Lanjutan
malam hari di M**
Dentuman musik, menemani Anton yang sadari tadi hanya minum, sudah beberapa gelas minuman yang dia habiskan, akal sehat Anton seakan hilang saat mendengar pengakuan ayahnya akan nasib mamahnya. dia luapkan pada minuman itu untuk menghilangkan beban pikirannya
"..Ton sudah yuk kita pulang, kamu dah mabuk.. kita musti kembali ke rumah sakit.." ajak Renata melihat Anton yang wajahnya telah memerah karena mabuk
Anton yang tak mengubris ajakan renata malahan memanggil waiter untuk memesan minuman
Tak jauh dari meja Anton dan Renata, seorang lelaki terus mengamati, saat Anton memanggil waiter, lelaki itu mendekati waiter
"..loe sini.. loe yang ngehandle tamu itu.." ujar lelaki itu sambil merangkul waiter tersebut
" iya bang.." jawab waitres
".. Loe masukin nich.. keminuman dia.." ujar lelaki tersebut sambil memberikan bungkusan kecil pada tangan waitres..
".. tapi bang.. " tolak dia
".. udah gue ngerti.. " balas lelaki itu sambil lalu dia memasukan beberapa lembar uang merah pada saku celemeknya
waiters itu menoleh kiri kanan lalu seakan ragu menerimanya lalu
"..ok bang.." sambil memasukan bungkusan itu pada sakunya lalu masuk ke bar membuatkan minuman yang dipesan Anton
lelaki itu lalu menelepon
".. sudah beres boss, gue dah bubuhi dia dengan produk terbaru kita, kita liat aja.. reaksinya..?
...
"..hahaha siap boss.. Ntar gue lap lagi hasilnya.."
".. Silahkan mas.." ujar waiter setelah kembali dan menyuguhkan minuman pada Anton.
".. Ton sudah yuk.." ajak Renata sambil menarik tangan Anton
".. diam Mut, loe kaga ngerti perasaan gua.." tolak Anton sambil menepis tangan Renata sambil meminum suguhannya tadi, tak berapa lama mata Anton mulai buram wajah Renata mulai kabur dihadapannya, berganti dengan sesosok wanita yang dibencinya. Pendengarannya pun mulai terganggu, suara yang sangat bising akan dentuman musik pun lama lama serasa hilang dipendengaran Anton.
".. mo apa loe kesini.. bangsaat.. loe mau ngancurin gue.. lom cukup kamu menjerumuskan dia..!! ujar Anton tiba tiba memaki
Renata terkaget saat dia dimaki Anton dengan tatapan yang menusuk
".. Ton.. cukup Ton.. kamu dah mabuk parah.. ayo kita pulang..?.." ajak Tenata ketakutan melihat Anton.
"..Dasar perek loe.. loe kalo butuh kontol jangan ngejerumusin cewek gue.." Anton mulai gak mengontrol bicaranya. sambil mendekati Renata dan berbisik
".. loe butuh kontol gue.. loe mau ..??huahahaha.." bisik anton kemudian anton tertawa keras.
melihat Anton tak terkontrol Renata lalu memanggil security
".. pak tolongin cowok gue anterin dia ke hotel dekat dekat sini, dia mabuk parah.." ujar Renata
akhirnya Anton dan Renata di antar sekurity ke hotel yang tak jauh dari situ.
depan pintu kamar hotel, Anton dengan langkah sempoyongan dipapah oleh Renata , pemuda itu kadang memaki, kekecewaan terhadap Surya terdengar jelas dari kata-katanya. dan duduk di pinggiran ranjang .
Renata memeluk Anton sambil membelai rambut dan punggung pemuda itu ,gadis cantik itu dengan sabar berusaha menenangkan Anton ,dia juga dapat merasakan kekecewaan yang sangat besar ,dia memaklumi kenapa Anton bisa sampai mabuk seperti itu .
"..Ton sabar ya ,anggap ini semua ujian ,aku yakin kamu pasti bisa melaluinya ,aku akan selalu ada disampingmu Ton ,percayalah aku akan selalu menemanimu.. " Tangan halus Renanta menyentuh pipi Anton ,memalingkan wajah Anton agar menatapnya ,dia dapat melihat kerapuhan hati pemuda itu dengan jelas, tapi Anton memandangnya dengan tatapan lain, Anton menganggapnya dia bukan Renata
"...loe Ta.. kenapa loe, loe kesini cari Anna, atau loe butuh gue " Anton merapatkan pelukan di tubuh Renata ,wajahnya perlahan mendekat ke wajah gadis itu,mereka begitu dekat,detak jantung mereka meninggi ,Renata kaget ketika bibir Anton menyentuh bibirnya ,tetapi dia membiarkan saja ,bibir pemuda itu terasa lembut ,nafasnya hangat tapi juga bau alkohol .
Mereka mempererat pelukan ,bibir mereka semakin lama semakin membuka ,Anton berusaha memainkan lidah di rongga mulut Renata , tangan kekarnya perlahan membelai punggung gadis itu,ciuman mereka semakin tidak terkendali ,Renata berusaha berhenti ketika tangan pemuda itu merayap dari bawah mengangkat pingiran baju Renata keatas ,tetapi Renata tidak mampu melakukannya ,dia menikmati suasana dan ciuman mereka.
Renata terbuai ,desir gairah juga bangkit dari tubuhnya ,beberapa kali dia hendak menyudahi ciuman,tapi tubuh menolak perintah otaknya ,apalagi ketika dia merasakan tangan Anton mulai meremas dan menggesek payudaranya dari luar baju ,dia sebenarnya hendak menolak ,tetapi malah punggungnya melengkung dan seolah memberi signal kepada Anton untuk meneruskan.
"Ton ,Sudah ya, aku tidak mau kita kebablasan .." Akhirnya Renata tersadar dan berusaha menolak perlakuan Anton,tapi Anton tidak peduli, bibirnya malah merayap turun dan mencium leher Renata,dia menyingkap baju yang dikenakan Renata keatas,tanganya membelai perut mulus gadis itu . reaksi obat yang dibubuhkan pada minuman Anton membuat Anton kehilangan kesadarannua dan menaikan birahinya dia berhalusinasi yang ada dihadapannya adalah sesosok wanita yang dibencinya, Titta wanita yang telah menjerumuskan kekasihnya dulu
"..Ton ..!!" Renata mendelik ketika merasakan tangan Anton sudah meremas payudaranya dari luar bra ,pelukan Anton di gadis itu semakin erat.
"Ton cukup !! Kita tidak boleh melakukan ini.. " Renata mulai marah .
Renata berusaha mendorong tubuh Anton menjauh ,tapi pemuda itu terlalu kuat ,malah tubuh Renata yang akhirnya terjatuh ke atas ranjang ,Anton menindihnya ,mencium dan mengigit leher Renata ,sementara tanganya meremas gundukan di dada gadis itu dengan agak kasar.
Renata menjerit dan memberontak,dia berusaha mendorong tubuh Anton agar terlepas dari tubuhnya tetapi tidak bisa .Merasa kalah tenaga ,Renata kembali berteriak dan mencakar ,Anton tidak peduli ,pengaruh minuman keras yang telah dibubuhi suatu obat ditambah rasa sakit hati membuatnya kalap.
".. diem loe Ta, loe nikmatin aja.. ini kan yang loe mau!" hanya itu yang keluar dari bibir Anton ,kemudian mencium bibir Renata lagi ,gadis itu bingung bahwa dirinya dianggap orang lain oleh anton, dia tahu Anton tidak 100 persen sadar ,tapi dia juga tidak ingin Anton memperlakukannya dengan kasar.
Renata terdiam ,membiarkan tubuhnya di tindih oleh Anton,lelaki itu mencium bibirnya dengan rakus ,dia tidak melawan dan juga tidak mengimbangi ,membiarkan bibirnya terbuka dan lidah Anton menelusup lagi,tangan Anton juga bergerak membelai payudara
yang masih terbungkus baju dan bra ,berbagai macam pikiran berkecamuk di kepala gadis itu ,ingin membrontak ,tetapi dia takut dan disisi lain kasihan kepada Anton.
Tetapi lama-kelamaan Renata kembali terhanyut ciuman lelaki yang di cintainya itu ,lidah juga ikut membelit lidah Anton ,tangannya melingkar di leher lelaki itu ,Anton yang sudah kehilangan akal sehat semakin berani ,jemarinya tangan yang masuk kedalam kaos Renata, bergerak menelusuri pinggiran bra dan mencari pengait dan kemudian melepaskannya .
"Oh .. jangan .. ini aku ton.. " Detak jantung Anton meningkat drastis ketika merasakan kenyalnya payudara Renata yang terentuh jari, Renata sedikit mengelinjang ,Anton dengan cepat mendorong keatas kaos Renata sehingga teronggok dibawah dagu, memperlihatkan payudara putih dan begitu menggoda. Renata kaget ,dia tidak percaya kalau dia bisa terbuai gairah seperti itu ,payudara dan perutnya sudah terekspos ,Anton memandangi tubuh setengah telanjangnya .
Anton dengan cepat menubruk kearah Renata ,membenamkan wajahnya di payudara kenyal itu,gadis itu memberontak ketika merasakan jemari Anton meremas payudaranya dengan kasar,kemudian dia merasakan lidah Anton yang basah mulai menjilat payudaranya ,tangan Anton juga bergerak cepat ,memegang bajunya ,menarik keatas sehingga terlepas dari tubuhnya.
"Ton ,kita sudah benar-benar kelewatan , Ton sadarlah, ini aku ton renata..., aku tidak ingin ini terjadi sebelum kita resmi menikah !" Alis Renata menekuk ,terlihat kekawatiran dan kemarahan di wajah cantik itu,dia menatap Anton dengan tajam dan berharap pengertian pemuda itu ,Renata kemudian dengan cepat menurunkan baju untuk menutupi kedua payudaranya ,dia merasa risih karena tatapan Anton.
Anton diam saja,kemudian memeluk dan mengarahkan ciuman keleher Renata,gadis itu masih dengan wajah khawatir menatap Anton, mengeser tubuhnya berusaha menghindar,tetapi Anton bergerak mengikuti ,menyingkap kembali baju Renata keatas, meletakan kedua tanganya di sisi tubuh Renata ,menindihnya lagi. Renata tidak bisa leluasa bergerak ,Anton kemudian mencium bahu dan ujung atas payudara Renata ,gadis itu meronta lagi,berusaha melawan ,mendorong tubuh Anton agar menjauh dari tubuhnya ,dia tidak ingin dijamah seperti itu meskipun oleh orang yang dicintainya.
Anton marah karena penolakan itu, mengenggam kedua pegelangan tangan Renata dengan erat sampai berwarna kemerahan,meletakan di kedua sisi tubuh gadis itu ,payudara kenyal itu semakin terlihat jelas oleh Anton ,mulus ,tegak dengan puting berwarna kemerahan ,terdengar deru nafas Anton yang semakin berat ,mata lelaki itu berwarna merah, pengaruh minuman keras yang di campur suatu obat sepertinya yang membuat seperti itu, menatap tajam kearah wajah Renata ,gadis itu heran ,takut dan juga marah .
Anton tidak peduli ,tubuh Renata yang mengeliat dibawahnya membuat nafsunya semakin naik ,payudara idah itu semakin terlihat bergerak mengoda ,apalagi ketika Renata mencoba bangkit melepaskan genggaman Anton, otomatis punggungnya melengkung indah dan payudaranya semakin membuncah. Anton kembali membenamkan wajahnya di belahan payudara Renata ,menjilat kemudian memberikan kecupan ,Renata mencoba melawan.
"Ton ..please hentikan .. sadar Ton... ini salah...,ini tidak boleh !" Kata-kata Renata mulai memelas dan tidak segalak tadi,dia berharap Anton sadar ,tetapi lelaki itu malah mencium payudaranya semakin bernafsu . Renata berontak dan berusaha menendang Anton yang menindihnya ,tetapi lelaki itu jauh lebih kuat ,meskipun terpengaruh alkohol ,kekuatan Anton tidak hilang sepenuhnya ,dia menekan kedua kaki Renata dengan kakinya .Renata kalah tenaga ,dia tidak percaya Anton berubah seperti itu,titik air matanya mulai keluar.
Hampir seluruh permukaan payudara Renata sudah basah lengket oleh ludah Anton ,ada juga bercak kemerahan ketika Anton menggigit dan menyedotnya, lidah lelaki itu cukup nakal bermain di puting payudara Renata ,menjilat dengan pelan, kemudian menyedotnya ,Anton benar-benar bernafsu ,apalagi ketika dia tahu Renata sudah tidak melawan lagi , tangannya yang tadi dipakai menahan tangan Renata kemudian bergerak meremas payudara indah itu .
"Ton..tolong hentikan " Renata berkata lirih, beberapa menit yang lalu dia mati-matian menolak dan melawan karena kalah tenaga sehingga akhirnya pasrah membiarkan Anton menjamah payudaranya,tetapi kemudian dia kembali merasakan desir-desir gairah bangkit dari tubuhnya dalam kepasrahan ,terlihat kebimbangan di wajah Renata ,hati kecilnya merasa bersalah membiarkan Anton seperti itu ,tetapi desiran dari dalam tubuhnya lama-lama menuntut lebih dan menikmati sentuhan lelaki itu.
“Ah..hmmp” Terdengar desahan Renata ,entah sadar atau tidak gadis itu melengkungkan punggung dan memeluk Anton. Dia dapat merasakan kecupan dan sedotan Anton di payudaranya ,apalagi Anton meremas gundukan kenyal itu dengan lembut.
“..loe nikmatin aja..” Renata mendengar ucapan Anton tersebut ,bibir Anton kembali mencari bibirnya,mereka berciuman lagi dengan lebih bergairah .Tangan kiri Anton meremas payudara Renata dengan pelan ,sementara tangan kanannya bergerak kearah selangkangan Renata, membuka paha yang masih tertutup jeans itu semakin lebar, membelai dengan lembut dan kemudian meremas-remasnya.
Mereka terbuai dalam ciuman yang penuh gairah ,lenguhan Anton dan Renata beberapa kali terdengar, gadis itu tidak sadar ketika pengait celana jeansnya sudah terlepas ,sementara resletingnya juga bergerak turun ,tangan Anton hanya bergerak menuruti naluri tubuhnya ,menelusup kedalam celana Renata ,membelai gundukan vagina Renata dengan pelan.
“Ah...” Renata melenguh pelan dan dan mengelinjang ketika Anton meremas gundukan vaginanya, dia memeluk leher Anton dan memperdalam ciuman ,Anton semakin berani ,tanganya bergerak masuk kedalam celana dalam Renata,dia merasakan lubang vagina Renata agak kasar ,jemarinya dengan nakal masuk kedalam lubang itu ,sedikit memaksa
“Awwhhh...” Renata berteriak ,tersentak kaget dan mendelik ,Anton memasukan jarinya dengan kasar dan agak keras,sepertinya Anton belum begitu banyak pengalaman dengan lubang ini. Gadis itu langsung merapatkan pahanya dengan spontan,dia merasakan permukaan lubang vaginanya agak perih karena jemari Anton. Kesadaran Renata kembali pulih, gairah ditubuhnya mendadak hilang dengan cepat.
"Tooon... Stoop" Renata berteriak marah ketika jemari Anton masih bermain dengan kasar dilubang vaginanya. Gadis itu memberontak dan langsung duduk ,mendorong tubuh Anton dengan kasar ,kemudian menendangnya ,Anton terbanting keatas kasur dan terguling jatuh dari springbed.
Buuuggg
Anton yang sedang terbakar gairah begitu kaget dengan reaksi Renata,kepalanya yang sudah pusing karena minuman bertambah pusing akibat jatuh dari tempat tidur,meskipun tidak begitu tinggi tetapi cukup membuat kaget.
“Siaall..” Anton yang gairahnya masih diubun-ubun memaki dengan kasar,dia memegang kepala kemudian dengan cepat kembali keatas ranjang dan mendekat kearah Renata.
“Maaf Ton, kamu tidak apa-apa kan ?” Renata merasa bersalah,menatap Anton dengan khawatir ,dia sendiri kaget dengan reaksinya dan tidak ada niat membuat Anton terjatuh seperti itu,tangan mungil gadis itu mengancingkan resleting celana.
Anton tidak menyahut ,mengertakan rahang,menatap tajam penuh amarah kearah Renata,nafsunya yang sedang mengebu diputus dengan tiba-tiba membuatnya hilang kendali, dia meloncat kearah Renata ,memegang kedua pegelangan kaki gadis itu dan menarik dengan kasar sehingga mendekat kearah Anton, Anton kembali berusaha menindih.
Renata berteriak dan berusaha menjauh ,kakinya menyepak dan tanganya memukul ,dia benar-benar tidak percaya Anton menjadi seliar dan seganas itu, Anton kembali berusaha menarik jeans Renata agar terlepas dari tubuh gadis itu .
“Heentikaaan.....!” Renata berteriak lagi ,Anton tidak peduli ,kepalanya bergerak kearah payudara Renata,menciumnya dengan kasar ,Renata mendongakan kepala ,amarahnya juga keluar ,tanganya melayang kearah kepala Anton.
“Antooon”
Plaaaaakkk
Tamparan yang cukup keras dipipi Anton ,Renata merasakan telapak tanganya agak perih ,Anton bengong sejenak,Renata sangat berharap Anton tersadar ,tetapi dia salah ,pemuda itu kembali mencium payudaranya ,dan tanganya kembali membuka dengan paksa celana jeansnya.
“Plllaaaaaaaakkkkkkk “
Kali ini tamparan yang lebih keras di wajah Anton,tangan Renata sampai bergetar hebat,tulangnya terasa ngilu ,Anton diam dan bengong ,Renata menatap dengan khawatir dan bergerak menjauh,dia khawatir dan menyesal melakukan itu ,
Apakah aku terlalu kasar ?Pikirnya.
Tidak apa-apa kalau itu menyadarkan Anton!
Renata salah,tangan Anton bergerak cepat .
Buugg
Tangan Anton yang mengepal menghantam perut Renata ,rasa sakit terasa sampai keulu hati,gadis itu merasa agak mual dan pusing,dia langsung rebah diatas tempat tidur,memejamkan mata yang berkunang -kunang.Ditengah rasa pusingnya dia merasakan jemari Anton menyusuri pinggang dan menarik celana dan celana dalamnya sehingga terlepas,Renata telanjang bulat ,dia tidak bisa melawan dan kehilangan tenaga untuk melawan Anton,air matanya tiba-tiba keluar cukup banyak.Dia melihat dengan samar ketika Anton mulai melucuti pakaiannya sendiri ,lelaki itu telanjang bulat dengan penis yang berdiri tegak,sakit diperutnya kalah oleh rasa sakit dalam hatinya karena perlakuan Anton.
“Hikzz...hikzzz” Terdengar tangis Renata,Anton menatap kearahnya dan langsung menubruk.
"sudah lah titta kamu kan suka cara kasar kan" Anton ikut menangis, menarik tubuh Renata sehingga duduk, kemudian memeluk Renata ,dia bertingkah seperti anak kecil ,mungkin karena mabuk, Renata kembali bimbang, kemarahannya berangsur hilang seiring hilangnya rasa sakit diperut, dia juga memeluk Anton ,mereka berpelukan cukup lama, tangis Renata semakin menjadi .
" Ton... Tolong hentikan ini" Renata berkata disela tangisnya,Anton mempererat pelukanya ,gesekan kulit telanjang mereka membakar gairah Anton ,dia kembali hendak mencium bibir Renata tetapi gadis itu memalingkan wajah,sebuah penolakan.Anton tidak peduli ,tanganya bergerak membelai tubuh gadis itu,semakin lama bergerak semakin liar ,membaringkan tubuh Renata dan kemudian menindihnya lagi .
Renata melawan lagi ,dia memberontak ,tetapi Anton kali ini menindihnya dengan kuat ,terdengar teriakan Renata, Anton langsung mencium gadis itu agar tidak berteriak .
"Hikkkz.. hikzz... " Renata berusaha merapatkan kedua pahanya ketika Anton dengan kasar membuka dan membelai selangkangannya ,tubuhnya sangat lemas ,dia takut Anton berlaku kasar lagi kepadanya, lelaki itu terlihat sangat menyeramkan.
"sudah loe nikmatin aja, seperti loe lakukan dengan si bobby " Itu saja ucapan Anton sebelum bergerak membelai lebih liar tubuh telanjang Renata ,merengkuh dan mengumuli .Leher,bahu ,payudara dan perut Renata menjadi korban keliaran Anton, gadis itu menangis sambil memberontak dengan tenaga yang tersisa ,menendang dan mencakar Anton .
"Tooon... hentikaaann... hikz " Renata menangis tersedu ,tubuh dan mentalnya benar-benar lemah ,dadanya berguncang ,Anton semakin liar mencium payudaranya ,meremas dan memilin putingnya ,Renata kadang berteriak ketika merasa kesakitan ,gadis itu dapat merasakan penis Anton yang sudah berdiri tegak menyentuh tubuhnya ,dia bergidik .
Renata sama sekali tidak mendengar suara Anton selain suara kecupan dan dengusan nafas pemuda itu ,gadis itu sudah benar-benar pasrah.Dia dapat merasakan kedua kaki Anton sudah berada di selangkangannya ,gesekan antara paha mereka,gadis itu meringis sekaligus geli ketika merasakan ujung penis Anton sudah mengesek lubang vaginanya naik turun, dalam ketidakberdayaannya Renata bergairah kembali,mungkin karena dia melakukan dengan pemuda yang teramat dicintainya.
"Awhh... " Renata berontak dan menendang ketika penis Anton memaksa masuk ke lubang vaginanya ,punggung gadis itu melengkung,pangkat terangkat dan vaginaya bergerak menjauh dari penis Anton.
"Ton ...sakiiiit..udah yaa" Reanta memohon, Anton yang tidak terlalu berpengalaman tidak begitu peduli ketika Renata berteriak ,dia sudah dikalahkan oleh nafsu sendiri .
Anton kemudian menahan paha Renata,membuka semakin lebar ,kembali memaksa memasukan penisnya ,dia dapat merasakan betapa paha gadis itu menegang,Renata menahan sakit yang teramat sangat , tubuhnya lemas ketika kepala penis Anton mulai masuk ,dia dapat merasakan penis Anton membelah vaginanya ,rasanya perih sekali ,air matanya kembali keluar .
Anton terdiam sejenak ,kemudian mencium bibir Renata ,gadis itu tidak peduli ,dia merakan sakit di selangkangannya dan di hatinya lebih sakit karena perlakuan Anton.Dia hanya membiarkan saja ketika Anton memperbaiki posisi ,menggerakan pantatnya semakin menekan sehingga penisnya semakin masuk ,Anton menahan punggung Renata dengan erat sehingga gadis itu tidak bisa bergerak melawan, tangis Renata semakin keras.
"loe keenakan kan.. ? " Anton terdiam sejenak sambil mengatur nafas,penisnya hampir terbenam semua di dalam vagina Renata,dia juga merasakan perih di penisnya.
Renata diam dan tidak mau menatap wajah Anton ,dia berpaling ke kanan ,leher jenjangnya malah membuat Anton semakin bernafsu dan menciumnya ,kemudian lelaki itu mengerakan
pantatnya maju-mudur dengan pelan, Renata masih terdiam seperti boneka ,tidak bereaksi selain air matanya yang terus keluar dan kadang dadanya yang berguncang karena tangis.
“nikmatin aja nich kontol gue ta..”
Anton melayangkan kecupan di kening gadis itu ,semetara tanganya membelai payudara Renata ,detak jantung dan nafas Anton semakin cepat ,dia meremas remas bokong Renata diringi gerakan pantat yang semakin cepat.
“Kenapa kamu, masih kurang..? “ Anton berusaha memalingkan wajah Renata agar menatapnya,mencium bibir gadis itu yang dari tadi bersikap dingin tanpa reaksi.
“Hikz..hikz..” Hanya itu suara yang terdengar dari Renata,mata gadis itu terpejam ,air matanya meleleh sampai mebasahi kasur ,Anton kemudian memegang kedua pipi dan mengusap air matanya,kemudian mengecup bibir Renata,menciumnya dan memainkan lidahnya ,Anton dapat merasakan penisnya berkedut ,dia mempercepat goyangan pantatnya .
Anton semakin tidak tahan,kepala dan tangannya bergerak kearah payudara kencang Renata,meremas payudara dan menjilat puting secara bergantian .
“gila... enak banget memek loe ta....” Sesekali Anton berbisik sambil menjilat leher Renata ,suara yang bergetar karena nafsu yang berusaha ditahan mati-matian,pantatnya bergerak lagi ,menekan semakin keras dan kencang,penisnya keluar masuk vagina Renata semakin cepat .Suara paha yang beradu dan bunyi tempat tidur berdecit terdengar indah berpadu dengan deru nafas Anton .
Renata perlahan membuka mata,rasa sakit di selangkanganya mulai berkurang , dan juga belain pemuda itu membuatnya merasakan kenikmatan yang perlahan muncul .Air matanya sudah tidak keluar lagi,dia langsung melingkarkan lengan di leher Anton.
“Ton,pelan-pelan.. sakiiiittt “ Ucapan Renata sekarang terdengar,bukan penolakan seperti tadi.
Anton memperlambat kocokannya ,kepala Renata terangkat dan berusaha mencium Anton ,tetapi Anton masih mencium payudaranya.
“Ton..cium aku..” Renata memohon ,Anton menatapnya sambil tersenyum ,kemudian mengarahkan bibirnya ke bibir Renata ,mereka berciuman dengan bernafsu.
Tubuh Renata bergerak ,dia mengimbangi sodokan demi sodokan dari Anton ,gadis itu sepertinya sudah dikendalikan gairah .
“Ahh.. hmmmpp...ahh” Desahan kadang terdengar disela ciuman mereka yang semakin ganas ,pantat Renata berapa kali terangkat ,punggungnya juga ikut melengkung ,Anton mulai berani mempercepat gerakan pantatnya ,Renata tidak mengeluh ,malah mengimbangi dan melingkarkan tanganya memeluk Anton semakin erat .
“Toonn..Hmmp..” Terdengar desahan Renata dan deru nafasnya yang semakin lama semakin berat ,kemudian pantat gadis itu bergerak cepat dengan pungung melengkung ,kemudian berhenti dengan mencium Anton semakin ganas dan memeluk lelaki itu dengan erat ,Orgasme.
Anton langsung merengkuh bokong Renata ,meremas dan menahanya dengan tangan ,memperkeras kocokannya .
“aaarrgggg gue keluar.. akhhhhhh “ Tubuh Anton mengejang ,Spermanya menyembur dalam vagina renata ,Renata dapat merasakan cairan hangan merembes di sela-sela pahanya .Kemudian Anton ambruk diatas tubuh Renata.
dan akhirnya Mereka tertidur kelelahan
,
hingga pagi harinya ketika Anton Terbangun, terkejut akan dirinya tak berpakaian disamping Renata yang duduk bersandar hanya berbalut selimut hanya menatap kosong kedepan, air mata yang menetes di pipnya, meratapi yang terjadi ada dirinya,
"..muut, aaku.. aapa yang terjadi ..?.. ujar Anton seakan tidak tau apa yang terjadi, sambil menutup tubuhnya yang telanjang, lalu mendekati Renata
plaaaaak....
tamparan keras dari tangan Renata pada pipinya,
".. kamu jahat ton.. kamu jahat.. hiiks.. kamu perkosa aku.. kamu bukan Anton yang kenal.." tangis Renata..
".. Mut aku... " ujar Anton terpotong oleh Renata yang langsung berdiri menanggalkan selimbutnya
".. ini.. yang kamu mau.. ini yang kamu inginkan.. hiiks ayo ton... ayo puaskan dirimu, ayo nikmati tubuhku ini hiiks,.. " teriak Renata menangis sambil menyodorkan tubuhnya pada Anton.
Anton yang sedari tadi begong tak mengerti dengan semuanya, dia lalu merangkul Renata, lalu mendudukan Renata diatas ranjang dan menutupi tubuhnya,
".. hiiiks kamu dah memperkosa aku ton, kamu dah mengambil kesucian aku, ..Aku.. hiiiks.. " Renata menangis sejadi jadinya meratapi dirinya yang telah di nodai Anton.
Anton yang menyadari mimpi dalam bawah sadarnya akan memperkosa Titta ternyata bahwa Renata lah yang jadi korbannya dia
anton lalu berdiri mundur menjauh dari Renata hingga menempel pada dinding kamar hotel. lalu tubuhnya berbalik dan membenturkan kepalanya pada tembok tanpa merasa sakit sambil berteriak teriak, terlihat seperti orang frustasi dan sangat menyesal apa yang dia lakukan pada renata
".. bangsaaaattt, " terus membenturkan kepalanya sampai keningnya mengeluarkan darah, hingga akhirnya sebuah pelukan dari belakang yang menahannya..
".. mut.. aku gak tau apa yang terjadi.. pada diriku, aku seakan bermimpi melakukan semua itu bersama orang lain bukan barsama dirimu.. arrrgghhh bodoh.... Teriak Anton sambil menjambak rambutnya sendiri
".. sudah ton.. cukup.. hiiks sudah.. aku pun salah.. aku gak mau kamu menambah dosa lagi.. hiiks" ujar Renata sambil mempererat pelukannya.
".. aku rela kehilangan kesucian aku, tapi aku gak mau kehilangan kamu hiiks.. biar aku menanggung semuanya Ton.. aku harap kamu menyadari semuanya bahwa kamu itu salah.. hiiks... hiiks.." ujar Renata
".. mmaaf.. maaf.. aku masih terlalu lemah hingga kamu menjadi korbannya.. huuuhuuhuu.. " Anton menangis menyesali kebodohannya, menghindari masalah yang dia hadapinya dengan mabuk
".. Sudah lah ton mungkin ini sudah nasib aku, setelah kejadian ini jangan pernah lagi kamu lari dari kenyataan,.. " ujar Renata pelan masih dengan tubuh yang polos tanpa tertutup sehelai benang pun, dilepaskan pelukannya, lalu menatap keluar jendela..
"..aku ingin kejadian ini jadi tamparan keras buat kamu ton.. Jangan sia siakan pengorbanan aku ini.." ujar Renata tanpa berpaling.
Anton yang masih menyesali semuanya.. Mendekati Renata lalu ditutupinya tubuh Renata dengan selimut, tapi ditepisnya oleh Renata..
"..buat apa kau tutupi lagi ton.. Tubuhku ini sudah tak berharga dihadapan kamu.." sambil meninggalkan Anton, masuk ke kamar mandi..
"..maaf.." lirih Anton dengan menundukan kepalanya, lalu dia berbalik mengumpulkan pakaian renata yang tercecer dilantai, dan akan memberikan pada Renata, saat hendak mengetuk pintu. Anton mendengar sayup sayup tangisan renata dibalik suara guyuran air.
Hati Anton makin teriris mendengar tangisan renata, di duduk berselonjor dilantai dan bersandar di pintu kamar mandi, wajahnya kusut rasa murung cemas dan ketakutan yang terlihat diwajahnya.
Kreek.. Pintu kamar mandi terbuka, tercium aroma sabun, Renata keluar dengan tubuh polosnya, menatap Anton yang duduk berselonjor didepan pintu, Anton lalu berdiri dan berpaling kearah lain, tangannya mengasongkan pakaian Renata..
"..tutuplah tubuhmu itu, karena kamu masih berharga dimata aku, mut.." ujar Anton, lalu
".. Aku berjanji mut.. Aku berjanji akan selalu didekatmu, menjagamu, aku ingin kamu jadi pendampingku seumur hidup aku, aku akan menikahi kamu secepatnya, hanya ini aku bisa menebus semua kesalahan aku.."..lirih Anton.
"..kamu kira kamu bisa menebus semua kesalahan kamu dengan menikahi aku, kamu salah ton.. Kamu tau apa tentang pernikahan ton, Maaf ton dengan berat hati aku akan tolak itu,.." ujar Renata meninggi sambil berpakaian, lalu
".. yach sekarang kamu berjanji akan selalu menjaga, melindungi dan selalu disisi aku.. Salah ton sampai kapan pun kamu tak akan bisa memenuhi janji itu, selama kamu belum menyadari apa kesalahan ini.. kalo kamu dari dulu tahu kesalahan kamu apa dan mau memperbaikinya semua ini gak akan terjadi ton.., kamu maki ayah kamu atas segala perbuatannya, ternyata tanpa disadari kamu pun mengikuti jejaknya .." lanjutnya..
"..dan jika kamu masih belum juga sadar akan kesalahan itu, lebih baik aku menjauh dari kehidupan mu ton.." lanjut Renata sambil tersenyum sinis pada anton.
Anton yang sedari tadi terdiam mendengar omongan renata, menyadari bahwa selama ini dia selalu lari saat masalah itu datang, hanya amarah dan emosi yang dia luapkan.. Untuk menyelesaikan semua itu..Tanpa berpikiran jernih.
".. Sudahlah ton, berpakaianlah, semua menunggumu.." ujar Renata sambil melempar pakaian Anton, tanpa Anton sadari dia tak berpakaian dalam keadaan polos sedari tadi.
Saat keluar hotel..
Anton terhenti.. Matanya tertuju pada seseorang yang sedang memeluk wanita dan memandang dirinya.. Lalu dia berdiri dan memperagakan seperti sedang mengenjot pada anton, sambil berteriak
"...gimana enak kan memek pacarmu itu huahahaha.. " Tawanya Sambil terus memperagakan genjotan seperti ngentot pada wanita disampingnya.. Di balas dengan tawa genit wanita itu.
"..ton itu kan.." Renata berdiri disampingnya lalu memeluk lengan Anton.
"..hey ton loe mesti bersyukur.. Tanpa gue loe gak akan bisa ngentotin dia.. Huahaha.." ledek dia dan menatap mesum pada renata, beberapa orang orang disekitarnya mulai memandang Anton dan Renata
"..non nanti giliran abang yach yang musti kamu layani.. Latihan geolan dulu ama cowok loe baru layanin gue hahaha.." teriaknya sambil terus dengan gaya menggenjot, lalu dia berlalu sambil tertawa
".. Uannnnjing ,jadi semua ini gara gara loe.." Anton yang sudah terpancing emosinya, menyadari bahwa karena lelaki itu yang membuat Anton kehilangan kesadarannya dan memperkosa renata.. Anton hendak berlari mengejar, tangan nya dicekal oleh Renata, saat dia menoleh.. Renata menggeleng dan berkata..
"..biarkan dia pergi dan tertawa ton, suatu saat dia akan menangis merengek dia hadapan kamu.. Demi aku Ton.." ujar Renata menahan Anton u mengejar lelaki tadi.
Anton pun mengurungkan niatnya untuk mengejar lelaki itu. Dia duduk di tangga depan hotel menenangkan, emosinya.
Renata duduk disampingnya.
"..dia itu anak buahnya ko Apong kan yang dulu di lepaskan ama bang Iwan.." tanya Renata, dijawab dengan anggukan Anton.
"..sudahlah ton, sekarang kita ke rumah sakit, semua menunggumu disana.." ajak Renata.
Dalam perjalanan menuju rumah sakit suasana dalam taksi hening tak seorang pun berbicara, pikiran anton yang terus berkecamuk menyesali atas semua perbuatannya. Dan renata yang hanya bisa meratapi nasibnya..
Bersambung
NEXT -----> ~~EPISODE 32~~