Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Hidup Ku Yang Berliku

Cinta Ya Cinta

Cinta itu sebenarnya adalah ilusi yang diciptakan oleh tubuh di alam bawah sadar. Walaupun ilmu pengetahuan sudah menemukan bagaimana cinta bereaksi pada tubuh, namun menurutku cinta hanyalah gabungan antara emosi dan fikiran.
Cinta hadir bermulai dari rasa simpatik. Rasa simpatik akan mengirim kan sinyal pada otak yang akan diproses menjadi rasa suka. Rasa suka akan dikombinasikan dengan emosi dan ego yang membuat kita memiliki rasa ingin memiliki. Itulah deakripsi Cinta menurut diriku.

Pengalaman ku dengan Dina memberikan satu perasaan baru yang belum pernah aku rasakan. Perasaan yang sangat sulit di deskripsikan. Entah ini perasaan cinta atau hanya nafsu semata.
Aku yang selama ini tidak pernah memperhatikan para gadis, sekarang malah jelalatan kemana-mana.

Aku yang selama ini jika berjalan selalu melihat kedepan, sekarang mulai meleng tengok kanan dan kiri. Kampus ku memang syarat dengan gadis-gadis cantik. Maklum kampus dengan isi anak-anak orang yang sedikit berada.

Saat aku berjalan dengan mata jelalatan tanpa sadar aku menabrak seseorang. Orang itu jatuh terduduk dengan wajah yang merah menahan amarah. Seorang gadis cantik dengan tubuh mungil pasti akan jatuh terjengkal jika bertabrakan dengan tembok kekar milik tubuh ku ini.

" HEY... PUNYA MATA DIPAKE.. " katanya sambil merapihkan buku yang berceceran.

" ini kan dipake mba, kalo gak dipake jalan saya pasti ngeraba kemana-mana" jawab ku dengan santai.

" NYOLOT LU YA.. " katanya masih emosi

" nyolot itu bukan nya orang yang kerjaan nya nerbangin pesawat?" jawabku mencoba untuk bercanda

" GAK LUCU.. " jawabnya yang masih saja sibuk membereskan tumpukan buku yang dibawanya.

" ya sudah kalo gak lucu, aku masuk dulu ya. " kataku sambil meninggalkan nya.

" DASAR GAK PEKA. " jawabnya pelan tapi masih bisa aku dengar.

" mau aku bantu? " tanya ku sambil melihat kearah nya

" Gak perlu.. " jawabnya masih saja ketus.

" ya sudah, aku tinggal ya? " jawab ku sambil berlalu

" bener-bener gak peka. " katanya pelan namun masih saja terdengar

Aku bingung dengan makhluk yang namanya wanita. Dibantu gak mau, ditinggal malah marah. Agar tidak berlarut -larut aku pun ikut berjongkok dan merapihkan buku yang berserakan ini. Dari sudut mataku kulihat dia masih saja ngedumel gak jelas.

Siapa sich sebenarnya cewek ini? Biasanya para cewek yang berusaha mendekati aku, tapi ini malah seolah menjauhi aku. Gadis yang aneh dalam benak ku.

Setelah rapih dia lalu berdiri dan meninggalkan ku yang masih terpaku memandang wajah cantiknya.

" terima kasih kek. " gumamku

" gak perlu kali, kan lo yang salah. " katanya masih saja ketus.

" Eka" kata ku

" hah?? " katanya sambil menengok ke arah ku.

" nama ku Eka." kataku sambil beradu tatap dengan mata indahnya.

" ohh.. Gak mau tau dan gak perlu tau. " katanya sambil meninggalkan ku.

Sombong sekali gadis ini, tapi biarlah toch aku juga tidak memerlukan gadis sepertinya. Aku yakin nanti akan banyak gadis yang mengantri jadi pacarku.

Akupun berlalu meninggalkan tempat ini dan segera masuk kedalam kelas, karna perkuliahan sudah hampir dimulai
Kelas demi kelas aku lalui beragam ilmu baru masuk kedalam tempurung kepala ku.
Bahasa pemrograman, matematika dasar, Algoritma. Entah kenapa seluruh sks dimata kuliahku selalu berkutat dengan angka. Tapi tak papa ilmu ini pasti berguna di kemudian hari.

Selesai sudah semua perkuliahan hari ini, saatnya pulang dan bersantai dirumah. Terbayang sudah kasur empuk yang selalu menemani ku selama ini. Tempat aku melepaskan segala penat sepanjang hari.
Aku selalu pulang berjalan kaki. selain karna jarak antara kampus dengan rumah yang terbilang dekat, dengan berjalan kaki aku juga bisa ber olah raga sambil menghayal tentang masa depan ku.
Lagi asik berjalan sambil menghayal, kuoerhatikan dari jauh ada seorang gadis yang sedang ditarik-tarik oleh seorang pria. Ternyata itu adalah gadis tadi dan seorang senior dari kampus ku. Tampaknya mereka bertengkar, aku yang tidak punya kepentingan pun hanya berlalu dan seolah tidak melihat keributan mereka.
Akupun berlalu dan meninggalkan mereka. Aku tidak mau punya urusan di kampus ini. Aku tahu banyak dari seniorku yang tidak suka kepada ku, jadi aku tidak perlu menambah masalah.

Aku terus berjalan dan tidak menghiraukan mereka sampai aku dengar ada seseorang yang memanggilku.

" Eka.. " tampaknya wanita itu memanggil diriku. Namun aku berlagak seperti tidak mendengar panggilan wanita itu.
Aku terus berjalan tanpa menoleh kearah mereka. Aku terus berjalan sampai ada seseorang yang merangkul tangan ku. Aku hanya sedikit menggerakan ekor mata ku, dan melihat gadis itu sudah bergelayut dengan manja di pergelangan tangan ku.

" kamu ngapain? " tanyaku setengah berbisik.

" tolongin aku, aku gak mau jalan sama dia. Tapi dia terua aja memaksa aku" katanya dengan raut wajah yang sedikit pucat karna ketakutan.

" kamu tau? Kelakuan kamu ini bisa menjadi masalah serius buat aku. " kata ku sambil meliriknya.

" ayolah tolongin aku. Anggap aja ini sebagai permintaan maaf kamu. " katanya dengan wajah yang memelas.

" baiklah, tapi sekali ini aja. Aku gak mau punya masalah apalagi untuk hal yang gak pebting kaya gini" kata ku mulai melunak.

Memang kakak kelas itu tidak lagi mengikuti kami, namun aku tahu pandangan nya syarat akan kemarahan dan kebencian.
Aku menunggui nya sampai dia mendapati taksi yang akan mengantarkan nya kerumah. Sebenarnya dia mengajak ku untuk bareng dan mengantarkan ku pulang terlebih dahulu namun aku menolak. Selain karna jalan nya agak memutar aku juga malas terlalu dekat dengan wanita satu ini.

Akupun kembali melanjutkan perjalan nan ku menuju rumah. Belum sampai rumah ku lihat ada beberapa orang bergerombol depan gang rumah ku.
Aku menandai satu orang yang ada disana, tampaknya senior ku tersebut membawa beberapa rekan nya untuk menghajar ku.
Aku sebenarnya sama sekali tidak takut, namun aku sebisa mungkin menghindari masalah. Sudahlah biar saja mereka berbuat semaunya, anggap saja aku berlatih ilmu kanuragan yang diajarkan beberapa orang karyawan ayahku.

Tanpa banyak kata mereka langsung menyerang ku tanpa ampun. Pukulan demi pukulan aku terima dengan telak. Aku sama sekali tidak menghindarinya, aku hanya menahan emosi dan berkonsentrasi agar efek dari pukulan itu tidak terasa untuk diriku.
Ilmu kanuragan yang aku pelajari memang bukan untuk menyakiti melainkan untuk membela diri dan bertahan. Ilmu ini diperuntukan agar tubuhku tahan terhadap pukulan serta senjata tajam.

" kakak... " kulihat Dwi, Tri dan Catur yang baru pulang sekolah melihat ke arah ku. Para penganiyaya ku sontak berhenti dan memanddang kagum kepada ke tiga adik ku.
Catur langsung menghampiri dan membantu ku untuk berdiri. Sedang Dwi dan Tri berteriak-teriak yang mengundang warga sekitar sana.
Para seniorku pun berhamburan melarikan diri karna takut kepada warga yang berang melihat pemuda kebanggan kampung ini dianiyaya.

Tri dan Catur memapah ku untuk pulang kerumah, sementara Dwi masih saja mengomel da n menyalahkan diri ku.

" kakak apa-apaan sich pake berantem dijalan " katanya ketus

" sudah dech ka Dwi, aku yakin kak Eka gak salah. " ucap Catur yang membela ku.
" kamu gak usah ikut-ikut dech. Kak Eka itu emang berandalan jadi gak perlu dibela. " kata Dwi yang menyakiti hati ku.

" kak Dwi kok ngomong gitu sich? Emang selama ini kak Eka pernah bikin salah apa sampe dibilang berandalan. " kata Tri yang ikut membantu ku.

" sudahlah kalian cuma anak kecil, jadi gak usah ikut campur. " Kata Dwi masih saja ketus. aku hanya mengelus kedua lengan adik ku sembari menggeleng untuk tidak meneruskan pertengkaran ini.

Sampai di rumah aku lalu masuk kekamar ku dan merebahkan tubuh ku. Badan ku rasanya sakit semua, walaupun aku sudah menggunakan ilmu kanuragan tapi nampaknya ilmu hanya sebatas kuku. Aku masih harus belajar tekadku dalam hati.

Catur dan Tri masuk kedalam kamar ku sembari membawa baskom berisi air hangat dan handuk.

" kakak kenapa sich? " kata Catur yang sudah duduk ditepi ranjang ku.

" kakak gak papa dek. " jawab ku sambil menatap kedua adik ku ini.

" kakak jangan bohong, kita ini saudara sudah sepantasnya kakak berbagi kepada kami. " kata Tri ikut menambahi.

Karna terus didesak akhirnya akupun menceritakan semua yang terjadi. Dari awal aku bertemu gadis itu sampai akhirnya aku dihajar senior ku.

" cewek itu cantik gak kak? " tiba-tiba catur berucap

" yah lumayan sich, tapi masih cantik adik kakak satu ini. " kata ku sambil mencuil dagunya

Lagi asik kami bercanda gurau tiba-tiba ringtone hp ku mebuyarkan candaan kami.

" siapa kak? " tanya Catur yang selalu kepo

" gak tahu, gak ada namanya. " jawabku

" angkat aja kak, siapa tau penting. " katanya

Akupun menrik tombol hijau untuk menjawab panggilan tersebut.

" halo, siapa ya? " kataku setelah sambungan telfon tersambung

" ini aku Riani" katanya menjawab.

" Riani mana? " jawabku yang masih bingung siapa gerangan yang menelfonku ini.

" Riani yang kamu tabrak dan kamu tinggalin " jawab nya dengan nada gemas.

" ohh.. Ada apa ya? Dan dapat no aku darimana? " tanyaku.

" aku dapet no kamu dari temen sekelas kamu, eh.. Kamu beneran tadi berantem sama Bram? " tanya nya.

" eh gak kok.. Tadi memang sempat ketemu tapi kita cuma ngobrol-ngobrol aja" jawab ku berbohong. Kulihat mata adik-adik ku seakan keluar dari temoatnya karna melototin aku.

" oh ya udah dech kalo kamu gak papa, aku khawatir aja. Soalnya tadi kata anak-anak kamu dipukulin sama bram. " katanya.

" enggak kok, aku gak papa. Udah yah aku mau ajarin adik aku belajar dulu. " kata ku sambil mematikan telfon tanpa menunggu jawaban dari nya.

Adik-adik ku pun melayang kan cubitan yang sangat menyakitkan di kedua sisi perutku.

" kenapa bohong? " kata adiku berbarengan. Aku hanya tersenyum sambil meringis memegangi perut ku yang perih akibat cubitan adik ku ini.

Pagi hari nya badan ku sakit semua, tampaknya efek pukulan kemarin baru berasa sekarang. Tri yang melihat wajah ku pucat melarang ku kampus.
Akupun menurutinya dan kembali menutupi tubuhku dengan selimut.

Pov Tri

Siapa sich cewek ini sampe bikin kakak yang gw sayangi babak belur. Liat aja gw bakal biki perhitungan sama dia. Pokoknya pulang sekolah gw harus ketemu sama dia. Gw mau dia jauhin kakak gw. Soalnya gara-gara dia kakak gw kena masalah, padahal selama ini kakak gw gak pernah ada masalah.

Wah kampus kakak ku besar juga ya. Gimana nyarinya nich? Ah tanya-tanya aja pasti ketemu dech. Lagian nama dia kan gak biasa, pasti sedikit orang dengan nama aneh seperti itu.

Setelah berkeliling dan menjadi pusat perhatian aku pun menemukan gadis tengil yang dimaksud kakak ku.
Bagaimana tidak jadi pusat perhatian? Seoarang gadis cantik dan imut dengan seragam SMA berkeliaran dikampus.

Setelah bertemu dengan nya aku pun menarik lengan gadis itu.

" ehhh... Apa-apaan nich? " katanya yang ku seret menjauhi teman-teman nya.

" lo yang nama nya Riani? " tanyaku sambil menatap kedua matanya.

" iya lo siapa?" tanya nya sedikit kebingungan.

" gw Tri adik nya kak Eka. " kata ku yang masih menatap tajam matanya.

" ohhh adik nya Eka. Lho Ekanya mana? " tanya nya sok imut.

" gak usah sok imut dech. Gw mau mulai hari ini lo jangan lagi dekat-dekat dengan kak Eka. " kata ku sambil menunjuk-nunjuk dadanya.

" lho kenapa? " tanya nya

" gara-gara lo, sekarang kak Eka gak bisa bangun dari ranjang. " kata ku dengan emosi dan air mata mulai membasahi pipi ku.

" hah... Tapi Eka gak papa kan? " tanya nya dengan Ekspresi terkejut.

" gak papa mata lo!! Sekarang untuk berangkat ke kampus aja dia gak bisa. Padahal dia sama sekali gak pernah bolos. Walaupun sakit dia pasti masuk. Tapi kali ini dia gak masuk berarti sakitnya udah parah.. Dasar tolol" umpat ku emosi kepada cewek satu ini.

" plis anter gw untuk ketemu dia " katanya dengan wajah memelas

" gak sudi gw. Selama ini kakak gw gak pernah ada masalah, tapi setelah kenal sama lo kakak gw malah babak belur. " jawab ku

" plis anterin gw ketemu dia, gw mau minta maaf sama dia. " katanya lagi masih dengan wajah memelas.

" gw ingetin sama lo. Jauh-jauh dari kakak gw dan jangan ganggu dia lagi. Gw juga akan larang kakak gw untuk deket sama lo lagi, dan gw yakin dia pasti mau dengerin kata-kata gw. " kata ku sambil pergi meninggalkan nya yang masih terisak.

Sampai dirumah aku langsung masuk ke kamar kakak ku. Ku lihat Catur sudah ada disana. Akupun langsung merebahkan tubuhku disamping kakak ku yang tampan ini.

" dari mana Ti kok sore amat pulang nya? "kata kakak ku yang masih terbaring

" ada urusan sebentar dengan teman kak. " jawabku sambil menoleh menghadap wajah nya. Ya ampun kakak ku tampan sekali pekik ku dalam hati.

" sama cewek atau cowok? " tanya kakak ku sambil menghadap ke arah ku.

" sama cowok " jawab ku berharap kakak ku merasa cemburu. Aku ini kenapa sich kok ada perasaan yang berbeda ya saat aku melihat kakak ku.

" kakak sich gak larang kamu deket sama cowok, yang penting kamu bisa jaga diri ya de" kata kakak ku sambil kembali bercanda dengan Catur.

Kok kakak gak marah ya aku deket sama cowok? Atau mungkin kakak gak sayang sama aku. Kaya nya kakak cuma sayang sama Catur dech. Gumam ku dalam hati.

" jangan berfikiran kakak gak sayang sama kamu, justru karna kakak sayang banget sama kamu makanya kakak gak mau membatasi pergaulan kamu. " kata kakak ku yang seolah bisa membaca fikiran ku.

Akupun langsung memeluk kakak ku. Mebyembunyikan wajahku di dadanya yang bidang. Perasaan ini sangat nyaman sekali. Pelukan ini membuat dada ku bergetar hebat. Tidak mungkin aku mencuntai kakak ku.

Ini salah. Aku tidak boleh mencintai kakak ku. Tapi perasaan ini nyata dan tak bisa aku bendung. Kasih sayang dan perhatian nya kepada kami sungguh tulus. Walaupun kadang kami selalu marah-marah jika dia melarang kami, namun dia selalu tersenyum dan memberi pengertian kepada kami.

Apakah kak Dwi juga merasakan hal yang sama dengan yang aku rasakan? Tapi kalau dia juga mempunyai rasa yang sama dengan diri ku, kenapa dia sering marah-marah sama kak Eka.

Atau dia marah-marah bukan sama kak Eka tapi dia marah dengan keadaan karna harus mencintai kakak kandung nya.

Lalu bagaimana dengan Catur? Apakah dia juga cinta dengan kak Eka? Lalu apakah kak Eka juga mencintai Catur karna mereka terlihat akrab dan selalu bersama.

Ah kaya nya aku mulai gila. Kayanya aku harus secepatnya mencari pacar supaya gak mikirin kak Eka terus-terusan.
Tapi kalo aku punya pacar, ka Eka cemburu gak ya?
Coba aja ah...

Kalo kak Eka cemburu berarti dia juga cinta sama aku. Tapi kalo dia gak cemburu berarti dia hanya nganggap aku ade..

Ah pokoknya Cinta ya Cinta
 
Terakhir diubah:
Wah semoga terkuak nanti ya hu, kalau eka bukan anak kandung pak suryo..

Wah bakal foursome ni bisa bisa si eka tri catur sama dwi šŸ˜
 
Tetap pantau. Pelan2 dah mulai keliatan karakter per tokoh. Gaspoll hu
 
Sepertinya menarik..... hmmm EKA..... jadi teringat kepada salah satu cerita yg telah hilang entah kemana.... semoga kisah EKA yg ini berlanjutan sampai akhir.... semangat suhu...
 
Lanjut ke cerita berikut nya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd