Tika yang bernama asli ‘Atikah’ mulai tersenyum senang. Betapa dendam itu sudah sangat lama dirawat, sehingga berkarat dan senantiasa dihidupkan agar dendam itu tidak pernah padam. Dan sakit hatinya sebentar lagi akan terbayar lunas dengan dipenjarakannya Dewi selama belasan tahun. Sakit hati yang ia simpan lama itu kini akan terbalaskan dengan bantuan Hendarto. Tika sangat menantikan detik-detik Dewi dipenjara. Dalam hatinya berjanji akan melihat saat Dewi masuk ke dalam bui.
Keduanya duduk di bangku taman, bergandeng tangan, bercerita tentang hidup, bertukar harap yang takkan redup, menghabiskan waktu, sore itu. Tika menyayangi Hendarto, dan Hendarto pun mencintai Tika. Namun pada saat ini, Tika mulai membuka hatinya pada pria lain. Tika mulai menyukai ‘Iwan’ karena pemuda itu sangat penuh perhatian padanya. Perhatiannya sebanding dengan perhatian yang diberikan Hendarto, tapi Iwan memiliki satu kelebihan dibanding Hendarto yaitu mampu memberinya kepuasan batin dalam bercinta. Entahlah, Tika merasakan sesuatu yang sangat menakjubkan saat dirinya ‘digagahi’ oleh pemuda itu.
Bersambung