Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT GELOMBANG NESTAPA

Bimabet
Kemungkinan surya akan memaafkan soffie besar om..secara pas soffie selingkuh juga surya ga melakukan tindakan apapun..dia baru marah ketika anton yg di ancam..happy ending buat saya sih klo soffie dpt maaf dari surya dan anton itu udah kebahagiaan yang besar..dan kalaupun soffie mati(ada kemungkinan karena sakit soffienya)dia bisa mati dengan tenang klo sudah di maafkan oleh surya dan anton..

Mudah2an anton bisa memaafkan soffie..karena bagaimanapun ga ada bekas ibu sm bekas anak..terlepas begitu besarnya dosa soffie ke anton dan surya..soffie tetap ibu kandung anton

Yuup :jempol: ,
 
Jadi gini ceritanya.
Anna itu adiknya Anton yg dititipkan ke Panti Asuhan kemudian diadopsi sama pasangan yg gak punya anak. Wkwkwkwwkk
Hihihi.. Hadeuuhh.. Imajinasinya kok banyak ke anna yach yang jadi adiknya anton..

Apa karena inisialnya sama.. ???

Atau kepengaruhin genre incest..

Maaf..maaf, tapi ane apresiasi komennya... Hihi..:ampun::ampun: Ntar dech ada jawabannya..

Tunggu aja dan

Tetap setia di gelombang 805 FS

Gelombangnya para Bapers..
 
Akhirnya Sofie bunuh diri

Anton depresi & jadi gila....

Pacarnya anton + anna akhirnya menikah dg Bokapnya Anton :konak:


Story End
Huahahaha... Maruk juga tuch si surya.. Masa calon mantu diembat... Kayak tetangga sebelah.. Aja


Colek suhu @seravi_yvi

Met hari raya.. Om..

Udah siang nih om gak up ya hihihihihihi :D
Dah siang yach, ane kira masih gelap.. Hihi..

Ayo update lg suhu
Hihi aku kasih patok dulu yach.. Order tempat supaya diatas..
 
~~EPISODE 24~~
MENITI ASA YANG SEMPAT TERBUANG



Pagi hari, di hari yang sangat cerah, sorot sinar matahari yang masuk melewati celah gorden, seakan ingin membangunkan seseorang untuk menemaninya, menyongsong hari yang indah dan penuh kebahagiaan yang sempat dia tinggalkan. Menyoroti tubuh seorang wanita yang masih terbaring dibalik selimutnya

Matanya sudah terbuka, hanya saja dia engan terbangun dari tempat tidurnya. Gairah semangat untuk hidupnya pun makin menghilang, dulu dia pernah merasakan hal ini semenjak dia meninggkalkan suami dan anaknya. Jika saja dia tak memikirkan nasib gadis kecilnya hasil buah cintanya, mungkin dia sudah mengakhiri hidupnya.

Yach, dia soffie, mamah nya anton, dipagi ini saat dia terbangun dari mimpi buruknya, dia terlihat begitu pucat dan tak bergairah..

saat dia dalam pikirannya begitu kacau, dia tak tahu apa yang musti dia perbuat saat ini.

Dengan enggan dia beranjak dari tempat tidurnya, lalu dia meraih tas lalu kembali menyelonjorkan tubuhnya dilantai, disandarkan tubuhnya pada sisi tempat tidur nya, lalu dia mengeluarkan dua lembar foto.

Dia memandangi foto pertamanya, terlihat didalam foto tersebut terdapat dirinya bersama surya dan anton, terlihat mereka tertawa bahagia yang sedang menikmati suatu menaiki suatu wahana, di salah satu tempat bermain terbesar di ibukota, saat saat indah dimana saat mereka berlibur memperingati ulangtahun anton ke 9.
Dengan tersenyum kecil dia mengusap wajah surya dan anton, air matanya mengalir saat mengenangnya, lalu diusapnya airmata lalu diambil foto kedua, terlihat foto dirinya bersama seorang gadis yang manis dan cantik tertawa bersama di wahana yang sama
Momen yang diabadikannya tahun kemarin saat dia mengajak putri kecilnya, merayakan ulang tahunnya ke tempat itu saat liburan sekolah. Didalam hatinya dia ingin membahagiakan putri kecilnya, meskipun tanpa sesosok ayah dan kakaknya. Kembali airmatanya mengalir.

Sebenernya soffie diam diam selalu menjenguk putri kecilnya, disaat hendra sedang tak berada di kota ini, kadang dia tidur bersama memeluk erat putri kecilnya, seakan tak ingin putri kecilnya meninggalkan dirinya seperti kakaknya.

Entah apa yang ada dibenaknya, soffie tersenyum ceria, lalu diusapnya airmata,

"..put, hanya kamu yang bisa membuat mamah bertahan sampe saat ini. Mungkin ini lah saatnya kita mulai hidup bersama, membuka lembaran baru dalam hidup mamah, tolong bantu mamah, hilangkan kesedihan dalam hidup mamah, hapuslah air mata mamah gantilah dengan kebahagiaan hidup denganmu sampai saatnya tiba.. Mamah yakin kamu bisa.."

Soffie mendekap erat kedua foto itu pada dadanya.. Matanya terpejam sejenak.. Lalu dia beranjak membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai berdandan, dia beranjak ke jendela kamar, lalu gorden dibukanya dan daun jendelanya , sorot sinar matahari mulai menerangi seluruh ruangan.. Udara pagi yang segar mulai ikut masuk, dihirup dalam dalam oleh soffie, lalu dihembuskan nya..

"..selamat pagi hidup ku, dipagi yang segar dan ceria, mulai saat ini aku akan meniti lembaran baru dalam hidupku, meniti asa yang dulu pernah aku buang.." gumam soffie lalu dia membawa tas besar berisi sebagian pakaian yang telah dikemasnya seusai mandi.

Saat di ruangan tengah terlihat seluruh para eks anak buahnya, yach dalam hatinya sudah bulat untuk meninggalkan semuanya.

"..mih.. Mamih mau kemana, mamih mau meninggalkan kami semua..."

Soffie tersenyum menggelengkan kepalanya,.. Lalu duduk diantara mereka,

"..aku tidak akan meninggalkan kalian semua.. Kalian adalah sahabat terbaik aku dalam menjalani hidup aku, karena kalian juga yang membuat aku bisa bertahan sampai saat ini, .." ujar soffie lalu terdiam sejanak lalu memandang ratna,

"..aku hanya meninggalkan semua yang aku lakukan selama ini, aku akan meniti awal hidup baru. Aku harap kalian juga begitu, sebelum kalian menyesal dikemudian hari, dengan jatuhnya ko apong mungkin ini kesempatan kita untuk meraih mimpi kita yang telah lama terbuang.." lanjut soffie

"..mih, mungkin mamih bisa katakan itu, sedangkan kami, untuk pulang pun tak bisa.." salah seorang psk.

"..aku ga bisa memaksa kalian, kalian lah yang menentukan nasib kalian.. Aku hanya memberi saran bukan pilihan... Dan ini semua kembali pada niat kalian, jika kalian ingin berubah, ubah itu selagi ada kesempatan.."

"..na, kamu sebagai kepercayaan aku dari awal kamu bergabung, aku ingin kamu yang urus semua dengan pengawasan kalian. Aku ingin jual semua aset ko apong yang tersisa, semua surat surat ada diruangannya dah aku siapkan.. Setelah itu bagikan dengan rata untuk kalian, karena semua itu merupakan hasil keringat kalian selama ini, emang tidak sebanding dengan harga diri dan kehormatan kalian yang telah rampas oleh mereka, tp dengan uang itu aku harap kalian bisa berubah, dan meninggalkan hidup yang kelam ini.."

Seluruh wanita diruangan disitu terdiam membisu, sampe2 ada yang menangis bahagia saling berpelukan, tak percaya akan keputusan dan kebaikan soffie pada mereka.

"...mih.. Aku ga bisa ngomong apa apa, tapi mamih gimana ?.. Ujar salah seorang dari mereka..

"..kalian ga usah memikirkan aku, aku dah mempersiapkan ini semua, untuk menghadapi momen ini.." lalu matanya menerawang ke depan pintu bangunan

"..saat aku melangkah melawati pintu, aku akan membuang semua kenangan ditempat ini, tapi kalo kalian membutuhkan aku, aku akan senang bs bisa membantu kalian semampuku, kalian tau kan no pribadi aku.." lanjutnya berdiri dan lalu soffie berlutut dihadapan mereka semua.. Dengan terbata bata...

"..aaaku, ...akuu miinta maaaaf pada kaalian semuaa..hiiks, taak beermaksuud aakuu mennghaancurrkan hidup kaalian.. Hiikks aakku minnta maaf.." soffie ga bisa meneruskan ucapannya hanya isak tangis yang terdengar.. Tanpa dikomando seluruh yang ada membangunkan soffie lalu seorang memeluk soffie sambil menangis..

"..engga miiih ini bukaann salah mamih,, hiiks kamii juga tau.. Mamihh juga terpaksa melakukan seemuua ini kaarena si anjingg hendraa.." ujarnya menumpahkan emosinya, lalu mereka sambil bergantian memeluk soffie.. Tak ada seorang pun yang tidak menangis.. Suasana yang sangat haru.
Dalam hati mereka semua, tak seorang pun yang ingin melanjutkan pekerjaan ini, yang ada mereka ingin merubah nasibnya untuk meraih asa yang pernah hilang dihidupnya

Setelah selesai, soffie beranjak lalu membawa tas besarnya, dia melangkah meninggalkan bangunan ini saat akan melangkah..

".. Mih.. Sesudah aku menjualnya dan membagikannya aku akan menghubungi mamih dan akan menyisihkan untuk mamih aku harap mamih mengerti,.." ujar ratna..

Soffie menoleh dia tidak menjawab hanya senyum hangat yang diperlihatkan, lalu keluar dan menaiki taksi yang dia pesan sedari tadi dan soffie pun meninggalkan mereka.

Didalam taksi dia menoleh ke bangunan dimana jadi budak sex ko apong, hendra,
"..selamat tinggal mimpi buruk ku, yang ku torehkan dalam hidup aku." gumamnya.

"..bu kita kemana sekarang.." ujar pengemudi taksi

"..ke panti asuhan p********* tapi sebelumnya aku mau ke rumah sakit po***, ada yang musti aku ambil hasil laboratorium sana.



Lanjut Ke Bawah
 
Terakhir diubah:
Lanjutan




Di rs po***, setelah antri mengambil hasil lab, dia lalu kembali pergi menaiki taksi, didalam taksi dia mengeluarkan kedua hasil lab, dia hanya mendengus pelan setelah membaca hasil yang pertama,


Lalu dia meraih dan membuka hasil lab yang kedua.. Dengan teliti dia membaca, sampai akhirnya dia tersenyum. Pandangannya beralih ke kaca jendela mobil menatap suasana jalan, sambil bergumam sendiri.


"..put saatnya kamu menerima kebahagiaan yang tertunda dalam hidup kamu.."


Tak lama taksi yang ditumpangi soffie, telah sampe pada tempat tujuan, sebuah panti asuhan putri yang sangat sederhana bangunannya.


Didepan gerbang panti asuhan, soffie menatap dan telah memantapkan tekad untuk berubah menjadi lebih baik untuk kebahagiaan putrinya.


"..mamah... Kapan mamah kesini.." seseorang menyapanya dr belakang


Seorang gadis belia 13an memakai seragam putih biru terlihat baru pulang sekolah..


"..putri.. Sini sayang, mamah kangen nak.. Mamah kesini datang menjemput mu nak.. Maafkan mamah selalu meninggalkan mu disini.." ujarnya sambil Meneteskan air mata memeluk putri, rasa rindu yang besar terlihat dari dekapan soffie pada putrinya, Lalu diajaknya remaja putri itu ke sudut halaman panti yang terdapat kursi taman, lalu mereka duduk bersama, dibaringkannya kepala putri pada buaiannya, dielusnya dng lembut kepalanya.


Alysia Kirana Putri 13th putri kedua soffie.. Disaaat meninggalkan anton dan surya, soffie sedang mengandung 1bln.


Saat putri lahir dia dititipkan di panti asuhan, dia berharap jika putri tidak akan mengetahui kelakuannya dan menjauhkan untuk menyelamatkan dia dari ancaman hendra,


Soffie hanya sesekali menengok putrinya, dimana saat hendra tak berada di kota ini, dengan sembunyi sembunyi menengok putrinya,


Dan Sekarang dengan kebulatan hatinya dia akan membawa dan merawat dan membesarkan putri sendiri, dengan hidup bersama putri, tekad untuk berubah dan hasil sesuatu dr lab tadi meyakinkan soffie untuk merubah segala kebahagiaan putrinya, dan dirinya


"..Nak.. Mamah mau mengajak kamu meninggalkan medan, kita mulai hidup baru untuk kita berdua, apa kamu mau ngikutin mamah.." sambil mengelus hangat.


".. Mah, dari dulu putri ingin bersama mamah, tentu bu putri ingin bersama mamah.. " Isak putri


".. Sudahlah jangan menangis, mamah berjanji gak akan meninggalkan kamu lagi nak.." sambil mengusap airmata putri,


".. yuk kita menghadap kepala panti, ibu mau minta izin membawa kamu dan sekalian berterimakasih telah merawat kamu selama ini ..!!


".. Ya mah, sekalian putri mau berkemas.."


Didalam ruangan kepala panti


"..bu, setelah sekian lama aku titipkan sia disini, dan sekarang saya mau meminta izin untuk membawa putri, saya akan merawat dan membesarkan dia, .."


"..dek, dulu ibu yakin dulu kamu menitipkan putri pada kami karena ada sesuatu yang terjadi pada kalian, makanya aku menyanggupi menerima putri, sekarang adek mau mengambil putri untuk merawat membesarkan dia, apa hak kami untuk menahannya, lagian adek sering membantu kami membantu menyumbang segala operasional yang dibutuhkan panti ini dengan alasan untuk biaya putri. Dan sekarang dengan permintaan adek, saya yakin adek telah melewati semua masalah yang adek alami.. Kami izinkan adek membawa putri.." ujar ibu kepala panti


"..makasih bu, kalo boleh mungkin aku akan menginap barang sehari dua hari untuk menyelesaikan administrasi sekolahnya putri.." balas soffie,


"..silahkan dek. Tapi Mungkin tempatnya seadanya.." balas ibu kepala panti


"Enggak papa bu biar saya tidur diranjang putri berdua.." balasnya


Dan saat malam tiba, soffie tidur dalam pelukan putri, terlihat putri yang senang bisa tidur bersama mamahnya malam ini.


Keesokan harinya mereka berdua menuju ke sekolah putri untuk mengurus administrasi kepindahannya, cukup satu hari, tak membutuhkan waktu lama dan berbelit, soffie telah membereskan kepindahan mereka,


Setelah beres semuanya.

Keesokan harinya, mereka berpamitan dengan kepala panti meninggalkan panti.


Lalu pergi menuju ke bandara Kuala Namu.


Dalam perjalanan


"..mah, putri seneng bisa naik pesawat terbang lagi, ini kedua kalinya putri naik pesawat, apalagi sekarang putri bisa hidup bersama dengan mamah, tp Kita mau kemana mah... ? Tanya putri sambil merebahkan kepala pada pundak soffie, tangannya memeluk lengan soffie


Soffie tersenyum, "..Kita ke kota bandung.. Kita memulai hidup baru disana.. Iya put, mamah juga sangat senang bisa bersama sama lagi sama putri..


"..Apa disana ada keluarga kita mah..? Tanya putri kembali


Soffie hanya menggeleng, ".. Nak mamah pengen merubah semuanya, mungkin kita mulai tanpa mengenal siapapun disana, mamah harap putri mengerti.."


"Enggak mah putri gak papa.. Yang penting putri dengan mamah sekarang.." Smbil mengeratkan pelukan pada lengan soffie


".. Ma kasih nak.. Hanya pada kamu mamah bisa berharap.. Mamah hanya ingin menikmati sisa hidup mamah yg tak tau kapan mamah akan meninggalkanmu..., tapi Sebelum mamah meninggalkan mu mamah akan mempertemukan kamu dengan ayah dan kakakmu, mereka adalah orang orang yg hebat.." Dalam hati soffie.. .


Soffie tersenyum Sambil membalas pelukan putri..





Berlanjut..ke bawah
 
Terakhir diubah:
Lanjutan




Keesokan harinya, diwaktu yang sama disaat Soffie memulai menata hidupnya



"..ton.. Geura gugah nak, katanya mau pulang ke jakarta, tos siang..." bu Asih mengetuk kamar Anton.


".. Iya, ini juga dah bangun.." sahut anton, lalu membuka pintu kamar, .."bu, tadi Rena mana..!


".. Hadeuh bangun tidur langsung nanyain neng rena sagala.. Mandi dulu atuh.., tuch di meja makan lagi nungguin kamu ama dai.." jawab bu Asih.


Seusai mandi,


"..mut, kamu kemarin malam pulang jam berapa? Maaf aku ketiduran.." tanya Anton sambil mencomot roti yang udah disediakan renata.


"Enggak lama kok, kalo gak salah jam 12.." jawab renata, ".. gimana kita jadi pulang hari ini?.." sambil menopang dagu memandang Anton..


"..jadi..hmm..hmm Trus si dai mana.." sambil mengunyah roti.


".. Dia lagi pamitan ke mang Asep, dia dah siap dari tadi,.."


"..aku juga dah siap kok, trus kita langsung ke bandung,.. Ngant.." ujar Anton belum selesai bicara.


"..kita ke jakarta bareng dai, aku dah pesen tiketnya, mungkin aku mau nginep di rumah kamu dulu barang sehari..". Ujar Renata yang tak berubah posisinya,


Deg... Anton menghentikan sarapannya,


"Enggak usah bingung dan takut, aku tau disana ada Anna,.." ujar Renata berdiri lalu mendekati anton lalu dagunya ditopangkan pada pundak anton sambil memeluk dari belakang, “Enggak papa kok malahan aku pengen mengenal sosok Anna, yang kamu lindungi dan sayangi.. ." ucap renata sambil memalingkan kepala anton kehadapan wajahnya


".. Muut, akuuu.." ujar anton terbata-bata.. Lalu.. Cuuup.. renata mencium bibir anton dikecup mesra, dilepaskan pagutan bibirnya, kedua tangannya memegang pipi anton sambil menatap dengan senyuman


"..aku yakin kamu bisa mengatasinya.." senyum renata..


".. Eeheem.." bu asih muncul di belakang renata,


"..maaf bu.." ujar renata wajahnya memerah menahan malu akan perlakuannya ke anton. Lalu dia duduk kembali ke kursi meja makan yang tadi dia duduki


"..seperti yang neng rena katakan, kakak pasti bisa ngatasi semua masalah.. Ibu yakin, pikirkan semua dengan kepala dingin.. Kamu musti bersyukur ada neng rena yang selalu dukung kamu, kak" ujar bu asih dengan tersenyum.


"..makasih bu.." jawab Anton



Beberapa jam kemudian,



".. Bu, anton pulang dulu,, ati ati dirimah, anton mungkin kesini akhir bulan.." ujar anton sambil mencium tangan bu asih.


"..bu, rena juga pulang.." lanjut renata


"..bu, pamit dulu, makasih banyak dai dah ngerepotin.." susul dai.


"..iya sama sama.. Ibu juga nuhun pisan dah dianjangan ku dai ama neng rena, nanti kesini lagi kan.." tanya bu asih, di jawab dengan anggukan,


"..yu akh kesian taksi dah nunggu diluar.." ajak dai.


Lalu mereka berangkat pulang ke jakarta.



___________________________________________



Tak lama berselang, setelah kepulangan anton.


Tok..tok..


"..saha.." ujar bu Asih dibalik pintu.


"..ini papah, bu.." jawab Surya.


"..kok papah pulang.." tanya bu Asih sambil membuka pintu,


Surya langsung masuk disambut dengan ciuman tangan oleh bu Asih, lalu Surya membalas ciuman dikening bu Asih,


"..Anton mana..?" tanya Surya


".. Tos pulang, nembe pisan, aya naon pah..?"


Surya lalu duduk di sofa panjang depan, kepalanya disandarkan ke sandaran sofa matanya terpejam.


"..fuuu.. " surya menghembuskan nafasnya..


"..bentar ibu mau ngambil minum dulu.."


"Enggak usah bu, disini dulu temanin papah,.." ajak Surya sambil mengeser duduknya agar bu Asih duduk disampingnya


Bu Asih lalu duduk disampingnya, direngkuhnya bahu bu Asih , diarahkan kepalanya pada pundaknya,.. Lalu..


"...bu aku mau berterus terang, aku gak mau ini jadi ganjalan untuk rumah tangga kita kedepannya, karena hal ini lah yang menghancurkan rumah tanggaku dahulu.." ujar Surya sambil mengelus rambut bu asih.., bu Asih hanya terdiam tidak tahu kemana arah pembicaraannya Surya padanya.


".. Jika aku dari dulu ada keberanian untuk berterus terang, gak mungkin Anton menanggung beban kesalahanku ini.." lanjut surya.


Tok..tok.. Terlihat Bang Iwan dan mang Asep di depan pintu, yang emang pintu depan belum tertutup.


"..masuk Wan.. Sep.." ujar Surya.


"..maaf bang, kalo kedatangan Iwan ganggu abang.." ujar iwan, melihat kemesraan Surya dengan bu Asih di hadapan mereka.


"Enggak Wan kalian datang pada saat yang tepat, aku gak mau semua ini berlarut - larut, bu.. Bikinin mereka minum, terus nanti ibu duduk kembali disini, ibu juga musti dengar semuanya..!!" ucap Surya.


"..ya.." jawab bu Asih sambil pergi ke dapur membuat minuman.


".. Ayo wan kenapa kalian berdiri disitu, ayo duduk.." ajak Surya


Bang iwan dan mang Asep duduk..


".. Gini bang, saya singgah sekedar mau melapor aja, masalah si Acong dan anteknya sudah kami bereskan.." ujar Bang Iwan.


Surya mengangkat tangan agar Bang iwan menghentikan laporannya.


Bu Asih kemudian datang membawa minuman, setelah menyajikan minuman lalu duduk disamping Surya,


"..mangga diminum.. Sep sok atuh disambil.." tawar bu Asih..


"..hatur nuhun teh, ditampi.." jawab mang Asep sambil meminum air yang disajikan padanya.


Lalu


"... wan.. sep.., aku akan cerita dari awal, gimana awal permasalahan ini.., bu, aku harap kamu mengerti apa yang aku ceritakan bukan maksud aku menyakiti kamu, tapi aku gak mau semua ini jadi ganjalan dikemudian hari.." ujar Surya, bu Asih hanya mengangguk..


".. Wan, sep, aku mengenal Soffie mamahnya Anton, saat aku bertugas di palembang, aku ditugasi oleh komandan aku untuk menyelidiki jaringan pengedar narkoba di sumatera ini kamu tau, dia si Apong, aku ditugasi Agar aku menangkap Apong dan menghancurkan jaringannya, yang pada saat itu di palembang sangat cepat perkembangannya karena dikelola oleh salah seorang kepercayaan apong.. Si Hendra..."


"... Aku menyelidiki semua latar belakang kehidupan Hendra, mulai dari keluarganya, jatuh bangkrutnya orang tua hendra yang terbukti menyalahgunakan kekuasaan yang mengakibatkan semua hartanya habis disita oleh negara.."


".. Dan aku juga mengetahui soffie itu merupakan kekasih si Hendra. Semua data kehidupan tentang Soffie pun aku tahu.. Dulu aku tak pernah punya rasa apapun pada Soffie.., saat salah seorang informanku memberitahukan bahwa si Hendra mencoba menggagalkan penyelidikan aku, dengan memerintahkan Soffie mendekati aku.. Mendengar hal itu aku makin bersemangat akan tugas ku, dengan informasi ini aku yakin, bahwa aku sudah mendekati sasaran yang dituju..."


"..disaat Soffie mulai beraksi mulai mendekati aku, aku meladeninnya dengan pura pura menyukai dia.."


Surya terdiam sejenak, matanya berkaca kaca, melihat hal itu bu asih memeluk lengan surya agar tegar menceritakan semua..


"..ini lah kesalahan pertama aku, selama 3bulan Soffie mendekati aku, aku mulai lebih mengenal lebih dalam siap Soffie, Sosok Soffie sangat jauh dari yang aku kira, dia sesosok gadis yang polos yang salah akan mencintai seorang pria. Dan aku sadari itu aku mulai menyukai dia.. Segala yang ada dirinya aku suka, dan akhirnya aku mulai mencintai dia, .. Mulai terdengar segukan kecil pada mulut surya.


"... Karena cintaku pada Soffie, aku mulai melupakan tugas utamaku, aku lebih berfikir gimana caranya melepaskan Soffie dari tangan Hendra.. Dan inilah kesalahan keduaku, tanpa pikir panjang aku lamar dia. Hiiks..”


Surya mulai menangis, bang Iwan dan mang Asep pun mulai terharu mendengarnya tapi mereka terdiam, hanya bisa mendengarkan Surya bercerita tentang dirinya. Lalu diusapnya air mata dan Setelah emosinya turun surya meneruskan ceritanya.


"..yah aku juga tau, si Hendra menyuruh Soffie menerima lamaranku, dia sengaja menyuruh Soffie agar mengalihkan perhatian aku padanya, supaya dia leluasa menyelesaikan rencana pengiriman terbesarnya, disisi pihak aku senang mendapatkan Soffie, disisi pihak aku sangat marah, melihat Hendra yang mengorbankan kekasihnya demi bisnisnya, Yach kekasihnya adalah seorang yang aku cintai.. Aku pun tau Soffie menerima aku dengan berat hati, tapi karena aku yakin dengan pernikahan ini akan melepaskan Soffie dari tangan Hendra, Aku pun ikutin semua permainan dia,.."


"..mungkin merasa aku mulai teralihkan dari penyelidikan aku padanya, penyelundupan narkoba dipercepat dan akan dilaksanakan oleh si hendra 2hari sebelum pernikahan aku dengan soffie.."


"..tetapi yang pada akhirnya penyelundupan itu berhasil aku gagalkan, banyak anak buah si apong yang tertangkap termasuk Si Hendra.."


Hingga 2 bulan setelah pernikahan aku dengab Soffie, si Hendra divonis bersalah dan dijatuhkan hukuman mati padanya, disinilah kesalahan ketiga aku, Karena ketakutanku akan kehilangan Soffie , Aku tak berterus terang pada dia bahwa aku sudah mengetahui siapa Soffie sebelumnya, biar aku pendam selamanya , dan saat itu pun kondisinya aku yakin karena Hendra telah di vonis dijatuhi mati,.."


disaat Soffie bimbang aku merasa yakin hati Soffie akan teralihkan dari sosok Hendra dan akan mulai menerima aku menjadi suami seutuhnya.






Lanjut...kebawah
 
Terakhir diubah:
Lanjutan



"...disaat soffie sudah mulai menerima aku dan aku mulai merasakan rasa cinta dan kasih sayang pada aku, aku mendengar kabar yang sangat mengejutkan, salah satu anak buahku menerima berkas yang menyangkut mayat hendra bahwa mayat itu bukan hendra, dia lalu meneliti bukti tersebut, dan ternyata benar itu bukan mayat hendra, dari situ aku menyuruh seseorang, untuk menyelidiki kasus tersebut, dan diketemukan bahwa ada kejanggalan kejanggalan atas berkas proses hukuman mati hendra, ternyata ada oknum di dalam institusi kepolisian, lapas, dan kejaksaan, mereka telah memalsukan berkas kematian hendra, disana aku mulai mencium bahwa ketiga lembaga ini telah disisipi orang orang ko apong, dengan rasa panik aku mulai memerintahkan semua anggotaku agar menyelidiki semua ini, dan agar berhati hati melakukannya karena kita tak tau siapa musuh .."

"...Disaat aku panik takut kehilangan Soffie, tanpa pikir panjang aku mengajukan pindah dinas pada atasanku, tanpa hitungan menit ternyata pengajuanku di acc dan ternyata berkas kepindahan aku pun telah disiapkan oleh atasanku, tanpa berpikir panjang aku ambil kepindahan ke kota ini.
Aku pun bergegas pulang dan mengajak Soffie, aku lakukan semua ini agar hendra kehilangan jejak tentang Soffie, fuu.. Disaat aku mengajak Soffie pindah, soffie menngabarkan bahwa dirinya sedang mengandung anton anaku, disaat rasa gembira muncul, timbul rasa khawatir aku akan keselamatan soffie dan calon anakku dari tangan Hendra.."

"...Ternyata kepindahanku ke kota ini bukan menghindari hendra tetapi ternyata kota ini adalah markas besar jaringan ko apong, ternyata semua ini telah direncanakan mereka, mereka berniat menghancurkan aku karena dengan adanya aku, mereka tak leluasa melaksanakan operasi narkobanya.

Aku mengetahui semua ini ketika aku mendapat hadiah liburan ke bali untuk hadiah rangking anakku anton, aku tidak menyadari bahwa itu perangkap agar aku menjauhi Soffie, saat dibali salah seorang anggotaku yang dulu aku tugasi menyelidiki berkas hendra, memberi kabar bahwa salah satu anggota kepolisian yang merupakan kaki tangan ko apong adalah rekanku yang memberikan hadiah berlibur dan atasanku yang memindahkan aku ke medan.."

Surya kembali menitikkan airmatanya,

".. Mendengar kabar itu tanpa berpikir panjang, aku langsung kembali ke medan, tapi Ketika aku telah sampai dirumah semuanya terlambat, ternyata hendra telah menjerat istriku,.."

"Aku ga tau musti apa yang harus aku lakukan didepan mereka yang sedang merengkuh kenikmatan, aku hanya bisa terdiam apalagi setelah mendengar dia hamil olehnya. Ternyata Aku telah gagal menlindungi Soffie istriku hiiiks.." ujar Surya mulai tak kuasa menangisi semuanya, tubuhnya disandarkan pada tubuh bu Asih, bu Asih memeluknya dengan hangat, sedang bang iwan dan mang asep terdiam tak terasa airmata mereka keluar terharu mendengar kisah surya.

Setelah emosinya stabil pa surya meneruskan lagi ceritanya.

"..maaf aku terbawa suasana, aku lanjutkan.."

".. aku ga tau apa yang membuat aku emosi, aku mengusir Soffie, setelah dia pergi aku merasa bersalah, kenapa aku langsung mengusir dia, padahal aku pun tahu ini hanyalah jeratan hendra untuk menghancurkan aku lewat istriku.., setelah soffie pergi hanya sesal yang ada.."

Tekanan itu belum berakhir, posisi aku dikepolisian pun tidak bisa berkutik, karena kaki tangan ko apong di kepolisian pun pasti akan mengincar dan menghacurkan karir aku, mereka terus mengamati aku mencari celah untuk menghancurkan aku, apalagi kalo benar atasan aku pelakunya, membuat aku berhati hati mengambil langkah, maka dari itu aku harus mencari seseorang yang membantuku dari pihak luar.. Yach aku meminta bantuan pada kalian berdua.. makanya wan, aku menyuruhmu mengawasi Soffie, membantu dia, aku ga mau dia kenapa2, apalagi aku penasaran benih siapa yang dikandungnya... "

"..saat Soffie pergi, aku berharap hendra melepaskan dia dan soffie menjauhi hendra, Tp ternyata aku salah, aku ga bisa membaca apa yang dipikirkan Soffie, Dia mau saja menjadi budak sex si hendra.. Jika saja soffie meninggalkan aku tapi dia menjauhi hendra aku bs mengerti apa yang terjadi tapi ini.."

"Sudah bang, ga usah diteruskan, aku hanya bilang mungkin itu jalan terbaik dia ambil, abang sudah berusaha.." sahut bang iwan

"..muhun kang, apalagi sekarang akang mau menikahi teh asih, lebih baik akang menatap kedepan aja buat akang sekeluarga.." timpal mang asep

".. Makasih kalian emang sahabat terbaik.. Tapi wan, sep ada satu yang mengganjal, apa kamu sudah dapat informasi tentang dia.."

"..belum bang, aku ga bisa mengorek itu, mantan istri abang, dia sangat pintar menyembunyikannya.." jawab bang iwan

"..tolong wan, dapatkan informasi itu, aku ga mau menambah dosa, lagi.." balas Surya

".. Baik bang..!! Sahut mereka berdua

"..oh iya, kalo boleh tau, si apong dang anteknya kamu bawa kemana..?.." tanya Surya

"..abang ga usah tau nasib mereka, yang jelas abang sudah lepas dari bayang bayang dia.." balas iwan

"..aku harap kamu jangan melawan hukum, wan.. Aku ga mau kamu melakukannya demi aku..!!" ujar surya

".. Tenang aja bang, hilang orang macam dia, ga akan ada yang peduli.." senyum bang iwan.

"..yach wan mungkin saat ini mereka diam, tapi aku ga mau ada dendam baru.. Aku harap kamu berhati hati tak selamanya aku bisa ngebantu kamu wan.. Aku harap kamu mengerti.." ujar surya menatap tajam bang iwan, bang iwan hanya menganguk anguk

"..Oh iya sep, mungkin aku perlu bantuan kamu..?.." Pinta Surya

"..Iya kang siap, naon yak? .."Balas mang asep

"..Aku mungkin menikahi asih di jakarta sana, aku dah persiapkan semua surat2 nya, aku minta bantuan kamu mengemasi semua barang2 dirumah ini,.." ujar surya sambil memandangi isi rumahnya. Dengan suara lirih

"..aku akan jual rumah ini, aku akan mengubur semua kenangan yang ada di rumah ini.. Kamu keberatan Sih.." sambil melirik asih.

"..Asih mah sebagai calon istri nurut aja apa yang terbaik apa kata calon suaminya..!!" jawabnya singkat

"..kunaon kang, musti buru-buru.." tanya asep.

".. Seperti yang aku bilang tadi, aku ingin mengubur kenangan buruk aku,.. Dan aku pun ga mau semua terulang lagi pada keluargaku .., sekarang para singa mulai kelaparan tak ada lagi yang ngasih makan mereka lagi, aku ga mau mereka memakan keluargaku lagi ?" menatap kosong ke luar rumah.

Mang asep hanya mengangguk mengerti..




Bersambung









NEXT -----> ~~EPISODE 25~~



 
Terakhir diubah:
update koment...
:D
sambil:goyang: menunggu patok digetok..
.

hum:hore:mmm.. nungguin POV papi Surya kalau gituu yee... bakalan tau lebih kebenaran nya supaya tak sepihak.

Beliau lebih nerima, lebih tau dan lebih menahan diri sejak awal. Semenjak Anton masih kecil atau bahkan masalah sebelum menikahi mami Sofie.

janganlah pandang umur hingga nampak kendur atau menganggap berkurang daya tempur karena sesungguhnya akibat terbentur dengan prosedur dalam menghadipi musuhnya..

Baginya menginginkan kebaikan bagi semua. untuk itu mengapa harus menghubungi sobat anaknya untuk bantu tuntaskan masalah dan percayakan pada Renata untuk jernihkan kesalahpahaman.

Renata tentu yang nanti mampu jembatani hubungan Sofie dengan anton.
untuk yang tentang ana, ane masih:remas: meraba-raba. sebaiknya tunggu hingga kembali ke jakarta.

supaya tak menjadi bingung,
mari kita tunggu:papi: kelanjutan gelombang yang bergulung-gulung​
 
Hmm, udah siang nih apalagi cocok ditemeni update tan om hehehe
Lapor sepertinya ada yang mau up segera buka lapak dagangan disini

Kopi kopi kopi

Wkwkwkwwkkw :D
Monggo om , dah tuch ane up..

Hmmmm ini si om.. Penasaran banget..wkwkwk

Kirim kopi lah.. Tanggung jawab hahahaha
 
Bimabet
update koment...
:D
sambil:goyang: menunggu patok digetok..
.

hum:hore:mmm.. nungguin POV papi Surya kalau gituu yee... bakalan tau lebih kebenaran nya supaya tak sepihak.

Beliau lebih nerima, lebih tau dan lebih menahan diri sejak awal. Semenjak Anton masih kecil atau bahkan masalah sebelum menikahi mami Sofie.

janganlah pandang umur hingga nampak kendur atau menganggap berkurang daya tempur karena sesungguhnya akibat terbentur dengan prosedur dalam menghadipi musuhnya..

Baginya menginginkan kebaikan bagi semua. untuk itu mengapa harus menghubungi sobat anaknya untuk bantu tuntaskan masalah dan percayakan pada Renata untuk jernihkan kesalahpahaman.

Renata tentu yang nanti mampu jembatani hubungan Sofie dengan anton.
untuk yang tentang ana, ane masih:remas: meraba-raba. sebaiknya tunggu hingga kembali ke jakarta.

supaya tak menjadi bingung,
mari kita tunggu:papi: kelanjutan gelombang yang bergulung-gulung​
Siap om , bener supaya kelar atu atu hehehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd