Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY GREAT DAIRAZER ANGELION (racebannon)

Bimabet
Baru baca dan benar benar menjadikan imajinasi liar, double pilotnya mengingatkan film p*cific rim.
Tapi setingan WARnya like gund*am.
Benar benar LIAR karya om RB, SALUUUTTT
 
GREAT DAIRAZER ANGELION

=====

PART 11 – HOMETOWN


kapal_10.jpg

Keempat warlord itu terdiam. Mereka berlutut ke arah sebuah bayangan hologram.

“Sampai kapan kalian mau bermain-main?”

Tidak ada jawaban apapun. Suara yang menggelegar itu tampak tak sabar.

“Kalian berempat kupilih sendiri untuk menyerang Bumi. Kalian tidak pernah selama ini menaklukkan planet-planet lain…. Kalian terlalu meremehkan mahluk-mahluk penghuni Bumi yang selama ini kalian sebut terbelakang itu”

“Yang mulia, kami…”

Kalian buang-buang waktu… Apa harus aku sendiri yang datang kesana?”

General Krall, President Leer, Ambassador Rem dan Governor Trow tidak bisa menjawab apa-apa. Astromonster-astromonster yang dikirim oleh Governor Trow dan Ambassador Rem ke bumi sudah bisa dikalahkan oleh manusia.

“Tidak perlu yang mulia, kami bisa menangani planet ini” jawab General Krall.

General Krall… Hanya kamu dari mereka yang belum menunjukkan apa-apa kepadaku? Apa fungsinya kamu menyebar pasukan di tempat-tempat terpencil? Kenapa kamu membuat kamp militer di Kutub Utara? Ada apa disana?”

“Mungkin dia ingin menyerang pinguin dan beruang kutub, Yang mulia…. AAAARRRGHHHHH!!!!!”

Ambassador Rem mendadak terjungkal ke langit-langit. Dia seperti tersetrum di atas sana. Badannya kejang-kejang dan kemudian dia terlempar ke pojok ruangan.

“Aku tidak mentolerir omongan main-main seperti itu, terutama kamu, Ambassador Rem… Androman 32 yang kamu banggakan akhirnya kalah juga”

“…….”

Mereka semua terdiam. Tidak ada yang berani bersuara lagi. Keempat panglima perang yang berpengalaman itu tampak seperti sekumpulan anak taman kanak-kanak di mata pemimpin Armada Perang Desdiber.

“Kalian punya batas waktu. Kalian tahu kapan. Kalau sampai batas waktu itu lewat, kalian akan menerima ganjarannya….”

Hologram itu pun hilang, dan suasana mencekam pelan-pelan menghilang. Mereka masih diam. Tidak ada satupun suara terdengar, walau mereka semua sudah bangkit.

“Tolol” President Leer meledek Ambassador Rem. “Kamu ingin merendahkan Krall, tapi kamu malah kena batunya”
“Sekali lagi dia bercanda seperti itu, dia langsung mati pasti….” Sambung General Krall. “Atau aku bunuh sekarang saja? Aku sudah bosan mendengar kelakarnya…” Kuku General Krall berpendar, mengeluarkan sinar-sinar redup berwarna putih. Matanya menyala putih juga, seperti ingin menghancurkan Ambassador Rem dengan kekuatan yang ia miliki.

“Sudahlah, kalian diam saja disini saling bantai membantai…. Aku sudah tidak sabar juga melihat kalian semua mati” kesal Governor Trow. “Aku lebih baik bekerja sendiri, daripada buang-buang waktu”

“Dia mengeluh soal buang-buang waktu, padahal dia yang paling banyak menyia-nyiakan waktu dengan mengirim banyak Astromonster” ledek President Leer.
“Sekali lagi kamu bicara, kubuat kamu terbelah-belah!”

Governor Trow menghunuskan pedang lasernya ke arah President Leer. President Leer hanya menatapnya balik dengan muka culas. Kepalanya yang seperti gunting lantas bergerak-gerak. Mendadak, dua buah senapan milik prajurit yang berjaga di luar terbang dengan kecepatan tinggi ke dalam ruangan, dan langsung menodong Governor Trow.

“Oh, menarik” tawa Governor Trow. “Jadi sekarang kita akan saling bertarung?”
“Kamu serang aku, aku akan menembak”
“Kamu tidak ingat ya, kalau badanku anti peluru?”

“Ingat, tapi aku juga tahu kalau aku menembak ke arah jendela, kalian semua akan terhisap dan mengapung di angkasa…. Hanya aku yang bisa hidup di ruang hampa udara” tawa President Leer, sambil mengarahkan salah satu senapan ke jendela kapal induk itu.

“Terserahlah” Govenor Trow, tanpa memasukkan pedangnya ke tempatnya langsung berjalan pelan ke arah pintu keluar. “Aku harus mengerjakan sesuatu, berada di tengah mahluk-mahluk tolol seperti kalian hanya akan membuatku jadi ikut-ikutan tolol”

=====

17 Oktober 2053

Govenor Trow sedang berdiri di dalam sebuah hangar. Dia melihat pasukannya yang sedang sibuk hilir mudik kesana kemari. Mereka tampak sangat sibuk, mempersiapkan sesuatu untuk keberlangsungan rencana Armada Perang Desdiber untuk menyerang dan menguasai sumber daya alam milik bumi.

“Governor, lapor!”
“Ya, silahkan, mudah-mudahan ini laporan baik” jawab sang warlord.

“Semua sistem sudah siap, kita bisa turun ke bumi dalam waktu singkat”
“Menarik, atur koordinat yang cocok untuk kita turun, ada ide?”
“Kami punya beberapa alternatif, Governor… Ada Moskow, Brazil, Afrika Selatan, Jepang, dan juga Kanada”
“Tadi apa kamu bilang?”

“Yang mana, Governor?” bingung sang pasukan.
“Kedua sebelum terakhir”
“Jepang”

“Menarik, kita turun ke sana saja”
“Ada alasan khusus, Governor?”

“Tidak ada, hanya tempat itu menarik untuk dikunjungi, kita mungkin dapat mengambil energi dari tempat itu. Tempat itu sering terjadi tsunami dan gempa bumi…..”

“Baik, berapa yang diturunkan?”
“Semuanya” jawab Governor Trow.
“Semuanya, Governor?”
“Semuanya”
“Tapi nanti kita…. AAAHHH!!!”

“Bagian mana dari ‘semuanya’ yang kamu tidak mengerti?”

Sang prajurit jatuh berlutut. Tangan kanannya jatuh ke lantai. Governor Trow menebas tangan anak buahnya dengan pedang lasernya, tanpa ampun. Sang prajurit tampak kesakitan, asap hitam dan bau gosong terlihat muncul dari bekas lukanya.

“Semua Dominer K kita turunkan ke bumi” perintah Governor Trow. “Dan aku tidak ingin ada yang bertanya lagi…… Kita turunkan semuanya, kita serang Jepang dengan kekuatan penuh!”

“Ba…Baik… Governor”
“Dan siapkan juga Plissken Z, isi penuh bahan bakar dan amunisinya” sambung sang Governor.
“Baik…”

“Dan tolong siapapun, buang si buntung ini ke luar angkasa. Dia tidak berguna lagi bagi kita dalam kondisi yang seperti ini”

“Ah?”
“Siap Governor!” sahut beberapa prajurit, sambil dengan otomatis menarik paksa dan membopong rekan mereka yang baru saja kehilangan tangan kanannya.

“Lihat saja, kekuatan armada robot milik kami pasti lebih kuat daripada robot-robot milik manusia bumi…..”

Governor Trow memasukkan pedang laser itu ke tempatnya lagi, sambil berjalan dengan langkah tegas ke sebuah massa besar yang menjulang di dalam hangar itu. Plissken Z. Salah satu robot raksasa yang dibawa Armada Desdiber ke bumi, tapi belum pernah diturunkan ke medan perang. Akhirnya dia akan turun juga, batin Governor Trow.

“Kamu mau apa?” tanya Governor Trow pada salah satu prajuritnya yang sedang berlari ke arah Plissken Z, sambil memakai baju pilot.

“Saya mau mempersiapkan Plissken Z, Governor, saya pilotnya”
“Hmmm….” Governor Trow melepas jubahnya, dan melemparkannya ke arah sang pilot.
“Eh, kenapa Governor?”

“Kamu dibebastugaskan, silahkan liburan sana…. Mulai hari ini, aku adalah pilot Plissken Z”
“Ah, baik, Governor….”

“Sebelum kamu bebas tugas, ada satu hal lagi…. Siapkan baju pilot untukku”
“Siap, Governor!”

=====

kaede_10.jpg

“Aah…. Ahhh… Aaah….”
“Nngh….”

Shower itu memuntahkan air hangat yang banyak, tapi tak satupun yang ada di bawahnya. Air berliter-liter terbuang sia-sia. Suara desahan dan erangan bergema di kamar mandi itu. Suara daging beradu dengan daging terdengar dengan nyaring.

Kaguya sedang berdiri di dalam kamar mandi, dengan bertumpu ke wastafel. Di belakangnya, Kenji berdiri dengan gagahnya, sambil menyetubuhinya dari belakang. Mereka berdua telanjang bulat, dan Kaguya bisa melihat bayangan lelaki itu sedang fokus pada area kewanitaannya dari pantulan di cermin.

“Kenji… Pelan… Ah… Pelan….” Pinta Kaguya, sambil meringis, entah itu keenakan atau kesakitan. Sementara sang lelaki, pilot Dairazer yang sedang melaksanakan kewajibannya untuk bersetubuh dengan partnernya sesama pilot, tidak mengindahkan permintaan itu. Dia fokus pada perasaan yang menjalar dari penisnya, membius ubun-ubunnya.

Mereka berdua telanjang bulat mereka terlihat seperti dua orang bintang film dewasa yang sedang beradegan kasar. Tidak ada kemesraan disana, hanya ada kewajiban.

“Uhn…… Pelan… Aku bilang pelan…. Ah!” Kenji malah meremas pantat Kaguya yang kencang.

Entah dari mana setan itu datang. Kaguya tidak jadi melaksanakan kegiatan mandinya. Kenji menyerangnya dari belakang, saat dia sedang bercermin di dalam kamar mandi. Kaguya hanya bisa menerima serangan itu saja. Menolaknya sama saja dengan membuat robot yang mereka kendarai tak berfungsi.

Gila, pikir Kaguya. Dia merasakan kenikmatan yang selama ini dia tahan tahan. Sejak Inggris, entah kenapa hubungan seks mereka jadi lebih panas daripada sebelumnya. Mereka yang terjebak kewajiban ini, seperti dalam sebuah labirin seks yang menyesatkan. Bukannya jadi terjadwal dan seperlunya, mereka malah melakukannya seperti dua ekor monyet horny yang hanya mempedulikan persetubuhan saja.

“Kenji, aku mau… Ah… Ah… Aaa…” Kaguya berteriak tanpa suara. Mulutnya terbuka lebar, matanya terlihat lemah. Dia seorang pilot jagoan, tapi sekarang dia seperti boneka seks yang bisa dipakai kapan saja semaunya. Dan dia tidak menolak itu.

“Nnnhhhh….. AAAH!!” Kaguya merasakan puncak kenikmatan. “Kenji… Sudah… Aku sudah… Uh… Uh… Sudah… Aah…. Ahh…… Anh…..”

Kenji malah bergerak semakin ganas. Dia memeluk pinggang Kaguya, sambil memainkan buah dada indah perempuan blasteran Jepang Filipina itu dengan tangan yang satunya lagi. Bodohnya, Kaguya tidak menolak semua itu. Dia juga seperti tenggelam dalam permainan seks yang wajib ini.

Batasan-batasan semakin dilanggar.

Peraturan yang mereka buat seperti tidak ada lagi.

Kenji tampak tak peduli pada ini semua. Kaguya juga semakin tak peduli.

“Ah!”

Kenji melepaskan spermanya di dalam pengaman. Dia lantas mencabut penisnya dari dalam vagina Kaguya, dan merenggut badan indah perempuan itu dengan satu gerakan kasar. Kenji meraih dagu Kaguya. Mereka saling bertatapan dalam diam.

“Apa yang kamu pikirkan sekarang?” tanya Kaguya dengan suara yang lemah.
“Tidak ada”
“Maksudnya?”
“Aku tidak memikirkan apa-apa”

Mata mereka saling menatap lekat. Nafas mereka saling bertukar, badan mereka berbasuh peluh, dan isi kepala mereka sama-sama kosong.

Dan dalam satu gerakan yang mendadak, Kenji meraih bibir perempuan itu, melumatnya, menciumnya dengan ganas. Mereka saling memagut, saling bertukar nafsu di dalam ciuman itu.

Air hangat dari shower terbuang semakin banyak. Tidak ada suara apapun disana, selain nafas Kaguya dan Kenji yang saling beradu bibir.

Malam itu lagi-lagi jadi saksi persetubuhan panas mereka yang makin lama semakin tak terarah, tak terkondisikan, dan tak terkordinasikan.

=====

destin10.jpg

20 Oktober 2053.

Sebuah monolit besar turun dari langit, tepat di atas Tokyo.

Orang-orang tampak panik dan bingung, karena monolit raksasa itu tidak terdeteksi oleh radar. Warnanya seperti warna bebatuan, lengkap dengan medan perisai yang tak bisa ditembus oleh senjata apapun yang menyerangnya.

Rudal-rudal milik Tentara Jepang tidak mempan. Masyarakat Tokyo sibuk menyelamatkan diri. Mereka menjauh dari pusat kota, karena sepertinya sebentar lagi daerah itu akan terancam oleh serangan Armada Desdiber, entah oleh apa.

Yang pasti, monolit raksasa itu masih diam, tanpa bergerak, dan tanpa mengeluarkan suara apapun.

Tidak ada angin, tidak ada hujan, tidak ada gerakan apapun. Awan-awan tampak tenang. Cuaca siang itu cerah. Satu-satunya hal yang tak wajar adalah monolit raksasa yang mengambang di langit Tokyo. Tank-tank milik Angkatan Bersenjata Jepang sudah siap di posisinya masing-masing. Pesawat-pesawat tempur sudah lalu lalang di sekitar benda asing itu.

“Kami melaporkan langsung dari pusat kota Tokyo” suara Nami Takahara, reporter dari Ichiban TV terdengar di seantero Jepang.

“Benda di langit itu sudah dari pagi tidak bergerak, dan tidak ada tanda-tanda apapun. Kami belum mendapatkan press release resmi dari Angkatan Bersenjata. Sejauh ini sudah ada pengumuman untuk mengungsi bagi warga sipil di Tokyo dan sekitarnya.”

Nami Takahara berdiri di sebuah balkon gedung tinggi, lengkap dengan Monolit Raksasa itu di background. Para kru lainnya sedang merekam dan menyiarkan gambar geraknya ke seluruh penjuru negeri.

“Warga diminta untuk sementara mengungsi ke Chiba dan Yokohama. Kami bisa melihat bahwa puluhan pesawat tempur dan beberapa armada kendaraan lapis baja sudah siap di posisinya, jika saja ini adalah serangan lanjutan dari Armada Desdiber ke bumi”

“Terimakasih Nami Takahara untuk laporan langsungnya dari pusat kota Tokyo. Bagi para warga Tokyo yang belum mengungsi, di layar anda sudah terdapat alamat-alamat kamp pengungsian yang tersebar di Yokohama dan Chiba. Untuk warga luar Tokyo, tetap tenang dan urungkan niat anda untuk bepergian ke Tokyo. Semua transportasi umum ke arah Tokyo dihentikan sementara sampai ada pemberitahuan lagi dari pihak berwajib. Akina Minamida dan Nami Takahara melaporkan untuk Ichiban TV”

“Sudah, sudah tidak On Air lagi!” teriak field producer pada Nami Takahara.

“Baik” Nami menurunkan microphonenya, dan dia membalikkan badannya, menatap Monolit yang panjangnya ratusan meter itu. Mengerikan, dan kita semua tidak tahu serangan jenis apa ini? Apakah ini benda asing lain? Apakah ini juga senjata dari Armada Perang Desdiber?

“Nami, ayo, kita harus segera pergi dari sini”
“Mobil sudah siap?” tanya sang perempuan.
“Sudah, tapi kita tidak bisa lewat lift, kita harus lewat tangga”
“Oh… Baiklah”

Nami melepas sepatu high-heels nya, dan mereka semua berjalan beriringan lewat tangga darurat. Lantai demi lantai mereka lewati. Mereka bergerak dengan cepat, agar mereka dapat segera ikut menjauh dari pusat kota Tokyo. Entah mengapa, aroma kematian tercium pekat di udara kota hari ini.

GGGHHHHRRR…..

“Suara apa itu?” tanya Nami, dengan nada panik.
“Entah, suaranya seperti suara tanah longsor”

ZING! DHUAR!

Mendadak suasana hening kembali.

“Itu suara rudal kan?” tanya seseorang kru televisi.
“Iya, tidak salah lagi”
“Mengerikan” bisik Nami.

Mereka masih bergerak, turun ke bawah. Entah berapa lantai lagi. Rasanya mereka seperti terjebak selamanya di gedung bertingkat ini.

“Lantai berapa ini sekarang?” tanya Nami, yang sudah mulai kehabisan nafas.

ZING! DHUAR!
GGGGHHHHRRRR….

“Apa yang terjadi di luar?”

“Entahlah… Disini tidak ada sinyal yang bisa masuk, jadi kita tidak bisa melihat apa-apa…..” balas seseorang kepada seseorang lainnya. Mereka bergerak makin cepat, panik dan ketakutan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi di luar. Yang mereka tahu adalah suara rudal yang melesat dan suara yang terdengar seperti tanah longsor.

“Seperti tidak sampai-sampai” kesal Nami, sambil memikirkan tunangannya, Kenji Sato mendadak. Kalau ini Astromonster, maka ini adalah tugas pagi Project G.D.A, yang sudah terkenal di seluruh penjuru dunia karena aksi-aksi heroiknya menyelamatkan bumi dari serangan Astromonster. Yang terakhir, dia berhasil mengalahkan Androman 32 di Gunung Vesivius, Italia.

Walaupun Albion hancur dan Graham Townsend gugur di medan perang, Kenji Sato dan Kaguya menjadi pahlawan karena aksi mereka dengan robot Great Dairazer Angelion yang sampai sekarang belum pernah terkalahkan oleh para Astromonster.

“Sebentar lagi!” Nami melihat seorang kru sedang menahan pintu untuk keluar dari rangkaian tangga darurat.

Mereka semua bergegas keluar dari gedung itu, berlari dengan kecepatan sebisanya ke mobil van Ichiban TV yang sudah siap meluncur, menjauh dari Tokyo.

“LIHAT!” seorang kru menunjuk ke arah langit.

Monolit Raksasa itu sedang terpecah-pecah menjadi monolit-monolit yang lebih kecil, mereka tampak mengambil posisi yang simetris, untuk kemudian entah apa. Tapi dari tadi, rangkaian tembakan missile, rudal, meriam, atau apapun itu, tidak ada yang bisa mencegah gerakan-gerakan tersebut.

GGGRRRHHHHHH

“Sial, kenapa mereka jadi terpisah-pisah begitu?”
“Natsuo!” teriak Nami ke arah kameramen-nya.
“Kenapa?”

“Nyalakan kameramu.. Kita siarkan ini!”
“Kita harus segara evakuasi!” teriak field producer.

“Nyalakan sekarang, semua orang harus tahu!”

Natsuo, orang yang diminta langsung menyalakan kameranya, dan mengarahkan lensa kamera tersebut ke arah monolit-monolit yang makin lama makin banyak itu. Mereka semua sekarang berhenti berpisah. Ada puluhan monolit-monolit, dan satu monolit yang lebih besar ada di tengah-tengah mereka.

Mendadak, semua monolit itu jatuh ke tanah.

BRAAKKKKKK!!!!!

Tokyo terguncang.

Nami dan para kru lainnya terjatuh karena dentuman keras yang dihasilkan oleh jatuhnya monolit-monolit tersebut.

“Ayo, kita harus segera lari!!”

ZZZ… ZZING… ZZZZ… ZZZZ…

Suara aneh datang dari monolit-monolit tersebut, yang sedang berubah bentuk. Mereka semua tertegun, karena semua monolit tersebut berubah menjadi robot-robot raksasa. Bentuk mereka semua blocky. Semuanya terlihat menakutkan, terutama yang paling besar. Kakinya empat, tangannya empat, dan seperti terbuat dari batu.

domine11.jpg

Governor Trow ada di dalamnya. Plissken Z, memimpin armada robot-robot Dominer K untuk menghancurkan Jepang, dimulai dari Tokyo.

domine10.jpg

Governor Trow duduk di dalam kokpit. dan dia menangkap ada pergerakan di ujung matanya. Dia langsung menekan sebuah tombol, dan sebuah sinar laser berwarna merah meluncur dari tangan Plissken Z.

“DDDHUUAAR!!!!”

“Kyaaaaa!!!!”

Mobil Van milik Ichiban TV yang akan membawa Nami dan rekan-rekannya lari dari Tokyo hancur berkeping-keping. Kengerian menyerbak di udara Tokyo.

“Prajurit Desdiber........” bisik Governor Trow. “Hancurkan semuanya!!!”



=====

BERSAMBUNG
 
GREAT DAIRAZER ANGELION - ANNOTATION

Project G.D.A


Project Super Robot, dibawah komando Sea Lion Base untuk melawan Armada Perang Desdiber.

albion10.jpg


Sea Lion Base

Pangkalan militer yang terletak di Laut Cina Selatan. Joint Operation antara Angkatan Bersenjata Jepang, Filipina, Hong Kong dan Korea Selatan.

- Kenji Sato : Pilot Dairazer, tokoh sentral serial ini.
- Kaguya : Pilot Angelion, tokoh sentral serial ini.

- Gen. James Chu : Komandan Sea Lion Base, Ketua Project G.D.A
- Yuki Yoneda : Field Commander Project G.D.A
- Gloria Reyes : Field Operator / Support Project G.D.A
- Park Eun Hyeun : Field Operator / Support Project G.D.A
- Naoto Nakajima : Field Operator / Support Project G.D.A
- Professor Daijiro Hayashi : Pencipta Great Dairazer Angelion

Civilian

- Nami Takahara : Reporter TV, Tunangan Kenji Sato

main_c10.jpg

Kaguya - Kenji Sato - Nami Takahara

Desdiber


Armada Pasukan Perang antar Galaksi yang berambisi menguasai Alam Semesta dari ujung ke ujung.

Mysterious Leader : Sosok pemimpin Armada Perang Desdiber

Para Perwira Tinggi Desdiber yang ditugaskan menyerang Bumi :

desdib10.jpg


Plissken Z : Robot Tempur yang dikendarai Governor Trow
Dominer K : Robot Tempur milik Desdiber
 
Wah, mantap updatenya!
Tapi kenapa ada feeling yang nggak enak ya sejak Kenji berubah sikap ke Kaguya? Death flag kah?
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd