Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Hidup Ku Yang Berliku

Ayo dede Tri sama akooh aj.. Akooh udh mas-mas lho... *wkwkwkk

Jalan aj sama akooh, nanti kamu dan akooh coba bikin kangmas Eka cemburu sama kamu Tri.. *gilaa

Makasih apdetnya huu.....
 
AHHH... APA LAGI INI.


Pov Eka

Adik-adik ku memang punya cara dan gaya yang unik sekali, aku tak menyangka kalau Tri akan melabrak Riani. Walau begitu aku tidak marah kepada adik ku ini. Memang apa yang dikatakan nya sangat masuk akal, untuk apa deket sama cewek yang sudah ada pacaranya. Toch cewek yang single di kampus ini banyak.

Riani masih sering menghampiri namun aku selalu saja menghindarinya. Aku tidak mau masalah kemaren akan terus berlanjut. Namun tampaknya Riani tidak menyerah dengan mudah.

Pagi ini saat aku sedang asyik memandang seseorang, Riani kembali mengusik ku. Sebenarnya aku malas meladeni Riani namun dia tetap saja mengusik ku. Tampaknya aku harus punya pacar biar Riani gak ganggu aku lagi fikir ku.

Nama nya Clara, gadis ini masih sekelas dengan ku. Sebenarnya gadis ini terbilang cantik. Sayang nya penampilan nya sangat norak dan sedikit culun.
Clara ini bukan anak sembarangan sebenarnya. Dia salah satu anak orang yang cukup berada. Ayahnya pemilik salah satu Brand Rokok yang cukup laris di negeri ini.

Sedikit tentang Clara.
Clara memiliki tubuh yang terbilang mungil. Tinggi sekitar 155 cm dengan postur yang sedang. Tidak gemuk, tidak juga terlalu kurus. Yang pasti tubuh nya berisi. Rambut sebahu dan selalu di ikat dua. Poni sedikit panjang mencapai aliis.
Selalu memakai kacamata tebal dangan frame yang cukup besar.

Sebenarnya Clara cukup cantik, namun dandanan nya terkesan norak dan cupu. Sebenarnya Clara ini sama sekali bukan type ku, namun pacaran dengan Clara adalah pilihan yang tepat. Pasti hanya sedikit cowo yang suka kepadanya. Sekalipun ada, pasti cowo-cowo cupu yang tidak membahayakan.

Siang ini di perpus kampus aku coba mendekatinya.

" hai Clara, lagi baca apa kok serius bener? " sapa ku saat sudah berada di dekat nya.

" ehh... Ini lagi baca visual basic. " jawabnya dengan wajah yang tampak terkejut.

" aku ganggu ya? " tanya ku sedikit mendekatinya.

"emm.. Enggak kok. " jawabnya terbata-bata.

" boleh aku duduk? " tanya ku sambil menarik bangku yang ada dihadapan nya.
" duduk aja, ini kan tempat umum. " jawabnya yang sudah mulai menguasai keadaan.

" nanti sore ada acara?" tanya ku sambil terus menatap nya.

" gak ada sich. Mang kenapa? " tanya nya.
" jalan yuk? " kata ku.

" hah.. Boleh dech" katanya sedikit gugup.
" ya udah, pulang sekolah bareng aku ya biar aku tau rumah kamu. " kata ku.

Sepulang kuliah aku menunggunya di depan gerbang kampus. Aku ini memang bodoh soal mendekati wanita. Janjian sama cewek kok gak minta no nya. Terpaksa lah aku menunggu nya di depan kampus.

Setelah hampir dua jam menunggu, akhirnya orang yang aku tunggu pun nongol. Dia celingak-celinguk seolah mencari sesuatu.

" ada yang ilang neng? " tanya ku menggoda nya.

" iya nich, mana barang itu penting banget lagi. " jawabnya dengan wajah serius.

" apa yang ilang? " tanya ku dengan wajah yang serius.

" cowok yang ngajakin aku jalan sore ini. " katanya sambil tersenyum manis sekali.

" ohhh.. Udah bisa bercanda nich ceritanya. " kata ku ikut menggoda.

" udah ah yuk. Langsung jalan aja gak usah mampir kerumah. " kata nya

" oke lah. Yuk.. " kata ku sambil berjalan.

" lho kita naik apa? " katanya bingung melihat ku berjalan kaki.

" jalan lah, kan tadi aku bilang kalo kita jalan sore ini. Bukan naik kendaraan kan? " kata ku sambil tersenyum.

" Hufffttt.. Okelah." katanya sambil mengikuti langkah ku.

" hahahaha... Kita naik taxi, kita naik dari depan sana. " kata ku sambil tertawa dan menggengan tangan nya

Clara terlihat terkejut saat aku menggenggam tangan nya, namun dia tidak berusaha melepaskan nya.

Singkat cerita, kami sampai ke mall yang kami tuju. Aku kembali menggenggam tangan nya. Dia terlihat sangat menikmati dengan perlakuan ku.
Kami bercanda dan tertawa seolah kami sepasang kekasih. Kami berkeling mall itu tanpa lelah. Semua toko kami jelajahi hingga kami sampai di lantai teratas dari mall ini yang merupakan bioskop.

" mau nonton gak? " tanya ku

" boleh, mang mau nonton apa? Tanya nya.

" terserah, yang penting jangan nonton bokep. " kata ku sedikit bercanda.

" ih.. Dasar mesum." kata nya sambil tersenyum.

Setelah berdebat ini itu, akhir nya kita sepakat untuk menonton film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini.
Di dalam bioskop aku sama sekali tidak menyimak film ini. Fikiran ku entah kenapa melayang membayangkan pengalaman ku dengan teman adik ku kemarin.
Calara yang sadar kalo aku sama sekali tidak menyimak film ini, lalu mengelus lembut pipiku dan menatap ku.

" kenapa? Gak suka sama film nya? " kata nya.

" gak kok. Aku hanya gak percaya kalo aku sudah berhasil membawa bidadari kesini. " jawab ku menggombal

" apaan sich. " katanya dengan wajah yang memerah bak kepiting rebus.

( mang kepiting rebus warna nya merah ya? Ah bodo amat pokoknya gitu lah).

Entah siapa yang memulai bibir kami semakin dekat dan bertemulah dua bibir brlawan jenis ini.
Begitu lembut bibir gadis ini. Tak ada kata yang terucap, hanya naluri yang saling bergerak dan menghisap.
Semakin lama semakin panas dan menggairahkan ciuman kami ini. Naluri laki-laki emang lebih kuat dari pada wanita.
Tangan ku pun mulai menjalar dari wajah hingga akhirnya berhenti di gundukan empuk bernama payudara. Dengan pelan dan lembut ku genggam gundukan itu. Suara lenguhan pun terdengar indah di telinga ku. Bibir kami masih saling berpangut, sementara tangan ku sibuk meremas gundukan payudaranya.
Tangan ku tidak hanya berhenti di situ. Dengan perlahan turun terus menuju tempat paling sakral diseluruh dunia. Apalagi kalau bukan miss v. Kugesek tangan ku dari luar celana jeans nya. Lebguhan kembali terdengar indah.

Aku tidak ingin dia nikmat sendiri, ku ambil tangan nya lalu ku letakan tepat di depan kemaluan ku. Awal nya dia kaget namun lama-lama dia mulai menggesek tangan nya di atas kemaluan ku yang masih di tugupi celana jeans ini.

Perlahan aku membuka resleting celana jeans yang dia kenakan. Dia tampak menggeleng namun nafsu megalahkan segala nya.
Tangan ku mulai menggesek kemaluan nya diluar celana dalam. Sedangkan tangan nya sudah mulai mengeluarkan senjata andalan ku.
Saling menggesek dan saling raba membuat nafsu semakin memuncak. Hingga tiba-tiba ku lihat Clara mulai menegang tanda orgasme tinggal sedikit lagi. Dengan nafas tidak teratur dia semakin mempercepat gesekan tangan nya di kemaluan ku membuat kenikmatan tersendiri yang aku rasakan.

" ahhh.... " katanya yang mencapai orgasme bersamaan dengan ku yang sudah tidak dapat menahan semburan nikmat dari kemaluan ku.

Lemas yang aku rasakan tiba-tiba hilang dengan rasa panik saat tiba-tiba lampu menyala. Kulihat Clara jiga tampak panik membetulkan pakaian nya. Burung yang tadi masih tampak tegang langsung layu dan masuk dengan sendirinya kedalam rumah nya.

Sementara Clara masih panik karna akan sangat mencolok sekali jika dia membetulkan posisi resleting nya saat ini. Dengan santai aku angkat tas ku dan berjalan duluan meninggalkan nya. Dia terlihat sangat panik. Lalu dengan santai aku hampiri lagi dia seperti orang berlagak akan membantunya bangun. Padahal aku memberi kode dan menutupi tubuhnya agar dia bisa membereskan sisa pertarungan tadi.
Dengan cepat jemari Clara memasukan kancing pada tempatnya. Sambil berdiri dai lalu menarik dengan cepat zipernya.

Setelah sampai di luar kami berdua pun tertawa karna kejadian tadi.

" Clara.. Terima kasih ya. Tadi itu sangat indah. " ucap ku sambil memandang wajah nya.

" sama-sama tapi please jangan bilang siapa-siapa, aku malu. " kata nya dengan wajah sendu.

" iya aku janji. Ehh kenapa kamu jadi sedih gitu. " kata ku

" ah.. Gak papa. " kata nya sambil memalingkan wajah.

" oh iya.. Satu lagi" kata ku menggantung ucapan ku.

" apa lagi? " katanya dengan wajah yang tampak lesu.

" mau gak jadi pacar ku? " tanya ku sambil menatap wajah nya.

" MAU... " katanya sambil melompat dan memeluk ku..

Tak terlihat lagi wajah sedih itu, berganti dengan senyum indah yang sangat menggemaskan.
Kami masih belum ingin pulang, waktu ini seakan sayang untuk kami lewati.
Sepanjang jalan Clara terus saja mengelayut di lengan ku.

Hingga tiba-tiba langkah ku terhenti. Aku memandang seorang gadis berjalan bersama seorang pria

" Dwi.. " kata ku. Diapun tampaknya terkejut melihat ku. Sekilas aku lihat ada tatapan tidak suka melihat Clara yang masih saja bergelayut manja di sebelah ku.

" kakak ngapain disini? " tanya nya

" abis jalan aja, oh ya kenalin nich pacar kakak. "kata ku sambil mengenalkan Clara kepada Dwi.

" Clara " kata Clara sambil menodorkan tangan nya.

" Dwi. Adik nya kak Eka. " jawab Dwi.

" dan ini?" kata ku sambil menunjuk pria disamping adik ku ini.

" Andi kak. Pacarnya Dwi. " kata pria itu sambil menodorkan tangan nya.

" apaan sich lo ngaku-ngaku pacar gw. Kita belum ada ikatan, inget itu. " kata Dwi yang membuat wajah pria disebelah nya tersipu. Sedangkan aku dan Clara hanya saling pandang dan tersenyum.

" ya udah kami jalan dulu ya. Kalian selesaikan aja dulu masalah kalian. " kata ku sambil meninggalkan mereka

Saat aku berjalan disamping Dwi kudengar dia berbisik.

" masalah kita belum selesai, kita akan bicara di rumah. " katanya sambil mentap tajam diri ku.

Aku yang kaget hanya memasang wajah datar.

Ahhh.. APA LAGI INI..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd