Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Home alone

inez53k51

Tukang Semprot
Daftar
19 Mar 2012
Post
1.356
Like diterima
743
Lokasi
Diatas suka, dibawah suka juga
Bimabet
Ketika masi skolah aku numpang ma kerabat jauhku. Ya namanya numpang gak bisa kaya anggota keluargalah walaupun itu masi kerabat jauh. Jadi selain skolah aku kudu bantu ngerjain kerjaan rumah sehari2, nyapu, ngepel, bersiin kebun, setrika, cuci perabotan masak dan makan. Disebelah rumah kerabatku itu aku sering liat ada om2 yang ganteng banget. Kliatannya dia tinggal sendiri dan dia juga sering rapiin taneman dihalamannya yang lebi bagus katimbang taneman di halaman rumah kerabatku. Sering ketemu kalo sama2 beraktivitas di halaman rumah masing2, dia mulai menyapa aku. Aku jawab aja sapaannya dan akhirnya kita bisa akrab juga. malah aku slalu ngarep bisa ketemu om ganteng itu setiap aku bebersih di halaman. Sepertinya dia juga gitu walaupun cuma
ngobrol sesaat aja, gak bisa lebih dari itu kerna gak ada kesempatannya. Aku crita kalo aku numpang, masi sekolah dan tiap ari kudu bantu aktivitas dirumah kerabat, sedang tu om crita tentang aktivitas dia sehari2. Dia ngerjain bisnis online bersama temennya, dia jadi penyandang dana sehingga yang kerja sehari2 ya partner bisnisnya. Dia tinggal sendiri kerna dah pisah dari istrinya. anaknya dibawa ma mantan istrinya. Kerna dia hanya sesekali terlibat di usaha onlinenya, maka banyak waktu luangnya sehingga dia merapikan taneman di halamannya yang keliatan subur dan bagus. Umurnya dah deket 40 taun.

Sampe satu weekend kerabatku sekluraga keluar kota, aku memang diajak tapi kerna masi banyak kerjaan sekolah yang blon kuslesaikan makanya aku gak ikut. Aku sendiri aja dirumah kerna selama kerabat sekeluarga keluar kota, pembantu yang pulang ari gak masuk kerja juga. Sabtu siang kerna aku iseng aku jalan2 ke satu toko buku besar di mal deket rumah. Gak da rencana beli sesuatu si, cuman ya ngebunuh waktu aja katimbang bengong dirumah. Aku sedang membaca2 buku tentang bagaimana perempuan bisa mencapai klimax berkali2 dalam satu ronde. Seru juga buku itu karena detail menerangkan teknik2nya. Tiba2 ada yang batuk2 disebelahku. Aku menoleh, ternyata om tetangga. "Gi ngapain Nes, serius amat baca buku begituan". "Begituan gimana", jawabku. "Ya buku itu kan buat yang udah nikah, emangnya kamu mo nikah". "Ya enggak sih, tapi buat pengetahuan kan gak ada salahnya kan". "Hari ini kamu seksi banget deh, gak kaya biasanya kalo lagi ngebun". "Seksi apanya si om, rasanya biasa aja tuh. Inez kurus gini, depan blakang rata kaya papan penggilesan". Memang saat itu aku hanya mengenakan tanktop ketat sepinggang dan celana pendek yang juga ketat sehingga bentuk badanku yang kurus tercetak dengan jelas. Memang si kalo aku bergerak, tanktopku terangkat sehingga pinggang dan juga puserku jadi terbuka, mungkin itu yang menarik perhatiannya. "Kamu cantik Nes, pakean kamu juga menggoda". "Menggoda gimana". "Tu pusernya suka ngintip kalo kamu gerak". Si om memang ganteng dan perawakannya tegap atletis dengan dada yang bidang dan perut yang tidak membuncit seperti umumnya lelaki pada usia sekitar 40an. Biasanya ketemu dibatesin pager rumah yang setinggi dadaku, sekarang ketemu langsung sehingga bisa liat dengan jelas penampilannya. "om sering olahraga ya, bodinya juga asik tuh". "Asik gimana". "Iya, atletis dan gak gendut. Ines gak suka ama lelaki yang gendut, gak bisa jaga penampilan. Mendingan yang gendut yang lainnya", aku sengaja mancing2 dia. "Yang lain yang mana?" "Yang suka diumpetin itu lo, kalo itu gendut kan enak", aku makin menjurus lagi. "Apanya yang diumpetin?". "Ah om pura2 gak tau neh. Om mo nyari buku juga toh". "Ah enggak, om ngeliat kamu sejak di atrium mal, makanya om buntutin kamu sampe kesini". "Berburu nih ye", godaku. "Kamu mo beli buku itu, ntar om beliin". "Boleh deh om". "Dah makan belon". "Belon om, mo nraktir?". "Yuk kita makan aja, kamu mo makan apa?' "Kayanya Ines dah lama gak makan shabu2 deh om". "Hah kamu suka nyabu toh, he he", dia ketawa.

Dia membayar buku yang tadi kubaca2, diberikannya kepadaku. Aku digandengnya menuju ke resto yang menyediakan makanan ala Jepang itu. Dia memilih tempat dipojok, "Biar ada privacynya", katanya. "Emangnya om mo ngomongin yang rahasia2 ya". "Enggak, cuma mo mo ngobrol aja, kan bisa leluasa kalo ngobrol dimari, gak
kaya kalo gi beberes kebun dirumah". Sambil makan kita ngobrol kesana kesini. "Kamu tumben jalan2 ke mal. Aku
sering ke mal tapi baru skali ini ketemu kamu". "Iya om, dirumah ndirian". "Mangnya pada kemana". "kluar kota". "Kamu gak diajak?" "Diajak si, tapi Ines masi ada kerjaan skolah yang kudu dislesaiin, jadi gak ikut". "Wah home alone dong ya. Tadi kamu ngomong yang gendut yang diumpetin, apaan seh, aku bener lo gak ngerti". "Gak ngerti atau pura2 gak ngerti". "Bener gak ngerti kok, apaan seh". "Kalo perut gendut mengganggu penampilan lelaki, om setuju kan". "Setuju banget, trus yang gendut yang diumpetin apa", penasaran sekali dia. "Kalo bawahnya perut yang gendut kan enak, kan tempatnya tersembunyi". "O, itu toh maksud kamu, emangnya kamu dah ngerasain enaknya yang dibawah perut lelaki ya. Pantes tadi baca2 buku ngesex". "Sering sih enggak om", kataku terus
terang. "Om punya gendut gak". "Susah neranginnya, mesti diliat langsung. Kamu mo liat?" "Ngapain juga Ines ngeliat punya om, ntar om kepingin lagi". "Dah lama aku napsu liat kamu Nes. Sekarang ngeliat kamu seksi gini, aku dah napsu banget Nes", diapun mulai to the point ngomongnya. "Abis ini kamu mo kmana?" tanyanya setelah kita selesai makan. Dia minta billnya. "Gak ada tujuan om, napa, om mo ngajak Ines kemana, mo nunjukin yang gendut yang laen ya om". "Iya, kamu mo liat kan. Gak enak ya kalo pulang ke rumah, nti tetangga pada liat kita mo beduaan. Deket Mal ada hotel, kita kesana aja yuk. Mau ya". Dia membayar billnya dan kemudian mengajakku keluar resto. Aku deg degan aja denger dia mo ajak aku ke hotel tapi aku diem aja.

Ketika melewati toko yang khusus jual lingerie, "Nes, daleman kamu seksi juga gak". "Napa om mo beliin Ines lingeri seksi, Ines gak tersinggung kok om kalo dibeliin". Aku langsung diajaknya masuk ke toko itu. "Beli yang tipis dan minim Nes", bisiknya. Aku mencari daleman model bikini yang tipis dan minim dan cuma ditaliin. Dia malah bantu milihin, dan aku dibelikan 2 set. "Kamu gak beli pakean luar skalian Nes". Mumpung ada yang nawarin ya knapa enggak kan. Segera kita menuju de dept store. Aku milih celana jins dan tengtop aja. Setelah itu dia mengajakku ke supermarket yang ada di mal tersebut. Dia membeli minuman kaleng, makanan kecil, coklat, permen, buah2an dan kue2. "Buat apa seh om, banyak banget belinya", tanyaku. "Buat di hotel, beli di hotel kan mahal". setelah selesai belanja dan berada digerbang mal dia manggil taksi menuju ke hotel, aku ditariknya masuk kedalam taksi tanpa menunggu persetujuanku mau atau enggak ikut ke hotel. Di dalam taksi, dia selalu mengelus2 pahaku yang tersingkap lebih dari separuh karena celana pendekku tertarik ke atas. Hal ini perlahan2 membuatku terangsang juga, toh si om ganteng juga dan tipe lelaki idealku. Apalagi dia dah ngebelanjain aku, jadi sekarang giliranku memenuhi hasratnya yang sudah ditunjukkan sejak tadi di toko buku. Saat itu sudah menjelang sore.

Di hotel dia buking kamar standard aja sementara aku nunggu di lobi. Kerna bawaannya cuma blanjaan tadi ya ditenteng sendiri aja ngikutin bell boy ngaterin ke kamar. di kamar aku dirangkulnya. Sebuah ciuman mendarat dipipiku. Aku berdebaran. DIa menggandengku dan duduk di sofa empuk yang ada di kamar. Kamar hotelnya standard aja, berisi satu tempat tidur besar dan seperangkat sofa, selain meja rias. Dia mengambil minuman kaleng yang dibelinya, dibukanya dan diberikan kepadaku. "Ayo minum, santai saja, mau mandi dulu enggak, kan
tadi panas diluar", katanya sambil menepuk2 pahaku. Sambil tersenyum-senyum dia berlalu ke kamar mandi. Gak lama kemudian, dia keluar dari kamar mandi hanya dengan bersarungkan handuk dipinggangnya. "Gantian deh mandi biar segar". Di kamar mandi, di bawah shower, aku mengelus2 toketku dengan busa sabun, demikian pula dengan jembut dan memekku, sehingga napsuku menjadi berkobar2. Selesai mandi aku memakai dalemanku yang seksi yang tadi dibeliin, bra dan CD mini yang tipis model bikini, sehingga bra hanya ditalikan di belakang leher dan punggungku, sedang CD mininya ditalikan di kiri dan kanannya. Karena branya tipis, otomatis pentilku yang sudah mengeras menonjol sekali, demikian juga jembutku yang lebat sangat berbayang dengan CD tipis itu. Karena bentuknya yang mini, jembutku menyembul di bagian atas, kiri dan kanan CD ku. Dia yang sedang duduk di sofa membelalakkan matanya ketika melihat aku keluar dari kamar mandi hanya berbalut bikini tipis dan seksi itu. "Lama sekali sih mandinya, pasti deh ngelus2 diri sendiri, ya. Kamu cantik sekali Nes, seksi sekali". Aku duduk disebelahnya dan menjawab, "Habis om sih mandinya gak ngajak2, sehingga terpaksa Ines ngelus2 sendiri. om suka kan ngeliat Ines pakai bikini seperti ini". "Suka banget, kamu napsuin deh Nes". "Udah ngaceng dong om". Aku yakin melihat pemandangan yang menggairahkan ini pasti mengungkit nafsu nya. kontolnya terlihat mulai bergerak-gerak dibalik handuk yang disarungkan dipinggangnya. "Ines tahu, pasti om suka, tak usah khawatir, malem ini Ines sepenuhnya milik om". Ia lalu mencium pipiku.

Nafasnya menderu-deru. Dalam hitungan detik mulut kami sudah lekat berpagutan. Aku direngkuh dengan ketat ke dalam pelukannya. Tangannya mulai bergerilya meremas2 toketku. Pentilku yang sudah mengeras dipelintir2 nya dari balik bra tipisku. Ini membuat rangsangan yang lebih hebat lagi buat aku. Aku menggeliat-geliat sambil mulutku terus menyambut permainan bibir dan lidahnya. Lidahnya menerobos mulutku dan bergulat dengan lidahku.
Tanganku pun aktif menerobos handuk yang dikenakannya dan me remas2 kontolnya yang sudah mulai ngaceng itu. Membalas gerakanku itu, tangan kanannya mulai merayapi pahaku yang mulus. Dia menikmati kehalusan kulitku itu. Semakin mendekati pangkal pahaku, aku membuka pahaku lebih lebar, biar tangannya lebih leluasa bergerak. Peralahan-lahan tangannya menyentuh gundukan memekku yang masih tertutup CD bikini tipis. Jarinya menelikung ke balik CDku dan menyentuh bibir memeokku dan menggosok2 itilku. Aku mengaduh tetapi segera dibungkam oleh permainan lidahnya. Badanku mulai menggeletar menahan nafsu yang semakin meningkat. Tanganku terus menggenggam kontol yang besar dan panjang itu. Ukurannya ketika ngaceng mungkin sekitar 18 cm dengan diameter sekitar 6 cm. "om, besar banget sih kontolnya, dipakai in obat apa sih sampai besar begini", kataku sambil mengocok lembut kontolnya. "Kamu sukakan sama kontolku, katanya suka ama yang gendut yang diumpetin", bukan menjawab dia malah balik bertanya. "Suka banget om, pasti kalau sudah masuk semua memek Ines sesak deh kemasukan kontol om, apalagi kalau udah om enjot, gesekan kontol om ke memek Ines pasti terasa banget. Ines udah gak sabar nih om, udah pengen ngerasain kontol om nggesek memek Ines", jawabku penuh napsu. Kocokan lembut jari-jariku itu membuat kontolnya semakin ngaceng mengeras. Dia mengerang-ngerang
nikmat. Ia mulai menjilati dagu dan leherku dan sejalan dengan itu bibir mungilku itu menyentuh pentil nya. Lidahku bergerak lincah menjilatinya. Dia merasakan kenikmatan yang luar biasa. Tanganku makin cepat mengocok kontolnya yang semakin berdenyut-denyut ngaceng. "Ayo ke ranjang, kita tuntaskan permainan kita", katanya.

Aku bangkit berdiri, Dia memelukku. Diangkatnya tubuhku dan lidahnya yang terus menerabas leherku membuat nafasku terengah-engah nikmat. Toketku lembut menempel lekat di dadanya. Aku direbahkan di tempat tidur yang lebar dan empuk, Dia menarik pengikat bra dan CD ku. Aku biarkan dia melakukan semuanya sambil ber desah2 menahan napsuku yang makin menggila. Setelah tak ada selembar benangpun yang menempel di tubuhku, ia mundur dan memandangi tubuhku yang telentang bertelanjang bulat, bersih dan wangi sabun karena habis mandi. Ia memandangi rambutku yang kepirangan tergerai sampai kepundak, toketku yang imut tapi kenceng dengan pentil yang juga imut tapi sudah mengeras, perutku yang rata dengan lekukan pusernya, pahaku yang mulus dengan pinggul yang digantungi oleh dua bongkah pantat yang bulat padat biar gak besar juga, dan di sela paha
itu terlihat gundukan hitam lebat jembutku. "Ngapain om hanya dilihatin saja". "Aku kagum akan keindahan tubuhmu Nes". "Semuanya ini milik om malem ini", kataku sambil merentangkan tanganku. Dia mendekatiku dan duduk dipinggir tempat tidur. Aku dipeluknya dengan erat. "om, Ines mau menjilati om, gantian ya".

Dia berbaring, kemudian mulutku mulai menjelajahi seluruh dada termasuk pentilnya dan perutnya, terus menurun ke bawah mendekati pusar dan pangkal pahanya. Dengan lincah aku lepaskan belitan handuk dipinggangnya. kontolnya yang sudah tegang itu mencuat keluar dan berdiri tegak. Dengan mulut kutangkap kepala kontolnya itu. Lidahku dengan lincah memutar-mutar kontolnya dalam mulutku. Dia mengerang-ngerang nikmat menahan semua
sensasi itu. Puas mempermainkan kon tolnya aku merebahkan diri di sampingnya. Dia mulai beraksi.

Disergapnya toket kananku sembari tangan kanannya meremas-remas toket kiriku. Bibirnya mengulum pentilku yang mengeras itu. Toketku juga mengeras diiringi deburan jantungku. Puas toket kanan mulutnya beralih ke toket kiri. Lalu perlahan tetapi pasti dia turun ke perutku. Aku menggelinjang-linjang menahan desakan birahi yang semakin menggila. Dia menjilati perutku yang rata dan dijulurkannya lidahnya ke dalam pusarku. "Auu..Oh..Oh..Oh.. jeritku semakin keras.

Mulutnya semakin mendekati pangkal pahaku. Perlahan-lahan pahaku membuka dengan sendirinya, menampakkan memekku yang telah merekah dan basah. Jembut yang hitam lebat melingkupi memek yang kemerah-merahan itu. Dia mendekatkan mulutnya ke memekku dan dengan perlahan lidahnya menyuruk ke dalam memekku yang telah basah membanjir itu. Aku menjerit dan spontan duduk sambil menekan kepalanya sehingga lidahnya lebih dalam terbenam. Tubuhku menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan. Pantatku menggeletar hebat sedang pahaku semakin lebar membuka. "Aaa.. Auu.. Ooo..", jeritku keras. Dia terus mempermainkan itilku dengan lidahnya. Aku menghentakkan pantatku ke atas dan memegang kepalanya erat-erat. Aku melolong keras. Pada saat itu kurasakan banjir cairan memeku. Aku sudah nyampe yang pertama. Dia berhenti sejenak membiarkan aku menikmatinya.

Sesudah itu mulailah dia menjelajahi kembali bagian tersensitif dari tubuhku. Kembali erangan suaraku terdengar
tanda napsuku mulai menaik lagi. Tanganku menjulur mencari-cari batang kontolnya. kontolnya telah ngaceng sekeras beton. Aku meremasnya. Dia menjerit kecil, karena nafsunya pun sudah diubun-ubun butuh penyelesaian. Aku didorongnya sehingga rebah ke kasur empuk. Perlahan-lahan dia naik ke atasku. Aku membuka pahaku lebar-lebar siap menerima masuknya kontolnya. Kepalaku bergerak-gerak, mulutku terus menggumam. Mataku terpejam menunggu. Dia menurunkan pantatnya. kontolnya berkilat-kilat dengan kepalanya yang memerah siap menjalankan tugasnya. Dia mengusap-usapkan kepala kontolnya di bibir memekku. Aku semakin menggelinjang. "Cepat om. Ines sudah nggak tahan!" jeritku. Dia menurunkan pantatnya perlahan-lahan. Dan.. BLESS! kontolnya menerobos memekku diiringi jeritanku. Aku tidak perduli apakah tamu disebelah kamar mendengar jeritanku atau tidak. Dia berhenti sebentar membiarkan aku menikmatinya. Lalu ditekannya lagi dengan keras sehingga kontolnya yang panjang dan besar itu menerobos ke dalam dan terbenam sepenuhnya dalam liang memekku. Aku menghentak-hentakkan pantatku ke atas agar kontolnya masuk lebih dalam lagi. Aku terdiam sejenak merasakan sensasi yang luar biasa ini. Lalu perlahan-lahan dia mulai mengenjotkan kontolnya. Pantatku kuputar-putar untuk memperbesar rasa nikmat. Toketku tergoncang-goncang seirama dengan genjotannya di memekku. Mataku terpejam dan bibirku terbuka, berdesis-desis menahankan rasa nikmat. Desisan itu berubah menjadi erangan dan kemudian akhirnya menjadi jeritan. Dia membungkam jeritanku dengan mulutnya. Lidahku bertemu
lidahnya.

Sementara di bawah sana kontolnya leluasa bertarung dengan memekku. "OH..,Lebih keras om, lebih keras lagi.. Lebih keras.. Oooaah". Tanganku melingkar merangkulnya ketat. Kuku-kukuku membenam di punggungnya.
Pahaku semakin lebar mengangkang. Terdengar bunyi kecipak lendir memekku seirama dengan enjotan kontolnya. "Aku mau ngecret, Nes", bisiknya di sela-sela nafasku memburu. "Ines juga om", sahutku, "Di dalam aja om ngecretnya". Dia mempercepat enjotan kontolnya. Keringatnya mengalir dan menyatu dengan keringatku. Bibirnya ditekan ke bibirku. Kedua tangannya mencengkam kedua toketku. Diiringi geraman keras dia menghentakkan pantatnya dan kontolnya terbenam sedalam-dalamnya. Pejunya memancar deras. Aku pun melolong panjang dan menghentakkan pantatku ke atas menerima kontolnya sedalam-dalamnya. Kedua pahaku naik dan membelit pantatnya. Aku pun mencapai puncaknya. kontolnya berdenyut-denyut memuntahkan pejunya ke dalam memekku.

Sekitar sepuluh menit kami diam membatu mereguk semua detik kenikmatan itu. Lalu perlahan- lahan dia mengangkat tubuhnya. Dia memandangi wajahku yang berbinar karena napsu yang telah terpuaskan. Ia tersenyum dan membelai wajahku. "om hebat sekali". "Kamu juga luar biasa Nes. Aku sungguh puas. Empotan memekmu kerasa banget deh. Kamu tidak menyesal kan ngentot denganku?". "enggak lah, malah Ines pengen dipuasin lagi". "Jangan kawatir, stok pejuku masih banyak". Dia mencabut kontolnya dan rebah di sampingku.

Kami beralih ke kamar mandi. Dia memandikanku di shower. Kedua tangannya menyabuniku seluruh tubuhku, toket, puser, jembut dan memekku menjadi sasaran elusan tangannya yang dipenuhi busa sabun. Gesekan, rabaan dan remasan tangannya akhirnya merangsang napsuku kembali. Aku heran juga, mengapa napsuku cepat sekali naik, padahal dia baru selesai mengentoti ku. "om, Ines sudah napsu lagi, pengen ngerasain kontol om keluar masuk di memek Ines lagi", kataku sambil meremas2 kontolnya yang juga mulai mengeras. "Iya Nes, sambil ngeremas2 toketmu, aku juga napsu, main lagi yuk, tapi di kamar mandi ya". Luar biasa staminanya, dalam waktu singkat kontolnya sudah ngaceng lagi, keras sekali kontolnya ketika ku kocok2.

Dia duduk di atas closet dengan kontolnya yang sudah ngaceng mengacung tegak ke atas. Aku mengangkangkan pahaku dan mendekatinya dari depan, siap-siap untuk dientot. Aku sudah duduk merapat di pahanya. kontolnya yang sudah ngaceng tanpa halangan langsung menerobos memek ku, bersarang sedalam-dalamnya. Aku disuruhnya segera menggoyang pantatku. Terasa nikmat sekali. Kedua toketku diremas2nya dengan penuh. Dia juga mengenjotkan kontolnya kedepan kebelakang, walaupun dalam gerakan yang terbatas, tapi ini membuat aku mengerang keras dan sudah terasa mau nyampe lagi. Hebat benar dia merangsang napsuku, baru sebentar goyang sudah mau nyampe saking nikmatnya. Aku menjadi semakin liar dalam menggoyang pantatku. Aku sudah
makin terangsang sehingga akhirnya badanku mengejang-ngejang diiringi erangan kenikmatan. "Auu.. om!" jerit ku. Untuk beberapa saat kami terdiam. Ia memelukku erat-erat. "Nes, aku belum ngecret kok kamu udah nyampe". "Habis, nikmat banget sih rasanya kontol om nyodok2 memek Ines", jawabku terengah. "Kita terusin ya Nes", aku hanya mengangguk lemas.

Dia mengajakku berdiri dan menyuruhku membungkuk di wastafel dan membuka pahaku lebar2. Dia mendekat dari belakang. Tangannya menyapu lembut pantatku yang mulus tapi padat biar kecil juga. Aku menggigit bibirku dan
menahan napas, tak sabar menanti masuknya kontolnya yang masih keras. Tangannya melingkari kedua pahaku lalu diarahkannya kontolnya ke memek ku. Perlahan-lahan kepala kontolnya yang melebar dan berwarna merah mengkilap itu menerobos memekku. Aku mendongak dan mendesis kenikmatan. Sejenak dia berhenti dan membiarkan aku menikmatinya, lalu mendadak dihentakkan pantatnya keras ke depan. Sehingga terbenamlah seluruh kontol nya di memekku. "Aacchh..!!", aku mengerang keras. Rambutku dijambaknya sehingga wajahku mendongak ke atas. Sambil terus menggenjot memek ku, tangannya meremas2 kedua toketku yang berguncang2 karena enjotannya yang keras, seirama dengan keluar masuknya kontolnya di memekku. Terdengar bunyi kecipak cairan memekku, aku pun terus mendesah dan melenguh. Mendengar itu semua, dia semakin bernafsu. Enjotan kontolnya dipercepat, sehingga erangan dan lenguhan ku makin menjadi2. "Oohh..! Lebih keras om. Ayo, cepat. Cepat. Lebih keras lagii!" Keringatnya deras menetesi punggung dan dadaku. Wajahku pun telah basah oleh keringat. Rambut ku semakin keras disentak. Kepalaku semakin mendongak. Dan akhirnya dengan satu sentakan keras, dia membenamkan kontolnya sedalam-dalamnya. Aku menjerit karena kembali nyampe untuk yang kedua kalinya.

Kedua tangannya terus meremas2 toketku dengan penuh nafsu. Ia pun makin keras menghentakkan kontolnya keluar masuk memekku sampai akhirnya pejunya menyemprot dengan derasnya di dalam memekku. Rasanya seperti tak ada habis-habisnya. Dengan lemas aku rebah di wastafel dan dia menelungkup di atas punggungku. Beberapa saat kami diam di tempat dengan kontolnya yang masih menancap di memekku. Kemudian Dia membimbingku ke shower, menyalakan air hangat dan kami berpelukan mesra dibawah kucuran air hangat. Akhirnya terasa juga perut lapar yang sudah minta diisi. Kembali lagi enersiku terkuras ngelayani si om.
Dia keluar lebih dulu, terdengar dia menelpon room service untuk memesan makan malem dan minumannya. Kemudian dia kembali ke kamar mandi dan memelukku yang masih berada dibawah shower air hangat. "Nes, nikmat sekali ngentot dengan kamu, kamu dah pengalaman banget ya ngeladenin lelaki". "Biasa aja kok om, Ines juga nikmat sekali, masih ada ronde ketiga kan om?" "Pasti dong", jawabnya sambil tersenyum. Terdengar bel pintu, dia menyarungkan handuk di pinggangnya dan keluar kamar mandi, ternyata room service. Setelah itu dia kembali ke kamar mandi, shower dimatikan dan badanku dikeringkannya dengan handuk. "Nes, kamu pake daleman yang satunya ya?" "Iya om", jawabku. Aku pun keluar dari kamar mandi bersama dengan dia, terbungkus handuk. Aku mengambil dalemanku yang kedua dan kembali ke kamar mandi. Kali ini aku memakai bra tipis model bertali dan g string mini yang juga bertali, keduanya tipis sehingga sangat terbayang bagian2 tubuhku yang
ditutupinya. Karena g string ku lebih minim daripada CD sebelumnya, praktis jembutku yang lebat itu berhamburan ke mana2. Aku keluar dari kamar mandi dan duduk di sofa disebelah nya. Dari jendela kamar terlihat lampu2 sudah menyala karena memang tidak terasa sudah gelap di luar sana. Matanya ber binar2 memandangi aku dengan CD yang lebih minim lagi. Kelihatan sekali dia berusaha menahan napsunya karena perut sudah keroncongan. Kami makan malam sambil berpelukan. Nyaman rasanya dalam keadaan yang hampir telanjang dipeluk olehnya. Aku menyandar di dadanya yang bidang. "om, Ines bahagia sekali dengan om, mau rasanya Ines jadi ceweknya om, supaya bisa sering ngerasaain dientot sampai lemas", sambil mengelus2 pentil nya. Dia
mengangkat daguku dan mencium bibirku dengan mesra sekali.

Selesai makan, kembali kami berpelukan. Om segera duduk disebelahku di sofa. Dia merangkulku dan mencium bibirku. Tangannya mulai mengelus toketku sehingga kembali aku mendesah nikmat. Aku pun tidak tinggal diam, tanganku menerobos handuk dan menggenggam kontolnya yang sudah ngaceng sekeras tank baja. "Besar banget kontolnya oom". Memangnya kamu enggak pernah ngelihat kontol segede ini ya", katanya sambil meringis2 kenikmatan karena aku mulai meremas2 kontolnya. "Ngelihat yang gede sih sering oom, tapi yang segede dan segemuk ini sih Ines belum pernah lihat. memek Ines sudah empot2an om, udah pengen dienjot, kataku yang juga sudah mulai napsu. Dia makin getol meremas2 toketku dari luar braku.

Kayanya dia mau aku yang aktif lebih dahulu. aku segera melepas lilitan handuk dia sehingga kontolnya yang besar panjang itu langsung tegak menantang. Mulut ku langsung menyergapnya, kontolnya yang sudah tegang itu langsung kuemut. Cukup lama aku mengemut kontolnya, sampai akhirnya dia sudah tidak dapat menahan napsunya lagi. Segera bra dan cdku dilepas, sehingga aku sudah bertelanjang bulat.

Dia menarik aku ke tempat tidur, kakinya diangkat dan digesek-gesekkan diatas paha ku, sementara tangannya kembali meremas toket ku yang pentilnya sudah menonjol keras. Perlahan dia turun menciumi leher ku dan memutar-mutarkan lidahnya di pentil toketku, sementara tangannya menjelajah ke pangkal paha ku, menyibak jembutku yang hitam lebat. Dia mengusap bibir memek ku sehingga aku menggelinjangkan pinggulku. Aku memejamkan mata menikmati sentuhan dan rangsangannya sambil meremas2 perlahan kontolnya. Dia memainkan ujung jarinya menyapu bibir memek ku yang sudah membasah. Pentil ku terus dijilatinya bersamaan dengan menggosok perlahan perlahan itil ku dengan ujung jari telunjuknya. Serta merta aku menggoyangkan pantat dan pinggul, menggeleparkan dan membuka lebar paha dan membusungkan dada, sementara tanganku menggenggam erat kontolnya yang mengeras dan berdenyut-denyut. "Uuff oom, diapakan tubuh Ines ni", aku mengerang menahan kenikmatan. Tubuhku menggelinjang keras sekali, paha ku bergetar hebat dan kadang
menjepit tangannya dengan erat saat jarinya masih menyentuh itil ku. kontolnya terus kucengkeram dengan keras. Dia juga terus meremas perlahan toket ku yang tambah mengeras dan membusung itu dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya terjepit diantara kedua paha ku. aku terus meremas kontolnya, tangan satunya memeluknya erat , sementara paha dan kakiku menggelepar keras sekali hingga sprei putih itu berserakan tak karuan, aku sudah nyampe sebelum dientot. Memang dia luar biasa kalau merangsang cewek. Tanpa berhenti itil ku terus dimainkan pelan. Pentil ku terlihat menonjol keras kecoklatan, aku sudah terangsang kembali. Paha kubuka lebar-lebar. memekku basah, demikian pula jembut hitam lebat di seputarnya.

Dia segera menaiki aku, kontolnya yang sudah menegang diarahkan ke memek ku. Ujung kontolnya menguak perlahan-lahan bibir memekku. aku mendesah nikmat ketika dia perlahan-lahan menyuruk masuk. kontol yang besar itu menerobos memek ku yang telah basah berlendir. Ketika separuh kontolnya telah menerobos memek ku, dia berhenti sejenak dan membiarkan aku menikmatinya. Tanganku meremas-remas kain seprei. Dari mulutku keluar desah-desah nikmat.Mendadak dia menyodokkan kontolnya dengan keras ke arah ku. kontolnya yang besar dan panjang itu langsung menerobos memek ku sehingga tertanam sepenuhnya. aku tersentak dan membelalakkan mata sambil mengerang hebat, "Aaoohh oom", erang ku penuh kenikmatan. aku menghentak2kan pantatku ke atas untuk menerima kontolnya sepenuhnya. Pahaku yang membelit pinggangnya.

Setelah berhenti sejenak dan memberi kesempatan kepada ku untuk menikmati sensasi ini, dia mulai bergerak.
kontolnya dienjotkan maju mundur. Mula-mula perlahan-lahan, lalu bergerak makin cepat. Tubuh ku bergetar-getar seirama dengan enjotan kontolnya. Mulut ku terbuka dan mendesis-desis. Dia segera melumat bibir ku dan aku
membalasnya. Tubuhnya mulai berkeringat, menetes dan menyatu dengan keringat ku. aku membuka paha lebar-lebar sehingga dia dapat leluasa menggenjot memek ku. Terdengar kecipak bunyi cairan memek ku karena
sodokan kontolnya. "Ines mau nyampe oom", erang ku. "Ayo, oom.. Lebih keras! Auu!!" Dia mempercepat gerakannya dan dalam hitungan dua menit, aku menjerit sekeras-kerasnya sambil menghentak-hentakkan pantatku ke atas. Tubuhku menggeletar karena rasa nikmat yang luar biasa. Pahaku ketat membelit pinggangnya dan tanganku memeluknya dengan erat. Desah puas terdengar dari mulutku.

Langsung dia menyuruh aku menungging, dia rupanya ingin melakukan lagi doggie style seperti yang dilakukannya di kamar mandi beberapa saat yang lalu. Langsung saja diarahkannya kontolnya ke arah memek ku. Jembutku yang hitam lebat itu disibaknya tampaklah bibir memekku yang berwarna merah muda dan basah berlendir. Aku menurunkan kepalaku hingga bertumpu ke bantal. Pantat kuangkat. Aku meremas ujung-ujung bantal dengan nafasnya berdesah tak teratur. Bulu-bulu halus tubuhku meremang, menantikan saat-saat sensasional ketika kontolnya akan menerobos memekku. Dia makin merapat. Dia mengelus-elus kedua belahan pantatku. Perlahan-lahan dia mempermainkan jembut lebat disekitar memekku yang sudah basah itu dan kemudian menggesek itilku.

Pantatku bergetar menahan rangsangan tangannya. Dia mengarahkan kontolnya yang masih sangat keras itu ke arah memek ku. Diselipkannya kepala kontolnya di antara bibir memekku. Aku mendesah. Kemudian perlahan tapi pasti dia mendorong kontolnya ke depan. kontolnya menerobos memek ku. Aku menjerit kecil sambil mendongakkan kepalaku ke atas. Ketika aku tengah mengerang-erang dan menggelinjang-gelinjang, mendadak dia menyodokkan kontolnya ke depan dengan cepat dan keras sehingga kontolnya meluncur ke dalam memekku. Aku tersentak dan menjerit keras, "Aduh om, enak!". Dia mempercepat enjotan kontolnya di memekku. Semakin keras dan cepat enjotannya, semakin keras erangan dan jeritanku. "Aa..h.!" jerit ku nyampe. Aku terkapar di tempat tidur telungkup, sementara dia belum juga ngecret.

Kemudian aku ditelentangkan dan dia menaiki tubuhku, pahanya menempel erat dipahaku yang mengangkang. Kepala kontolnya ditempelkan Ke itilku. Sambil menciumi leher, pundak dan belakang telingaku, kepala kontolnya bergerak-gerak mengelilingi bibir memekku yang sudah basah. Aku merem melek menikmati kontolnya di bibir memekku, akhirnya diselipkannya kontolnya. "Aah", jeritku keenakan. Aku merasa kenikmatan yang luar biasa dan sedikit demi sedikit dimasukkannya kontolnya. Aku menggoyangkan pantatku sehingga kontolnya hampir seluruhnya masuk. "om enjot dong kontolnya, rasanya nikmat sekali". Perlahan dia mulai mengenjot kontolnya keluar masuk memekku. Aku menarik2 sprei tempat tidur saking enaknya, sementara paha ku kangkangin lebar-lebar, hingga akhirnya kakiku melingkar di pantatnya supaya kontolnya masuk sedalam-dalam ke memekku. Aku berteriak-teriak dan merapatkan jepitan kakiku di pantatnya, sambil menarik kuat-kuat sprei tempat tidur. Dia membenamkan kontolnya seluruhnya di dalam memekku. "om, Ines nyampe lagi.. Ahh.. Ahh.. Ahh", jeritku. Beberapa saat kemudian, dia membuka sedikit jepitan kaki ku dipantatnya, paha ku dibukanya lebar2 dan akhirnya dengan cepat di enjotnya kontolnya keluar masuk memekku. Nikmat sekali rasanya. setelah delapan sampai sembilan enjotan kontolnya di memekku dan akhirnya kurasakan ada sesuatu yang meledak dari dalam kon tolnya. Croot.. Croot.. Croot.. Croot.. "Nes, aku keluar", erangnya. Pejunya muncrat banyak sekali memenuhi memekku. Tanganku mencekal pahaku dan menarik erat-erat ke arah kontolnya, sehingga kontolnya terbenam makin dalamnya di memek ku. Aku bersimbah keringat, keringatnya yang bercampur dengan keringatku sendiri. Aku
mencengkam seprei kuat-kuat, menahan rasa nikmat yang melanda sekujur tubuhnya. Dia membiarkan kontolnya tetap menancap di memekku dan mendaratkan bibirnya di bibirku. Kami berpagutan erat. "Oh! nikmatnya!" kataku.
"om luar biasa ya, udah ronde ketiga, bisa bikin Ines 2 kali nyampe, dan ngecretnya tetap banyak". Dia mencabut kontolnya dari memekku. Pejunya bercampur cairan memekku, kami hanya berbaring diam merasakan kenikmatan
yang masih membekas. Akhirnya aku terlelap karena kelelahan.

Pagi harinya aku terbangun karena toketku diremas2. Tangan satunya merambah jembutku yang lebat. "Aah om", erangku. "om kuat sekali ya". dia tidak menjawab, hanya terus saja meremas2 toketku. aku bangun dan segera
mengemut kontolnya, kepalanya yang besar itu terbenam didalam mulut ku. aku mengangguk2kan kepalanya sehingga kontol besar itu keluar masuk di mulutku. Dia mengerang keenakan. Jari2nya terbenam di dalam memekku yang sudah basah. Aku menyudahi emutanku, telentang dengan pahaku sudah mengangkang lebar siap untuk dientot. dia menaiki aku dan mengarahkan kontolnya yang keras ke memekku. kontolnya diusap-usap di bibir memek ku. Aku mendesis dan mulai menggelinjang. Kepala kontolnya perlahan-lahan mulai menguak bibir memekku yang telah basah. Dia menekan kontolnya sedikit demi sedikit dan kurasakan kontolnya mulai memasuki memekku. Aku mulai mendesah-desah. Tiba2 dia menyurukkan kontolnya ke dalam memekku. "Aaa..", jeritku keras. Mataku membelalak. kontolnya menancap dalam sekali di memekku. Kemudian dia mulai menggerak-gerakkan kontolnya keluar masuk. Tangannya menyusup ke punggungku dan memelukku erat. Mulutnya terbenam di leherku. "Lebih keras lagi om", erang ku. Dia memompa kontolnya keluar masuk semakin bersemangat. Keringat mengucur dari seluruh tubuhku, bercampur dengan keringatnya. Dia mengangkat sedikit dadanya. Mulutnya segera menerkam toket kiriku yang berguncang-guncang itu. Dari toket kiri dia beralih ke kanan. "om, Ines mau nyampe", kataku terputus-putus. "Aku juga", sahutnya. Dia meningkatkan kecepatan genjotan kontolnya . Aku menjerit-jerit semakin keras, dan merangkulnya erat-erat. Aku sudah nyampe. Akhirnya
dengan satu hentakan keras dia membenamkan kontolnya dalam-dalam. Aku menjerit keras. Pantat kuhentak-hentakkan ke atas. Paha kuangkat membelit pinggangnya mengiringi muncratnya pejunya ke dalam memekku. Sungguh pagi yang meletihkan tapi sangat nikmat. Sekitar sepuluh menit aku diam membiarkan kenikmatan itu mengendur perlahan-lahan. Dia melepaskan kontolnya dan terhempas ke atas kasur empuk.

Setelah beberapa saat beristirahat, kami beralih ke kamar mandi dan membersihkan tubuh. Kami saling menyirami dengan air hangat. aku menggosokkan body foam ke badannya. Tidak dengan tangan tetapi dengan toketku. Diperlakukan seperti itu rupanya dia terangsang kembali. Perlahan-lahan kontolnya mulai bangun lagi. "Wuii.. Si entong sudah bangun nih", goda ku sambil mengelus kontolnya, "Sesudah ini kita makan dan mulai ronde berikutnya ya Nes", lanjutnya. Acara mandi selesai dan dia memesan makan pagi. Ketika pesanan makan pagi datang, aku bergegas kembali ke kamar mandi karena masih bertelanjang bulat. Dia menerima pesanan makan itu hanya dengan berlilitkan handuk di pinggang. Makanan yang tersedia disantap dengan lahap,

setelah selesai kembali kami berbaring di tempat tidur yang sudah acak2an sepreinya. aku segera memulai aksinya, dengan penuh napsu segera kontolnya kuemut, kukocok2 dan kukeluar masukkan ke mulutku sehingga keras kembali. "Ayo", katanya, "Sekarang kamu nungging. Aku mau doggy-style". Tanpa berkata-kata aku segera melaksanakan perintahnya. Dia memandang pantat ku, tangannya mengelus2 memek ku dari belakang. itilku digesek2, "Ayo oom, sudah nggak sabar nih!". Dia mengarahkan kontolnya yang sudah mengeras ke arah memekku. Tanpa kesulitan, kontolnya menembus memek ku yang telah basah itu. Aku menjerit kecil ketika kontolnya menerobos memekku. Dia mengenjot perlahan lalu semakin cepat. Aku mengerang keras. Akhirnya dia mengenjot memekku dengan keras. aku menjerit keras. dia mempercepat gerakan kontolnya dan menghentak keras karena tau sbentar lagi aku mo nyampe. aku menjerit keras, nyampe dan rebah ke atas tempat tidur. Melepaskan diri dari aku, dia menelentangkan aku, kemudian dihujamkannya kontolnya ke dalam memekku. Aku kembali menjerit keras. Toketku berguncang2 seirama dengan enjotan kontolnya. "Aaauu, om" jeritku, "Ines mau nyampe!" "Aku juga", balasnya sambil menghentakkan kontolnya keras-keras. Dia rubuh ke atas tubuhku, aku
ditindihnya. Di saat itu kurasakan deras pejunya memancar ke dalam memekku. Aku letih. Dia mengelus-elus kepalaku. Aku bangun. dia juga. Aku duduk di tempat tidur. Dari memekku pejunya bercampur dengan cairanku menetes keluar. Dia merangkul bahuku. "Terima kasih Nes, terima kasih buat malam yang sangat nikmat. Kapan lagi kita bisa mengulangi malam yang nikmat ini". "Harusnya Ines yang berterima kasih ke om, karena om sudah memberikan kenikmatan yang sangat buat Ines, dan beliin Ines macem2 lagi". Berawal dari home alone trus ketemu di tokobuku dan berakhir terkapar diranjang, lemes tapi nikmaaat banget

banget.
 
Terakhir diubah:
Teruskan karyamu, Nes .....
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
WWaaaaaawwwwwwwww It's Good
:mantap: Sis Inez :D
:berat: Cek User Cp sis
 
kayanya mode modifikasi dah gak mnarik lagi ya bros, ni gak da yang mampir dimari kayanya. artinya kedepan ya lupain mode modifikasi deh. utk smentara ya gak da postingan baru lagi deh
 
Luar biiiaasssaa... Indah nya kenikmatan yg tiada tara,, hingga adek ku smpe nyut2'an... :tegang: :Peace: :tepuktangan:

Lanjoet terus ka..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd