Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Goodbye

Makin bikin penasaraan cak..ayo lanjut lg katanya mau dilanjut malam hehe
 
Katanya malam mau updatr Hu

Huaaaaaa
Nangisgulingguling
 
Sambungan Chapter 8..

“Pagi nath, ada apa kau mencariku?”, tanya dari opsir polisi yang sedang aku temui ini.

“Aku akan menggantikan posisi prasta untuk menyelidiki kasus ini, jadi aku mohon bantuanmu”, jawabku atas pertanyaan dari opsir polisi ini.

“Baiklah nath, aku lebih senang jika kau turun langsung dibandingkan dengan prasta”, ucap dari opsir polisi ini.

“Kenapa kau bisa bicara seperti itu?”, tanyaku menanggapi ucapan dari opsir polisi ini.

“Secara kejeniusan mungkin kalian setara, tapi dalam kasus ini kejeniusan saja tidak cukup, aku butuh lebih dari itu”, ucap dari opsir ini.

“Maksudmu?”, tanyaku ingin detail dari ucapan opsir tersebut.

“Kita tidak akan sanggup melawan singa yang marah, satu-satunya jalan adalah memberikan dia lawan yang sepadan yaitu seekor singa juga”, ucap dari opsir itu.

“Dan aku lihat singa itu kini sudah bangun”, sambungnya dengan menatapku sambil tersenyum kecil.

“Karena dia memang sengaja membangunkanku”, sautku dengan sangat serius.

“Lalu apa yang bisa aku bantu untukmu?”, sambungnya dengan bertanya padaku.

“Aku ingin tau semua hasil dari penyelidikan polisi selama ini, bisa berikan kepadaku semuanya”, pintaku pada polisi ini.

“Baiklah, ikut aku”, ucapnya dengan beranjak pergi meninggalkan ruangannya.

Aku pun mengikutinya dari belakang, dengan masih memikiran apa yang telah aku dapatkan dari semua kasus ini. aku tak tau apa yang telah mereka dapatkan dan berikan kepadaku nantinya, tapi semoga saja ada sedikit petunjuk yang mengarah ke pelaku ini, karena sampai sekarang aku hanya berkecimpung di kegelapan tanpa adanya cahaya, semuanya Nampak samar dan tidak bisa ditebak.

Langkah kaki dari opsir ini menuju ke sebuah ruangan, ruangan yang cukup besar dimana semua tertata rapi. Ada rak besar untuk menyimpan file-file mereka, dan juga meja kerja lengkap dengan beberapa fasilitas di atasnya. Rupanya disini mereka melakukan penyelidikan terhadap semua kasus, termasuk kasus gila ini.

“Ruangan apa ini?”, tanyaku pada opsir polisi ini.

“Ini adalah ruangan untuk menyimpan file-file dari semua kasus yang tidak bisa dipecahkan, atau ruangan X-File”, jawab dari opsir ini.

“Hah.. kenapa kau masukan kasus ini ke dalam X-File, bukankah kasus ini masih dalam penyelidikan kalian?”, tanyaku dengan sedikit kaget mendengar ucapan dari opsir ini.

“Apa menurutmu kasus ini akan terkuak dengan mudahnya, aku hanya berpikir secara realitis saja”, jawabnya dengan nada merendah.

“Jangankan saksi, sebuah bukti saja sangat sulit kita dapatkan, dan semuanya hanya berdasarkan perkiraan saja”, lanjutnya dengan menegaskan betapa rumitnya kasus ini.

“Bisa tunjukan kepadaku semua berkas dari kasus ini?”, sekali lagi pintaku pada opsir ini.

“Ini, ambilah dan selidiki”, ucap dari opsir tersebut dengan memberikanku sebuah berkas dari kasus ini.

Aku pun langsung mengambil file tersebut dan segera membukanya untuk mengetahui isi dalam file-file ini, semuanya aku cermati satu-persatu untuk mencari sebuah petunjuk. Sekali lagi semuanya terlihat sangat percuma saja, sama dengan prasta. Di file milik kepolisian juga hanya sedikit saja yang mereka peroleh, benar-benar misterius sekali.

File-file yang ada di kantor polisi ini hanya meliputi :

Hasil otopsi dari kedua korban yaitu itu pria yang hangus terbakar tanpa kepala, dimana dinyatakan meninggal seminggu setelah kematian dari jenasah yang berada disebelahnya yaitu jasad mama rin. Seroang pria dengan tinggi bekisaran 168cm dan dalam tubuhnya dipenuhi oleh alcohol dan hal ini menurut keterangan bisa memicu proses pembakaran berjalan dengan cepat. Tidak ada satu pun bekas tindakan kekerasan yang dialaminya, dan kematiannya di duga karena dipenggalnya kepalanya setelah itu baru dibakar.

Hasil otopsi dari mama rin, ditemukan dalam tubuhnya cairan bius dengan dosis yang cukup tinggi serta obat tidur yang sangat kuat, terdapat pukulan keras dengan benda tumpul pada tulang rusuknya hingga patah, mengalami pendarahan otak akibat pukulan/benturan dengan benda keras. Luka sobek dan pendarahan pada kemaluannya, sayatan layaknya ahli bedah yang terdapat pada payudaranya hilang payudaranya hilang, dan yang terakhir adalah jahitan yang ada dikedua bibirnya yang sangat rapih dan kematian diduga karena pendarahan pada otaknya.

“Bagaimana dengan hasil penyelidikan kalian terhadap kedua bola mata yang kalian temukan di jalan tol?”, tanyaku pada opsir polisi ini.

“Dari kami tidak ada keterangan dan masih dalam penyelidikan, tapi berdasarkan dari keterangan yang di peroleh oleh prasta, dia menyatakan jika bola mata itu milik dari seorang pelacur dengan inisial N alias nessa”, terang dari opsir tersebut.

“Dari mana prasta bisa menyimpulkan hal ini”, ucapku sendiri dengan berpikir serius.

“Itulah yang ingin aku tanyakan, tapi melihat kondisi sekarang sangat tidak mungkin dia bisa menjawab pertanyaan ini”, saut dari opsir ini.

Sebenarnya sudah sampai sejauh mana prasta melakukan penyelidikan ini, jika aku menganalisa berdasarkan dari bukti-bukti yang sudah terkumpul sangatlah susah untuk menebak siapa pelakunya. Jika pelakunya masih samar atau masih belum ketahuan lalu kenapa pelaku tersebut mengambil langkah gila untuk menyakiti prasta.

“Apakah mungkin pelaku merasa terancam akan keberadaan prasta lalu pelaku tersebut mengambil inisiatif dengan memberikan pelajaran kepada prasta”, ucapku sendiri dengan berpikir sangat keras.

“Mungkin saja, atau mungkin prasta sudah mengetahui siapa pelaku tersebut”, saut dari opsir polisi ini.

“Bisa jadi”, sautku lagi.

File selanjutnya adalah hasil dari olah TKP, TKP pertama adalah tempat ditemukannya bola mata itu, saying sekali taka da apa pun disana selain kedua bola amta itu, selanjutnya adalah hasil olah TKP di sebuah kamar dimana ditemukannya jasad mama rind an juga pria yang terbakar tersebut, dari hasil olah TKP disini juga tidak ditemukan apa pun selain kedua mayat mereka berdua. Dan hal ini juga terjadi pada tempat sampah dimana prasta ditemukan, sangat bersih dari sidik jari mau pun hal-hal lainnya yang mungkin tertinggal di TKP.

“Tidak ditemukan apa pun dari hasil olah TKP”, ucapku sendiri sambil membaca semua arsip dari polisi.

“Itulah yang membuatku binggung sampai sekarang, kita tidak bisa menemukan secuil kesalahan dari pelaku ini”, saut dari opsir polisi ini.

“Benar-benar sangat rapih dan terampil sekali, sangat-sangat berpengalaman”, lanjut dari polisi tersebut.

“Apa tidak ada camera CCTV yang terpasang di belakang kantor polisi ini, lebih tepatnya di tempat dimana prasta ditemukan?”, tanyaku pada opsir tersebut.

“Tidak ada nath”, jawabnya singkat.

“Apa mungkin pelaku tersebut sudah mengetahui seluk beluk dari kantor polisi ini sehingga dia tau tentang letak-letak CCTV di tempat ini”, ucap dari polisi ini mencoba menerangkan pemikirannya.

“Ehmm.. bisa jadi, jika dia sudah tau tempat ini berarti ada 2 kemungkinan, yang pertama adalah dia orang dalam dan yang kedua adalah pelaku tersebut sering mondar-mandir kemari”, ucapku menerangkan akan analisaku.

“Tapi bisa jadi juga dia telah sekongkol dengan orang dalam untuk bisa mengetahui atau membaca tempat ini”, sedikit masukan dari opsir polisi ini.

“Kau benar juga, jika hal itu terjadi maka percuma saja semua penyelidikan ini”, ucapku dengan memikirkan cara yang tepat untuk aku ambil.

“Lalu apa rencanamu?”, tanya dari opsir ini.

Sejenak aku tidak menghiraukan pertanyaan dari opsir polisi ini, aku sedang memikirkan apa yang baru saja terucap dari mulut opsir ini. dimana jika benar ada orang dalam yang terlibat berarti semua pekerjaan ini akan sia-sia belaka karena palaku tersebut bisa membaca pergerakan kita, tapi dari itu semua ada satu hal yang memancing kecurigaanku.

“Aku ingin bertanya sesuatu kepadamu, aku harap kau bisa lebih terbuka kepadaku”, ucapku pada opsir polisi ini dengan nada serius.

“Katakan?”, sautnya dengan tatapan tak kalah serius denganku.

“Atas inisiatif sendiri atau ada yang meminta atau mempengaruhimu untuk memasukan kasus ini dalam X-file?”, tanyaku pada opsir polisi ini.

“Aku yang memutuskan untuk memasukan kasus ini dalam X-File”, jawabnya dengan tegas.

“Memutuskan.. memutuskan.. konotasi kata tersebut sedikit terdengar ambigu di telingaku”, ucapku dengan sedikit memikirkan kata-kata yang dilontarkan oleh opsir ini.

“Apa aku bisa mengetahui lebih detail bagaimana bisa kau memutuskan hal ini”, sambungku.

“Yaa.. yaa.. aku harus sadar siapa orang yang sedang aku hadapi sekarang, dan kau memang benar nath”, ucap dari opsir ini.

“Maksudmu ada orang lain yang berpikiran sama atau mempengaruhimu untuk memasukan kasus ini dalam X-File?”, tanya detail pada opsir ini.

“Yaa.. benar, dan dia adalah salah satu anggota khusus yang di perintahkan oleh pusat untuk menangani kasus ini, tapi setelah membaca semua file-file ini dia berubah pikiran untuk meneruskan kasus ini”, jawab dari opsir polisi ini.

“Sepertinya dia sudah menyerah sebelum berperang”, lanjut ucapan dari opsir polisi ini.

Seperti dugaanku, pasti ada orang dibalik keputusan opsir polisi ini untuk menaruh kasus ini dalam X-File. Dan yang membuatku lebih penasaran adalah orang ini adalah utusan langsung dari pusat kepolisian yang merupakan anggota khusus, bagaimana mungkin seorang anggota khusus yang dipercaya untuk menangani kasus ini langsung menyerah tanpa melakukan sedikit pun tindakan.

“Hanya membaca file dan dia langsung menyerah, bagaimana mungkin bisa dia menjadi anggota khusus dan kenapa pula pusat menugaskan dia untuk menangani kasus ini”, ucapku sendiri.

“Siapa dia?”, lanjutku dengan bertanya penasaran.

“Gemmy Prasetyo namanya, track recordnya sangat bagus bahkan dia merupakan yang terbaik di antara yang terbaik”, jawab dari opsir polisi ini.

“Huft.. terbaik, terbaik apanya jika dia sudah menyerah hanya dengan membaca file-file ini”, sautku dengan sedikit merendahkan kapasitas dari gemmy.

“Itulah yang aku dengar”, ucap dari opsir polisi ini.

“Tapi ngomong-ngomong apa yang sedang kau pikirkan tentang dirinya?”, tanya dari opsir ini.

“Aku merasakan sedikit keanehan disini, aku yakin jika kau juga memmikirkan hal yang sama denganku”, jawabku santai.

“Kau benar juga, seorang yang terbaik dan ditugaskan langsung, tapi dia sudah menyerah setelah membaca file-file ini. sangat berbeda denganmu”, saut dari opsir ini.

“Pemikiranmu sangatlah polos sekali, opsir… “, sautku.

“Maksudmu?”, tanya darinya dengan sangat penasaran.

“Lebih dari itu, bahkan aku menaruh kecurigaan padanya, mungkin dia memang sengaja ingin memasukan kasus ini dalam X-File”, ucapku pada opsir ini.

“Untuk apa dia melakukan hal itu?”, tanya lagi dari opsir ini.

“Jika aku adalah pelaku tersebut dan aku memiliki akses untuk bisa masuk kedalam kepolisian, maka aku akan melakukan hal yang sama”, jawabku memberikan gambaran pada opsir ini.

“Kau mencurigainya sebagai pelaku”, saut dari opsir ini sedikit kaget atas ucapanku.

“Dengarkan dulu penjelasanku”, ucapku menenangkan opsir ini.

“Dengan memasukan kasus ini dalam X-File maka kita akan bisa lebih mengontrol perkembangan kasus ini, bukan berarti kita akan membekukannya tapi lebih untuk mengetahui siapa-siapa orang yang menyelidiki kasus ini”, sambung dari penjelasanku.

“Coba bandingkan dengan kasus-kasus yang tidak masuk dalam kategori X-File, banyak sekali bagian/pihak yang terlibat untuk menangani kasus tersebut dikarenakan banyak dari pihak polisi yang hanya ingin mengejarkan kenaikan pangkat atau hal lain dari penyelesaian setiap kasus”, sambungku lagi.

“Benar juga ucapanmu”, saut opsir ini.

“Tapi dibalik itu semua ada satu hal lagi yang mungkin menjadi tujuannya”, ucapku lagi.

“Apa itu?”, tanya opsir ini sangat penasaran sekali.

“Jika memang benar tujuannya adalah diriku, maka dengan memasukan kasus ini dalam X-File akan memancing diriku untuk membukanya kembali”, ucapku lebih lanjut.

“Kau benar sekali, untuk kasus-kasus yang masuk dalam X-File memiliki persyaratan tertentu untuk harus dibuka, dan persyaratan itu adalah adanya bukti-bukti yang kuat”, ucapnya.

“Tapi hal itu lain ceritanya jika dirimu yang meminta karena factor dari keluargamu, atau mungkin lebih tepatnya factor Teguh Suryadharma”, lanjut dari perkataannya.

“Lalu apa rencanamu sekarang ini nath?”, tanya dari opsir polisi ini.

“Aku tidak tau kau ada di pihak siapa tapi yang pasti, jika semua yang aku ucapkan sampai bocor ke orang lain, aku bisa pastikan kalau kau adalah musuhku atau ada di pihak pelaku itu”, ucapku sedikit memberikan intimidasi kepada opsir ini.

“Bagaimana mungkin aku ada di pihak pelaku itu”, ucapnya membantah pernyataanku.

“Jika begitu diam dan ikuti semua perintahku, biarkan aku yang memimpin penyelidikan ini, bagaimana ?”, pintaku sedikit memaksakan kehendakku.

“Apa kau pikir aku punya pilihan lain”, ucap dari opsir ini.

“Bagus sekali jika kau paham, pertama yang harus kau lakukan adalah mengeluarkan kasus ini dari X-File”, perintahku pada opsir ini.

“Jika benar gemmy adalah pelakunya, hal ini sama saja dengan kau memasuki perangkapnya”, ucap dari opsir ini.

“Jika aku tidak masuk dalam perangkapnya, aku tidak akan tau siapa pelaku tersebut, disini aku hanya mengetes siapa sebenarnya gemmy itu”, terangku atas keraguan dari opsir ini.

“Tapi menurutku, kemungkinan gemmy sebagai tersangka sangatlah kecil, atau bias aku bilang kalau itu hanyalah pemikiran konyolmu saja”, ucap dari opsir polisi.

“Gemmy datang sekitar 3 hari yang lalu, dimana semua korban telah menjadi korban, dan dia juga baru pertama kali ini ke kantor ini, sangat kecil kemungkinan jika dia pelakunya”, ucap dari opsir ini.

“Sekecil apa pun kemungkinan itu, tetap saja masih ada kemungkinan dia sebagai pelaku, karena dimataku sekarang adalah siapapun yang menimbulkan kecurigaanku akan aku masukan dia dalam list pelaku”, terangku.

“Ok baiklah, terserah dirimu saja, hanya itu sajakan tugasku”, ucap dari opsir ini.

“Ketemukan aku dengan gemmy, ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan pada dirinya”, ucapku pada opsir ini.

“Baiklah, aku akan menghubunginya dan memintanya untuk kemari”, jawabnya dengan nada sedikit melemah.

Satu lagi orang aneh muncul dalam kasus ini, semakin banyak saja orang yang terlibat dalam kasus ini. tidak perduli siapa pun dia, jika dia sudah menimbulkan rasa kecurigaanku maka aku akan berhati-hati terhadapnya.
 
Pertalite update

Gemmy muncul nih
Ayo Hu lanjut lagi


Yaaaahh gagal pertamax keduluan atas ane nih *edited
 
Hmmmmm muncul lagi dah orang baru
Jadi tambah ruwer aja nich kepala
Lanjut cak
 
Gemmy? Tokoh baru?
 
Tokoh dari cerita sblm nya gan, dari cerita "The End"
W**tpad ya? G ngikutin yg di luar forum sih, jd nya ga tahu :(
 
Hmmmmm drng pindah ganjil toh
Tak surung tak ben ndang pindah ganjil
 
kenapa gemmy memasukan kasus ini ke X - File mungkin dia ngrasa DEJAVU dgn kasus yg pernah dia tangani dulu bersama hans

nggak sadar kalo pertamax :haha: :haha: :haha:
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd