Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT GENGSI DONG !!! (By : FigurX)

Bimabet
WELCOME TO










○○○○○○○○○○○

Bagian 23 : Loveee melulu 💙

(Final Round)

○○○○○○○○○○○





Scene 2






》》》》○《《《《





"Dann.. temenin dulu yuk di kamar. Bete sendirian sampai sore nanti nungguin arek-arek", Nada merajuk manja kepada Dana setelah mereka usai menyelesaikan makan siang.

Tanpa ada penolakan, Dana menuruti permintaan Nada. Mereka segera melangkah memasuki kamar hotel yang ditempati Nada.


"Tunggu ya Dann.. aku mau mandi sebentar", Nada berlari memasuki kamar mandi. Dana santai menikmati tontonan tv kabel di kamar Nada.


Sekian menit berselang..



Krieeekk



Nada yang telanjang polos kaget saat tiba-tiba Dana muncul diambang pintu kamar mandi yang tak terkunci. Ohh.. Dana juga sudah bugil.

Batang Dana yang sudah tegak, bergoyang konstan seperti melambai untuk memanggil Nada.

"Ooohh apa itu Daaann.. gede banget", Nada terpekik melihat batang besar Dana. Namun dalam hati Nada tersenyum puas. Ternyata batang Dana sama besarnya dengan batang milik Pras waktu itu yang sempat membuat Nada tergiur.

Tubuh Nada begitu indah. Dibawah guyuran shower terlihat jelas lekuk lekuk tubuhnya. Buah dada yang besar dan kencang. Puting ranum yang memerah tua. Perut yang ramping. Buah pantat yang membukit montok. Sungguh penampilan yang number uno.

Dana menghambur ke arah Nada. Cepat mereka saling memagut bibir dibawah guyuran shower yang hangat. Ciuman terpanas dari yangboernah mereka lakukan. Nafas memburu, liur menetes, bibirnya yang melekat satu sama lain.

Tangan Nada merengkuh tengkuk Dana. Tangan Dana memeluk erat punggung Nada. Lama mereka bermain bibir.

Mwwwhh

Hhmmm

Ehmmmmm..

Puas bermain bibir, Nada menarik tubuh Dana sedikit menjauh dari siraman shower. Nada berjongkok memperjelas pandangan menikmati tampilan batang keras Dana.

Perlahan Nada merengkuh batang itu dan melumatnya. Dana melenguh merasakan kenikmatan. Tangan Nada mengocok cepat.

sedotan, jilatan, kuluman, dan kocokan di padu menjadi satu permainan oral yang sangat melambungkan Dana. Nada tersenyum bangga mampu menerapkan hasil kursus singkat dengan Pras waktu itu.

Dana tak kuasa menahan. Ditariknya tubuh Nada hingga berdiri kembali. Segera ia mengambil handuk dan menyela sisa-sia air ditubunya serta tubuh Nada. Perlahan tapi pasti Dana menggandeng tangan Nada menuju ranjang.

Kembali mereka berciuman dengan ganas disisi ranjang. Waktu yang cukup leluasa sebelum Hajar dan Dira datang dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mereguk manisnya cinta.

"Dann.. hati-hati ya, aku masih virgin", bisik Nada ke telinga calon suaminya.

Nada segera naik ke tempat tidur diikuti oleh Dana. Dengan posisi misionaris mereka akan memulai penetrasi. Sebentar Dana mengulum puting Nada, membuat Nada menggelinjang kegelian.

"Iih nakal mulutnya", rajuk Nada saat bibir Dana mengenyot kedua putingnya.

"Nakal tapi mau kan??", jawab Dana di sela kenyotannya.

"Hu um", jawab Nada pendek.

Merasa puas bermain puting, Dana memposisikan konti tepat di depan bibir kemaluan Nada.

Nada menggigit bibirnya dengan tegang.

"Ehmm.. pelan sayangg.. uuh gedenyaa", kepala kemaluan Dana baru saja masuk, namun Nada sudah merasa khawatir dengan batang besar Dana.

"Ehhh..shhhh", Nada kembali menggigit bibir bawahnya dan merasakan batang Dana yang centi demi centi kian masuk ke dalam rongganya yang basah.

"Aduhh mentok selaput daraa", bisik Dana saat separuh batangnya masuk namun terhenti.

"Ehmm pelan.. sakiit sayangg ohh", Nada meringis menahan sakit yang menyeruak.

Dana menarik napas kemudian dengan kuat menghentak.

"Aaaarhhh....", Nada berteriak kesakitan. Batang Dana kini menyumpal penuh ke dalam liang Nada tanpa sisa.

"Jangan dulu Dan.. uuh sakiiit", Nada menahan pantat Dana untuk bergoyang. Ia butuh waktu untuk menyesuaikan.

Sekian detik menunggu. Dana mencoba menarik pelan batangnya. Sebentar kemudian ia tusukkan lagi hingga habis.

"Ehhmm ssshh", Nada masih sedikit mengernyit menahan sakit. Namun maju mundurnya batang Dana kian lama kian lancar. Akhirnya rasa sakit itu hilang lenyap.

"Oooh Dannn sayang.. geliii.. enakkk sayang ooh", Nada mulai mendesah nikmat.

"Guede poll kontolmu sayangg... oooh mentokk rasanyaa ahhh", Nada kian meracau.

Dana mengambil inisiatif untuk menaikkan tempo tusukan. Gerakannya semakin cepat.

"Oooh Dann enakkk.. teruss sayang ahhh Ampunn enakkk", Nada menyukainya. Dana semakin cepat menggoyang vegie Nada penuh gairah.

"Oooh kontol gedeku. Ooohhh ohhh sayang enakk", Nada merancau dengan binal. Ucapannya semakin hot.

Ooh ohhh ooohh

ampuuunn ehmmm ssshhh

Terussh Dann.. lebih cepathhh ahhh


Nada meraung-raung dan mendesah kuat. Kewanitaaanya seperti sedang di gelitik dengan kuat.

"Sayaang.. aku mau nyampee ahhh", ucap Nada diantara desahan.

"Bareng sayang,, aku juga", teriak Dana terengah.

"keluarin di dalam aja sayang... gapapa., biar jadi anak kitaah ahhh ahhh.. Dan aku sampehh awwhh ohhhh ahhhh", Nada mengejang dan menegang nikmat. Ia mencapai orgasme yang luarbiasa.

"Akuu sampe juga nih ahhh", Dana mendesah kemudian menyemprotkan cairan ke dalam liang Nada.



Kedua insan penuh cinta ini saling memeluk, tersenyum, dan memagut bibir.

Setelah beristirahat, mereka mengulang kembali dua kali permainan sebelum Hajar dan Dira kembali ke kamar.


---------


Malam harinya...


"Bos, kayaknya aku perlu segera ijin untuk melamar calonku di Lampung", Yosa berucap kepada Dana saat mereka bersantai bersama di lobi hotel setelah acara makan malam.

"Kapan rencana Bro?", tanya Dana.

"Mungkin satu dua bulan lagi sambil persiapkan surat-surat dan seserahan", jawab Yosa yakin.

"Boleh.. ambil aja waktu yang diperlukan", jawab Dana bijak.

"Aku ikut kesana", ucap Dodo.

"Aku juga", ucap Indra.

"Lhooh.. ojok akeh-akeh rek (jangan banyak-banyak) nanti kantor kekurangan tenaga", Dana mengingatkan.

"Unitku masih ada Dira yang wakili", Indra membela diri.

"Aku juga sementara dirangkap Hajar bisa kayaknya", Dodo ikut-ikut an.

"Hahaha.. kalian ini.. solidaritasnya luar biasa. Wes atur ajalah. Selama kantor bisa dikondisikan yowes bungkusss", jawab Dana terkekeh melihat sahabat-sahabatnya begitu antusias membantu Yosa.

"Lha kalian kapan nikahnya??", pertanyaan Dana tertuju pada Dodo, Indra, dan Khusna

"Koen sek lahh.. abis itu kita hehe", jawab Khusna diiringi acungan jempol Indra dan Dodo.

"Jangkrikk.. iki lontong-lontong lima ngantri nikah kabeh iki hahaha", Dana terbahak diikuti yang lainnya.

"Ya iya lah.. mosok ga ikut nikah?!! Gengsi Dong !!!", canda Indra kembali mengundang bahak mereka berlima.


----------


Jauh di dalam kamar Pak Ali..



Terlihat kulit yang mulai keriput di sekujur badan. Pak Ali telanjang bulat sambil memegang batang keriputnya yang menegang.

Ia tergiur melihat kaum muda yang mulai berpasang-pasangan. Angga, Dana, Khusna, dan yang lain. Apalah daya Pak Ali tak semujur Pak Kusno yang masih memiliki pendamping.

Dengan pelan Pak Ali memainkan tangan di sepanjang batang kelaki-lakiannya. Semakin lama semakin cepat.

Tak tahan dengan semua itu, Pak Ali segera merebahkan diri di tempat tidur. Meraih guling. Dan melesakkan batangnya diantara lubang sarung guling yang menganga.

--------


TAMAT


Go to EPILOG ⤵
 
EPILOG



>>>>>>>●<<<<<<<



6 bulan setelah acara rekreasi PT. RDG ...



Sebuah mobil Pahero keluaran terbaru memasuki gerbang PT. RDG yang sekaligus tempat tinggal Nada.

Dana, Khusna, dan Indra turun dari mobil tersebut dan melangkah ke arah ruangan kantor. Mereka baru saja pulang dari unit usaha Pabrik Plastik untuk meng-deal kan transaksi besar dengan konsumen dari Jepang. Secara kontinyu produk plastik mereka akan dikirim regular ke Jepang hingga range waktu 5 tahun ke depan. Sebuah capaian besar untuk pertumbuhan pesat PT. RDG.

"Wah suamiku datang", teriak Nada yang saat itu sedang duduk bersama Hajar dan Dira. Ketiganya segera berdiri menyambut.

Dana dan Nada sudah resmi menjadi suami istri meski sayangnya benih yang tertanam saat di kamar hotel waktu itu belum menghasilkan janin.

Khusna dan Indra berencana akan menikah massal dalam tiga bulan ke depan untuk memperistri Hajar dan Dira.

"Dan.. tahu gini, kenapa tidak sejak jaman jual gorengan saja langsung nikahi Nada??", tanya Dira penasaran.


Serempak Dana, Khusna, Indra menjawab,

"GENGSI DONG !!!"



<><><><><><><><>




FigurX

Mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya kisah ini.


Terimakasih kepada :

Sista Gadies
Om Clothink
Om Paidikage
Om Ulrich
Dan penulis-penulis lain yang sempat membantu


Terimakasih juga kepada semua pembaca yang 4 tahun setia menunggu kelanjutan kisah ini.


Sampai jumpa lagi di karya FigurX berikutnya👋


👍SALAM SEMPRUL
👍SALAM JANCUK


_end
 
Terakhir diubah:
Terimakasih atas update ceritanya suhu @FigurX ..
Dan selamat atas TAMATNYA cerita ini..
Btw itu kasihan Pak Ali suhu,
Koq ga dicariin pasangan tho?
Dona yg insyaf, ato Mita, ato sapa kek, hehe..
Ditunggu sequel ato cerita barunya Suhu..
 
Woahh..
Wes tamat cak..
Cepet e cakk??
Hehe..

Suwun ya cak.. dan selamat wes namatke cerita..
Tak enteni karya2 liyane cak..
:beer:

Semangat berkarya..

Wani..
:cool:
 
EPILOG



>>>>>>>●<<<<<<<



6 bulan setelah acara rekreasi PT. RDG ...



Sebuah mobil Pahero keluaran terbaru memasuki gerbang PT. RDG yang sekaligus tempat tinggal Nada.

Dana, Khusna, dan Indra turun dari mobil tersebut dan melangkah ke arah ruangan kantor. Mereka baru saja pulang dari unit usaha Pabrik Plastik untuk meng-deal kan transaksi besar dengan konsumen dari Jepang. Secara kontinyu produk plastik mereka akan dikirim regular ke Jepang hingga range waktu 5 tahun ke depan. Sebuah capaian besar untuk pertumbuhan pesat PT. RDG.

"Wah suamiku datang", teriak Nada yang saat itu sedang duduk bersama Hajar dan Dira. Ketiganya segera berdiri menyambut.

Dana dan Nada sudah resmi menjadi suami istri meski sayangnya benih yang tertanam saat di kamar hotel waktu itu belum menghasilkan janin.

Khusna dan Indra berencana akan menikah massal dalam tiga bulan ke depan untuk memperistri Hajar dan Dira.

"Dan.. tahu gini, kenapa tidak sejak jaman jual gorengan saja langsung nikahi Nada??", tanya Dira penasaran.


Serempak Dana, Khusna, Indra menjawab,

"GENGSI DONG !!!"



<><><><><><><><>




FigurX

Mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya kisah ini.


Terimakasih kepada :

Sista Gadies
Om Clothink
Om Paidikage
Om Ulrich
Dan penulis-penulis lain yang sempat membantu


Terimakasih juga kepada semua pembaca yang 4 tahun setia menunggu kelanjutan kisah ini.


Sampai jumpa lagi di karya FigurX berikutnya👋


👍SALAM SEMPRUL
👍SALAM JANCUK


_end
Selamat sudah tamat ya Hu untuk seri DKI
Tinggal nunggu seri Duo Mesum (Yosa dan Dodo) untuk ditamatkan Hu

G terlalu banyak boso Suroboyo ne yo Hu
Mesak ne Pak Ali Rek,mosok karo Guling
Tak pikir Pak Hadi mathek,terus Pak Ali balen maneh enak2 karo Ibu e Najar dan Hajar

Muanteb tenan wes...
:baris:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd