Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Baca komen-komen terakhir kok pada negative thinking ke Dhea yaa..

coba berpikir positive doong...

kan kasian Dhea...

:fiuh:
Biar ga negative thinking . Segera di update hu XD . Namanya juga prediksi . Sikap nya tuh menggiring opini kita buat kesana
 
~Elfter Teil!~


Setelah semua sudah jadi, segelas susu Coklat dan satu gelas Teh Hijau punya ku, aku taruh kedua minuman itu diatas nampan dan naik ke lantai dua dimana kamar Dhea berada, dengan perlahan aku menaiki tangga.


Dengan perjuangan yang cukup melelahkan akhirnya sampailah aku di depan kamar Dhea, ku ketuk pintu kamar Dhea dengan perlahan.


Tokk, tokk, tok!!!


“Ayaangg, buka pintunya dong…”


Belum ada jawaban sama sekali, kali ini aku ketuk lebih keras dari sebelumnya..


TOKK, TOKK, TOKK!!!!


“Dheaaa, bukain doongg….”


“Iyaa sebentaarr….”


Ckleekk…


“Loh kok kamu yang bawain minuman ku..?”


“Aaaaaaaaa….”


“Kamu kenapa bengong begitu sih…”


“Iiii iituuu, kok kamu Cuma pakai handuk doang siihh..?”


“Eeehh, AAAAAA…..”


Dhea langsung berlari menuju kamar mandi-nya meninggalkan ku yang masih terpaku melihat tubuhnya yang hanya menggunakan handuk saja tadi, padahal aku sudah pernah melihat dia tanpa busana, tetapi masih saja aku kagum dengan tubuhnya.




Aku lalu tersadar kembali dan masuk kedalam kamar Dhea membawa minuman yang aku bawa, aku letakan minuman itu di meja yang berada di depan TV kamar Dhea, dan aku duduk di sofa yang ada sambil meminum sedikit Teh Hijau yang aku buat tadi.


Aku menyalakan TV dan mencari Channel Sports, aku melihat-lihat ada apa saja Highlight minggu ini di dunia Olahraga, Hhmmm, ternyata cukup banyak juga…


Cklekkk!


Dhea keluar dari kamar mandi sudah dengan menggunakan pakaian, lebih tepatnya Hot Pants berwarna Putih dan Tanktop berwarna Cream, aku melihat cetakan puting payudara-nya menyembul karena dingin-nya suhu AC yang berada di kamar ini.


Aku melihat Dhea tanpa berkedip kembali, dan dia melihat ku dengan tatapan gemas, dan tiba-tiba dia melemparkan handuk yang ia bawa kearah wajah ku.


“IIIhhhh, litanya sampe gitu amat sih, mesum banget…”


Nyeessss!!!!


“AAAAWWWWhhhhhh, sakit wweeyyy, aduh aduh aduuuhhhh…”


And Again Cubitan Maut mendarat dengan mulus di pinggang ku…


“Sakit, sakitt, weey, lepaasss,… adooohh….”


“Huuhh, lagian jadi cowok kok mesum gitu…”


“Aduuhhh, Cowok kalau mesum mah wajar kali yang… aduuhh…”


“Alasan ajaa… hiih…”


Dhea mengambil Susu Coklat yang berada diatas meja dan langsung meminumnya, aku? Aku masih mengelus-elus pinggang ku yang terasa pedas ini karena terkena serangan capit kepiting super…


“Eeh, kamu kok masih pake kemeja sama celana panjang sih, kenapa gak ganti baju..?”


“Laah, aku ga punya baju gantii, lagian kamu ngajaknya ngedadak gitu..”


“Tunggu bentar…”


Dhea langsung berlalu menuju lemari pakaian-nya dan mengambil sebuah celana pendek dan sebuah kaos oblong berwarna hitam, dan kembali menuju diriku yang masih melihatnya..


“Nih, pake aja, aku beliin kamu celana sama kaos, emang sengaja biar waktu kamu nginep dirumah aku, kamu udah punya baju ganti-nya…”


“Eh, emang kamu tau ukuran baju sama celana ku?”


“Apasih yang aku ga tau dari kamu Julian Schwarz, Uummmfffhhhh”


“Eehhmmmppfffhhh….”


“Dah, dah, ganti gih di kamar mandi sana, aku tunggu disini…”


“Iya iya…”


Aku mengambil baju yang diberikan Dhea dan langsung berdiri dan berjalan menuju kamar mandi yang terletak di sudut kiri kamar ini.


Masuk kedalam kamar mandi milik seorang wanita pasti mempunyai aroma yang berbeda, aroma sabun mandi yang baunya sangat harum, dan pasti banyak barang-barang kecantikan yang berada di dekat kaca.


*****


21224145_113172162709713_3366416635282849792_n.jpg



Ananda Dhea


Aku sudah berganti pakaian dan saat ini sedang bercermin di depan sebuah cermin yang berada di dalam kamar mandi milik Dhea, aku melihat diriku yang sedang memakai sebuah kaos oblong berwarna hitam.


Aku kira kaos oblong hitam ini polos, ternyata ada sebuah gambar kelinci yang tercetak cukup besar dibagian depan, mending lah kalau kelinci logo Playboy, lah ini, kelinci unyu-unyu gini, damn…


“Bodo amat lah, di kasih orang juga harus bersyukur, haahh…”


Keluar dari kamar mandi dengan menenteng kemeja dan celana panjang, aku kembali menuju sofa tempat kami duduk tadi, aku melihat kearah Televisi, kini sudah bukan Channel Sports lagi yang diputar, melainkan sudah berpindah ke Channel Drama Korea.


Hadeehhh, Udah jam segini masih aja ada ya Drama Korea.


“Yang, aku naruh ini dulu ya..” aku menegur Dhea yang sedang asik menonton Drama Korea di TV, maksud ku untuk menaruh Kemeja dan celana panjang ku di Kamar tamu tadi.


“Eeh, mau taruh dimana?”


“Di kamar tamu lah, kan Jas nya disitu…”


“Gausah, taruh disini aja, sini aku gantungin..”


Dhea lalu bangkit dari sofa menuju kearah ku dan mengambil Kemeja dan celana Panjang ku, lalu dia mengambil sebuah gantungan baju yang ada didalam lemari pakaiannya, dan menggantungkan kemeja beserta celana ku di gantungan tersebut.


Dan ia taruh kembali gantungan itu kedalam lemari pakaian nya.


“Naah, udah duduk sini, aku mau sayang-sayangan sama kamu, sinii…”


“Apaan ssiihh…”


Dhea menarik tanganku dan mendudukan ku di sofa, lalu dia mengambil tempat untuk duduk di pangkuan ku.


“Eeegghh… peluk doong…”


“Ckckck, manjanya tuan putri…”


“Iih, biarin dong, kan nanti aku ga bisa manja-manjaan lagi sama kamu…”


“Iya, iya, eemmmhhhh..”


Kami berdua menonton Drama Korea dengan posisi Dhea sedang duduk diatas pangkuanku dari arah kanan ku dengan kepala yang ia letakan di bahu kiri ku, matanya mengarah ke TV, dan tangan kiri ku melingkar dibelakang pinggangnya, sedangkan tangan kiri ku memeluk perutnya.


Sebenarnya aku kurang suka dengan Drama Korea, karena menurutku Drama Korea itu terlalu apa ya, aku juga bingung apa, hahaha, tapi karena tuan putri ini suka sekali dengan Drama Korea, maka aku pun juga harus mencoba menikmatinya juga.


“Kamu belum ngantuk..?”


“Bentar aah, itu lagi seru, nunggu habis episode ini dulu…”


“Ini udah hamper tengah malem lho…”


“Bentar lagi aahh…”


Dhea makin merapatkan pelukan-nya kepada ku, sebenarnya dari tadi aku menahan diri, karena dari atas sini aku bisa dengan jelas melihat belahan dadanya.


Masih dalam posisi yang sama, semakin khusyuk Dhea menonton Drama Korea yang sedang tayang, dimana ceritanya si Wanita sedang marah dengan sang Lelaki, dan si Lelaki mengejarnya di sebuah taman di malam hari, ditengah hujan cukup deras.


Pada akhirnya si Lelaki pun bisa menangkap lengan dari si Wanita, dan bisa ditebak, si Lelaki pun mengoceh panjang lebar untuk meminta maaf, namun si Wanita masih diam, dan menangis.


Kalian tau apa cara yang ampuh untuk meredakan seorang wanita yang sedang menangis?


Ya, benar, sebuah pelukan, itu juga yang dilakukan oleh lelaki, dia memeluk si Wanita yang sedang menangis, si wanita sedikit berontak dengan memukul-mukul dada si lelaki, tapi lama kelamaan, si wanita luluh juga, dan juga ikut memeluk si lelaki.


Typical Korean Drama, setelah aksi peluk-pelukan di bawah guyuran hujan ditengah taman itu, si wanita dan si lelaki tadi kini saling bertatapan, dan kemudian kalian tau apa yang terjadi kan?


Yup, They’re Kissing in the middle of a park in the night under a rain, damn.


Ditengah adegan Kissing yang terjadi di Drama Korea itu, Dhea secara Refleks melihat ku, dan sebaliknya, aku juga melihat dia.


Lalu, kami berdua mendekatkan kedua wajah kami, ntah siapa yang memulai, bibir kami berdua mulai berpangutan dan lidah kami berdua mulai berbelit.


Bibir ku masih memangut bibirnya, Ku hisap bibir bawahnya, Ia pun menjilati bibir atasku. Lidah kami bertemu lagi dan saling menjilat dan menghisap.


"Ohh...Iaanngghhh...hhhmmmhh..."


Kini kami berdua sudah dipacu birahi dan nafsu…


Baju dan celana ku pun satu demi satu terlepas, baju Dhea pun satu demi satu terlepas, kami berdua sudah tak berbusana tapi masih memanggut.


Aku menggendong Dhea menuju Kasur, ku angkat Dhea sambil masih memangut bibirnya yang manis itu saat kaki ku menyentuh kasur Dhea, langsung ku baringkan Dhea di ranjang.


Aku selipkan tanganku ke punggungnya, tubuhku menindih Dhea, saat bibir kami berpisah, ku tatap wajahnya, Ia pun merangkul ku.


"Iaan, aku mencintaimu, sungguh benar-benar mencintaimu jangan pernah kamu tinggalin aku yaa…" kata Dhea.


"Aku juga sangat mencintaimu Dhea, tolong jaga hatimu saat aku jauh nanti" kataku.


"Ohh....Iaanngghhh...!" suara Dhea mendesah


Bibir ku sudah menyapu lehernya, menyedot lembut lehernya yang mulus itu, Dhea memberikan lehernya kepadaku, ia menyerahkan kulit mulusnya untuk aku jelajahi, ku hisap, ku jilati rasanya yang manis itu.


"Yang, kulitmu halus sekali, dan juga aku menyukai bau tubuhmu” kataku.


"Ooh, Iaannghhh, semua milikmu, hanya milikmu seorang, mainin dada ku dong sayangghhh..” pintanya manja.


Aku langsung membenamkan wajah ku di payudara-nya, ku hisap payudara-nya yang besar itu, ku sedot dan ku jilati puting-nya, rasanya sungguh enak sekali.


Inilah payudara favorit ku, rasanya tidak berubah dari dulu, masih sama, bahkan aku rasa semakin besar saja.


"Oohh, IIaannggghhh, cintaku, tubuh ini milikmu seorang, nngghhh…," Dhea melirik ku mempermainkan payudara-nya yang kenyal itu.


Payudara-nya tak begitu padat, tapi kulitnya lembut, kenyal, sangat enak dipegang dan sangat menggairahkan, Aku tak pernah bosan untuk menghisap-nya dan mencumbu kedua payudara indah itu.


Lidahku menjelajahi daerah areola-nya, Puting-nya mengacung keras, Dhea terangsang sekali, rambut ku sudah di acak-acak olehnya karena rangsangan-rangsangan yang kuberikan.


Aku mengetahui bahwa pangkal payudara-nya adalah salah satu titik sensitif-nya yang tak luput dari hisapan dan jilatan ku, Dhea semakin menjerit, Dia menggigit bibir bawahnya.


Merasakan setiap sentuhan bibir ku di tubuhnya, Aku beranjak ke area ketiak-nya, Bagian bawah ketiak dekat dengan buah dadanya juga adalah salah satu area sensitif-nya, Ku jilati daerah itu, Dhea melenguh dan mengerang kencang seperti orang tersetrum.


"Iaanngghh, geliiihhh....oohhhhhh...," katanya.


Aku masih terus menjilati daerah itu, Dhea makin menggelinjang, Erangannya semakin keras terdengar di kamar ini, keringatnya pun mulai keluar dari pori-pori kulitnya, bodo amat juga kalau ada yang dengar.


21041894_688469031354501_9025016763359690752_n.jpg



Ananda Dhea


Bibir ku kali ini menjelajah ke bawah, ke perutnya yang mulus, Indah sekali, Ku ciumi perutnya itu, hingga aku sampai di area kemaluannya.


"My Love....ohhmmmmhh," mulutku sudah mengulum lembut belahan vaginanya.


Vagina yang baunya harum semerbak dan basah itu kini sudah ku lahap, Lidahku tak henti-hentinya menjilati dan mecoloki liang Vaginanya.


Paha yang tebal itu melebar dan mengapit kepalaku, Titik-titik sensitif di vaginanya aku sentuh semuanya, mengakibatkan dia mungkin sekarang sedang melayang ke angkasa, Sesekali ku senggol dan ku sedot klitoris-nya, Dhea melenguh dan mengangkat pantatnya ketika daerah itu ku sentuh.


"Ohh..iya...iya ....ayaangghh ....sayangku, aku....aku....mau nyampee...!"


Dhea melenguh dan merintih tertahan, Pinggul-nya bergerak tak beraturan, Kadang ke kiri, kadang ke kanan, kadang maju mundur, Dan saat ia hampir orgasme, pinggangnya makin cepat bergoyang menggesek-gesek mulut ku, tangan kami saling berpegangan, pahanya yang tebal itu semakin erat menjepit kepala ku.


Dan.....serrrrr...serrr...ia pun keluar.


"Aaaawwwhhhh, IIAAANN ghhhh, nghhh uugghhh...."


Cairan itu aku hisap, gurih atau pun asin, yang aku hanya tahu bahwa rasanya sungguh membuat diriku menjadi kecanduan akan cairan itu, Seluruh yang ada pada tubuh pacar ku ini rasanya sangat addictive sekali, Aku kemudian bangkit, Penisku ku posisikan di depan vagina-nya.


"Sayang, kamu siap sekarang?" tanyaku.


"Masukin sayang, aku mau malam ini kita mengumbar cinta kita berdua... masukin yanggghhh..."


Kepala Penis ku sudah menggesek-gesek lubang kemaluannya yang sudah basah, perlahan sedikit dorongan aku memasukan Penis ku, dan terus ku tekan sampai sudah masuk semuanya, fuck....nikmatnya.


Dhea sedikit menyerit, tubuhnya sedikit terangkat, Dia mungkin sedikit tersentak kaget, Kemudian ku goyang sedikit pinggang ku.


Aku tak ingin terlalu terburu-buru, ku tekuk lututnya dan ku angkat, Penis ku pun sekarang sudah masuk menggesek-gesek bagian dalam Vaginanya dengan lancar.


Rasanya? sungguh nikmat sekali, lebih nikmat dari sebelum-sebelumnya, Rasanya setiap kali aku bercinta dengan Dhea, rasa kenikmatan itu makin bertambah, seiring makin besarnya cinta kami berdua.


"UUgghhh, Iaannghhh aahh aahh aahh Oouugghhhm ngghhh aahhh aahhh...."


Plookk, plookk, plookk, plookk, plookk, plookk....


"Cepetin sedikit yanghh, aawwhhggg, kamu memang yang terbaikngghhhh aawwhhh uughhh.."


"Aku hanya milikmu iaanghhh aahhhh aahh ahh uughhh aaawhh oouugghhh.."


Tak lama kemudian, dengan cepat Dhea bangkit, dan ia memeluk ku lalu mendorong ku hingga aku berbaring.


"Sekarang gantian aku diatas ya sayanghhh,..." katanya.


"Iya, sayang, terserah kamuuughhh...."


Ia menggeleng, kini Dhea berada di atas, payudara-nya yang besar itu bergantungan, Dhea membimbing penis ku ke dalam liang vaginanya, lalu menggerakkan-nya maju mundur, memberikan ku kenikmatan yang sangat tidak bisa aku lukis kan.


"UUhhh aah aahhh oohh oohh ugghhtt aawwhhh nngghhh...."


Ku remas-remas payudaranya, Dhea sungguh sangat bersemangat malam ini, Rasanya seperti dia tidak mau kehilangan ku.


Aku pun kemudian bangkit ku peluk dia, Kami berpanggutan lagi, Dhea menaik turunkan pantatnya. Penisku makin serasa ngilu berada di dalam vaginanya.


"UUmmpphhhh, mmmppfffhhhh mmpphhh, ngghhmmpphhh uuummmppfff..."


Plookk, plookk, plookk, plookk, plookk, plookk....


'hah hah, nnghhh aah aahhh uughhh...."


"Enak banget yaangghh aaahhh, uugghhh penis mu memang juara aaahhh ngghhh uugghhh...."


Benar benar terasa sangat nikmat penisku di dalam vaginanya, Dhea benar-benar menggairahkan malam ini, tubuhnya yang benar-benar seksi sekali, ku remas-remas pantatnya saking gemas-nya.


Tak lama kemudian Dhea mengerang kencang pertanda bahwa dia Orgasme.


"AYAAANGGGHHHH, aaaahhhh uuuhh uuhh ngghhhhh uuugghhh...."


"Aku pengen kamu puas malam ini yangghhh, uughhh...."


"Iya sayanghh... uuhh...."


"Lagi yaa, pokoknya kamu harus puas malam inii, uugghhh..."


Dhea pun kemudian berbalik, Ia mengambil posisi menungging, Aku gemas sekali, aku lalu menggigit-gigit kecil bongkahan pantatnya itu sambil ku remas, ku hisap, ku jilat.


"Ayaangghh, gelii iihhh uugghhh...."


"Abisnya gemes sama pantat kamu yang, mmmhhhh" kataku.


Aku mengambil posisi berlutut, langsung aku posisikan batang penisku ke liang vaginanya, masuk lagi, Uughhh rasanyaa..nikmat sekali.


"UUgghhh yaangg, penis kamu keras banget aaahhh, uugghhhh uuhh uuhhh...."


Aku goyang lagi pinggul ku, Pantatnya oohhh...menggairahkan sekali, ku remas-remas pantat besar dan kenyal itu.


"Penis kamu panjang, gede lagii uughhhh, penis kamu nyentuh pintu rahim ku yaangghhh uugghhh uuhh uhh, terus yangghhhh aawwhhh ooohh oohh aahh...."


Sentuhan tangan ku berpindah ke punggungnya yang putih mulus itu, nikmat sekali rasanya penisku menggesek-gesek liang vagina yang sempit itu dari belakang, makin lama lubang vagina itu semakin licin.


"Aaahh, aahh aahhhh yaaanggg kencengin, aaahhh, aku mau nyampee lagi,, UUgghhhh aaahhh,,,"


Plookk, plookk, plookk, plookk, plookk, plookk....


Kembali ku percepat goyangan pinggul ku mengaduk-aduk liang vagina Dhea yang rasanya tidak berubah dari dulu saat aku pertama kali mengambil Virginitas-nya dulu.


"aahh, aahh, aahh Ayaanghhh AAAWWHHHHHnngghhhh uugghhh....."


Tubuh Dhea bergetar hebat di kala Orgasme-nya datang kembali....


"Ohh....sayang, aku nyampe lagiii, uugghhh nnghhh " katanya.


Perlahan-lahan Dhea menarik pantatnya sehingga penisku yang kini berbalut cairan kewanitaan-nya yang berwarna putih itu terlihat mengkilat.


Dhea lalu berbalik, dia memegang batang penisku, lalu Dhea mengocok batang itu lembut, Nikmat sekali kocokan-nya, telapak tangannya yang halus itu mengocok lembut penisku dari pangkal batang hingga kepalanya dan kembali lagi ke pangkal batangnya, kemudian Dhea kembali berbaring dan memposisi-kan penisku di lubang kemaluannya lagi.


Tangan kanannya masih mengocok lembut penisku dan tangan kirinya memainkan vaginanya sendiri, lalu ia menggesek-gesek’kan kepala penisku di belahan vaginanya.


"Ayo yanghh, lagii, aku mau kamu ga akan pernah lupa akan malam ini, nghhh...." katanya.


"Keluarkan benih-benih cintamu buatku Yang. Ayo dorong yanghhh, uugghhh...!"


Melihat Dhea yang begitu menggoda itu, Aku kembali bersemangat lagi, rasanya stamina ku tak ada habisnya untuk bercinta dengan wanita ku ini sampai pagi.


Kembali aku menindih-nya lagi, kemudian ku pompa keluar masuk penisku di vaginanya, Peluh kami sudah bersatu, di kening & di pipinya yang Chubby itu aku bisa melihat titik-titik peluh.


"Aahhh, aahh aahhh aahhh nngghh uugghh ...ooouugghhtt aaahhhh uughh nnghhhh"


Kedua matanya yang sipit itu terpejam, rasanya ia juga tak ingin ini selesai begitu saja tanpa orgasme yang dahsyat.


Aku rasanya pun ingin sudah mau keluar, kepala penisku sudah mulai gatal, Rasanya sperma ku ingin meluncur deras keluar, pasti Dhea bisa merasakan penisku membesar di dalam Vagina-nya.


Plookk, plookk, plookk, plookk, plookk, plookk....


"Ohh Yaanghh, punya mu keras bangett uughhh, mau keluar yaa nnghhhh uuhh..?" tanyanya.


"Iya yanggh,, aku mm maau keee luaarnnghhh" jawabku.


"Keluarin aja sayang, aku aman kookk Aku juga mau nyampe lagi.... uughhh aawwwhhhh...!" katanya.


Plookk, plookk, plookk, plookk, plookk, plookk....


Makin lama goyangan ku makin cepat, Dhea memeluk ku dengan eratnya, Aku juga memeluk Dhea dengan erat.


Tubuh kami berdua bersatu, berhimpitan erat, seakan-akan tak ingin lepas begitu saja, dan batang Penis ku makin mengeras, karena Sperma ku sudah ingin keluar.


Plookk, plookk, plookk, plookk, plookk, plookk....


Ku percepat goyangan ku, dan tak lama kemudian...


"Aaaawwhhhb AYAAnnngghhhhhh uugghhhh aaawwhhhhhh...."


"UUgghhh Yaangghhh aku keluaarrngghhh..... UUgghhhhhh..."


Kami berdua keluar bersama, cairan cinta kami berdua bersatu di dalam Vagina Dhea, aku merasakan bahwa Sperma ku meluncur deras di dalam sana...


Kami berdua masih berpelukan erat, masih dengan nafas yang tersengal-sengal, Dhea mencoba untuk berbicara kepadaku.


"Yaanghh, haaah, haahh haahh, nghhh janji ya jangan pernah tinggalin aku.."


"Iya sayang aku Janji, hha ahhaa ahha..."


Matanya berkaca-kaca, aku yang tidak mau melihat dia menangis, langsung saja ku cium bibir manis berwarna merah itu dengan bibir ku.


"Uummpphhh, nmmmppfffffhhhh... uuummhhhh mmpph..."


"Udah yaa, aku janji ga akan pernah ninggallin kamu sayang...mmuuaaachh..."


"Hu hu hu hu, aku pegang janji kamu sayang, You're the Only My Blue Eyed Angel"


"Yes Honey, i'll keep my promises, and You're the Only my Gorgeous Red Head Angel"


"UUmmpphhhh, mmmppffff...."



Ku lihat jam yang sedang bertengger di dinding sudah menunjukan pukul 01.58, ternyata sudah hampir dua jam aku dan Dhea merengkuh kenikmatan tadi.


Saat ini Dhea sedang tertidur di dalam pelukan ku, dengan eratnya ia memeluk tubuhku ini, matanya terpejam, tetapi kulihat bibirnya sedikit memperlihatkan senyum yang manis.


Aku yang juga sudah dilanda kantuk yang cukup tinggi, karena kelelahan karena pertempuran panas kami berdua tadi, dan tentu saja, kaki ku juga pegal-pegal gara-gara macet yang cukup lama tadi, maklum, mobilnya Manual, bukan Matic, hehehe…


Malam Itu kami berdua tertidur di kamar Dhea masih tanpa busana, entah apa jadinya esok hari, yang terpenting adalah, I'll keep my promises for you my love...


*****


~Fortsetzung Folgt!~
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd