Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.

Part 16 : Menjadi Pelacur Dolly (Pt.2)​


“Oke kita sampai” Ujar bang ujang.

Kami sampai disebuah rumah yang berada didalam sebuah lorong kecil yang tidak jauh dari tempatku menunjukkan talenta menariku. Kemudian bang ujang yang berada didepanku itu pun menyuruhku masuk kedalam rumah yang tampak kecil itu dan diikuti olehnya serta keempat anak buahnya tadi. Seperti yang bang ujang katakan tadi, ini merupakan basecamp mereka, itu terlihat dari banyaknya puntung rokok yang berada diatas sebuah asbak yang diletakkan diatas meja diruang tamu, serta beberapa botol minuman keras yang sepertinya sudah habis berceceran disekitar tempat didalam rumah ini.

Berikutnya akupun disuruh duduk di sofa panjang yang ada diruang tamu itu dan diikuti oleh bang ujang yang juga ikut duduk di sofa yang ada diseberangku, sementara keempat anak buahnya hanya berdiri dibelakangnya.

“Biar gw tanya lo sekali lagi, lo bener-bener yakin mau jadi pelacur di sini moy” Ucapnya yang seolah masih tidak percaya dengan apa yang kukatakan padanya tadi.

Akupun hanya tersenyum saja menatap matanya yang tampak masih kebingungan itu, kemudian akupun berdiri dihadapannya dan mengangkat serta melepaskan tanktop yang kukenakan ini sehingga kedua payudaraku yang tidak ditutupi apa-apa lagi ini langsung terpampang jelas dihadapan bang ujang serta 4 anak buah yang ada dibelakangnya. Setelah itu kutaruh tanktopku itu disebelahku. Akupun juga langsung menurunkan hotpants yang sudah tidak terkancing lagi karena sudah kubuka sebelumnya ketika aku sedang berjoget didepan sana. Setelah lepas dari pergelangan kakiku, akupun meletakkan celanaku ditempat kutaruh tanktopku tadi, sekarang aku sudah dalam kondisi telanjang bulat dihadapan mereka semua.

“Wooaaahhh,, gila sexy banget nih amoy bang” Ucap joko.

“Wuiihh ada tindikannya juga ternyata dia hahaha” Tawa samsul.

“Bener-bener pelacur terbaik kayak tattoo yang ada diteteknya hahaha” Ujar udin.

“Gw pengen nyicipin nih amoy binal dulu bang, boleh gak” Ucap yanto.

Keempat anak buahnya itu tampak ribut sekali saat aku sudah menelanjangi diriku ini dihadapan mereka.

“Diem dulu lu pada, ribut amat dah,, perasaan banyak dah lonte-lonte yang dah kita bawa kemari” Balas bang ujang menanggapi ocehan anak buahnya itu.

“Tapi gak ada yang secantik dan sebening dia bang” Ucap yanto.

“Iye bang, nih lonte juga kayaknya binal banget dah, coba liat aja dari tattoonya yang kayak begitu,, gw mah kalo jadi dia ogah mau bikin tattoo yang malu-maluin kayak gitu iya gak joko hahaha” Ujar samsul.

“Iye sul hahaha” Balas joko.

Akupun hanya tertawa kecil melihat obrolan mereka ini yang sedang membicarakanku. Dan ditengah diamku yang masih berdiri dihadapan mereka ini, aku bisa merasakan cairan vaginaku mengalir di paha bagian dalamku. Ya sekarang ini sudah benar-benar sangat terangsang sekali, bahkan sejak dari aku sebelum memasuki gang dolly ini. Akupun mengatupkan kedua tanganku menutupi area vaginaku. Tetapi dibalik itu, aku menggunakan salah satu jariku untuk menggesek-gesekkan liang vaginaku yang sudah sangat basah ini agar sedikit meredam nafsuku yang sudah sangat memuncak itu.

Saking beceknya vaginaku ini, aku bahkan sampai bisa mendengar suara becekannya saat aku menggesek-gesekkan jariku pada liang vaginaku. Untung saja mereka berlima tampak masih sedang berdebat tentangku sehingga mereka tidak dapat mendengar suara becekan yang dihasilkan antara vaginaku dan gesekkan jariku ini.

“Aaahhh,, mmmppphhh” Desahku pelan menikmati gesekkan salah satu jariku pada liang vaginaku ini.

Tampaknya aku salah menilai jika aku menggesekkan jariku pada vaginaku ini dapat meredam sedikit rasa sangeku, malahan yang aku menjadi semakin terangsang saja dibuatnya hingga pada akhirnya aku tidak bisa melepaskan jariku ini yang sedang menggesekan liang vaginaku karena aku merasa keenakan. Akupun kemudian memejamkan mataku menikmati setiap gesekkan yang kulakukan pada alat kelaminku ini.

“Oi coba diem dulu lu pada,, nih liat calon lonte kita lagi sange-sange banget muasin diri dia” Ujar bang ujang menenangkan keributan yang dilakukan oleh anak buahnya tadi.

“Hahahaha iyee bang, yok kita sikat aje bang,, gw dah gak tahan nih pengen nyicipin nih amoy calon lente kita ini” Ucap Samsul pada bosnya itu.

Kemudian bang ujang pun berdiri dan menghampiriku yang sedang menikmati rangsanganku sendiri. Dia pun berdiri dibelakangku dan langsung menggenggam kedua bukit kembarku yang sudah sangat sensitif ini.

“Ehh” Ucapku terkejut karena dia tiba-tiba sudah berada dibelakangku dan langsung memegangi kedua payudaraku.

Tetapi dibalik keterkejutanku itu, tanganku masih tetap bergerak menggesek-gesekkan liang vaginaku, malahan gerakkan yang kulakukan pun menjadi semakin cepat dan pinggulku ikutan bergoyang maju-mundur mengimbangi gesekkan jariku pada vaginaku.

“Aaahhh,, aaahhh,, bangghh,, aaahhhhhh” Desahku menikmati gesekkan jari pada vaginaku.

Akupun kemudian memegangi belakang kepala bang ujang yang ada disamping kananku dan langsung mencium bibirnya. Melihat kelakuanku yang sudah kelewat binal itu, keempat anak buahnya itu menjadi riuh kembali dan menyemangati bosnya itu.

“Ayo bang jangan sampe kalah ama tuh calon lonte kita”

“Iya bang, bikin tuh lonte binal tunduk ama luh bang”

“Nanti gantian ama kita ya bang kalo lu udah selesai ama tuh lonte”

Aku tidak terlalu menanggapi ocehan-ocehan dari anak buahnya itu, aku hanya berharap agar mereka dapat segera memuaskan nafsuku yang sudah diubun-ubun ini. akupun semakin mempercepat gesekkan tanganku pada vaginaku, karena sebentar lagi aku akan segera mencapai klimaksku.

“Aahhhmmmm,, mmmppphhh,, mmmppphhhh,, mmmmpppppphhhhhhh” Desahku tertahan saat mendapatkan klimaksku karena mulutku sedang berciuman dengannya.

Ccccrrrrttttttt,, cccrrrrtttttttt,, ccccrrrrrtttttttt

Akupun mengeluarkan cairan cintaku dengan sangat deras sekali hingga membanjiri lantai ruang tamu ini. Sorak-sorai dari anak buahnya itu semakin heboh saat melihat aku yang mendapatkan orgasmeku. Badanku pun seketika gemetar menikmati gelombang-gelombang kepuasan setelah meraih klimaksku didepan kelima pria ini.

Setelah mendapatkan orgasmeku, akupun kemudian melepaskan ciumanku dari mulut bang ujang sambil menyandarkan tubuhku pada tubuh bang ujang yang ada dibelakangku.

“Hahh hahh hahh” Suara nafasku yang kelelahan setelah mendapatkan orgasmeku dihadapan mereka.

“Enak moy” Tanya bang ujang yang masih menggenggam kedua bukit kembarku dari belakang ini.

“He-em bang,, hah hah hah” Ucapku menganggukkan kepalaku sambil berusaha mengatur nafasku.

“Lo emang bener-bener lonte yang paling binal ya,, baru kali gw ngeliat ada cewek yang secara sukarela mau jadi seorang lonte,, apalagi tanpa gw suruh lagi lo udah nelanjangin diri lo sendiri terus masturbasi didepan kita-kita hahahaha” Tawa bang ujang setelah melihat aksi gilaku.

“Mpphh iyyaah bang,, aku emang mau nunjukkin ke abang semuanya kalo aku emang beneran mau jadi lonte disini bang” Ucapku dengan nada sedikit manja padanya.

“Hahahahaha” Tawa mereka bersamaan setelah aku mengatakan itu.

“Ya udah, sekarang lo duduk lagi, gw mau ngelanjutin ngewawancarain lo dulu” Ucapnya kemudian dan menyuruhku untuk duduk kembali.

“Lo pada jangan ribut lagi ya” Ucapnya lagi memparingati anak buahnya itu.

Saat aku ingin mengenakan kembali pakaianku dan melanjutkan sesi wawancara dengan bang ujang ini, tiba-tiba bang ujang langsung melarangku untukku mengenakan kembali pakaian ini.

“Udah-udah, lo gak usah lagi make baju, lo telanjang gitu aja,, gw cuman bentar kok mau wawancarain lo” Ucapnya lagi.

“Baik bang” Ujarku sambil menganggukkan kepalaku.

Kemudian kamipun melanjutkan sesi wawancara kami yang tadi sempat terhenti karena riuh dari anak buahnya ini saat aku menelanjangi diriku, dan juga karena aku yang sempat bermasturbasi sebentar dihadapan mereka berlima. Akupun menjelaskan asal-usulku yang berasal dari keluarga yang cukup berada di ibukota namun aku sering ditinggal karena mereka sibuk mengurus pekerjaannya. Tentu saja aku sengaja sedikit mengarang asal-usulku agar tidak ada yang tahu kehidupan pribadiku seperti apa sekaligus untuk menjaga nama baik keluargaku. Aku juga memberitahukan alasanku pada mereka semua kenapa aku bisa sampai ingin menjadi seorang lonte di tempat lokalisasi ini, dan menceritakan tentang asal usul dari tattoo yang terukir ditubuhku ini. banyak hal yang kuceritakan pada mereka termasuk diriku yang juga pernah menjajakan tubuhku ini di pinggir jalan lingkar di pinggiran kota sana. Setelah mendengar semua ceritaku itu, mereka semua pun tertawa.

“Hahahaha,, jadi intinya lo cuman pengen nyoba hidup sebagai lonte aja ya moy” Ucap udin setelah mendengar semua ceritaku itu.

“Iya bang udin, saya cuma pengen ngerasain gimana rasanya hidup jadi lonte disini” Ucapku sambil menganggukkan kepalaku.

“Lu emang bener-bener cewek gila ya moy,, padahal anak orang kaya yang hidupnya serba kecukupan, tapi malah pengen ngerasain hidup sebagai lonte,, baru kali ini gw ngeliat ada cewek yang kayak lu ini hahaha” Balas joko kemudian.

Akupun hanya bisa tersenyum malu saat dia mengatakan itu, aku tidak tahu harus menjawabnya seperti apa karena memang hal itu lah yang kuinginkan.

“Jadi berapa lama lo mau jadi lonte disini moy” Tanya bang ujang.

“Kalo bisa sih, sekitar seminggu aja sih saya mau ngelonte disini,, boleh kah bang” Ucapku bernada manja.

“Ya udah karena lo tadi udah bisa ngehibur kita-kita sama goyangan lo plus udah ngasih tontonan lo yang lagi colmek itu,, gw kasih kesempatan buat lo jadi salah satu lonte di gang dolly ini, dan tempat ini bakal jadi tempat lo ngentot dengen para pelanggan lo,, tapi mulai sekarang lo mesti nurut apa kata gw selama lo ada disini karena lo itu lonte binaan gw,, selama lo ama gw, gw jamin lo bakal aman selama disini, gak akan ada orang yang berani macem-macem ama lo, dan tarif lo buat sekali kencan itu gw juga yang nentuinnya, tapi tenang aja,, gw cuman ngambil bagian 30% doang dari setiap tamu yang mau make badan lo ini,, gimana” Ucap bang ujang menjelaskan semua semua peraturannya itu kepadaku.

“Baik bang, saya setuju” Ucapku mantap tanpa memikirkannya terlebih dahulu.

“Ohh satu lagi, lo kalo mau ngentot sama orang lain, lo juga mesti pakein kondom ke pelanggan lo biar lo gak hamil atau kena penyakit, tapi itu terserah lo sih kalo emang pengen dihamilin sama pelanggan lo sendiri,, tapi kita-kita gak mau kalo lo sampe kena penyakit, soalnya kita juga mau minta jatah ngentot sama lo, anggep aja sebagai terimakasih karena udah kita ijinin buat lo mangkal ditempat ini sesuka hati lo,, soalnya biasanya cewek-cewek yang jadi lonte disini tuh, mereka pada dipegang sama mami-mami mereka di tiap-tiap wisma yang ada didepan sana, dan mereka gak bakal diijinin bebas keluar dari tempat ini tanpa seijin dan sepengetahuan si mami mereka tersebut, itu juga kalo dikasih ijin, kalo nggak ya gak akan pernah bisa keluar dari sini, tapi tenang untuk masalah kondomnya udah kita siapin kok, dan biasanya juga pelanggannya udah bawa kondom sendiri” Ucapnya lagi menjelaskan tentang peraturan disini.

“Iye moy,, soalnya rata-rata lonte disini tuh korban penculikan dari daerah lain trus dijual disini,, ada juga yang terpaksa dijadikan lonte karena mesti ngelunasin hutang yang bejibun, atau juga terpaksa karena keluarganya miskin,, tapi ada beberapa juga yang anak dari mantan lonte yang kerja disini juga” Ucap samsul menimpali perkataan bang ujang.

“Hihihi baik bang kalo gitu, saya bakal nurut apa kata abang-abang aja,, seenggaknya saya bisa muasin nafsu saya selama saya disini bang” Ucapku dan memberikan senyum bahagia pada mereka.

“Uwiihhh, gilak senyuman amoy anak orang kaya beda banget ya hahaha,, bisa bikin ngangenin hahaha” Ujar udin.

“Bang gimana nih,, boleh gak kita-kita nyicipin nih amoy duluan, dah gak tahan nih” Ucap joko kemudian.

Akupun hanya tertawa kecil menertawakan mereka yang sepertinya sudah tidak sabar lagi ingin segera menyetubuhiku.

“Nggak, gw dulu lah cok,, gw bosnya disini,, ntar baru lu pada gantian” Ucap bang ujang lantang yang membuat keempat anak buahnya itu menjadi kecewa karena belum bisa menyentuhku.

Kemudian bang ujang pun mendekatiku yang sedang duduk disebrangnya ini, diapun mengambil tangan kiriku dan menuntunku untuk memasuki sebuah ruangan tidak jauh dari ruang tamu ini.

“Ayo moy, lu sekarang ikut gw ke kamar itu dulu,, gw mau nyicipin body anak orang kaya kayak lo ini” Ucapnya sambil menunjuk kearah pintu ruangan lain yang ada disudut rumah ini.

“Hihihi, ayok abangku” Balasku dengan nada centil.

Akupun kemudian mengikutinya sambil telanjang dan menenteng pakaian yang tadi sudah kulepaskan ditangan kananku. Setelah kami berdua memasuki ruangan itu, terlihat sebuah kasur tipis yang sudah kumal dan beberapa bantal guling yang sama-sama terlhat kumal seperti jarang dicuci. Di beberapa sudut ruangan juga terdapat beberapa bekas botol minuman keras dan beberapa bungkus rokok yang sudah tidak berisi lagi. Kemudian bang ujang pun menutup kembali pintu itu dan menguncinya dari dalam. Melihat dia yang sudah mengunci pintu itu, aku kemudian melemparkan pakaianku kesudut ruangan dan kutatap wajahnya itu yang semakin lama dia semakin mendekat kearahku.

“Lo dah siap gw entotin moy” Ucap bang ujang padaku.

Akupun kemudian memberikan senyuman menggodaku dan mengalungkan kedua tanganku kelehernya sembari berkata “Silahkan tuanku, aku dah siap dientot”.

“Hahahaha” Tawa bang ujang setelah aku mengatakan itu.

Kemudian dia pun memegang pinggangku dan segera menuntunku untuk duduk di atas kasur yang tampak sudah kumal itu. Setelah aku duduk disana, diapun mulai menelanjangi dirinya sendiri dan menyodorkan penisnya itu kehadapanku. Penisnya itu tampak besar sekali dan agak sedikit berwarna hitam yang ditumbuhi oleh bulu-bulu lebat yang mengitarinya.

“Sepongin gw dulu moy” Perintahnya.

Akupun mulai membuka mulutku dan memasukkan penis besarnya itu, aku merasa agak sedikit pesing dan asin pada bagian ujung kepala penisnya ini saat aku memasukkannya kedalam mulutku. Tetapi itu tidak menghalangiku untuk menikmati setiap inci dari batang kelaminnya ini didalam mulutku.

Ssllluurrrppp,, sssllluurrrppp,, ggllllppphhhhh,, gglllppphhhhh

Kuhisap-hisap dan kuemut batang kelaminnya ini seolah sedang menikmati sebuah permen lolipop. Akupun juga ikut mengocokkan penisnya itu menggunakan tangan kiriku agar membuatnya semakin nikmat.

“Aaaahhh,, enak banget sepongan lo moy,, oohhhh,, bener-bener beda banget sama sepongan lonte-lonte yang ada disini,, aaarrrgggghhh” Erangnya menikmati sepongan yang kuberikan ini.

Aku masih tetap melanjutkan menghisap-hisap penis miliknya itu. Ditengah-tengah aku menyepong alat kelaminnya ini, aku merubah posisiku dari yang tadinya duduk bersila menjadi berlutut dan sedikit melebarkan kakiku. Kemudian akupun mengarahkan tangan kananku untuk memainkan vagina serta clitorisku karena akupun kembali terangsang lagi.

“Mmpphh,, gglllpphhh,, mmmppphhh,, ggllppphhh” Suaraku menikmati kuluman penisnya sambil mendesah keenakan menikmati rangsangan yang kulakukan pada vaginaku.

“Hahaha,, malah ikutan colmek juga lo moy,, dasar pelacur sangean doyan kontol,, oohhh gilakk mantep banget sepongan lo” Ucapnya setelah melihatku yang ikutan masturbasi dan menikmati sepongan pada penisnya itu.

Mendengar dia yang sedang menghinaku justru malah membuatku semakin terangsang saja dibuatnya. Akupun semakin memperkuat hisapanku pada penisnya itu dan membuatnya semakin kelonjotan.

“Aarrgghhh,, gilakk, bisa-bisa gw keluar duluan nih,, aaahhhh” Racaunya ketika aku semakin menghisap kuat penisnya itu.

Diapun akhirnya memegang dan menahan kepalaku agar menghentikan sepongan yang kulakukan pada batang penisnya itu.

“Aaahh,, stopp, berenti dulu moy,, gw gak mau keluar duluan gara-gara sepongan lo yang enak banget ini,, hah hah hah” Ucapnya sambil menahan kepalaku.

Akupun kemudian melepaskan kulumanku dari penisnya itu dan menatap nakal wajahnya yang tampak kerepotan itu.

“Pwaahh,, hihihi, gimana seponganku abang,, enak” Tanyaku pada bang ujang.

“Gilak, bener-bener enak banget sepongan lo moy” Pujinya.

“Hihihi,, makasih bang,, cupph” Ucapku dan kemudian kucium kepala penisnya itu.

“Gak mau nyobain memek aku” Ucapku manja sambil menunjuk kearah vaginaku.

“Hahahaha,, nakal juga lo ya” Jawab bang ujang.

“Kalo gak nakal, gak bisa jadi lonte dong aku bang, hihihi” Balasku.

Kemudian bang ujang pun merebahkan tubuhku keatas kasur lusuh ini dan melebarkan kedua kakiku. Namun alangkah terkejutnya ketika dia melihat vaginaku ternyata terdapat sebuah tattoo juga yang ada dibagian kiri-kanannya.

“Hahahaha,, ternyata tattoonya ada yang nyampe kesini juga, bener-bener gila tuh orang yang bikin” Ujar bang ujang saat melihat tattoo yang ada dibagian kiri-kanan vaginaku.

Akupun hanya tersipu saja saat dia mengatakanya. Kemudian bang ujang pun memasukkan langsung dua jarinya itu kedalam vaginaku.

“Aaaccchhh,, bb-bang pell-lan pelan bang,, ss-sakkitt memek aku” Ucapku saat dia sedang berusaha memasukkan kedua jarinya itu.

“Masih peret banget memek lu padahal lonte hahaha,, perlu dilatih nih memek biar bisa nerima kontol-kontol gede hahahaha” Tawa bang ujang saat merasakan jepitan vaginaku menggunakan jari tangannya.

“Aaaahhhh,, bb-bangg aahhh,, pelllann pelan bangg,, ssshhhhh,, mmmppphhh” Erangku saat bang ujang mengeluar-masukkan kedua jarinya iu pada vaginaku.

“Hahahahaha,, gila nih memek, kayaknya kontol gw juga bakal dipijet-pijet kyak gini juga” Ucapnya saat mengocokkan jarinya di lubangku dan tidak mempedulikan eranganku.

Kemudian bang ujang pun mengeluarkan kedua jarinya yang menyodoki vaginaku dan mulai memegangi penis miliknya itu untuk segera memasuki liang surgawiku yang sudah sangat basah daritadi.

“Mmmppphhhh,, aaahhhhh” Desahku saat bang ujang mulai memasukkan penisnya itu kedalam vaginaku.

“Oooaaahhh,, enak banget nih memek lonte amoy binal” Erang bang ujang puas merasakan sensasi jepitan otot-otot vaginaku.

Tidak memerlukan waktu yang lama untuk bang ujang memasukkan seluruh batang penisnya itu kedalam vaginaku karena memang vaginaku sudah sangat banjir sehingga memudahkan jalan bagi penisnya itu untuk lolos saja memasukinya, meskipun aku merasa agak sedikit nyeri pada dinding vaginaku karena ukuran penisnya itu. Bang ujang pun mendiamkan sebentar penisnya itu untuk merasakan sensasi hangat dan jepitan yang meremas-remas batang kelaminnya itu didalam liang peranakanku.

“Uwaahhh,, enak banget jepitan memek lo lonte hehehe,, bener-bener berkualitas banget nih memek lo” Puji bang ujang.

“Hihihi, makasih pujiannya abangku,, cuppphh” Balasku sambil memegang kedua pipinya, dan kemudian kutarik wajahnya mengarah kepadaku dan kucium lembut bibirnya itu.

Ccuuuppphhhh,, ccccppphhhh,, mmmmmpphhhh,, ccccppphhhh

Kamipun saling menukar air liur dan membelitkan lidah kami, dan semakin lama ciuman kamipun semakin panas. Setelah itu, bang ujang pun mulai mempenetrasi vaginaku menggunakan batang penisnya pelan-pelan.

“Mmmpphhh,, ccclllpphh,, mmmppphhhh,, cccppphhhh” Desahku menikmati tusukan penisnya dalam vaginaku sambil tetap berciuman.

“Pwaaahh,, ooohhh,, yeeaahhh,, oohhh,, nikmat banget memek lo moy,, gini rasanya memek orang kaya ya,, aaahhh,, aaahhh” Desah bang ujang setelah melepaskan ciumannya pada bibirku.

“Aaahhhh,, mmmpphhh,, iiyaa bang,, ssshhh,, kontol abang juga,, aahhhh,, nikmattthh,, bangetthh,, ooohhh,, sssshhhhh” Ujarku sambil menikmati penetrasi penisnya itu pada liang vaginaku.

“Aaahhh,, aaahhh,, lo bener-bener cewek jalang yaa moy,, cuman gara-gara lo diperkosa orang laen, lo malah akhirnya jadi ketagihan ngentot,, aaahhh,, aaahhh,, lo emang doyan kontol ya sampe-sampe lo ngelacurin diri lo sendiri biar lo bisa dapetin kontol,, aaaahhh,, aaaahhh”

“Mmmpphhh,, aaahhh,, iyyaa bangghh,, sssshhh,, aku emang cewek jalang yang binal bang,, mmppphhh, aku udah ketagihan ngentoott,, aaahhhh,, akkuu juga doyan sama kontol, aku bahkan rela ngelonte biar bisa dapetin kontolll bang, selain itu juga,, aaahhhh,, aku juga bisa dapet duit tambahan,, aaahhhh,, mmppphhh”

“Hahaha,, oke kalo gitu, terima nih kontol gw moy,, aaahhhh”

Setelah itu, bang ujang pun semakin mempercepat pompaan penisnya pada liang vaginaku hingga membuatku semakin menjerit-jerit merasakan kenikmatan. Setelah beberapa menit lamanya kami bersetubuh dalam posisi misionaris, bang ujang pun menghentikan penetrasinya dan menarik tanganku untuk berdiri kehadapannya. Setelah aku berdiri, tubuhku dibaliknya menghadap kesebuah cermin yang tergantung di salah satu tembok kamar ini.

“Tuh liat muka jalang lo moy,, muka yang sedang ngerasa keenakan abis nerima kontol gw, hahaha” Tawanya sambil menunjukkan wajahku didepan kaca yang sudah sangat memerah dan dengan rambut yang acak-acakan ini.

Akupun hanya bisa menatap sayu diriku didepan cermin ini karena masih sangat terangsang sekali. Kemudian bang ujang pun melebarkan kedua kakiku dan kembali memasukkan penisnya itu kedalam vaginaku dari belakang, sehingga sekarang kami bersetubuh dalam posisi berdiri sambil aku membelakanginya.

“Ooohhhh nikmat banget emang badan lo moy,, bikin nagih banget ngentotin badan lo,, aaahhh,, aahhh” Ucap bang ujang.

“Aahhh,, mmmppphhh,, kontoll abang juga,, aaahhh,, ennaakk banget bangg,, ssshhhh,, mmmppphhh” Balasku menanggapi perkataannya.

“Aahhh,, kalo memek lo seenak ini, lo pasti bakal laku keras moy,, pasti bakal banyak pelanggan yang mau sama lo ini hahahaha” Ucapnya lagi.

“Mmmppphhh,, aaahhh,, iyaa bang, mudah-mudahan banyak yangg mauu sama aku ya bangg,, ssshhh,, aaahhhh,, mmppphhh” Balasku.

Lalu kamipun terus melanjutkan persetubuhan kami. Semakin lama, gerakan kamipun semakin cepat. akupun berusaha ikut mengimbangi goyangannya bang ujang yang sedang menyodok-nyodokkan penisnya itu didalam vaginaku karena aku merasa sebentar lagi akan segera orgasme. Akupun juga merasakan jika penis bang ujang pun seperti semakin mengeras dan berdekut didalam liang vaginaku ini.

“Ooohhh,, gw mau keluar nih moy, aahhh,, gila jepitan memek lo enak banget” Racau bang ujang yang sebentar lagi akan segera mencapai puncaknya.

“Aaahhhh,, kelluarin di—dalemm ajja bangg,, aku jj-juga mau kellluarr,, aaaahhhhh” Ucapku.

“Aaaaahhh,, terima nih peju gw moyy,, aaahhhh,, aaaaaahhhhhhh”

Ccrrrooootttt,, ccrrroooottttt,, ccrrooooottttttt

Cccrrrrtttttt,, ccrrrttttttt,, ccrrrtttttttt


Bang ujang pun mengeluarkan seluruh spermanya kedalam liang vaginaku, dan berselang beberapa detik kemudian akupun juga mendapatkan orgasmeku dan melentingkan badanku kebelakang saking nikmatnya orgasme yang kudapatkan ini. Cairan cintakupun bahkan sampai menngenangi lantai kamar basecamp miliknya ini saking banyaknya aku mengeluarkan cairan squirtku.

Ketika aku sedang mendapatkan orgasmeku, bang ujang masih menusukkan penisnya itu untuk mengeluarkan semua spermanya kedalam vaginaku, sehingga hal itu sekain membuatku makin kelonjotan dibuatnya, mulutku pun hanya menganga saja dan kedua mataku hanya tampak terlihat bagian putihnya karena saking nikmatnya orgasme yang kurasakan serta tusukan penisnya pada vaginaku yang sangat sensitif itu.

Kemudian tubuhkupun gemetar dan membuat kedua kakiku seketika menjadi lemas tidak kuat menopang berat tubuhku hingga akhirnya aku pelan-pelan merosot kebawah dan melepaskan penisnya dari dalam lubang kelaminku, untung saja ban ujang langsung sigap memelukku dari belakang dan kedua tanganku berpegangan pada dinding yang ada didepanku aku agar tubuhku tidak membentur dinding itu.

Mengetahui diriku yang sudah lemas tidak berdaya ini, bang ujang pun membopong tubuhku dari belakang dan langsung menjatuhkanku ke kasur lusuh yang tadi sempat menjadi alas ketika kami sedang beradu kelamin. Akupun akhirnya terbaring diatas dalam keadaan tengkurap diatas karus ini sambil berusaha mengatur nafasku yang sedang ngos-ngosan.

Aku sempat melihat sebentar bang ujang tampak memakai kembali celana beserta celana dalamnya yang tadi sudah dilepaskannya sebelum dia menyetubuhiku. Setelah aku bisa sedikit mengatur nafasku, akupun membalikkan tubuhku menghadap kearahnya yang terlihat sudah mengenakan celananya kembali tanpa mengenakan sebuah baju, karena memang dari awal dia sudah tidak mengenakan baju dan diapun sedang berusaha menghidupkan sebatang rokok yang dia ambil dari kantong celananya.

“Abang,, nanti aku boleh tinggal sementara disini juga gak bang, soalnya aku repot kalo mesti bolak-balik dari sini ke villaku trus balik lagi kesini” Ucapku manja bertanya menghadap kearahnya yang sedang menghidupkan rokoknya itu.

“Hahaha,, boleh aja, tapi bayarannya jadi ningkat loh moy, dan lo juga mesti bantu-bantu beresin nih tempat kalo lo mau tinggal disini, karena ini tempat tinggal gw sekaligus basecamp kita,, gimana” Tanya bang ujang.

“Emangnya berapa bang yang mesti kubayar ke abang nanti” Ucapku bertanya padanya.

“Sekitar 50% dari harga jual lo setiap pelanggan, gw bakal jual lo seharga 100 ribu per pelanggan buat sekali main, dan lo cuman dapet bagian 50%, sisanya itu bagian milik gw,, tapi kalo ada pelanggan yang minta tambah dengan atau tanpa sepengetahuan gw,, lu boleh laporin ke gw” Ujarnya lagi.

“Ya udah boleh bang kalo gitu, selama aku bisa dapet kontol buat ngisi nih memek hihihi” Jawabku sambil menggosokkan vaginaku yang sangat basah karena cairan orgasme beserta sperma bang ujang yang mengalir keluar dari dalam vaginaku.

“Oiya jangan lupa lo buat minum obat pencegah hamil, gw gak mau kalo lo hamil trus minta tanggung jawab gw,, gw masih mau sendirian” Ucapnya setelah melihat sperma yang dia keluarkan didalam tubuhku merembes keluar disela-sela bibir vaginaku.

“Tenang aja bang, ini bukan masa suburku kok, jadi aku gak bakal hamil” Ucapku.

“Ya udah terserah lo kalo gitu, tapi kalo hamil gw gak mau tanggung jawab ya,, ohh iya jangan lupa juga lo mesti layanin juga temen-temen gw yang diluar tadi malem ini, dan mulai besok lo udah bisa jadi pelacur di gang dolly ini atas pengawasan gw” Ucap bang ujang.

“Yeeii, aku bisa jadi lonte juga di gang dolly ini,, makasih abangkuu” Ucapku girang dengan sedikit manja.

“Dasar” Gumamnya sambil tertawa kecil menaikkan bibir bagian kirinya.

Kemudian bang ujang pun membuka pintu kamar ini dan langsung terlihat keempat anak buahnya yang sedari tadi sedang menunggunya diruang tamu itu.

“Dah masuk sana lo pada” Ucap bang ujang pada keempat anak buahnya itu.

“Horeeee” Ucap keempat anak buahnya tadi berbarengan.

Mereka berempat pun akhirnya memasuki kamar ini dan langsung melihatku yang sedang berbaring telentang sambil dalam keadaan telanjang bulat. Melihat mereka yang berdiri sambil melihatku itu, akupun langsung menggoda mereka dengan mengangkangkan kedua kakiku lebar-lebar memperlihatkan vaginaku yang masih basah akibat sperma milik bang ujang yang bercampur dengan cairan cintaku kearah mereka berempat, dan menyodorkan kedua tanganku kedepan seperti ingin memeluk mereka, dan kemudian aku berkata kepada mereka.

“Kemari abang-abangku”…..



BERSAMBUNG . . . . .​
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd