Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Hidup Ku Yang Berliku

Bimabet
Makasih suhu... sudah dilanjutin, Ga papa dikit yang penting lancar :beer:
 
Menarik nih.
Ceritanya ringan. Tapi alurnya jgn terlalu cepat suhu.
Salam dari nubi yg hina
 
Sudah seminggu nih... Ceritanya keren...

Tema yang menarik yang baru kali ini kulihat di forum ini 😁
 
PERANG BERMULA

siang ini matahari bersinar dengan gagah nya. Seolah menunjukan bahwa dirinya adalah penguasa siang. Kehidupan kampus pun mulai menampakan kejengahan nya. Banyak dari mereka yang hanya duduk dengan fikiran yang entah berada dimana. Perkuliahan hampir usai, namun waktu seakan enggan untuk melangkah.

Perkuliahan selesai saatnya untuk tidur dan bersantai dirumah, gumamku dalam hati. Saat akan keluar gerbang kampus tiba-tiba terdengar seorang gadis memanggil nama ku.

" Eka! Mau kemana? " tanya nya yang membuat ku spontan menoleh ke arah suara tersebut.

" eh! Clara, mau pulang terus tidur. " kata ku menjawab sapaan nya.

" siang-siang gini tidur? Dasar pemalas. " katanya sambil merajuk

" kenapa? Kamu mau ikut;? " tanya ku sambil memandang wajah imutnya.

" heh? Emang boleh? " tanya nya dengan wajah sedikit terkejut.

" boleh lah, yuk.. " kata ku sambil menggandeng tangan nya untuk berjalan bersama ku. Tanpa banyak tanya dia pun mengukuti langkah kaki ku.

Sesampai dirumah, kulihat rumah sepi. " Ayah pasti sedang ada di pertenakan di puncak bersama ibu, sedang ketiga adik ku pasti belum pulang sekolah." fikirku dalam hati.

Setelah mempersilahkan dan menghidangkan minuman untuk Clara kami pun ngobrol dan bercanda di ruang tamu

Awal nya hanya candaan biasa, saling ledek cubit dan menggelitiki. Sampai pada satu moment aku yang berniat menggelitiki Clara tidak sengaja memeggang tonjolan yang tertutup kaos ketat yang dipakai nya.

" eh.. " ucap kami berbarengan dan saling pandang. Entah siapa yang memulai bibir kami mulai mendekat hingga akhirnya bersentuhan.

Kuhisap dengan lembut bibir mungilnya, sambil tangan ku terus merayap menjelajahi tiap jengkal tubuhnya.
Dari pipi terus merayap hingga di tinjolan payudara montok miliknya.

Aku tak ingin kenikmatan ini berakhir begitu saja. Maka sambil terus berciuman aku pun menggiring clara menuju kamar ku.

Disini permainan kami bertambah panas. Pakaian kami sudah bertebaran diseluruh penjuru kamar. Ku rebhakan Clara di kasur empuk ku. Ku arahkan wajah ku kearah kemaluan nya. Kuhisap dan kujilati lubang yang masuh berbentuk garis tersebut.

Aku memang tidak mempunyai pengalaman dalam hal ini. Namun naluri memang berjalan apa ada nya. Setelah cukup basah aku pun mengambil posisi misionaris.

Sambil terus menghisap bibirnya perlahan kemaluan ku mencari sarang miliknya. Ku gesek dan terus menekan agar kemaluan ku dapat masuk. Memang sempit sekali kemaluan Clara ini.

Setelah masuk setngahnya kurasakan kemaluan ku menyentuh selaput tipis keperawanan nya. Dengan tiba-tiba kuhentakan kemaluan ku agar masuk sepenuhnya.

" aduh... Perih... " pekiknya ketika kemaluan ku berhasil merobek selaput daranya.

Tak banyak bicara ku sumpal bibirnya dengan bibir ku agar tidak terlalu menumbulkan suara gaduh. Dengan kecepatan sedang aku terus mengeluar masukan kemaluan ku.
Aku tak mau terlalu banyak variasi, karna ini adalah pertama kali untuk ju dan Clara. Aku yakin rasanya sakit sekali untuk pertama kali dan pastinya Clara tidak akan bisa menikmati permainan ini.

Setelah beberapa menit berlalu aku pun sudah tidak dapat menahan gejolak kenikmatan yang sudah di ujung penis ku. Segera ku cabut kemaluan ku dan menumpahkan seluruh sperma ku diatas perutnya.


" kamu jahat Eka" pekiknya ketika permainan ini telah berakhir.

" maafkan aku Clara aku janji aku akan tanggung jawab. " kataku sambil mengelus pipinya yang dibanjiri air mata.

" kenapa kamu tega mengambil apa yang aku jaga selama ini Eka? " katanya sambil tetap menangis.

" tenang lah aku akan selalu ada buat kamu, dan setelah kita lulus aku akan segera menikahi mu. " kata ku sambil terus mengusap air matanya

" kamu janji? " katanya yang sudah mulai tenang.

" iya aku janji " jawabku dan merebahkan tubuh ku disamping nya.

" kak Eka tolongin kita dong. " teriak Tri sambil membuka pintu. Aku yang kaget hanya dapat melongo tanpa berusaha menutupi ketelanjangan kami.

" apa yang kalian lakukan?" teriak Tri sambil membuka pintu. Aku yang kaget hanya dapat melongo tanpa berusaha menutupi ketelanjangan kami.

" apa yang kalian lakukan?" teriak Tri sambil menutup mulutnya.

" ada apa sich kak? " kata Catur sambil menghampiri Tri yang mulai terisak.

" iya ada apa sich de? " kata Dwi yang juga menghampiri Tri.

" HAH.. Ka Eka mulai nakal ya. " kata Catur sambil memperhatikan kemaluan ku.

" dasar anak pungut gak tau diri. " kata Dwi yang membuat ku sangat terkejut. Apa maksudnya perkataan dwi ini.

Flash back

Pov Dwi.

Beberapa bulan sebelum nya.

" pa aku pinjem kartu keluarga dong." teriak Dwi di ruang keluarga waktu itu.

" buat apa Dwi. " tanya papa mereka

" buat perlengkapan ujian nasional pa" jawab dwi kepada papa nya.

" oh.. Cari aja di tas dokumen ada di atas lemari papa. " jawab ayah nya yang masih sibuk bekerja diruangan nya.

Dwi pun masuk kedalam kamar kedua orang tua nya. Mengambil tas dokumen san memeriksa isinya satu persatu.

" kertas apa ini kok kayanya aneh? " gumam Dwi sambil memeriksa isinya. Di sana tertulis surat izin adopsi anak.
Seorang Anak laki-laki yang diadopsi dari salah satu rumah yatim piatu.

Jadi kak Eka bukan anak kandung papa dan mama? Berarti aku sama kak Eka bisa menikah. Berarti aku bukan mencintai kakak kandung ku. Berarti rasa ini gak salah.

Bermacam penikiran tentang memiliki Eka terus menari-nari di kepala Dwi saat ini. Selama ini Dwi memang ketus kepada kakak nya, itu dikaranakan dia marah kepada dirinya sendiri yang mencintai kakak nya.

Setelah tau jika Eka bukan kakak kandung nya Dwi pun bertekad untuk mendapatkan hati kakak nya apapun yang terjadi.

Flash back end.

" apa maksud kamu ngomobg kaya gitu Dwi? " teriak Eka pada adiknya.

" memang lu anak pungut, kalo gak percaya tanya aja sama papa dan mama. " teriak Dwi tidak kalah sengitnya..

" kamu tau darimana kalo aku anak pungut? " teriak Eka yang mulai khawatir jika apa yang dikatakan adiknya adalah benar.

" aku pernah liat surat adopsi kamu yang disimpen sama papa. Dan jika kamu memang anak pungut aku harap malam ini juga kamu tinggalkan rumah ini. Karna aku gak sudi membiarkan orabg mesum dirumahku. " teriak Dwi bertambah emosi.
Dengan berbagai macam pertanyan Eka pi yn mengambil hanfphone nya untuk menghubungi papa dan mama nya yang sekarang berada di perternakan.

" halo pa, Eka mau tanya sesuatu boleh? " tanya Eka ketika sambungan telfon telah terjawab.

" mau tanya apa Ka? " kata ayah nya dengan lembut.

" apa benar Eka anak pungut?" tanya Eka tnpa basa-basi

" kata siapa nak? Kamu itu anak kami kok. " kata ayahnya yang sedikit merasa khawatir atas pertanyaan anak kesayangan nya ini.

" pa aku ini sudah besar, aku berhak tau yang sebenarnya tentang asal-usul ku. " kata Eka yang masih belum mendapat kejujuran dari ayah nya.

" iya nak, kamu kami ambil dari salah satu panti pada saat usia kamu belum genap satu hari. " jawab ayahnya sambil terisak.

" jadi bener kalo aku ini anak pungut? Lalu dimana kedua orang tua kandung ku pa? " tanya Eka juga sambil terisak.

" kalau ibu mu meninggal saat melahirkan kamu, sedang ayah mu tidak ada yang tau kecuali ibu mu yang telah meninggal. Jawab ayah nya.

" baik lah pa, Terima kasih karna sudah jujur. Selanjutnya jangan pernah cari Eka lagi pa. Karna Eka akan pergi. " kata eka sambil mematikan sambungan telfon.

Eka lalu bangkit memakai pakaian nya dan mengambil koper untuk membereskan semua pakaian nya. Sedangkan Dwi masih saja melipat kedua tangan nya di depan dada memperhatikan kegiatan Eka yang membereskan pakaian nya kedalam koper.
Sedangkan Tri dan Catur membantunya sambil menangis. Tak ada lagi senyum Catur yang biasanya ceria. Kepergian Eka memberikan luka yang dalam terhadap Catur.
Catur tidak perduli Eka anak pungut atau bukan, baginya Eka adalah kakak yabg sangat disayanginya.

Setelah selesai Eka pun berpamitan kepada ketiga adiknya. Eka mencium jidat Tri dan Catur pertanda dia sangat menyayangi adik-adik nya. Sedangkan Dwi memalingkan wajah dan meninggalkan Eka yang berpamitan kepada kedua adiknya.

Eka menggandeng tangan Clara dan meninggalkan rumah itu dengan duka mendalam. Entah dimana malam ini dia akan tidur. Yang jelas peoerangan ini membuatnya sangat terluka.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd