WARNING! BAB INI MENGANDUNG GORE, KEKERASAN, PEDOFILIA DAN KANIBALISME. BAGI YANG TAK INGIN MEMBACANYA SILAKAN SKIP BAB INI
BAB DELAPAN
Hari itu boleh jadi adalah hari yang paling bersejarah bagi King, ketika menyaksikan sebuah kerusuhan di Malang yang dijuluki sebagai Malang Riot & Chaos. Nama panjangnya adalah Advent King Jorghan. Di kampus dia dipanggil dengan sebutan AKJ (baca Ay Key Jey). Jauh sebelum dia disebut sengan Dr. 50, King pada dasarnya adalah anak yang sangat cerdas, pendiam dan sering dibully oleh teman-temannya. Ya, bullying sudah menjadi santapannya setiap hari. Menjadi seorang anak yang dibully dari sejak kecil sampai dewasa bukanlah hal yang mudah. Dia mengalami hari-hari yang berat setiap harinya.
Dari kecil ketika masih SD dia selalu jadi kalah-kalahan. Pasti kalah dalam segala hal. Ditempeleng, ditumpahkan makanannya, dijatuhkan ia tetap tersenyum. Secara psikologis biasanya anak-anak yang mendapatkan bullying akan turun mentalnya, berbeda dengan King. Dia suka dengan orang yang membully-nya. Semakin parah bully-an yang dilakukannya semakin ia suka.
Sebagaimana yang terjadi ketika dia SMP. Dia dibully oleh kakak kelasnya. Sebut saja namanya Antok. Antok melihat King sebagai seorang anak yang culun, kutu buku dan mudah dipermainkan. King suka dengan Antok. Apakah dia gay? Bisa jadi, dan ia rela melakukan apa saja asalkan itu adalah karena Antok. Tapi Antok jijik dengan King.
King sebagai seorang remaja tidak pernah mengerti yang namanya cinta. Ia juga sebenarnya normal, suka dengan perempuan. Ia juga berhasrat dengan perempuan terutama perempuan yang lebih muda dari dia dan berdada kecil. Seleranya boleh dibilang kimcil. Baginya perempuan bertoket kecil itu seksi. Sekalipun begitu ada sebuah perasaan aneh ketika King direndahkan oleh Antok ketika itu. Saat dia disuruh Antok untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya, King melakukannya dengan suka rela. Karena ia suka dengan gaya Antok yang menyuruh-nyuruhnya dengan semena-mena.
Bulying mungkin sudah menjadi tradisi di negara ini. Setiap tahun, di setiap lembaga pendidikan pasti ada, bahkan ada yang secara resmi didukung oleh lembaga pendidikan. Apa yang terjadi dengan King bisa dibilang merupakan bulying yang sangat menyakitkan, tapi dia ketagihan, ia suka, ia merasa tak bisa hidup tanpa diperlakukan seperti itu. Mentalnya telah terkikis, terbentuk oleh sebuah memento yang akhirnya menjadi sebuah bangunan yang disebut dengan sosiopat, psikopat dan bisa jadi lebih dari itu sexopat.
Kejahatan pertama King
Bagaimana King bisa menjadi jahat? Ah, dia memperkosa kakak seniornya sendiri. King sangat pintar. Sangat pintar hingga ia tak segan-segan berbuat dengan kecerdikannya untuk mengelabui banyak orang. Dia membobol uang ATM teman-temannya, dia juga bisa mendapatkan pulsa gratis, dia juga mulai dikenal banyak orang sebagai pribadi yang menyenangkan, karena ia harus belajar. Belajar untuk bisa bicara dengan luwes, ilmu untuk mempengaruhi pribadi, ilmu untuk mendekati person to person secara mendasar. Dia sadar barangkali dengan kemampuannya seperti ini ia akan bisa mendapatkan korban yang lebih dari sekedar kakak seniornya.
Kakak seniornya yang bernama Antok ini dia ikuti. Dia suka diperlakukan kasar oleh Antok. Bahkan dengan senang hati menggoda Antok agar dia ditempeleng, ditendang, hingga badannya memar-memar. Kegilaan ini berlanjut hingga suatu ketika King diajak oleh Antok untuk menonton video bokep. Ah, ini hal baru bagi King. Dia sama sekali belum pernah melihat video bokep, sekalipun secara teori hubungan sex telah ia ketahui dari pelajaran sekolah, tapi untuk melihat langsung bagaimana manusia bersenggama dia tidak tahu.
Itu terjadi ketika di rumah Antok, ketika orang tuanya pergi dan Antok beserta ganknya menonton film itu. Sebagaimana anak-anak SMP pada umumnya menonton film bokep adalah hal yang menurut mereka menyenangkan. Mereka saling pamer alat kelamin mereka dan mengocok ketika ada adegan syur itu mulai terpampang di layar kaca. Sedangkan King? Ah, dia cuma jadi jongos di sana. Menyediakan minuman kalau minumannya habis, menghidankan cemilan kalau cemilannya habis dan memutar kaset ketika filmnya telah selesai. Dari film bokep itu King belajar banyak dan dia semakin tertarik dengan Antok.
Setelah selama kurang lebih 4 jam mereka menonton dan coli berkali-kali, tissue bertebaran di ruangan tempat mereka menonton film.
"Anjiiirrr... sampe kering!" kata Antok.
"Oyi coy, aku juga. Capek banget! Ngos!" teman Antok yang bernama Rudi memanggil King. "Beliin makan yah, kita kehabisan tenaga nih."
King mengangguk,"Iya. Uangnya?"
"Pake uangmu dulu lah!?" perintah Antok.
"Baiklah," kata King setuju. Dia segera keluar dari rumah dan mencari penjual makanan. Karena hari masih siang, dia hanya ketemu dengan penjual nasi Padang. Akhirnya membeli nasi padang.
Sementara itu di rumah Antok, mereka semua tertawa-tawa senang.
"Aku nggak tahu kalau si bego itu nurut sama kamu," kata Rudi
"Iyo, kayak jongos beneran," ujar Hari.
"Makanya mending kalau dia ada kita bisa enak. Dia bisa nyiapin minum, bersih-bersih rumah, nyari makan, hahahahaha, kalau ada orang bego ya dimanfaatin ajalah," kata Antok.
"Tapi, Tok, dia itu apa nggak terlalu berlebihan yah?" tanya Erwin.
"Maksudnya?" tanya Antok.
"Lihat saja dia, koq sepertinya menganggap kamu orang spesial. Jangan-jangan dia gay lagi," kata Erwin.
Semuanya begidik. Antok menempeleng Erwin, "Heh, dia aja lihat bokep ini ngaceng koq koq bisa dibilang gay? Bego, sontoloyo kamu!"
"Eh iya juga ya. Hahahahaha," Erwin ketawa dan diikuti semuanya.
"Duh, sampe kering men pelerku!" kata Rudi. "JAV-nya oke punya tuh. Momoka, Tomoka, Kaneda...beuuhhh.. kopong bro dengkul ane!"
"Hahahaha, masih kuat nggak nih? Ada lagi lho!" kata Antok.
"Wuih... edan, baiklah, yuk!?"
Mereka kemudian lagi-lagi menonton film bokep. Dan lagi-lagi mereka berlomba-lomba untuk coli. Tapi ada yang berbeda, kali ini mereka menonton tanpa kehadiran King. Kemana dia? Dia baru saja beli nasi padang. Dengan langkah ringan ia kembali ke rumah Antok. Tapi, dia punya rencana lain.
King sekali lagi bukan bocah biasa. Dia pertama kali melakukan eksperimen tubuh binatang pada kelas 5 SD. Dia mengoperasi seekor katak, kemudian tikus, kemudian ia tangkap kucing tetangganya, lalu ia sembelih anjing tetangganya untuk dia periksa bagian organ tubuh mereka. Bagaimana King bisa mendapatkan pisau bedah? Semua dari ayahnya. Ayahnya adalah seorang penjual alat-alat bedah. Dan ayahnya punya pisau-pisau bedah yang sudah tak terpakai. King memanfaatkan itu untuk melakukan eksperimennya, hingga ayahnya memberikan satu kepadanya ketika di sekolahnya ada praktek untuk membelah ikan.
Kesukaan King dengan anatomi tubuh makhluk hidup membuat ayahnya bangga karena itulah dia sudah disiapkan untuk menjadi seorang dokter ahli bedah. Tak perlu muluk-muluk karena memang secara hitam di atas putih King memang seorang anak yang cerdas ber-IQ tinggi.
King pergi ke rumahnya sebentar. Agar tak diketahui oleh siapapun ia melewati pintu belakang yang memang tidak pernah dikunci kecuali malam hari. Di sini King pergi ke garasi, di sana ada beberapa tong yang dia simpan dengan tulisan namanya. Ayah dan ibunya tak berani memegang atau mengusik keberadaan Tong itu. Sebenarnya ada apa di dalam tong itu? Semua hasil eksperimennya ada di sana. Ayahnya tak terlalu mengurusi tong-tong berdiameter 60cm itu. Mulai dari mengawetkan binatang, seperti burung, kucing dan lain-lain ada di sana.
Salah satu experimen yang pernah dia lakukan adalah membuat obat bius berbahan dasar kecubung. Caranya adalah dia mengambil biji dari kecubung kemudian menumbuknya sampai halus. Dia menakar sendiri dan mencoba kepada berbagai macam objek. Dia mulai menyuntikkannya ke kucing, dia beri timer kucing itu. Sebuah penemuan yang menggemparkan mungkin bagi dirinya, bocah yang masih SD bisa menemukan obat untuk menidurkan kucing. Dia penasaran, bagaimana kalau misalnya dia mencoba ke yang lain. Maka dia coba untuk membius manusia, sasarannya adalah ayah dan ibunya. Tapi membius mereka dengan menyuntik itu bukan langkah yang tepat. Yang dia lakukan adalah meracuni makanan mereka dengan serbuk kecubung itu. Ketika itu saat makan malam, secara sengaja King memberikan racun itu ke dalam makanan. King tidak makan malam itu ia menunggu reaksinya dan reaksinya sangat cepat. Begitu makan beberapa suap kedua orang tuanya terkapar tak berdaya. King terus menunggu mereka sampai sadar. Dan King cukup mengejutkan. Dengan takaran yang ia ukur sendiri ternyata orang tuanya tertidur sampai lima jam lamanya.
Orang tuanya pun sedikit heran kenapa sampai mereka tertidur di meja makan. King menjelaskan dengan kata-kata yang sangat lugu, "Aku juga tertidur ma, pa". Hari itu juga mereka mengira di sayuran itu ada sesuatu yang bikin mereka semua tertidur, akhirnya dibuanglah masakan mereka.
Hari ini dia ingin mencoba obat serbuk kecubung itu dan menaruhnya di masakan padang yang telah ia beli. Hari ini dia ingin menguasai Antok. Birahi adalah jawabannya kenapa King menginginkan itu. Sebab dia sekarang menjadi orang yang tidak hanya menginginkan Antok. Dia lebih kepada keinginan untuk memuaskan dirinya. Saat ini di dadanya ada perasaan yang menggebu-gebu, apakah itu perasaan yang disebut dengan sesuatu yang tidak normal. Orang-orang menyebutnya psikopat, tapi dengan sadar diri King mengatakan ini adalah sebuah perasaan KLIK, seperti sebuah saklar yang digunakan untuk menyalakan lampu, atau kunci kontak mobil yang sudah dipasang. Kali ini perasaannya itu tak bisa dimatikan sebelum keinginannya untuk melampiaskan birahi yang terpendamnya selama ini kepada Antok.
Dengan tampang tanpa dosa, dia pun bergegas menuju ke rumah Antok. Tentu saja makanan padang yang ia bawa itu untuk diberikan kepada semua orang yang ada di sana. Bocah kelas 1 SMP ini pun sampai. Tampak bocah-bocah ingusan sedang coli di ruang keluarga rumah Antok. Begitu mereka melihat King membawa makanan mereka sangat senang dan menghentikan aktivitas mereka.
"Hoi Rud, cuci tangan dulu napa? Jorok!" ujar Antok.
Kegiatan makan itu pun berlangsung. Mereka makan dengan lahap. Tentu saja tanpa curiga, hingga Antok kemudian ambruk, wajahnya ambruk ke makanannya sendiri. Yang lain juga demikian. King sangat senang.
Apa yang dilakukan King setelah itu menjadi misteri bagi siapa saja. Termasuk pihak kepolisian yang menangani kasus ini. Hanya saja. Inilah yang terjadi.
King membius semuanya dengan bius dosis yang sangat tinggi. Anak kecil jenius ini penasaran dengan anatomi tubuh manusia, selama ini ia hanya menelusuri anatomi tubuh katak, ikan, belalang, tikus, kucing, anjing. Ia ingin anatomi tubuh manusia. Maka diikatnyalah dengan kuat tubuh teman-teman Antok.
Apa yang akan dilakukan olehnya terhadap Antok?
Pertama, sebagai seseorang yang sangat suka kepada Antok, ia melakukan perbuatan seksual sesuai dengan apa yang ada di film yang baru saja ia tonton. Dia telanjangi Antok, kemudian mulai dari "mandi kucing", "blow job", hingga sampai "sodomi" ia lakukan. King puas melepas keperjakaannya di tubuh Antok yang tak sadarkan diri.
Kedua, King sekarang merasa berdiri di atas angin dan menguasai semuanya. Ia membiarkan Antok sadar terlebih dulu, terlebih anak yang selalu membully dirinya ini sadar ketika dia disodomi oleh King. Ia tak bisa melawan karena terikat dengan cara tengkurap di atas ranjang. Di atas tubuhnya, King "memperkosa" dirinya.
"BANGSAT! LEPASIN! LEPASIN! AARRRGGHHH!" jerit Antok. Tak akan ada yang mendengar dia karena rumah Antok cukup tertutup dengan halaman luas, orang-orang tak akan mendengar jeritan yang ada di dalam rumah.
"Kenapa kamu berteriak? Bukankah kamu suka menyiksa orang? Sekarang gantian aku ingin menyiksamu," kata King.
"Ampuunn! TOLOONGG! AAAARRGHH!"
Penyiksaan itu tak berhenti di situ saja.
Seorang yang cerdas seperti King tahu kapan saja orang tua Antok akan datang. Itu suda dia persiapkan. Di depan pintu masuk, ia bentangkan sebuah tali besar yang bisa menjerat orang. Benar saja, malam harinya kedua orang tuanya datang. Tubuh Antok tak bisa berbuat banyak. Selain diikat di ranjang mulutnya disumpal dengan celana dalamnya sendiri.
King bersiap di balik pintu. Begitu pintu terbuka, sang ayah masuk terlebih dahulu. Tiba-tiba dia terjerat oleh tali di lehernya. Istrinya terkejut, belum sampai keterkejutannya King sudah memukul kepala wanita itu dengan martil. Marti besar itu pun menancap di kepalanya. Dua orang yang tewas pertama kali di rumah itu adalah kedua orang tua Antok.
King kemudian meninggalkan rumah Antok dengan posisi tetap seperti itu. Dia pulang ke rumah seperti tak ada kejadian yang berarti. Menyapa kedua orang tuanya, makan malam bersama kedua orang tuanya, tidur pun biasa. Berangkat sekolah seperti biasa, walaupun di sekolah pihak sekolah tak mendapati Antok dan teman-teman segengnya masuk. King biasa saja. Pulang sekolah ia menuju rumah Antok yang kuncinya ia bawa. Hal pertama yang ia lakukan adalah membersihkan mayat kedua orang tua Antok. Bagaimana caranya? Tubuhnya terlalu kecil untuk membawa dua mayat itu.