Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Hidup Ku Yang Berliku

Trims suhu ceritanya sangat bagus , mungkin koreksinya oleh para suhu yang lain,
 
rahasia kebongkar tuh bagusnya dibuat klimax, bukan anti klimax.
peran Clara ilang, jangan2 kunti Pula dia?
:bata:
 
Keluarga Baru

Kriminalisme di kota ini memang memperihatinkan, banyak mafia maupun geng yang mulai mencari ulah di negara ini. Salah satu mafia terbesar dinegara ini adalah Prajurit Terakhir.
Konon katanya Prajurit Terakhir diketuai salah satu orang terkejam di negara ini. Prajurit Terakhir bukan mafia sembarangan. Banyak desas-desus tentang Prajurit Terakhir, namun tak satupun dari mereka yang mengetahui benar atau tidak nya berita tersebut. Prajurit Terakhir adalah orang-orang yang terbuang dari militer, itulah sebabnya mafia ini sangat ditakuti.
Selain pengikutnya yang banyak, mereka juga sangat terlatih untuk membunuh. Pertarungan tangan kosong atau menggunakan senjata adalah keahlian mereka.

Ketua mereka adalah Sasongko, seorang ahli strategi yang dikeluarkan dari militer dikarenakan ketahuan memperkosa istri komandan nya.
Sasongko muda menjadi orang yang paling dicari pada saat itu, namun keahlian nya membuat dia sangat sulit untuk ditangkap.
Setelah melakukan pelarian panjang akhirnya sasongko mengumpulkan beberapa orang yang senasib dengan nya. Hingga akhirnya Prajurit Terakhir terbentuk dan semakin besar.
Tidak ada yang tahu bagaimana wajah dari sasongko ini, hanya orang-orang kepercayaan nya saja yang pernah melihat wajah nya.
Intelijen negara maupun mata-mata musuh sudah mencoba mencari tahu tentang sasongko ini, namun tak satupun yang mengetahui siapa dan dimana sasongko ini.

Malam itu setelah mengantarkan Clara pulang, Eka masih berjalan tak tentu arah. Memang dia masih mempunyai sedikit uang dari tabungan nya. Kalau di total tabubgan nya mencapai 30 juta.

Malam ini Eka harus mencari rumah kontrakan atau hotel murah untuk nya bermalam. Clara sebenarnya sangat ingin membantu namun Eka menolaknya mentah-mentah. Dia ingin semua berjalan dengan usaha dan keringatnya sendiri.

Malam ini Eka meninap di hotel murah di pinggiran kota. Dia ingin meminimalisir pengeluaran agar bisa tetap survive dengan keadaan ini. Eka terus memikirkan tetang kemungkinan yang akan dia lakukan kedepan nya.
Walaupun Eka terbiasa hidup berkecukupan, namun itu tidak membuatnya menjadi manja.

Besok dia harus pergi sejauh-jauh nya dari kota ini tanpa ada satupun orang yang tahu dimana keberadaan nya.
Dia bertekad untuk menjadi sosok baru yang tidak dikenali oleh siapapun.


Pagi ini Eka mengambil semua tabunganya dan pergi dari kota ini tanpa pesan kepada siapapun. Dia pergi kedarah barat pulau ini. Sampailah dia di kota nakal.


Eka terus berjalan mencari rumah kontrakan agar dia bisa istirahat untuk kedepan nya. Setelah seharian berputar-putar Eka menemukan sebuah rumah yang dikontrakan dengan harga 10 juta per tahun. Agak mahal, namun karna sangat membutuhkan nya akhirnya di ambil juga oleh Eka.
Untung nya rumah tersebut sudah ada perabotan nya, jadi Eka tak perlu pusing untuk mengisi perabotan dirumah itu.
Eka harus bekerja tapi pekerjaan apa yang tidak mebutuhkan SKCK. Karna jika dia mengurus SKCK tentu saja ayahnya akan menemukan nya dengan mudah. Setelah lama berfikir dan merenung akhirnya Eka memantapkan hati untuk berjualan.


Dengan uang sisa 20 juta, Eka membeli sebuah motor bak dengan harga 15 juta. Sisanya dibelikan kompor kecil, tabung gas, sebuah air galon, dandang masak air, wajan kecil, beberapa bungkus mie instan berbagai rasa, dan minunan sachet berbagai jenis. Dari kopi hingga minuman berenergi.


Awalnya Eka hanya berjualan disekitar rumah kontrakan nya saja. selain Eka belum hafal benar daerah sini, plat motornya pun belum selesai.
Eka membeli handphne baru karna handphone lamanya telah di jual saat masih di kotanya. Sedangkan nomor sim nya dibuang entah kemana.
Hal pertama yang dilakukan oleh Eka ketika mempunyai HP baru adalah menghubungi Clara, dia tidak mau Clara bergikiran negatif tentang dirinya.


" halo Clara? " tanya Eka ketika nada dering berganti dengan syara merdu diujung tlp sana.


" iya, siapa nich? " tanya Clara yang tidak mengenali suara Eka.


" ini aku sayang. " kata Eka sambil merayu.


" EKA... kamu dimana sayang? " tanya Clara dengan sangat antusias.


" aku gak kemana-mana aku selalu ada di sisi kamu kok. " kata Eka masih saja merayu.


" gak lucu Eka. kasih tau aku kamu dimana sekarang, aku mau susulin kamu. " kata Clara sudah mulai terisak karna kesal terhadap kekasihnya ini.


" aku gak bisa kasih tau kamu sekarang. Yang jelas aku baik-baik saja dan masih kekasih kamu. " jawab Eka.


" ya udah yang penting kamu baik-baik aja kan, dan jangan lupa kabarin aku terus ya. "jawab Clara yang sudah mulai agak tenang


" Clara. Jangan pernah kasih no aku kepada siapapun apalagi jepada keluarga ku. Jika itu sampai terjadi maka aku akan benar-benar menghilang dari hidup kamu. " kata Eka mengancam.


" iya aku janji, aku gak akan bilang siapapun kalo kita masih berhubungan. " jawab Clara


" ya udah aku harus pergi, nanti kita sambung lagi ya. "


" ya sayang jaga diri ya. "


" I Love You. "


" wo ai ni to. "


Begitulah percakapan Eka dan Clara hari ini. Singkat namun sangat membekas untuk Clara.


Kegiatan berjualan Eka mulai menampakan hasil. Tidak signifikan memang, namun lumayan untuk biaya hidup sehari-hari dan sedikit untuk tabungan. Menjamur nya ojek online dan taxi online menjadikan dagangan Eka sangat laris,
Eka berjualan dipinggiran lapangan deket komplek perumahan sehingga memudahkan para driver ojek ataupun anggkutan umum lain nya untuk bisa parkir. Itu yang membuat usaha Eka semakin lancar.


Kita tinggalkan Eka dengan kesibukan nya sejenak.


Pov Dwi

Sudah beberap hari ini kulihat kedua adik ku menangis tanpa henti. Matanya mulai membengkak dengan muka kucel dan tergurat jelas rona kesedihan disana. Aku sebenarnya menyesali perbuatan ku, namun rasa kesal ketika melihat ka Eka dengan Clara membuat ku gelap mata sehingga mengusirnya.


Aku benar-benar kehilangan ka Eka, kejahilan dan perhatian nya benar-benar membuatku rindu. Sosok yang selama ini ku cintai benar-benar hilang dari hidupku. Aku harus bertemu dengan Clara, diakan pergi dengan ka Eka mungkin dia tau dimana ka Eka. Begitu fikir Dwi dalam hati.


Siang itu sehabis pulang sekolah aku menuju ke kampus Clara karna aku tak tahu dimana rumahnya. Pandangan dan godaan para mahasiswa kuterima dengan senyum yang kupaksakan. Jika bukan karna ka Eka gak akan mau aku digoda seperti ini, pasti sudah kuhajar itu para mahasiswa kurang ajar fikirnya dalam hati.


Tak berapa lama sosok yang ditunggu pun tampak didepan mata Dwi. Dengan sedikit berlari dia mengejar Clara yang tampaknya tak menyadari kehadiran nya.


" Clara tunggu!! " teriak Dwi ketika jaraknya dengan Clara sudah tidak terlalu jauh.


" eh Dwi ada apa? Kamu nyari saya? " tanya Clara begitu menyadari kehadiran Dwi dikampus nya.


" aku mau ngobrol sebentar boleh? " tanya Dwi dengan wajah sedikit memelas.


" boleh.. Yuk ikut aku ke kantin. " jawab Clara sambil merangkul pundak Dwi.


Setelah sampai di kantin mereka mengambil tempat duduk paling pojok agar tak terganggu oleh para mahasiswa yang mulai memperhatikan Dwi.


" kamu tahu dimana ka Eka berada? " kata Dwi ketika mereka sudah mulai duduk.


" aku gak tau dimana dia berada, dia pergi tanpa memberikan ku petunjuk apapun" jawab Clara dengan wajah agak tertunduk. Dia tidak bohong karna memang Eka tak pernah memberitahukan Clara dimana dia berada.


" sudah sejauh mana hubungan kamu sama ka Eka? "


" seperti yang kamu tahu, Eka udah ambil perawan aku. "


" itu tidak menjawab pertanyaan ku! "


" cukup jauh aku rasa, Eka berjanji setelah kami lulus dia akan menikahi ku. "


" benarkah dia berjanji seperti itu? "


" iya dia berjanji seperti itu, tapi kayaknya hal itu pasti akan memakan waktu lebih lama dari yang kami rencanakan. "


" kenapa begitu? "


" seperti yang kamu tahu, Eka sekarang sudah tidak kuliah lagi dan sekarang kita tidak tahu dimana dia. " tampaknya yang dikatakan Clara memang benar. Dwi merasa sangat bersalah telah mengusir Eka. Jauh dilubuk hatinya yang paling dalam Dwi benar-benar menyayangi Eka.


Setelah banyak mengobrol dengan Clara akhirnya Dwi pulang ke rumah. Tidak seperti biasanya, rumah ini tampak sepi dan hampa. Ayah dan ibunya lebih senang tinggal diperternakan di kaki gunung sana sedangkan kedua adik nya tampak marah dan sangat membenci Dwi karna kepergian Eka.


Sesampai di kamar Dwi merebahkan tubuhnya sambil menangis mengenang kebersamaan nya dengan Eka. Setelah lelah menangis Tak terasa akhirnya lelap menjemput Dwi untuk meninggalkan alam nyata menuju alam mimpi.


Ditempat berbeda


Pov orang ke 3

bagaimana sudah ada kabar tentang perempuan itu? Tanya seseorang pria gagah kepada anak buah nya


" menurut kesaksian warga sekitar 20 tahun lalu ada seorang wanita tanpa identitas yang meninggal setelah melahirkan. " jawab orang yang ditanya


" apa kamu yakin kalau dia orang nya? " tanya laki-laki gagah itu kepada anak buah nya


" kalau menurut warga sekitar, ciri-ciri nya sama dengan yang bos ceritakan. " jawab orang itu lagi


" lalu dimana anak nya? " tanya orang yang dipanggil bos tadi


" anak nya diambil oleh orang yang sabgat berpengaruh disana. Para warga seolah menutupi identitas orang tersebut. " jawab nya


" lalu anak nya laki-laki atau perempuan? Tanya bos nya lagi


" laki-laki bos. " jawabnya


" baiklah, Kamu cari tau dimana dia. Sekarang mulai lah bekerja" kata orang yang dipanggil bos


" siap bos! " jawabnya sambil meninggalkan tempat itu.


Ditempat lain


" bagaimana pengamatan kalian tentang orang itu? " tanya seorang pimpinan mafia yang cukup besar di kota ini kepada anak buah nya.


" belum ada pergerakan berarti bos, namun menurut info dia sedang mencari seseorang di perbatasan desa di barat sana." jawab salah satu anak buah nya


" siapa yang dia cari? " tanya pemimpin itu kepada anak buahnya


" belum tau bos, cuma menurut warga sekitar yang ditanyai anak buahnya dia mencari seorang wanita. " jawab anak buahnya.


" kalian cari tau terus tentang pergerakan nya dan habisi dia ketika ada kesempatan. " kata pemimpin tersebut


" baik bos, kalo begitu kami pergi dulu" jawab anak buahnya sambil membungkukan badan dan meninggalkan ruangan ini.


Hari ini Eka berjualan seperti biasanya, ramai nya kedai membuatnya sedikit kewalahan menghadapi para pembeli yang sedang istirahat sembari menunggu order masuk.


Tempat jualan nya cukup strategis sehingga dijadikan tempat mangkal para ojek maupun taxi online, bahkan taxi konvensional dan warga sekitar pun menikmati nongkrong ditempat Eka berjualan.


Indah nya lagi para preman tidak ada yang berani mendekat di lapak Eka, mereka segan jika harus berhadapan dengan para driver yang berjumlah puluhan orang yang ada disana.


Siang itu Eka sedang melayani beberapa driver saat tiba-tiba seseorang mendekat dengan baju penuh darah. Tampaknya orang tersebut terkena tusukan benda tajam di perutnya.


" woy.. Tolongin cepet" kata salah satu driver yang berada disana.


Eka dengan sigap meloncat dari atas bak motornya, lalu memapah pria tersebut dan membawanya kedalam salah satu mobil yang terparkir disana.


Dengan kecepatan tinggi Eka membawa mobil yang entah milik siapa. Yang ada dibenak nya sekarang adalah bagaimana bisa menyelamatkan bapak tersebut.


Sesampai dirumah sakit, Eka berteriak membuat seluruh petugas disana panik. Dengan sigap tenaga medis langsung berhamburan dan melakukan pertolongan pertama kepada bapak tersebut.


Eka masih menunggu di depan ruang operasi saat salah satu dokter keluar dari ruangan tersebut.


" bagaimana dokter? " tanya Eka yang sedikit panik


" pasien dalam kondisi kritis, dan membutuhkan banyak darah, kebutulan golongan darah pasien sedang kosong. " kata dokter tersebut


" lalu bagaimana dokter? " tanya Eka


" kami sedang berusaha mencari stok darah ke PMI pusat atau kerumah sakit lain. " kata dokter


" apa golongan darah nya dok? " tanya Eka


" darah nya agak langka, golongan B negatif." kata dokter dengan raut tegang


" kebetulan darah saya B negatif dok, apakah saya bisa menjadi donor untuk bapak tersebut? " kata Eka antusias


" tentu saja bisa, kalau begitu kita langsung ke lab untuk melihat sampel darah kamu. Apabila kamu sehat maka kita akan langsung melakukan transfusi darah. " kata dokter dengan semangat karna menemukan sedikit titik terang.


Mereka lalu keruang laboratorium untuk menguji darah Eka dan setelahnya melakukan transfusi kepada korban. Tentu saja darah Eka sangat sehat karna dia tidak mengkonsumsi alkohol maupun narkoba.


Setelah dua hari dan melewati masa kritis, akhirnya bapak tersebut bisa dipindahkan keruang perawatan.


" bagaimana pak sudah mendingan? " tanya Eka ketika bapak tersebut sudah tersadar dari tidur lelap nya.


" saya sudah mendingan, terima kasih mas saya benar-benar berhutang nyawa dengan anda. " jawab si bapak


" santai aja pak, sudah menjadi kewajiban saya juga untuk saling tolong menolong" jawab Eka merendah


Beberapa hari kemudian bapak tersebut diperbolehkan pulang dari rumah sakit tersebut. Keluarga bapak tersebut sama sekali tak pernah dilihat Eka walau hanya menjenguk. Tapi Eka tak mempermasalah kan kejadian tersebut.


Eka ikut membantu mengantarkan bapak itu untuk pulang. Rumah bapak itu terletak di pusat kota, dimana rumah yang berderet merupakan rumah-rumah elite. Eka tak banyak bertanya, karna dari awal Eka menolong bapak ini dengan hati yang ikhlas.


" masuk dulu nak Eka. " pinta sang bapak ketika mereka telah tiba dirumah ini


" eh. Tidak usah pak saya langsung pulang saja. " tolak Eka


" masuk lah walau sebentar, bapak mau mengenalkan kamu kepada keluarga bapak. " pinta sang bapak dengan wajah sedikit memelas.


" baiklah pak. " jawab Eka sambil mengikuti sang bapak kedalam rumah.


" Ibu.. Widya.. " Teriak si bapak saat memasuki rumah yang luar biasa besar tersebut.


Keluar lah dua orang wanita cantik. Yang satu berusia sekitar empat puluhan dan yang satu sekitar dua puluhan. Tampaknya ini istri dan anak sibapak tersebut.


Eka sempat terpesona melihat kecantikan dua wanita tersebut. Eka bahkan sampai melongo dan tidak berkedip.


" kalau yang tua jangan kau coba berfikiran yang tidak-tidak dengan nya karna dia istri ku, kalau yang muda boleh lah asal kau bisa bertanggung jawab. " celoteh sang bapak karna melihat ke terpakuan Eka.


" ah bapak.. Mana berani saya, untuk makan sehari-hari saja saya setengah mati, apalagi aku harus membelikan bedak anak bapak yang mubgkin harganya puluhan juta. " kata Eka sambil tersenyum. Sedangkan si bapak tertawa dengan nyaringnya mendengar celoteh lugu si Eka


" bapak kemana saja hampir dua minggu tidak pulang? Jangan-jangan punya jablay baru ya? " teriak wanita yang lebih tua saat melihat batang hidung si bapak.


" coba aja kalo bapak berani, aku potong senjata bapak sampai tak bersisa. " kata wanita yang lebih muda dengan sadisnya. Mendengar itu sontak tangan ku meremas kemaluan ku karna merasa ngilu mendengarnya.


Si ibu dan si bapak tertawa nyaring melihat kelakuan ku, sedangkan si gadis mengeryit dengan wajah sedikit galak melihat ke arah ku


" dasar mesum, " gumam nya pelan namun masih terdengar oleh kami yang berdiri memperhatikan gadis ini. Si ibu dan sibapak langsung tertawa sangat keras yang membuat ku langsung malu.


"ada yang mau mencoba membunuh bapak bu, seseorang mencoba menusuk bapak dengan pisau untung ada Eka yang sigap langsung menyelamtkan bapak. " ucap sang bapak dengan wajah serius.


" masa sich pak? Siapa yang berani mengusik bapak? " tanya sang ibu


" iya bu ini buktinya, kalau aku sich feeling kalau ini kelakuan evolution. " kata sang bapak sambil menunjukan bekas luka nya


" berani sekali mereka? Apa mereka memang menghendaki agar perang segera terjadi? " kata sang ibu dengan sedikit emosi


" kita tidak bisa gegabah Karna kita tidak punya bukti. " kata sang bapak


" lalu apa rencana bapak selanjutnya? " tanya si ibu


" sementara aku akan menyuruh anak buah ku untuk terus mengintai pwrgerakan mereka dan tentunya melindungi Eka " jawab sang bapak


" apa hubungan nya dengan cowok mesum ini pak? " tanya Widya dengan agak jutek.


" bagaimana pun Eka sudah menggagalkan usaha mereka, secara tidak langsung Eka juga sudah menjadi orang yang ingin mereka singkirkan. " jawab ayah nya


Obrolan ini sungguh membuat badan Eka panas dingin dan gemetar. Se umur hidup dia tidak pernah berkelahi. Walaupun dia menguasai beberapa ilmu beladiri, namun dia sama sekali belum pernah bertarung dengan pertarungan yang nyata.


" Eka mulai besok kamu tinggal disini dan kamu Widya cari tau tentang tata cara penerimaan mahasiswa baru ditempat kamu. " perintah si bapak tegas dengan aura membunuh yang pekat.


" baik pak " kata Widya yabg sama sekali tak berani mendebat bapaknya dalam kondisi seperti ini. Dia tau jika bapaknya sudah berbicara serius maka takan ada satu orang pun yang berani melawan nya.
" tapi pak bagaimana dagangan saya? " tanya Eka sedikit protes atas perintah su bapak. Widya hanya melirik Eka dengan wajah sedikit tegang. Selama ini tak ada yang berani mendebat bapak nya, namun manusia culun ini bukan hanya mendebat bapak nya namun juga menantang tatapan mata bapaknya yang tajam


" jika kamu mau cepat bertemu dengan tuhan silahkan kamu menolak perintah saya" kata si bapak dengan tatapan tajam yang membuat Eka merinding dan bergetar seluruh tubuhnya.


" sudahlah Ka, ikutin aja apa kata bapak. " kata ibu yang mulai menyadari kalau pembicaraan ini sudah mulai memanas.


" baiklah aku akan ikuti apa kemauan bapak, asal bapak tidak melarang aku berjualan" kata Eka dengan tegas. Ibu dan Widya hanya melongo melihat Eka yang tampak percaya diri menentang bapaknya.


Kekaguman mulai hinggap di hati Widya. Selama ini tidak ada orang yang berani mendebat dan menatap mata bapaknya dengan tatapan tajam seperti itu. Siapa yang berani dengan sasongko ketua Prajurit Terakhir.


" hahahaha... Kau mirip sekali dengan ku anak muda, selalu melakukan apa yang aku mau dan tak takut dengan siapapun. Darah kita pun sama, atau jangan-jangan kau anak ku. " kata sasongko sambil berlalu dan masuk ke kamar nya.


" sudah jangan dengarkan bapak, lebih baik kau ambil keperluan mu dan segeralah kembali, widya kamu anter nak Eka ke kontrakan nya dan pastikan dia kembali malam ini. " kata sang ibu


" tapi bu apa tidak besok saja aku kembali lagi " kata Eka yang merasa sangat merepotkan Widya. Jika dia harus bolak balik


" sudah lakukan saja, toh ini untuk kebaikan bersama" kata sang ibu yang tidak menghiraukan perkataan Eka


" baiklah.. " kata Eka pasrah dengan keadaan ini


Saat akan keluar dari rumah tiba-tiba pak Sasongko keluar dari kamar dan berkata


" Eka.. Putri ku masih perawan dan jaga agar tetap seperti itu, jika kamu berani macam-macam maka akan ku pastikan besok pagi burung mu akan terpisah dari badan mu" kata pak sasongko tegas dan dengan wajah menakutkan.


Tidak ada obrolan yang terjadi selama perjalanan dari rumah pak Sasongko menuju ke rumah kontrakan Eka.


Sampai di rumah kontrakan Eka bergegas mengambil barang-barang yang di anggap penting dibantu oleh Widya yang memasukan pakaian Eka kedalam tas besar yang ada di lemari.


Entah bagaimana ceritanya tiba-tiba Widya menbrak tubuh Eka yang kekar dan terjatuh di kasur empuk milik Eka. Eka yang awalnya ingin menangkap Widya ikut tertarik hingga akhirnya tubuhnya menimpa tubuh Widya.


Pandangan mereka saling beradu, hingga akhirnya bibir mereka pun bertemu dan saling hisap. Naluri Eka mulai bangkit dan semakin panas. Tangan Eka mulai merabai seluruh tubuh Widya. Eka menggenggam buah sekal yang ada di depan wajah nya. Tidak besar namun juga tidak kecil pas dengan genggaman Eka.


Saat situasi mulai memanas tiba-tiba Hp eka berdering menandakan ada Tlp masuk. Dengan cepat Eka mengangkat tlp tersebut tanpa merubah posisi mereka berdua.


" Eka. Sudah ku bilang jangan macam-macam dengan putri ku. Sekarang cepat berdiri dan lepaskan tangan mu dari payudara putri ku" kata seseorang di jung tlp sana.


Eka yang panik langsung berdiri dan memutarkan seluruh pandangan dalam ruangan ini. Tidak ada hal yang mencurigakan bagaimana pak Sasongko bisa tahu kalo sekarang dia sedang menindih putri nya.


Widya hanya tersenyum melihat kelakuan Eka, Widya tentu sudah tau kelebihan bapak nya. Widya lalu berdiri dan meni nggalkan ruangan ini sambil merapihkan baju nya.

gila pak sasongko ini. Hebat sekali penglihatan nya.
aku kan belum pernah memberinya no jp ku, lalu dari mana dia tahu nomorku,
misterius sekali keliarga baru ku
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd