emang bener yang loe kabarin si bedul gak kapok kapok, gue kemarin maafin dia karena gue janji pada bininya mo maafin dia, secara bininya dia tuch temen baik bini gue, tp kalo kelakuannya kayak gini trus terang gue juga dah gerah banget. Dan tadi sebelum gue pergi kesini, gue nyempetin ketemu bininya ternyata bininya pun dah angkat tangan setelah tau si bedul punya simpanan lagi di Bandung, trus gimana kelanjutan u si bedul ini?" tanya bang iwan
"urusan si roni udah ane serahin ama si onet.... Sakti, gue minta abang bantuin kita ngehadapin para anak buah si hendrik ini, untuk sementara gue cuma dapet info tangan kanan si hendrik ini ada 3 orang, salah satunya si roni, dua orang lagi ane kurang tau bang..!!" papar dai
"gue tau dua orang itu siapa" kata bang Iwan, hanya bang juned yang sedari tadi diam, dia emang sadar diri, secara kecerdasan apalagi u mencari informasi bang juned masih jauh dibawah dai, maka dari itu bang juned bersyukur mempunyai dua tangan kanan yang sangat loyal pada dia,
"salah satunya adalah anaknya ko apong, dia namanya sen chen dia baru datang dari china tiga bulan lalu, kepiawan dia seperti bapaknya mampu melobi para pemasok internasional makanya si hendrik memberikan perlindungan exstra buat dirinya.. Salah satunya para oknum dibea cukai dan kepolisian yang dijebak dan disuap oleh si hendrik agar sosok sen chen mendapatkan akses keluar masuk ke negara kita tanpa pemeriksaan,
Kedua dia bernama arief.. Dia ini tangan kanan hendrik sebagai keuangan dia, tugasnya mencuci uang dari hasil transaksi, untuk pengawalan dia tak terlalu ketat tp para pengawalnya jangan dianggap enteng karena mereka itu para mantan desersi militer dan kepolisian. Dan u si roni alias si bedul taukan situ dia itu hanya mengawasi para pengedar dan para pemasok saingan mereka dia cuma ngandelin otot doang" papar bang Iwan, dai dan bang Juned hanya manggut manggut mendengarkan penjelasan bang Iwan.
"hhmm jd gitu yah wan.. Jd gimana dai, u rencana selanjutnya, gini wan gue dah masrahin segalanya ke si dai ini" ujar bang Juned
" bang juned..bang Iwan.. Setelah gue denger info dari bang Iwan, gue saranin kita musti dipecah sesuai intruksi si Anton.." lanjut Dai
"uuiiih Si anton anaknya bang Surya, oke ane setuju kalo gitu, gimana?" sela bang Iwan
"dia minta bang Iwan nemenin Sahabat kami buat ngancurin hubungan si Boby ama hendrik ini dengan cara menjebak para anak buah hendrik yang jadi pemasok si bobby agar tertangkap kepolisian.. Maaf bang, Anton gak mau kedua sahabat kami terlalu jauh terlibat secara emosi mereka lumayan masih labil, makanya dia minta bang iwan nemenin mereka berdua, tapi setelah denger para tangan kanan mereka ane rubah rencana saja, mgk bang Iwan trus brandy dan Jimmy ngikut ama Bimbim, Untuk Arief mungkin Dai sendiri yang nangani ..!! Dai menghentika n uraian rencana, sambil menatap kedua seniornya melihat reaksi mereka..
"ok.. Gue setuju, Gue, jimmy ama Brandy ntar Kita temenin sahabatnya si dai ini tapi gue ada permintaan gue minta si Ronni gue yang habisi.." perintah bang iwan pada jimmy, lalu
"ok Bang.. Ntar gue suruh si Onet"
"trus.. apalagi??" tanya bang Juned..
"nah karena bang Juned Mungkin Jaringan dikota biar cari Info Sen Chen dan pergerakan Hendrik bang Juned tekel dulu, oo iya bang gue minta ama semua agar para tangan kanan Hendrik diculik, kalo bisa buat dia ilang di negara ini, biar si hendrik kalang kabut buat suplay pasokan barangnya tersendat.. Karena ini sedikit sulit abang nnt di temenin beberapa temen gue bang yang ada di Kepolisian" lanjut dai memberikan penjelasan ke bang iwan dan bang Juned.
"sangat setuju gue demen ama rencana, emang kita musti ancurin dulu akarnya" jawab bang Iwan
"trus ada lagi, apa musti hendrik kita culik, Dai" tanya bang Juned
"Jangan bang, untuk sementara kita si Hendrik..... ingat hanya mengawasi , tapi sebelumnya kita dapat tugas untuk menangkap si Titta, kita musti kasih pelajaran ama nih cewek biar kapok" ujar dai
"caranya..?"
"hmmmm..... hehehe... masih ada satu orang lagi sahabat dai.... dan ini keliatannya bagian Si Kebo ini... oke bang Kita liat aja nanti..!! Dai tersenyum licik,
"ok, bang sekarang kita istirahat dulu di tempat bang juned, ntar bsok kita mulai..!!" dengan mengakhiri obrolan, mobil yang membawa mereka telah sampe tujuan, yaitu di tempat tinggal Bang Juned
__________________________________________
Dua jam kemudian di tempat berbeda
Disalah satu rumah model dulu yang asri teduh dengan pepohonan besar.
Sakti bersama ke 3 temannya telah sampe tujuan. Belum juga mereka turun dari kendaraan, mereka telah disambut lelaki setengah baya yang sedang menyapu halaman rumah..
"Kang jajang, maaf ganggu waktunya" sakti memyalami sosok lelaki itu, rupanya lelaki itu bernama kang jajang,
"teu nanaon Sak.. Cuma bersihin halaman rumah daripada kesel..!! Gimana kabar Bang Juned ama si Dai..? Eh ayo masuk dulu!! Tanya kang jajang sambil mengajak sakti dan ketiga temennya masuk..
"Ambuu, pangdamelkeun cikopi 4 ieu aya tamu ti jakarta sakantenan nu abah. Eta punten kopi nutadi sareng rokok na candak sakantenan" ujar kang jajang sedikit berteriak kedalam.. Meskipun kang jajang ini seorang yang berpengaruh di kota kembang khususnya untuk para preman.. Tapi dari bahasa yang iya gunakan sangatlah halus tidak mencerminkan sosok kang jajang yang sebenarnya.
"cik..cik Ada apa Sakti teh tiba tiba datang ka Bandung, apalagi minta tolong akang Sagala nu geus kolot kieu" kang jajang memulai pembicaraan
"sebenernya gini kang.. Mungkin akan saya ceritakan dari awal!! Jawab Sakti tapi sebelum bercerita
"sok mangga dileueut cainna den, teu aya nanaon mun aya ranginang hungkul oleh oleh ti kampung, ... Ieu bah kopi sareng rokokna" istrinya Kang jajang menghampiri dan menyuguhkan air kopi dan cemilan pada Sakti
"nubun ambu, sok disambil bari bercerita" tawar kang Jajang.
"makasih kang.. Sruuuup" Sakti meminum air kopi lalu
" jadi gini kang ceritanya..!! Akhirnya Sakti menceritakan semua tentang Anton, keluarganya, hubungan dengan dia, termasuk masalahnya, hingga akhirnya
"gitu kang, makanya sakti kesini mo mnta bantuan ke akang untuk nangkap si roni ini" Sakti mengakhiri ceritanya
"hmm akang mah kenal ama si kang surya, malahan kenal baik sama seperti Iwan ama Juned, dia seorang polisi yang gak neko neko meskipun mengenal kita dia gak pernah menyalahgunakan jabatannya, malahan sering bantu akang.. Makanya akang gak akan panjang lebar, akang mutuskan untuk bantu sakti nyari si roni ini" ujar kang jajang
"makasih kang, Akang dah mo bantu..!! Sakti sumringah mendengar kang jajang mau membatu dirinya, tapi dibalik itu dia mempunyai rasa kagum pada om Surya ternyata hubungan Om Surya dengan orang seperti dirinya sangatlah erat dan baik sehingga disaat kesulitan jika dia mau meminta tolong seperti kang jajang ini pasti mereka akan bantu.
"bah.. Ieu liwet tos asak.." teriak istrinya kang jajang dari arah belakang
"Nah sekarang mah urang taruang hula pasti kan cape, dari pada jajan diluar, kaleresan akang tos ti lembur mertua akang teh panen lauk sareng peuteuy jadi dibahanan pas uih, yuk mumpung haneut" ajak kang jajang pada mereka sambil berdiri berjalan ke ruang makan, . Sakti dan ke tiga temannya pun mengikuti dari belakang
Bersambung
NEXT -----> EPISODE 36
Dalam perjalanan
"oo iya ned,.. Kenalin nich temen gue kl boleh dibilang mereka andalan gue baik otak ama otot nya di atas rata rata, yang rambut gondrong dia Brandy sedangkan yang cepak nich Jimmy, si dai pasti dah tau mereka saat kita bantai si ko apong , ...di ... Jim nich kenalin sahabat gue yang imut abis tp menakutkan seantero ibu kota hahaha dan si dai ini salah satu tangan kanan sahabat gue ini" bang Iwan memperkenalkan Juned pada anakbuahnya
"salam kenal bang" ucap mereka berdua, sambil berjabat tangan dengan bang Juned.
"Junaedi... Panggil aja bang juned.. Kalian gak usah formil kale, gue bukan pejabat juga bukan aparat.. Gue cuma berandalan gak jelas haha.." bang Juned sedikit merendah.
"ok dai, gue setelah dapat info, emang bener yang loe kabarin si bedul gak kapok kapok, gue kemarin maafin dia karena gue janji pada bininya mo maafin dia, secara bininya dia tuch temen baik bini gue, tp kalo kelakuannya kayak gini trus terang gue juga dah gerah banget. Dan tadi sebelum gue pergi kesini, gue nyempetin ketemu bininya ternyata bininya pun dah angkat tangan setelah tau si bedul punya simpanan lagi di Bandung, trus gimana kelanjutan u si bedul ini?" tanya bang iwan
"urusan si roni udah ane serahin ama si onet.... Sakti, gue minta abang bantuin kita ngehadapin para anak buah si hendrik ini, untuk sementara gue cuma dapet info tangan kanan si hendrik ini ada 3 orang, salah satunya si roni, dua orang lagi ane kurang tau bang..!!" papar dai
"gue tau dua orang itu siapa" kata bang Iwan, hanya bang juned yang sedari tadi diam, dia emang sadar diri, secara kecerdasan apalagi u mencari informasi bang juned masih jauh dibawah dai, maka dari itu bang juned bersyukur mempunyai dua tangan kanan yang sangat loyal pada dia,
"salah satunya adalah anaknya ko apong, dia namanya sen chen dia baru datang dari china tiga bulan lalu, kepiawan dia seperti bapaknya mampu melobi para pemasok internasional makanya si hendrik memberikan perlindungan exstra buat dirinya.. Salah satunya para oknum dibea cukai dan kepolisian yang dijebak dan disuap oleh si hendrik agar sosok sen chen mendapatkan akses keluar masuk ke negara kita tanpa pemeriksaan,
Kedua dia bernama arief.. Dia ini tangan kanan hendrik sebagai keuangan dia, tugasnya mencuci uang dari hasil transaksi, untuk pengawalan dia tak terlalu ketat tp para pengawalnya jangan dianggap enteng karena mereka itu para mantan desersi militer dan kepolisian. Dan u si roni alias si bedul taukan situ dia itu hanya mengawasi para pengedar dan para pemasok saingan mereka dia cuma ngandelin otot doang" papar bang Iwan, dai dan bang Juned hanya manggut manggut mendengarkan penjelasan bang Iwan.
"hhmm jd gitu yah wan.. Jd gimana dai, u rencana selanjutnya, gini wan gue dah masrahin segalanya ke si dai ini" ujar bang Juned
" bang juned..bang Iwan.. Setelah gue denger info dari bang Iwan, gue saranin kita musti dipecah sesuai intruksi si Anton.." lanjut Dai
"uuiiih Si anton anaknya bang Surya, oke ane setuju kalo gitu, gimana?" sela bang Iwan
"dia minta bang Iwan nemenin Sahabat kami buat ngancurin hubungan si Boby ama hendrik ini dengan cara menjebak para anak buah hendrik yang jadi pemasok si bobby agar tertangkap kepolisian.. Maaf bang, Anton gak mau kedua sahabat kami terlalu jauh terlibat secara emosi mereka lumayan masih labil, makanya dia minta bang iwan nemenin mereka berdua, tapi setelah denger para tangan kanan mereka ane rubah rencana saja, mgk bang Iwan trus brandy dan Jimmy ngikut ama Bimbim, Untuk Arief mungkin Dai sendiri yang nangani ..!! Dai menghentika n uraian rencana, sambil menatap kedua seniornya melihat reaksi mereka..
"ok.. Gue setuju, Gue, jimmy ama Brandy ntar Kita temenin sahabatnya si dai ini tapi gue ada permintaan gue minta si Ronni gue yang habisi.." perintah bang iwan pada jimmy, lalu
"ok Bang.. Ntar gue suruh si Onet"
"trus.. apalagi??" tanya bang Juned..
"nah karena bang Juned Mungkin Jaringan dikota biar cari Info Sen Chen dan pergerakan Hendrik bang Juned tekel dulu, oo iya bang gue minta ama semua agar para tangan kanan Hendrik diculik, kalo bisa buat dia ilang di negara ini, biar si hendrik kalang kabut buat suplay pasokan barangnya tersendat.. Karena ini sedikit sulit abang nnt di temenin beberapa temen gue bang yang ada di Kepolisian" lanjut dai memberikan penjelasan ke bang iwan dan bang Juned.
"sangat setuju gue demen ama rencana, emang kita musti ancurin dulu akarnya" jawab bang Iwan
"trus ada lagi, apa musti hendrik kita culik, Dai" tanya bang Juned
"Jangan bang, untuk sementara kita si Hendrik..... ingat hanya mengawasi , tapi sebelumnya kita dapat tugas untuk menangkap si Titta, kita musti kasih pelajaran ama nih cewek biar kapok" ujar dai
"caranya..?"
"hmmmm..... hehehe... masih ada satu orang lagi sahabat dai.... dan ini keliatannya bagian Si Kebo ini... oke bang Kita liat aja nanti..!! Dai tersenyum licik,
"ok, bang sekarang kita istirahat dulu di tempat bang juned, ntar bsok kita mulai..!!" dengan mengakhiri obrolan, mobil yang membawa mereka telah sampe tujuan, yaitu di tempat tinggal Bang Juned
__________________________________________
Dua jam kemudian di tempat berbeda
Disalah satu rumah model dulu yang asri teduh dengan pepohonan besar.
Sakti bersama ke 3 temannya telah sampe tujuan. Belum juga mereka turun dari kendaraan, mereka telah disambut lelaki setengah baya yang sedang menyapu halaman rumah..
"Kang jajang, maaf ganggu waktunya" sakti memyalami sosok lelaki itu, rupanya lelaki itu bernama kang jajang,
"teu nanaon Sak.. Cuma bersihin halaman rumah daripada kesel..!! Gimana kabar Bang Juned ama si Dai..? Eh ayo masuk dulu!! Tanya kang jajang sambil mengajak sakti dan ketiga temennya masuk..
"Ambuu, pangdamelkeun cikopi 4 ieu aya tamu ti jakarta sakantenan nu abah. Eta punten kopi nutadi sareng rokok na candak sakantenan" ujar kang jajang sedikit berteriak kedalam.. Meskipun kang jajang ini seorang yang berpengaruh di kota kembang khususnya untuk para preman.. Tapi dari bahasa yang iya gunakan sangatlah halus tidak mencerminkan sosok kang jajang yang sebenarnya.
"cik..cik Ada apa Sakti teh tiba tiba datang ka Bandung, apalagi minta tolong akang Sagala nu geus kolot kieu" kang jajang memulai pembicaraan
"sebenernya gini kang.. Mungkin akan saya ceritakan dari awal!! Jawab Sakti tapi sebelum bercerita
"sok mangga dileueut cainna den, teu aya nanaon mun aya ranginang hungkul oleh oleh ti kampung, ... Ieu bah kopi sareng rokokna" istrinya Kang jajang menghampiri dan menyuguhkan air kopi dan cemilan pada Sakti
"nubun ambu, sok disambil bari bercerita" tawar kang Jajang.
"makasih kang.. Sruuuup" Sakti meminum air kopi lalu
" jadi gini kang ceritanya..!! Akhirnya Sakti menceritakan semua tentang Anton, keluarganya, hubungan dengan dia, termasuk masalahnya, hingga akhirnya
"gitu kang, makanya sakti kesini mo mnta bantuan ke akang untuk nangkap si roni ini" Sakti mengakhiri ceritanya
"hmm akang mah kenal ama si kang surya, malahan kenal baik sama seperti Iwan ama Juned, dia seorang polisi yang gak neko neko meskipun mengenal kita dia gak pernah menyalahgunakan jabatannya, malahan sering bantu akang.. Makanya akang gak akan panjang lebar, akang mutuskan untuk bantu sakti nyari si roni ini" ujar kang jajang
"makasih kang, Akang dah mo bantu..!! Sakti sumringah mendengar kang jajang mau membatu dirinya, tapi dibalik itu dia mempunyai rasa kagum pada om Surya ternyata hubungan Om Surya dengan orang seperti dirinya sangatlah erat dan baik sehingga disaat kesulitan jika dia mau meminta tolong seperti kang jajang ini pasti mereka akan bantu.
"bah.. Ieu liwet tos asak.." teriak istrinya kang jajang dari arah belakang
"Nah sekarang mah urang taruang hula pasti kan cape, dari pada jajan diluar, kaleresan akang tos ti lembur mertua akang teh panen lauk sareng peuteuy jadi dibahanan pas uih, yuk mumpung haneut" ajak kang jajang pada mereka sambil berdiri berjalan ke ruang makan, . Sakti dan ke tiga temannya pun mengikuti dari belakang
Bersambung
NEXT -----> EPISODE 36
Terakhir diubah:
jodoaNG
Tukang Semprot
nitip kembang dah...
nungguin
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
