Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI HISTORY OF AXEL

Semoga tidak berakhir tanpa alasan seperti LPH dan ☀ cerbung favoritku...

Ku sematkan ini juga favoritku

Mantap gan
 
AXEL #9 GOOD BOY


"Makasi Bang," Axel mengucapkan terimasih kepada Udin Driver Gojek yang mengantarnya sampai di depan pintu gerbang sekolah. Suasana masih lengang, baru terlihat dia saja yang datang karena memang baru jam enam lewat lima belas menit. Sementara jam masuk sekolah masih lama yakni jam setengah delapan. Axel merogoh saku celananya, ada selembar uang seratus ribuan. Axel dengan enteng memberikan uang tersebut kepada Udin.

Udin terlihat bingung saat Axel menyodorkan uang kepadanya. Ia lalu mengecek detail order di ponsel yang terpasang di dudukan ponsel dekat spidometer. "Lho apa ini mas? "

"Ini uang seratus ribu buat Abang.”

“Mas Joker kan udah bayar pakai Gopay lima belas ribu.” Udin merasa heran.

“Iya memang sudah, ini ambil aja Bang, anggap saja uang tips. Lumayan buat beli sarapan setelah anterin gue Bang."

"Mas, serius nih ? ini kebanyakan mas. Kalau cuman untuk sarapan, sepuluh ribu juga cukup banget." Udin masih ngrasa sungkan terima tips sebesar itu. Ia sering sih terima tips dari customer tapi paling dari lebihan kembalian yang customer bayar cash seribu, dua ribu, kadang lima ribu.

"Iya masak gue udah keluarin uang, hanya bercanda Bang. Ya Abang bagi-bagi sama teman di pangkalan juga bisa."

"Nah, benar-benar, mending gua pakai buat traktir kopi dan gorengan teman-teman gua di pangkalan. Gua terima ya Bang uangnya," Udin lalu menerima uang tersebut dan mengucapkan syukur. "Alhamdulilah penglaris pagi ini, jadi makin semangat narik ini gue."

"Gak rugi nih Bang di bagi ? kan mayan bisa buat makan Abang sehari itu uang," kata Axel.

"Walah, kalau buat gua uang seratus ribu bisa buat makan sampai dua hari ke depan Mas dan gak ada kata rugi buat gua lah Mas. Kan gua udah dapat lima belas ribu. Ini uang bonus yang gak gua harapin. Lagian kalau berbagi sama kawan lebih nikmat Bang. Sama seperti Mas Joker yang berbagi kepada saya. Aduh maap ini gua nyerocos terus. Sekali lagi makasih Mas, gua doakan Mas jadi orang sukses dan pinter di sekolah, aminnn.”

Axel tersenyum ia tidak menyangka mendapat sedikit petuah dari seorang driver ojol. Axel mengangguk dan mengaminkan pernyataan Udin. Saat Axel masuk ke dalam pelataran ia bertemu Joko, satpam sekolah yang hendak stand by di depan.

“Busett mata gue gak salah liat nih, juragan Axel datang pagi benar, dapat hukuman piket lo ya.” ujar Joko heran, seorang Axel yang ia hafal benar selalu datang mepet sebelum pintu gerbang di tutup jam setengah delapan pagi, tiba-tiba sudah datang satu jam lebih awal.

“Hahaha mana mungkin lah Bang, orang ganteng kayak gue dapat hukuman piket. Kebetulan pengen datang pagi saja. Pen ngopi dengan tenang di kantin sebelum fans gue pada antri minta di sumbang pejuh.”

Axel udah cukup akrab dengan Joko yang memang masih muda awal dua puluh lima tahunan. Joko juga udah paham sama titel penjahat kelamin yang di sandang Axel.

“Mo godain Rina lo ya?”

“Hahaha, Rina udah ada Bang?” Axel teringat Rina, penjual nasi uduk dan gorengan yang berjualan di kanti sekolah. Orangnya manis lah cuma untuk urusan bodi terlalu flat earth untuk seorang Axel yang penggemar bodi semok.

“Udah lagi beres-beres lapaknya noh.”

“Yadah gue cek si Rina dulu, mayan kalau dapat secelup dua celup,” kata Axel terkekeh-kekeh.

“Anjingg..elu udah penuh nyelup si Rina?” Joko kaget mendengarnya, ia lalu memelankan suara dan mendekati Axel. “Kapan lo exe di ? Bagi tips lah.”

“Udah lama sih, di kamar mandi setelah pulang sekolah kapan hari. Gak sampai exe Bang, cuma nyelupin konti gue ke dalam mulutnya sampai bucat. Kalau di liat dari skill olah lidahnya, dia jago mainnya. Dia selalu ngrengek minta di exe cuma gue males, gaK napsu sama cewek kurus.”

Joko geleng-geleng. “Bangsat, gak napsu tapi doyan kena sepong.”

“Kan Rina menang manis dan gue akuin sepongnya mantap. Kalau abang mau sama Rina, lo perlu agresif Bang, deketin bener. Dia sok jual mahal tapi ya sebenarnya gatal.”

“Nah cakep nih kalau bagi tips gini.”

“Haha semoga sukses, di tunggu share FR bang.”

“Asu memang kau, ganteng-ganteng masih aja doyan sikat pelayan kantin.”

“Yah, yang namanya masih muda Bang, masih mencari jati diri, mungkin jati diri gue baru ketemu setelah gue merendam konti gue di seribu selangkangan cewek.”

Axel tertawa dan meninggalkan Joko yang misuh-misuh. Dia berjalan ke kantin dan ia bersyukur karena tidak melihat Rina. Axel membeli sebotol Aqua dingin dan membawanya ke dalam kelas. Axel ingat di laci mejanya ada novel 1Q84 volume tiga yang udah lama gak ia baca. 1Q84 salah satu novel yang membuat Axel menyadari realita hidup yang ada di sekitarnya tidak bisa ia terapkan ke dalam novel tersebut. Dohta, Maza, Kepompong Udara dan kompleknya pertemuan antara Tengo dan Aomame menjadi daya tari kenapa ia tidak segan membaca novel yang terdiri dari 3 jilid dengan total nyaris 1.500 halaman.

Axel menaruh tas, memasang headset dan memutar lagu-lagu City Pop Jepang agar ia semakin merasuk ke dalam cerita. Axel tahu kalau ia sedang serius membaca novel dan memasang headset, tidak ada teman sekelasnya yang berani mengganggu atau menegurnya. Axel sempat membaca di grup Wa khusus para siswa bajingan di sekolahnya, mereka ramai membahas tentang Hito dan Coki yang masuk ke rumah sakit. Axel senang dan ia sengaja tidak memberikan komentar apapun.

Tak butuh lama bagi Axel kembali larut dengan novel tersebut. Apalagi ia sudah sampai di scene Aomame mendapat misi dari Madam untuk membunuh Pemimpin Sakigake yang sudah memperkosa perempuan di bawah umur. Misi yang berbahaya karena Sakigake adalah sekte keagaam yang memiliki ribuan pengikut.

Saking asyiknya, Axel yang duduk sendirian di kelas, tidak terlalu memperhatikan bahwa kelas mula ramai. Beberapa cewek di kelas Axel, mengambil foto Axel dengan sembunyi-sembunyi. Bagi mereka, sosok Axel adalah cowok idaman. Bagaimana tidak, selain punya paras bule dan rupawann serta reputasinya sebagai playboy, sering terlibat perkelahian, Axel adalah siswa terpandai di kelas dan ia selalu masuk ke tiga besar nilai tertinggi di angkatannya. Hobi membaca di kelas menjadi penasbih betapa kerennya dia.

“Badboy, Goodboy and fakboi, gila Yah, ada orang seperti itu, sekelas sama kita pula duh,” batin Anita salah seorang teman cewek yang sekelas dengan Axel saat ia mengambil foto Axel diam-diam. Anita satu dari sekian puluh pengagum Axel. Ia tadi surprise melihat Axel sudah datang dan tengah asyik membaca novel 1Q84 di kelas. Anita tahu sedikit tentang novel tersebut, ia pernah coba membacanya namun hanya sanggup beberapa bab saja, karena ia susah mengikuti plot cerita yang rumit. Anita tadinya ingin menyapa Axel namun ia takut dia marah.

Anita ingat benar kejadian di masa-masa awal kelas 1, saat Axel yang sedang asyik membaca novel dan dengerin musik dengan headest di kelas, persis seperti sekarang ini, tiba-tiba di datangin oleh beberapa siswa dari kelas lain. Mereka membentak namun Axel tidak ngeh hingga salah satu di antara mereka menyambar novel yang tengah Axel baca.

Axel yang tadinya tenang langsung berubah mengerikan saat ia di ganggu. Tanpa pikir panjang, Axel memukul tiga sampai empat orang yang mengelilingi mejanya sampai mereka pingsan semua dengan hidung berdarah. Lalu Axel kembali lanjut membaca, tidak ambil pusing dengan empat siswa yang ia hajar. Sampai akhirnya jam pelajaran di mulai dan guru masuk, tentu saja Bu Noni, guru Matematika yang hendak mengajar kaget bukan kepalang melihat di lantai ada empat siswa pingsan.

Bu Noni panik dan langsung meminta siswa cowok untuk memapah dan membawa mereka ke UKS.

“Kenapa mereka semua pingsan, ayo jawab? Dasar kalian ini baru murid kelas 1 sudah bersikap berandalan, ayo ngaku siapa yang tadi berkelahi?” hardik Bu Noni pada saat itu.

Satu kelas terdiam tidak ada yang menjawab karena kami semua masih shock melihat Axel menghajar empat siswa sampai pingsan dengan entengnya.

Di saat kelas hening dan Bu Noni bersiap untuk kembali mengumbar kemarahan, tiba-tiba Axel dengan santainya bilang di depan Bu Noni, “Anjinggg endingnyaaaaaa kerenn..” katanya sambil menutup novel dan melepas headset.

Kami semua tidak menyangka Axel akan senekat itu mengucapkan kata-kata kasar di depan Bu Noni, Bu Noni bahkan sampai tidak bisa berkata apa saking kagetnya karena ada murid kelas 1 yang tanpa ragu-ragu dan lantang mengucap “Anjing” di depannya.

“Bu Noni, slow, gue tadi yang hajar mereka, entah mereka siapa gue gak kenal, mereka mengganggu gue baca novel,” kata Axel santai dan ia langsung berdiri melewati Bu Noni. “Bu, gue ijin melapor ke Ruang BP yak.”

Gila, Anita benar-benar kesengsem berat sama Axel. Aura badboy dalam diri Axel nampak amat sangat keren di mata Anita.


Anita kemudian mengetahui kenapa empat siswa sesama kelas 1 dari kelas lain menghampiri Axel. Axel rupanya kemarin sore berkelahi dan memukuli salah satu siswa kelas sebelah sampai masuk RS. Empat siswa tersebut hendak membalas Axel namun justru keok karena hal sepele, mengganggu Axel saat sedang asyik membaca novel.

Di saat Anita sedang bersiap mengambil kembali foto Axel yang sedang menopang dagu, ia melihat dua orang siswa tergopoh-gopoh masuk ke kelas. Anita mengenali keduanya. Bobi siswa kelas 2 dan Jabrik siswa 3. kedua siswa berandalan di sekolah ini. Anita yang sudah mengetahui berita Hito, teman sekelasnya dan Coki beserta pacarnya Kirana anak kelas 3 masuk RS dari grup WA di sekolah, langsung paham situasinya.

Anita mengamati kedua siswa tersebut hanya berdiri di dekat Axel, keduanya tidak ada yang berani menegur atau mengganggu Axel karena berita Axel tidak segan menghajar siapa saja yang mengganggunya membaca buku sudah diketahui oleh semua orang. Anis tertawa kecil, dua kakak kelas yang berbadan besar dan bertampang sangar seperti mereka takut dengan Axel. Mereka cuma berdiri seakan menunggu Axel dengan sabar.

Axel sebenarnya sadar dan tahu bahwa Bobi dan Jabrik berdiri mematung di dekatnya, dia sudah tahu apa yang hendak mereka sampaikan namun ia memilih cuek karena scene Aomame akhirnya membunuh pemimpin Sakigake benar-benar luar biasa menegangkan dan rumit. Axel juga sadar, Anita teman sekelas yang cukup cantik dan berbadan seksi sudah lama menaruh hati kepadanya dan sedari tadi mengambil fotonya dengan diam-diam. Axel menikmati bagaimana orang-orang di sekitarnya mengagumi dirinya.

“Fuhh, keren Aomame-Chan,” seru Axel sambil menutup novelnya, Axel memutuskan menyudahi sesi membacanya setelah Aomame sukses melarikan diri dengan smooth dari para pengikut Sakigake yang tidak menyadari pemimpin mereka sudah terbujur kaku. Axel lalu keluar dari kelas dan mendapati sepulluh siswa bajingan dari kelas 1 hingga kelas 3 menunggunya di depan kelas.

“Gue tahu kalian mau ngomong apaan, tetapi ini sudah mau masuk upacara, nanti kita bahas di tempat biasa pas jam istirahat pertama, “perintah Axel.

Mereka semua mengangguk dan berjalan di belakang mengikuti Axel yang berjalan di depan. Semua siswa yang sedang berkerumun di lorong depan kelas karena bersiap untuk upacara bendera, langsung membuka jalan.

Tidak ada yang berani macam-macam dengan Axel, yang dalam tempo tiga bulan setelah masuk ke SMA NEGERI RRR ia langsung menundukkan semua siswa bajingan dari kelas 1 hingga kelas 3. dua rival utama Axel sudah menjadi kawan baik Axel dan kemudian dengan senang hati mengikuti dan mengikuti Axel.

Dua rival tersebut adalah Hito dan Coki, dua orang yang Axel serang dengan sengaja untuk memperbesar api dendam yang tak lama lagi akan meledak.

***

Axel dengan khidmat mengikuti upacara dan pelajaran hingga bel tanda istirahat berbunyi. Ia lansung menuju ke rooftop gedung parkiran motor, beberapa siswa mengikuti Axel dan Axel mengangguk pertanda ia memberikan mereka izin untuk mengikuti dirinya. Sampai di rooftop gedung parkiran, Axel tertawa karena sudah banyak orang berkumpul sekitar dua puluhan orang. Meski di rootop, namun bagian atas terpasang atap kolombo sehingga tidak terlalu kepanasan, meski begitu, Axel bisa merasakan hawa di sini panas karena satu alasan.

Axel meminta sebatang rokok milik Jabrik yang disembunyikan di kotak hitam yang kalau di perhatikan mirip kotak powebank. Jabrik dengan sigap menyalakan rokok yang sudah Axel jepit di bibir dengan Zippo yang ia selipkan di kaus kaki. Sambil memutar-mutar batang rokok di sela jarinya, Axel mulai beraksi menunjukkan bahwa ia adalah seorang aktor watak yang hebat.

“Gak usah gue terangin, kalian udah paham ya kenapa kita berkumpul di sini, kalau ada yang kurang paham kenapa kita kumpul di sini, gue minta dia orang cepat pergi dari sini, gue gak mau buang-buang waktu terangin,” tegas Axel.

Tidak yang beranjak, semuanya berdiri dan mengangguk ke arah Axel, yang berarti mereka sudah paham subjek pembicaraan.

“Good ! seperti yang kita tahu, Hito dan Coki di serang orang, Hito di serang d dekat SMA SWASTA RRR dan Coki juga mengalami hal yang sama saat ia sedang berkaraoke dengan Kirana yang hot di Labvoice yang secara kebetulan berada di satu kawasan yang sama dengan SMA SWASTA RRR. Dari sini apa kesimpulan kalian?” Axel sengaja melempar pertanyaan.

“Jelas ini perbuatan anak SMA SWASTA RRR ! Mereka pasti mengira penyerangan Hendri berhubungan dengan sekolah kita. Makanya mereka mengincar Coki dan Hito, entah mereka memang di jadikan target atau memang kebetulan saja. Padahal Hendri di serang saat ia sedang ada di rumahnya ! segoblok-gobloknya kita, gak akan ada yang senekat itu nyerang Hendri di rumahnya,” seru Robi.

“Betul setuju gue sama Robi. Bisa jadi Hendri sendiri yang menuduh kita dan hal ini membuat Alfa membuat rencana balas dendam,” tukas Afi salah satu teman terdekat Hito.

Axel girang karena mereka ini mudah terhasut. Axel lalu bertanya kepada Jabrik yang sempat nengok kedunya di RS tentang kondisinya keduanya.

“Parah. Hito tulang sendi dan pundaknya sampai tergeser, ia juga di hajar cukup parah hingga gegar otak ringan. Coki terima 20 jahitan di kepalanya karena kepalanya di pukul dengan satu benda. Hidung Coki patah juga, hari ini dia ada jadwal operasi perbaikan hidungnya. Intinya keduanya benar-benar di habisin tanpa ampun,” terang Jabrik.

“Brik, katanya Kirana juga di kerjai sama mereka ya? Konon waktu mereka di temukan sama petugas karaoke, Kirana posisi bajunya sudah setengah telanjang,” tanya Jaksa.

“Ya mungkin tapi ada yang bilang, keduanya di serang pas sedang ngeweew di room.”

“Eh kondisi Kirana gimana tuh ya?”

“Dia cuma semalam di RS cuma ada luka pukul di kening. Keluarga Kirana katannya gak mau masalah jadi besar dengan lapor Polisi demi melindungi privasi Kirana. Konon Kirana mau pindah sekolah karena trauma atau apalah..” terang Jabrik.

“Biadab ! bacolan gue pindah sekolah !asu !” sahut Parto tanpa tedeng-aling.

“Jembus Wedut SMA SWASTA RRR !”

“Balas, nih balas !!”

“kita balas kontan !!”

Suasana riuh dan memanas, Axel yang sedari tadi terlihat tenang lalu pura-pura ikut marah dan naik emosinya.

"Kalian gak usah banyak bacot, masak iya kita diam saja sementara Hito dan Coki terkapar di RS dengan kepala penuh jahitan, ya kita balas secepatnya ! enak saja kita kena tuduh, pasti si Hendri sengaja menuduh kita karena ia masti tidak terima dengan kekalahan sekolanya tempo hari !” bakar Axel.

“Jadi, apa yang perlu kita lakukan bro?” tanya Jabrik.

“Kita balas secepatnya. Apa urusannya Hendri yang letoy jadi kita yang salah, sok playing victim, padahal dasarnya Hendri yang lemah !”

“Heueuh, jadi kita tawuran nihhh !” ujar Robi semangat. “Yok ah kapan secepatnya !”

“Tunggu momennya dulu, selow, tawuran kalo asal main serang, kita bisa kena semprit,” kata Axel berpura menenangkan teman-temannya. “Tapi ingat bisa jadi tawuran nanti punya resiko tinggi di banding sebelumnya. Kalau ada teman kalian merasa ragu untuk join ke tawuran, sebaiknya suruh minggir. Silahkan. Minta mereka yang peragu,penakut dan pengecut yang gak ikut tawuran membantu kita dengan memperbanyak ibadah dan doa, nonton nasihat Mario Teguh aja deh jadi pribadi yang bersabar. Jangan lupa doain gue dan para pemberani yang siap angkat senjata bareng gue demi balas dendam dalam waktu dekat. Doain kami gak ada yang mampus ya. Persetan lah dengan ocehan para orang tua. Mereka mana ngerti rasanya di permalukan..."

Racun yang di sambar dengan mudah oleh para remaja dimana darah mereka sudah mendidih. Setelah apa yang terjadi kemarin, pertempuran mulai mendekati klimaks.

"Kalian bersiap saja, mereka anjing SMA SWASTA RRR sedang mengincar kepala kita semua. Bisa besok atau lusa...."


XXX *** XXX


TRIT TENTANG PREMIUM CONTENT LPH BISA KLIK DI LINK DI BAWAH :

https://www.semprot.com/threads/premium-content.1360970/
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd