~~EPISODE 24~~
MENITI ASA YANG SEMPAT TERBUANG
Pagi hari, di hari yang sangat cerah, sorot sinar matahari yang masuk melewati celah gorden, seakan ingin membangunkan seseorang untuk menemaninya, menyongsong hari yang indah dan penuh kebahagiaan yang sempat dia tinggalkan. Menyoroti tubuh seorang wanita yang masih terbaring dibalik selimutnya
Matanya sudah terbuka, hanya saja dia engan terbangun dari tempat tidurnya. Gairah semangat untuk hidupnya pun makin menghilang, dulu dia pernah merasakan hal ini semenjak dia meninggkalkan suami dan anaknya. Jika saja dia tak memikirkan nasib gadis kecilnya hasil buah cintanya, mungkin dia sudah mengakhiri hidupnya.
Yach, dia soffie, mamah nya anton, dipagi ini saat dia terbangun dari mimpi buruknya, dia terlihat begitu pucat dan tak bergairah..
saat dia dalam pikirannya begitu kacau, dia tak tahu apa yang musti dia perbuat saat ini.
Dengan enggan dia beranjak dari tempat tidurnya, lalu dia meraih tas lalu kembali menyelonjorkan tubuhnya dilantai, disandarkan tubuhnya pada sisi tempat tidur nya, lalu dia mengeluarkan dua lembar foto.
Dia memandangi foto pertamanya, terlihat didalam foto tersebut terdapat dirinya bersama surya dan anton, terlihat mereka tertawa bahagia yang sedang menikmati suatu menaiki suatu wahana, di salah satu tempat bermain terbesar di ibukota, saat saat indah dimana saat mereka berlibur memperingati ulangtahun anton ke 9.
Dengan tersenyum kecil dia mengusap wajah surya dan anton, air matanya mengalir saat mengenangnya, lalu diusapnya airmata lalu diambil foto kedua, terlihat foto dirinya bersama seorang gadis yang manis dan cantik tertawa bersama di wahana yang sama
Momen yang diabadikannya tahun kemarin saat dia mengajak putri kecilnya, merayakan ulang tahunnya ke tempat itu saat liburan sekolah. Didalam hatinya dia ingin membahagiakan putri kecilnya, meskipun tanpa sesosok ayah dan kakaknya. Kembali airmatanya mengalir.
Sebenernya soffie diam diam selalu menjenguk putri kecilnya, disaat hendra sedang tak berada di kota ini, kadang dia tidur bersama memeluk erat putri kecilnya, seakan tak ingin putri kecilnya meninggalkan dirinya seperti kakaknya.
Entah apa yang ada dibenaknya, soffie tersenyum ceria, lalu diusapnya airmata,
"..put, hanya kamu yang bisa membuat mamah bertahan sampe saat ini. Mungkin ini lah saatnya kita mulai hidup bersama, membuka lembaran baru dalam hidup mamah, tolong bantu mamah, hilangkan kesedihan dalam hidup mamah, hapuslah air mata mamah gantilah dengan kebahagiaan hidup denganmu sampai saatnya tiba.. Mamah yakin kamu bisa.."
Soffie mendekap erat kedua foto itu pada dadanya.. Matanya terpejam sejenak.. Lalu dia beranjak membersihkan tubuhnya.
Setelah selesai berdandan, dia beranjak ke jendela kamar, lalu gorden dibukanya dan daun jendelanya , sorot sinar matahari mulai menerangi seluruh ruangan.. Udara pagi yang segar mulai ikut masuk, dihirup dalam dalam oleh soffie, lalu dihembuskan nya..
"..selamat pagi hidup ku, dipagi yang segar dan ceria, mulai saat ini aku akan meniti lembaran baru dalam hidupku, meniti asa yang dulu pernah aku buang.." gumam soffie lalu dia membawa tas besar berisi sebagian pakaian yang telah dikemasnya seusai mandi.
Saat di ruangan tengah terlihat seluruh para eks anak buahnya, yach dalam hatinya sudah bulat untuk meninggalkan semuanya.
"..mih.. Mamih mau kemana, mamih mau meninggalkan kami semua..."
Soffie tersenyum menggelengkan kepalanya,.. Lalu duduk diantara mereka,
"..aku tidak akan meninggalkan kalian semua.. Kalian adalah sahabat terbaik aku dalam menjalani hidup aku, karena kalian juga yang membuat aku bisa bertahan sampai saat ini, .." ujar soffie lalu terdiam sejanak lalu memandang ratna,
"..aku hanya meninggalkan semua yang aku lakukan selama ini, aku akan meniti awal hidup baru. Aku harap kalian juga begitu, sebelum kalian menyesal dikemudian hari, dengan jatuhnya ko apong mungkin ini kesempatan kita untuk meraih mimpi kita yang telah lama terbuang.." lanjut soffie
"..mih, mungkin mamih bisa katakan itu, sedangkan kami, untuk pulang pun tak bisa.." salah seorang psk.
"..aku ga bisa memaksa kalian, kalian lah yang menentukan nasib kalian.. Aku hanya memberi saran bukan pilihan... Dan ini semua kembali pada niat kalian, jika kalian ingin berubah, ubah itu selagi ada kesempatan.."
"..na, kamu sebagai kepercayaan aku dari awal kamu bergabung, aku ingin kamu yang urus semua dengan pengawasan kalian. Aku ingin jual semua aset ko apong yang tersisa, semua surat surat ada diruangannya dah aku siapkan.. Setelah itu bagikan dengan rata untuk kalian, karena semua itu merupakan hasil keringat kalian selama ini, emang tidak sebanding dengan harga diri dan kehormatan kalian yang telah rampas oleh mereka, tp dengan uang itu aku harap kalian bisa berubah, dan meninggalkan hidup yang kelam ini.."
Seluruh wanita diruangan disitu terdiam membisu, sampe2 ada yang menangis bahagia saling berpelukan, tak percaya akan keputusan dan kebaikan soffie pada mereka.
"...mih.. Aku ga bisa ngomong apa apa, tapi mamih gimana ?.. Ujar salah seorang dari mereka..
"..kalian ga usah memikirkan aku, aku dah mempersiapkan ini semua, untuk menghadapi momen ini.." lalu matanya menerawang ke depan pintu bangunan
"..saat aku melangkah melawati pintu, aku akan membuang semua kenangan ditempat ini, tapi kalo kalian membutuhkan aku, aku akan senang bs bisa membantu kalian semampuku, kalian tau kan no pribadi aku.." lanjutnya berdiri dan lalu soffie berlutut dihadapan mereka semua.. Dengan terbata bata...
"..aaaku, ...akuu miinta maaaaf pada kaalian semuaa..hiiks, taak beermaksuud aakuu mennghaancurrkan hidup kaalian.. Hiikks aakku minnta maaf.." soffie ga bisa meneruskan ucapannya hanya isak tangis yang terdengar.. Tanpa dikomando seluruh yang ada membangunkan soffie lalu seorang memeluk soffie sambil menangis..
"..engga miiih ini bukaann salah mamih,, hiiks kamii juga tau.. Mamihh juga terpaksa melakukan seemuua ini kaarena si anjingg hendraa.." ujarnya menumpahkan emosinya, lalu mereka sambil bergantian memeluk soffie.. Tak ada seorang pun yang tidak menangis.. Suasana yang sangat haru.
Dalam hati mereka semua, tak seorang pun yang ingin melanjutkan pekerjaan ini, yang ada mereka ingin merubah nasibnya untuk meraih asa yang pernah hilang dihidupnya
Setelah selesai, soffie beranjak lalu membawa tas besarnya, dia melangkah meninggalkan bangunan ini saat akan melangkah..
".. Mih.. Sesudah aku menjualnya dan membagikannya aku akan menghubungi mamih dan akan menyisihkan untuk mamih aku harap mamih mengerti,.." ujar ratna..
Soffie menoleh dia tidak menjawab hanya senyum hangat yang diperlihatkan, lalu keluar dan menaiki taksi yang dia pesan sedari tadi dan soffie pun meninggalkan mereka.
Didalam taksi dia menoleh ke bangunan dimana jadi budak sex ko apong, hendra,
"..selamat tinggal mimpi buruk ku, yang ku torehkan dalam hidup aku." gumamnya.
"..bu kita kemana sekarang.." ujar pengemudi taksi
"..ke panti asuhan p********* tapi sebelumnya aku mau ke rumah sakit po***, ada yang musti aku ambil hasil laboratorium sana.
Lanjut Ke Bawah